Anda di halaman 1dari 25

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

Pokok Bahasan : Nafza Pada Remaja

Sub Pokok Bahasan: Mengenal dan Mengetahui Dampak Penggunaan

Napza Pada remaja

Sasaran : Remaja yang berada di SMP 1 Sekotong

Hari/Tanggal : Selasa, 03 November 2015

Waktu : 20 Menit

Tempat : kelas 13 c,SMP 1 SEKOTONG

A. Analisa Situasi

1. Situasi Peserta

Peserta yang mengikuti penyuluhan terdiri dari

berbagai karakteristik, umur, jenis kelamin, agama,

tingkat pendidikan yang berbeda-beda berjumlah 25

orang, laki-laki 15 orang dan perempuan 10 orang.

2. Situasi Tempat

Pendidikan kesehatan akan dilakukan di kelas 13

c,SMP 1 SEKOTONG .

3. Pengajar

Pendidikan kesehatan nafza pada remaja dan

dampak dari pemakaian ini akan diberikan oleh rifandi

defriansyah s.kep mahasiswa profesi ners STIKES

Mataram

1
B. Tujuan

1. Tujuan Intruksional Umum

Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan diharapkan

kepada remaja kelas 13 c,SMP 1 SEKOTONG, dapat

mengerti dan memahami tentang konsep Napza dan dampak

dari pemakaian Napza.

2. Tujuan Intruksional Khusus

Setelah diberikan penyuluhan diharapkan kepada

remaja Dusun Telaga Lebur Desa dapat :

a. Menjelaskan pengertian napza

b. Menjelaskan golongan napza

c. Menjelaskan tanda-tanda pecandu napza

d. Menjelaskan dampak napza bagi pengguna

e. Menjelaskan cara pencegahan penyalahgunaan napza

f. Menjelaskan faktor-faktor penyebab penyalahgunaan

napza

g. Menjelaskan jenis-jenis napza.

C. Materi : Terlampir

D. Metode

a. Ceramah

b. Diskusi

c. tanya jawab

2
E. Kegiatan

No Waktu Kegiatan Penyuluhan Kegiatan


Audience

1. 5 Menit Pembukaan

1. Memberi salam 1. Menjawab salam


2. Memperkenalkan diri 2. Mendengarkan
3. Menjelaskan tujuan 3. Mendengarkan
pertemuan 4. Mendengarkan
4. Memberikan
apersepsi
2. 20 Menit Pelaksanaan :

1. Menjelaskan 1. Mendengarkan
pengertian dari dan
napza Memperhatikan
2. Menyebutkan 2. Mendengarkan
golongan napza dan
3. Menyebutkan tanda- Memperhatikan
tanda pecandu napza 3. Mendengarkan
4. Menyebutkan dampak dan
napza bagi pengguna Memperhatikan
5. Menjelaskan 4. Mendengarkan
Pencegahan penyalah dan
gunaan napza Memperhatikan
6. Menyebutkan faktor
penyebab penyalah
gunaan napza 5. Mendengarkan
7. Menyebutkan jenis- dan
jenis napza Memperhatikan
8. Memberi kesempatan
kepada peserta
untuk bertanya 6. Mendengarkan
9. Menjawab pertanyaan dan
Memperhatikan
7. Mendengarkan
dan
Memperhatikan
8. Mengajukan
Pertanyaan
9. Mendengarkan
dan
Memperhatikan
3. 15 Menit Evaluasi :

1. Memberikan 1. Audients dapat


kesempatan pada Menjelaskan
Audients untuk pengertian dari
Menjelaskan napza
pengertian dari 2. Audients dapat

3
napza Menyebutkan
2. Memberikan golongan napza
kesempatan pada 3. Audients dapat
Audients untuk Menyebutkan
Menyebutkan tanda-tanda
golongan napza pecandu napza
3. Memberikan 4. Audients dapat
kesempatan pada Menyebutkan
Audients untuk dampak napza
Menyebutkan tanda- bagi pengguna
tanda pecandu napza 5. Audients dapat
4. Memberikan Menjelaskan
kesempatan pada cara Pencegahan
Audients untuk penyalah gunaan
Menyebutkan dampak napza
napza bagi pengguna 6. Audients dapat
5. Memberikan Menyebutkan
kesempatan pada faktor penyebab
Audients untuk penyalah gunaan
Menjelaskan cara napza
Pencegahan penyalah 7. Audients dapat
gunaan napza Menyebutkan
6. Memberikan jenis-jenis
kesempatan pada napza
Audients untuk
Menyebutkan faktor
penyebab penyalah
gunaan napza
7. Memberikan
kesempatan pada
Audients untuk
Menyebutkan jenis-
jenis napza
4. 5 Menit Terminasi

1. Memberikan kesimpulan 1. Mendengarkan


dari penyuluhan yang dan
telah di lakukan meperhatikan
2. Mengucapkan salam 2. Membalas salam
penutup

F. Evaluasi

1. Evaluasi Struktur

a. Persiapan Media

b. Persiapan Materi

4
2. Evaluasi Proses Penyuluhan

a. Kegiatan penyuluhan yang akan diberikan diharapkan

berjalan lancar dan sangat memahami tentang

penyuluhan yang diberikan

b. Dalam proses penyuluhan diharapkan terjadi

interaksi antar penyuluh dan sasaran

c. Peserta diharapkan memperhatikan materi yang

diberikan

d. Sasaran diharapkan kehadirannya 80% dan tidak ada

yang meninggalkan tempat selama penyuluhan

berlangsung.

3. Evaluasi Hasil Penyuluhan

a. Meningkatkan pengetahuan sasaran mengenai pemahaman

tentang Napza sehingga dapat meminimalisir kejadian

tingkat kenakalan remaja yang dapat menimbulkan

dampak kerugian dibidang kesehatan kedepannya.

b. Dapat menjadi agent perubahan dengan cara

membagikan pesan tentang konsep penyalah gunaan

Napza serta dampaknya kepada anggota keluarga yang

lain dan masyarakat sekitar.

5
G. Lampiran

Materi

Dampak Penyalahgunaan Napza

1. Latar Belakang

Pada masa remaja terjadi perubahan dan

pertumbuhan yang cepat. Pengaruh hormonal dapat

menjadi penyebab ketidakstabilan emosi pada remaja.

Tekanan dari teman sebaya menjadi lebih penting dari

perhatian orang tua. Banyak orang tua dan remaja dapat

melalui masa-masa sulit ini dengan cinta dan

perhatian. Pada remaja yang mengalami atau merasa

kurangnya dukungan emosional akan menimbulkan masalah-

masalah emosional yang temporer atau permanen. Untuk

mengkompensasi mereka mungkin mencoba-coba atau

penyalahgunaan berbagai zat yang dapat menimbulkan

resiko. Disamping itu selama masa remaja terjadi

perubahan komplek baik fisik, emosional, kognitif dan

sosial. Cepatnya perkembangan menyebabkan berbagai

stress yang menimbulkan masalah dan berdampak bagi

kesehatan remaja.

Masalah ini di masyarakat pada umumnya dan

khususnya generasi muda telah mencapai taraf yang

sangat memperhatikan. Penyalahgunaan zat psikoaktif

tidak hanya merugikan ditinjau dari segi kesehatan,

tetapi juga mempunyai dampak ekonomi. Disamping

6
kerugian tidak langsung akibat kecelakaan yang

ditimbulkan oleh intoksikasi; demikian juga penurunan

produktivitas kerja termasuk tidak masuk kerja atau

sekolah, pemutusan hubungan kerja, berhenti dari

sekolah serta demoralisasi.

Narkotika, psikotrapika dan zat adiktif adalah

bahan/zat yang dapat mempengaruhi kondisi kejiwaan

atau psikologi seseorang (pikiran, perasaan, prilaku

dan dapat menimbulkan ketergantungan fisik serta

psikologis).

Zat psikoaktif adalah zat/bahan yang apabila

masuk ke dalam tubuh manusia berkhasiat mempengaruhi

tubuh, terutama susunan saraf pusat, sehingga

menyebabkan perubahan aktivitas mental emosional dan

perilaku pengguna dan seringkali menyebabkan ketagihan

atau ketergantungan terhadap zat tersebut.

Meskipun NAPZA tertentu bermanfaat bagi

pengobatan, namun apabila disalah gunakan atau tidak

digunakan sesuai dengan standar pengobatan akan

berakibat sangat merugikan si pemakai maupun orang

lain di sekitarnya atau masyarakat umum khususnya

generasi muda, bahkan akan menimbulkan bahaya yang

lebih besar bagi kehidupan dan nilai-nilai budaya

bangsa yang pada akhirnya akan melemahkan ketahanan

nasional. Untuk mencegah hal tersebut di atas,

penggunaan dan peredarannya diatur dalam dan

7
ditetapkan undang-undang RI yaitu No. 22 tahun 1977

tentang narkotika dan UU No. 5 tahun 1997 tentang

psikotropika.

2. Golongan Napza

Narkotika dapat digolongkan dalam 3 golongan

yaitu:

a. Narkotika golongan I

Narkotika yang hanya dapat digunakan untuk

tujuan pengembangan ilmu pengetahuan dan tidak

digunakan dalam terapi, serta mempunyai potensi

sangat tinggi mengakibatkan ketergantungan.

Contohnya : Heroin, Kokain, Ganja.

b. Narkotika golongan II

Narkotika yang berkhasiat sebagai pengobatan

digunakan sebagai pilihan terakhir dan dapat

digunakan dalam terapi dan atau untuk tujuan

pengembangan ilmu pengetahuan serta mempunyai

potensi tinggi mengakibatkan ketergantungan.

Contohnya : Morfin, Pitidin, turunan/garam dalam

golongan tersebut.

c. Narkotika golongan III

Narkotika yang berkhasiat sebagai pengobatan

dan banyak digunakan dalam terapi dan atau tujuan

pengembangan ilmu pengetahuan serta mempunyai

potensi ringan mengakibatkan ketergantungan.

8
Contohnya : Kodein, garam-garam Narkotika dalam

pengobatan tersebut.

Menurut UU RI No. 5/1997 tentang

psikotropika, yang dimaksud dengan psikotropika

adalah zat atau obat, baik alamiah maupun sintetis

bukan narkotika, yang berkhasiat psikoaktif melalui

pengaruh selektif pada susunan saraf pusat yang

menyebabkan perubahan khas pada aktivitas mental

dan perilaku. Psikotropika dibedakan dalam 4

golongan sbb:

1. Psikotropika golongan I

Psikotropika yang hanya dapat digunakan

untuk tujuan ilmu pengetahuan dan tidak digunakan

dalam terapi, serta mempunyai potensi amat kuat

mengakibatkan sindroma ketergantungan. Contoh :

MDMA, Ekstasi, LSD, STP.

2. Psikotropika golongan II

Psikotropika yang berkhasiat pengobatan dan

dapat digunakan dalam terapi dan/atau untuk

tujuan ilmu pengetahuan serta mempunyai potensi

kuat mengakibatkan sindroma ketergantungan.

Contoh : Ampetamin, Fensiklidin, Sekobarbital,

Metakualon, Metilfenidat.

3. Psikotropika golongan III

Psikotropika yang berkhasiat sebagai

pengobatan dan banyak digunakan dalam terapi dan

9
atau untuk tujuan ilmu pengathuan serta mempunyai

potensi sedang mengakibatkan sindroma

ketergantungan. Contoh : Fenobarbital,

Flunitrazepam.

4. Psikotropika golongan IV

Psikotropika yang berkhasiat pengobatan

dan sangat luas digunakan dalam terapi dan atau

untuk tujuan ilmu pengetahuan serta mempunyai

potensi ringan mengakibatkan sindroma

ketergantungan. Contoh : Diazepam, Klobazam,

Bromazepam, Khlordiazepoxie, Nitrazepam.

3. Tanda-Tanda Pecandu Napza

a. Tanda-tanda umum

1) Perubahan Fisik

- Badan kurus

- Tampak mengantuk

- Mata merah, cekung

- Bekas suntikan/goresan di lengan/kaki

2) Perubahan Perilaku

- Emosi labil

- Takut sinar/air

- Menyendiri

- Bohong/mencuri.

- Menjual barang

- Pergi tanpa pamit

- Halusinasi

10
- Paranoid

b. Tanda-tanda klinis

1) Yang berefek depresan (menghambat fungsi

syaraf)

- Berbicara kacau

- Tidak dapat mengendalikan diri

- Tingkah laku seperti mabuk, tetapi tanpa berbau

minuman beralkohol

2) Akibat kelebihan pemakaian akan menyebabkan

- Napas tersengal-sengal

- Kulit lembab dan dingin

- Pupil mata mengecil

- Denyut nadi cepat dan lemah

- Kesadaran menurun dan bisa berakibat lebih

parah sampai meninggal dunia.

c. Gejala putus obat

- Gelisah

- Sukar tidur

- Mengigau

- Tertawa tidak wajar

- Bisa menimbulkan kematian

a. Penyalahgunaan yang berefek stimultan (mengaktifkan

fungsi saraf)

- Lebih waspada

- Bergairah

- Rasa senang

11
- Pupil mata melebar

- Denyut nadi meningkat

- Susah tidur

- Nafsu makan hilang

b. Akibat kelebihan pemakaian akan mengakibatkan

- Gelisah

- Suhu badan naik

- Suka berkhayal

- Tertawa tidak wajar

- Bisa menimbulkan kematian

c. Penyalahgunaan yang berefek halusinasi (menimbulkan

rasa berhalusinasi/berkhayal)

- Suka berkhayal

- Tidak punya gambaran ruang dan waktu

- Bila overdosis dapat menimbulkan kematian

4. Dampak napza bagi pengguna

a. Terhadap pribadi

Dampak NAPZA yang mampu merubah kepribadian

pemakaiannya secara drastis, misalnya :

1. Fisik

- Kematian (OD/Withdrawl)

- Keradangan pada organ tubuh

- Kelumpuhan/stroke

- Kerusakaran organ tubuh

- Impotensi

12
- Tidak segan-segan menyiksa diri sendiri karena

ingin menghilangkan rasa nyeri atau menghilangkan

sifat ketergantungan

b. Psikis

- Pemurung

- Pemarah bahkan melawan terhadap apa atau

siapapun.

- Menimbulkan sifat masa bodoh sekalipun terhadap

dirinya sendiri, seperti tidak lagi

memperhatikan, sekolah rumah, pakaian, dll.

- Semangat belajar menjadi menurun dan suatu ketika

bisa saja si korban bersikap seperti orang gila

karena reaksi dari penggunaan NAPZA.

- Tidak ragu lagi untuk melakukan hubungan seks

secara sembarangan karena pandangan terhadap

norma-norma masyarakat, hukum, agama sudah tidak

diperhatikan lagi.

- Menjadi pemalas.

- Gangguan tingkah laku

- Halusinasi/ waham gila

1. Terhadap keluarga

- Tidak lagi segan mencuri uang atau bahkan menjual

barang-barang yang ada di rumah yang bisa diuangkan

untuk menbeli zat NAPZA

- Tidak lagi menjaga sopan santun di rumah bahkan

terhadap orang tua

13
- Kurang menghargai harta milik yang ada di rumah,

seperti mengendarai kendaraan tanpa perhitungan

rusak atau menjadi hancur

- Mencemarkan nama baik keluarga

2. Terhadap kehidupan sosial

- Berbuat tidak senonoh (mesum) dengan orang lain

- Melanggar aturan-aturan/norma yang ada dimasyarakat

- Menggangu ketertiban umum/menggangu lingkungan

- Perkelahian

- Kriminalistas

- Kecelakaan lalu lintas, dll

3. Terhadap negara dan bangsa

Merusak generasi muda pewaris bangsa yang

seyogyanya siap menerima tongkat estafet generasi.

Hilangnya rasa patriotisme cinta dan bangga terhadap

bangsa dan negara Indonesia, yang pada gilirannya akan

memudahkan pihak-pihak lain mempengaruhinya untuk

menghancurkan negara.

5. Pencegahan penyalah gunaan napza

- Bina hubungan yang harmonis dengan orang tua

sehingga prilaku kita lebih terkontrol

- Katakan tidak bila ada yang menawari

- Konsultasilah pada petugas kesehatan bila anda

nemiliki masalah kesehatan termasuk gangguan pikiran

- Giat-giatlah berolah raga, Taatlah beribadah

14
d. Faktor penyebab penyalah gunaan napza

Perbuatan menyalahgunakan narkoba bukan

merupakan faktor tunggal , melainkan oleh kombinasi

beberapa faktor baik faktor diri, kepribadian dan

faktor lingkungan.

1. Faktor diri, Biologis dan Kepribadian pelaku.

a. Keimanan dan ketakwaan yang lemah

b. Kepribadian yang lemah

c. Mengalami ketegangan jiwa dan berusaha untuk

lari dari kenyataan hidup

d. Mengalami kelelahan dan menurunya semangat

belajar dan bekerja

e. Dorongan untuk meningkatkan semangat dan

megejar prestasi kerja atau olahraga

f. Menderita kecemasan dan rasa keterasingan

g. Mengidap kecanduan merokok atau minum minuman

keras

h. Keinginan untuk diterima di dalam lingkungan

tertentu

i. Dorongan ingin tahu dan ingin mencoba

j. Upaya untuk menurunkan berat badan atau

kegemukan

k. Merasa tidak mendapat perhatian, tidak

diterima dan disayangi

l. Ketidak mampuan untuk menyesuaikan diri dengan

lingkungan

15
m. Ketidak tahuan tentang dampak dan bahaya yang

di timbulkan oleh bahaya penyalahgunaan

narkoba dan lain-lain

2. Faktor dari narkoba itu sendiri

a. Sifat atau khasiat dari narkoba yang dapat

menimbulkan ketagihan

b. Ketersediaan dan ketergantungan narkoba

3.Faktor lingkungan

a. Rumah tangga/keluarga orang tua yang bersangkutan

tergolong keluarga pecah atau keluarga bermasalah

b. Salah satu dari anggota keluarga atau orang

terdekat menjadi salah seorang pemakai narkoba

c. Lingkungan pergaulan atau komunitas yang salah

satu atau semua anggotanya menjadi pengguna

d. Orang tua yang otoriter

e. Kemiskinan

f. Kehidupan perkotaan yang hiruk pikuk

g. Gaya hidup yang matrialistis, konsumtif dan

hedonis

h. Lingkungan masyarakat dimana ada pengedar

e. Jenis-jenis napza

1. Yang tergolong Narkotika :

a. Opioda

Opioda adalah sekelompok zat alamiah , semi

sintetis atau sintetis yang mempunyai khasiat

16
farmakologi mengurangi atau menghilangkan rasa

nyeri, meliputi:

1)Opioda alamiah, yaitu Opium, Morfin dan Codein

2)Opioda semi sintetis, yaitu hidromorfin dan

heroin. Heroin adalah hasil pemrosesan opioda

alamiah dengan sedikit perubahan kimia

3)Opioda sintetik meliputi meperidin, propoksifen,

leforfanol dan, lefarolfan

b. Morfin
Morfin adalah opioda alamiah yang mempunyai

daya analgesik yang kuat, berbentuk kristal,

berwarna putih dan berubah menjadi kecoklatan dan

tidak berbau. Opium mentah mengandung 4-21% Morfin.

Sebagian Opium diolah menjadi Morfin dan Codein.


c. Codein
Adalah alkaloida yang terkandung dalam Opium

sebesar 0,72.5%, merupakan opioda alami yang

banyak digunakan untuk keperluan medis. Memiliki

daya analgetik lemah yaitu hanya seperduabelas daya

analgetik Morfin. Codein di gunakan sebagai

antitusif (peredam batuk) yang kuat


d. Heroin/putaw
Heroin adalah opioda semi sintetis berupa

serbuk putih yang berasa pahit


e. Ganja, Marijuana,Cannabis sativa, Cannabis indica
Ganja adalah tumbuhan perdu liar yang tumbuh

di daerah beriklim tropis dan subtropik, komponen

17
psikoaktif ganja adalah delta-9-tetra

hydrocannabinol atau delta 9-THC. Kadar THC ganja

tertinggi terdapat pada pucuk bunga tanaman betina.

Selama tiga milenia orang-orang afrika dan asia

menggunakan cannabis dalam berbagai bentuk sediaan.

Ada tiga bentuk sediaan yaitu Cannabis, Hashish,

dan minyak hashis.


Marijuana adalah daun dan bunga kering pada

tanaman cannabis dan umumnya memiliki dampak yang

paling ringan diantara ketiga bentuk sediaan

Cannabis.
Kadar THC dari berbagai jenis ganja bervariasi

dan juga tergantung dari kesuburan tanah tempat

tumbuhnya, jenis ganja yang di konsumsi mengandung

THC sekitar 5% bila tanah tempat penanaman subur

dan perawatan tumbuhan baik, kadar THC dalam ganja

dapat mencapai 10%.


f. Metadon.
Metadon adalah opioda sintetis yang mempunyai

daya kerja lebih lama dan lebih efektif daripada

Morfin dengan cara penggunaan ditelan. Metadon

digunakan sebagai terapi substitusi dalam Methadon

Maintenace Programe, untuk mengobati ketergantungan

pada opioda.
g. Kokain.
Kokain adalah alkaloida dari daun tumbuhan

erthroxilon coca. Sejenis tumbuhan yang tumbuh di

lereng gunung pegunungan Andes di Amerika selatan.


h. Crack.

18
Adalah saripati kokain yang mempunyai dampak

ketergantungan lebih kuat daripada kokain.

Penggunaanya dihisap seperti rokok, nama lain di

sebut Coke, Snow, Flake, dan Rock.

2. Yang tergolong Psikotropika:

a. Amphetamin adalah sekelompok zat/obat yang

mempunyai khasiat sebagai stimulant susunan syaraf

pusat. Amfetamin bersifat menimbulkan rangsangan

serupa dengan adrenalin. Suatu hormon yang

merangsang kegiatan susunan saraf pusat dan

meningkatkan kinerja otak


b. ATS yaitu (amfetamin Type Stimulant) adalah nama

sekelompok zat /obat yang mempunyai khasiat sama

dengan atau seperti amphetamin. Nama lainya yaitu

Speed, Crystal, dan Ectasy. Shabu adalah nama

jalanan untuk Amphetamin


4. Yang tergolong bahan/zat adiktif
Bahan atau zat yang tidak tergolong Narkotika

ataupun psikotropika, tetapi seperti halnya dengan

Narkotika dan psikotropika, bahan zat adiktif

menimbulkan ketergantungan. Antara lain:


a. Alkohol (ethanol atau ethyl alcohol)
Adalah hasil fermentasi peragian karbohidrat dari

bulir padi-padian, cassava, sari buah anggur,

nira. Kadar alkohol yang diperoleh dari hasil

fermentasi adalah tidak lebih dari 14%. Alkohol

yang disebut dengan methyl alcohol adalah jenis

alkohol yang sangat berbahaya. Kadar alkohol dari

19
bir 3-5%. Wine 10-14%, whisky, rhum, gin, vodka,

Brendi antara 50%.


b. Kafein, caffeine (1.3.7. Trimethyisantine).
c. Kafein adalah alkaloida yang terdapat dalam buah

tanaman kopi. Biji kopi mengandung 1-2.5% kafein.

Kafein juga terdapat pada minuman ringan


d. Nicotine (Nicotina Tabacum L)
e. Terdapat pada tumbuhann tembakau dengan kadar

sekitar 1-4%. Dalam setiap batang rokok terdapat

sekitar 1,1 mg nikotin. Nikotin menimbulkan

ketergantungan. Dalam daun tembakau, terdapat

ratusaan jenis zat lainya selain dari nikotin.


f. Zat sedatif (penenang) dan hipnotika.
g. Yang tergolong sedatif/hipnotika adalah

benzodiazepin meliputi antara lain : Temazepam,

Diazepam, Nitrazepam, klonazepam.


h. Halusinogen, yaitu sekelompok zat alamiah atau

sintetik yang bila di konsumsi menimbulkan dampak

halusinasi:
i. Inhalansia yaitu zat-zat yang di sedot melalui

hidung seperti:
1) Hidrokarbon alfatis dan solvent termasuk toluene

yang (terdapat dalam perekat/lem, pelumas,

bensin, aerosol, dan semir sepatu)


2) Halogen Hidrokarbon termasuk Trichloretilena,

tetrachloretilena (terdapat di minyak pelumas)


3) Nitrit alifatis meliputi aminitri, isobutilnitrit

dan butyl nitrit (semuanya terdapat pada

pengharum ruangan)
4) Keton meliputi aseton
5) Ester meliputi ethylasetat, amilacetat,

buthylchetat dan propilacetat

20
Narkoba yang disalahgunakan biasanya tidak satu

jenis melainkan kombinasi dari beberapa jenis narkoba,

pemakaian narkoba misalnya dengan minuman ringan atau

dengan minuman beralkohol untuk mendapatkan efek yang

di inginkan.

f. Kesimpulan
Pada masa remaja terjadi perubahan dan pertumbuhan

yang cepat yang dipengaruhi hormonal sehingga terjadi

penyebab ketidak stabilan pada remaja.


Pada remaja yang mengalami atau merasa kurangnya

dukungan emosional akan menimbulkan masalah emosional

yang temporer atau permanen. Cepatnya perkembangan

menyebabkan berbagai stress yang menimbulkan masalah dan

berdampak bagi kesehatan remaja, contohnya yaitu

penyalahgunaan nafza.
Masalah ini di masyarakat umumnya dan khususnya

generasi muda telah mencapai taraf yang sangat

memprihatinkan.
Narkotika yaitu zat atau obat yang bersal dari

tanaman atau bukan tanaman baik yang sintetis maupun

semisentesis yang dapat menyebabkan penurunan atau

perubahan kesadaran, kehilangan rasa, menguranggi sampai

mengilangkan rasa nyeri, dan dapat menimbulakan

ketergantungan.
Sedangkan, zat psikoaktif adalah zat atau bahan yang

apabila masuk kedalam tubuh manusia berakhsiat

21
mempengaruhi tubuh, terutama susunan syaraf pusat

sehingga menyebabkan perubahan aktif mental emosional dan

prilaku penguna, serta menyebabkan ketagihan atau

ketergantungan terhadap zat tersebut.

g. Saran
Dikhususkan kepada generasi muda supaya meningkatkan

kesadaran sedini mungkin dalam hal mencegah prilaku yang

dapat merugikan serta membahayakan diri yang mana

diakibatkan oleh pengaruh penyalahgunaan napza dengan

cara meningkatkan iman dan takwa, serta meningkatkan

kesadaran tentang pentingnya kesehatan.

22
DAFTAR PUSTAKA

Depkes RI.(1981) Yang perlu diketahui Generasi Muda Tentang

Penyalah Gunaan Obat. Jilid I (Umum dan Ganja). Depkes

RI. Jakarta

Depkes RI.(1982) Yang perlu diketahui Generasi Muda Tentang

Penyalah Gunaan Obat. Jilid II (Opiat). Depkes RI.

Jakarta.

Depkes RI.(1984) Yang perlu diketahui Generasi Muda Tentang

Penyalah Gunaan Obat. Jilid I (Psikotropika dan

minuman keras). Depkes RI. Jakarta

Depkes RI. (2000). Pedoman Terapi Pasien Ketergantngan

Narkotika dan Zat Adiktif Lainnya. Direktorat Jenderal

Pelayanan Medik. Depkes RI. Jakarta.

Hadiman. (1996). Perlakukanlah Barang Haram Ectasy,

Narkotika, dll Seperti Barang Haram Lainnya, Yayasan

Al Washilah. Jakarta.

Margono, Hendy (2002). Gangguan Mental Prilaku Akibat

Penggunaan Zat Psikoaktif. Kumpulan Catatan Kuliah

Ilmu Keperawatan Jiwa Program Studi S1 Ilmu

Keperawatan Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga

Surabaya.

23
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

NAPZA PADA REMAJA

DI SUSUN OLEH :

IYAR SISWANDI,S.kep

015.02.0121

PROGRAM STUDI PROFESI NERS ANGKATAN XI B

SEKOLAH TINGGI KESEHATAN (STIKES) MATARAM

MATARAM

24
2015

25

Anda mungkin juga menyukai