LATAR BELAKANG
1.1 LatarBelakang
Pembangunan kesehatan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari
pembangunan nasional yang diupayakan oleh pemerintah. Salah satu tujuan
pokok pembangunan kesehatan adalah peningkatan kemampuan masyarakat
untuk hidup sehat dan mengatasi sendiri masalah kesehatan sederhana terutama
melalui upaya peningkatan, pencegahan dan penyembuhan. Hal ini sesuai dengan
prilaku masyarakat yang di harapkan dalam Indonesia Sehat 2010 yaitu: bersifat
proaktif untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan, mencegah resiko
terjadinya penyakit dan melindungi dari ancaman penyakit serta berpartisipasi
aktif dalam gerakan kesehatan masyarakat (Sudayasa, 2010).
1
memperkuat dugaan bahwa klien menjalankan tanggung jawab pribadi untuk
kesehatannya. Untuk meningkatkan pemenuhan tujuan ini, perawat berusaha
untuk memberdayakan klien dalam pencapaian tujuan (Stolte, 1996). Hal tersebut
sejalan dengan Health Promotion Model dari Nola J. Pender yang berasumsi
bahwa tingkat kesehatan yang optimal dapat dicapai melalui perilaku promosi
kesehatan dari individu sendiri.
Perubahan paradigma ini menempatkan perawat pada posisi kunci dalam peran
dan fungsinya. Hampir semua pelayanan promosi kesehatan dan
pencegahan penyakit baik di rumah sakit maupun tatanan pelayanan kesehatan
lain yang dilakukan oleh perawat (Cohen, 1996). Perubahan peradigma pelayanan
kesehatan dari kuratif ke arah promotif dan peventif ini telah direspon oleh ahli
teori keperawatan Nola. J Pender dengan menghasilkan karya tentang “Health
Promotion Model” atau model promosi kesehatan. Model ini
m e n g g a b u n g k a n 2 t e o r i y a i t u t e o r i n i l a i h a r a p a n (expectancy
value) dan teori kognitif social (social cognitive theory) yang konsisten
dengan semua teori yang memandang pentingnya promosi kesehatan dan
pencegahan penyakit adalah suatu yang hal logis dan ekonomis. Makalah ini akan
mengemukakan tentang model promosi kesehatan dari Nola J.Pender serta
komponen paradigma keperawatan tentang model promosi kesehatan.
1.2 Tujuan
1.2.1 Tujuan Umum
Tujuan umum pembuatan makalah ini adalah mampu menganalisa model
keperawatan yang dikembangkan oleh Nolla J. Pender dalam penerapan
pelayanan asuhan keperawatan.
2
1.3 Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan makalah ini terdiri dari
BAB I Pendahuluan,
BAB II Tinjauan Teori
BAB III Aplikasi Teori dan Pembahasan
BAB IV Pembahasan
BAB V Penulisan
3
BAB II
TINJAUAN TEORI
2.1 Biography
Pada tahun 1962 ia meraih gelar diploma keperawatan dan selanjutnya diterima
bekerja di unit bedah Rumah Sakit Michigan. Tahun 1964, meraih gelar BSN di
Universitas State Michigan di East Lansig, dan gelar MA pada bidang
pertumbuhan dan perkembangan di Universitas Michigan diraih pada tahun 1965.
Gelar Ph.D di bidang psikolog dan pendidikan diraih tahun 1969 dari Universitas
North Western di Evanston, Illinois.
4
model konseptual kesehatan preventif. Dasar studinya adalah bagaimana individu
membuat keputusan tentang perawatan kesehatan mereka sendiri dalam konteks
keperawatan. Artikel tersebut mengidentifikasi faktor-faktor yang ditemukan
dalam pengambilan keputusan dan tindakan yang diperlukan individu dalam
pencegahan penyakit. Pada tahun 1982, edisi pertama promosi kesehatan dalam
praktek keperawatan dipublikasikan dengan konsep promosi optimal tentang
kesehatan dan perlunya pencegahan penyakit. Model promosi kesehatan pertama
kali diterbitkan tahun 1987 dan mengalami revisi tahun 1996.
Teori dan model yang dikemukan oleh Pender adalah berfokus pada upaya
promosi kesehatan dan prevensi penyakit. Sehingga teori bersifat spesifik dan
sederhana, namun demikian teori ini dapat didemontrasikan dan diaplikasikan
sehingga dapat diberikan justifikasi dan pembenaran bagaimana konsep-konsep
yang dikemukakan saling berhubungan. Teori ini dikemukakan dengan
menampilkan contoh-contoh yang berdasarkan pengalaman pribadi dan hasil
penelitian, sehingga dapat digeneralisasi dan konsep-konsep yang dikemukakan
dalam teori dapat diaplikasikan.
5
Lingkungan adalah konteks sosial, budaya, dan fisik, dimana individu hidup
yang dapat dimanipulasi oleh individu untuk membentuk isyarat positif dan
menfasilitasi perilaku promosi kesehatan.
c. Sehat
Sehat adalah aktualisasi kesesuaian lingkungan dengan potensi individu
melalui perilaku yang berorientasi pada tujuan, kemandirian dalam perawatan
diri, dan membangun hubungan saling memuaskan dengan orang lain.
d. Keperawatan
Keperawatan adalah kolaborasi perawat dengan individu, keluarga, dan
komunitas untuk membentuk kondisi positif, sehingga derajat kesehatannya
berada pada level tertinggi.
6
karakteristik individu digunakan sebagai ukuran dalam variabel HPM.
Beberapa faktor tersebut antara lain:
a. Perilaku sebelumnya
Perilaku sebelumnya mempunyai pengaruh langsung atau tidak langsung
dalam pelaksanaan perilaku promosi kesehatan.
b. Faktor Personal
Faktor personal meliputi aspek biologis, psikologis, dan social budaya. Faktor-faktor
ini merupakan prediksi dari perilaku yang didapat dati dibentuk secara alami oleh
target perilaku.
1) Faktor Biologis Personal
Termasuk dalam faktor ini adalah umur, indeks massa tubuh, status pubertas,
status menopause, kapasitas aerobik, kekuataii, kecerdasan atau keseintbatigan
2) Faktor Psikologis Personal
Variabel yang merupakan bagian dan faktor ini adalah harp diri, motivasi,
kemampuan personal, status kesehatan, dan definisi sehat
3) Faktor social kultural
Faktor ini meliputi suku, etnis, pendidikan, dan status ekonomi
3. Hasil Perilaku
Tanggung jawab untuk merencanakan tindakan (POA) merupakan awal dari
suatu peristiwa perilaku. Tanggung jawab ini akan mendorong individu ke
arah perilaku kecuali kebutuhan berkompetisi yang tidak dapat dihindari
oleh individu atau pilihan berkompetisi tidak ditolak oleh individu.
a. Tanggung Jawab Untuk Merencanakan Tindakan (POA)
Manusia umumnya meningkatkan perilaku berorganisasi daripada tidak.
Menurut Ajzen dan Fishbein, kesengajaan adalah faktor utama yang
menentukan kernauan berperilaku. Tanggung dalam merencanakan
tindakan pada HPM yang telah direvisi menunjukkan pokok yang
mendasari proses kognitif:
1. Tanggung jawab untuk melakukan tindakan yang spesifik pada waktu
dan tempat yang telah diberikan dengan orang-orang tertentu atau secara
sendirian, dengan mengabaikan pilihan berkompetensi
2. Mengidentifikasi strategi-strategi yang menentukan untuk
mendapatkan, membawa dan memperkuat perilaku
3. Kebutuhan mengidentifikasi strategi-strategi spesifik digunakan pada
tempat yang berbeda didalam rangkaian perilaku, kedepannya
merupakan kemungkinan yang disengaja dan yang lebih lanjut bahwa
perencanaan tindakan (POA) yang dikembangkan oleh perawat
dan klien akan sukses di implementasikan.
11
2.5 Skema Health Promotion Model Nola.J Pender
Kebutuhan bersaing
segera (control rendah) &
Hubungan dengan Pilihan2 (Kontrol tinggi
Penghambat2 untuk bertindak
perilaku sebelumnya
yang dirasakan
Teori ini cukup logis untuk dipahami karena memberi pemahaman yang luas dan
komprehensif tentang promosi kesehatan dan pencegahan penyakit pada klien.
Pandangan tentang aspek promotif adalah lebih murah daripada aspek kuratif dan
rehabilitatif sangat logis dan telah diterima masyarakat.
13
Riset yang berhubungan dengan Helath Promotion Model memberikan
kontribusi secara umum bagi pengembangan body of knowledge dari ilmu
keperawatan. Pergeseran paradigma dari kuratif-rehabilitatif ke arah promotif dan
preventif. Pender meyakini bahwa dengan mutu kepedulian terhadap promosi
kesehatan akan memperbaiki sistem kesehatan secara integral.
Teori Pender konsisten dengan semua teori yang memandang pentingnya promosi
kesehatan dan pencegahan penyakit adalah sesuatu yang logis dan ekonomis.
Teori ini telah mengalami beberapa kali revisi namun focus teori ini tetap pada
aspek promotif.
Kasus
Anak W usia 2 tahun jenis kelamin Laki – laki datang ke poli rawat jalan
bersama orang tuanya. Orang tua An. W mengeluh sudah satu bulan anaknya
mengalami batuk yang tidak sembuh-sembuh, berat badan anak makin turun,
nafsu makan anak makin berkurang, sudah berobat ke puskesmas namun tidak
14
kunjung sembuh, orang tua cemas dengan keadaan anaknya dan takut anaknya
terkena plek paru .Ibu mengatakan paman klien menderita TB paru dan baru di
ketahui saat pamannya menderita batuk darah dan si anak sering kontak langsung
dengan pamannya. Orang tua pasien mengatakan batuk pilek pada anak
merupakan hal yang biasa. tindak lanjut yang dilakukan pada An. W dilakukan
pemeriksaan laboratorium hematologi dan gambaran darah tepi dengan hasil ada
peningkatan laju endap darah serta dilakukan pemeriksaan tes mantoux dengan
hasil negatif. pemeriksaan diagnostik yang dilakukan pada anak W adalah di
rongen dengan hasil terdapat flek paru. Orang tua bertanya pada perawat kenapa
anaknya bisa terkena flek paru dan apa yang harus dilakukan agar anaknya
sembuh.
1. Tahap Pengkajian
Pengkajian keperawatan dilakukan terhadap orang tua/keluarga anak (bila
usia anak belum mencukupi untuk menerima informasi kesehatan) dan
kepada anak dan juga orang tua/keluarga anak (bila usia anak sudah
mencukupi untuk menerima informasi kesehatan).
5. Tahap Evaluasi
16
Tahap evaluasi dilakukan dengan cara menanyakan kepada keluarga tentang
pemahaman dari penyuluhan yang telah diberikan dan menanyakan
komitmen keluarga/orang tua untuk melakukan tindakan kesehatan untuk
menjaga kesehatan anak.
Evaluasi jangka panjang dilakukan dengan melihat hasil bila ada kunjungan
ulang dari pasien tersebut apakah dengan kasus yang sama atau untuk tujuan
yang lain yaitu datang ke fasilitas kesehatan hanya untuk memeriksakan
perkembangan anaknya dan bukan untuk memeriksakan penyakit anaknya.
Bila orang tua/keluarga mendatangi lagi fasilitas kesehatan dengan tujuan
yang bersifat preventif, maka dapat dikatakan bahwa promosi kesehatan yang
dilakukan oleh petugas berhasil.
17
BAB IV
KESIMPULAN
4.1 Kelebihan
Kelebihan pada teori pender adalah pengkajian dilakukan secara menyelurh
meliputi:
a. Pengkajian karakteristik dan pengalaman individual yang meliputi
pengkajian perilaku sebelumnya dan pengkajian faktor personal.
b. Pengkajian perilaku spesifik, pengetahuan dan sikap individu yang meliputi
persepsi tentang manfaat tindakan, persepsi tentang hambatan tindakan,
persepsi tentang kemampuan diri, aktivitas yang berhubungan dengan sikap,
pengaruh interpersonal dan pengaruh situasional. Pengaruh interpersonal
meliputi norma, dukungan sosial dan role model. Pengaruh interpersonal
terutama berasal dari keluarga,kelompokdan tenaga kesehatan.
c. Pengkajian mengenai hasil perilaku yang meliputi komitmen terhadap
rencana tindakan, tuntutan yang mendesak dan adanya pilihan-pilihan yang
lebih baik serta perilaku promosi kesehatan.
4.2 Kelemahan
Pengkajian yang spesifik dan menyeluruh membutuhkan waktu yang relative
lama, sehingga pengkajian dengan menggunakan teori pender ini tidak bisa
dikukan dalam waktu yang singkat.
18
19