Anda di halaman 1dari 8

PEMELIHARAAN DAN PENGAWASAN LINGKUNGAN

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Kebijakan Kesehatan Nasional

Disusun Oleh:
Kelompok 2
Fajar Maulana PO.62.20.1.17.324
Friendky PO.62.20.1.17.325
Jhonatan Mei Diantama PO.62.20.1.17.330
Lia Oktaria PO.62.20.1.17.333
Nindie Tresia PO.62.20.1.17.339
Ribka Westinia PO.62.20.1.17.341
Thalitha Novia PO.62.20.1.17.347
Tuti Hariati PO.62.20.1.17.348
Yuni Monesa PO.62.20.1.17.352

POLTEKKES KEMENKES PALANGKARAYA


PROGRAM STUDI SARJANA TERAPAN
KEPERAWATAN
2020
Pemeliharaan dan Pengawasan Lingkungan
Lingkungan hidup selalu mempunyai isu permasalahan yang dapat digolongkan
menjadi dua bagian. Bagian pertama, masalah lingkungan yang muncul sebagai akibat dari
berbagai gejala alam itu sendiri, misalnya gempa, erupsi, gerhana dan lain-lain. Bagian
kedua, masalah lingkungan sebagai akibat campur tangan manusia. Perubahan-perubahan
yang disebabkan oleh alam yang selanjutnya merupakan gejala yang ada menimbulkan
berbagai dampak kepada penghuninya, tetapi sebagian besar dampak yang timbul dari
perubahan tersebut diselesaikan oleh alam sendiri, yaitu dengan mempertahankan
keseimbangan. Salah satu upaya manusia dalam rangka peduli terhadap lingkungan adalah
dengan membatasi perilaku manusia dalam setiap kegiatannya sesuai dengan isi yang dimuat
dalam Undang-Undang Lingkungan Hidup tersebut, sehingga antara manusia dan alam
lingkungan terjalin suatu keseimbangan yang senantiasa tetap terjaga dan terlestarikan dalam
upaya untuk memelihara dan mengawasi lingkungan. Manusia dan lingkungan merupakan
dua hal yang tidak dapat dipisahkan antara satu dengan yang lainnya karena pada dasarnya
manusia hidup memerlukan lingkungan sebagai tempat untuk hidup dan berkehidupan begitu
juga dengan lingkungan membutuhkan manusia agar kelestarian lingkungan bisa tetap terjaga
dengan sempurna. Segala yang ada pada lingkungan dapat dimanfaatkan oleh manusia untuk
mencukupi kebutuhan manusia sehingga apabila komponen biotik dan komponen abiotik
berada dalam komposisi dan proporsi yang stabil maka akan menghasilkan keseimbangan
lingkungan. Keseimbangan lingkungan yang terwujud akan mendukung terhadap kehidupan
masyarakat yang harmonis. Kesempurnaan manusia dengan diberi kelebihan daripada
makhluk-makhluk lainnya dimaksudkan agar manusia mampu mengelola, memelihara dan
mengawasi lingkungan yang ada di muka bumi ini. Lingkungan fisik dan lingkungan biologis
seperti air, tanah, udara, tumbuhan dan hewan dapat dimanfaatkan untuk kesejahteraan
manusia sebagai penghuni muka bumi ini. Tetapi hal yang sangat penting dari pemanfaatan
lingkungan itu sendiri agar keberadaannya tetap ada dan terjaga dengan baik sehingga
kelangsungan makhluk hidup yang terdapat didalamnya dapat berlangsung baik.
Melestarikan lingkungan hidup seperti memelihara dan mengawasi adalah bentuk
usaha manusia yang harus segera dilakukan agar kelangsungan hidupnya dapat terjaga
dengan baik. Sekecil apapun usaha yang kita lakukan sangat besar manfaatnya bagi
terwujudnya bumi yang layak huni. Perlu dilakukan upaya-upaya untuk menjaga kelestarian
lingkungan sehingga tata kelola lingkungan berkelanjutan akan terwujud. Pengelolaan
lingkungan hidup merupakan upaya terpadu untuk melestarikan fungsi lingkungan hidup
yang meliputi kebijakan penataan, pemanfaatan, pengembangan, pemeliharaan, pemulihan,
pengawasan, dan pengendalian lingkungan hidup untuk mencapai lingkungan yang sehat dan
asri sehingga setiap manusia pun dapat menikmati lingkungan tersebut. Pengelolaan
lingkungan mengacu kepada tujuan perbaikan kualitas dan kesehatan lingkungan melalui
tindakan manusia seperti melestarikan, memelihara dan mengawasi kesehatan lingkungan,
jadi kita harus bisa menetapkan terlebih dahulu kualitas dan kesehatan lingkungan yang mana
yang dalam kondisi atau keadaannya sedang memburuk. Setelah menentukannya maka
pelestarian lingkungan meliputi pemeliharaan dan pengawasan diperlukan secara mutlak
demi mewujudkan tata lingkungan yang berkelanjutan sehingga kesehatan dan eksistensi
lingkungan hidup yang terdapat disekitar manusia dapat terus terjaga. Kesadaran akan
pentingnya kesehatan dan eksistensi lingkungan tidak hanya menciptakan lingkungan
tersebut yang indah, sehat dan bersih sendiri saja tetapi harus bersifat menyeluruh dimanapun
manusia itu berada. Sering kita jumpai seseorang yang merasa dirinya banyak mempunyai
uang, mengekspoitasi sumberdaya yang ada disuatu wilayah dengan tidak memperhatikan
kelestarian lingkungannya. Hak orang lain untuk hidup dengan lingkungan yang indah, sehat
dan bersih serta serasi seolah-olah dirampas sewenang-wenang oleh seseorang.
Adapun sasaran pengelolaan lingkungan hidup adalah :
1. Tercapainya keselarasan, keserasian dan keseimbangan antara manusia dan
lingkungan hidup
2. Terwujudnya manusia Indonesia sebagai insane lingkungan hidup yang memiliki
sikap dan tindak melindungi dan membina lingkungan hidup
3. Terjaminnya kepentingan generasi masa kini dan generasi masa depan
4. Tercapainya kelestarian fungsi lingkungan hidup 2
5. Terkendalinya pemanfaatan sumber daya secara bijaksana
6. Terlindunginya Negara Kesatuan Republik Indonesia terhadap dampak usaha
dan/atau kegiatan di luar wilayah Negara yang menyebabkan pencemaran dan/atau
perusakan lingkungan hidup.
Upaya perlindungan lingkungan dilakukan berdasarkan baku mutu lingkungan, baik
berupa kriteria kualitas lingkungan (ambient) maupun kualitas buangan atau limbah
(effluent). Baku mutu lingkungan hidup adalah ukuran batas atau kadar makhluk hidup, zat,
energi, atau komponen yang ada atau harus ada dan/atau unsur pencemar yang ditenggang
keberadaannya dalam suatu sumber daya tertentu sebagai unsure lingkungan hidup. Baku
mutu sebagai tolok ukur untuk menetapkan apakah lingkungan telah rusak atau apakah suatu
kegiatan telah merusak lingkungan perlu dilaksanakan dan diacu dalam kegiatan
pembangunan nasional. Baku mutu lingkungan dapat berbeda untuk setiap wilayah atau
waktu yang berbeda mengingat adanya perbedaan kondisi lingkungan, tata ruang dan
teknologi.
Dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2009 tentang
Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup pada pasal 1 mengatakan bahwa
perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup adalah upaya sistematis dan terpadu yang
dilakukan untuk melestarikan fungsi lingkungan hidup dan mencegah terjadinya pencemaran
dan/atau kerusakan lingkungan hidup yang meliputi perencanaan, pemanfaatan,
pengendalian, pemeliharaan, pengawasan, dan penegakan hukum. Merefleksikan perihal dari
pasal 1 tersebut lingkungan hidup merupakan salah satu hal yang diciptakan oleh Tuhan
untuk mendukung atau menyokong kehidupan manusia dalam memenuhi kebutuhan hidup.
Tentunya hal ini menyebabkan lingkungan hidup perlu dijaga, dilindungi, dipelihara, diawasi
dari perilaku-perilaku manusia yang tidak baik atau ingin merusak dan tidak
bertanggungjawab yang dapat merugikan individu lainnya dalam menikmati karya Tuhan
yang telah diciptakan untuk manusia. Lingkungan hidup yang dapat dinikmati oleh manusia
tentunya tidak lepas dari yang namanya keindahan, kebersihan, dan kesehatan. Dengan
kondisi lingkungan yang seperti itu maka akan memberikan dampak positif yang lebih besar
kepada manusia karena melalui hal itu maka derajat kesehatan manusia pun akan meningkat
akibat dari lingkungan hidup yang terjaga, dipelihara, dan di awasi. Hal ini tidak lepas dari
peran pemerintah dan peran setiap individu yang berada dimana saja dalam mendukung dan
menunjang kesehatan lingkungan hidup untuk menghindari terjadinya perusakan dan
pencemaran lingkungan yang dapat terjadi dimana saja dan kapanpun waktunya tanpa
mempedulikan dampak negatif yang dapat terjadi bagi kehidupan manusia.
Masalah lingkungan hidup dapat dikelompokkan menjadi 3 kelompok, yaitu
permasalahan lingkungan alam, permasalahan lingkungan buatan dan permasalahan
lingkungan social.
1. Permasalahan Lingkungan Alam.
Permasalahan lingkungan alam di Indonesia terutama meliputi 6 hal, yaitu :
a. Sumberdaya Lahan Permasalahan-permasalahan yang ada antara lain :
1) Bertambahnya jumlah penduduk disertai dengan meningkatnya pembangunan
menyebabkan terjadinya pergeseran pola penggunaan lahan, seperti pergeseran
dari penggunaan lahan untuk pertanian menjadi pemukiman dan industri
2) Pola penggunaan lahan tidak sesuai dengan kemampuan lahan sehingga
menimbulkan menimbulkan berbagai masalah seperti lahan kritis, hilangnya
lahan pertanian yang subur, pencemaran tanah dan lain-lain
3) Degradasi lahan karena penggunaan bahan-bahan kimia untuk pertanian, dan
penggunaan tanah yang tidak sesuai dengan kemampuan dan kesesuaian lahan
4) Turunnya produktivitas lahan karena erosi.
b. Sumberdaya Air
Pesatnya perkembangan industri dan peningkatan jumlah penduduk telah
memacu penggunaan air baik berupa air tanah maupun air permukaan untuk
keperluan domestik, industri, PLTA, irigasi, dll. Hal ini merupakan ancaman bagi
ketersediaan/kuantitas air dan kualitas air. Beberapa permasalahan yang timbul
adalah pencemaran air karena limbah industri, kegiatan pertanian, penurunan
muka air tanah sehingga terjadi intrusi air laut.
c. Sumberdaya Hutan
Kualitas dan kuantitas sumberdaya hutan cenderung menurun karena
pembalakan kayu yang berlebihan oleh para pemegang HPH (Hak Pengusahaan
Hutan), kebakaran hutan, perambahan hutan, perladangan berpindah, tumpang
tindih penggunaan lahan hutan dengan kegiatan pembangunan seperti perkebunan,
transmigrasi, pertambangan, pembangunan jalan dan prasarana lainnya. Sementara
itu kegiatan-kegiatan rehabilitasi belum memadai dibanding dengan laju
kerusakan yang terjadi.
d. Keanekaragaman Hayati
Pulau-pulau di Indonesia bervariasi dari yang sempit sampai yang luas, dari
datar sampai berbukit serta bergunung tinggi, sehingga mampu menunjang
kehidupan flora, fauna dan mikroba yang beranekaragam. Ditambah lagi dengan
kekayaan hayati yang ada di laut. Oleh karena itu Indonesia dikenal sebagai
negara yang mempunyai mega diversity jenis hayati. Namun demikian
keanekaragaman hayati Indonesia cenderung menyusut karena lingkungan yang
mendukung kehidupan mega diversity tersebut diperkirakan menyusut seluas 15
000-20 000 ha/tahun, karena konversi lahan, pertanian monokultur, perindustrial,
dll.
e. Pesisir dan Lautan
Permasalahan di Indonesia terutama karena eksploitasi yang berlebihan tanpa
terkendali terhadap sumberdaya alam di wilayah pesisir dan lautan, seperti hutan
mangrove, terumbu karang, pasir laut, dll. Hal ini menyebabkan degradasi
ekosistem pesisir dan lautanSelain itu juga terjadi pencemaran oleh logam berat
dan tumpahan minyak.
f. Udara
Udara merupakan bagian atmosfer yang peka terhadap pengaruh lingkungan.
Pencemaran udara akan mempengaruhi kualitas udara, cuaca dan iklim.
Peningkatan konsentrasi gas-gas akibat aktifitas manusia untuk memenuhi
kebutuhannya akan menyebabkan menipisnya lapisan ozon yang menyebabkan
pemanasan global.
2. Permasalahan Lingkungan Buatan
Permasalahan yang terjadi terutama adalah kualitas lingkungan di perkotaan yang
cenderung menurun, seperti kurangnya ruang terbuka hijau, tempat bermain anak, dan
lapangan olah raga, banyaknya pemukiman kumuh, harga tanah yang semakin mahal
serta masalah yang timbul karena sampah kota dan pencemaran
3. Permasalahan Lingkungan Sosial Perubahan masyarakat dari bersifat tradisional
agraris ke masyarakat era industri (modernisasi) menyebabkan perubahan-perubahan
sosial antara lain :
a. Perubahan pranata (pranata keluarga, pemerintahan, ekonomi, agama, pendidikan,
dll)
b. Perubahan Nilai (gotomg royomg, kesetiakawanan sosial, loyalitas dan
kebersamaan menjadi kebebasan, individual, materialistik, liberal, dll.)
c. Kenekaragaman kelompok. Berkembangnya pranata dan niali-nilai masyarakat
membawa semakin berkembangnya ragam kelompok sosial dan kelas ekonomi
d. Kontrol Sosial. Melemahnya kontrol sosial dalam masyarakat dan keluarga telah
banyak memunculkan masalah-masalah sosial psikologis dalam masyarakat.
Perubahan-perubahan di atas membawa dampak sosial budaya, yaitu munculnya kelompok-
kelompok eksis (surplus) dan kelompok-kelompok yang tersisih (tidak dapat berperan dalam
pembangunan), yang pada akhirnya menimbulkan persaingan antar kelompok, konflik
kepentingan, diskriminasi, ketimpangan sosail, makin banyaknya kelompok masyarakat yang
menjadi beban lingkungan, serta pemborosan sumberdaya alam (energi) dari kelompok
masyarakat yang surplus
Sumber :
https://usaha321.net/p4lh-sebagai-upaya-pelestarian-lingkungan-hidup.html
https://www.academia.edu/6632372/Makalah_Pengelolaan_Lingkungan_Hidup
http://kalinyaman.blogspot.com/2013/02/makalah-pengawasan-lingkungan-hidup.html
Dokumentasi

Anda mungkin juga menyukai