Disusun Oleh
Kelompok 2
Anggelina Natalia Deramika : P1337420921196
Deany Saftuari : P1337420921201
Karina Ayu Serin : P1337420921205
Ribka Westinia : P1337420921204
Zulfi Anan Winaldi : P1337420921184
Puji dan syukur panjatkan kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan
karunia-Nya kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang
berjudul “Dampak Evidence Based PracticePada Keperawatan Kritis”. Penulisan
makalah ini bertujuan untuk memenuhi salah satu tugas dari Mata KuliahKeperawatan
Kritis.
Makalah ini ditulis berdasarkan berbagai sumber yang berkaitan dengan materi
yang ingin disampaikan. Tak lupa penulis sampaikan terima kasih kepada pengajar mata
kuliah Keperawatan Kritis atas bimbingan dan arahan dalam penulisan makalah ini, dan
juga kepada rekan-rekan mahasiswa yang telah memberikan masukan dan pandangan,
sehingga dapat terselesaikannya makalah ini.
Penulis berharap makalah ini dapat menambah wawasan mengenai Keperawatan
Kritis terutama mengenai materi. Sehingga saat pemilihan atau penempatan kata untuk
memahami makna suatu kata, juga dapat meminimalisir kesalahpahaman yang akan
terjadi yang dikarenakan penempatan kata yang digunakan. Penulis berharap para
pembaca untuk dapat memberikan pandangan dan wawasan agar makalah ini menjadi
lebih baik.
Kelompok 2
DAFTAR ISI
COVER.......................................................................................................................i
KATA PENGANTAR...............................................................................................ii
DAFTAR ISI............................................................................................................iii
BAB IPENDAHULUAN...........................................................................................0
A. Latar Belakang................................................................................................0
B. Rumusan Masalah...........................................................................................0
C. Tujuan Penulisan.............................................................................................0
BAB IIPEMBAHASAN............................................................................................0
A. Konsep Evidance Based Practiced (EBP) dalan Keperawatan Kritis.............0
1. Definisi Evidance Based Practiced (EBP) dalan Keperawatan Kritis......0
2. Tujuan Evidance Based Practiced (EBP) dalan Keperawatan Kritis.......0
3. Manfaat Evidance Based Practiced (EBP) dalan Keperawatan Kritis.....0
4. Persyaratan dalam Penerapan EBP dalan Keperawatan Kritis.................0
5. Model Implementasi Evidence Based Practice dalan Keperawatan
Kritis.........................................................................................................0
6. Langkah – Langkah EBP dalan Keperawatan Kritis................................0
7. Penerapan EBN dalam Proses Keperawatan Kritis..................................0
8. Hambatan Untuk Menggunakan EBP dalan Keperawatan Kritis............0
9. Usaha yang dapat dilakukan untuk meningkatkan EBP dalam
Keperawatan Kritis...................................................................................0
B. Evidence Based Practice Dalam Keperawatan Kritis......................................0
1. Analisis Jurnal..........................................................................................0
2. Pembahasan..............................................................................................0
BAB IIIPENUTUP....................................................................................................0
A. Kesimpulan......................................................................................................0
B. Saran................................................................................................................0
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................0
BAB 1
PENDAHULUA
N
A. LatarBelakang
B. Perumusan Masalah
Mengingat Evidence Based Nursing Practice sangat diperlukan untuk
meningkatkan kualitas pelayanan, keselamatan pasien, keefektifan managemen
dalam pengelolaan pelayanan keperawatan, dan meningkatkan kesadaran akan
pentingnya bukti empiris dalam melaksanakan pelayanan. Ditemukannya
fenomena dilapangan bahwa gagasan EBNP umumnya diterima namun sulit
dalam penerapannya. Oleh karena itu dapat di rumuskan masalah
penelitian “Bagaimana Persepsi Perawat Tentang Evidence Based Nursing
Practice di RSUD Dr Achmad Mochtar Bukittinggi”.
1. TujuanPenelitian
Tujuan umum penelitian ini adalah diperolehnya gambaran persepsi perawat
tentang Evidence Based Nursing Practice (EBNP) di RSAM Bukittinggi.
2. Manfaat Penelitian
Manfaat Aplikatif
a. Rumah Sakit.
EBNP memberikan manfaat sebagai suatu inovasi untuk rumah sakit dari
perawat.Tenaga kesehatan terbanyak dirumah sakit adalah perawaty ang
juga berkontribusi terhadap kesembuhan pasien dengan adanya
penerapan EBNP maka rumah sakit tetap memberikan pelayanan yang
terbaik dengan mengedepankan patientoriented.
b. Perawat
Hasil penelitian memberikan manfaat kepada perawat yaitu dengan
memasukkan pembuktian kedalam asuhan keperawatan akan
mempermudah perawat dalam mengambil keputusan secara profesional
saat perawat memberikan asuhan keperawatan. EBNP juga merupakan
ciri khas dari praktik pelayanan profesional.
c. Bidang Keperawatan
Pelaksanaan EBNP tidak terlepas dari peran bidang keperawatan dalam
memberikan motivasi agar perawat selalu bersama-sama meningkatkan
manajemen pelayanan keperawatan. Hasil penelitian ini dapat dijadikan
masukan bagi bidang keperawatan dalam mengembangkan standar
asuhan keperawatan berbasis pembuktian. Selain itu penelitian ini juga
diharapkan untuk dapat melahirkan kebijakan rumah sakit terkait dengan
asuhan keperawatan berbasis pembuktian sehingga asuhan keperawatan
yang diberikan oleh perawat bersifat ilmiah sesuai dengan amanat
Undang-undang Keperawatan Nomor 38 tahun 2014.
d. Manfaat Akademik
Penelitian ini memberikan manfaat yang banyak bagi pendidikan
keperawatan. Penghasil penelitian terbanyak berada di institusi
pendidikan sehingga hasil penelitian yang dihasilkan akan lebih banyak
terserap kedalam praktik pelayanan keperawatan. Manfaat lainnya bahwa
ada sinkronisasi antara pendidikan dan pelayanan keperawatan dalam
meningkatkan kualitas praktik keperawatan. EBNP ini juga sebagai
bahan pertimbangan untuk institusi pendidikan keperawatan
memasukkan EBNP di setiap pembelajaran keperawatan
BAB II
TINJAUAN TEORITIS
A. Landasan Teori
1. Evidence based practice
a. Pengertian evidence based practice
Evidence based practice (EBP) adalah sebuah proses yang akan membantu tenaga
kesehatan agar mampu uptodate atau cara agar mampu memperoleh informasi terbaru yang
dapat menjadi bahan untuk membuat keputusan klinis yang efektif dan efisien sehingga
dapat memberikan perawatan terbaik kepada pasien (Macnee, 2011). Sedangkan menurut
(Bostwick, 2013) evidence based practice adalah starategi untuk memperolah pengetahuan
dan skill untuk bisa meningkatkan tingkah laku yang positif sehingga bisa menerapakan
EBP didalam praktik. Dari kedua pengertian EBP tersebut dapat dipahami bahwa evidance
based practice merupakan suatu strategi untuk mendapatkan knowledge atau pengetahuan
terbaru berdasarkan evidence atau bukti yang jelas dan relevan untuk membuat keputusan
klinis yang efektif dan meningkatkan skill dalam praktik klinis guna meningkatkan kualitas
kesehatan pasien.Oleh karena itu berdasarkan definisi tersebut, Komponen utama dalam
institusi pendidikan kesehatan yang bisa dijadikan prinsip adalah membuat keputusan
berdasarkan evidence based serta mengintegrasikan EBP kedalam kurikulum merupakan
hal yang sangat penting.
Namun demikian fakta lain dilapangan menyatakan bahwa pengetahuan, sikap, dan
kemampuan serta kemauan mahasiswa keperawatan dalam mengaplikasikan evidence
based practice masih dalam level moderate atau menengah. Hal ini sangat bertolak
belakang dengan konsep pendidikan keperawatan yang bertujuan untuk mempersiapkan
lulusan yang mempunyai kompetensi dalam melaksanakan asuhan keperawatan yang
berkualitas. Meskipun mahasiswa keperawatan atau perawat menunjukkan sikap yang
positif dalam mengaplikasikan evidence based namun kemampuan dalam mencari literatur
ilmiah masih sangat kurang. Beberapa literatur menunjukkan bahwa evidence based
practice masih merupakan hal baru bagi perawat. oleh karena itu pengintegrasian evidence
based kedalam kurikulum sarjana keperawatan dan pembelajaran mengenai bagaimana
mengintegrasikan evidence based kedalam praktek sangatlah penting (Ashktorab et al.,
2015).
Pentingnya evidence based practice dalam kurikulum undergraduate juga dijelaskan
didalam (Sin&Bleques, 2017) menyatakan bahwa pembelajaran evidence based practice
pada undergraduate student merupakan tahap awal dalam menyiapkan peran mereka
sebagai registered nurses (RN). Namun dalam penerapannya, ada beberapa konsep yang
memiliki kesamaan dan perbedaan dengan evidence based practice. Evidence based
practice atauevidence based nursing yang muncul dari konsep evidence based
medicinememiliki konsep yang sama dan memiliki makna yang lebih luas dari RU
atauresearch utilization(Levin & Feldman, 2012).
b. Tujuan EBP
Tujuan utama di implementasikannya evidance based practice di dalam praktek
keperawatan adalah untuk meningkatkan kualitas perawatan dan memberikan hasil yang
terbaik dari asuhan keperawatan yang diberikan. Selain itu juga, dengan dimaksimalkannya
kualitas perawatan tingkat kesembuhan pasien bisa lebih cepat dan lama perawatan bisa
lebih pendek serta biaya perawatan bisa ditekan (Madarshahian et al., 2012). Dalam
rutinititas sehari-hari para tenaga kesehatan profesional tidak hanya perawat namun juga
ahli farmasi, dokter, dan tenaga kesehatan profesional lainnya sering kali mencari jawaban
dari pertanyaan-pertanyaan yang muncul ketika memilih atau membandingkan treatment
terbaik yang akan diberikan kepada pasien/klien, misalnya saja pada pasien post operasi
bedah akan muncul pertanyaan apakah teknik pernapasan relaksasi itu lebih baik untuk
menurunkan kecemasan dibandingkan dengan cognitive behaviour theraphy, apakah teknik
relaksasi lebih efektif jika dibandingkan dengan teknik distraksi untuk mengurangi nyeri
pasien ibu partum kala 1 (Mooney, 2012).
Pendekatan yang dilakukan berdasarkan pada evidance based bertujuan untuk
menemukan bukti-bukti terbaik sebagai jawaban dari pertanyaan-pertanyaan klinis yang
muncul dan kemudian mengaplikasikan bukti tersebut ke dalam praktek keperawatan guna
meningkatkan kualitas perawatan pasien tanpa menggunakan bukti-bukti terbaik, praktek
keperawatan akan sangat tertinggal dan seringkali berdampak kerugian untuk pasien.
Contohnya saja education kepada ibu untuk menempatkan bayinya pada saat tidur dengan
posisi pronasi dengan asumsi posisi tersebut merupakan posisi terbaik untuk mencegah
aspirasi pada bayi ketika tidur. Namun berdasarkan evidence based menyatakan bahwa
posisi pronasi pada bayi akan dapat mengakibatkan resiko kematian bayi secara tiba- tiba
SIDS (Melnyk & Fineout, 2011).
internal evidence. Bukti eksternal didapatkan dari penelitian yang sangat ketat dan dengan
proses atau metode penelitian ilmiah. Pertanyaan yang sangat penting dalam
mengimplementasikan bukti eksternal yang didapatkan dari penelitian adalah apakah
temuan atau hasil yang didapatkan didalam penelitian tersebut dapat diimplementasikan
kedalam dunia nyata atau dunia praktek dan apakah seorang dokter atau klinisi akan
mampu mencapai hasil yang sama dengan yang dihasilkan dalam penelitian tersebut.
Berbeda dengan bukti eksternal bukti internal merupakan hasil dari insiatif praktek seperti
manajemen hasil dan proyek perbaikan kualitas (Melnyk & Fineout, 2011).
Dalam (Grove et al., 2012) EBP dijelaskan bahwa clinical expertise yang merupakan
komponen dari bukti internal adalah merupakan pengetahuan dan skill tenaga kesehatan
yang profesional dan ahli dalam memberikan pelayanan. Hal atau kriteria yang paling
menunjukkan seorang perawat ahli klinis atau clinical expertise adalah pengalaman kerja
yang sudah cukup lama, tingkat pendidikan, literatur klinis yang dimiliki serta
pemahamannnya terhadap research. Sedangkan patient preference adalah pilihan pasien,
kebutuhan pasien harapan, nilai, hubungan atau ikatan, dan tingkat keyakinannya terhadap
budaya. Melalui proses EBP, pasien dan keluarganya akan ikut aktif berperan dalam
mengatur dan memilih pelayanan kesehatan yang akan diberikan. Kebutuhan pasien bisa
dilakukan dalam bentuk tindakan pencegahan, health promotion, pengobatan penyakit
kronis ataupun akut, serta proses rehabilitasi. Beberapa komponen dari EBP dan dijadikan
alat yang akan menerjemahkan bukti kedalam praktek dan berintegrasi dengan bukti
internal untuk meningkatkan kualitas pelayanan.
Meskipun evidence atau bukti yang dianggap paling kuat adalah penelitian systematic
riview’s dari penelitian-penelitian RCT namun penelitian deskriptif ataupun kualitatif yang
berasal dari opini leader juga bisa dijadikan landasan untuk membuat keputusan klinis
Bukti eksternal berasal dari penelitian, bukti berdasarkan teori, opini pemimpin, dan
Bukti internal dapat berupa keahlian klinis yang didapatkan dari manajemen has
Membuat
keputusan
klinis
berdasarkan
evidence
based
depresi
pospartum
dibandingkan
dengan
21
ibu usia muda?
Pertanyaan CDSR, MIDIRS,
preventif: untuk CINAHL,
wanita pekerja berat,
apakah tindakan Medline, CCRT,
pemeberian oral DARE
intake
efektif untuk
22
gastric aspirasi?
Pertanyaan CINAHL,
Diagnosis: manakah
yang lebih efektif D- Medline, DARE,
dimer atau CDSR, CCRT
ultrasound dalam
mendiagnosa
trombosis vena?
Prognosis: apakah CINAHL, MedLINE
diet karbohidrat
pada
pasien
dengan BMI<25
akan sangat
berpengaruh jika ia
memiliki riwayat
keluarga obesititas
dengan BMI>30?
(Schneider & Whitehead., 2013)
a) Validity.
c) Applicability
mengambarkan dengan
jelas (bidang ilmu,
variabel, dan populasi)?
Abstrak - Apakah di dalam abstrak terdapat
disain penelitian, sempel, intervensi
(jika ada) dan mencantumkan kata
kunci
Latar - Apakah signifikansi atau
belakang pentingnya masalah
digambarkan dengan jelas?
- Apakah latar belakang
masalah digambarkan dengan
jelas?
Tinjauan
pustaka - Apakah keterkaitan dengan
peneletian sebelumnya
digambarkan dengan jelas?
- Apakah sumber yang digunakan 10
tahun terakhir dan 5 tahun terakhir?
- Apakah ringkasan mengenai masalah
penelitian (apa yang diketahui dan
apa yang tidak
diketahui)digambarkan dengan jelas?
Tujuan Apakah tujuan
penelitian penelitian dan
pertanyaan
dicantumkan?
56
Ya Tidak
57
Critical Tinjauan
Ya Tidak
appraisa critical
l appraisal
likert scale dll)
- Apakah skala
pengukuran
disebutkan?
(nominal, ordinal,
interval, atau ratio)
- Apakah validitas
dan reliabilitas
instrumen
disebutkan?
- Apakah prosedur
pengumpulan
data disebutkan?
Interpreta - Apakah analisa
si Hasil statistik
Penelitian disebutkan?
- Apakah
tingkat
signifikansi
disebutkan?
- Apakah hasil
penelitian sesuai
dengan hasil
yang
diharapkan?
- Apakah
keterbatasan
penelitian
58
disebutkan?
- Apakah kesimpulan
penelitian
disebutkan?
- Apakah hasil dapat
diterapkan dalam
praktek
keperawatan?
- Apakah ada
saran untuk
penelitian
selanjutnya?
- Apakah hasil
penelitian dapat
diimplementasik
an
dalam keperawatan?
weakness of study)
3. Critical thinking
1) Mahasiswa
4) Serta lingkungan
B. Kerangka Teori
(melnyk, 2011);
C. Kerangka Konsep
Penerapan Evidence
based practice
Critical thinking
Motivasidan
kemampuanfasilitator, fasilitaspendukung,
supportkebijakan
Umur,
fakultas, nilai
budaya dan
institusi Motivasi belajar mahasiswa, analytic skill, inference skill, indeks pres
(kurikulum), triger, dan modul
gender,
88
Keterangan:
: Diteliti
: Tidak diteliti
D. HIPOTESIS PENELITIAN