Anda di halaman 1dari 9

BAB I

PEMBAHASAN

A. Pengertian Keperawatan Keluarga


Merupakan bidang kekhususan spesialisasi yang terdiri dari keterampilan
berbagai bidang keperawatan. Praktik keperawatan keluarga didefinisikan
sebagai pemberian perawatan yang menggunakan proses keperawatan kepada
keluarga dan anggota-anggotanya dalam situasi sehat dan sakit. Penekanan
praktik keperawatan keluarga adalah berorientasi kepada kesehatan, bersifat
holistik, sistemik dan interaksional, menggunakan kekuatan keluarga.

B. Tingkatan Keperawatan Keluarga


Ada empat tingkatan keperawatan keluarga, yaitu:
1. Level 1
Keluarga menjadi latar belakang individu/anggota keluarga dan fokus
pelayanan keperawatan di tingkat ini adalah individu yang akan dikaji dan
diintervensi.
2. Level 2
Keluarga merupakan penjumlahan dari anggota-anggotanya, masalah
kesehatan/keperawatan yang sama dari masing-masing anggota akan
diintervensi bersamaan, masing-masing anggota dilihat sebagai unit yang
terpisah.
3. Level 3
Fokus pengkajian dan intervensi keperawatan adalah sub-sistem dalam
keluarga, anggota-anggota keluarga dipandang sebagai unit yang
berinteraksi, fokus intervensi: hubungan ibu dengan anak; hubungan
perkawinan; dll.
4. Level 4
Seluruh keluarga dipandang sebagai klien dan menjadi fokus utama dari
pengkajian dan perawatan, keluarga menjadi fokus dan individu sebagai
latar belakang, keluarga dipandang sebagai interaksional system, fokus

1
intervensi: dinamika internal keluarga; struktur dan fungsi keluarga;
hubungan sub-sistem keluarga dengan lingkungan luar.

C. Proses Keperawatan Keluarga


a. Pengkajian
Proses pengumpulan informasi yang dilakukan terus menerus dan untuk
dapat mengartikan data/informasi yang diperoleh dan digunakan
kemampuan profesional. Sumber-sumber data yang diperlukan berasal
dari: pengkajian keluarga; observasi rumah dan lingkungannya;
pemeriksaan fisik seluruh anggota keluarga; data sekunder:hasil lab/X-ray.
Ada dua tahap dalam pengkajian, yaitu:
a. Pengkajian tahap
a) Data umum
1. Nama kepala keluarga
2. Alamat
3. Komposisi keluarga (dalam table) lengkapi dengan genogram
4. Tipe keluarga
5. Suku
6. Agama
7. Status sosial ekonomi keluarga
8. Aktivitas rekreasi keluarga
b) Riwayat dan tahap perkembangan keluarga
1. Tahap perkembangan keluarga saat ini
2. Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi
3. Riwayat keluarga inti
4. Riwayat keluarga sebelumnya (pihak suami dan istri)
c) Lingkungan
1. Karakteristik rumah
2. Karakteristik tetangga dan komunitas RW
3. Mobilitas geografis keluarga
4. Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat
5. Sistem pendukung keluarga

2
d) Struktur keluarga
1. Pola komunikasi keluarga
2. Struktur kekuatan keluarga
3. Struktur peran (formal dan informal)
4. Nilai atau norma keluarga
e) Fungsi keluarga
1. Fungsi afektif
2. Fungsi sosialisasi
3. Fungsi perawatan keluarga
f) Stress dan koping keluarga
1. Stressor jangka pendek dan panjang serta kekuatan keluarga
2. Kemampuan keluarga berespons teradap situasi/stressor
3. Strategi koping yang digunakan
4. Strategi adaptasi disfungsional
g) Pemeriksaan fisik
h) Harapan keluarga
b. Pengkajian tahap II
Mengacu pada pelaksanaan 5 tugas kesehatan keluarga oleh keluarga.
a) Mengenal masalah
1. Pengertian
2. Penyebab
3. Tanda dan gejala
4. Identifikasi tingkat keseriusan masalah pada keluarga
b) Mengambil keputusan
1. Akibat
2. Keputusan keluarga
c) Melakukan perawatan sederhana
1. Cara-cara perawatan yang sudah dilakukan keluarga
2. Cara-cara pencegahannya
d) Modifikasi lingkungan
1. Lingkungan fisik
2. Lingkungan psikologis

3
e) Pemanfaatan fasilitas kesehatan
1. Pelayanan kesehatan yang biasa dikunjungi keluarga
2. Frekuensi kunjungan

D. Paradigma Keperawatan
1. Pengertian Paradigma dan Paradigma Keperawatan
Paradigma adalah suatu cara dalam mempersepsikan atau memandang
sesuatu. Paradigma menjelaskan sesuatu dalam memahami suatu tingkah
laku. Paradigma memberikan dasar dalam melihat, memandang, memberi
makna, menyikapi dan memilih tindakan terhadap berbagai fenomena
yang ada dalam keperawatan.

Pengertian Paradigma keperawatan adalah adalah suatu cara pandang


yang mendasar atau cara kita melihat, memikirkan, memberi makna,
menyikapi dan memilih tindakan terhadap fenomena yang ada dalam
keperawatan.

Pengertian Paradigma Keperawatan menurut para ahli:

- Menurut Gaffar (1997), Paradigma keperawatan adalah cara pandang


yang mendasar atau cara kita melihat, memikirkan, memberi makna,
menyikapi dan memilih tindakan terhadap berbagai fenomena yang
ada dalam keperawatan.
- Paradigma keperawatan menurut La Ode Jumadi (1999 : 38) adalah
suatu cara pandang yang mendasar atau cara kita melihat,
memikirkan, memberi makna, menyikapi dan memilih tindakan
terhadap fenomena yang ada dalam keperawatan.
- Kozier (2000), Paradigma keperawatan adalah interaksi antara
manusia yang menerima perawatan, lingkungan tempat menusia
berada, kesehatan yang selalu menjadi bagian dari bidang garapan
keperawatan serta tindakan keperawatan.

4
2. Fungsi Paradigma Keperawatan
a. Menyikapi dan menyelesaikan berbagai persoalan yang melingkupi
profesi keperawatan sebagai aspek pendidikan dan pelayanan
keperawatan, praktik dan organisasi profesi.
b. Membantu individu dan masyarakat untuk memahami dunia
keperawatan kita dan membantu kita untuk memahami setiap fenomena
yang terjadi disekitar kita.
3. Komponen-komponen Paradigma keperawatan

Komponen dari peradigma keperawatan itu sendiri pada dasarnya


ada empat seperti yang disebutkan di atas, akan tetapi perkembangannya
dalam teori sangan bergantung oleh sudut pandang masing-masing teoris.
Dengan begitu pemaknaan masing-masing komponen paradigma tersebut
bisa jadi berbeda sehingga penjelasan yang bisa diberikan secara umum
adalah arti komponen secara lebih superfisial.

Gambaran mengenai komponen tersebut adalah sebagai berikut :

a. Manusia
Komponen ini merupakan komponen utama sebagai salah satu fokus
dari pelayanan keperawatan. Manusia bertindak sebagai klien dalam
konteks paradigma keperawatan ini bersifat individu, kelompok dan
masyarakat dalam suatu sistem tersebut dapat meliputi:
- Sistem terbuka, manusia dapat mempengaruhi dan pengaruhi oleh
lingkungan baik fisik, psikologi, sosial maupun spiritual sehingga
proses perubahan pada manusia akan selalu terjadi khususnya dalam
pemenuhan kebutuhan dasar.
- Sistem adaptif, manusia akan merespon terhadap perubahan yang ada
di lingkungannya yang akan selalu menunjukkan perilaku adaptif dan
maladaftif.
- Sistem personal, interpersonal dan social, manusia memeiliki
persepsi, pola kepribadian dan tumbuh kembang yang berbeda.

5
Jadi dalam konteks paradigma keperawatan ini setiap manusia dalam
hidupnya akan mengalami situasi dimana dia mampu memenuhi
kebutuhannya, membutuhkan bantuan atau bahkan membutuhkan orang
lain untuk melakukannya, dalam hal ini perawat.

b. Keperawatan
Keperawatan adalah suatu bentuk pelayanana profesional sebagai
bagian integral pelayanan kesehatan berbentuk pelayanan biologi,
psikologi, sosial, spiritual dan kultural secara komprehensif, ditujukan
kepada individu, keluarga dan masyarakat sehat maupun sakit
mencakup siklus hidup manusia. Asuhan keperawatan diberikan karena
adanya kelemahan fisik dan mental, keterbatasan pengetahuan, serta
kurang kemauan meuju kepada kemampuan melaksanakan kegiatan
sehari-hari secara mandiri. Sebagai suatu profesi, keperawatan memiliki
falsafah yang bertujuan mengarahkan kegiatan keperawatan yang
dilakukan.

Dalam hal ini, pertama, keperawatan menganut pandangan yang


holistik terhadap manusia yaitu Ketuhanan Manusia sebagai makhluk
bio-psiko-sosial-spiritual dan kultural. Kedua, kegiatan keperawatan
dilakukan dengan pendekatan humanistik dalam arti menghargai dan
menghormati martabat manusia memberi perhatian kepada klien serta
menjunjung tinggi keadilan bagi semua manusia. Ketiga, keperawatan
bersifat universal dalam arti tidak dibedakan atas ras, jenis kelamin,
usia, warna kulit, etnik, agama, aliran politik dan status ekonomi sosial.
Keempat, keperawatan adalah bagian integral dari pelayanan kesehatan
serta kelima, bahwa keperawatan menganggap klien sebagai partner
aktif dalam arti perawat selalu bekerjasama dengan klien dalam
memberikan asuhan keperawatan.

c. Konsep Sehat-Sakit

Berdasarkan rentang sehat sakit tersebut, maka paradigma


keperawatan dalam konsep sehat sakit memandang bahwa bentuk

6
pelaynan keperawatan yang akan diberikan selama rentan sehat dan
sakit, akan melihat terlebih dahulu status kesehatan dalam rentang sehat
sakit tersebut, apakah statusnya dalam tahap setengah sakit, sakit akut
atau sakit kronis, sehingga akan diketahui tingkatan asuhan
keperawatan yang akan diberikan serta tujuan yang ingin diharapkan
dalam meningkatkan status kesehatannya. Rentang ini merupakan suatu
alat ukur dalam menilai status kesehatan yang bersifat dinamis dan
selalu berubah dalam setiap waktu. Melalui rentang ini dapat diketahui
batasan perawat dalam melakukan praktek keperawatan dengan jelas.

d. Lingkungan

Lingkungan dapat diartikan sebagai tempat, situasi maupun hal-hal


yang berinteraksi dengan individu baik secara aktif maupun pasif. Bisa
jadi baik lingkungan maupun individu akan sama-sama berpikir,
menganalisa dan membuat kesimpulan selama interaksi sesuai dengan
sifat lingkungan yang mungkin saja berupa lingkungan hidup baik
individu lain maupun proses berfikir dalam diri seseorang yang ikut
mempengaruhi lingkungan internal seseorang.

Paradigma keperwatan dalam konsep lingkungan ini adalah


memandang bahwa lingkunan fisik,psikologis ,sosial, budaya dan
spiritual dapat mempengaruhi kebutuhan dasar manusia selama
pemberian asuhan keperawatan dengan meminimalkan dampak atau
pengaruh yang ditimbulkannya sehingga tujuan asuhan keperawatan
dapat tercapai.

7
BAB II

PENUTUP

A. Kesimpulan
Konsep dasar kePerawatan keluarga yang komprehensif merupakan
suatu proses yang rumit, sehingga memerlukan suatu pendekatan yang
logis dan sistematis. Dimana dalam proses keperawatan keluarga akan
relatif berbeda pada focus perawatannya. Perbedaan focus perawatan
tergantung pada konseptualisasi keluarga. Dalam prakteknya, proses
keperawatan keluarga menggunakan dua tingkatan yaitu tingkatan ini
digunakan untuk mengkaji dan melaksanakan keperawatan keluarga
dengan mengikuti langkah-langkah dalam proses keperawatan keluarga
yaitu, Pengkajian (pengkajian terhadap keluarga dan pengkajian dan
anggota keluarga secara individu), identifikasi masalah keluarga dan
individu (diagnosa keperawatan ), rencana perawatan, intervensi dan
evaluasi perawatan.
Perawatan merupakan bagian dari sistem pelayanan kesehatan dan
salah satu faktor yang memenuhi tercapainya pembangunan nasional, oleh
karena itu tenaga keperawatan berada ditatanan pelayanan kesehatan
terdepan dengan kontak pertama dan terlama dengan klien, yaitu selama
24 jam perhari dan 7 hari perminggu, maka perawat perlu mengetahui dan
memahami tentang paradigma keperawatan, peran, fungsi dan tanggung
jawab sebagai perawat profesional agar dapat memberikan pelayanan
keperawatan yang optimal dalam memberikan asuhan keperawata pada
klien. Perawat harus selalu memperhatikan keadaan secara individual dari
segi bio, psiko, sosial, spiritual dan cultural.

8
DAFTAR PUSTAKA

1. http://ilmukeperawatan.wordpress.com/2008/04/07/keperawatan-keluarga-
sebuah-pengantar/
2. http://ppnilumajang.wordpress.com/asuhan-keperawatan-keluarga/
3. http://yenibeth.wordpress.com/2008/06/01/diagnosis-keperawatan-4/
4. http://perawattegal.wordpress.com/2009/08/31/paradigma-keperawatan/
5. http://shantirosmaharani.wordpress.com/2013/12/06/paradigma-
keperawatan/

Anda mungkin juga menyukai