Anda di halaman 1dari 16

ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY.

T
DENGAN DIAGNOSA MEDIS FRAKTUR
COLLUM FEMUR DI RUANG SERUNI

SITI MUKHALIFATUN ANNISA (113119005)


RAHMAHANI AISYAH (113119010)
YUANISA PUTRI HIDAYAT (113119014)
NOOR FAIZAH ZARINAH (113119018)
MIRRA HANIFAH (113119038)
LULUS PRASETYO (113119039)
AFIQ WAHYU AJI SANTOSO (113119046)
Laporan pendahuluan
Asuhan Keperawatan

Pasien Ny. T dibawa ke RSUD Prof. Dr Margono Soekarjo akibat terjatuh dikamar mandi dan
mengalami fraktur columna femur dextra. Pasien mengatakan nyeri pada kaki sebelah
kanan dan nyeri semakin terasa jika kaki digerakan. Dari hasil pengkajian nyeri, didapatkan
hasil : skala nyeri 7, nyeri semakin bertambah saat kaki digerakan, nyeri dirasakan terus
menerus, dan terasa cenut-cenut. Terpasang traksi pada daerah fraktur. Pasien juga
mengatakan sulit untuk beraktivitas dan selama ini hanya berbaring ditempat tidur dibantu
oleh keluarga. Dan pasien mengatakan merasa perih di bagian pinggang belakang, merasa
panas dan tidak nyaman pada pinggang bagian belakang dilakukan dengan bantuan orang
lain. Dari hasil pemeriksaan fisik ditemukan adanya benjolan pada daerah leher sebelah
kanan, terpasang traksi pada kaki sebelah kanan, terpasang kateter, terpasang infus RL 20
tpm, terdapat luka selebar kurang lebih 5 centimeter dan panjang kurang lebih 7 centimeter,
luka mengeluarkan nanah, Luka berwarna kehitaman, kedalaman luka sudah mencapai
lapisan subkutan Aktivitas ekspresi wajah tampak cemas. Pasien mengatakan khawatir
dengan keadaannya dan merasa cemas akan dilakukan operasi.
Analisis data
Data fokus Masalah Etiologi
(subyektif & obyektif) (P) (E)
DS : Nyeri Akut Agen Cidera : Fisik
- Pasien mengatakan terjatuh dan kakinya patah saat sedang berjalan ke kamar mandi.
- Pasien mengatakan nyeri pada kaki sebelah kanan dari panggul sampai ke bawah lutut.
- Pasien mengatakan sering merasa kesemutan pada daerah kaki yang fraktur.
- P : Fraktur femur dextra
- Q : terasa cenut –cenut seperti ditusuk tusuk
- R : Pada daerah panggul sampe dengan bawah lutut kaki sebelah kanan
- S : Skala nyeri 7
- T : Nyeri dirasakan terus menerus dan bertambah jika bergerak
DO :
- Terpasang traksi pada kaki sebelah kanan
- Imobilisasi pada kaki sebelah kanan
- Pasien meringis
- Tangan memegangi bagian nyeri
- TD : 133/71 mmHg
- N : 91 kali permenit
- S : 37oC
- RR : 22 kali permenit
DS : Hambatan Mobilitas Fisik Hambatan fisik : Fraktur
- Pasien mengatakan sulit beraktivitas dan kaki terasa sakit saat digerakan. Columna Femur Dextra
- Pasien mengatakan aktivitas hanya dilakukan ditempat tidur dan dibantu keluarga
DO :
- Terpasang traksi pada kaki sebelah kanan.
- Hanya berbaring ditempat tidur
- Imobilisasi kaki sebelah kanan
- Terpasang kateter
- Kesulitan merubah posisi
- Aktivitas dibantu keluarga
- TD : 133/71 mmHg
- N : 91 kali permenit
Data fokus Masalah Etiologi
(subyektif & obyektif) (P) (E)
DS : Ansietas Perubahan Status
- Pasien mengatakan merasa khawatir dengan keadaannya. Kesehatan
- Pasien mengatakan cemas akan dilakukan operasi
DO :
- Ekspresi wajah pasien tegang
- Suara terdengar lirih
- TD : 133/71 mmHg
- N : 91 kali permenit

DS : Kerusakan Integritas Kulit Tekanan pada


- Pasien mengatakan merasa perih di bagian pinggang tonjolan tulang
belakang
- Merasa panas dan tidak nyaman pada pinggang bagian
belakang
DO :
- Terdapat luka selebar kurang lebih 5 centimeter dan
panjang kurang lebih 7 centimeter.
- Luka mengeluarkan nanah
- Luka berwarna kehitaman
Prioritas masalah
4 3 2 1

Nyeri Akut berhubungan dengan Agen Cidera Fisik

Hambatan Mobilitas Fisik berhubungan dengan fraktur femur


dextra
Ansietas berhubungan dengan Perubahan Status Kesehatan

Kerusakan integritas kulit berhubungan dengan tekanan pada


tonjolan tulang
PERENCANAAN ( NIC )

1. Mobility Level 1. Anxiety Level


2. Self ADL’s

1. Pain level 1. Tissue Integrity : Skin


2. Pain control and Mucous
Membranes
TINDAKAN KEPERAWATAN
• Melakukan pengkajian nyeri secara komprehensif
• Melakukan observasi pada reaksi nonverbal dari ketidaknyamanan
• Menggunakan teknik komunikasi terapeutik untuk mengetahui pengalaman nyeri pasien
• Mengajarkan tentang teknik non farmakologi untuk mengurangi nyeri yaitu relaksasi benson
(terapi nafas dalam disertai dzikir)
• Melakukan pengkajian terhadap kemampuan pasien dalam mobilisasi
• Mendampingi dan membantu pasien saat mobilisasi dan melakukan seka.
• Memberikan alat bantu berupa waslap dan baskom berisi air hangat untuk seka.: Lakukan ROM
• Mengajarkan teknik ROM pada keluarga pasien
TANGGAL
21/ 10/ 2019 • Melakukan identifikasi perasaan cemas pada pasien.
• Menjelaskan prosedur dan apa yang dirasakan selama prosedur tindakan operasi
• Mendorong pasien untuk menungkapkan kecemasan dan ketidaknyamanan yang dialami
• Membantu pasien mengenal situasi yang menimbulkan kecemasan dan cara mengatasinya
• Melakukan observasi luka,
• Ajarkan pada keluarga tentang luka dan perawatan luka
• Melakukan perawatan luka pada pasien
• Menganjurkan pasien untuk menggunakan pakaian yang longgar.
• Melakukan penataan tampat tidur
HARI KE 2
1. Memberikan terapi ketorolac sebanyak 1 ampul secara drips
2. Melakukan observasi pada reaksi nonverbal dari ketidaknyamanan
3. Menganjutkan pasien untuk emningkatkan istirahat dan tidur
4. Melakukan evaluasi tentang teknik non farmakologi untuk mengurangi nyeri yaitu relaksasi
benson
5. Mendampingi dan membantu pasien saat mobilisasi dan melakukan seka.
6. Memberikan alat bantu berupa waslap dan baskom berisi air hangat untuk seka.
7. Melakukan evaluasi teknik ROM yang diajarkan pada keluarga pada keluarga pasien
TANGGAL
8. Melakukan identifikasi perasaan cemas pada pasien.
22/10/2019
9. Mengajarkan tehnik relaksasi nafas dalam untuk mengurangi cemas pada pasien
10. Memberikan informasi faktual mengenai diagnosis, tindakan prognosis
11. Membantu pasien mengenal situasi yang menimbulkan kecemasan dan cara mengatasinya
12. Melakukan observasi luka,
13. Ajarkan pada keluarga tentang luka dan perawatan luka
14. Melakukan pencegahan kontaminasi feses dan urin
15. Mengoleskan pelembab pada daerah kulit yang tertekan
16. Melakukan penataan tampat tidur
HARI KE 3
TANGGAL 1. Memberikan terapi ketorolac sebanyak 1 ampul secara drips
23/10/2019 2. Melakukan observasi pada reaksi nonverbal dari ketidaknyamanan
3. Menganjutkan pasien untuk meningkatkan istirahat dan tidur
4. Melakukan evaluasi tentang teknik non farmakologi untuk mengurangi nyeri yaitu relaksasi benson
5. Mendampingi dan membantu pasien saat mobilisasi dan melakukan seka.
6. Memberikan alat bantu berupa waslap dan baskom berisi air hangat untuk seka.
7. Melakukan evaluasi teknik ROM yang diajarkan pada keluarga pada keluarga pasien
8. Melakukan identifikasi perasaan cemas pada pasien.
9. Evaluasi tehnik relaksasi nafas dalam yang diajarkan untuk mengurangi cemas pada pasien
10.Membantu pasien mengenal situasi yang menimbulkan kecemasan dan cara mengatasinya
11.Melakukan observasi luka,
12.Ajarkan pada keluarga tentang luka dan perawatan luka
13.Mengoleskan pelembab pada daerah kulit yang tertekan
14.Melakukan penataan tampat tidur
Respon Perkembangan 23/10/2019
Subyektif
Pasien Mengatakan nyeri berkurang dan merasa lebih nyaman, tetapi masih hilang timbul
Obyektif
Pasien sudah tenang dan tidak gelisah
TD : 130/80 mmHg
N : 80 kali permenit
S : 37oC
RR : 20 kali permenit
Assesmen
Nyeri akut berhubungan dengan agen cidera fisik
No Indikator IR ER
1 Skala nyeri 4 5
2 Melaporkan nyeri berkurang 5 5
3 Dapat mengontrol nyeri 5 5
4. TTV dalam batas normal 5 5
Planning : Masalah teratasi sebagian, Lanjutkan Intervensi
Respon Perkembangan (S,O,A,P) 23/10/2019

Subyektif
Pasien mengatakan sudah bisa dan terbiasa untuk melakukan mobilisasi di tempat tidur
Obyektif
Pasien dan keluarga sudah bisa melakukan ambulasi pada tempat tidur dan melakukan ROM secara rutin.
TD : 130/80 mmHg
N : 80 kali permenit
S : 37oC
RR : 20 kali permenit
Assesmen
Hambatan mobilitas fisik berhubungan dengan fraktur femur dextra
No Indikator IR ER

1 Meningkat dalam aktivitas 4 5

2 Kemampuan berpindah 4 5

3 TTV dalam batas normal 5 5

4. Dapat menyebutkan tujuan mobilisasi 5 5

Planning: Masalah teratasi sebagian, Lanjutkan Intervensi


Respon Perkembangan (S,O,A,P) 23/10/2019

Subyektif
Pasien mengatakan cemas berkurang dan bisa melakukan terapi nafas dalam
Obyektif
Pasien sudah tenang dan tidak gelisah
TD : 130/80 mmHg
N : 80 kali permenit
S : 37oC
RR : 20 kali permenit
Assesmen
No Indikator IR ER

1 Menunjukan teknik relsksasi nafas dalam 5 5

2 Postur tubuh relaks 4 5

3 Mengungkapkan cemas berkurang 5 5

4. TTV dalam batas normal 5 5

Planning : Masalah teratasi Sebagian, Lanjutkan intervensi


Respon pasien

Subyektif
Pasien mengatakan rasa panas dan nyeri sudah berkurang
Obyektif
Masih terapat luka dengan ukuran kurang lebih 5 centimeter dan panjang kurang lebih 7 centimeter, luka masih sedikit mengeluarkan nanah, kedalaman
luka sudah mencapai lapisan subkutan, kehitaman pada luka sudah berkurang
Assesmen

No Indikator IR ER

1 Integritas kulit 3 5

2 Tidak ada luka/lesi pada kulit 3 5

3 Proses penyembuhan luka 4 5

Planning : Masalah teratasi sebagian, Lanjutkan intervensi


Thank You

Anda mungkin juga menyukai