Anda di halaman 1dari 14

2.3.

STANDAR UPAYA KESEHATAN


Upaya kesehatan adalah setiap kegiatan dan/atau serangkaian kegiatan yang dilakukan secara
terpadu,terintegrasi dan berkesinambungan untuk memelihara dan meningkatkan derajat kesehatan
masyarakat
dalam bentuk pencegahan penyakit, peningkatan kesehatan, pengobatan penyakit dan pemulih
an kesehatan oleh pemerintah dan/atau masyarakat.Puskesmas mempunyai hubungan koordinatif,
kooperatif dan fungsional dengan sarana pelayanankesehatan lain.Puskesmas wajib berpartisipasi dalam
penanggulangan bencana, wabah penyakit, pelaporan penyakitmenular dan penyakit lain yang ditetapkan
oleh tingkat nasional dan daerah serta dalam
melaksanakan program prioritas pemerintah. Lingkup upaya kesehatan Puskesmas meliputi Up
aya Kesehatan Masyarakat(UKM) dan Upaya Kesehatan Perorangan (UKP). yang saling
berkaitanUKM adalah setiap kegiatan yang dilakukan oleh Puskesmas untuk memelihara dan
meningkatkankesehatan serta mencegah dan menanggulangi timbulnya masalah kesehatan di masyarakat.
UKM mencakupupaya-upaya promosi kesehatan, pemeliharaan kesehatan, pemberantasan penyakit
menular, kesehatan jiwa, pengendalian penyakit tidak menular,
penyehatan lingkungan dan penyediaan sanitasi dasar, perbaikan gizimasyarakat, pengamanan
sediaan farmasi termasuk obat tradisional dan alat kesehatan,
pengamanan penggunaan zat aditif (bahan tambahan makanan) dalam makanan dan minuman,
pengamanan narkotika, psikotropika, zat adiktif dan bahan berbahaya, serta
penanggulangan bencana dan bantuan kemanusiaan.UKP adalah setiap kegiatan yang dilakukan
oleh Puskesmas untuk memelihara dan meningkatkankesehatan serta mencegah dan menyembuhkan
penyakit serta memulihkan kesehatan perorangan. UKPmencakup upaya-upaya promosi kesehatan
perorangan, pencegahan penyakit, pengobatan rawat
jalan, pengobatan rawat inap, pembatasan dan pemulihan kecacatan yang ditujukan terhadap p
erorangan. DalamUKP juga termasuk pengobatan tradisional dan alternatif serta pelayanan kebugaran
fisik dan kosmetika.Kedua upaya kesehatan tersebut bersinergi dan dilengkapi dengan berbagai upaya
kesehatan penunjang.Berdasarkan program, upaya kesehatan dikelompokkan menjadi:1.Upaya Kesehatan
WajibUpaya kesehatan wajib merupakan kegiatan yang harus ada dalam pelayanan di Puskesmas,
meliputi:a.

a. Upaya Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat


b. Upaya Kesehatan Lingkungan
c. Upaya Kesehatan Ibu dan Anak, Keluarga Berencana serta Anak Remaja
d. Upaya Perbaikan Gizi Masyarakat
e. Upaya Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit
f Upaya Pengobatan, terdiri dari
1) Upaya Pengobatan Dasar
2) Upaya Penanganan Kegawatdaruratan
3) Upaya Pengobatan Gigi dan Mulut
4) Upaya Pelayanan Laboratorium2.

Upaya Kesehatan PengembanganUpaya Kesehatan Pengembangan dapat bervariasi sesuai dengan


kekhususan atau permasalahankesehatan di wilayah kerja dan potensi sumber daya yang tersedia di
masing-masing Puskesmas, meliputi:a.

Upaya Keperawatan Kesehatan Masyarakat b.


Upaya Kesehatan Sekolah.c.

Upaya Kesehatan Usia Lanjutd.

Upaya Kesehatan Kerjae.

Upaya Kesehatan Tradisionalf.

Upaya Kesehatan Olah Ragag.

Upaya Kesehatan Indera (mata dan telinga)h.

Upaya Kesehatan Jiwa


1.3.1.

Upaya Kesehatan Wajib

2.3.1.1.

Upaya Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat


a.

DeskripsiPromosi kesehatan Puskesmas adalah upaya Puskesmas melaksanakan pemberdayaan


kepadamasyarakat untuk mencegah penyakit dan meningkatkan kesehatan setiap individu, keluarga
sertalingkungannya secara mandiri dan mengembangkan upaya kesehatan berbasis masyarakat.Tujuan
promosi kesehatan di Puskesmas adalah agar masyarakat mau dan mampu
menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) sebagai bentuk pemecahan masalah-
masalah kesehatan yangdihadapinya, baik masalah kesehatan yang diderita maupun yang berpotensi
mengancam, secara mandiri.Disamping itu, petugas kesehatan Puskesmas diharapkan mampu menjadi
teladan bagi pasien, keluargadan masyarakat untuk melakukan PHBS.Pemberdayaan
masyarakat adalah segala upaya fasilitasi yang bersifat non instruktif, untukmeningkatkan pengetahuan
dan kemampuan masyarakat, agar mampu mengidentifikasi masalah,merencanakan dan melakukan
pemecahannya dengan memanfaatkan potensi setempat.Antara promosi kesehatan dan pemberdayaan
masyarakat merupakan dua hal yang tidak dapatdipisahkan. Promosi kesehatan selalu bertujuan akan
adanya kemampuan dan kemauan masyarakat
untuk bertindak yaitu yang disebut sebagai masyarakat yang berdaya, sedangkan pemberdaya
an masyarakatselalu harus diawali dengan pemberian informasi yang terus menerus.Tujuan
pemberdayaan masyarakat adalah meningkatkan kemandirian masyarakat dan keluargadalam bidang
kesehatan, sehingga masyarakat akan dapat berkontribusi dalam meningkatkan
derajatkesehatan.Pemberdayaan masyarakat merupakan suatu proses, salah satu bentuk proses
pemberdayaanmasyarakat saat ini adalah berkembangnya kegiatan Desa Siaga. Keberhasilan Proses
pemberdayaandapat dilihat dengan terwujudnya berbagai Upaya Kesehatan Berbasis Masyarakat
(UKBM) dimasyarakat.UKBM adalah upaya kesehatan bersumberdaya masyarakat yang dibentuk dari,
oleh , untuk dan bersama masyarakat. Jenis-
jenis UKBM antara lain Posyandu, Poskesdes, Poskestren, Pos UKK,Posbindu PTM dan lain-
lain. b.

Kegiatan Upaya Promosi Kesehatan


Tabel 2.39. Kegiatan Promosi Kesehatan di dalam Gedung Puskesmas
No Lokasi Kegiatan di dalam Gedung
1 TempatPendaftaran Penyebaran informasi melalui media poster, leaflet yang bisa
dipasangdidepan loket pendaftaran. Adapun jenis informasi yang disediakan,yaitu :

Informasi kesehatan yang menjdi isu pada saat itu


Peraturan kesehatan seprti larangan merokok, dilarang meludahsembarangan, membuang


sampah pada tempatnya, dll.
No Lokasi Kegiatan di dalam Gedung
2 Poliklinik Petugas menjawab pertanyaan pasien berkenaan dengan penyakitnyaatau obat
yang harus ditelannya.Tetapi jika hal ini belum mungkindilaksanakan, maka dapat dibuka
klinik khusus bagi pasien rawat jalanyang memerlukan konseling.(sudah dirujuk ke klinik
bagian konsultasi)Disediakan pula media promosi : lembar balik, poster, gambar ataumodel
anatomi atau leaflet yang bisa dibawa pulang pasien3
RuangtungguDipasang media poster, leaflet,media penyuluhan lain tentang penyakitdan
pencegahannya dan kotak saran. 4 Ruang pelayananKIA & KBa)

Petugas menjawab pertanyaan pasien berkenaan dengan pelayananyang didapatkannya. Jika


belum mampu dapat dilimpahkan ke klinikkhusus b)

Memasang poster atau disediakan leaflet tentang berbagai penyakityang menyerang bayi dan
balita, (resiko tinggi ibu hamil bayi dan

balita) pentingnya memeriksakan kehamilan teratur, pentingnyatablet Fe bagi bumil,


pentingnya imunisasi lengkap pada bayi, dll5 Ruang rawatinapa.

Menggunakan lembar balik, gambar atau foto b.

Penggunaan bahan bacaan (Biblioterapi) dengan cara dipinjamkan ke pasienc.


Penyuluhan
kelompok bagi keluarga pasien, dengan metode yang bersifat menghibur seperti permainan, s
imulasi dan menggunakanmedia
flipchart
, poster atau
standing banner
. Penyuluhan kelompokdi dalam ruangan bisa digunakan laptop, LCD dan layar
untukmenayangkan gambar atau film d.

Pemanfaatan ruang tunggu dengan pemasangan poster, penyediaan boks leaflete.

Pendekatan keagamaan dengan mengajak pasien untuk


berdoa6 Laboratorium Meningkatkan kesadaran
pasien, pengunjung dan para pengantarnyaakan pentingnya melakukan pemeriksaan
laboratorium melalui pemasangan poster dan penyediaan leaflet yang bisa dibawa
pulang.7 Kamar obat

Meningkatkan kesadaran tentang manfaat obat generik, kedisiplinandan kesabaran dalam


penggunaan obat sesuai petunjuk dokter

Pemasangan poster dan penyediaan leaflet tentang informasikesehatanserta pemutaran


tape recorder
8 Tempat pembayaranPenyampaian salam hangat dan ucapan selamat jalan semoga
cepatsembuh dan bertambah sehat9 KlinikkhususLayanan konseling, misalnya klinik gizi,
klinik sanitasi, klinikkonsultasi
remaja,dll10 Tempat parkir Promosi kesehatan dapat berupa pemasangan baliho/
billboard
di
area lapangan parkir11 Taman Jika memungkinkan mempromosikan taman obat keluarga da
nkarangkitri (jenis tanaman dengan kandungan gizinya),
dll12 Dinding Dipasang spanduk pada momen tertentu asal tidak merusak keindahangedung1
3 Pagar pembataskawasanPuskesmasDipasang spanduk pada momen tertentu misalnya
kampanye hari-harikesehatan, namun harus diperhitungkan agar tidak merusak
keindahan pagar Puskesmas14 Kantin/kiosdi kawasanPuskesmasDitampilkan pesan terkait
konsumsi gizi seimbang, dll bisa dalam bentuk poster15 TempatIbadahPemasangan
poster dan penyediaan leaflet. Pesan yang disampaikansebaiknya pesan untuk kesehatan
jiwa, pentingnya menjaga kebersihan /kesehatan lingkungan
c. Kegiatan di luar gedung1.

Kunjungan rumah2.

Penyuluhan kesehatan3.

Pemberdayaan masyarakat dalam PHBS4.

Pembinaan Desa Siaga Aktif (Pengenalan kondisi desa, Survey Mawas Diri, MusyawarahMasyarakat
Desa, perencanaan partisipatif, Intervensi ,dll)5.
Pembinaan UKBM (Poskesdes, Posyandu Balita, Posyandu Lansia, Posbindu PTM, Poskestren,
PosUKK, dll)
2.3.1.2.

Upaya Kesehatan Lingkungan


a.

Deskripsi
Upaya kesehatan tradisional adalah cara menanggulangi masalah/gangguan kesehatan individu,keluarg
a, dan masyarakat dengan perawatan dan pengobatan tradisional yang diselenggarakan
secarakomprehensif, mencakup upaya promotif (pencegahan), kuratif (pengobatan penyakit) dan
upayarehabilitatif (pemulihan). b.

Kegiatan Upaya Kesehatan Tradisional


Tabel 2.54. Kegiatan Kesehatan Tradisional di dalam dan di luar Puskesmas
Upaya Kegiatan di dalam Gedung Kegiatan di luar Gedung
KesehatanTradisional1)

Melakukan pelayanandan pembinaan upayakesehatan tradisionaldengan metoda


akupuntur,akupresur dan ramuan.2)

Menginventarisasi pengobat tradisional yangada di wilayah kerjanya.1)

Membina pengobatan tradisional di wilayahkerja melalui forum sarasehan/KIE.2)

Kultural.3)

Membina dan mengembangkan “


self care

(pengobatan di rumah) dengan caratradisional.4)

Pemantauan praktek pengobat tradisional.5)

Menggerakkan dan membina TOGA bersama tim Penggerak PKK Kecamatan.


2.3.2.7.

Upaya Kesehatan Indera2.3.2.7.1.

Upaya Kesehatan Mata


a.

DeskripsiRuang lingkup pelayanan kesehatan mata di Puskesmas dibatasi pada pelayanan kesehatan
matadasar, yang bisa dilaksanakan di Puskesmas dengan merujuk kasus-kasus yang tidak bisa ditangani
keRumah Sakit. b.

Kegiatan Upaya Kesehatan MataPelayanan kesehatan indera penglihatan di dalam gedung dapat
dilakukan denganmengintegrasikan dalam upaya kesehatan wajib Puskesmas
Tabel 2.55. Kegiatan Kesehatan Mata di dalam dan di luar Puskesmas
Upaya Kegiatan di dalam Gedung Kegiatan di luar Gedung
KesehatanMata1)

Penyuluhan kesehatan indera penglihatan2)

Penjaringan kasus-kasus penyakitmata, kebutaan serta gangguan penglihatan3)


Pemeriksaan dan tindakan medis pelayanan kesehatan indera penglihatan,yang meliputi
antara lain:a)

Mengukur dan menentukan tajam penglihatan (visus) b)

Melakukan pemeriksaan segmendepan mata dengan loupe danlampu senterc)

Pemeriksaan lapang pandangandengan metode konfrontasi ataukampus sederhanad)

Mengukur tekanan bola matadengan tonometer schiotz


e)

Memeriksa dan menentukan adatidaknya kelainan penglihatanwarna dengan tes


Ishihara- Kanehara
f)

Melakukan tindakan bedah kecil1)

Penyuluhan kesehatan kepadamasyarakat, anak sekolah,kelompok pekerja non formaldan


usia lanjut2)

Penjaringan kasus/deteksi dinigangguan penglihatan dankebutaan oleh kader, guru UKSdan


petugas kesehatan3)

Pengobatan kasus penyakit mataserta pertolongan pertama padakedaruratan mata,


dapatdilakukan oleh dokter Puskesmasatau tenaga perawat Puskesmasdengan bimbingan
dokterPuskesmas4)

Rujukan kasus ke Puskesmas


(kalazion dan hordoelum)g)

Memeriksa dan menangani penyakit mata luarh)

Melakukan pertolongan pertama pada kedaruratan mata4)

Rujukan kasus penyakit mata ke BalaiKesehatan Mata Masyarakat (BKMM)dan ke RSUD5)

Operasi katarak oleh tim ahli (DokterSpesialis Mata dan perawat terlatihmata) bekerjasama
dengan timPuskesmas yang sudah mendapat pelatihan teknis mata dapatdikembangkan di
Puskesmas rawatinap
2.3.2.7.2.

Upaya Kesehatan Telinga


a.
DeskripsiRuang lingkup bahasan pada pedoman pelayanan kesehatan Indera Pendengaran di Puskesmas
inidibatasi pada pelayanan kesehatan THT dasar yang bisa dilaksanakan di Puskesmas dengan merujuk
kasus-kasusyang tidak bisa ditangani ke Rumah Sakit. b.

Kegiatan Upaya Kesehatan TelingaPelayanan kesehatan Indera Pendengaran di dalam gedung dapat
dilakukan dengan mengintegrasikandalam upaya kesehatan wajib Puskesmas. Kegiatan diluar gedung
terutama mengacu pada upaya promotif
dan preventif serta penjaringan kasus dengan melibatkan peran serta masyarakat dalam rangk
a menciptakankemandirian masyarakat.
Tabel 2.56. Kegiatan Kesehatan Telinga di dalam dan di luar Puskesmas
Upaya Kegiatan di dalam Gedung Kegiatan di luar Gedung
KesehatanTelinga1)

Penyuluhan kesehatan indera pendengaran2)

Penjaringan kasus-kasus gangguan pendengaran dan ketulian melaluirawat jalan,3)

pengobatan dan pada unit-unit pelayanan lainnya4)

Pemeriksaan dan tindakan medikmasalah gangguan pendengaran5)

Pengobatan kasus-kasus gangguan pendengaran6)

Merujuk kasus-kasus
gangguan pendengaran dan ketulian kepadafasilitas pelayanan kesehatan yanglebih tinggi1)

Penyuluhan kesehatan kepadamasyarakat umum, masyarakatsekolah, kelompok pekerja


yang beresiko terhadap gangguan pendengaran dan lain-lain2)

Penjaringan kasus-kasus gangguan pendengaran dan ketulian dimasyarakat dan sekolah oleh
kader,dokter kecil, guru UKS dan petugaskesehatan yang sudah dilatih3)

Pengobatan kasus-kasus
gangguan pendengaran dan pertolongan pertama pada kedaruratan telingadapat dilakukan
oleh dokter dan perawat Puskesmas4)

Rujukan kasus ke Puskesmas ataufasilitas yang lebih tinggi


2.3.2.7.3.

Upaya Kesehatan Jiwa


a.

DeskripsiUpaya kesehatan jiwa adalah upaya yang memungkinkan fisik, mental dan sosial individu
berkembangsecara optimal dan selaras dengan perkembangan orang lain.
Konsep pelayanan kesehatan jiwa adalah merupakan pelayanan berbasis Puskesmas dimana upaya pe
layanan rawat jalan dan/atau rawat inap atau yang berciri adanya :1.

Mewujudkan sistem informasi kesehatan jiwa sebagai dasar perencanaan melalui


pencatatan pelaporan berjenjang dari Puskesmas, Dinkes Kabupaten/Kota dan Dinkes
Provinsi2.

Mewujudkan pola kerja sama layanan primer-layanan


sekunder dalam upaya penanganan pelayanankesehatan jiwa secara utuh yang meliputi organobiologi
(badan), psikoedukatif (jiwa) dan sosiokultural(sosial)3.

Mewujudkan pola kerja sama layanan primer-layanan sekunder dalam ruang lingkup penanganan
secara promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif4.

Melaksanakan deteksi dini pada kasus jiwaKonsep pelayanan mengutamakan peran tenaga perawat yang
terlatih dalam bidang kesehatan jiwa dantenaga kesehatan yang ada lainnya sebagai pelaksana dalam hal
deteksi dini, promosi dan prevensi denganterapi terbatas atas supervisi dari dokter yang telah terlatih.
Pendelegasian kewenangan ini tetap mengikutiketentuan yang berlaku. Supervisi yang dilakukan oleh
dokter meliputi koreksi diagnosis dan terapi dan perawatan lanjutan dilakukan secara terjadwal
setiap 1 (satu) minggu sekali. b.

Kegiatan Upaya Kesehatan Jiwa


Tabel 2.57. Kegiatan Kesehatan Jiwa di dalam dan di luar Puskesmas
Upaya Kegiatan di dalam Gedung Kegiatan di luar Gedung
KesehatanJiwa1)

Penyuluhan kesehatan jiwa dankegiatan pembinaan hidup sehatkepada masyarakat.2)

Deteksi secara dini adanya masalahkesehatan yang ada dalammasyarakat atau pada pasien
yangdatang ke Puskesmas sertamenegakkan diagnosis gangguan jiwa.3)

Penemuan kasus gangguan jiwa4)

Diagnosis dini, pemeriksaan dan pengobatan psikofarmaka kasus penyakit jiwa segera/dini5)

Pertolongan pertama pada kasuskedaruratan jiwa


6)

Merujuk kasus ke fasiltas dengantingkat yang lebih tinggi sepertiRumah Sakit atau lembaga
nonkesehatan yang ada di masyarakat

7)

Melakukan upaya rehabilitatifdengan kegiatan yang bersifatmedis, edukatif, vokasional


dansosial yang bertujuan memulihkankemampuan fungsional penderita8)

Pembinaan pelaksanaan pelayanankesehatan jiwa yang bersumberdayamasyarakat1)

Penyuluhan dan kegiatan pembinaan hidup sehat2)

Penjaringan kasus gangguan jiwadi masyarakat (terutama kasus pasung)3)

Keperawatan kesehatan jiwa

4)

Pelayanan kesehatan jiwa yang bersumberdaya masyarakat


(community-based services)
5)

Merujuk kasus ke fasiltas dengantingkat yang lebih tinggi sepertirumah sakit atau lembaga
nonkesehatan yang ada di masyarakat

Anda mungkin juga menyukai