Anda di halaman 1dari 34

LAPORAN ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA BINAAN

TN E DENGAN HIPERTENSI DAN RIWAYAT DM


Disusun untuk memenuhi penugasan individu departemen Komunitas di Wilayah
Kerja Puskesmas Singosari RT 5 RW 4 Kelurahan Desa Langlang Kota Malang

Pembimbing:

Dibimbing oleh Ns. Annisa Wuri Kartika, S. Kep. M.Kep.

Oleh:

Samuel Bayu Santosa Hari Susilo

200070302111016

PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI NERS

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS BRAWIJAYA

MALANG

2021

i
ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA

1. Format Pengkajian Keluarga


A. Data umum
1. Nama KK : Tn.E
2. Umur KK : 50 tahun
3. Alamat : Desa Langlang, Singosari RW 4 RT 5 Kota Malang
4. No. Telephon :-
5. Pekerjaan : Swasta
6. Pendidikan: SMA
7. Susunan Anggota Keluarga :
Sex Hub Dg Gol Masalah
No Nama Umur Pendidikan Pekerjaan
(L/P) KK Darah Kesehatan

1. Tn. H 50 th L Suami - SMA Swasta Riwayat


DM

2. Ny. A 45 th P Istri - SD IRT Tidak ada

3. Ny. W 65 th P Mertua - SD IRT Hipertensi

Genogram:

Riwayat Riwayat Ny. W (65


th) HT
DM Paru

Ny. A (45 th)


Tn. H (50 th)

Keterangan:

2
: laki-laki

: perempuan

: meninggal

: tinggal dalam 1 rumah

: garis pernikahan

: garis keturunan

8. Tipe Keluarga
Tipe keluarga Tn. H adalah keluarga besar, dimana yang tinggal dalam satu
rumah terdiri Tn. H, Ny. A, dan mertua yaitu Ny. W.

9. Latar belakang kebudayaan (etnik)

 Latar belakang etnis keluarga adalah suku Jawa karena Tn. H asli dari
Banten yang bersuku Jawa dan Ny. A warga asli Kelurahan Desa
Langlang.
 Lingkungan di sekitar rumah klien sebagian besar menganut budaya Jawa,
karena mayoritas penduduknya adalah suku Jawa
 Kegiatan yang rutin dilakukan di RT 05 adalah PKK dan pengajian,
keluarga sering mengikuti kegiatan tersebut
 Kebiasaan diit keluarga: keluarga sudah mulai mengurangi garam, dan
terkadang mengonsumsi buah-buahan dan sayuran
 Kebiasaan berbusana keluarga adalah busana yang sopan sesuai dengan
agama yang dianut
 Struktur kekuasaan keluarga adalah modern, dengan pengambilan
keputusan berdasarkan diskusi antar anggota keluarga
 Bahasa sehari-hari yang digunakan adalah bahasa Jawa
10. Identifikasi religius
 Semua anggota keluarga beragama Islam
 Kepercayaan dan nilai agama yang dianut dalam kehidupan yang
berkaitan dengan kesehatan yaitu keluarga selalu berdoa dan berusaha
untuk kesembuhan serta selalu diberi kesehatan

3
 Keluarga Tn. H tidak rutin mengikuti pengajian di RW 4 tetapi Ny A rutin
mengikuti PKK di RW 4.

11. Status kelas sosial


 Jumlah pendapatan per bulan :Rp 1.000.000,00
 Sumber pendapatan per bulan :Tn H menjadi tukang parkir di
Swiss Berlin dan Ny A kadang-kadang menjadi buruh cuci
 Jumlah pengeluaran per bulan : ± Rp 1.000.000,00
 Anggota keluarga yang mencari nafkah : Tn. H menjadi tukang parkir serta
Ny. A kadang-kadang menjadi buruh cuci di Perumahan Dirgantara
 Harta benda yang dimiliki: sepeda motor, almari, meja, TV, kulkas.
 Keluarga mengatakan pendapatan tersebut mencukupi kebutuhannya per
bulan. Keluarga mensiasatinya dengan memenuhi kebutuhan pokok dan
menekan pengeluaran di kebutuhan yang dirasa tidak terlalu mendesak,
serta menabung apabila masih ada sisa uang
 Menurut BKKBN, keluarga Tn. A termasuk pada kriteria keluarga sejahtera
Tahap I yaitu seluruh anggota minimal makan 2 kali dalam sehari, seluruh
anggota keluarga bila sedang bekerja menggunakan pakaian yang
berbeda dengan yang digunakan di rumah sehari-harinya dan bila ada
salah satu anggota keluarga yang sakit langsung di bawa ke pelayanan
kesehatan terdekat

12. Mobilitas kelas sosial


5 tahun lalu Tn H bekerja serabutan dan mempunyai penghasilan yang tidak
menentu, tetapi setelah 5 tahun terakhir pekerjaan Tn H menjadi petugas parkir di
hotel sehingga sekarang mempunyai pekerjaan dan penghasilan yang tetap.

13. Aktivitas Rekreasi Keluarga


Keluarga Tn. H jarang melakukan perjalanan rekreasi dengan keluarga. Waktu
luang biasanya dihabiskan dengan menonton televisi daripada pergi rekreasi
keluar dan Tn H sendiri lebih banyak menghabiskan waktu untuk bekerja. Ny. A
dan Ny. W mengatakan jarang keluar dan memilih menonton televisi.

B. Riwayat Keluarga dan Tahap Perkembangan


14. Tahap perkembangan keluarga saat ini
Keluarga berada pada tahap keluarga dengan anak paruh baya. Tn H menikah
dengan Ny.A dan memiliki anak tunggal yang sekarang berusia 27 tahun, sudah
menikah dan tinggal dirumah sendiri.

4
15. Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi
Perkembangan keluarga sudah sesuai dengan tahap perkembangannya. Karena
anak tunggal mereka sudah masuk tahap perkembangan dewasa dan sudah
menikah. Ny. A juga sudah lega sudah diberikan cucu dan anak mereka sudah
mencicil untuk memiliki rumah sendiri.
16. Riwayat keluarga inti
Tn. H dan Ny. A sudah menikah selama 28 tahun yang lalu. Tn. H merupakan
warga pendatang dari Banten dan Ny. A merupakan warga asli Kota Malang. Tn.
H dan Ny. A bertemu saat keduanya sama-sama bekerja di toko yang sama di
daerah malang plaza, kemudian menikah karena keinginan sendiri dan tidak
dijodohkan oleh keluarganya dan memutuskan berdomisili di Kelurahan Desa
Langlang. Setelah menikah selama 1 tahun keluarga Tn. H akhirnya memiliki
anak. Tn. H memiliki kebiasaan merokok tetapi 1 pack bisa menjadi seminggu dan
kadang-kadang kopi atau teh. Ibu dari Tn. H meninggal karena sakit DM,
sedangkan dari Ny. A, ayah meninggal karena sakit paru dan ibunya masih hidup
dengan riwayat hipertensi.

17. Riwayat keluarga asal


Tn. H merupakan warga asli Banten, sedangkan Ny. A merupakan warga asli
Langlang Kota Malang, sekarang ibu Ny. A tinggal bersama dengan Ny A. Ibu Tn.
H sudah meninggal.

C. Data Lingkungan
18. Karakteristik rumah
Denah rumah

Kamar Tidur Kamar Tidur

Dapur

Ruang
Teras Kamar tidur Kamar
tamu
mandi

 Luas rumah: 4 x 6 meter


 Type rumah: permanen, terdiri dari 1 lantai
 Kepemilikan: rumah milik kakak dari nenek

5
 Jumlah dan ratio kamar/ruangan: terdiri dari: 1 ruang
teras, 1 ruang tamudan TV, 1 dapur, 3 kamar tidur, dan 1 kamar mandi
 Ventilasi/jendela: tidak memiliki jendela di ruang
tamu, ventilasi dari pintu, sedikit lembab
 Pemanfaatan ruangan: sudah baik, diruang tamu
terdapat kursi dan TV. Lantai tidak di keramik tetapi di plester dengan
semen, cukup bersih.
 Sumber air minum: Sumur galian, air tersebut
digunakan untuk keperluan sehari-hari yaitu untuk memasak, minum, mandi,
mencuci pakaian, dan lain-lain.
 Kamar mandi/WC: ada kamar mandi sekaligus WC
 Sampah: dibuang ketempat khusus (tempat
penampungan sampah)

19. Karakteristik lingkungan tempat tinggal dan masyarakat


Keluarga Tn. H tinggal di RT 5 RW 4 Kelurahan Desa Langlang Kecamatan
Singosari Kota Malang. Lingkungan tempat tinggal Tn. H adalah lingkungan yang
padat penduduk. Rumah berdekatan dengan yang lain, tidak ada halaman
didepan rumah. Di belakang rumah Tn. H masih terdapat banyak rumah dengan
jarak yang berdekatan dan jalan menuju masing-masing rumah tidak begitu luas.
Jenis pekerjaan masyarakat sekitar bermacam-macam, namun sebagian besar
adalah wiraswasta. Lingkungan rumah Tn. H banyak warga yang menetap
maupun menyewa rumah. Masyarakat sekitar rumah klien sering berinteraksi satu
sama lain dengan keluarga yang lain. Rumah Tn. H dekat dengan sungai yang
airnya lumayan Jernih karena dari sumber air. Sumber mata air menggunakan air
sumber Nyolo.

20. Mobilitas geografis keluarga


Tn. H dan Ny. A sudah tinggal di rumah milik Kakak dari nenek sekitar ± 28 tahun,
keluarga klien biasanya menggunakan sepeda motor untuk berpergian ke tampat
lain, rumah klien berada masuk ke dalam gang dan dekat dengan sungai.

21. Hubungan sosial keluarga dengan masyarakat


Tn. H memandang komunitas di sekitarnya baik dan ramah, tetangganya banyak
membantu saat keluarganya mengalami kesulitan. Hubungan antara keluarga
dengan tetangga sekitar sangat akrab dan terjalin baik, sehingga Tn. H sangat

6
mengenal karakteristik masyarakat sekitar baik penduduk asli maupun pendatang.
Ny. A rutin mengikuti PKK setiap sebulan sekali di RWnya.

D. Struktur Keluarga
22. Pola dan Komunikasi Keluarga
Pola komunikasi yang digunakan adalah komunikasi langsung. Anggota keluarga
menyampaikan ide pada kepala keluarga, dan anggota keluarga yang lain
kemudian diberikan feedback secara langsung terhadap ide. Ny. A mengatakan
biasa berdiskusi dengan keluarga yang lain jika ada masalah tentang kesehatan,
ekonomi ataupun tentang anak maupun ibunya. Tidak ada hambatan dalam
berkomunikasi. Komunikasi Tn. H dan Ny.A terhadap anak baik meskipun sudah
tidak dalam satu rumah, komunikasi dengan Ny W juga baik. Keluarga
menerapkan pola komunikasi terbuka.

23. Struktur Kekuatan


Kepala keluarga adalah yang membuat keputusan dalam keluarga tetapi dengan
berdiskusi terlebih dahulu. Tn. H yang mengambil keputusan mengingat perannya
sebagai kepala keluarga. Sedangkan untuk kebutuhan rumah tangga seperti
belanja, pengaturan pendapatan dilakukan oleh Ny. A.

24. Struktur Peran


Tn. H sebagai suami dari istri, ayah dari anaknya dan menantu dari
mertuanya, berperan sebagai pencari nafkah setiap hari dan melindungi keluarga
selayaknya kepala keluarga. Ny.A sebagai istri dari suaminya dan ibu bagi
anaknya, mempunyai peran untuk mengurus rumah tangga, sebagai pengasuh
dan pendidik anaknya, pelindung dan sebagai salah satu kelompok dari
lingkungannya, dan kadang membantu mencari nafkah sebagai buruh cuci. Dalam
keluarga tidak ada masalah berarti dalam mengasuh anak, Ny. A selalu memberi
tahu suaminya terkait masalah di rumah dan berdiskusi bersama.

25. Nilai-Nilai Keluarga


Nilai dan norma yang dianut oleh keluarga disesuaikan dengan nilai dan norma
dari agama Islam. Nilai dan norma yang biasanya diajarkan yaitu selalu
menujukkan sikap sopan santun, tatakrama dan memperhatikan nilai norma

7
agama. Keluarga Tn. H selalu menekankan kehidupan yang sederhana yang
selalu bersyukur atas apa yang diperoleh baik dalam hal kehidupan sehari-hari
maupun dari segi ekonomi yang didapatkan. Ny. A selalu menjunjung tinggi nilai
kekeluargaan, pada saat keluarga atau saudara yang lain sedang membutuhkan
bantuan maka sebisa mungkin akan membantu. Tn. H dan Ny.A merupakan
keluarga yang ramah dengan lingkungan sekitar. Ny. A juga merupakan orang
yang menginginkan hal terbaik yang bisa dilakukan untuk keluarganya. Ny.W juga
merupakan orang yang menginginkan hal yang terbaik untuk semua anak-
anaknya.

E. Fungsi Keluarga
26. Fungsi Afektif
Ny.A mengatakan bahwa hubungan keluarga selama ini harmonis, belum pernah
terjadi pertengkaran besar, keluarga saling menyayangi dan menghormati, Ny A
sangat menyayangi suaminya. Bentuk kasih sayang yang diberikan kepada
anaknya sebelum anaknya menikah dan tinggal sendiri yaitu dengan memberikan
nasihat kepada anak jika berbuat salah dan tidak serta langsung memarahinnya.
Serta memenuhi kebutuhan baik fisik maupun psikologis anak.

27. Fungsi Sosialisasi


Tn. H dan Ny. A biasa bersosialisasi dan berinteraksi dengan tetangga satu sama
lain di luar rumah. Ny. A rajin mengikuti kegiatan PKK setiap bulan.

28. Fungsi Perawatan Kesehatan


 Keyakinan, nilai, perilaku yang berkaitan dengan kesehatan: Tidak ada
kepercayaan khusus dalam keluarga terkait sehat sakit. Jika ada keluarga yang
sakit langsung dibawa ke pelayanan kesehatan, keluarga jarang menggunakan
pengobatan alternatif maupun menggunakan obat herbal.
 Pengetahuan tentang sehat sakit: menurut Ny. A sehat adalah tidak ada
keluhan fisik dan bisa beraktivitas sepert biasanya. Sedangkan sakit adalah
ada keluhan fisik dan rasanya tidak enak
 Praktik diet keluarga: keluarga mempunyai kebiasaan makan 2-3x sehari.
Untuk konsumsi sayur dan buah tidak dikonsumsi setiap hari. Ny. A
mengatakan bahwa menu makanan keluarga disesuaikan dengan pendapatan.
Ny. A mengatakan bahwa anggota keluarganya dahulu menyukai masakan
dengan rasa asin dan sering makan gorengan dan sekarang mulai dikurangi.

8
 Kebiasaan tidur dan istirahat: keluarga tidak menerapkan jam khusus untuk
tidur, mereka tidur jika sudah mengantuk.
 Latihan dan rekreasi: dalam keluarga tidak ada jadwal khusus untuk rekreasi,
jika ada waktu senggang dan ada rezeki yang lebih mereka akan pergi ke
tempat wisata. Olahraga sering dilakukan Ny W yaitu jalan pagi.
 Kebiasaan penggunaan obat: saat sakit ringan seperti flu, keluarga membeli
obat di warung. Ny W mengkonsumsi obat antihipertensi dari layanan
kesehatan dan minum rutin, tetapi Tn. H, Ny. A dan Ny W belum begitu
memahami tentang hipertensi dan cara pencegahannya serta pola nutrisi yang
baik untuk kesehatan.
 Cara pencegahan penyakit: keluarga menerapkan makan 2-3 kali sehari untuk
menjaga daya tahan tubuh, selain itu jika ada anggota keluarga yang sakit
misalnya batuk pilek maka akan menjaga jarak agar tidak tertular.
 Riwayat kesehatan keluarga: ada riwayat penyakit kronis atau keturunan dari
keluarga sebelumnya, misalnya riwayat hipertensi, diabetes melitus, dan paru.
Ny. A dan Ny W mengatakan ingin mengetahui tentang hipertensi dan DM
karena ada riwayat orangtua yang sakit hipertensi dan DM.
 Pelayanan yang dimanfaatkan: keluarga memanfaatkan puskesmas sebagai
sarana kesehatan yang akan mereka kunjungi saat sakit, keluarga memiliki
asuransi kesehatan.
 Fasilitas transportasi keluarga untuk perawatan kesehatan: keluarga
menggunakan kendaraan pribadi (sepeda motor) saat pergi ke pelayanan
kesehatan
 Kebiasaan : Tn H merokok > 10 tahun lalu, 1 pack rokok untuk seminggu dan
kadang minum kopi/teh.

29. Terapi Komplementer dan Alternatif


Keluarga jarang menggunakan jamu-jamuan, obat herbal atau melakukan
pengobatan alternatif ketika sakit. Keluarga lebih sering memanfaatkan layanan
kesehatan seperti puskesmas, dan jika sakitnya ringan biasanya membeli obat di
apotek.

30. Sumber Pembiayaan


Sumber pembiayaan dari penghasilan Tn. H dan Ny.A, keluarga yang memiliki
asuransi kesehatan (KIS) Tn. H, Ny.A dan Ny.W.

9
F. Stress dan Koping Keluarga
31. Stressor jangka pendek
Stressor jangka pendek yang dirasakan adalah ketika keluarga harus melakukan
pembayaran rutin listrik dan kebutuhan sehari-hari.

32. Stressor jangka panjang


Stressor jangka panjang yang dirasakan adalah Ny. A ingin mempunyai rumah
sendiri biar nantinya enak jika terjadi apa-apa tidak bingung.

33. Strategi koping keluarga


Stressor yang dirasakan keluarga tentang pembiayaan bisa diatasi dengan
menabung dan menyisihkan uang untuk melakukan pembayran setiap bulannya.
Keluarga berusaha hidup dengan mencukupkan apa yang didapatkan. Sedangkan
untuk stressor keluarga ingin suatu saat mempunyai rumah sendiri dari
menyisihkan penghasilan

34. Adaptasi keluarga


Jika ada masalah keluarga Tn. H seringkali mendiskusikan masalah untuk dapat
memutuskan atau memecahkan masalanya sehingga keluarga dapat mengatasi
stressor tersebut, baik masalah kesehatan ataupun ekonomi rumah tangga.
Keluarga beradaptasi dengan mencukupkan penghasilan yang didapatkan untuk
kebutuhan sehari-hari dan menabung jika ada sisa.

G. Harapan Keluarga
Ny. A berharap keluarganya selalu sehat. Ny. A juga berharap kelak mempunyai
rumah sendiri.

H. Pemeriksaan Fisik

No Jenis Tn. H Ny. A Ny. W


pemeriksaan
1. TTV :
Tensi : -120/90 mmHg - 130/90 mmHg - 190/80 mmHg
Suhu : 0
- 36,7 C 0
- 36,5 C - 36,90C
Nadi : - 87 x/menit - 86 x/menit - 88x/menit
Nafas : - 20 x/menit - 20 x/menit - 20 x/menit

10
2. Kulit, rambut Kulit Kulit Kulit
dan kuku. I : I : I :
I : Tidak ada Tidak ada luka, Tidak ada luka,
P: luka, kemerahan, kemerahan,
P: kemerahan, maupun jamur maupun jamur
A: maupun jamur kulit kulit
kulit P: P:
P: Akral hangat Akral hangat
Akral hangat P:- P:-
P:- A:- A:-
A:- Rambut Rambut
Rambut I: I:
I: Persebaran Persebaran
Persebaran rambut merata, rambut merata,
rambut warna rambut warna rambut
merata, warna hitam hitam dan
rambut hitam P:- sedikit beruban
P:- P:- P:-
P:- A:- P:-
A:- Kuku A:-
Kuku I : Tidak ada Kuku
I : Tidak ada luka, tampak I : Tidak ada
luka, tampak bersih luka, tampak
bersih P : CRT <2” bersih
P : CRT <2” P:- P : CRT <2”
P:- A:- P:-
A:- A:-
3. Kepala, leher Kepala: Kepala: Kepala:
I : bentuk normo bentuk normo bentuk normo
P: cephal cephal cephal
P: Mata: bentuk Mata: bentuk Mata: bentuk
A: simetris ka/ki, simetris ka/ki, simetris ka/ki,
konjungtiva konjungtiva konjungtiva
tidak anemis, tidak anemis, tidak anemis,
sklera tidak sklera tidak sklera tidak
ikterik, fungsi ikterik, fungsi ikterik, fungsi

11
penglihatan penglihatan baik penglihatan baik
baik Hidung: Hidung:
Hidung: lesi (-), bentuk lesi (-), bentuk
lesi (-), bentuk simetris, nyeri simetris, nyeri
simetris, nyeri tekan (-), secret tekan (-), secret
tekan (-), (-) (-)
secret (-) Bibir : mukosa Bibir : mukosa
Bibir : mukosa lembab, warna lembab, warna
lembab, warna kecoklatan, lesi kecoklatan, lesi
kecoklatan, (-) (-)
lesi (-) Telinga : Telinga :
Telinga : simetris, fungsi simetris, fungsi
simetris, fungsi pendengaran pendengaran
pendengaran baik baik
baik Leher :tidak ada Leher :tidak ada
Leher :tidak pembesaran pembesaran
ada kelenjar limfe, kelenjar limfe,
pembesaran pembesaran pembesaran
kelenjar limfe, tyroid (-), massa tyroid (-), massa
pembesaran (-), nyeri telan(-) (-), nyeri telan(-)
tyroid (-),
massa (-),
nyeri telan(-)
4. Thoraks dan Paru-paru Paru-paru Paru-paru
paru I : Pergerakan I : Pergerakan I : Pergerakan
I : dinding dada dinding dada dinding dada
P: simetris simetris simetris
P: P: P: P:
A: nyeri tekan (-) nyeri tekan (-) nyeri tekan (-)
P: P: P:
sonor sonor sonor
A: A: A:
Rhonchi (-), Rhonchi (-), Rhonchi (-),
Wheezing (-), Wheezing (-), Wheezing (-),
Vesikular (+) Vesikular (+) Vesikular (+)
Jantung Jantung Jantung
I: I: I:

12
Ictus cordis Ictus cordis Ictus cordis
tidak tampak tidak tampak tidak tampak
P: P: P:
Ictus cordis Ictus cordis Ictus cordis
teraba di ICS teraba di ICS V teraba di ICS V
V midklavikula midklavikula midklavikula
sinistra sinistra sinistra
P: P: P:
Dullness Dullness Dullness
A: A: A:
S1 S2 tunggal S1 S2 tunggal S1 S2 tunggal
5. Abdomen A. I : H. I: O. I :
I : B. Flat Flat P. Flat
P: C. A: J. A: Q. A:
P: D. Bising Usus K. Bising Usus R. Bising Usus
A: 12x/menit 14x/menit 15x/menit
E. P: L. P: S. P:
F. Timpani M. Timpani T. Timpani
G. P: N. P: U. P:
Nyeri tekan (-), Nyeri tekan (-), Nyeri tekan (-),
Asites (-) Asites (-) Asites (-)
6. Genitalia Tidak terkaji Tidak terkaji Tidak terkaji
I :
P:
P:
A:
7. Ekstremitas I : I : I :
atas + refleks Pergerakan Pergerakan Pergerakan
fisiologis sendi bebas, sendi bebas, sendi bebas,
I : edema (-) edema (-) edema (-)
P: P: P: P:
P: Deformitas (-), Deformitas (-), Deformitas (-),
A: kekuatan otot kekuatan otot 5| kekuatan otot 5|
5|5 5 5
P:- P:- P:-
A:- A:- A:-
8. Ekstremitas I : I : I :
bawah + Pergerakan Pergerakan Pergerakan

13
refleks sendi bebas, sendi bebas, sendi bebas,
fisiologis edema (-) edema (-) edema (-)
I : P: P: P:
P: Deformitas (-), Deformitas (-), Deformitas (-),
P: kekuatan otot kekuatan otot 5| kekuatan otot 5|
A: 5|5 5 5
P P:- P:-
A:- A:-

14
3.1 Analisa Data

Data Etiologi Masalah Keperawatan

Data Subyektif: Kurang pajanan informasi Ketidakefektifan


terhadap Ny W Manajemen
 Ny. W mengatakan
↓ Kesehatan
sudah membatasi
konsumsi garam masih
mengkonsumsi
belum tau takaran, sering
gorengan
konsumsi gorengan, pola
 Ny W mengetahui jika
makan tidak teratur, tensi
tensinya tinggi tetapi
tinggi dan ada riwayat
masih belum terlalu
hipertensi
paham makanan yang
harus dihindari dan ↓
pernah mengalami Ketidakefektifan Manajemen
stroke. Kesehatan
Data Obyektif:

 TD Ny.W : 190/80
mmHg

Data Subyektif: Riwayat keluarga (orangtua) Kesiapan


dengan hipertensi dan DM meningkatkan
 keluarga mengatakan
Pengetahuan
ingin mengetahui ↓
tentang Hipertensi lebih
Khawatir terkena hipertensi
banyak dan penanganan
yang tidak terkontrol dan DM
karena Ny. W menderita
hipertensi dan orang tua ↓
juga hipertensi.
Antusias untuk mengetahui
 keluarga mengatakan
lebih banyak tentang
ingin mengetahui terapi
hipertensi dan DM
untuk hipertensi
 keluarga mengatakan ↓
ingin mengetahui
Kesiapan Meningkatkan
tentang DM dan cara

15
penangananya Pengetahuan
 Ny. A mengatakan ingin
mengetahui bahaya
merokok agar bisa
menasihati Tn. H untuk
benar-benar berhenti
merokok
 Keluarga mengatakan
ingin mengetahui
tentang diet hipertensi
untuk menjaga pola
makan
 Ny. A ingin mengetahui
apakah suaminya
mempunyai risiko DM
Data Obyektif:

 Adanya riwayat orangtua


dengan hipertensi dan
DM
 Antusiasme klien untuk
mengetahui tentang
hipertensi, bahaya
merokok, dan diet
hipertensi serta DM
 Keluarga antusias untuk
mengetahui terapi untuk
hipertensi
 keluarga hanya
mengetahui bahwa
hipertensi adalah
tekanan darah yang
tinggi dan belum yang
lain mengenai penyakit
hipertensi
 GD 2 jam setelah makan
Tn H : 314

16
Data Subyektif: Tn. H memiliki kebiasaan Perilaku Kesehatan
merokok sejak >10 tahun Cenderung Beresiko
 Tn. H mengatakan
lalu.
bahwa dirinya merokok 1
pack seminggu, kadang
Tn H merokok kalau ingin
diluar dan didalam
saja dan 1 pack dihabiskan
rumah, kebiasaan ini
dalam seminggu
sudah . dari 10 tahun, Tn
H tidak ada keluhan
Tn. H merasakan tidak ada
terkait rokok, merokok
keluhan terkait aktivitas
kalau ingin saja.
merokok
 Ny. A mengatakan jika
Tn. H kadang minum
Tn. H merasa baik-baik saja
kopi atau teh.

Perilaku kesehatan
Data Obyektif: cenderung beresiko

 Orangtua Tn. H memiliki


riyawat diabetes melitus
 Di ruang tamu ada
asbak yang berisi
beberapa puntung rokok
 TD Tn. H : 120/90
mmHg

3.2 Skoring Penentuan Prioritas Masalah Keperawatan


3.2.1 Prioritas Masalah
a. Ketidakefektifan Manajemen Kesehatan

Kriteria Perhitungan Bobot Skor Pembenaran


Sifat Masalah : Ny. W mengatakan bahwa
Aktual 3 beliau menderita hipertensi
Resiko 2 1 3/3 x 1 = 1 tapi belum begitu banyak
Sejahtera/sehat 1 mengetahui gaya hidup
seperti apa yang harus

17
dilakukan selain minum obat
hipertensi secara rutin.

Kemungkinan Klien mengatakan ingin


masalah dapat merubah perilakunya dan
diubah : meminta bantuan
Mudah 2 2 2/2 x 2 = 2 informasi mengenai
Sebagian 1 kesehatan.
Tidak dapat 0
Potensial Masalah dapat dicegah
masalah dapat karena Ny W memiliki
dicegah : keinginan untuk pelan-
Tinggi 3 1 3/3 x 1 = 1 pelan merubah perilaku.
Cukup 2
Rendah 1
Menonjolnya Klien mengatakan bahwa
masalah : kebiasaan seperti ini
Masalah 2 harus diubah dan minta
dirasakan dan
tolong untuk diberi
harus segara
informasi mengenai
ditangani
1 2/2 x 1 = 1 kesehatan.
Ada masalah
1
tetapi tidak perlu
ditangani
Masalah tidak
0
dirasakan
Total 5

b. Kesiapan Meningkatkan Pengetahuan

Kriteria Perhitungan Bobot Skor Pembenaran


Sifat Masalah : Keluarga mengatakan ingin
Aktual 3 1 2/3 x 1 = mengetahui tentang
Resiko 2 2/3 hipertensi dan DM karena
Sejahtera/sehat 1 ibu Tn H mempunyai riwayat
DM dan Ny W sendiri
mempunyai riwayat

18
hipertensi, keluarga
mengatakan ingin
mengetahui tentang bahaya
hipertensi dan DM serta
pingin mengetahui pola
makan seperti apa untuk
pencegahan DM dan
hipertensi.

Kemungkinan Keluarga mengatakan


masalah dapat ingin sekali mengetahui
diubah : tentang hipertensi dan DM
Mudah 2 2 2/2 x 2 = serta pola diet yang baik
Sebagian 1 2 untuk penyakit tersebut.
Tidak dapat 0

Potensial Masalah dapat dicegah


masalah dapat karena keluarga sangat
dicegah : bisa diajak bekerjasama
Tinggi 3 1 3/3 x 1 = dan antusias untuk
Cukup 2 1 mencegah hipertensi dan
Rendah 1 DM serta ingin mengetahui
cara pencegahannya.
Menonjolnya Ny A mengatakan sangat
masalah : khawatir jika Tn H terkena
Masalah 2 DM seperti ibunya.
dirasakan dan
harus segara
ditangani
1 1/2 x 1 =
Ada masalah
1 1/2
tetapi tidak perlu
ditangani
Masalah tidak
0
dirasakan
Total 4,167

19
c. Perilaku Kesehatan Cenderung Berisiko

Kriteria Perhitungan Bobot Skor Pembenaran


Sifat Masalah : Tn H mengatakan cuma
Aktual 3 1 2/3 x 1 = menghabiskan 1 pack rokok
Resiko 2 0,67 bisa sampai seminggu dan
Sejahtera/sehat 1 tidak merasakan keluhan
terhadap rokok.

Kemungkinan Tn H belum ada keinginan


masalah dapat untuk berhenti merokok
diubah : total karena merasa baik-
Mudah 2 2 1/2 x 2 = baik saja tetapi ingin tahu
Sebagian 1 1 bahaya merokok
Tidak dapat 0

Potensial Masalah cukup bisa


masalah dapat dicegah karena Tn H juga
dicegah : ingin tahu bahaya
Tinggi 3 1 2/3 x 1 = merokok.
Cukup 2 0,67
Rendah 1

Menonjolnya Tn H mengatakan jarang


masalah : merokok sehingga tidak
Masalah 2 perlu untuk segera
dirasakan dan
ditangani.
harus segara
ditangani
1 1/2 x 1 =
Ada masalah
1 0,5
tetapi tidak perlu
ditangani
Masalah tidak
0
dirasakan
Total 2,84

3.2.2 Daftar prioritas Diagnosa

20
1. Ketidakefektifan Manajemen Kesehatan berhubungan dengan kurang
pemahaman
2. Kesiapan meningkatkan pengetahuan berhubungan dengan
mengungkapkan minat untuk meningkatkan pembelajaran
3. Perilaku kesehatan cenderung berisiko berhubungan dengan kebiasaan
merokok Tn H.

21
3.3 Rencana Asuhan keperawatan

Diagnosa Tujuan Kriteria Kriteria Evaluasi Intervensi

Tujuan Umum Tujuan Khusus Evaluasi


Keperawatan

Ketidakefektifan Setelah TUK 1 : Verbal NOC : Pengetahuan : Manajemen NIC : Pengajaran : Proses
Manajemen dilakukan kognitif Hipertensi Penyakit
Keluarga
Kesehatan tindakan 1. Eksplorasi bersama klien
mengetahui Indicators 1 2 3 4 5
keperawatan apakah dia telah melakukan
dampak negatif Manfaat
selama 3 manajemen gejala
terlalu banyak pengobatan
minggu, klien 2. Beri informasi kepada
mengonsumsi jangka panjang
dan keluarga kelarga mengenai
garam dan kopi
dapat Pentingnya perkembangan pasien
bagi penderita
melakukan mematuhi 3. Diskusikan perubahan gaya
hipertensi
upaya pengobatan hidup yang mungkin
manajemen Manfaat diperlukan
kesehaan modifikasi gaya 4. Edukasi pasien mengenai
yang efektif hidup tindakan untuk
mengontrol/meminimalkan
gejala
TUK 2 NOC : Kepercayaan Mengenai Kesehatan NIC: Dukungan Pengambilan
Keputusan
Keluarga mampu
1. Informasikan pada pasien
mengambil
mengenai pandangan-

22
keputusan pandangan atau solusi
tindakan yang alternatifdengan cara yang
akan dilakukan jelas dan mendukung
Indikator 1 2 3 4 5 2. Bantu keluarga
mengidentifikasi keuntungan
Merasa penting
dan kerugian dari setiap
untuk mengambil
alternatif
tindakan
3. Berikan informasi sesuai
permintaan pasien
TUK 3 : NOC : Partisipasi Keluarga dalam Peningkatan Keterlibatan
Perawatan Profesional Keluarga
Keluarga mampu
memberikan Indikator 1 2 3 4 5 1. Bangun hubungan dengan
asuhan untuk pasien dan anggota keluarga
Keluarga
meningkatkan yang akan terlibat pada
berpartisipasi
manajemen perawatan
dalam tujuan
kesehatan 2. Identifikasi kemampuan
bersama terkait
keluarga anggota keluarga untuk
dengan perawatan
terlibat pada perawatan
Mengevaluasi
3. Ciptakan fleksibilitas dalam
efektivitas
keluarga
perawatan
4. Dorong pasien dan anggota
keluarga terlibat dalam
perawatan

23
5. Monitor keterlibatan keluarga
dalam perawatan

TUK 4 NOC : Dukungan Keluarga Selama NIC : Dukungan Keluarga


Perawatan 1 Dukung harapan yang
Keluarga mampu
realistis
memodifikasi Indikator 1 2 3 4 5
2 Dengarkan kekhawatiran,
lingkungan dan Anggota
perasaan dan pertanyaan
memberi keluarga
dari keluarga
dukungan bertanya
3 Fasilitasi komunikasi akan
bagaimana
kekhawatiran/ perasaan
mereka dapat
antara pasien dan keluarga
membantu
Tingkatkan hubungan saling
Meminta percaya antar anggota
informasi keluarga
mengenai 4 Jawab semua pertanyaan
prosedur dari keluarga atau bantu
untuk mendapatkan jawaban
Anggota
keluarga
memberikan
dorongan pada
anggota
keluarga yang

24
sakit

Bekerja sama
dengan anggota
keluarga yang
sakit dalam
menentukan
perawatan

TUK 5 NOC : Kepercayaan Mengenai Kesehatan NIC: Panduan Sistem


: Sumber-Sumber yang Diterima Pelayanan Kesehatan
Keluarga mampu
memanfaatkan Indikator 1 2 3 4 5 1. Informasikan kepada klien
pelayanan Merasakan mengenai fasilitas layanan
kesehatan akses terhadap kesehatan yang terdekat

layanan 2. Dorong klien untuk

kesehatan melakukan kontrol kesehatan


ke layanan kesehatan,
Merasakan
meskipun tidak sakit
akses terhadap
3. Bantu klien/ keluarga
transportasi
memilih fasilitas kesehatan
yang ada
4. Monitor kesehatan
klien/keluarga saat ini

Kesiapan Setelah TUK 1 NOC: Pengetahuan: Proses Penyakit NIC: Pengajaran : Proses
meningkatkan dilakukan Penyakit

25
manajemen asuhan Keluarga Indikator 1 2 3 4 5 1. Kaji pengetahuan klien dan
kesehatan keperawatan mengetahui Pengertian keluarga
selama 3 tentang hipertensi penyakit 2. Jelaskan pada klien dan
minggu dan DM, diet hipertensi dan keluarga proses penyakit
pertemuan, hipertensi dan DM 3. Jelaskan tanda dan gejala
pengetahuan DM, terapi non yang muncul
Penyebab
kesehatan farmakologi 4. Jelaskan penyebab bersama
hipertensi dan
keluarga hipertensi klien dan keluarga
DM
meningkat 5. Jelaskan akibat yang dapat
Tanda dan
terjadi dari penyakit
gejala
6. Berikan informasi tentang
hipertensi dan
penangannya dengan tepat
DM
melalui terapi nonfarmakologi
Komplikasi 7. Berikan informasi mengenai
hipertensi dan diet untuk hipertensi dan DM
DM 8. Berikan informasi tentang
Pencegahan cara pencegahannya
hipertensi dan
DM

Terapi non
farmakologi
hipertensi dan
DM

26
Diet hipertensi
dan DM

TUK 2 NOC: Kontrol Risiko NIC: Identifikasi Risiko


1. Review riwayat kesehatan
Keluarga mampu Indikator 1 2 3 4 5
mengambil
masa lalu
Identifikasi
keputusan untuk 2. Review data yang
faktor resiko
mengurangi diperoleh dari pengakajian
Menyatakan
faktor resiko faktor resiko resiko
hipertensi dan 3. Instruksikan sebuah
Hindari
DM (melakukan rencana untuk mengurangi
paparan yang
pencegahan faktor resiko
dapat
penyakit)
mengancam 4. Pertimbangkan kriteria
kesehatan yang digunakan untuk
memprioritaskan masalah
untuk mengurangi faktor
resiko (kesadaran, tingkat
motivasi, keefektivan,
kemudahan, keadilan)
5. Implementasi aktivitas
pengurangan resiko

27
TUK 3 NOC: Perilaku Patuh : Diet yang NIC : Peningkatan
Disarankan Keterlibatan Keluarga
Keluarga mampu
 Antisipasi dan identifikasi
merawat anggota Indikator 1 2 3 4 5
kebutuhan keluarga
keluarga yang Keluarga
 Dorong anggota keluarga
beresiko mampu
dan pasien untuk membantu
menyiapkan
dalam mengembangkan
makanan dan
rencana perawatan
minuman
 Monitor keterlibatan anggota
berikut
keluarga dalam perawatan
pantangannya
pasien
Keluarga  Dorong anggota keluarga
mampu untuk menjaga atau
merencanakan mempertahankan hubungan
makan sesuai keluarga
diet yang telah  Anjurkan Tn. H, Ny. A dan
ditentukan Ny. W melakukan
Keluarga pemeriksaan tekanan darah
mengikuti secara teratur dan mengisi
rekomendasi cheklist DASH secara teratur
dalam tahap
diet

Keluarga

28
mengisi
cheklist untuk
memantau
intake
makanan dari
waktu ke waktu

TUK 4 NOC: Pengetahuan : Perilaku Kesehatan NIC: Peningkatan Sistem


Dukungan
Keluarga mampu
memodifikasi 1. Identifikasi tingkat dukungan
Indikator 1 2 3 4 5
lingkungan dan keluarga, dukungan
memberi Keluarga keuangan dan sumber daya
dukungan dapat lainnya (pengetahuan
menjelaskan tentang penyakit)
secara lisan 2. Monitor situasi keluarga saat
tentang ini
pengaruh pola 3. Libatkan keluarga, orang
hidup terhadap terdekat dan teman-teman
proses dalam perawatan dan
penyakit perencanaan
hipertensi dan
DM

Keluarga
dapat merubah

29
pola hidup
yang dapat
mempengaruhi
penyakit
hipertensi dan
DM

TUK 5 NOC : Kepercayaan Mengenai Kesehatan NIC : Panduan Sistem


: Sumber-Sumber yang Diterima Pelayanan Kesehatan
Keluarga mampu
mengakses ke Indikator 1 2 3 4 5  Bantu pasien atau keluarga
pelayanan Merasakan untuk berkoordinasi dan
kesehatan akses terhadap mengkomunikasikan

layanan perawatan kesehatan

kesehatan  Bantu pasien atau keluarga


memilih professional
Merasakan
perawatan kesehatan yang
akses terhadap
tepat
transportasi
 Anjurkan pasien untuk
segera ke pelayanan
kesehatan jika timbul tanda
dan gejala penyakit
hipertensi dan DM
Perilaku Setelah TUK 1: NOC : Kontrol Risiko : Penggunaan NIC : Pendidikan Kesehatan
Kesehatan dilakukan 2x

30
Cenderung intervensi Keluarga mampu Tembakau 1. Identifikasi faktor internal dan
Berisiko keperawatan, memahami eksternal yang dapat
Indikator 1 2 3 4 5
keluarga perilaku yang meningkatkan perilaku sehat
mampu berisiko bisa Mengetahui 2. Tentukan pengetahuan
mengetahui dapat memberi kerugian kesehatan dan gaya hidup
tentang dampak buruk personal perilaku saat ini
perilaku apa bagi kesehatan terkait 3. Hindari teknik menakut-
saja yang penggunaan nakuti
membahayaka rokok/tembaka 4. Tekankan manfaat positif
n kesehatan u yang langsung dirasakan
dan dapat Mengetahui 5. Libatkan individu, keluarga,
menhindarinya konsekuensi dan kelompok dalam
terkait perencanaan dan rencana
penggunaan implementasi gaya hidup
rokok/tembaka atau modifikasi gaya perilaku
u

TUK 2 NOC : Partisipasi dalam Keputuasan NIC : Dukungan Pengambilan


Perawatan Kesehatan Keputusan
Keluarga mampu
mengambil Indikator 1 2 3 4 5 1. Informasikan pada pasien
keputusan untuk mengenai pandangan-
mengurangi pandangan atau solusi
kebiasaan alternatif dengan cara yang
merokok

31
Menuntut jelas dan mendukung
tanggungjawab 2. Bantu klien mengidentifikasi
untuk membuat keuntungan dan kerugian
keputusan dari masing-masing pilihan

Menunjukan 3. Berikan informasi sesuai

pengarahan permintaan pasien

diri dalam
membuat
keputusan

Mendefinisikan
pilihan yang
tersedia

TUK 3 NOC : Perilaku Promosi Kesehatan NIC : Modifikasi Perilaku

Keluarga mampu Indikator 1 2 3 4 5 1. Kuatkan keputusan pasien


merawat anggota Menghindari yang kontruktif yang
keluarga yang paparan sisa memberikan perhatian
beresiko asap rokok terhadap kebutuhan
kesehatan
Menghindari
2. Pilah-pilah perilaku menjadi
penggunaan
bagian-bagian kecil untuk
tembakau
dirubah menjadi unit perilaku
yang terukur (misalnya

32
berhenti merokok, jumlah
rokok yang dihisap)
3. Penggunaan periode waktu
yang spesifik saat mengukur
unit perilaku
4. Fasilitasi keterlibatan
keluarga dalam proses
modifikasi perilaku dengan
cara yang tepat

TUK 4 NOC : Dukungan Sosial NIC : Dukungan Kelompok

Keluarga mampu Indikator 1 2 3 4 5 1. Kaji tingkatan dan


memodifikasi Informasi yang kesesuaian sistem
lingkungan dan disediakan pendukung yang telah ada
memberi orang lain 2. Manfaatkan kelompok
dukungan pendukung selama masa
Dukungan
transisi untuk membantu
emosi yang
pasien beradaptasi
disediakan
3. Ciptakan suasana yang
orang lain
menyenangkan

TUK 5 NOC : Perilaku Pencarian Kesehatan NIC: Panduan Sistem


Pelayanan Kesehatan
Keluarga mampu Indikator 1 2 3 4 5
mengakses ke 1. Bantu pasien atau keluarga

33
pelayanan Melakukan untuk berkoordinasi dan
kesehatan skrining diri mengkomunikasikan

Melakukan perawatan kesehatan

perilaku 2. Bantu pasien atau keluarga

kesehatan memilih professional

yang perawatan kesehatan yang

disarankan tepat
3. Anjurkan pasien untuk
Mencari
segera ke pelayanan
bantuan bila
kesehatan jika timbul tanda
diperlukan
dan gejala penyakit.

34

Anda mungkin juga menyukai