DISTREES SPIRITUAL
Untuk Memenuhi Tugas Pendidikan Profesi Ners Departemen Keperawatan
Jiwa
Disusun oleh:
SAMUEL BAYU SANTOSO HARI SUSILO
165070200111010
PENYEBAB/ETIOLOGI
Menurut Vacarolis (2000) penyebab distres spiritual adalah sebagai berikut :
Faktor Predisposisi
Gangguan pada dimensi biologis akan mempengaruhi fungsi kognitif
seseorang sehingga akan mengganggu proses interaksi dimana dalam
proses interaksi ini akan terjadi transfer pengalaman yang penting bagi
perkembangan spiritual seseorang. Faktor predisposisi sosiokultural meliputi
usia, gender, pendidikan, pendapatan, okupasi, posisi sosial, latar belakang
budaya, keyakinan, politik, pengalaman sosial, tingkatan sosial.
Faktor Presipitasi:
Kejadian Stresfull Mempengaruhi perkembangan spiritual seseorang dapat
terjadi karena perbedaan tujuan hidup, kehilangan hubungan dengan orang
yang terdekat karena kematian, kegagalan dalam menjalin hubungan baik
dengan diri sendiri, orang lain, lingkungan dan zat yang maha tinggi.
Ketegangan Hidup Beberapa ketegangan hidup yang berkonstribusi terhadap
terjadinya distres spiritual adalah ketegangan dalam menjalankan ritual
keagamaan, perbedaan keyakinan dan ketidakmampuan menjalankan peran
spiritual baik dalam keluarga, kelompok maupun komunitas.
POHON MASALAH
Distress spiritual
Ancaman kematian
Asing tentang diri sendiri
Asing tentang social
Kehilangan bagian tubuh
Kehilangan fungsi bagian tubuh
Kejadian hidup tidak terduga
Kelahiran bayi
Kematian orang terdekat
Kesepian
Menerima kabar buruk
Nyeri
Menjelang ajal, dll (Diagnosa Keperawatan, 2015-2017)
BAB II
KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN
PENGKAJIAN
RIWAYAT KESEHATAN
Keluhan Utama : Biasanya yang dirasakan adalah pusing kepala
Riwayat kesehatan sekarang : Biasanya sejak kapan timbulnya
stress tersebut
Riwayat kesehatan dahulu : Biasanya memiliki riwayat penyakit
yang sama atau penyakit lain yang dideritanya
Riwayat kesehatan keluarga : Biasanya keluarga memiliki riwayat
penyakit yang sama atau penyakit lain yang diderita oleh anggota
keluarga yang lain baik bersifat genetik atau tidak
POLA FUNGSI KESEHATAN Berikut ini adalah 11 Pola Fungsi yang harus
dilakukan pengkajian pada pasien Distress Spiritual :
D. PEMERIKSAAN FISIK
Kepala dan Leher :
Rambut : Rambut bersih atau tidak, warna raambutnya apa,
beruban atau tidak, rambutnya rontok apa tidak, ada benjolan
atau tidak.
Wajah : Bentuk wajahnya simetris apa tidak, ada lukaapa
tidak.
Mata : Simetris atau tidak kanan dan kiri, konjungtiva berwarna
merah mda, pucat, atau icterus, sklera putih atau tidak,reaksi
pupil bai atau tidak.
Hidung : Bersih atau tidak, terdapat serumen atau tidak.
Telinga : Simetris atau tidak, bersih atau tidak, terdapat lesi
atau tidak.
Mulut : Mukosa bibir kering apa tidak, warna bibirnya apa, ada
sariawan atau tidak.
Gigi : Ada gigi palsu apa tidak, jumlah gigi yang masih ada
berapa, ada karies apa tidak
Leher : Ada benjolan atau tidak, edema atau tidak.
Pemeriksaan Thorak
Pulmonum
Inspeksi : Bentuk dada simetris atau tidak, frekuensi pernafasan
dalam batas normal apa tidak (normal: 16-20 kali/menit) pola
pernafasan cupnca atau tidak, menggunakan alat bantu
pernfasan atau tidak
Palpasi : Tactil fremitus
Perkusi : Suara paru sonor, redup, pekak
Auskultasi : Suara nafas (vesikuler, bronkovesikuler, bronkhial),
suara tambahan (wheezing, ronkhi, dan lain-lain)
Jantung
Inspeksi : Bentuk precodium simetris atau tidak, perubahan
bentuk seperti cekung dan kembung, denyut appeks jantung
normal berbentuk tonjolan kecil, denyut nadi ada dada simetris
atau tidak denyut vena pada dada dan punggung normalnya tidak
terlihat
Palpasi : Denyut appeks jantung normal biasanya dipalpasi
Perkusi : Jantung kondisi normal bila luas kanan dan kiri
seimbang
Auskultasi : Suara jantung normal bila tidak ada suara bising dan
tidak terdengar melemah
Abdomen
Inspeksi : Bentuk abdomen simetris apa tidak, datar(flat), cekung,
atau buncit, umbilicus keluar atau tidak, ada luka atau tidak
Palpasi : Ada nyeri tekan apa tidak, ada pembesaran hepar atau
tidak, terdapat apendisitis atau tidak
Perkusi : Normal(timpani), pekak, atau redup
Auskultasi : Peristaltic usus, normalnya 5-35x/menit atau tiap 5-15
detik sekali.
Genetalia Anus :
Genetalia : Pernah mengalami atau ada kelainan genetalia apa tidak,
terpasang kateter apa tidak
Anus : Pernah mengalami atau ada kelainan pada anus apa tidak
Ekstremitas : Kekuatan otot lemah apa tidak, kekuatan ototnya pada
skala berap
Integument : Turgor kulit baik apa tidak, sianosis apa tidak.
E. PEMERIKSAAN PENUNJANG
Lab
Foto Rontgen
Usg
F. DIAGNOSA KEPERAWATAN
Resiko terhadap distres spiritual yang berhubungan dengan perpisahan dari
system pendukung keagamaan, kurang pripasi atau ketidak mampuan diri dalam
menghadapi ancaman kematian.
G. INTERVENSI KEPERAWATAN