Anda di halaman 1dari 14

ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN

DENGAN DISTRESS SPIRITUAL

OLEH: KELOMPOK 4
PENGERTIAN

 Distres spiritual adalah kerusakan kemampuan


dalam mengalami dan mengintegrasikan arti
dan tujuan hidup seseorang dengan diri, orang
lain, seni, musik, literature, alam dan kekuatan
yang lebih besar dari dirinya (Nanda, 2005).
 Distress spiritual adalah gangguan dalam
prinsip hidup yang meliputi seluruh kehidupan
seseorang yang di intergrasi secara biologis
dan psikologis (Varcolis, 2000).
ETIOLOGI/ PENYEBAB

Faktor Predisposisi :
 klien dengan ansietas Faktor Presipitasi :
adalah : Biologis, adanya
infeksi atau penyakit Faktor presipitasi
kronis, abuse( Keliat, secara biologis
2010) penyakit kronis.
 Faktor psikologis antara Faktor Psikologis
lain status mental adalah harga diri
kemungkinan adanya
rendah pemikiran yang
depresi, marah, harga
diri rendah ( Keliat, bertentangan.
2010). Faktor sosial Budaya
 Faktor sosial dan budaya perubahan status
antara lain tidak pekerjaan, fungsi dan
adekuatnya hubungan peran.
interpersonal.
PATOFISIOLOGI
 Stress adalah realitas kehidupan manusia sehari-hari. Ketika
kita mengalami stres, otak kita akan berespon untuk terjadi.
Konsep ini adalahrespon “melawan atau melarikan diri”
sebagai suatu rangkaian perubahan biokimia didalam otak
yang menyiapkan seseorang menghadapi ancaman yaitu
stres.
 Stres akan menyebabkan korteks serebri mengirimkan tanda
bahaya ke hipotalamus. Hipotalamus kemudian akan
menstimuli saraf simpatis untuk melakukan perubahan.
Sinyal dari hipotalamus ini kemudian ditangkap oleh sistem
limbik dimana salah satu bagian pentingnya adalah
amigdala yang bertangung jawab terhadap status emosional
seseorang. Gangguan pada sistem limbik menyebabkan
perubahan emosional, perilaku dan kepribadian. Gejalanya
adalah perubahan status mental, masalah ingatan,
kecemasan dan perubahan kepribadian termasuk
halusinasi, depresi.
NEXT
 Kegagalan otak untuk melakukan fungsi kompensasi
terhadap stresor akan menyebabkan seseorang
mengalami perilaku maladaptif dan sering
dihubungkan dengan munculnya gangguan jiwa.
Kegagalan fungsi kompensasi dapat ditandai dengan
munculnya gangguan pada perilaku sehari-hari baik
secara fisik, psikologis, sosial termasuk spiritual.
Gangguan pada dimensi spritual atau distres spritual
dapat dihubungkan dengan timbulnya depresi.
 Perilaku ini yang diperkirakan dapat mempengaruhi
kemampuan seseorang dalam memenuhi kebutuhan
spiritualnya sehingga terjadi distres spritiual karena
pada kasus depresi seseorang telah kehilangan
motivasi dalam memenuhi kebutuhannya termasuk
kebutuhan spritual.
TANDA DAN GEJALA

1. Hubungan dengan diri


• Ungkapan kekurangan, :
• Marah
• Kesalahan
• Koping yang buruk
2. Hubungan dengan orang lain
• Menolak berhubungan dengan tokoh agama
• Menolak interaksi dengan tujuan dan keluarga
• Mengungkapkan terpisah dari sistem pendukung
• Mengungkapkan pengasingan diri
NEXT
3. Hubungan dengan seni, musik, literatur, dan alam
• Ketidakmampuan untuk mengungkapkan kreativitas
(bernyanyi, mendengarkan musik, menulis)
• Tidak tertarik dengan alam
• Tidak tertarik dengan bacaan keagamaan
4. Hubungan dengan kekuatan yang lebih besar dari dirinya
• Ketidakmampuan untuk berdoa
• Ketidakmampuan untuk berpartisipasi dalam kegiatan
keagamaan
• Mengungkapkan terbuang oleh atau karena kemarahan
Tuhan
• Ketidakmampuan untuk introspeksi
• Mengungkapkan hidup tanpa harapan, menderita.
RENTANG RESPON
PENATALAKSANAAN
KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN
PENGKAJIAN

 Anamnesa
DIAGNOSA
INTERVENSI
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai