Tn S
DENGAN CHF + Hipertensi
Untuk Memenuhi Tugas Profesi Departemen Emergency Kasus Non Trauma
Disusun Oleh:
KELOMPOK 3A
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2020
ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn S
DENGAN CHF + Hipertensi
I. Identitas Pasien
Nama : Tuan S
Usia : Tidak terkaji
Jenis kelamin : Laki-laki
Alamat : Tidak terkaji
No. Reg : …………………………………………………………………..
Diagnosa medis : CHF Stage C + Hipertensi
Tanggal MRS : 15 November 2020
Jam MRS : 15.00
Tanggal pengkajian : 15 November 2020
Jam pengkajian : 15.00
II. Data Subyektif
Keluhan utama
Nafas cepat, ku lemah
Provocative Tidak terkaji
Quality Tidak terkaji Regio/Radiation
Severe-severity Tidak terkaji
Skala Tidak terkaji
Time Tidak terkaji
Mekanisme kejadian/ MIVT (mechanism of injury, injury sustained, vital signs,
treatments)
Tidak terkaji
Dada
Jantung :
Paru :
RR: 34x/menit
Ronchi (+)
Bawah
Jejas dan paralisis.
Inspect posterior surface
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
V. Therapi :
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
Forward failure
Hipervolemia
Edema paru
Perfusi Perifer 15 September Setelah dilakukan intervensi 2x24 SLKI: Status Sirkulasi
Tidak efektif 2020 jam diharapkan edema dapat 1. Kekuatan nadi cukup meningkat
teratasi 2. Output urine cukup meningkat
3. Pucat cukup menurun
4. Akral dingin cukup menurun
SIKI: Perawatan Sirkulasi
1. Periksa sirkulasi perifer (nadi perifer, edema,
pengisian kapiler, warna, suhu
Pertahankan intervensi
Observasi TTV
P
Monitor status hemodinamik (Misalnya frekuensi jantung, tekanan darah
Monitor intake dan output cairan
Kaji fungsi pernapasan: bunyi napas, kecepatan, irama, kedalaman dan pengunaan
otot aksesoris dan tanda-tanda vital lainnya
Catat kemampuan untuk mengeluarkan mukus/ batuk efektif, catat karakter jumlah
sputum
Perhatikan pergerakan dinding dada, amati kesimetrisan, penggunaan otot bantu
I
pernafasan, serta retraksi otot supraklavikular dan interkosta
Observasi terhadap sianosis terutama membrane mukosa mulut, hidung, ujung telinga
dan ujung daerah ekstremitas
Pantau status mental (tidur, apatis, tidak perhatian, gelisah, bingung dan somnolen)
Pertahankan aliran oksigen dengan menggunakan masker non rebreathing.
Masalah sebagian teratasi
Pernapasan sudah tidak memakai otot bantu pernapasan
E
Anjuran :
Hindari asap rokok dan polusi udara dan pekerjaan yang berat
Malang, ………………………….
ttd