DATA DEMOGRAFI
Nama Klien : Tn B L/P *
Dx Medis : cedera kepala
Usia : 28 tahun
Pekerjaan : PNS/ Swasta/ Wiraswasta/ IRT/ Sekolah/ Tidak bekerja *
Lain-lain karyawan pabrik (Sebutkan)
Agama : islam Status: K/BK/D/J **
Alamat : .....................................................................................................................
T/RW……/……Keluruhan…………………..…kecamatan……………….......
Kota………………………Provinsi…………………………………………….
Penanggung Jawab Klien
Nama : ..................................................................... L/P*
Usia : ................. tahun
Hubungan dengan Klien : .................................................................
Pekerjaan : PNS/ Swasta/ Wiraswasta/ IRT/ Sekolah/ Tidak bekerja *
Lain-lain ..................................................................(Sebutkan)
* Coret yang tidak tepat
** Kawin/Belum Kawin/Duda/Janda, coret yang tidak tepat
*** Jika ada
PENGKAJIAN
Waktu Masuk Rumah Sakit
Tanggal 21-05-2021 Waktu Masuk RS 07.00 WIB
Masuk dari ruang : UGD/ Poliklinik / Rujukan RS lain/ Lain-lain rujukan dari pkm
RIWAYAT KESEHATAN
1. Keluhan Utama
Pasien mengeluh sesak, sesak dirasakan setiap saat, tidak ada yg mencetus atau yang
meringankan. Pasien juga merasakan kepalanya sakit, bertambah jika berubah posisi
berkurang jika posisi diam, skala 7, nyeri dirasakan dari kening ke atas kepala, tidak
menyebar, nyeri seperti ditusuk2, durasi 15 menit-1 jam.
5. Genogram
pasien anak bungsu dari 3 bersaudara. Ibu dan kakak perempuan pasien hipertensi. Ayah dan
kakak laki2 pasien tidak sakit apapun. Pasien belum menikah.
Keluhan:
Keluhan : Keluhan :
Keluhan: Keluhan:
- Diet
Terpasang NGT, diet 1500 kkal/hr, cair.
Kecelakaan /jatuh
Cedera/ trauma
kepala
Pendarahan
hematoma pada
lobus frontal
lateral dan
Edema/ bengkak
Gangguan suplai
Peningkatan tik
darah Gangguan suplai darah
ke otak
Hipoksia, hipoksemia
Sampai kerespon Pernafasan tidak efektif
nyeri
Ph2 po 2 menurun
Pco2 meningkat Gangguan pentilasi
Nyeri akut spontan
Resiko perfusi
serebral tidk
efektif
ANALISA DATA
Pindahkan dari patoflow, satu analisa data berisi satu alur diagnosa
No Data Analisa Data & Patoflow Diagnosa Keperawatan
1 Ds : Kecelakaan /jatuh Resiko aspirasi d.d
- pasien mengeluh sesak penurunan tingkat
Cedera/ trauma kepala
- dirasakan setiap saat kesadaran
Pendarahan hematoma pada
- pasien perokok aktif sejak
lobus frontal
usia masih 17 thn
Edema/ bengkak
Do :
- pasien gelisah, Peningkatan tik
- pasien terlihat pucat
Gangguan suplai darah ke
- bibir mukosa dan otak
mukosa mulut kering
Penurunan kesadaran
- konjungtiva ananemis
Pernafasan tidak efektif
- mulut terlihat kotor
- pernafasan cuping Gangguan pentilasi spontan
hidung(+)
- terpasang oksigen
- CRT 3detik
- akral teraba dingin
- kekuatan otot 5/5, urin
output 500cc/12jam
2 Ds : Cedera kepala Risiko perfusi serebral
- klien merasakan sakit tidak efektif d.d
Pendarahan hematoma pada
kepala lobus prontal penurunan kesadaran,
- nyeri dirasakan dari sakit kepala, tek. darah
Peningkkatan TIK
kening ke atas kepala meningkat
Gangguan suplai darah
- nyeri seperti ditusuk
tusuk Iskemik
- durasi 15 mnt – 1 jam
Hipoksia, hipoksemia
Do :
Ph2 po2 menurun
- skala nyeri 7,
Pco2 meningkat
- pasien gelisah,
Resiko perfusi serebral tidak
- pasien terlihat pucat
efektif
- bibir mukosa dan
mukosa mulut kering
- konjungtiva ananemis
- mulut terlihat kotor
- pernafasan cuping
hidung(+)
- terpasang oksigen
- CRT 3detik
- akral teraba dingin
kekuatan otot 5/5, urin
output 500cc/12jam
3 Ds : Kecelakaan Nyeri akut b.d agen
- klien merasakan sakit pencedera fisik (trauma)
Cedera kepala
kepala d.d DS DO
Pendarahan hematoma pada
- nyeri seperti ditusuk
lobus prontal
tusuk
Peningkatan tik
- durasi 15 mnt – 1 jam
- jika berubah posisi Penegangan duramen
pembuluh darah
nyeri bertambah
Do : Sampai kerespon nyeri
- skala nyeri 7
Nyeri akut
- pasien gelisah
- pasien terlihat pucat
- bibir mukosa dan
mukosa mulut kering
- konjungtiva ananemis
- mulut terlihat kotor
- pernafasan cuping
hidung(+)
- terpasang oksigen
- CRT 3detik
- akral teraba dingin
kekuatan otot 5/5, urin output
500cc/12jam
Observasi
Pencegahan
- Monitor tingkat
aspirasi
kesadaran
,batuk,muntah dan
kemampuan menelan
Terapeutik
- Pertahankan posisi
semi fowler (30-40
derajat ) pada pasien
tidak sadar
- Pertahankan
kepatenan jalan nafas
(mis. Teknk head tilt
chin lift, jaw thrust,
in line)
- Pertahankan
pengembangan balon
endotracheal tube
(ETT)
- Berikan makan
dengan dengan
ukuran kecil atau
lunak
Minimalkan stimulus
dengan menyediakan
lingkungan yang
tenang
Berikan posisi semi
fowler
Hindari maneuver
valava
Cegah terjadi kejang
Hindari penggunaan
PEEP
Hindari pemberian I
hipotonik
Atur ventilator agar
PaCO2 optimal
Pertahankan suu
tubuh normal
Kolaborasi
Koaborasi pemberian
sedasi dan anti
konvulsan, jika perlu
Kolaborasi
pemberian deuretik
osmosis, jika
perluKolaborasi
pemberian pelunak
tinja, jika perlu
Berikan Teknik
nonfarmakologis
untuk mengurangi
rasa nyeri(mis. TENs,
hypnosis,akupresur,
terapi music,
biofeedback, terapi
pijat, aromaterapi,
Teknik imajinasi
terbimbing, kompres
hangat/dingin)
Kontrol lingkungan
yang memperberat
rasa nyeri (mis. suhu
ruangan,
pencahayaan,
kebisingan)
Fasilitasi istirahat dan
tidur
Pertimbangakan jenis
dan sumber nyeri
dalam pemilihan
strategi meredakan
nyeri
Edukasi
Jelaskan penyebab,
periode, dan pemicu
nyeri
Jelaskan strtegi
meredakan nyeri
Ajurkan
mengguanakan
analgetic secara cepat
Ajarkan Teknik
nonfarmakologis
untuk mengurangi
rasa nyeri
Kolaborasi
Kolaborasi pemberian
analgetik, Jika perlu