Anda di halaman 1dari 68

PENERAPAN TERAPI FOOT HAND MASSAGE TERHADAP

PENURUNAN INTENSITAS NYERI PADA PASIEN DENGAN


ULKUS KAKI DIABETIK DERAJAT SATU

KARYA TULIS ILMIAH

Disusun Oleh:

SRI YUNANI

0432950115033

PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN BANI SALEH

TAHUN 2018

D III Keperawatan STIKes Bani Saleh Bekasi


PENERAPAN TERAPI FOOT HAND MASSAGE TERHADAP
PENURUNAN INTENSITAS NYERI PADA PASIEN DENGAN ULKUS
KAKI DIABETIK DERAJAT SATU

KARYA TULIS ILMIAH

Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Ahli Madya
Keperawatan

Disusun Oleh:

SRI YUNANI

0432950115033

PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN BANI SALEH

TAHUN 2018

i D III Keperawatan STIKes Bani Saleh Bekasi


HALAMAN PERSETUJUAN

ii D III Keperawatan STIKes Bani Saleh Bekasi


LEMBAR PENGESAHAN

iii
D III Keperawatan STIKes Bani Saleh Bekasi
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT Yang Maha Esa, atas
berkat rahmat dan karunia-Nya, penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah
yang berjudul “PENERAPAN TERAPI FOOT HAND MASSAGE
TERHADAP PENURUNAN INTENSITAS NYERI PADA PASIEN
DENGAN ULKUS KAKI DIABETIK DERAJAT SATU”. Penyusunan Karya
Tulis Ilmiah ini menjadi salah satu syarat untuk memperoleh gelar Ahli Madya
Keperawatan di STIKes Bani Saleh Bekasi.

Banyak pihak yang telah memberikan bantuan dan dukungan serta doa kepada
penulis dalam menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini. Oleh karena itu, penulis
ingin menyampaikan ucapan terima kasih kepada yang terhormat:
1. Ibu Ns. Asih Minarningtyas, M.Kep sebagai pembimbing I sekaligus
Ka. Prodi DIII Keperawatan yang telah membimbing, mengarahkan serta
memberikan motivasi kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan
Karya Tulis Ilmiah ini dengan baik.
2. Ibu Ns. Hani Fauziah,S.Kep sebagai pembimbing II sekaligus Umi yang
selalu mendo’akan, selalu memberi motivasi dan memberikan masukan guna
perbaikan Karya Tulis Ilmiah.
3. Bapak Ns. Achmad Fauji, M.Kep.,Sp.Kep.MB sebagai penguji yang telah
meluangkan waktu, mengarahkan serta memberikan masukan guna perbaikan
Karya Tulis Ilmiah.
4. Ibu Ns. Triana Krisnaningsih, S.Kep WOC (ETN) sebagai pembimbing lahan
yang telah meluangkan waktu, mengarahkan serta memberikan motivasi
kepada penulis.
5. Ibu Shintha Silaswati, S.Kp, MSc selaku ketua STIKes Bani Saleh Bekasi.
6. Ibu Eva Farhah, S.Ip dan Bapak Wawan selaku Ka. Sie dan Staf di
Perpustakaan STIKes Bani Saleh yang selalu memberikan sumber – sumber
terbaru dan motivasi kepada penulis.

iv
D III Keperawatan STIKes Bani Saleh Bekasi
7. Ibu dan Ayahku yang selalu menyebut nama penulis setiap do’a, selalu
memberikan dukungan dan motivasi kepada penulis.
8. Adik dan saudara – saudara yang telah memberi dukungan dan membantu
penulis mewujudkan berbagai harapan, terima kasih telah percaya.
9. Mama dan Papa yang selalu memberikan dukungan dan motivasi kepada
penulis.
10. Seluruh dosen dan staff STIKes Bani Saleh Bekasi yang tidak dapat penulis
sebutkan satu – persatu.
11. Sahabat Fillahku Avia Syafarina, Nurwasilatus Sa’adah, Siti Nurjanah,
Trisnawati, dan Yanti Kurniati yang selalu mendo’akan dan memberikan
dukungan dan motivasi kepada penulis.
12. Teman – teman seperjuangan DIII Keperawatan angkatan 2015 STIKes Bani
Saleh yang telah berjuang bersama selama tiga tahun dalam suka maupun
duka serta memberi dukungan dalam bentuk doa maupun semangat untuk
menyelesaikan karya tulis ilmiah ini.

Penulis menyadari bahwa Karya Tulis Ilmiah ini masih terdapat kekurangan dan
jauh dari kesempurnaan. Semoga karya tulis ilmiah ini bermanfaat bagi kita
semua, khususnya bagi penulis sendiri dan pembaca pada umumnya.

Bekasi, 15 Mei 2018

Penulis

D III Keperawatan STIKes Bani Saleh Bekasi


v
HALAMAN PERNYATAAN BEBAS PLAGIAT

vi D III Keperawatan STIKes Bani Saleh Bekasi


HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS

HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS

vii D III Keperawatan STIKes Bani Saleh Bekasi


LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI

KARYA TULIS ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

viiivii D III Keperawatan STIKes Bani Saleh Bekasi


PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEPERAWATAN
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN BANI SALEH
Karya Tulis Ilmiah
Sri Yunani

PENERAPAN TERAPI FOOT HAND MASSAGE TERHADAP


PENURUNAN INTENSITAS NYERI PADA PASIEN DENGAN
ULKUS KAKI DIABETIK DERAJAT SATU

ABSTRAK

5 Bab + 29 Halaman + 8 Tabel + 7 Lampiran

Data pasien dengan ulkus kaki diabetik di Indonesia mencapai angka 15% pada
tahun 2014. Prosedur perawatan luka akan menimbulkan rasa nyeri bagi pasien.
Dalam mengurangi rasa nyeri perawat melakukan terapi foot hand massage
sebagai tindakan mandirinya. Tujuan studi kasus ini adalah untuk menerapkan
asuhan keperawatan terhadap tindakan keperawatan dengan melihat pengaruh dari
penerapan terapi foot hand massage terhadap penurunan intensitas nyeri pada
pasien dengan ulkus kaki diabetik. Metodologi studi kasus ini menggunakan
deskriptif yang mendeskripsikan tentang intensitas nyeri pasien dengan ulkus kaki
diabetik sebelum dan sesudah diberikan terapi foot hand massage, pada 2 subyek.
Instrumen yang digunakan adalah Numberic Rating Pain Scale yang digunakan
untuk mengukur skala nyeri pada pasien dengan ulkus kaki diabetik dan Initial
Pain Assessment Tool untuk melakukan skrinning nyeri. Hasil studi kasus
menunjukan bahwa ada penurunan intensitas nyeri pada kedua subyek sebelum
dilakukan terapi foot hand massage didapat intensitas nyeri minimal 6 dan
maksimal 7, sedangkan sesudah dilakukan terapi foot hand massage dengan nyeri
minimal 2 dan maksimal 5. Terapi foot hand massage dapat mengurangi nyeri,
karena adanya sentuhan di kulit maka akan mempengaruhi cara kerja thalamus
untuk mengeluarkan endorphine enkafalin,yaitu hormon untuk menghilangkan
nyeri. Terapi foot hand massage efektive untuk menghilangkan nyeri pada pasien
dengan ulkus kaki diabetik.

Kata kunci :Intensitas Nyeri, Terapi Foot Hand Massage, Ulkus Kaki
Diabetik.

Daftar Pustaka :10 buku, 9 Jurnal (2008-2017)

ix
D III Keperawatan STIKes Bani Saleh Bekasi
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ........................................................................................................ i


HALAMAN PERSETUJUAN ........................................................................................ ii
HALAMAN PENGESAHAN .......................................................................................... iii
KATA PENGANTAR ...................................................................................................... iv
HALAMAN PERNYATAAN BEBAS PLAGIAT ........................................................ vi
HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS ........................................................... vii
HALAMAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK
KEPENTINGAN AKADEMIS ....................................................................................... viii
ABSTRAK ........................................................................................................................ ix
DAFTAR ISI ..................................................................................................................... x
DAFTAR TABEL ............................................................................................................ xiii
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................................ xiv
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................................... xv

BAB 1 : PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang .............................................................................................. 1
1.2. Rumusan Masalah ......................................................................................... 3
1.3. Tujuan Penulisan ........................................................................................... 3
1.3.1.Tujuan Umum .............................................................................................. 3
1.3.2.Tujuan Khusus ............................................................................................. 3
1.4. Manfaat Penulisan ......................................................................................... 4
1.4.1. Manfaat Untuk Mayarakat ......................................................................... 4
1.4.2. Manfaat Untuk Profesi Keperawatan .......................................................... 4
1.4.3. Manfaat Untuk Penulis................................................................................ 4

BAB 2 : TINJAUAN PUSTAKA


2.1 Konsep Ulkus Kaki Diabetik ........................................................................ 5
2.1.1. Definisi Ulkus Kaki Diabetik .................................................................... 5
2.1.2. Etiologi Ulkus Kaki Diabetik .................................................................... 5
2.1.3.Kategori Ulkus Kaki Diabetik .................................................................... 6

x D III Keperawatan STIKes Bani Saleh Bekasi


2.1.4.Stadium Luka Kaki Diabetik ...................................................................... 7
2.2 Konsep Nyeri ............................................................................................... 8
2.2.1. Definisi Nyeri ............................................................................................ 8
2.2.2. Tipe Nyeri dalam Perawatan Luka ............................................................. 8
2.2.3. Karakteristik Nyeri ..................................................................................... 9
2.2.4. Skala Nyeri ............................................................................................... 10
2.2.5. Asuhan Keperawatan Pada Ulkus Kaki Diabetik Dengan Nyeri ............... 11
2.2.5.1 Pengkajian ............................................................................................... 11
2.2.5.2 Diagnosis Keperawatan ........................................................................... 11
2.2.5.3 Intervensi Keperawatan ............................................................................ 12
2.2.5.4 Implementasi Keperawatan ...................................................................... 12
1) Definisi Foot Hand Massage ........................................................................... 12
2) Cara Kerja Foot Hand Massage ...................................................................... 13
3) Tehnik Foot Hand Massage ............................................................................ 13
2.2.5.5 Evaluasi ................................................................................................... 14

BAB 3 : METODOLOGI
3.1.Desain Studi Kasus ........................................................................................ 15
3.2. Subyek Studi Kasus ...................................................................................... 15
3.3.Fokus Studi Kasus ......................................................................................... 15
3.4.Tempat dan Waktu Studi Kasus ................................................................... 16
3.5.Instrumen Studi Kasus .................................................................................. 16
3.6. Metode Pengumpulan Data .......................................................................... 16
3.7.Langkah Studi Kasus ..................................................................................... 16
3.8.Penyajian Data ............................................................................................... 17
3.9.Etika Penulisan ............................................................................................. 17

BAB 4 : PEMBAHASAN
4.1. Hasil Studi Kasus ......................................................................................... 19
4.1.1.Gambaran Tempat Studi Kasus .................................................................. 19
4.1.2. Gambaran Subyek Studi Kasus ................................................................. 19
4.1.3. Pemaparan Fokus Studi Kasus .................................................................. 21

xi D III Keperawatan STIKes Bani Saleh Bekasi


4.1.3.1.Hasil Pengkajian Awal Terhadap Nyeri .................................................. 21
4.1.3.2 Hasil Diagnosis Keperawatan Terhadap Intensitas Nyeri ...................... 23
4.1.3.3 Intervensi Keperawatan ........................................................................... 23
4.1.3.4 Implementasi Keperawatan ...................................................................... 24
4.1.3.5 Hasil Evaluasi Intensitas Nyeri Sebelum Dilakukan
Implementasi Keperawatan dengan Terapi Foot Hand Massage ............ 24
4.2. Pembahasan .................................................................................................. 25

BAB 5 : PENUTUP
5.1. Kesimpulan ................................................................................................... 30
5.2. Saran ............................................................................................................. 31

DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................................... 32


LAMPIRAN ................................................................................................................... 35

xii
xi
D III Keperawatan STIKes Bani Saleh Bekasi
DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Kategori Ulkus Kaki Diabetik ......................................................................... 6


Tabel 2.2 Stadium Ulkus Kaki Diabetik .......................................................................... 6
Tabel 2.3 Klasifikasi Nyeri Berdasarkan Durasi atau Lamanya Nyeri ........................... 9
Tabel 2.4 Klasifikasi Nyeri Akibat Proses Patologis ..................................................... 9
Tabel 2.5 Intervensi Keperawatan .................................................................................... 12
Tabel 4.1 Hasil Penilaian Awal Nyeri (Initial Pain Assessment Tool) ............................ 21
Tabel 4.2 Hasil Intensitas Nyeri Sebelum di Lakukan Terapi Foot Hand
Massage ........................................................................................................... 22
Tabel 4.3 Implementasi Keperawatan ............................................................................. 24
Tabel 4.4 Evaluasi Keperawatan ..................................................................................... 25

xiii D III Keperawatan STIKes Bani Saleh Bekasi


DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Klasifikasi Ulkus Kaki Diabetik .................................................................... 7


Gambar 2.2 Skala Nyeri ..................................................................................................... 10
Gambar 2.3 Tehnik Foot Hand Massage ........................................................................... 14
Gambar 4.1 Ulkus Kaki Diabetik di Area Dorsal Pedis Sinistra ....................................... 21
Gambar 4.2 Ulkus Kaki Diabetik di Area Dorsal Pedis Dekstra ....................................... 21

xiv D III Keperawatan STIKes Bani Saleh Bekasi


DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Surat Permohonan Izin Penelitian ................................................................. 35


Lampiran 2 Lembar Informasi Subyek .............................................................................. 36
Lampiran 3 Pernyataan Kesediaan Subyek Untuk Mengikuti Studi Kasus........................ 37
Lampiran 4 Penilaian Awal Nyeri .................................................................................... 38
Lampiran 5 Numberical Rating Pain Scale ....................................................................... 40
Lampiran 6 Lembar Observasi Penilaian Tingkat Nyeri ................................................... 42
Lampiran 7 Standar Operasional Prosedur (SOP) Foot Hand Massage ............................ 44
Lampiran 8 Daftar Riwayat Hidup ..................................................................................... 48
Lampiran 9 Lembar Konsultasi Karya Tulis Ilmiah .......................................................... 49

xv D III Keperawatan STIKes Bani Saleh Bekasi


BAB 1

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Data yang didapat dari International Diabetes Federation (IDF) tahun
2017 terdapat 6,17 % orang yang hidup dengan diabetes mellitus (DM).
Pada tahun 2045 diperkiraan akan meningkat menjadi 7,43 % orang.
Indonesia merupakan negara urutan ke-7 dengan prevalensi diabetes
militus tertinggi yaitu 6,3 %, di bawah China, India, USA, Brazil, Rusia
dan Mexico. Data lain yang diperoleh Riskesdas tahun 2013 di Indonesia
jumlah penderita diabetes mellitus adalah 12 juta (6,9%). Angka penderita
diabetes mellitus (DM) di Jawa Barat sebanyak 418 ribu (1,3 %). Kota
Bekasi merupakan bagian dari provinsi Jawa Barat yang tercatat ada 3,4%
jumlah penderita diabetes mellitus (DM).

Angka penderita diabetes mellitus yang semakin tinggi juga berdampak


pada berbagai macam komplikasi. Ada dua komplikasi pada diabetes
mellitus (DM) yaitu komplikasi akut dan komplikasi kronik. Komplikasi
kronik dapat terjadi dalam 5-10 tahun setelah pasien di diagnosis
menderita diabetes mellitus (DM) (Smeltzer et al, 2013). Komplikasi
kronik yang dapat terjadi pada pasien diabetes mellitus (DM) terdiri dari
komplikasi makrovaskuler dan komplikasi mikrovaskuler. Penyakit
jantung koroner, penyakit pembuluh darah otak, dan penyakit pembuluh
darah perifer merupakan jenis komplikasi makrovaskular, sedangkan
retinopati, nefropati, dan neuropati merupakan jenis komplikasi
mikrovaskuler (Lathifah, 2017).

Salah satu komplikasi serius yang seringkali dijumpai pada diabetes


militus yaitu ulkus kaki diabetik. Berdasarkan survey yang dilakukan oleh
WHO pada tahun 2014, probabilitas terjadi ulkus kaki diabetik pada
pasien diabetes itu sendiri mencapai angka 15%, 60-80% diantaranya

1 D III Keperawatan STIKes Bani Saleh Bekasi


2

sembuh, sedangkan 5-24% sisanya menjalani amputasi (Prasetyono,


2016).

Waspadji (2006) mengemukakan bahwa ulkus kaki diabetik di Indonesia


merupakan permasalahan yang belum dapat terkelola dengan baik. Hal ini
dibuktikan oleh prevalensi terjadinya ulkus kaki diabetik di Indonesia
sebesar 15% dan sering kali berakhir dengan kecacatan dan kematian. Hal
senada diungkapkan oleh Purwanti dan Maghfiroh (2017) bahwa angka
amputasi pada pasien ulkus kaki diabetik di RSUPN dr. Cipto
Mangunkusomo masih didapatkan angka ulkus kaki diabetik sebesar 16%.

Salah satu keluhan yang dirasakan oleh pasien dengan ulkus kaki diabetik
adalah nyeri. Rasa nyeri tersebut disebabkan oleh neuropati perifer hal ini
diungkapkan oleh Baradero (2009). Karakteristik nyeri yang dikeluhkan
seperti nyeri terbakar atau nyeri seperti tertusuk-tusuk (Lemone & Burke,
2008 dalam Suyanto, 2017). Apabila keluhan nyeri pada pasien dengan
ulkus kaki diabetik tidak teratasi maka dapat berdampak pada
menurunnya kemampuan pasien dalam melakukan aktivitas sehari-hari
(Potter & Perry, 2011)

Upaya untuk mengatasi keluhan nyeri pada pasien dengan ulkus kaki
diabetik dapat dilakukan melalui dua cara yaitu dengan terapi
farmakologis dan terapi non farmakologis. Salah satu jenis terapi non
farmakologis adalah tehnik massage, salah satu tehnik massage yang dapat
digunakan dikenal dengan foot hand massage. Hal ini didukung dengan
hasil penelitian yang dilakukan oleh Chang (2008) yang menyebutkan
bahwa pijat tangan mempunyai efek positif pada penurunan rasa sakit pada
area luka. Penelitian lainnya dipaparkan oleh Abbaspoor,et al (2013)
menyebutkan bahwa nyeri dapat diturunkan dengan menggunakan foot
hand massage.

D III Keperawatan STIKes Bani Saleh Bekasi


3

Didukung dengan penelitian yang dilakukan oleh Hariyanto, dkk (2015)


menunjukan intensitas nyeri responden sebelum dilakukan terapi foot hand
massage adalah 5,50 dengan intensitas nyeri minimal 4 dan maksimal 6,
sedangkan sesudah dilakukan terapi foot hand massage intensitas nyeri
1, 00 dengan nyeri minimal 0 dan maksimal 3.

1.2.Rumusan Masalah

Diabetes militus merupakan salah satu penyakit yang dapat menimbulkan


beberapa komplikasi. Komplikasi yang sering ditemui yaitu ulkus kaki
diabetik, hal ini dikemukakan oleh Fitria,dkk (2017). Keluhan yang
dirasakan pada pasien dengan ulkus kaki diabetik adalah nyeri. Salah satu
upaya yang dilakukan untuk mengatasi nyeri secara non farmakologis
adalah foot hand massage.

Sebagaimana penelitian yang dilakukan oleh Hariyanto, dkk (2015)


menunjukan adanya penurunan intensitas nyeri responden sebelum
dilakukan terapi foot hand massage yaitu nyeri sedang dan sesudah
dilakukan terapi foot hand massage menjadi tidak ada nyeri.

Oleh sebab itu penulis merasa tertarik untuk mengetahui “Bagaimana


Penerapan Terapi Foot Hand Massage Terhadap Penurunan Intensitas
Nyeri pada Pasien Ulkus Kaki Diabetik ?”

1.3.Tujuan Penulisan

1.3.1. Tujuan Umum


Mengetahui keefektifan penerapan terapi foot hand massage terhadap
penurunan nyeri pada pasien dengan ulkus kaki diabetik.

1.3.2. Tujuan Khusus


1.3.2.1. Mampu melakukan pengkajian nyeri pada pasien dengan ulkus kaki
diabetik.

D III Keperawatan STIKes Bani Saleh Bekasi


4

1.3.2.2. Mampu menegakkan diagnosis keperawatan pada pasien dengan ulkus


kaki diabetik
1.3.2.3. Mampu melaksanakan terapi foot hand massage pada pasien dengan
ulkus kaki diabetik
1.3.2.4. Mampu mengevaluasi hasil terapi foot hand massage pada pasien
dengan ulkus kaki diabetik
1.3.2.5. Mampu mendokumentasikan hasil terapi foot hand massage pada pasien
dengan ulkus kaki diabetik.

1.3. Manfaat Penulisan


1.4.1. Manfaat untuk masyarakat
Diharapkan hasil penulisan ini dapat digunakan sebagai masukan
masyarakat agar dapat mengetahui bagaimana cara mengurangi rasa nyeri
pada pasien dengan ulkus kaki diabetik.
1.4.2. Manfaat untuk profesi keperawatan.
Hasil studi kasus ini dapat memberikan wawasan sekaligus ilmu
pengetahuan bagi perkembangan ilmu keperawatan yang dapat diterapkan
dikalangan institusi keperawatan dan memberikan pengembangan
keilmuan dalam managemen nyeri pada pasien dengan ulkus kaki diabetik.
1.4.3. Manfaat untuk penulis
Hasil penulisan ini diharapkan dapat memberikan tambahan wawasan
keilmuan bagi penulis untuk mengembangkan managemen nyeri pada
pasien dengan ulkus kaki diabetik.

D III Keperawatan STIKes Bani Saleh Bekasi


BAB 2
TINJAUAN TEORI

2.1 KONSEP ULKUS KAKI DIABETIK

2.1.1 Definisi Ulkus kaki Diabetik


Ulkus kaki diabetik merupakan kejadian luka yang tersering pada kaki
penderita diabetes, dimana neuropati menyebabkan hilang rasa pada
kondisi terpotong kaki, bullae atau kalus yang diikuti dengan penurunan
sirkulasi juga penyakit mikrovaskuler (Black, 1998 dalam Maryunani,
2013). Ulkus kaki diabetik juga didefinisikan sebagai komplikasi serius
yang seringkali dijumpai pada penderita diabetes. Sedangkan Suriadi,
2015 mendefinisikan luka yang terjadi pada pasien yang diabetik
melibatkan gangguan pada saraf perifer dan otonomik. Kesimpulan yang
dapat diambil dari beberapa definisi diatas bahwa ulkus kaki diabetik
adalah luka yang dijumpai pada pasien diabetes karena adanya gangguan
saraf perifer dan otonom.

2.1.2 Etiologi Ulkus Kaki Diabetik


Proses terjadinya ulkus kaki diabetik diawali oleh angiopati, neuropati,
dan infeksi. Angiopati akan mengganggu aliran darah ke kaki, penderita
dapat merasa nyeri tungkai sesudah berjalan dalam jarak tertentu.
Sedangkan neuropati menyebabkan gangguan sensorik yang
menghilangkan atau menurunkan sensasi nyeri kaki, sehingga ulkus dapat
terjadi tanpa terasa (Kartika, 2017).

5 D III Keperawatan STIKes Bani Saleh Bekasi


6

2.1.3 Kategori Ulkus Kaki Diabetik


Prasetyono (2016) menjelaskan kategori ulkus kaki diabetik sebagai
berikut:

Tabel 2.1
Ulkus Ulkus
Karakteristik Ulkus Iskemik
Neuropatik Neuroiskemik
Area Predileksi Area penumpu Bagian ujung Perbatasan
berat badan pada dan sisi medial antara telapak
kaki dan aderah jempol kaki, tepi kaki dan jempol
tonjolan tulang kuku, sisi lateral kaki
kaki.
Perfusi Perabaan hangat, Perabaan dingin, Perabaan dingin,
pulsasi kuat pulsasi tidak pulsasi tidak
teraba teraba
Kalus dan Kalus tebal Sering dijumpai Kalus minimal,
jaringan nekrotik jaringan nekrotik dapat dijumpai
jaringan nekrotik
Tampilan Jaringan Sloughy, Jaringan
penampang luka granulasi jaringan granulasi yang
dikelilingi oleh granulasi yang buruk
kalus, warna buruk, tampak
merah muda pucat
Sensasi Deficit sensorik Nyeri Deficit sensorik
yang bervariasi
Distribusi Insidens lebih Insidens lebih Insidens lebih
tinggi pada tinggi pada tinggi pada
Negara tinggi Negara tinggi Negara tinggi
pada Negara pada Negara pada Negara
berkembang maju maju
Lainnya Kulit kering, Vaskularisasi Kulit kering,
terdapat fisula yang buruk, vaskularisasi
penyembuhan yang buruk,
yang tertunda. rentan terhadap
infeksi

D III Keperawatan STIKes Bani Saleh Bekasi


7

2.1.4 Stadium Ulkus Kaki Diabetik


Klasifikasi Wagner diuraikan sebagai berikut (Ernawati, 2013) :

Tabel 2.2
Stadium Keterangan
Kulitnutuh, tidak ada lesi terbuka, mungkin hanya deformitas
Stadium 0
dan selulitis
Stadium I Ulkus diabetic superfisial (partial atau full thickness)
Ulkus meluas mengenai ligament, tendon, kapsul sendi atau
Stadium II
otot dalam tanpa abses atau osteomielitis
Stadium III Ulkus dalam dengan abses, osteomyelitis atau infeksi sendi
Ganggren setempat pada bagian depan kaki, tumit, atau 1-2 jari
Stadium IV
kaki
Stadium V Gangren luas meliputi seluruh kaki

Gambar 2.1 Klasifikasi ulkus kaki diabetik berdasarkan Wagner-Meggit (2013).

D III Keperawatan STIKes Bani Saleh Bekasi


8

2.2 KONSEP NYERI

2.2.1. Definisi Nyeri


Nyeri merupakan suatu mekanisme produksi bagi tubuh, timbul ketika
jaringan sedang dirusak, dan menyebabkan individu tersebut bereaksi
untuk menghilangkan rangsangan nyeri (Curton,1983 dalam Alimul,2008).
Nyeri juga didefinisikan sebagai segala sesuatu yang dikatakan oleh
individu yang merasakan nyeri dan ada ketika individu tersebut
mengatakan ada (Elsevier,2014). Prasetyono (2016) mendefinisikan nyeri
merupakan salah satu keluhan yang sering ditemui dalam perawatan luka,
baik luka kronis maupun luka akut. Kesimpulan yang dapat diambil dari
beberapa definisi diatas bahwa nyeri adalah salah satu keluhan yang
dikatakan oleh individu yang merasakan nyeri ketika ada jaringan yang
rusak.

2.2.2. Tipe Nyeri dalam Perawatan Luka


Menurut Prasetyono (2016) tipe nyeri dalam perawatan luka sebagai
berikut :
2.2.2.1. Background Pain
Nyeri ini dirasakan pasien terus - menerus atau sering kambuh dengan
interval yang pendek (intermiten) dan tidak ada jeda dengan istirahat.
2.2.2.2. Incident Pain
Nyeri yang dirasakan pasien pada kondisi tertentu, misalnya pada saat
bergerak atau batuk.
2.2.2.3. Procedural Pain
Pasien merasakan nyeri ini sebagai akibat dari suatu prosedur medis,
misalnya pencucian dan penggantian dressing luka.
2.2.2.4. Operative Pain
Nyeri tipe ini mungkin dirasakan pasien saat dilakukan intervensi pada
luka yang diderita.

D III Keperawatan STIKes Bani Saleh Bekasi


9

2.2.3.Klasifikasi Nyeri
Nyeri berdasarkan durasi atau lamanya nyeri berlangsung menurut Asmadi
(2008), yaitu:
Tabel 2.3
Karakteristik Nyeri Akut Nyeri Kronik
Satu situasi, stastus
Pengalaman Satu kejadian
eksistensi
Tidak diketahui atau
Sebab eksternal atau
Sumber pengobatan yang terlalu
penyakit
lama
Bisa mendadak,
Serangan Mendadak berkembang dan
terselubung
Lebih dari 6 tahun sampai
Waktu Sampai 6 bulan
bertahun-tahun
Daerah nyeri sulit
Daerah nyeri tidak dibedakan intensitasnya,
Pernyataan nyeri
diketahui dengan pasti sehingga sulit dievaluasi
(perubahan perasaan)
Pola respon yang khas Pola respon yang bervariasi
Gejala-gejala
dengan gejala yang lebih dengan sedikit gejala
klinis
jelas. (adaptasi)
Berlansung terus, dapat
Pola Terbatas
bervariasi
Biasanya berkurang setelah Penderita meningkat setelah
Perjalanan
beberapa saat beberapa saat

Sedangkan nyeri akibat proses patologis menurut Potter dan Perry tahun
2010 adalah:
Tabel 2.4
Karakteristik Nyeri Nosiseptif Nyeri Neuropatik
Definisi Proses normal dari stimulus Proses abnormal dari input
yang merusak jaringan- sensorik oleh system saraf pusat
jaringan normal atau atau perifer; pengobatan biasanya
memiliki potensial untuk mencakup beberapa tambahan
merusak apabila analgetik.
diperpanjang; biasanya
berespons terhadap
nonopioid /opioid.

D III Keperawatan STIKes Bani Saleh Bekasi


10

Jenis- jenis 1. Nyeri Somatik : berasal 1. Nyeri yang timbul secara


dari tulang, sendi, otot, terpusat :
kulit atau jaringan a) Deafferentation pain: cedera
penghubung. pada system saraf pusat atau
2. Nyeri visceral : timbul perifer.
dari organ-organ dalam, b) Pertahanan nyeri simpatetik:
seperti system berhubungan dengan
pencernaan dan disregulasi dari system saraf
pancreas. otonom.
2. Nyeri yang timbul di perifer :
a) Nyeri Polineuropati: klien
merasa nyeri disepanjang jalur
saraf-saraf perifer. Contoh :
neuropatik diabetikum.
b) Nyeri Mononeuropati :
biasanya berhubungan dengan
cedera saraf dan nyeri
dirasakan setidaknya sebagian
dari saraf yang rusak. Contoh :
saraf yang terjepit.

2.2.4. Skala Nyeri


Skala nyeri diukur dengan menggunakan tool Numerical Rating Pain
Scale berikut ini (Maryunani, 2013):
Gambar 2.2

Keterangan :
0 : Tidak Ada Nyeri

1–3 : Nyeri Ringan secara obyektif dapat berkomunikasi dengan baik

4–6 : Nyeri Sedang secara obyektif klien mendesis, menyerengai,


sanggup menunjukkan ruangan nyeri, sanggup
mendeskripsikannya, bisa mengikuti perintah dengan baik.

D III Keperawatan STIKes Bani Saleh Bekasi


11

7–9 : Nyeri Berat secara obyektif klien terkadang tidak dapat mengikuti
perintah namun masih bisa menunjukkan lokasi nyeri, tidak dapat
mendiskripsikannya, tidak dapat diatasi dengan alih posisi, nafas
panjang dan distraksi

10 : Nyeri Berat secara obyektif pasien sudah tidak dapat lagi


berkomunikasi, memukul.

2.2.5. Konsep Asuhan Keperawatan Ulkus Kaki Diabetik Dengan Nyeri


2.2.5.1 Pengkajian Keperawatan
Menurut Kozier (2010) pengkajian meliputi:
a) Identifikasi apakah pada pasien dengan masalah nyeri yaitu nyeri yang
hebat pada pasien.
b) Kaji riwayat nyeri menggunakan pengingat PQRST (Pemicu, Quality,
Region, Severity, Time)
P : Paliatif atau penyebab nyeri
Q : Quality/kualitas nyeri
R : Region (daerah) lokasi atau pen yebaran nyeri
S : Severity (subjektif) deskripsi oleh pasien mengenai tingkat
nyerinya
T : Time atau periode/waktu yang berkaitan dengan nyeri
c) Kaji intensitas nyeri atau skala peringkat
Mengukur skala nyeri menggunakan tool Numerical Rating Pain
Scale.
d) Evaluasi perilaku pertahanan diri dan respon afektif
e) Evaluasi tingkat pengetahuan pasien ulkus kaki diabetik dan nyeri
yang dirasakannya.

2.2.5.2 Diagnosis Keperawatan


Nyeri akut berhubungan kerusakan kulit atau jaringan, aktivitas proses
penyakit, pembentukan edema, manipulasi jaringan cedera (debridement
luka) (Doenges E. Marilynn, 2012).

D III Keperawatan STIKes Bani Saleh Bekasi


12

2.2.5.3 Intervensi Keperawatan


Tujuan : Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 30 menit
diharapkan nyeri dapat berkurang atau hilang.
Menurut Potter dan Perry (2009) intervensi keperawatan untuk
mengurangi nyeri yang akan dilakukan, yaitu:
Tabel 2.5
No. Intervensi Keperawatan Rasional
1. Kaji riwayat dan intensitas Membantu mengevaluasi derajat
nyeri ketidaknyamanan dan dapat
menyatakan terjadinya komplikasi.
2. Motivasi pasien untuk Meningkatkan kenyamanan dan
mengetahui masalah dan memberikan dasar pengobatan
mengekspresikan perasaan
3. Berikan tehnik terapi foot Membantu pasien untuk istirahat
hand massage lebih efektif, sehingga menurunkan
nyeri dan ketidaknyamanan
4. Berikan informasi yang Memberikan kesempatan untuk
akurat dan jujur mengenai pasien menerima situasi nyata
tentang nyeri, skala nyeri,
dan penatalaksanaan nyeri,
komplikasi jika nyeri hebat
berkelanjutan.

2.2.5.4 Implementasi
Prosedur yang dilakukan terutama bertujuan untuk mencegah nyeri,
membantu pasien yang menggunakan skala nyeri, dan mengurangi nyeri
dengan menggunakan terapi foot hand massage.

1) Definisi Foot Hand Massage


Foot massage adalah manipulasi jaringan ikat melalui pukulan, gosokan
atau meremas untuk memberikan dampak pada peningkatkan sirkulasi,
memperbaiki sifat otot dan memberikan efek relaksasi (Potter & Perry,
2009). Sedangkan Hand massage artinya memberikan stimulasi di bawah
jaringan kulit dengan memberikan sentuhan dan tekanan yang lembut

D III Keperawatan STIKes Bani Saleh Bekasi


13

untuk memberikan rasa nyaman (Ackley et al, 2008 dalam Fadilah, 2016).
Menurut Stillwell S. B (2011) Foot and hand massage adalah bentuk
massage pada kaki atau tangan yang didasarkan pada premis bahwa
ketidaknyamanan atau nyeri area spesifik kaki atau tangan berhubungan
dengan bagian tubuh atau gangguan.

Tujuan terapi foot hand massage adalah untuk mengurangi rasa nyeri yang
dirasakan oleh pasien, sehingga dapat mencegah nyeri bertambah berat
(Fadilah, dkk, 2016). Efek psikologis dari pemberian terapi foot hand
massage akan memberikan rasa nyaman, segar dan kehangatan pada tubuh
(Trisnowiyanto, 2012 dalam Hariyanto 2015).

2) Cara Kerja Foot Hand Massage


Stimulasi kulit akan merangsang serat-serat non-nosiseptif yang
berdiameter besar untuk menutup gerbang bagi serat-serat berdiameter
kecil yang menghantarkan nyeri sehingga dapat dikurangi. Dihipotesiskan
bahwa stimulasi kulit juga dapat menyebabkan tubuh mengeluarkan
endorphin dan neurotransmitter lain yang menghambat nyeri (Price et al,
2012). Pelepasan endorfin ke dalam tubuh yang dapat memperlancar
peredaran darah dan menutrisi sel, sehingga menimbulkan efek relaksasi
(Fengge, 2012 dalam Fadillah, dkk, 2016).

3) Tehnik Foot Hand Massage


Tehnik untuk foot massage yaitu effleurage (gosokan), petrissage
(pijatan), tapotement (pukulan), friction (gerusan), dan vibration (getaran)
(Haakana, 2008 dalam Setyowati, 2016).Teknik untuk hand massage yaitu
memberikan tekanan lembut dan gesekan di seluruh telapak tangan klien
dengan melibatkan gerakan melingkar kecil dengan menggunakan ujung
jari atau ibu jari (Kolc aba et al, 2004 dalam Fadilah,dkk, 2016). Hal ini
dapat dilihat pada gambar 2.3.

D III Keperawatan STIKes Bani Saleh Bekasi


14

Gambar 2.3
Tehnik foot hand massage (Intermountain Healthcare,2016)

2.1.5.1 Evaluasi
Evaluasi merupakan hasil yang diharapkan setelah dilakukan
implementasi, antara lain (Alimul, 2008):
1) Tingkat nyeri pasien dapat diidentifikasikan
2) Intervensi keperawatan yang diberikan menurunkan tingkat nyeri dan
mengurangi faktor yang dapat menambah nyeri (ketidakpercayaan,
kesalahpahaman, ketakutan, kelelahan, dan kebosanan)
3) Acceptance, sebagai suatu mekanisme pertahanan diri, diidentifikasikan
pada pasien

D III Keperawatan STIKes Bani Saleh Bekasi


BAB 3
METODE STUDI KASUS

3.1. Desain Studi Kasus


Pada studi kasus ini penulis mendeskripsikan tentang intensitas nyeri pada
pasien dengan ulkus kaki diabetik sebelum dan sesudah diberikan terapi
foot hand massage saat dilakukan perawatan luka. Fenomena yang terjadi
dan didapatkan oleh penulis bahwa pasien dengan ulkus kaki diabetik
mengalami nyeri saat perawatan luka, dari mulai intensitas nyeri sedang
sampai berat. Setelah penulis memberikan terapi foot hand massage
terhadap 2 subyek yang diambil, intensitas nyeri pada pasien dengan
ulkus kaki diabetik menurun menjadi nyeri sedang sampai nyeri ringan.

3.2. Subyek Studi Kasus


Subyek dalam studi kasus ini adalah 2 orang pasien dengan ulkus kaki
diabetik di Griya Sehat STIKes Bani Saleh dengan kriteria subyek:
3.2.1 Pasien dengan ulkus kaki diabetik yang kooperatif
3.2.2 Pasien uklus kaki diabetik yang masih mengalami nyeri sedang
sampai berat
3.2.3 Pasien ulkus kaki diabetik derajat 1
3.2.4 Pasien sedang dalam proses perawatan luka
3.2.5 Mampu berkomunikasi dengan baik
3.2.6 Bersedia ikut serta dalam studi kasus ini
3.2.7 Belum pernah mendapatkan terapi foot hand massage sebelumnya.

3.3. Fokus Studi


Fokus studi dalam studi kasus ini adalah penerapan terapi foot hand
massage untuk menurunkan intensitas nyeri pada pasien dengan ulkus kaki
diabetik yang sedang dalam proses perwatan luka.

15 D III Keperawatan STIKes Bani Saleh Bekasi


16

3.4. Tempat dan Waktu Studi Kasus


Studi kasus dilakukan di Griya Sehat STIKes Bani Saleh pada tanggal 17
sampai 21 April 2018.

3.5. Instrumen Studi Kasus


Instrumen dalam studi kasus ini yaitu mengunakan Numberic Rating Pain
Scale yang digunakan oleh penulis untuk mengukur skala nyeri pada
pasien dengan ulkus kaki diabetik. Penilaian Awal Nyeri menggunakan
Initial Pain Assessment Tool untuk melakukan skrinning nyeri pada pasien
dengan ulkus kaki diabetik.

3.6. Metode Pengumpulan Data


Metode pengumpulan data yang digunakan pada saat studi kasus adalah
secara langsung dan observasi terhadap intensitas nyeri, sebelum dan
sesudah pemberian terapi foot hand massage pada pasien dengan ulkus
kaki diabetik pada saat perawatan luka.

3.7. Langkah Studi Kasus


3.7.1. Persiapan
3.7.1.1. Mengurus Perijinan dengan institusi terkait yaitu Griya Sehat Bani Saleh
untuk melakukan studi kasus pada unit perawatan luka.
3.7.1.2. Menjelaskan maksud tujuan dan waktu studi kasus pada kepada
penanggung jawab di Griya Sehat dan meminta persetujuan untuk
melibatkan subyek dalam melakukan studi kasus.
3.7.2. Pelaksanaan
3.7.2.1. Melakukan pengkajian awal terhadap riwayat dan intensitas nyeri pada
pasien dengan ulkus kaki diabetik sebelum di lakukan penerapan terapi
foot hand massage. Menggunakan Penilaian Awal Nyeri (Initial Pain
Assessment Tool) untuk skrinning pada pasien dengan ulkus kaki
diabetik dan Numberic Rating Pain Scale untuk observasi tingkat
intensitas nyeri pada pasien dengan ulkus kaki diabetik.

D III Keperawatan STIKes Bani Saleh Bekasi


17

3.7.2.2. Melakukan implementasi terapi foot hand massage selama perawatan


luka
3.7.2.3. Implementasi dilakukan dalam waktu 5 hari dengan sebanyak 2 orang
3.7.2.4. Subyek diminta untuk mengikuti instruksi yang diberikan dalam
mengatasi nyeri dengan terapi foot hand massage.
3.7.2.5. Pengukuran tingkat nyeri dilakukan sebelum dan sesudah pemberian
penerapan terapi foot hand massage dilakukan saat pasien melakukan
perawatan luka.
3.7.2.6. Menyajikan hasil pengolahan data atau hasil studi kasus dalam bentuk
tabel dan narasi.

3.8. Penyajian Data


Penyajian data ini dilakukan untuk mengetahui penurunan intensitas nyeri
setelah dilakukan penerapan terapi food hand massage selama perawatan
luka. Setelah didapatkan data atau hasil studi kasus, maka data atau hasil
studi kasus di sajikan dalam bentuk tabel dan narasi.

3.9. Etika Studi Kasus


Etika studi kasus yang dilakukan oleh peneliti, yaitu:
3.10.1. Prinsip Menghargai Harkat dan Martabat Subyek
Peneliti menjelaskan kepada subyek bahwa penelitian yang dilakukan
bersifat rahasia hal ini dibuktikan dengan tidak mencantumkan nama
subyek dalam lembar informed concent dan dalam lembar initial pain
assessment tool. Peneliti menjelaskan kepada subyek bahwa subyek
mempunyai hak untuk mundur dari studi kasus jika tidak berkenan dengan
studi kasus yang dilakukan.
3.10.2. Prinsip Memerhatikan Kesejahteraan Subyek
Peneliti menjaga kenyamanan untuk subyek, memperhatikan non verbal
saat dilakukan terapi, memberikan posisi yang nyaman dan aman untuk
subyek, menjaga privasi subyek, dan menjaga ketenangan lingkungan
sekitar saat dilakukan terapi.

D III Keperawatan STIKes Bani Saleh Bekasi


18

3.10.3. Prinsip Keadilan untuk semua Subyek


Kedua subyek dilakukan tahapan yang sama sesuai SOP (Standar
Operasional Prosedur) oleh peneliti selama studi kasus. Peneliti tidak
membedakan perlakukan dalam melakukan terapi selama studi kasus
terhadap kedua subyek.
3.10.4. Persetujuan setelah penjelasan (Informed Consent)
Informed consent diberikan kepada subyek setelah subyek mendapatkan
penjelasan mengenai manfaat studi kasus, risiko dan ketidaknyamanan
yang dapat ditimbulkan, jaminan tentang kerahasiaan informasi yang
diberikan kepada peneliti dan prosedur yang akan dilakukan selama studi
kasus. Subyek sudah membaca dengan seksama dan menyetujui dengan
bertandatangan untuk berpartisipasi dalam studi kasus ini.

D III Keperawatan STIKes Bani Saleh Bekasi


BAB 4
HASIL STUDI KASUS DAN PEMBAHASAN

4.1. Hasil Studi Kasus


4.1.1 Gambaran Tempat Studi Kasus
Studi Kasus dilakukan di Griya Sehat STIKes Bani Saleh yang terletak di
Jalan Ir. H. Juanda No. 48 Bekasi. Fasilitas yang tersedia di Griya Bani
Saleh ini antara lain konsultasi kesehatan, perawatan luka, perawatan
inkontinensia, perawatan stoma, dan foot SPA diabtetik. Dalam studi kasus
ini penulis menggunakan Ruang Perawatan Luka yaitu Ruang perawatan
untuk semua jenis perawatan luka.
Jumlah pasien di Griya Sehat STIKes Bani Saleh rata-rata perbulan yaitu 2
pasien dengan frekuensi kunjungan 3 hari sekali, Griya Sehat STIKes Bani
Saleh memiliki 3 kamar tindakan perawatan luka, 1 kamar STOMA, 1
kamar konsultasi, 1 kamar foot SPA diabetik, depo farmasi, ruang
penanggung jawab Griya Sehat STIKes Bani Saleh, 1 ruang karyawan dan 2
kamar mandi.

4.1.2 Gambaran Subyek Studi Kasus


Dalam studi kasus ini dipilih 2 orang sebagai subyek studi kasus yaitu
subyek 1 dan subyek 2. Kedua subyek sudah sesuai dengan kriteria inklusi
yang di tetapkan.

Subyek 1
Subyek 1 seorang perempuan berusia 50 tahun, beragama Islam, pekerjaan
petani. Subyek 1 masuk ke perawatan luka pada tanggal 17 April 2018 jam
11.00 WIB, dengan alasan perawatan ulkus kaki diabetik. Saat tiba di Griya
Sehat STIKes Bani Saleh pasien mengeluhkan nyeri hebat seperti ditusuk-
tusuk dan seperti ditimpa benda berat, skala nyeri 7, yaitu termasuk nyeri
berat.

19 D III Keperawatan STIKes Bani Saleh Bekasi


20

Nyeri tersebut sangat mengganggu karena selalu muncul dalam durasi yang
lama terus-menerus, Subyek 1 mempunyai ulkus kaki diabetik derajat 1,
ulkus kaki diabetik diarea dorsal pedis sinistra. Dapat dilihat pada gambar
4.1

Gambar 4.1
Gambar 1 ulkus kaki diabetik diarea dorsal pedis sinistra

Subyek 2
Subyek 2 seorang perempuan berusia 61 tahun, beragama Islam, pekerjaan
ibu rumah tangga. Subyek 1 masuk ke Griya Sehat STIKes Bani Saleh pada
tanggal 27 Maret 2018 Jam 15.00 WIB, dengan alasan perawatan ulkus kaki
diabetik disebelah kanan. Pasien mengeluhkan nyeri seperti dicubit-cubit
dan terasa panas, nyeri akan selalu terasa saat di bawa jalan, waktu tengah
malam, dan saat bangun tidur., skala nyeri 6, yaitu termasuk nyeri sedang.
Subyek 2 mempunyai ulkus kaki diabetik derajat 1, ulkus kaki diabetik
diarea dorsal pedis dekstra. Dapat dilihat pada gambar 4.2

Gambar 4.2
Gambar 2 ulkus kaki diabetik diarea dorsal pedis dekstra

D III Keperawatan STIKes Bani Saleh Bekasi


21

4.1.3 Pemaparan Fokus Studi


4.1.3.1. Hasil Pengkajian Awal Terhadap Intensitas Nyeri
Berdasarkan tahapan proses keperawatan, maka langkah pertama yang
harus dilakukan pada pasien yang mengalami nyeri adalah pengkajian.
Pada kasus ini pengkajian awal yang dilakukan berfokus pada intensitas
nyeri yang dialami oleh pasien. Berdasarkan hasil studi kasus, dapat
diketahui bahwa saat pengkajian awal terhadap penilaian awal nyeri
dapat dilihat pada tabel 4.1 dan intensitas nyeri pasien dapat dilihat pada
tabel 4.2

Tabel 4.1 Hasil Penilaian Awal Nyeri (Initial Pain Assessment Tool)
Penilaian Subyek 1 Subyek 2
Lokasi Luka Dorsal Pedis Dekstra Dorsal Pedis Sinistra
Intensitas Nyeri Nyeri Berat (skala nyeri 7) Nyeri Sedang (skala nyeri 6)
Depresi (subyek merasa Angry (kompensasi subyek
Penerimaan Nyeri putus asa menghadapi rasa terhadap nyerinya dengan
nyerinya) marah-marah)
Tidak (subyek mengatakan
Iya (dibuktikan dengan nyeri nyerinya hilang timbul biasanya
Nyeri Stabil
menetap > 3 jam ) nyerinya berdurasi 30 menit -
1 jam)
Nyeri sampai panas dingin Nyeri terasa panas dan seperti
Kualitas Nyeri
seperti ditusuk-tusuk. dicubit-cubit
Berbicara sambil
Cara Mengungkapkan Dengan bercerita dan
menunjukkan tenpat yang
Nyeri mempraktekkannya.
sakit
Minum obat Analgesik Minum obat Analgesik (Asam
Mengatasi Nyeri
(Asam Mefenamat) Mefenamat)
Tidak diketahui Nyeri tersa saat klien berjalan
Penyebab Terjadi Nyeri penyebabnya. Nyeri selalu terlalu lama dan saat akan
muncul tiba-tiba melalukan aktivitas
Dampak Nyeri
Tidak bisa tidur karena nyeri
1. Tidur Tidak bisa tidur sering
selalu timbul saat malam hari
terbangun karena malam hari
dan akan berlangsung sampai
karena nyeri sering timbul saat
subuh
malam hari
2. Nafsu Makan Nafsu makan menurun Nafsu makan bertambah
Semua aktifitas dibantu Terganggu semua aktifitas
3. Aktivitas Fisik
keluarga dibantu oleh suami dan anaknya
Selalu marah saat tidak
4. Hubungan Orang Merasa malu saat bertemu
diperhatikan oleh suami dan
Lain dengan orang lain.
anaknya
Selalu mengangis dan
Menangis sambil berteriak dan
5. Emosi mengatakan lebih memilih
marah-marah
untuk meninggal saja.

D III Keperawatan STIKes Bani Saleh Bekasi


22

Berdasarkan tabel 4.2 diketahui bahwa subyek 1 mengalami nyeri berat,


nyeri seperti ditusuk-tusuk dan terasa sampai panas dingin. Level
penerimaan nyeri yaitu depresi, karena nyeri selalu timbul tanpa
penyebab yang pasti, nyeri yang dialami pasien selalu timbul dalam
durasi yang lama dan ritmenya menetap, pasien akan selalu menangis
dan sampai bilang ingin meninggal saja saat nyeri timbul. Pasien merasa
sangat tidak berguna saat nyeri timbul karena semua aktivitas dibantu
oleh keluarga. Dampak dari nyeri yang timbul yaitu terganggunya
istirahat tidur, menurunnya nafsu makan, dan hubungan dengan orang
lain terganggu.

Subyek 2 mengalami nyeri sedang, nyeri seperti dicubit-cubit dan terasa


sampai panas. Level penerimaan nyeri yaitu angry, karena nyeri selalu
timbul saat pasien berjalan terlalu lama, saat bangun tidur, dan saat akan
melakukan aktivitas. Nyeri yang dialami pasien selalu timbul dalam
durasi yang 30 menit – 1 jam dan ritmenya hilang timbul, pasien akan
selalu marah dan berteriak sambil menangis. Dampak dari nyeri yang
timbul yaitu terganggunya istirahat tidur, nafsu makan bertambah, dan
hubungan dengan orang lain terganggu karena pasien akan selalu marah
saat tidak ada yang memperhatikan.

Tabel 4.2 Hasil Intensitas Nyeri Pada Pasien Ulkus Kaki Diabetik
Sebelum di Lakukan Terapi Foot Hand Massage
Sebelum Terapi Foot Hand
Intensitas
Waktu Subyek Massage
Nyeri
(Hari/Tanggal) Skor Hasil
Selasa, Tidak Ada
17 April 2017 Ringan
1 7 Nyeri Berat
11.00 WIB Sedang
Berat
Selasa, Tidak Ada
17 April 2017 Ringan
17.00 WIB 2 6 Nyeri Sedang
Sedang
Berat

D III Keperawatan STIKes Bani Saleh Bekasi


23

Berdasarkan tabel 4.1 di ketahui bahwa Subyek 1 sebelum di berikan


terapi foot hand massage skor nyerinya 7 yaitu termasuk nyeri berat.
Sedangkan subyek 2 sebelum diberikan terapi terapi foot hand massage
skor nyerinya 6 yaitu termasuk nyeri sedang.

4.1.3.2. Hasil Diagnosis Keperawatan Terhadap Intensitas Nyeri


Diagnosis keperawatan yang muncul dari pengkajian awal terhadap 2
subyek didapatkan bahwa diagnosa keperawatannya adalah Nyeri akut
berhubungan kerusakan kulit atau jaringan, aktivitas proses penyakit,
pembentukan edema, manipulasi jaringan cedera (debridement luka).

4.1.3.3. Intervensi Keperawatan


Setelah melakukan pengkajian (observasi) awal terkait intensitas nyeri
pada pasien dengan ulkus kaki diabetik, dilakukan intervensi
keperawatan dengan teknik distraksi salah satunya menggunakan terapi
foot hand massage. Terapi foot hand massage dilakukan untuk
menurunkan intensitas nyeri pada pasien dengan ulkus kaki diabetik.
Sehingga diharapkan dapat menurunkan tingkat intensitas nyeri pada
pasien dengan ulkus kaki diabetik, kegiatan ini dilakukan selama
perawatan luka berlangsung.
Setelah selesai melakukan intervensi keperawatan menggunakan terapi
foot hand massage, di lakukan evaluasi setelah 10 menit untuk
mengetahui penurunan intensitas nyeri pada pasien dengan ulkus kaki
diabetik.

D III Keperawatan STIKes Bani Saleh Bekasi


24

4.1.3.4. Implementasi Keperawatan


Implementasi keperawatan terapi musik dapat dilihat pada tabel 4.2
Tabel 4.2 Implementasi Keperawatan
Skor Intensitas Nyeri
Hari/Tanggal Waktu Pemberian Terapi Setelah Terapi
Subyek
Skor Intensitas Nyeri
Selasa , 4 Nyeri Sedang
Jam 11.10 - 11.40 WIB
17 April 2018
1
Kamis, Jam 15.00– 15.30 WIB 2 Nyeri Ringan
19 April 2018
Selasa , Jam 17.00 - 17.30 WIB 3 Nyeri Sedang
17 April 2018
2 Kamis, Jam 10.00– 10.30 WIB 2 Nyeri Ringan
19 April 2018
Sabtu, Jam 11.30– 12.00 WIB 5 Nyeri Sedang
24 April 2018

4.1.3.5. Hasil Evaluasi Intensitas Nyeri Sesudah Dilakukan Implementasi


Keperawatan

Berdasarkan hasil studi, diketahui bahwa sesudah dilakukan


implementasi keperawatan dengan menggunakan terapi foot hand
massage, maka intensitas nyeri pada pasien dengan ulkus kaki diabetik
mengalami penurunan seperti tabel 4. 3.

D III Keperawatan STIKes Bani Saleh Bekasi


25

Tabel 4.3 Evaluasi Intensitas Nyeri Subyek Sesudah Dilakukan


Implementasi Keperawatan Dengan Terapi Foot Hand Massagge
Hari/ Intensitas Sebelum Terapi Sesudah Terapi
Subyek
Tanggal Nyeri Skor Hasil Skor Hasil
Tidak ada
Selasa, Ringan
7 Nyeri Berat 4 Nyeri Sedang
17/04/2018 Sedang
Berat
1
Tidak ada
Kamis, Ringan
7 Nyeri Berat 2 Nyeri Ringan
19/04/2018 Sedang
Berat
Tidak ada
Selasa Ringan
6 Nyeri Sedang 3 Nyeri Ringan
17/04/2018 Sedang
Berat
Tidak ada
Kamis, Ringan
2 5 Nyeri Sedang 2 Nyeri Ringan
19/04/2018 Sedang
Berat
Tidak ada
Sabtu, Ringan
7 Nyeri Berat 5 Nyeri Sedang
21/04/2018 Sedang
Berat

Berdasarkan tabel 4.3 diketahui bahwa terjadi penurunan intensitas


nyeri, setelah diberikan terapi foot hand massage saat subyek sedang
dilakukan perawatan luka. Pada subyek saat kunjungan pertama skor
nyeri 4 yaitu termasuk nyeri sedang dan saat kunjungan kedua skor
nyerinya menjadi 2 yaitu termasuk nyeri ringan.
Subyek 2 pada kunjungan pertama skor nyerinya menjadi 3 yaitu
termasuk nyeri sedang. Kunjungan kedua skor nyeri menjadi 2 yaitu
termasuk nyeri ringan. Pada kunjungan ketiga skor nyerinya menjadi 5
yaitu termasuk nyeri sedang.

4.2. Pembahasan
Dari hasil studi kasus tentang penurunan intensitas nyeri pada subyek
dengan ulkus kaki diabetik saat dilakukan perawatan luka diperoleh hasil
adanya penurunan intensitas nyeri sesudah dilakukan terapi foot hand
massage.

D III Keperawatan STIKes Bani Saleh Bekasi


26

Pada subyek 1 seorang perempuan berusia 50 tahun, mempunyai ulkus kaki


diabetik kategori ulkus iskemik karena pasien mengeluh sering mengeluh
nyerinya saat waktu istirahat dan peraabaan terasa dingin. Stadium satu
karena ulkus terdapat pada kulit. didapatkan hasil pemeriksaan GDS 428
mg/dl, saat dilakukan skrinning menggunakan form penilaian awal nyeri
ditemukan skor nyeri saat perawatan luka yaitu 7, termasuk nyeri berat, level
penerimaan nyeri yaitu depresi, nyeri menetap/stabil, nyeri seperti ditusuk-
tusuk terasa sampai panas dingin, durasi terjadinya nyeri >3 jam dengan
ritme stabil. Subyek mengungkap nyeri dengan berbicara sambil
menunjukkan area yang sakit, saat nyeri timbul dan berlangsung lama
subyek selalu mengatasinya dengan minum obat analgetik (asam
mefenamat), nyeri timbul selalu tiba-tiba tanpa penyebab yang pasti.

Dampak dari nyeri yang dialami subyek yaitu mengganggu istirahat tidur,
nafsu makan menurun, aktivitas fisik terganggu, subyek sering menangis
dan ingin menginggal saat nyeri timbul dan berlangsung lama. Subyek 1
mempunyai tipe nyeri dalam perawatan luka yaitu background pain.
Berdasarkan durasi atau lamanya nyeri berlangsung, nyeri subyek 1
termasuk nyeri akut, sedangkan nyeri akibat proses patologis, nyeri subyek 1
termasuk nyeri neuropatik.

Skor nyeri sebelum diberikan terapi foot hand massage yaitu 7 termasuk
nyeri berat. Kemudian setelah 10 menit selesai diberikan terapi foot hand
massage dilakukan evaluasi kembali intensitas nyerinya menggunakan
numerical rating pain scale untuk mengetahui penurunan intensitas
nyerinya. Pada kunjungan pertama skor nyerinya menjadi 4 yaitu termasuk
nyeri sedang karena subyek kurang kooperatif, dan subyek masih
beradaptasi dengan lingkungan baru. Kunjungan kedua sebelum diberikan
terapi foot hand massage skor nyerinya 7 yaitu termasuk nyeri berat menjadi
skor nyerinya 2 yaitu termasuk nyeri ringan. Intensitas nyeri bisa berkurang
menjadi nyeri ringan karena didukung subyek kooperatif, subyek dalam

D III Keperawatan STIKes Bani Saleh Bekasi


27

kondisi nyaman, emosi dalam keadaan stabil dan keadaan lingkungan


tenang. Subyek 1 mengatakan lebih rileks, enak dan nyaman setelah
mendapatkan terapi foot hand massage .

Pada subyek 2 seorang perempuan berusia 60 tahun, mempunyai ulkus kaki


diabetik kategori ulkus iskemik karena pasien mengeluh sering mengeluh
nyerinya saat waktu istirahat dan peraabaan terasa dingin. Stadium satu
karena ulkus terdapat pada kulit didapatkan hasil pemeriksaan GDS 452
mg/dl, saat dilakukan skrinning menggunakan form penilaian awal nyeri,
skor nyeri saat perawatan luka yaitu 6 termasuk nyeri sedang, level
penerimaan nyeri yaitu angry, nyeri tidak stabil nyeri selalu muncul saat
berjalan terlalu jauh, bangun tidur dan saat akan memulai aktivitas, nyeri
seperti dicubit-cubit terasa sampai panas, durasi terjadinya nyeri 30 menit –
1 jam dengan ritme hilang timbul. Subyek mengungkap nyeri dengan
menceritakan rasa sakitnya sambil mempraktekkannya, saat nyeri timbul dan
subyek selalu mengatasinya dengan minum obat analgetik (asam
mefenamat), nyeri timbul saat subyek berjalan jauh.

Dampak dari nyeri yang dialami subyek yaitu mengganggu istirahat tidur,
nafsu makan menurun, aktivitas fisik terganggu, pasien selalu marah-marah
saat tidak ada yang memperhatikannya, subyek selalu menangis sambil
marah-marah saat nyerinya timbul. Subyek 1 mempunyai tipe nyeri dalam
perawatan luka yaitu procedural pain. Berdasarkan durasi atau lamanya
nyeri berlangsung, nyeri subyek 1 termasuk nyeri akut, sedangkan nyeri
akibat proses patologis, nyeri subyek 1 termasuk nyeri neuropatik.

Skor nyeri sebelum diberikan terapi foot hand massage yaitu 6 termasuk
nyeri sedang. Setelah 10 menit selesai diberikan terapi foot hand massage
dilakukan evaluasi intensitas nyerinya menggunakan numerical rating pain
scale untuk mengetahui penurunan intensitas nyerinya. Subyek 2 pada
kunjungan pertama skor nyerinya menjadi 3 yaitu menunjukkan bahwa
intensitas nyerinya sedang, subyek kurang kooperatif, emosi subyek dalam

D III Keperawatan STIKes Bani Saleh Bekasi


28

keadaan kurang stabil, lingkungan sekitar dalam keadaan tenang. Kunjungan


kedua dari skor nyerinya 5 menjadi skor nyeri 2 yaitu termasuk nyeri
ringan, penurunan intensitas nyeri karena subyek kooperatif, emosi subyek
stabil, lingkungan dalam keadaan tenang. Pada kunjungan ketiga dari skor
nyerinya 7 menjadi skor nyeri 5 yaitu termasuk nyeri sedang, nyeri subyek
mengalami peningkatan karena subyek dalam keadaan stress dan cemas
karena baru beradaptasi dengan suasana rumah sakit. Subyek mengatakan
lebih rileks dan nyaman setelah mendapatkan terapi foot hand massage.

Berdasarkan hasil studi kasus yang dilakukan oleh penulis terhadap 2


subyek, didapatkan hasil bahwa terapi foot hand massage dapat menurunkan
intensitas nyeri pada pasien dengan ulkus kaki diabetik saat melakukan
perawatan luka. Pada masing-masing subyek dari subyek 1 dan 2 diberikan
terapi foot hand massage saat melakukan saat perawatan luka dan dilakukan
dalam selang 3 hari sekali dan durasi 30 menit. Pada subyek 1 kunjungan
pertama skor nyeri 4 yaitu termasuk nyeri sedang. Pada kunjungan kedua
skor nyeri menjadi 2 yaitu termasuk nyeri ringan. Subyek 1 hanya
dilakukan 2x tindakan karena saat kunjungan ke-3 subyek dalam kondisi
drop karena gula darahnya >500 mg/dl, kemudian derajat lukanya menjadi
derajat III, sehingga pada kunjungan ketiga hanya dilakukan penggantian
dressing dan tidak dilakukan tindakan apapun terhadap pasien tersebut.
Subyek 2 pada kunjungan pertama skor nyerinya menjadi 3 yaitu termasuk
nyeri sedang. Kunjungan kedua skor nyeri menjadi 2 yaitu termasuk nyeri
ringan. Pada kunjungan ketiga skor nyerinya menjadi 5 yaitu termasuk
nyeri sedang.

Hal ini sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh Fengge (2012) dalam
Fadillah (2016) bahwa teknik dalam melakukan hand massage lebih
ditekankan pada massage di punggung tangan dan pergelangan tangan,
karena di dua tempat tersebut terdapat titik meridian jantung yang melewati
dada. Titik ini membantu dalam pelepasan endorfin ke dalam tubuh yang

D III Keperawatan STIKes Bani Saleh Bekasi


29

dapat memperlancar peredaran darah dan menutrisi sel, sehingga


menimbulkan efek relaksasi.

Hal senada juga diungkapkan dalam penelitian yang ditulis oleh Haryanto,
dkk (2015) dalam jurnal Ilmu Keperawatan dan Kebidanan bahwa terapi
foot hand massage sangan efektif dan aman untuk menurunkan tingkat
intensitas nyeri. Terapi foot hand massage merupakan salah satu upaya
relaksasi yang mengaktifkan thalamus untuk mengeluarkan endorprine
enkafaline yang dapat mengatasi nyeri dan eksitasi psikogenik system
analgesia secara simultan merupakan dasar menghilangkan nyeri.

D III Keperawatan STIKes Bani Saleh Bekasi


BAB 5
PENUTUP

5.1.Kesimpulan
Terapi foot hand massage dapat mengurangi nyeri, karena dengan
sentuhan di kulit maka akan mempengaruhi cara kerja thalamus untuk
mengeluarkan endorphine enkafalin, sedangkan hormon tersebut
merupakan hormon untuk menghilangkan nyeri. Maka terapi foot hand
massage ini dapat diterapkan saat pasien dengan ulkus kaki diabetik
melakukan perawatan luka. Berdasarkan paparan umum dan pembahasan
tentang penurunan intensitas nyeri pada pasien dengan ulkus diabetik,
setelah dilakukan implementasi keperawatan dapat disimpulkan bahwa ada
penurunan intensitas nyeri pada kedua subyek sesudah diberikan terapi
foot hand massage.

Berdasarkan pembahasan tentang penurunan intensitas nyeri pada pasien


dengan ulkus diabetik, setelah dilakukan implementasi keperawatan dapat
disimpulkan bahwa dari indikator penurunan intensitas nyeri diketahui
adanya perubahan intensitas nyeri pada pasien dengan ulkus kaki diabetik.
Sebelum diberikan terapi foot hand massage nyeri yang ditemukan yaitu
nyeri berat, tetapi setelah diberikan terapi foot hand massage nyeri
menurun menjadi nyeri ringan. Terapi foot hand massage dapat berhasil
jika didukung dengan pasien yang kooperatif, suasana lingkungan sekitar
dalam keadaan tenang, dan posisi yang nyaman bagi pasien saat
melakukan terapi foot hand massage.

30 D III Keperawatan STIKes Bani Saleh Bekasi


31

5.2.Saran
Berdasarkan analisa dan kesimpulan dari studi kasus, maka dalam sub bab
ini penulis akan menyampaikan beberapa saran diantaranya :

5.2.1. Bagi perawat di Griya Sehat STIKES Bani Saleh


Memberikan saran untuk dilakukan terapi foot hand massage sehingga
efektifitas terapi foot hand massage dapat berjalan secara optimal. Perlu
adanya penanganan secara konsisten dan ruangan yang tenang dalam
pemberian terapi foot hand massage sehingga terapi dapat berjalan dengan
optimal. Terapi foot hand massage bisa diterapkan pada pasien kanker
untuk menurunkan nyeri, pada pasien diabetes militus saat melakukan foot
SPA untuk memperlancar peredaran darah, pada pasien dengan stoma
untuk mengurangi nyeri saat penggantian kantung stoma.

5.2.2. Bagi Pengembangan dan Studi Kasus Selanjutnya


Hasil studi kasus dapat digunakan sebagai dasar pengembangan model –
model terapi lainnya khususnya dalam menangani penurunan intensitas
nyeri pada pasien dengan ulkus kaki diabetik, dengan menggunakan terapi
foot hand massage.

D III Keperawatan STIKes Bani Saleh Bekasi


DAFTAR PUSTAKA

Afiyanti, Yati & Rachmawati, Imami Nur.2014.Metodologi Penelitian Kualitatif


Dalam Riset Keperawatan.Jakarta :Rajawali Pres.

Asmadi.2008.Teknik Prosedual Konsep Dan Aplikasi Kebutuhan Dasar


Klien.Jakarta:Salemba Medika

Barbara,Kozier. et al. 2010.Buku Ajar Fundamental Keperawatan : Konsep,


Proses, dan Praktik.alih bahasa Eko.Pamilih Karyuni.dkk. dalam
Widiarti.Dwi.dkk (Eds).Jakarta:EGC.

Doenges, Marilynn E.2012.Rencana Asuhan Keperawatan.Jakarta : EGC.

Elsevier.2014.Keperawatan Medikal Bedah Manajemen Klinis untuk Hasil yang


Diharapkan.Edisi 8.dalam Suslia,Aklia.dkk (Ed).Singapura:Elsevier Inc

Ernawati.2013.Penatalaksanaan Keperawatan Diabetes Melitus Terpadu Dengan


Penerapan Teori Keperawatan Self Care Orem.Jakarta:Mitra Wacana Media

Fadilah, Puput Nur,dkk.2016. Pengaruh Tehnik Relaksasi Hand Massage


Terhadap NYERI Pada Pasien Kanker Payudara Di Yayasan Kanker Di
Indonesia Surabaya. Jurnal Ilmiah Kesehatan.9(2):221-226.

Fengge.2012. dalam Jurnal Ilmiah Kesehatan Pengaruh Tehnik Relaksasi Hand


Massage Terhadap NYERI Pada Pasien Kanker Payudara Di Yayasan Kanker
Di Indonesia Surabaya.9(2):221-226.

Fitri, Eka,dkk.2017.Karakteristik Ulkus Diabetikum Pada Diabetes Militus


Dirsud Dr.Zainal Abidin Dan Rsud Meuraya Banda Aceh. Buletin Penelitian
Kesehatan.45(3): 153 – 160.

Hariyanto, Awan.dkk. 2015.Efetivitas Foot Hand Massage Terhadap Respon


Fisiologis Dan Intensitas Nyeri Pada Pasien Infark Miokard Akut : Studi Di
Ruang ICCU RSUD.DR.ISKAK TULUNGAGUNG. Jurnal Ilmu Keperawatan
dan Kebidanan.2 (3):113-122.

Kartika, Ronald W.2017.Pengelolaan Gangren Kaki Diabetik.CKD.Ed 248.44(1).

Lathifah, Lailatul Nur.2017. Hubungan Durasi Penyakit Dan Kadar Gula Darah
Dengan Keluhan Subyektif Penderita Diabetes Militus. Jurnal Berkala
Epidemiologi. 5(2): 231-239.

Maryunani, Anik.2013.Perawatan Luka (Modern Woundcare) Terlengkap dan


Terkini.Jakarta : In Media.

32 D III Keperawatan STIKes Bani Saleh Bekasi


33

Nursalam.2008.Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan


Pedoman Skripsi,Tesis, dan Instrumen Penelitian Keperawatan.Edisi 2.
Jakarta:Salemba Medika.

Potter. Patricia A & Perry Anne G. 2009. Fundamental Keperawatan, Buku 3.


Ed 7.dalam Fitriani,dkk.Jakarta : Salemba Medika.

Prasetya,dkk. Perbedaan Intensitas Nyeri Pada Pasien Perawatan Luka Ulkus


Kaki Diabetic Sebelum Dan Sesudah Diberikan Tehnik Relaksasi Nafas
Dalam Di RSUD TUGUREJO SEMARANG.

Prasetyono. Theddeus O.H .2016.Panduan Klinis Managemen Luka.dalam


Saputra.Debby.K.A (Ed).Jakarta :EGC.

Purwanti & Maghfirah.2016.Faktor Risiko Komplikasi Kronis (Kaki Diabetik)


Dalam Diabetes Militus Type 2. The Indonesian Journal Of Health
Science.7(1).

Setyawati,Anita, dkk.2016.Pengaruh Foot Hand Massage Terhadap Parameter


Hemodinamik Non Invasive Pada Pasien Di General Intensive Care
Unit.JKP.4(3).

Smeltzer. Suzzanne C, et al. 2013.Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah. dalam


Ester.Monica. et al (Eds). Jakarta :EGC.

Suriadi.2015.Pengkajian Luka dan Penanganannya.Jakarta : Sagung Seto.

Stillwell.S.B.2011. dalam Jurnal Ilmu Keperawatan dan Kebidanan.2(3).


Efektivitas Foot Hand Massage Terhadap Respon Fisiologis Dan Intensitas
Nyeri Pada Pasien Infark Miokard Akut : Studi Di Ruang ICCU
RSUD.DR.ISKAK TULUNGAGUNG. Jurnal Ilmu Keperawatan dan
Kebidanan.2(3):113-122.

Trisnowiyanto.2012.dalam Jurnal Ilmu Keperawatan dan Kebidanan.2(3).


Efetivitas Foot Hand Massage Terhadap Respon Fisiologis Dan Intensitas
Nyeri Pada Pasien Infark Miokard Akut : Studi Di Ruang ICCU
RSUD.DR.ISKAK TULUNGAGUNG.Jurnal Ilmu Keperawatan dan
Kebidanan.2(3):113-122.

Yudiyanta,dkk.2015. Assessment Nyeri. CDK Ed 226.42(3)

Zakiyah.Ana.2015.Nyeri:Konsep dan Penatalaksanaan dalam Praktik


Keperawatan Berbasis Bukti.Jakarta:Salemba Medika.

D III Keperawatan STIKes Bani Saleh Bekasi


34

http://diabetesatlas.org/resources/2017-atlas.html diakses tanggal 10 April 2018

https://intermountainhealthcare.org/ext/Dcmnt?ncid=528257324 diakses tanggal


26 Maret 2018

http://www.depkes.go.id/article/view/2383/diabetes-melitus-penyebab-kematian-
nomor-6-di-dunia-kemenkes-tawarkan-solusi-cerdik-melalui-posbindu.html
diakses tanggal 11 April 2018

D III Keperawatan STIKes Bani Saleh Bekasi


Lampiran 1

SURAT PERMOHONAN IZIN PENELITIAN

D III Keperawatan STIKes Bani Saleh Bekasi


Lampiran 2

LEMBAR INFORMASI SUBYEK

Kepada Yth,

Bpk/Ibu calon subyek

Di tempat

Dengan hormat,

Saya yang bertandatangan dibawah ini adalah mahasiswa Program Diploma III
Kperawatan STIKes Bani Saleh, dengan :

Nama : Sri Yunani

NIM : 0432950115033

Alamat : Desa Purworejo, Kecamatan Margoyoso, Kabupaten Pati

Ingin melakukan studi kasus dengan judul:

“Penerapan Terapi Foot Hand Massage Terhadap Penurunan Intensitas


Nyeri Pada Pasien Dengan Ulkus Kaki Diabetik Derajat Satu”

Studi kasus ini tidak akan menimbulkan akibat yang akan merugikan Bpk/Ibu
calon subyek. Kerahasiaan informasi yang diberikan akan dijaga dan hanya
digunakan untuk kepentingan studi kasus, jika Bpk/Ibu calon subyek tidak
bersedia menjadi subyek maka tidak ada ancaman bagi Bpk/Ibu.

Jika Bpk/Ibu telah menjadi subyek dan terjadi hal-hal yang merugikan maka
Bpk/Ibu boleh mengundurkan diri dan tidak berpartisipasi dalam studi kasus ini.
Saya sebagai penulis sebelumnya mengucapkan terima kasih atas kesediaan
Bpk/Ibu menjadi subyek dalam studi kasus ini.

Penulis

(………….. )

D III Keperawatan STIKes Bani Saleh Bekasi


Lampiran 3

PERNYATAAN KESEDIAAN SUBYEK UNTUK MENGIKUTI


STUDI KASUS

(INFORMED CONSENT)

Saya yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama :……………………………………
Umur :……………………………………
Pendidikan :……………………………………
Alamat :……………………………………

Setelah mendapat penjelasan tentang maksud dan tujuan serta memahami studi
kasus yang dilakukan dengan judul : “Penerapan Terapi Foot Hand Massage
Terhadap Penurunan Intensitas Nyeri Pada Pasien Dengan Ulkus Kaki
Diabetik Derajat Satu”
Yang dibuat oleh :
Nama : Sri Yunani
NIM : 043295011033

Dengan ini saya menyatakan kesediaan untuk berperan serta menjadi subjek
studi kasus dan bersedia melakukan pemeriksaan sesuai dengan data yang
diperlukan.

Demikian pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran tanpa ada paksaan dari
pihak manapun.

Yang Membuat Pernyataan,

___ ______ ___

D III Keperawatan STIKes Bani Saleh Bekasi


Lampiran 4 Initial Pain Assessment Tool (Pasero C, Mc Caffery)

PENILAIAN AWAL NYERI

(Initial Pain Assessment Tool)

Tanggal __________

Nama Pasien _______________________ Umur ______ Ruang ____________

Diagnosis_______________________Dokter ___________________________

Perawat ___________________________

1. LOKASI: Gambar pasien ditandai oleh perawat.

2. INTENSITAS: Skala Nyeri Pasien. Skala yang Digunakan _________ _____

Nyeri Ringan: ________ Nyeri Sedang: _________ Nyeri Berat: __ _____

Level Penerimaan Nyeri: _____ ____

3. Apakah Nyeri Stabil/Tetap? _ ____ Iya; __ _ _ Tidak _____ _____

Jika Tidak, Seberapa Sering Itu Terjadi? ____________ ________

4. Kualitas: (Contoh: Sakit, Kedalaman, Ketajaman, Panas, Dingin, Rasa Sensitif

Kulit ) _ _______________________

5. Onset, Durasi, Variasi, Ritme: ________ ____ ________

D III Keperawatan STIKes Bani Saleh Bekasi


6. Cara Mengungkapkan Sakit: _____________________ _

7. Apa yang Mengatasi Nyeri? ______________________________________

8. Apa yang Menyebabkan Terjadi Nyeri? ____________________________

9. Dampak dari Nyeri : (Perhatikan Fungsi Menurun, Penurunan Kualitas Hidup)


Menurut Gejala ___________________ ____________
Tidur _________________________________ ________________________
Nafsu Makan _________________________________________ _____
Aktifitas Fisik ________________ ______________________________
Hubungan dengan orang lain (misalnya, sifat lekas marah) ____
Emosi (contoh: marah, nangis) ______ ____________________________
Konsentrasi ________________ ________________________ __________

D III Keperawatan STIKes Bani Saleh Bekasi


Lampiran 5 Visual Assesment Scale (Vas) Pain Scale (Maryunani, 2013)

NUMBERICAL RATING PAIN SCALE

Keterangan :

0 : Tidak Ada Nyeri

1–3 : Nyeri Ringan secara obyektif dapat berkomunikasi dengan baik

4–6 : Nyeri Sedang secara obyektif klien mendesis, menyerengai, sanggup


menunjukkan ruangan nyeri, sanggup mendeskripsikannya, bisa
mengikuti perintah dengan baik.

7–9 : Nyeri Berat secara obyektif klien terkadang tidak dapat mengikuti
perintah namun masih bisa menunjukkan lokasi nyeri, tidak dapat
mendiskripsikannya, tidak dapat diatasi dengan alih posisi, nafas panjang
dan distraksi

10 : Nyeri Berat secara obyektif pasien sudah tidak dapat lagi berkomunikasi,
memukul.

D III Keperawatan STIKes Bani Saleh Bekasi


PENILAIAN SKOR NYERI

Penilaian Skor Nyeri Menurut Zakiyah (2015),adalah:

Setiap kategori nyeri mempunyai skor 0 – 2 yang menghasilkan total skor 0 – 10.

Dengan kategori:

0 : Santai dan Nyaman

1–3 : Nyeri Ringan

4–6 : Nyeri Sedang

7 – 10 : Nyeri Berat

D III Keperawatan STIKes Bani Saleh Bekasi


Lampiran 6

LEMBAR OBSERVASI PENILAIAN TINGKAT NYERI SEBELUM


DILAKUKAN TERAPI FOOT HAND MASSAGE

Sebelum Terapi Foot Hand


Intensitas
Waktu Subyek Massage
Nyeri
(Hari/Tanggal) Skor Hasil
Tidak Ada
Ringan
Sedang
Berat
Tidak Ada
Ringan
Sedang
Berat

D III Keperawatan STIKes Bani Saleh Bekasi


LEMBAR OBSERVASI PENILAIAN TINGKAT NYERI SETELAH
DILAKUKAN TERAPI FOOT HAND MASSAGE

Hasil
Waktu Terapi Foot
Sesudah Intensitas
Subyek (Hari/Tanggal) Hand Massagge Skor
Terapi Nyeri

D III Keperawatan STIKes Bani Saleh Bekasi


Lampiran 7

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) FOOT HAND MASSAGE

A. Pengertian : Manipulasi jaringan ikat melalui pukulan, gosokan atau meremas


untuk memberikan dampak pada peningkatkan sirkulasi, memperbaiki sifat
otot dan memberikan efek relaksasi
B. Tujuan :
1. Untuk mengurangi rasa nyeri yang dirasakan oleh pasien, sehingga dapat
mencegah nyeri bertambah berat
2. Efek psikologis akan memberikan rasa nyaman, segar dan kehangatan
pada tubuh
C. Prosedur :
1. Persiapan Alat
a. Bantal
b. Baby Oil
c. Handuk Kecil
2. Persiapan perawat
a. Menyiapkan alat dan mendekatkanya ke pasien
b. Mencuci tangan.
3. Persiapan lingkungan
a. Menutup gorden atau pintu
b. Pastikan privasi pasien terjaga

No. Prosedur
Fase Pre Interaksi
1. Cek catatan keperawatan atau catatan medis pasien (jika ada)
2. Siapkan alat-alat
3. Identifikasi faktor atau kondisi yang dapat menyebabkan kontraindikasi
4. Cuci tangan

D III Keperawatan STIKes Bani Saleh Bekasi


Fase Orientasi
5. Beri salam dan panggil pasien dengan namanya
6. Jelaskan tujuan,prosedur, dan lamanya tindakan pada pasien/keluarga
Fase Kerja
7. Berikan kesempatan pasien bertanya sebelum kegiatan dilakukan
8. Menanyakan keluhan utama pasien
9. Jaga privasi pasien
10. Beritahukan klien untuk mencuci tangan dan kaki terlebih dahulu
11. Posisikan pasien senyaman mungkin
Hand Massage
12. Membaca basmalah
13. Ambil baby oil secukupnya dan usapkan pada seluruh bagian tangan
perawat dan pasien
14. Jepit tangan pasien (posisi supinasi) menggunakan celah antara jari manis
dan kelingking
15. Pijat telapak tangan pasien secara melingkar dari dalam keluar
menggunakan ibu jari sebanyak 10 kali
16. Jepit tangan pasien (posisi pronasi) menggunakan celah antara jari manis
dan kelingking
17. Pijat punggung tangan pasien secara melingkar dari dalam keluar
menggunakan ibu jari sebanyak 10 kali
18. Tarik satu persatu jari pasien (1 jari 3 kali tarikan). Penarikan tidak boleh
mengeluarkan bunyi
19. Remas pergelangan tangan pasien sebanyak 5 kali
20. Tarik satu persatu jari pasien (1 jari 3 kali tarikan) menggunakan jepitan
dua jari. Penarikan tidak boleh mengeluarkan bunyi
21. Posisikan telapak tangan pasien dan perawat seperti bentuk toss tangan
perawat ang lain memegang pergelangan tangan klien
22. Gerakkan tangan klien arah memutar ke kanan 5 kali dan kekiri 5 kali
23. Dorong pergelangan tangan pasien ke depan 5 kali dan ke belakang 5 kali
24. Remas dan pijat tangan pasien dari bawah ke atas sampai batas siku selama
5 kali balikan

D III Keperawatan STIKes Bani Saleh Bekasi


25. Cuci tangan pasien dan keringkan
Foot Massage
26. Lakukan perawatan luka
27. Setelah selesai perawatan luka ambil baby oil secukupnya dan usapkan
pada seluruh bagian tangan perawat dan kaki pasien
28. Gunakan pangkal lengan untuk memijat telapak kaki pasien dari arah atas
ke bawah. Lakukan sebanyak 10 kali
29 Kepalkan tangan dan pijat kaki pasien dari atas ke bawah. Lakukan
sebanyak 10 kali
31. Pijat punggung kaki pasien dengan pangkal tangan sebanyak 10 kali
32. Remas kaki pasien dari pergelangan kaki sampai ujung kaki pasien
sebanyak 10 kali
33. Tarik satu persatu jari kaki pasien (1 jari 3 kali tarikan). Penarikan tidak
boleh mengeluarkan bunyi
34. Tekan menggunakan 8 jari dari pergelangan kaki sampai lutut pasien
sebanyak 5 kali
35. Pijat dari pergelangan kaki sampai lutut pasien sebanyak 5 kali balikan
36. Cuci kaki pasien dan keringkan
37. Baca Alhamdulillah
Fase Terminasi
38. Evaluasi hasil kegiatan
39. Tanyakan perasaan pasien
40. Berikan reinforceme
41. Buat kontrak selanjutnya
40. Bereskan alat-alat
42. Cuci tangan
Dokumentasi
43. Catat hasil kegiatan :
1) Nama pasien, umur, jenis kelamin
2) Keluhan utama
3) Tindakan yang dilakukan (foot hand massage)
4) Lama tindakan

D III Keperawatan STIKes Bani Saleh Bekasi


5) Respon nyerii pasien sebelum dan sesudah diberi terapi foot hand
massage
6) Tanggal tindakan

D III Keperawatan STIKes Bani Saleh Bekasi


Lampiran 8

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

I. DATA PRIBADI
Nama Lengkap : Sri Yunani
Jenis Kelamin : Perempuan
Tempat/Tanggal Lahir : Pati / 02 Febuari 1994
Agama : Islam
Kebangsaan : Indonesia
Status Pernikahan : Belum Menikah
Telepon : 0812-8349-2691
Email : sriyunani202@gmail.com
Alamat :Desa Purworejo RT 03/RW 02 Kecamatan
Margoyoso Kabupaten Pati Provinsi Jawa Tengah
59154

II. PENDIDIKAN FORMAL


1. 2015-2018 : Diploma Tiga (D-III), Program Studo Keperawatan
STIKes Bani Saleh Kota Bekasi
2. 2009-2012 : Lulus SMK Cordova Kajen Margoyoso Pati
3. 2006-2009 : Lulus MTs Negeri Margoyoso Pati
4. 2001-2006 : Lulus SD Negeri Margoyoso Pati

III. PENDIDIKAN NON FORMAL


1. 2017 : Pelatihan Woundcare
2. 2017 : Pelatihan BTCLS

D III Keperawatan STIKes Bani Saleh Bekasi


Lampiran 9

LEMBAR KONSULTASI KARYA TULIS ILMIAH

Nama Penulis : Sri Yunani

Judul KTI : Penerapan Terapi Foot Hand Massage Terhadap


Penurunan Intensitas Nyeri Pada Pasien Dengan
Ulkus Kaki Diabetik Derajat Satu

Nama Pembimbing : Ns. Asih Minarningtyas, M.Kep

D III Keperawatan STIKes Bani Saleh Bekasi


D III Keperawatan STIKes Bani Saleh Bekasi
LEMBAR KONSULTASI KARYA TULIS ILMIAH

Nama Penulis : Sri Yunani

Judul KTI : Penerapan Terapi Foot Hand Massage Terhadap


Penurunan Intensitas Nyeri Pada Pasien Dengan
Ulkus Kaki Diabetik Derajat Satu

Nama Pembimbing : Ns. Hani Fauziah, S.Kep

D III Keperawatan STIKes Bani Saleh Bekasi


D III Keperawatan STIKes Bani Saleh Bekasi

Anda mungkin juga menyukai