Anda di halaman 1dari 52

Farmakologi klinik kel.

8
Kanker Payudara

Dosen Pembimbing:
Adriani Susanty,M.Farm,Apt

Kelompok 8:
Jaka Anugrah Permata (1401023)
R. Pebliana syahara (1801109)
Rachel Robina (1801110)
Rahul Oktarizal (1801111)
Rezy Syaputri (1801113)
Rizki Wulandari (1801114)
 
 
Defenisi Kanker Payudara
Kanker merupakan suatu golongan penyakit
yang ditimbulkan oleh sel tunggal yang tumbuh
abnormal dan tidak terkendali, sehingga dapat
menjadi tumor ganas yang dapat
menghancurkan dan merusak sel atau jaringan
sehat.

Disebut kanker payudara ketika sejumlah sel di


dalam payudara tumbuh, kehilangan kendali, dan
berkembang dengan cepat di dalam jaringan
payudara. Kanker Payudara (Carcinoma mammae)
merupakan salah satu kanker yang sangat ditakuti
oleh kaum wanita, setelah kanker serviks. Jadi,
kanker payudara itu pada prinsipnya adalah tumor
ganas yang berasal dari kelenjar kulit, saluran
kelenjar, dan jaringan di sebelah luar rongga dada
(American Cancer Society, 2016).
Epidemiologi
American cancer •Cancer •Beast Cancer • Berdasarkan data Subdit
setiapReasearch
tahun, lebih
Uk 1 dari 16 Foundation
wanita Kanker
society di Amerika dari 330.000 orang Singapore
di diagnosa DiDirektorat
Indonesia
Pengendalian Penyakit
serikat di Inggris
dinegara tersebut, di Singapura
mengidap kanker Tidak Menular (PPTM)
30% adalah Kemenkes RI terdapat
penderita kanker
payudara sekitar 36.761.000
kanker payudara
payudara12% • wanita etnis cina perempuan seluruh
Indonesia yang berumur
meninggal karena
Negara tersebut penderita kanker disana memiliki 30-50 tahun.
dari 36 wanita di paru-paru, 11% resiko lebih tinggi • Kementerian kesehatan
organ lain) dan dar 1 penderita usus dan dibandingkan sebenarnya sudah
anus, dan di susul menyediakan layanan
(menyebar hingga ke etnis melayu pemeriksaan Clinical
payudara invasif dengan 5% dengan atau india, yaitu Breast Examination (CBE)
menderita kanker penderita kanker di 32 provinsi,207
Amerika berpeluang rahim. sekitar 10-20%
kabupaten,dan 717
• 1 dari 8 wanita di puskesmas di seluruh
paru. Indonesia
setelah kanker paru-
kedua yang mematikan
termasuk jenis kanker
kanker payudara
• mengemukakan bahwa
Prevalensi
Data Global Cancer Observatory 2018 dari World Health
Organization (WHO) menunjukkan kasus kanker yang paling
banyak terjadi di Indonesia adalah kanker payudara, yakni
58.256 kasus atau 16,7% dari total 348.809 kasus kanker

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menyatakan, angka


kanker payudara di Indonesia mencapai 42,1 orang per 100
ribu penduduk. Rata-rata kematian akibat kanker ini mencapai
17 orang per 100 ribu penduduk
Patogenesis
Terdapat 3 fase :
Fase Inisiasi Fase Promosi Fase Metastasis
• sel yang telah • Menyebar ke tulang
suatu karsinogen mengalami inisiasi merupakan hal yang kerap
terjadi pada kanker
yang sama terhadap akan berubah menjadi payudara, beberapa
memiliki kepekaan ganas. diantaranya disertai
Tetapi tidak semua sel • Karena itu diperlukan komplikasi lain seperti
n) atau sinar matahari. beberapa faktor untuk simtoma
hiperkalsemia,pathological
virus,radiasi(penyinara terjadinya fractures atau spinal cord
berupa bahan kimia, keganasan(gabungan compression
karsinogen, yang bisa dari sel yang peka dan • bersifat osteolitik, yang
agen yang disebut suatu karsinogen). berarti bahwa osteoklas
disebabkan oleh suatu hasil induksi sel kanker
bahan genetik sel ini merupakan mediator
osteolisis dan
• Perubahan dalam mempengaruhi diferensiasi
menjadi ganas. dan aktivitas osteoblas serta
memancing sel osteoklas lain hingga
bahan genetik sel yang meningkatkan resorpsi
tulang
• perubahan dalam
Jenis- Jenis Kanker Payudara
Ductal carcinoma
in situ (DCIS)

Invasive
(Infiltrating)
Ductal Carcinoma
Invasive
(lnfiltrating)
Lobular
Carcinoma
Stadium Kanker Payudara

• Stadium kanker memberi gambaran pada


kita mengenai tingkat keparahan kanker
yang kita (atau orang lain) derita.
• Stadium pada kanker payudara
1. Stadium 0
2. Stadium I
3. Stadium II
4. Stadium III
5. Stadium IV
Stadium 0
• Stadium 0 berarti kanker tersebut merupakan jenis yang tidak
menyebar yang tetap tinggal di tempat awal dimana ia tumbuh
• Kanker payudara pada stadium ini disebut juga dengan
carcinoma in situ. Ada tiga jenis carcinoma in situ yaitu
1. ductal carcinoma in situ (DCIS),
2. lobular carcinoma in situ (LCIS)
3. penyakit Paget puting susu

Stadium I
• kanker umumnya sudah mulai terbentuk. Stadium 1 dibagi
menjadi dua bagian, tergantung ukuran dan beberapa
faktor lainnya
• Stadium IA, tumor berukuran 2 cm atau lebih kecil dan
belum menyebar keluar payudara.
• Stadium IB, tumor berukuran sekitar 2 cm dan tidak berada
pada payudara melainkan pada kelenjar getah bening
Gambar kanker payudara stadium I

Stadium IA Stadium IB
tumor berukuran sekitar 2 cm
tumor berukuran 2 cm atau dan tidak berada pada payudara
lebih kecil dan belum melainkan pada kelenjar getah
menyebar keluar payudara. bening
Stadium II
• kanker umumnya telah tumbuh membesar. Stadium II dibagi
dalam dua bagian yaitu:

Stadium IIA.,
kanker berukuran sekitar 2-5 cm
dan ditemukan pada 3 lajur
kelenjar getah bening.
Stadium IIB,
kanker berukuran
sekitar 2-5 cm dan
ditemukan menyebar
pada 1-3 lajur kelenjar
getah bening dan/atau
terletak di dekat
tulang dada.
Stadium III
pada tahap ini, kanker dibagi menjadi tiga stadium

Stadium IIIA, Stadium IIIB,


kanker berukuran lebih dari 5 cm ukuran kanker beragam dan umumnya
dan ditemukan pada 4-9 lajur telah menyebar ke dinding dada hingga
kelenjar getah bening dan/atau mencapai kulit sehingga menimbulkan
infeksi pada kulit payudara
di area dekat tulang dada.
(inflammatory breast cancer).

Stadium IIIC,
Kondisinya hampir sama dengan
stadium III B namun terjadi
pembengkakan atau luka. Kanker
mungkin sudah menyebar ke 10
lajur kelenjar getah bening yang
berada di bawah tulang
selangka atau tulang dada.
Stadium IV

Pada stadium ini kanker telah


menyebar dari kelenjar getah
bening menuju aliran darah
mencapai organ lain dari tubuh
seperti otak, paru-paru, hati atau
tulang.
Gejala Klinis kanker payudara
• Benjolan pada payudara
• Munculnya bnjolan di ketiak (aksila)
• Kulit payudara berkerut
• Perubahan pada puting susu
• Keluarnya cairan(nipple discharge)
Faktor resiko kanker payudara
• Faktor reproduksi
• Penggunaan hormon
• Penyakit fibrokistik
• Obesitas
• Radiasi

Riwayat keluarga dan faktor genetik


Kanker payudara dapat terjadi karena adanya beberapa faktor
gennetik yang diturunkan dari orangtua kepada anaknya Faktor
genetik, dimaksud adalah adanya mutasi pada beberapa gen yang
berperan penting dalam pembentukan kanker payudara gen yang
bersifat onkogen dan gen yang bersifat mensupresi tumor. (gen
BRCA 1 dan gen BRCA 2.)
Pengobatan medis kanker payudara

Untuk pengobatan medis kanker


payudara hal yang dapat dilakukan adalah
1. Operasi kanker payudara
2. Kemoterapi
3. Radioterapi
4. Terapi hormon untuk mengatasi
kanker payudara
5. Langkah ablasi atau supresi ovarium
6. Terapi biologis dengan trastuzumab
1. Operasi kanker payudara

Operasi untuk kanker payudara terbagi dua, yaitu

• Mastektomi = operasi yang


• lumpektomi = operasi mengangkat payudara secara
yang hanya mengangkat menyeluruh Operasi plastik
tumor rekonstruksi biasanya dapat dilakukan
langsung setelah mastektomi.

Untuk menangani kanker payudara stadium awal, penelitian menunjukkan


bahwa kombinasi operasi pengangkatan tumor dan radioterapi memiliki
tingkat kesuksesan yang sama dengan mastektomi total.
2. Kemoterapi
• Kemoterapi umumnya ada dua jenis, yaitu
1. kemoterapi yang biasanya diterapkan setelah operasi
untuk menghancurkan sel-sel kanker
2. kemoterapi sebelum operasi yang digunakan untuk
mengecilkan tumor.
• Kemoterapi biasanya menggunakan obat-obatan
antikanker. Beberapa jenis obat bisa diaplikasikan secara
bersamaan
• kemoterapi dapat mengecilkan tumor, meringankan
gejala-gejala, dan memperpanjang usia.
Efek samping dari kemoterapi
Efek samping kemoterapi akan memengaruhi sel-
sel sehat, misalnya sel kekebalan tubuh. Beberapa
efek samping dari kemoterapi, antara lain:
1. Hilangnya nafsu makan
2. Mual dan muntah
3. Rentan terhadap infeksi
4. Kelelahan
5. Rambut rontok

Efek dari semua pengobatan terhadap kesuburan


karena obat-obatan yang digunakan dalam
kemoterapi juga bisa menghambat produksi
hormone estrogen tubuh >> menopause dini,
infertilitas
3. Radioterapi
• Radioterapi adalah proses terapi untuk memusnahkan
sisasisa sel-sel kanker dengan dosis radiasi yang terkendali.
Proses ini biasanya diberikan sekitar satu bulan setelah
operasi dan kemoterapi
• efek samping =
1. iritasi >>kulit payudara perih, merah, dan berair,
2. warna kulit payudara menjadi lebih gelap,
3. kelelahan berlebih
4. limfedema
4. Terapi hormon untuk mengatasi
kanker payudara

• Khusus untuk kanker payudara yang pertumbuhannya dipicu


estrogen atau progesteron alami (kanker positif reseptor-
hormon), terapi hormon digunakan untuk menurunkan tingkat
atau menghambat efek hormon tersebut
• Langkah ini juga kadang dilakukan sebelum operasi untuk
mengecilkan tumor agar mudah diangkat, terapi ini umumnya
diterapkan setelah operasi dan kemoterapi.
• Jika kondisinya kurang sehat, penderita tidak akan bisa menjalani
operasi, kemoterapi, atau radioterapi. Karena itu, terapi hormon
dapat menjadi alternatif sebagai proses pengobatan tunggal
• Contoh = tamoxifen
5. Langkah ablasi atau
supresi ovarium

• Ablasi atau supresi ovarium akan


menghentikan kinerja ovarium untuk
memproduksi estrogen.

• Ablasi sendiri bisa dilakukan dengan operasi atau


radioterapi. Ablasi ovarium akan menghentikan
kinerja ovarium secara permanen dan memicu
menopause dini
6. Terapi biologis dengan trastuzumab

• Pertumbuhan sebagian jenis kanker payudara yang dipicu


oleh protein HER2 (human epidermal growth factor
receptor 2) disebut positif HER2. Selain menghentikan
efek HER2, terapi biologis juga membantu sistem imun
untuk melawan sel-sel kanker.

• Trastuzumab adalah jenis terapi biologis


yang dikenal sebagai antibodi monoklonal.
Antibodi trastuzumab mengincar dan
memusnahkan sel-sel kanker positif HER2.
Pendekatan Umum Terapi
Kanker payudara Kanker payudara Kanker payudara
awal stadium III stadium IV
• Terapi lokal • Kemoterapi • Terapi endokrin
regional • Kemoterapi
• Terapi adjuvan • Terapi biologi
sistemik • Terapi radiasi
• Kemoterapi
adjuvan
• Terapi endokrin
adjuvan
Agen alkilasi

Golongan Obat Kanker


Metabolit

Payudara
Antibiotik

Hormonal
Inhibitor
mikotik
Inhibitor
aromatase
Golongan Alkilasi
• Senyawa alkilat yang ada di dalam obat-obatan ini
akan mengalami reaksi dengan untaian DNA di dalam
sel kanker sehingga menimbulkan hubungan silang
yang membuat DNA tidak dapat melakukan replikasi
sehingga sel kanker tidak bisa melakukan pembelahan.
• Contoh agen alkilasi adalah siklofosfamid,
mekloretamin, melfalan.
Siklofosfamid
• sediaan beredar : Endoxan 200 mg, 500 mg, 1 g/vial,
50 mg/tab (mugi lab)
• Indikasi: Karsinoma dan sarkoma (leumkemia,
limfogranulomatosis, limfosarkoma, multiple
myeloma, mammary carcinoma, ovarian carcinoma)
• kontraindikasi : kerusakan fungis sum-sum tulang
belakang yang parah, trisemester pertama kehamilan,
sistisis
• efek samping: mielosupresi, kardiotoksisitas, alopesia,
mual, muntah, mukositis
Interaksi obat
Obat prespitan Obat objek keterangan
Allopurinol Siklofosfamid Efek mielodupresi siklofosfamid dapat meningkatk,
mungkin meningkatkan resiko pendarahan atau infeksi

Kloramfenikol Siklofosfamid Waktu paruh Siklofosfamid dapat meningkat, dan


konsentrasi metabolit dapat menurun
Fenobarbital Siklofosfamid Kecepatan metabolisme dan aktifitas leukopenik
Siklofosfamid dilaporkan meningkat oleh administrasi
kronik dosis tinggi feniobarbital

Diuretik tiazida Siklofosfamid Leukopernia yang diinduksi oleh ntineoplastik mungkin


lebih lama
Siklofosfamid Antikoagulan Efek antikoagulan menurun
Siklofosfamid Digoksin Kadar serum digoksin mungkin menurun
Siklofosfamid Diksorubisin Kardiotoksisitas yang diinduksi doksorubisin menjadi
dipotensiasi
Siklofosfamid Kuinolon Efek anti mikroba kuinolon mungkin menurun
Siklofosfamid Suksinilkolin Blokade neuromuskular mungkin lebih lam akrena
inhibisi aktifitas kolinesterasi
Golongan Antimetabolit
• Antimetabolite adalah zat yang dapat
menghambat enzim-enzim yang diperlukan
untuk memproduksi basa yang menjadi
bahan penyusun DNA.
• Antimetabolite dan juga asam folat dapat
mencegah terjadinya pembelahan sel kanker.
• Contoh dari obat ini adalah metotreksat,
fluorourasil dan gemcitabin.
Metotreksat
Sediaan beredar
• Methotrexate cairan injelsi 2,5 mg/ml, 5mg/ml,
500mg/10ml, 250mg/10ml (Generik)
• Emthexate tablet 2,5mg; cairan injeksi 25mg/ml
(Pharmacemie Bv)
• Farmitrexate cairan injeksi 2,5mg/ml; tablet 2,5mg
(Orion Corporation farmos)
• Mitoxat cairan injeksi 2,5mg/ml, 25mg/ml; tablet 2,5 mg
• Texorate tablet 2,5mg (Fahrenheit Pratapa Nirmala)
• Indikasi : Terapi untuk prosiasis berat tidak terkontrol dan autoimunopati
yang tidak respondif terhadap terapi konvensional, tumor maligna dan
hemoblastosis, penyakit trofoblas ganas, leukemia limfositik akut, leukemia
meningeal, kanker payudara, kepala dan leher (epidermoid), paru.

• Kontraindikasi : Kehamilan dan menyusui, pasien psoriasis atau artritis


rheumatoid dengan alkoholisme, penyakit hati alkoholik, atau penyakit
hati kronik, hipersensitivitas, pasien psoriasis atau artritis rheumatoid
dengan riwayat diskrasia darah.

• Efek samping: Stomatitis ulcerative,


leukopenia, mual, gangguan abdominal,
malaise, fatigue, menggigil, demam, pusing,
penurunan resistensi terhadap infeksi.
• Interaksi obat
– analgesik: AINS menurunkan ekskresi
metotreksat (meningkatkan resiko toksisitas)
– anastetik umum: nitrous oksida
meningkatkan efek antifolat metotreksat
– antibakteri: neomisin dapat menurunkan
absorpsi metotreksat; siprofloksasin dan
penisilin menurunkan ekskresi metotreksat
(meningkatkan resiko toksisitas);
sulfametoksazol dan trimetoprim
meningkatkan resiko toksisitas hematologis
jika diberikan bersama; doksisiklin,
sulfonamide atau tetrasiklin meningkatkan
resiko toksisitas metotreksat.
– antiepilepsi: sitotoksik dapan menurunkan
absorpsi fenitoin; fenitoin meningkatkan
efek antifolat metotreksat.
– antitukak: omeprazole menurunkan ekskresi
metotreksat (meningkatkan resiko toksisitas)
– kortikosteroid: meningkatkan resiko
toksisitas hemotologis jika metotresksat
diberikan bersama kortikosteroid
– probenesid: menurunkan ekskresi
metotreksat (meningkatkan resiko toksisitas)
– retinoid: asitretin meningkatkan kadar
metotreksat dalam plasma (meningkatkan
resiko hepatoksisitas)
– siklosposin: resiko toksisitas jika diberikan
bersama.
– sitotoksik: meningkatkan toksisitas
pulmonary jika diberikan bersama sisplatin
– teofilin: metotreksat meningkatkan kadar
teofilin dalam plasma.  
Golongan Antibiotik
• Antibiotika berperan dalam mengganggu
fungsi DNA sel.
• Antibiotika yang digunakan dalam terapi
kanker adalah golongan antrasiklin.
• Contoh golongan antrasiklin adalah
doksorubisin, epirubisin.
Doksorubisin
• Sediaan beredar :
– Caelex infus 2 mg/ml ( alza pharmaceutical/schering plough)
– Adriamycin serbuk injeksi 50 mg/vial, 10 mg/vial (kalbe farma)
– Doxorubin cairan injeksi 2 mg/ml, 10 mg/ml, 50 mg/ml
(chombiphar)
– Rubidox cairan injeksi 2 mg/ml (soluntas farma/sandos)

• Indikasi:
Karsinoma payudara, ovarium, tiroid, dan lambung, limfoma
maligna, leukemia limfoblastik akut, karsinoma kandung kemih,
dengan karsinoma sel trasnsisional , neuroblastoma, sarkoma
tulang dan jaringan lunak dan karsinoma bronkogenik
• Kontra indikasi :Hippersensitif, depresi
sum-sum tulang berat, angina pectoris
tidak stabil, insufisiensi jantung progresif,
insufiseinsi jantung, gangguan irama dan
konduksi jantung, riwayat infark miokard,
miokardiopati, pasein dengan terapi
antrasiklin, kerusakan hati dan ginjal
berat, tumor invasif pada dinding
kandung kemih, kehamilan dan menyusui.

• Efek samping : Mielosupresi berat,


anemia, trombositopenia, gangguan
jantung, alopesia ireeversibel, mual,
anoreksia, spasme gastrointestinal, diare,
stomatitis, esofagitis, reaksi alergi,
inflamasi sal gastrointestinal,
hiperirusemia, dan nefropati
Obat presipitan Obat objek Keterangan

Siklosporin Doksorubisin Laporan literatur menduga bahwa penambahan siklosporin


pada Doksorubisinmenyebabkan toksisitas lebih besar dan lebih
lama dibandingkan Doksorubisin saja

Paklitaksel Doksorubisin 2 studi yang dipublikasikan melaporkan bahwa administrasi


awal infus paklitaksel selama 24 jam, dan diikuti Doksorubisin
yang diberikan selama 48 jam menyebabkan penurunan
signifikan pada pembersihan Doksorubisin

Fenobarbital Doksorubisin Fenobarbital menurunkan eliminasi Doksorubisin

Progesteron Doksorubisin Pada studi yang dipublikasikan, progesteron diberikan secara


intravena kepada pasien dengan keganasan lanjut dengan dosis
tinggi bersamaan dengan dosis tetap secara bolus, peningktan
trombositopenia yang diinduksi doksorubisin teramati

Steptozin Doksorubisin Streptozin dapat menghambatt metablisme hepatik


doksorubisin
Interaksi obat
Verapamil Doksorubisin Studi efek verapamil pada toksisitas akut Doksorubisin di mencit
mengungkap adanya konsentrasi puncak awal dari Doksorubisin yang
lebih tinggi di jantung dengan insidensi dan keparahan degeneratif
jaringan kardiak yang lebih tinggi sehingga menyebabkan keselamatan
yang lebih pendek

Doksorubisin Aktinomisin D Pada pasien pediatrik yang menerima kombinasi ini bersamaan
mengalami manifestasi akut “recall” pneumonitis pada berbagai waktu
setekah terapi radiasi local

Doksorubisin Siklofosmamid Pendarah sistisis yang di induksi siklofosfamid menjadi lebih parah dan
Merkaptopurin peningkatan merkaptopurin pernah terjadi

Doksorubisin Digoksin Kadar serum dapat menurun pada kombinasi dengan kemoterapi
(termasuk Doksorubisin), namun kapsul digoksin dan digitoksin
tampaknya tidak terpengaruhi

Doksorubisin Fenitoin Kadar fenitoin dapat menurun karena Doksorubisin


Doksorubisin Radiasi Toksisitas terhadap miokardium, mukosa, hati dan kulit yang di
induksi radiasi meningkat dengan pemberian Doksorubisin
Golongan hormonal
• Obat ini digunakan terhadap tumor sensitive
secara hormonal misalnya tumor payudara
• contoh obatnya adalah tamoksifen, teromifen.
• Tamoksifen dan teromifen merupakan
antagonis reseptor estrogen sehingga dapat
digunakan pada kasus kanker payudara.  
Tamoksifen
• Sediaan beredar
- Tamoksifen tablet 10 mg, 20 mg (generik)
- Gynox tablet 10 mg (Generik/ Merck Indonesia)
- Nolvadex tablet salut selaput 10mg, 20 mg (Astra Zaneca Indonesia)
- Tamofen tablet salut selaput 10mg, tablet 20 mg (Orion Corporation
Farmos/ Kalbe Farma)

• Indikasi: Kanker payudara metastasis pasca menopause, dan pramenopause


dengan tumor ER+

• Kontraindikasi: Penderita dengan riwayat leukopenia, trombositopenia,


hyperlipidemia, wanita hamil dan menyusui.

• Efek samping: Ruam panas, mual, muntah, ketidakteraturan menstruasi,


pendarahan vagina, pruritus vulva, dermatitis, thrombosis, kanker endometrium
dan atrofi pada selaput vagina.
• Toksisitas :
Tamoksifen meningkatkan resiko kejadian-kejadian
tromboembolisme, deposit pada retina, berkurangnya
ketajaman penglihatan dan katarak pada pasien tertentu
meskipun frekuensi perubahan ini tidak pasti.
Kekhawatiran mengenai potensi tamoksifen untuk
menyebabkan kanker endometrium semakin meningkat.
Insiden tumor ini tampaknya palingsedikit dua kali lipat
lebih tinggi pada wanita yang menerima dosis 20 mg per
hari selama dua tahun atau lebih dibandingkan dengan
wanita control yang tidak diobati.
Interaksi obat
Obat Presipitan Obat Objek   Keterangan

Aminoglutetimid Tamoksifen ↓ Aminoglutetimid mengurangi konsentrasi plasma tamoksifen


dan N-desmetil tamoksifen

Bromokriptin Tamoksifen ↑ Bromokriptin dapat meningkatkan kadar serum tamoksifen dan


N-desnetil tamoksifen

Agen sitotoksik Tamoksifen ↑ Resiko kejadian tromboembolitik meningkat dengan pemberian


secara bersamaan

Eritromisin Tamoksifen ↔ Agen ini telah menunjukkan telah menginhibisi pemebntukan N-


Siklosporin desmetil tamoksifen secara kompetitif. Signifikansi klinis tidak
Nifedipin diketahui.
Diltiazem

Medroksiprogeteron Tamoksifen ↓ Medroksiprogeteron mengurangi konsentrasi plasma N-desmetil


tamoksifen tapi tidak untuk tamoksifen.
Fenobarbita Tamoksifen ↓
1 pasien menerima tamoksifen bersamaan dengan
l fenobarbital memiliki kadar serum steady state lebih
rendah dari pada yang diamati pada pasien lain.
Signifikansi klinis tidak diketahui.

Rifamisin Tamoksifen ↓
Konsentrasi plasma tamoksifen mungkin menurun.
Rifampin mengurangi AUC dan Cmax tamoksifen sebesar
86% dan 55%, secara berurutan. Mungkin diperlukan
untuk meningkatkan dosis tamoksifen ketika pemberian
secara bersamaan.

Tamoksifen Antikoagulan ↑
Efek hipoprotrombinemik dapat meningkat dengan
pemberian bersama tamoksifen. Pantau waktu
protrombin secara hato-hati.

Tamoksifen Letrozol ↓
Tamoksifen mengurangi konsentrasi plasma letrozol
sebesar 37% ketika kedua obat diberi bersama-sama.
Golongan Agen Antimikrotubula atau
Inhibitor Mitotik

• Agen antimikrotubula atau inhibitor mitotik adalah zat-


zat yang dapat menghambat fungsi dari mikrotubula
dalam sel yang merupakan kerangka struktural yang
digunakan oleh kromosom untuk melakukan migrasi
selama proses pembelahan sel.
• Dengan adanya hambatan itu, maka pembelahan dan
replikasi pada sel kanker menjadi terhambat.
• Contoh dari obat semacam ini adalah obat-obat jenis
taksoid (seperti paclitaxel-taxol, docetaxel-taxotere,
teniposide, vincristine-oncovin, vindesine, vinblastine-
velban, etoposide, dan vinorelbine-navelbine).
Paklitaksel
• sediaan beredar
– Azantax cairan injeksi 6 mg/ml (Mayne Farma)
– Ebatxel cairan injeksi 6 mg/ml (ferron par
pharmaceutical)
– Taxol cairan injeksi 6 mg/ml, 30 mg/ml (squib
indonesia)
– Paxus cairan injeksi 6 mg/ml (kalbe farma) indikasi

• Indikasi: Terapi karsinoma ovarium, payudara dan


paru non sel kecil, terapi lini pertama (dalam
kombinasi sisplatin) dan lini kedia karsinoma ovarium
stadium lanjut. Terapi kanker payudara metastatik
settelh gagal dengan kemoterapi kombinasi
• kontraindikasi: riwayat hipersensitifitas terhadapa
paklitaksel. Pasien dengan neutrofil <1500
sel/mm3, gangguan fungsi hati berat, hamil dan
menyusui.

• efek samping: dispnea, hipotensi, penekanan fungsi


sum-sum tulang, hipertensi, bradikardi, gangguan
fungsi kardiovaskular berat, neuropati perifer.
Interaksi obat
Obat presipitan Obat objek Keterangan

Sisplatin Paklitaksel Pada uji tahap 1 menggunakan dosis meningkat secara


bertahap (110-200mg/m2) dan sisplatin (50-75 mg/m2)
diberikan sebagai infus lanjutan, mielosupresi lebih besar
ketika paklitaksel diberikan sebelum sisplatin, dari pada
paklitaksel sebelum sisplatin, data menunjukkan penurunan
bersihan paklitaksel sebesar kira-kira 33% kerika paklitaksel
diberikan stelah sisplatin

Siklosporin Paklitaksel Metabolisme paklitaksel mungkin dapat menurun melaui


Dokorubisin inhibisi CYP34A oleh salah satu obat tersebut
Felodipin
Ketokonazol
Troleandomisin
Diazepam Paklitaksel Metabolisme paklitaksel mungkin dapat menurun melalui
Dokorubisin inhibisi CYP2C8 oleh salah satu obat tersebut
Felodipin
Etinil estradiol
Ketokonazol
Midazolam
Asam retinoat

Paklitaksel Dokorubisin Doksorubisin dan metabolit aktifnya doksorubisin mungkin


meningkat ketika diberikan bersama. Laporan pada literatur
memperkirakan bahwa kadar plasma doksorubisin dan
doksorubisinol mungkin dapat meningkat kerika kedua obat
ini dikombinasikan

Fenobarbital Paklitaksel Pemberian bersamaan kedua obat dapat menginduksi


Karbamazepin metabolisme paklitaksel melalui isoenzim sitokrom P450.
Golongan Inhibitor Aromatase
• Inhibitor aromatase adalah golongan obat-obatan
yang digunakan untuk perawatan kanker payudara
pada wanita yang sudah menopause.

• Inhibitor aromatase berfungsi untuk


menghentikan produksi estrogen pada wanita
yang mengalami fase menopause. Obat-obat
golongan aromatase inhibitor bekerja dengan
memblok enzim aromatase. Enzim ini bertugas
merubah hormon androgen menjadi hormon
estrogen.
Anastrozol
• Indikasi: Kanker payudara lanjut
wanita setelah menopause,
penyebab perkembangan
setelah penggunaan tamoksifen
atau anti estrogen lain.
• Sediaan beredar
• Efek samping: Kekeringan
- Arimidex tablet salut
vagina, gangguan saluran cerna,
selaput 1 mg (astra
asthenia, somnolens, sakit
Zaneca Indonesia)
kepala.
• Kontraindikasi: Wanita premenopause, wanita hamil atau menyusui;
penderita kerusakan ginjal berat (klirens kreatinin <20 ml/min);
penderita penyakit hati sedang dan berat; hipersensitivitas.
• Interaksi obat
– Anastrozol menginhibisi
reaksi metabolic in vitro
yang dikatalisis oleh
sitokrom P450 1A2, 2C8/9,
dan 3A4 namun hanya pada
konsentrasi relative tinggi.
dimediasi sitokrom P450.
– pemberian bersama
tamoksifen menurunkan
konsentrasi anstrozol
sebesar 27%.
Gambaran sederhana

Anda mungkin juga menyukai