Anda di halaman 1dari 26

Epidemiologi

Kanker Payudara
Epidemiologi Kanker Payudara
Menurut WHO tahun 2012, kejadian kanker payudara sebanyak
1.677.000 kasus
Diperkirakaan jumlah kasus baru tidak kurang dari 1.050.346
pertahun
Menurut studi Surveillance and Health Service Research dari
American Cancer Society, kanker payudara ialah kanker yang
paling sering terjadi pada wanita. Dengan estimasi 1,7 juta kasus
dan 521.900 kematian pada tahun 2012. Kanker payudara
menyumbang 25% dari semua kasus kanker dan 15% dari semua
kematian akibat kanker pada wanita di dunia (ACS, 2016).
Rata – rata angka ketahanan hidup pernderita kanker payudara bervariasi dari
masing – masing negara.
• 80% atau lebih pada Amerika Utara dan Swedia dan Jepang.
• 60% pada negara dengan penduduk dengan pendapatan menengah,
• dibawah 40% pada negara dengan pendapatan penduduk yang rendah.

• Menurut data Surveillance Epidemiology and End Results (SEER) di Amerika


Serikat, angka ketahanan hidup 5 tahun kanker payudara stadium 0 dan 1 bisa
mencapai 100%, sedangkan stadium II, III, dan IV adalah 86%, 57%, dan 20%.
• Rendahnya kesadaran penderita kanker payudara untuk melakukan skrining
sangat berperan dalam meningkatkan angka kejadian dan kematian kanker
payudara.
• Data dari RS Dharmais melaporkan penderita kanker payudara stadium I 6%,
stadium II 18%, stadium III 44%, dan stadium IV 32%
Anatomi Payudara
Payudara terdiri dari lobus dan
duktus. Setiap payudara memiliki
15 hingga 20 bagian yang disebut
lobus. Setiap lobus memiliki
banyak bagian yang lebih kecil
yang disebut lobulus. Lobulus
berakhir dengan puluhan alveolus
. Lobus, lobulus, dan alveolus
dihubungkan oleh saluran-saluran
kecil yang disebut duktus.
Kanker Payudara
Kanker Payudara (carcinoma
mammaee) merupakan kanker pada
jaringan payudara. Ca mamae
paling umum menyerang wanita,
walaupun laki laki mempunyai
potensi terkena akan tetapi
kemungkinan sangat kecil dengan
perbandingan 1 di antara 1000
Ca Mammae terjadi karena kondisi sel telah
kehilangan pengendalian dan mekanisme normalnya,
sehingga mengalami pertumbuhan yang tidak
normal, cepat, dan tidak terkendali.
Ca Mammae sering didefinisikan sebagai suatu
penyakit neoplasma yang ganas yang berasal dari
parenchyma
Epidemiologi Kanker Payudara
Menurut data Global Statistik Cancer (Globocan) tahun 2012, dari
1,7 juta kasus kanker payudara wanita di dunia, sebanyak 47%
terdapat di negara maju dan 52% di negara berkembang (Torre,
2016).
Dari studi Cancer Epidemiology Biomarker, dari 1,7 juta insiden
kanker payudara di dunia, tercatat sebesar 39% terdapat di Asia,
29% di Eropa, 15% di Amerika, 8% di Afrika, dan 1,1 % di
Australia. Dari data tersebut dapat diketahuibahwa benua Asia
merupakan benua dengan insiden kanker payudara tertinggi
dibandingkan dengan negara di benua lain (Desantis, et al., 2015).
Epidemiologi Kanker Payudara
Berdasarkan Pathological Based Registration di Indonesia, ca
mammae menempati urutan pertama dengan frekuensi relatif
sebesar 18,6%.
Angka kejadian ca mammae di Indonesia diperkirakan 12/100.000
wanita. Penyakit ini juga dapat diderita oleh laki-laki dengan
frekuensi sekitar 1%. Lebih dari 80% kasus ca mammae di
Indonesia ditemukan pada stadium lanjut sehingga upaya
pengobatan sulit dilakukan.
Epidemiologi Kanker Payudara

 Tren kasus kanker payudara di Negara Asia sangat cepat meningkat dari
tahun ke tahun. Terdapat beberapa negara dengan kasus kanker payudara
tertinggi yaitu : China, India, Israel, Jepang, Kuwait, Philiphina, dan
Thailand (ACS, 2016).
* prevalensi tumor/kanker di Indonesia menunjukkan adanya
peningkatan dari 1.4 per 1000 penduduk di tahun 2013 menjadi
1,79 per 1000 penduduk pada tahun 2018.

• Prevalensi kanker tertinggi adalah di provinsi DI Yogyakarta


4,86 per 1000 penduduk, diikuti Sumatera Barat 2,47 79 per
1000 penduduk dan Gorontalo 2,44 per 1000 penduduk.

• Hari kangker diperingati setiap tanggal 4 februari


Klasifikasi Kanker Payudara
Berdasarkan gambaran histologis, WHO membuat klasifikasi kanker
payudara sebagai berikut

Noninvasive Carcinoma
a. Ductal carcinoma in situ
b. Lobular Carcinoma in situ
Invasive Carcinoma a. Papillary carcinoma a. Carcinoma with
a. Invasive ductal b. Tubular carcinoma metaplasia
carcinoma c. Adenoid cystic (metaplastic
b. Invasive lobular carcinoma carcinoma)
carcinoma d. Secretory (juvenile) b. Inflamantory
c. Mucinous carcinoma carcinoma xarcinoma
d. Medullary carcinoma e. Apocrine carcinoma c. Other (specify)

Paget’s Disease Of The Nipple


Klasifikasi kanker payudara menurut UICC (International Union Against
Cancer)

Stadium klinis kanker payudara yang banyak digunakan adalah klasifikasi


kanker payudara menurut International Union Against Cancer (UICC) yang
berdasarkan besar tumor, nodul kelenjar aksila dan metastasis yang disebut
dengan TNM
 T : Tumor Primer o T1b : Ukuran tumor lebih dari 0,5 cm
o Tx : Tumor primer tak dapat diperiksa dan tidak lebih 1 cm
o T0 : Tidak terdapat tumor primer o T1c : Ukuran tumor lebih dari 1 cm dan
o Tis : Karsinoma in situ tidak lebih 2 cm
o Tis (DCIS) Ductal carcinoma in situ o T2 : Ukuran tumor lebih dari 2 cm dan
o Tis (LCIS) Lobular carcinoma in situ tidak lebih 5 cm
o Tis (Paget) paget disease o T3 : Ukuran tumor lebih dari 5 cm
o T1 : Ukuran tumor 2 cm atau kurang o T4 : Semua ukuran tumor dengan
o T1a : Ukuran tumor lebih dari 0,1 cm ekstensi ke dinding dada atau kulit
dan tidak lebih 0,5 cm o T4a : Edem (termasuk peau d”orange),
atau ulserasi kulit payudara, atau satelit
nodul pada payudara ipsilateral
o T4c : T4a dan T4b
 N : Limfonodi Regional
o Nx : Limfonodi Regional tan dapat diperiksa
o N0 : Tak ada metastasis di limfonodi regional
o N1 : Metastasis di limfonodi aksila ipsilateral mobile
o N2 : Metastasis di limfonodi aksila ipsilateral fixed
o N2a : Metastasis di limfonodi aksila ipsilateral fixed antar limfonodi atau
fixed ke struktur jaringan sekitarnya
o N2b : Metastasis di Limfonodi mamaria interna
o N3a : Metastasis di Limfonodi infrakavikuler ipslateral
o N3b : Metastasis di Limfonodi mamaria interna dan aksila ipsilateral
o N3c : Metastasis di Limfonodi supraklavikuler
 M : Metastasis jauh
o Mx : Metastasis jauh tak dapat diperiksa
o M0 : Taka da metastasis jauh
o M1 : Metastasis jauh
Patofisiologi Kanker Payudara
* Kanker payudara berasal dari jaringan epithelial, dan paling sering terjadi pada sistem
duktal.
• Mula-mula terjadi hiperplasia sel-sel dengan perkembangan sel-sel atipik.
• Sel-sel ini akan berlanjut menjadi karsinoma in situ dan menginvasi stroma. Kanker
membutuhkan waktu 7 tahun untuk bertumbuh dari sebuah sel tunggal sampai
menjadi massa yang cukup besar untuk dapat diraba ( kirakira berdiameter 1 cm ).
• Pada ukuran itu, kira- kira seperempat dari kanker payudara telah bermetastase.
• Kebanyakan dari kanker ditemukan jika sudah teraba, biasanya oleh wanita itu
sendiri.
• Gejala kedua yang paling sering terjadi adalah cairan yang keluar dari muara duktus
satu payudara, dan mungkin berdarah.
• Jika penyakit telah berkembang lanjut, dapat pecahnya benjolan-benjolan pada kulit
ulserasi
Faktor Risiko

Diet dan Faktor Hormon dan Faktor


yang berhubungan Reproduksi
dengan diet
Faktor Risiko

Riwayat Keluarga Riwayat Adanya


Penyakitt Tumor
Jinak

Radiasi Pengionan pada


saat Pertumbuhan
Payudara
Mencegah Kanker Payudara
● Berolahraga secara rutin.
● Cukup istirahat.
● Menyusui anak hingga berusia dua tahun.
● Pemeriksaan rutin dan teliti dengan SADARI.
● Pengelolaan stres yang baik.
● Pola makan gizi seimbang.
● Tidak merokok atau minum minuman beralkohol.
Pencegahan
Pencegahan primer ialah melakukan pencegahan pada faktor
faktor risiko yang dapat diubah seperti melakukan diet seha
melakukan olahraga secara teratur, tidak mengkonsumsi alkoho
mengontrol berat badan. Dengan melakukan pencegahan prim
akan dapat menurunkan angka kejadian kanker payudara dala
jangka lama.4
Pencegahan sekunder ialah melakukan skrining payudar
Rekomendasi American Cancer Society sebagai berikut :
Untuk pencegahan dan pengendalian kanker di
Indonesia, yaitu kanker payudara dan leher rahim,

antara lain deteksi dini kanker payudara dan


kanker leher rahim pada perempuan usia 30-50
tahun dengan menggunakan metode Pemeriksaan
Payudara Klinis (SADANIS) untuk payudara dan
Inspeksi Visual dengan Asam Asetat (IVA) untuk
leher rahim.
Pengobatan Kankerr Payudara
1. Pembedahan, yang meliputi pengangkatan kanker atau benjolan
(lumpektomi), pengangkatan seluruh payudara (mastektomi),
pengangkatan jumlah terbatas dari kelenjar limfe (sentinel node biopsy),
atau pengangkatan beberapa kelenjar limfe (axillary lymph node
dissection).
2. Radioterapi, yang dilakukan dengan menggunakan energi sinar X dan
proton, untuk mematikan sel-sel kanker.
3. Kemoterapi, yang dilakukan dengan menggunakan obat-obatan tertentu,
untuk mematikan sel kanker.
4. Terapi penghambat hormon, jika kanker diketahui sensitif terhadap
hormon estrogen atau progesteron.
Daftar Pustaka

https://www.alodokter.com/kanker-payudara
https://www.smarterhealth.id/penyakit/kanker-payudara/
http://repository.unimus.ac.id/3268/3/BAB%202.pdf
http://journals.ums.ac.id/index.php/jk/article/view/7668/pdf

Anda mungkin juga menyukai