BAB II
TINJAUAN TEORITIS
1. Konsep Medis
a. Definisi
kemudian disusul kanker kaudal 30% dan kanker seluruh pankreas yaitu
pankreas. Sekitar 70% terjadi pada kaput, 20% pada korpus, dan 10%
pankreas adalah suatu bentuk keganasan pada pankreas yang berasal dari
8
9
jaringan endokrin.
b. Epidemiologi
payudara, baik pada pria maupun wanita. Pada tahun 2018, American
pankreas sedikit lebih tinggi laki-laki daripada perempuan, dan 2/3 dari
kasus baru terjadi pada orang > 65 tahun, dan pada perokok dua kali lebih
sekitar 0,4%-4% .
c. Etiologi
antara lain kebiasaan merokok, diet tinggi lemak, alkohol, kopi, dan
d. Anantomi Fisiologi
rongga perut. Pankreas terdiri atas bagian kepala yang luas, badan, dan
menyentuh limpa (Waught dan Grant, 2017). Pankreas adalah organ pada
(ekor) dari pada kaput (kepala) dan korpus (badan) pancreas. Pulau-pulau
pankreas berasal dari sel duktus dan sel asiner, 90% nya merupakan
2009).
e. Patofisiologi/Patologi
Sebagian besar kasus (±70%) lokasi kanker pada kaput pankreas, 15-
20% pada badan dan 10% pada ekor. Pada karsinoma daerah kaput
luar kendali. Ada berbagai jenis kanker, tetapi itu semua dimulai karena
kanker juga dapat menyerang dan tumbuh menjadi jaringan lain, hal yang
menyerang jaringan lain adalah hal yang membuat sel menjadi sel
lainnya, di mana mereka mulai tumbuh dan membentuk tumor baru yang
terjadi ketika sel-sel kanker masuk ke dalam aliran darah atau pembuluh
getah bening tubuh. Para peneliti masih belum mengetahui secara jelas
apa yang menjadi penyebab utama dari kanker pankreas, tapi mereka
kelenjar getah bening regional, lalu ke hati dan yang lebih jarang, ke
paru-paru. Hal ini juga dapat langsung menyerang sekitar organ visceral
bisa terjadi, dan ini memiliki prognosis yang buruk. Kanker pankreas
al., 2016).
Hilangnya fungsi dari beberapa gen supressor tumor (p16, p53, DCC,
APC, dan DPC4) ditemukan pada 40-60% dari tumor. Deteksi mutasi K-
tumor sudah besar (5-6 cm) dan atau telah terjadi infiltrasi dan melekat
15
f. Manifestasi Klinis
dengan invasi atau kompresi dari struktur yang berdekatan. Gejala awal
steatorea, dan badan lesu biasanya berlangsung lebih dari dua bulan
utama yang sering adalah sakit perut, berat badan turun (>75 % kasus)
Selain itu tanda klinis lain yang dapat kita temukan antara lain,
splenomegali (karena kompresi atau trombosis pada vena porta atau vena
lienalis, atau akibat metastasis hati yang difus), asites (karena infiltrasi
belakang dan nyeri ini lebih berat pada malam hari. Tergantung
pada letak tumor, nyeri dapat menjalar ke kuadran kanan ataupun kiri
atas.
nyeri maupun gatal. Ikterus lebih sering terjadi apabila yang terkena
duktus biliaris.
dari kanker pankreas dan ini tidak berkaitan dengan lokasi ataupun
luasnya tumor.
4) Keluhan lain yang tidak spesifik adalah kembung, mual dan muntah,
pankreas adalah ikterus, dengan nyeri tekan perut serta pembesaran liver,
tanda lain yang jarang adalah terabanya kandung empedu, massa perut
dan edema
g. Komplikasi
1) Ikterus Obstruktif
5) Ascites
7) Diabetes melitus
8) Steatorrhea
9) Thrombophlebitis migrans
h. Pemeriksaan Penunjang
1) Laboratorium
karena defisiensi nutrisi atau perdarahan per anal, atau akibat penyakit
atas batas yang normal, begitu pun dengan billirubin. Penanda tumor
pada pasien dengan besar tumor > 3 cm, dan merupakan batas reseksi
80%.
(bilirubinuria).
2) Gambaran Radiologi
a
21
d e
22
Gambar 2.3
Gambaran Radiologi
https://www.academia.edu/28901925/Lp_CA_Pankreas
a) Gastroduodenografi
b) Ultrasonografi
adalah:
c) CT-Scan
2016).
24
al, 2016).
(Sudoyo, 2016).
25
kecil. Selain itu EUS sangat akurat untuk melihat invasi lokal dan
metastasis nodal dari kanker pankreas. Selain itu EUS juga dapat
i. Penatalaksanaan
hanya dapat dilakukan pada sekitar 10-20% kasus. Selain itu, angka
berikut.
2) Bedah paliatif.
3) Kemoterapi.
tetapi hal ini masih dalam proses penelit ian lebih lanjut.
4) Radioterapi.
Fluorouracil).
5) Terapi simtomatik.
opioid.
a. Pengkajian Keperawatan
1) Identifikasi
a) Klien
b) Penanggung jawab
c) Data medik
d) Keadaan Umum
tanda-tanda vital.
e) Pengukuran
f) Genogram
Pola Nutrisi-Metabolik
Kaji status nutrisi seblum dan sesudah sakit, kaji pola makan
klien
Pola Eliminasi
BAB apakah lembek atau keras, warna feses kuning atau pucat.
Kaji pola tidur klien sebelum sakit atau sesudah sakit apakah
menggunakan PQRST.
lingkungan sekitarnya.
Pola Reproduksi-Seksualitas
h) Pemeriksaan Fisik
(Irmayanti, 2018).
i) Pemeriksaan Penunjang
j) Penatalaksanaan Medik
pemakaian.
b. Analisa Data
c. Diagnosa Keperawatan
pankreas).
akut dapat dideskripsikan sebagai nyeri yang terjadi setelah cedera akut,
penyakit atau intervensi bedah, dan memiliki awitan yang cepat, dengan
singkat (kurang dari enam bulan) dan menghilang dengan atau tanpa
pengobatan setelah keadaan pulih pada area yang rusak. Nyeri akut
31
nutrien.
makanan sumber serat seperti sayur dan buah kaya akan mineral dan
2008; Friess, 1993) studi oleh Bruno dkk, 1998 menunjukkan bahwa
badan.
interstisial, dan/ atau intraselular (Tim Pokja SDKI DPP PPNI, 2016).
terhadap objek yang tidak jelas dan spesifik akibat antisipasi bahaya
ancaman (PPNI, 2017) diagnosa yang diperoleh pada klien ini adalah
itu tidur juga dikatakan sebagai keadaan tidak sadarkan diri yang relatif,
(Potter & Perry, 2016). Gangguan pola tidur merupakan gangguan yang
terjadi pada kualitas dan kuantitas waktu tidur seseorang akibat faktor
d. Intervensi
LUARAN
NO. DIAGNOSIS KEPERAWATAN INTERVENSI KEPERAWATAN RASIONAL
KEPERAWATAN
1. Nyeri Akut (D.0007) Setelah dilakukan Manajemen nyeri I.08238 Manajemen nyeri I.08238
Definisi: intervensi keperawatan
Pengalaman sensorik atau emosional selama 3x24 jam, maka Observasi Observasi
yang berkaitan dengan kerusakan Tingkat Nyeri 1. Identifikasi lokasi, karakteristik, 1. Nyeri berdasarkan lokasi sangat
jaringan aktual atau fungsional, dengan menurun, dengan frekuensi kualitas, intensitas berbeda tingkat nyerinya. Lokasi
onset mendadak atau lambat dan kriteria hasil : nyeri. di superfisial, nyeri bersifat tajam
berintensitas ringan hingga berat yang 1) Keluhan nyeri karena nyeri pada kulit, subcutis,
berlangsung kurang dari 3 bulan. meringis (4). dan terlokalisasi. Nyeri somatik
Penyebab: 2) Sikap protektif dlam, nyeri berasal dari otot,
1) Agen pencedera fisiologis (mis. (4). tendon, bersifat tumpul, dan
Inflamasi). 3) Gelisah (4). kurang terlokalisasi. Nyeri
2) Agen pencederaan fisik (mis. 4) Kesulitan tidur visceral atau organ
Abses, prosedur operasi, trauma). (4). pembungkusnya, seperti nyeri
Gejala dan tanda mayor: Keterangan: kolik gastrointestinal dan kolik
Subjektif 1. Menurun. ureter. Karakteristik nyeri
1) Mengeluh nyeri 2. Cukup menurun. menentukan apakah akut atau
Objektif 3. Sedang. kronis. Nyeri akut lamanya
1) Tampak meringis 4. Cukup dalam hitungan menit ditandai
2) Bersikap protektif (mis. Waspada, meningkat. peningkatan tekana darah, nadi,
posisi menghindari nyeri) 5. Meningkat. respirasi dan respon pasien
3) Gelisah biasanya manangis, mengerang,
4) Sulit tidur Setelah dilakukan dan menggosok bagian nyerinya.
Gejala dan tanda minor: intervensi keperawatan Nyeri kronis berlangsung lama
Objektif selama 3x24 jam, maka dan intensitasnya bervariasi,
1) Menarik diri Kontrol Nyeri biasanya berlangsung lebih dari
2) Berfokus pada diri sendiri Meningkat, dengan enam bulan. Nyeri kronis
Kondisi klinis terkait: kriteria hasil: biasanya membuat pasien depresi
35
Terapeutik Terapeutik
5. Berikan terapi nonfarmakologik 5. Terapi non farmakologi
untuk mengurangi rasa nyeri merupakan strategi
(misal terapi musik, kompres penyembuhan atau mengurangi
hangat/ dingin, terapi bermain). nyeri tanpa obat-obatan misalnya
terpi musik, kompres
hangat/dingin karena otak
mengeluarkan Beta Endhorpin
hormon. Hormon tersebut
muncul membuat saraf menjadi
rileks dan menimbulkan efek
penghilang rasa nyeri.
(Alifiyanti, 2017)
37
Edukasi Edukasi
8. Jelaskan strategi meredakan 8. Strategi meredakan nyeri bisa
nyeri. menggunakan tehnik
farmakologi dan non farmaklogi.
Teknik farmakologi yaitu
menggunakan obat-obatan
pereda nyeri yang akan
menghambat reseptor nyeri.
Teknik non farmakologi yaitu
dengan teknik nafas dalam, terapi
musik, pijatan, kompres akan
merangsang pengeluaran hormon
endorphin yang berfungsi
38
Kolaborasi Kolaborasi
11. Kolaborasi pemberian dosis dan 11. Analgetik harus sesuai indikasi
jenis analgesik, sesuai indikasi karena akan membantu proses
pemyembuhan dan mengurangi
rasa nyeri ke klien. (Arif, 2019)
2. Defisit Nutrisi (D.0019) Manajemen nutrisi Manajemen nutrisi
Kategori : fisiologi Observasi Observasi
Subkategori : nutrisi dan cairan. 1. Identifikasi status nutrisi 1. Status nutrisi merupakan ukuran
keberhasilan dalam pemenuhan
39
penyembuhan. Suplemen
makanan mengandung satu atau
beberapa nutrisi tubuh seperti
vitamin, mineral, asam amino,
serat dan asam lemak. Produk ini
secara umum memnuhi
kebutuhan mikro dan makro
nutrien. (Damerla, 2008)
Kolaborasi Kolaborasi
8. Kolaborasikan dengan ahli 8. Kebutuhan kalori perhari perlu
gizi untuk menentukan dicukupi dengan pas.
jumlah kalori dan jenis nutrie Kekurangan kalori dapat
yang dibutuhkan, jika perlu. membahayakan kesehatan karena
tubuh kekurangan nutrisi,
sebaliknya jika berlebihan juga
dapat menyebabkan berat badan
berlebih dan rentan terhadap
penyakit kronis. Jenis makanan
sangat menentukan peningkatan
daya tahan tubuh dan proses
penyembuhan penyakit, oleh
karena itu, peran ahli gizi sangat
dibutuhkan. (Coreia, 2007)
Penurunan volume cairan dengan kriteria hasil teraba lemah, tekanan secara drastis. Kondisi ini
intravaskuler, interstisiel, dan /atau sebagai berikut : darah menurun, tekanan menyebabkan oksigen dalam
intraseluler. nadi menyempit,turgor tubuh berkurang dan
1. Kekuatan nadi kulit menurun, membrane membuat fungsi organ
Penyebab meningkat mukosa kering, volume terganggu. Jika tidak segera
1. Kehilangan cairan aktif 2. Turgor kulit urine menurun, hematokrit ditangani akan berakibat fatal
2. Kegagalan mekanisme regulasi meningkat meningkat, haus dan seperti komplikasi ke ginjal,
3. Peningkatan pemeailitas kapiler 3. Output urine lemah) otak sampai kematian.
4. Kekurangan intake cairan meningkat (Ganong WF, 2012)
5. Evaporasi 4. Pengisi vena
meningkat
Gejala dan Tanda Mayor 5. Ortopnea menurun
Subjektif : - 6. Dispnea menurun
2. Monitor intake dan output 2. Keseimbangan cairan atau balance
Objektif: 7. Paroxysmal
cairan cairan sangat penting diketahui
1. Frekuensi nadi meningkat nocturnal dyspnea
(PND) menurun dan dimonitor agar mencegah
2. Nadi teraba lemah
menurun terjadinya komplikasi dan
3. Tekanan darah menurun tercapainya pemenuhan kebutuhan
4. Tekanan nadi menyempit 8. Ederna anarsarka
menurun sel dan jaringan. Keseimbangan
5. Turgor kulit menyempit cairan dapat dicapai jika input dan
9. Edema perifer
6. Membran mukosa kering menurun output seimbang agar proses
7. Volume urin menurun 10. Berat badan menurun metabolisme dapat berfungsi
8. Hemtokrit meningkat 11. Distensi vena engan baik. (Ganong WF, 2012)
jugularis menurun
Gejala dan Tanda Minor Subjektif 12. Suara napas
1. Merasa lemah tambahan menurun Teraupeutik
2. Mengeluh haus 13. Kongesti paru Terapeutik
menurun 3. Berikan posisi modified 3. Posisi modified trendelenburg
trendelenburg merupakan metode sederhana
Objektif 14. Perasaan lemah untuk memprediksi perbaikan
1. Pengisian vena menurun menurun hemodinamika pasien dalam
43
Edukasi Edukasi
5. Anjurkan memperbanyak 5. Asupan cairan oral dapat
asupan cairan oral membantu merehidrasi cairan
tubuh. Pada kondisi hipovolemia
sangat diperlukan asupan cairan
untuk mencegah terjadinya shock,
dimana cairan yang keluar lebih
banyak daripada cairan yang
masuk. Jadi aupan cairan oral
berperan dalam mengembalikan
keseimbangan cairan. (Ganong
WF, 2012)
Kolaborasi Kolaborasi
7. Kolaborasi pemberian 7. Cairan issotonis diperuntukkan
cairan IV issotonis (mis. bagi penderita hipovolemia
45
Edukasi Edukasi
5. Jelaskan pentingnya tidur 5. Tidur yang berkualitas
cukup selama sakit dibutuhkan oleh pasien agar
kondisi dan daya tahan tubuh
dapat dipertahankan optimal.
Saat tidur sel yang rusak akan
diperbaiki. Saat tidur produksi
sitokinin aktif untuk membantu
melawan bakteri dan virus dsalam
tubuh. Senyawa meningkatkan
sistem kekebalan tubuh.
(Alifiyanti, 2017)
Terapeutik : Terapeutik :
3. Ciptakan suasana terapeutik 3. Dalam suasana terapeutik, pasien
untuk menumbuhkan terlibat penuh dalam komunikasi
kepercayaan sehingga suasana terapeutik
tercipta dan merupakan salah satu
bentuk dari berbagai komunikasi
yang dilakukan untuk proses
50
penyembuhan. (Damayanti,
2008)
Edukasi: Edukasi
6. Informasikan secara aktual 6. Penjelasan yang benar akan
mengenai diagnosis, mengurangi tingkat kecemasan.
pengobatan, prognosis Penurunan kecemasan sangat
51
Kolaborasi : Kolaborasi :
9. Kolaborasi dalam 9. Pemberian obat anti ansietas
pemberian obat sangat penting karena golongan
obat ini akan meningkatkan
aktivitas reseptor serotonin dan
dopamin di saraf. Rangsangan
tersebut dapat mengubah pesan
yang diterima oleh saraf sehingga
mengurangi kecemasan.
(Damayanti, 2008)
53
serta evaluasi respon klien dari tindakan keperawatan yang dilakukan dan
B. Konsep Nyeri
berikut ini untuk mengetahui efek nyeri pada klien. Patricia A. Potter 2015
subjektif karena perasaan nyeri berbeda pada setiap orang dalam hal
rasa nyeri itu merupakan salah satu kebutuhan dasar yang merupakan tujuan
dengan onset mendadak atau lambat dan berintensitas ringan hingga berat
cedera akut, penyakit atau intervensi bedah, dan memiliki awitan yang cepat,
singkat (kurang dari enam bulan) dan menghilang dengan atau tanpa
pengobatan setelah keadaan pulih pada area yang rusak. Nyeri akut biasanya
asuhan keperawatan pada pasien dengan nyeri. Ada banyak jalan untuk
memulai mendiskusikan tentang tipe-tipe nyeri, antara lain melihat nyeri dari
segi durasi nyeri, tingkat keparahan dan intensitas, model transmisi, lokasi
nyeri, dan kausatif dari penyebab nyeri itu sendiri (Perry & Potter, 2015).
a. Nyeri Somatik,jika organ yang terkena adalah organ soma seperti kulit,
otot, sendi, tulang, atau ligament karena di sini mengandung kaya akan
terjadi jika terluka atau keseleo. Selain itu, nyeri juga bias terjadi akibat
55
iskemik, seperti pada kram otot. Hal inipun termasuk nyeri nosiseptif.
Potter, 2015).
b. Nyeri viseral, jika yang terkena adalah organ-organ viseral atau organ
dalam yang meliputi rongga toraks (paru dan jantung), serta rongga
abdomen (usus, limpa, hati dan ginjal), rongga pelvis (ovaruim, kantung
kemih dan kandungan). Berbeda dengan organ somatik, yang nyeri kalau
diinsisi, digunting atau dibakar, organ somatik justru tidak. Organ viseral
akan terasa sakit kalau mengalami inflamasi, iskemik atau teregang. Selain
itu nyeri viseral umumnya terasa tumpul, lokalisasinya tidak jelas disertai
dengan rasa mual - muntah bahkan sering terjadi nyeri refer yang dirasakan
3. Patofisiologi Nyeri
merupakan ujung saraf bebas dalam kulit yang berespon hanya pada
stimulus yang kuat, yang secara potensial merusak (Ehde 2018). Reseptor
pada bagian kutaneus terbagi dalam dua komponen yaitu: serabut A delta
serabut saraf perifer. Serabut nyeri memasuki medula spinalis dan menjalani
salah satu dari beberapa rute saraf perifer. Serabut nyeri memasuki medula
spinalis dan menjalani salah satu dari beberapa rute saraf dan akhirnya
stimulus nyeri sehingga tidak mencapai otak atau ditransmisi tanpa hambatan
saraf sangat bebas yang memiliki sedikit atau bahkan tidak memiliki myelin
yang tersebar pada kulit dan mukosa, khususnya pada visera, persendian,
dinding arteri, hati, dan kandung empedu. Reseptor nyeri dapat memberikan
4. Efek Nyeri
dibedakan berdasarkan klasifikasi nyeri, yaitu nyeri akut dan nyeri kronis.
nyeri hebat dan stres yang berkaitan dengan nyeri tidak mampu untuk nafas
makan.
menghindari nyeri), gelisah, frekuensi nadi meningkat, dan sulit tidur. Gejala
6. Pengukuran Nyeri
10, di bawah ini, nol (0) merupakan keadaan tanpa atau bebas nyeri,
sedangkan 1-3 adalah nyeri ringan, 4-6 adalah nyeri sedang, 7-9 adalah
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
kanan sakit tak tertahankan, dengan tengah kira-kira nyeri yang sedang
ini disebut nosisepsi (nociception) (Perry & Potter, 2015). Mekanisme Nyeri
aktivitas listrik yang biasa disebut potensial aksi. Dalam hal nyeri akut
zat-zat kimia menjadi impuls listrik inilah yang disebut proses transduksi.
atau impuls listrik tersebut dari nosiseptor sampai pada kornu posterior
persepsi nyeri orang per orang terhadap suatu stimlus yang sama.
neuron kedua terjadi dikornu posterior medula spinalis, dari mana ia naik
sistem limbik.
e. Persepsi adalah proses yang sangat kompleks yang sampai saat ini belum
dari sistim limbik, yang akhirnya dirasakan sebagai persepsi nyeri berupa
a. Usia
b. Jenis kelamin
Secara umum jenis kelamin pria dan wanita tidak berbeda secara
jenis kelamin misalnya ada yang menganggap bahwa seorang anak laki-
laki harus berani dan tidak boleh menangis sedangkan seorang anak
c. Kebudayaan
nyeri. Individu mempelajari apa yang ajarkan dan apa yang diterima oleh
d. Perhatian
e. Ansietas
f. Kelemahan
g. Pengalaman sebelumnya
maka ansietas atau rasa takut dapat muncul. Sebaliknya jika individu
h. Gaya koping
(suami) dapat menurunkan nyeri kala I, hal ini dikarenakan ibu merasa
Potter, 2015).
j. Makna nyeri
nyeri yang berbeda dengan wanita yang mengalami nyeri cidera kepala
9. Managemen nyeri
Bagi penderita hipertensi atau tekanan darah tinggi, musik bisa dijadikan
Mozart dianggap sebagai salah satu dari komponis musik klasik Eropa yang
dalam kegiatan ritual, sosial & upacara politik. Secara tradisional, musik
dipercaya berdampak terhadap respon fisik & emosial. Lebih lanjut, musik
abad 20, yang sebelumnya sudah ada pada kebudayaan sepanjang abad.
misalnya musik klasik karya Mozart (Yuliana, Pujiastuti, and Hartati 2020).
musik ekslusif seperti pop, disco, rock and roll dan musik berirama keras
(dua beat pendek, 1 beat panjang dan lalu pause) adalah irama yang
intrumentalia dan musik klasik adalah musik yang seringkali dipakai untuk
semua hal yang baik, adil dan indah. Musik klasik akhir-akhir ini mula
Musik klasik misalnya karya Mozart, bach, bethoven dan vivaldi bisa
66
Utari 2017).
emosi. Terapi musik adalah suatu bentuk terapi dibidang kesehatan yang
memakai musik & aktivitas musik untuk mengatasi banyak sekali kasus
pada aspek baik fisik, psikologis, kognitif dan kebutuhan sosial individu.
Terapi musik bisa dipakai pada lingkup klinis, pendidikan dan sosial bagi
2. Keistimewaan Mozart
sendiri ke otak dan diolah sehingga membentuk pengaruh yang sangat baik
3. Manfaat Musik
dan spiritual. Musik memiliki pengaruh besar terhadap pikiran. Hal ini
tersebut terbukti dari efek yang tercipta dari musik tersebut, ada musik
penting, yaitu bit (beat), ritme, dan harmonis. Beat dapat mempengaruhi
roh. Setiap musik yang kita dengarkan walaupun hal tersebut tidak sengaja
akan merangsang system ini secara otomatis walau tanpa disimak atau
keseimbangan sosial
pikiran kreatif.
timbul sesuai dengan perjalanan penyakit adalah seperti nyeri akut, defisit nutrisi,
hipovolemi, pola tidur dan ansietas. Salah satu dari masalah tersebut yaitu nyeri
akut yang dimana ini masuk menjadi salah satu hal pion ke tiga dalam konsep
middle range theory, karena memiliki batasan konsep dan proposisi, tingkat
Kenyamanan ialah kebutuhan yang diperlukan pada rentang sakit hingga sehat
dan kenyamanan merupakan label tahap akhir dari tindakan terapeutik perawat
penampilan dalam bekerja. Namun, arti ini tidak secara implisit, ada konteks
lainnya dan masih bersifat ambigu. Konsep tersebut dapat diartikan sebagai kata
kerja, kata benda, kata sifat, kata keterangan, proses dan hasil. Alligood (2014),
yaitu:
70
yang diterima.
2. Kenyamanan adalah hasil holistik yang ingin dicapai oleh setiap individu
6. Integritas institusi didasari oleh orientasi siswa nilai penerima asuhan. Sama
konteks keluarga dan pemberi asuhan. Perawat memiliki fungsi unik dalam
Dampak nyeri akut pada pasien tumor kaput pankreas adalah tumor
yang besar akan menekan lingkungan sekitar saraf, menimbulkan rasa sakit di
punggung atau perut yang terkadang bisa menjadi hebat. Lokasi sakit perut
biasanya di ulu hati, awalnya difus, selanjutnya terlokalisir. Sakit perut biasanya
2013).
berperan besar dalam menurunkan nyeri. Jenis terapi ini meliputi terapi musik
klasik, tehnik relaksasi dan gaya hidup yang lebih sehat. Salah satu cara yang
fisik, dan kesehatan emosi (Padila et al., 2020). Adapun praktik keperawatan
kanker yang dirawat di rumah, dimana akan berdampak pada situasi fisik serta
obat untuk masalah kecemasan, rasa sakit serta susah tidur, mampu
Musik memiliki efek psikologis, fisik, sosial, dan spiritual yang dapat
meningkatkan kualits hidup pasien kanker (Nuwa & Kiik, 2020). Meskipun
dampak positif dari terapi musik ini masih diperdebatkan, namun hasil
penelitian yang dilakukan oleh Li et al., 2020 membuktikan bahwa terapi musik
72
efektif menurunkan kecemasan pasien kanker, di mana terapi musik dan seni
ketukan permenit. Musik yang paling efektif dalam manajemen nyeri yaitu
lainnya melodi dan frekuensi yang tinggi menimbulkan mood yang positif,
mengukur nyeri sebelum diberikan terapi musik. Setelah itu, musik Mozart
disimpulkan bahwa terapi musik klasik Mozart efektif untuk menurunkan nyeri
dan membuktikan bahwa sampel berasal dari suku, usia dan jenis kelamin yang
(2018) serta Murtisari, dkk (2014) yang menyatakan bahwa terapi musik
frekuensi alfa dan betha 5000-8000 Hz dapat merangsang tubuh dan pikiran
endorphin yang akan berdampak menjadikan tubuh rileks dan membuat detak
memperbaiki suasana hati (mood), baik itu menciptakan suasana tenang, rileks,
nyaman
judul The use of music therapy during the treatment of Cancer patients: A
Collection of evidence terdapat 12 studi klinis yang dilakukan antara tahun 2001
dan 2011 terdiri dari total 922 pasien. Delapan studi secara acak uji coba
bahwa terdapat perbedaan pada perbaikan jangka pendek dalam suasana hati,
penderita paling banyak berusia 55-64 tahun dan lebih banyak pada laki-laki,
74
salah satu faktornya adalah laki-laki lebih banyak mengonsumsi rokok dari pada
perempuan.
Musik Mozart merupakan salah satu tehnik distraksi dalam bentuk perubahan
kesadaran melalui bunyi, kesunyian, ruang, dan waktu. Musik harus didengarkan
terapi musik telah terbukti dalam menurunkan skala nyeri pada saat pasien
mendapatkan perawatan.
Pemberian terapi musik Mozart ini dilakukan selama 3 hari, dalam sehari
endorfin yang merupakan substansi jenis morfin yang disuplai oleh tubuh.
pada anak yang diberikan distraksi terapi musik Mozart skala nyerinya lebih
rendah dibandingkan dengan anak yang tidak diberikan distraksi musik Mozart.
Hal ini sesuai juga dengan terapi musik Mozart dapat menurunkan nyeri.
sebesar 12,61. Terapi musik sangat efektif diberikan selama 10-30 menit, hal
tersebut dikarenakan durasi 10-30 menit lebih efektif dan tidak menyebabkan