Anda di halaman 1dari 24

ASUHAN KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH PADA DENGAN

DIAGNOSA MEDIS CKD DI RUANG HEMODIALISA

RSUPD SLEMAN YOGYAKARTA

KELOMPOK KMB
OLEH:
SENI PUTRI P07120520049

ZULFITRAWATI P07120520050
VAN WAYON TAHIDJI P07120520051

MENGETAHUI

PERCEPTOR AKADEMIK PERCEPTOR KLINIK

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

POLITEKNIK KESEHATAN YOGYAKARTA

PROGRAM STUDI PROFESI NERS

2021

BAB I
LAPORAN PENDAHULUAN
KANKER PANKREAS
A. DEFINISI
Kanker pankreas merupakan kanker GI mematikkan yang berkembang cepat. Kanker ini paling sering menyerang orang kulit hitam. Terutama pria berusia 35-70 tahun.
Tumor pankreas hampir selalu merupakan adeno karsinoma dan paling sering muncul di kepala pankreas. Tumor badan dan ekor pankreas dan tumor sel kepulauan jarang
muncul.
Kanker Pankreas merupakan tumor ganas yang berasal dari sel-sel yang melapisi saluran pankreas. Sekitar 95% tumor ganas pankreas merupakan Adenokarsinoma. Tumor-
tumor ini lebih sering terjadi pada laki-laki dan agak lebih sering menyerang orang kulit hitam. Tumor ini jarang terjadi sebelum usia 50 tahun dan rata-rata penyakit ini
terdiagnosis pada penderita yang berumur 55 tahun. (Brunner & Suddarth, 2001).
Di Amerika Serikat, kanker pankreas adalah tumor ganas paling sering kedua pada traktus gastrointestinal dan penyebab kematian nomor empat diantara kanker lainnya.
Kanker pankreas sulit didiagnosis, terutama pada stadium awal, sehingga menyulitkan tatalaksana.11 Data kepustakaan kanker pankreas di Indonesia masih sangat sedikit
B. ANATOMI
Pankreas merupakan suatu kelenjar yang terletak retroperitoneal dengan ukuran panjang 12–15 cm dan tebal 2,5 cm, serta berada di belakang lambung.1 Strukturnya lunak
dan berlobulus. Pankreas terdiri atas caput (kepala), corpus (badan), dan cauda (ekor) (lihat Gambar 1).2

Pankreas merupakan kelenjar campuran, yaitu endokrin dan eksokrin.3 Endokrin pankreas terdiri atas pulaupulau langerhans yang di dalamnya terdapat beberapa tipe sel, yaitu
sel alfa, sel beta, sel delta, dan sel F.4 Eksokrin pankreas mengeluarkan getah pankreas yang terdiri atas enzim pankreas yang disekresikan oleh sel asinus (amilase, lipase,
nuklease, dan enzim proteolitik) dan larutan cairan basa yang disekresikan oleh duktus pancreas
Kanker atau tumor ganas (malignant neoplasm) adalah suatu penyakit yang timbul ketika sel-sel lolos dari mekanisme kontrol yang normalnya membatasi pertumbuhan
sel.6 Selsel kanker tersebut dapat menyerang dan menghancurkan struktur sekitarnya dan dapat menyebar ke tempat yang jauh (metastasis) yang dapat menyebabkan
kematian.7 Kanker dapat menyerang berbagai organ tubuh, termasuk pankreas. Kanker pankreas dapat berasal dari eksokrin dan endokrin. Menurut WHO, secara histologis
kanker eksokrin pankreas terdiri atas ductal adenocarcinoma, serous cystadenocarcinoma, mucinous cystadenocarcinoma, intraductal papillary-mucinous carcinoma, acinar cell
carcinoma, pancreoblastoma, dan solid pseudopapillary carcinoma. 8 Sedangkan kanker endokrin pankreas terbagi menjadi dua, yaitu fungsional dan non-fungsional. Kanker
endokrin fungsional, terdiri atas gastrinoma, somatostatinoma, insulinoma, glukagonoma, VIPoma, dan GRFoma
C. MANIFESTASI KLINIS
1. Penurunan berat badan, nyeri abdomen, dan ikterik merupakan tanda-tanda klasik dan dapat berkembangan hanya jika penyakitnya sudah tahap lanjut.
2. Penurunan berat badan yang cepat, banyak dan progresif.
3. Nyeri abdomen atau nyeri abdomen bagian atas yang tidak jelas asalnya atau rasa tak nyaman yang tidak berhubungan dengan fungsi gastrointestinal manapun; menjalar
sebagai nyeri boring pada punggung tengah; akan lebih menghebat pada malah hari; pembentukan asites adalah hal yang umum.
4. Awitan gejala-gelaja dari defiseiensi insulin; glukosuria, hiperglikemia, dan toleransi glukosa abnormal; diabetes mungkin merupakan tanda dini dari karsinoma.
D. ETIOLOGI
Penyebab sebenarnya kanker pankreas masih belum jelas. Penelitian epidemiologic menunjukkan adanya hubungan kanker pankreas dengan beberapa factor eksogen
(lingkungan) dan faktor endogen pasien. Etıologi kanker pankreas merupakan interaksi kompleks antara faktor endogen pasien dan factor lingkungan. 
1. Faktor Resiko Eksogen
Dalam fisiologi pancreas getah pancreas bersifat basa dengan komposisi HCO3 (Asam) dengan kadar 113 meg/L. Setiap hari disekresikan sekitar 1500 mL getah
pancreas. Sekresi getah pancreas bersama dengan sekresi empedu dan getah usus berefek pada penetralan asam lambung dan menaikkan pH duodenum menjadi 6,0 – 7,0.
Didalam getah penkreas terdapat tripsinogen yang diubah menjadi enzim aktif tripsin. Tripsin berfungsi untuk mengubah kimotripsinogen menjadi kimotripsin yang
merangsang kerja enzim enteropeptidase. Definisi enterpeptidase akan mengakibatkan kelainan kongenital dan nutrisi protein.
Merupakan adenoma yang jinak dan adenokarsinoma yang ganas yang berasal dari sel parenkim (asiner atau sel duktal) dan tumor kistik. Yang termasuk factor resiko
eksogen adalah makanan tinggi lemak dan kolesterol, pecandu alkohol, perokok, orang yang suka mengkonsumsi kopi, dan beberapa zat karsinogen. (Setyono, 2001).
2. Faktor Resiko Endogen
Penyebaran kanker/tumor dapat langsung ke organ di sekitarnya atau melalui pembuluh darah kelenjar getah bening. Lebih sering ke hati, peritoneum, dan paru. Kanker di
kaput pankreas lebih banyak menimbulkan sumbatan pada saluran empedu disebut tumor akan masuk dan menginfiltrasi duodenum sehingga terjadi perdarahan di
duodenum. Kanker yang letaknya di korpus dan kaudal akan lebih sering mengalami metastasis ke hati, bisa juga ke limpa.  (Setyono, 2001)..
3. .Faktor Genetik
Pada masa kini peran faktor genetik pada kanker pancreas makin banyak diketahui. Sekitar 10% pasien kanker pancreas mempunyai predisposisi genitik yang diturunkan.
Proses karsinogenesis kanker pankreas diduga merupakan akumulasi dari banyak kejadian mutasi genetik.  
Kebanyakan penderita gastrinoma memiliki beberapa tumor lainnya yang berkelompok didalam atau didekat pancreas. 50% kasus merupakan suatu kegansan. Kadang-
kadang gastrinoma merupakan bagian dari suatu kelainan bawaan yaitu neoplasia endokrin multiple. Neoplasia ini merupakan sumber yang berasal dari sel-sel pada kelenjar
endokrin yang berlainan seperti sel-sel yang menghasilkan insulin pada pancreas.
4. Faktor Predisposisi :
a. Bertambahnya usia
b. Kebiasaan merokok
c. Diet rendah lemak
d. Diabetes
e. Radang pankreas kronik
f. Genetik
E. PATOFISIOLOGI
Pada umumnya tumor meluas ke retroperitoneal ke belakang pankreas, melapisi dan melekat pada pembuluh darah. Secara mikroskopik terdapat infiltrasi di jaringan
lemak peripankreas, saluran limfe, dan perineural. Pada stadium lanjut, kanker kaput pancreas sering bermetastasis ke duodenum, lambung, peritoneum, hati dan kandung
empedu.
Kanker pancreas pada bagian badan dan ekor pancreas dapat metastasis ke hati, peritoneum, limpa, lambung dan kelenjar adrenal kiri. Karsinoma di kaput pancreas sering
menimbulkan sumbatan pada saluran empedu sehingga terjadi kolestasis ekstra-hepatal. Disamping itu akan mendesak dan menginfiltrasi duodenum, sehingga dapat
menimbulkan peradangan di duodenum. Karsinoma yang letaknya di korpus dan kaudal, lebih sering mengalami metastasis ke hati dan ke limpa.
Konsumsi alcohol, infeksi bakteri/virus akan serta faktor-faktor yang beresiko mengakibatkan edema pada pancreas (terutama daerah ampula vater). Edema pada ampulla
akan berakibat aliran balik getah empedu dari duktus koledokus ke dalam duktus pankreatikus. Dengan demikian didalam pancreas akan terjadi peningkatan kadar enzim yang
mengakibatkan peradangan pada pancreas. Proses peradangan ini kalau ditumpangi mikroorganisme maka akan berakibat terbawanya toksik kedalam darah yang merangsang
hipotalamus untuk meningkatkan ambang suhu tubuh (muncul panas).
Adanya refluks enzim akan meningkatkan volume enzim dan distensi pada pancreas yang merangsang reseptor nyeri yang dapat dijalarkan ke daerah abdomen dan
punggung. Kondisi ini memunculkan adanya keluhan nyeri hebat pada abdomen yang menjalar sampai punggung.
Distensi pada pancreas yang melampaui beban akan berdampak pada penekanan dinding duktus dan pancreas serta pembuluh darah pancreas. Pembuluh darah dapat
mengalami cidera bahkan sampai rusak sehingga darah dapat keluar dan menumpuk pada pancreas atau jaringan sekitar yang berakibat pada ekimosis pinggang dan umbilicus.
Kerusakan yang terjadi pada pancreas secara sistemik dapat meningkatkan respon asam lambung sehingga salah satu pertahanan untuk mengurangi tingkat kerusakan. Akan
tetapi kelebihan ini justru akan merangsang respon gaster untuk meningkatkan ritmik kontraksinya yang dapat meningkatkan rasa mual dan muntah.
Mual akan berdampak pada penurunan intake cairan sedangkan muntah akan berdampak peningkatkan pengeluaran cairan tubuh. Dua kondisi ini menurunkan volume dan
komposisi cairan tubuh yang secara otomatis akan menurunkan volume darah. Penurunan volume darah inilah yang secara klinis akan berakibat hipotensi pada penderita.
Penurunan volume darah berkontribusi pada penurunan pengikatan oksigen dan penyediaan nutrisi bagi sel sehingga terjadi penurunan perfusi sel termasuk otak. Kondisi
seperti inilah yang dapat menimbulkan agitasi pada penderita. Ditambah lagi mual akan menurunkan komposisi kalsium darah yang berdampak pada penurunan eksitasi system
persarafan. (Sujono Riyadi, 2013).
F. PATHWAY CA PANKREAS

Makanan mengandung kolesterol, pecandu alkohol,


perokok, kopi, dan zat karsinogen

Gangguan pertumbuhan seluler pada pankreas

Tumor pankreas

Mempengaruhi fungsi Berkembang menjadi Ca Pankreas Distensi abdomen


pankreas
Iritasi & oedem pankreas Ekspansi paru menurun
Produksi insulin terganggu
Merangsang ujung-ujung saraf sensori Sesak
Gangguan metabolisme
KH/glukosa Nyeri dipersepsikan Pola napas
tidak efektif
Penurunan energi Nyeri

Kelemahan
Pada epigastrium
Intoleransi
Menginduksi mual/muntah Anoreksia
aktivitas

Intake oral kurang


Resiko kekurangan
cairan tubuh
Nutrisi kurang dari
kebutuhan tubuh
Merangsang hipotalamus

Hipertermi Perubahan status kesehatan

Kurang informasi ttg kondisi dan pengobatan

Kurang
pengetahuan

G. PEMERIKSAAN DIAGNOSTIC
1. Laboratorium Anemia karena terjadi defisiensi zat besi, nutrisi, perdarahan per anal.
a) Amylase serum meningkat
b) TES faal hati bilirubin, serum, SGT, SGOT
c) Kadar glukosa darah > 20 %.
2. Pemeriksaan Abdomen
Pada pemeriksaan abdomen akan terasa suatu massa epigastrium. Letak tumor pada peritoneal. Pada beberapa pasien dapat di raba adanya pembesaran kandung empedu,
hepatomegali (akibat bermetastasis). Bila ditemukan asites maka akan terjadi invasi ke peritoneum.
3. Pemeriksaan Radiologi
Yang paling baik adalah dengan menggunakan ERCP (Endoscopic ong Pancreatography) Retrogade Cholangi. Dengan memasukkan media control ke dalam canula
melalui papilla vateri ke dalam duktus pankreatikus. PTC (Percutaneous Transhepatic merupakan tindakan  Duodenoskop lain yang dapat dilakukan untuk mengenali
obstruksi  Cholangiography) saluran empedu oleh tumor pankreas.
Apabila ada tanda kolestasis  ekstrahepatik di ujung duktus koledikus yang tumpul. Ultrasonografi:
a) Tanda Primer yaitu pembesaran local pankreas, densitas gema massa yang tampak rendah homogen, pelebaran saluran pankreas pada kaput timbul gejala pelebaran
saluran empedu.
b) Tanda sekunder
4. Pemeriksaan Endoskopi
Akan tampak pendesakan antrum lambung ke ventral.
a) Duodenoskopi
Bila terlihat pembesaran organ di sekitar kurva duodenal yang berbenjol, dengan disertai vaskularisasi.
b) Laparaskopi
5. Pemeriksaan CT
Dapat dilakukan untuk menentukan apakah tumor tersebut masih dapat diangkat melalui pembedahan. Pada pelebaran saluran pankreas sebagai akibat sumbatan di kaput.
6. Terapi dengan Suportif
Untuk pasien yang sudah memperlihatkan tanda kolestasis ekstrahepatik maka dilakukan dekompresi dengan cara pengisapan cairan empedu.
7. Prognosis
Pada fase lanjut, prognosis jelek terutama pada pasien yang sama sekali Bila yang masih dikpresi, hidupnyatidak mendapatkan terapi apapun. dapat diperpanjang
H. Manifestasi klinis
Rasa nyeri,ikterus atau keduanya terdapat pada lebih dari 90% pasien,seiring dengan penurunan berat badan,gejala tersebut dipandang sebagai tanda-tanda klasik karsinoma
pancreas.Manifestasi ini mungkin baru tampak setelah penyakitnya memasuki stadium yang sangat lanjut.Tanda-tanda lain menyangkut penurunan berat badan yang
cepat,mencolok,dan progresif.Disamping gangguan rasa nyaman atau nyeri yang samar-samar pada abdomen pada bagian atas atau bagian bawah gangguan ini susah dijlaskan
dan tidak disertai gangguan fungsi gastrointestinal. Gangguan rasa nyaman tersebut menyebar sebagai rasa nyeri yang menjengkelkan kebagian tengah punggung dan tidak
berhungungan dengan postur tubuh dan aktivitas. Penderita karsinoma pancreas sering merasakan bahwa serangan nyerinya dapat dikurangi jika ia membungkuk, rasa nyeri
tersebut acap kali bertambah p0arah ketika ia berbaring terlentang. Ini dapat bersifat progresif dan hebat sehingga memerlukan penggunaan preparat analgesic narkotik.
Serangan nyeri ini sering terasa lebih berat pada malam harinya. Sel-sel ganas dari kanker pankreas sering terlepas dan masuk kedalam rongga peritoneum sehingga
meningkatkan kemungkinan terjadinya metastasis. Asites umunya terjadi. Suatu tanda yang sangat penting jika ada adalah timbulnya gejala-gejala defiisiensi insulin yang
terjadi atas glukosuria, hyperglikemia dan toleransi glukosa yang abnormal. Diabetes dapat menjadi tanda dini karsinoma pankreas. Makan sering meningkatkan nyeri
epigastrium dan gambaran ini biasanya sudah terjadi beberapa minggu sebelum  munculnya ikterus serta pruritus. Pembuatan voto seri gastrointestinal memperlihatkan
deformitas organ visera didekat pankreas yang disebabkan oleh massa pankreas yang terjepit itu.
Nyeri di bagian epigastrium, berat badan turun, timbulnya ikterus (kaput pancreas), anoreksia, perut penuh, kembung, mual, muntah, intoleransi makanan, nyeri disekitar
umbilikus dan badan melemah.  Pada tumor di korpus dan kauda penkreas , nyeri terletak di epigastrium. Namun terutama di hipokondrium kiri dan kadang menjalar ke
punggung kiri, serangan hilang timbul. Timbulnya ikterus akibat adanya duktus koledukus.  Kadang juga terjadi perdarahan pada gastrointestinal. Perdarahan tersebut terjadi
karena adanya erosi duodenum yang disebabkan oleh tumor pancreas, dan dapat juga dikarenakan adanya steatorea dan gajala dibetes militus.
Gizi kurang, pucat, lemah, kulit  ikterik (kuning kehujauan), pruritus, hepatomegali, kandung empedu membesar, masa epigastrium, splenomegali, asites (berarti sudah
terjadi invasi tumor ke peritoneum), tromboplebitis, edema tungkai, cairan asites bersifat hemoragik.
H. PENATALAKSANAAN
1. Prosedur pembedahan adalah ekstensif untuk mengangkat tumor setempat yang dapat direseksi.
2. Pengobatan biasanya terbatas pada tindaka paliatif. Eksisi total pada lesi sering tidak dapat terlihat karena perumbuhan ekstensif ketika lesi terdiagnosa dan kemungkinan
telah bermetastasis dengan luas, terutama ke hepar, paru-paru, dan tulanga.
3. Mungkin dlakukan radiasi dan kemoterapi; terapi radiasi intraoperatif (IORT) dilakukan untuk menghilangkan nyeri.
BAB II
Konsep Dasar Asuhan Keperawatan

A. Pengkajian
1. Identitas pasien
2. Status kesehatan
a. Status Kesehatan saat ini
b. Status Kesehatan Masa lalu
c. Riwayat Penyakit Keluarga
d. Diagnosa Medis dan Therapy
3. Pola Kebutuhan Dasar Manusia
a. Pola Nafas
b. Pola Nutrisi (Makanan dan Minuman)
c. Pola Eliminasi
d. Pola Aktivitas dan Latihan
e. Pola Tidur dan Istirahat
f. Pola Berpakaian
g. Pola Rasa Nyaman
h. Pola Kebersihan Diri
i. Pola Rasa Aman
j. Pola Komunikasi (Hubungan dengan orang lain)
k. Pola Beribadah
l. Pola Produktivitas (Fertilisasi, Libido, Menstruasi, Kontrasepsi, dll)
m. Pola Rekreasi
n. Kebutuhan Belajar
4. Pemeriksaan Fisik
a. Keadaan Umum
b. Tanda- tanda Vital
B. Diagnosa keperawatan
DX 1   : Gangguan  pola napas b/d distensi diafragma
DX 2   : Nyeri akut b/d penekanan obstruksi pancreas
DX 3   : Defisit vulume cairan dan elektrolit b/d pengeluaran yang berlebih
DX 4   : Pemenuhan nutrisi kurang dari keb. Tubuh b/d pemasukan asupan oral yang tidak adekuat
DX  5  : Intoleransi aktifitas b/d kelemahan
DX 6 : Kurang pengetahuan b/d status kesehatan, prognosis, dan kebutuhan pengobatan

C. Rencana keperawatan
No Dx Tujuan Intervensi Rasional
1. Gg. Pola napas b/d setelah Tinggikan posisi kepala Mendorong
distensi abdomen diberikan 30o pengembangan
ditandai dengan tindakan diafragma / ekspansi
tidak maksimalnya keperawatan paru optimal &
pola nafas. selama 3 x24 meminimalkan
jam diharapkan tekanan isi abdomen
pernapasan pada rongga thorak
pasien normal Dorong latihan napas Meningkatkan
dengan KH: dalam ekspansi paru
-pasien tidak
mengalami
sesak Ubah posisi secara Meningkatkan
periodik pengisian udara
seluruh segment paru

Memaksimalkan
Berikan oksigen sediaan oksigen untuk
tambahan pertukaran dan
penurunan kerja
napas
Auskultasi suara nafas, Ronchi merupakan
catat adanya suara ronchi indikasi adanya
obstruksi atau
smapasme laringea
yang membutuhkan
evaluasi dan
intervensi yang cepat
dan tepat.
2.  Nyeri akut b/d Setelah Kaji tanda-tanda adanya  Bermanfaat dalam
penekanan diberikan nyeri baik verbal mengevaluasi nyeri,
obstruksi pankreas tindakan maupun nonverbal, catat menentukan pilihan
ditandai dengan keperawata lokasi, intensitas(skala 0- intervensi,
distensi pada selama 3x24jam 10) dan lamanya. menentukan
abdomen. diharapkan efektivitas terapi.
nyeri berkurang
/ terkontrol
dengan KH: Letakkan pasien dalam
-TTV normal posisi supinasi. Mencegah hyper
-pasien ekstensi .
melaporkan pertahankan bel
nyeru hilang pemanggil dan barang Membatasi
atau terkontrol. yang sering digunakan ketegangan, nyeri
dalam jangkauan yang pada daerah
mudah abdomen.

ajarkan teknik relaksasi


(nafas dalam), dan Teknik relakasai
pengalihan nyeri dapat mengalihkan
(menonton tv, mengajak perhatian pasien
mengobrol) terhadap nyeri.
3 Defisit volume Setelah Kaji TTV TTV bermanfaat
cairan dan elektrolit diberikan untuk mengetahui
b/d pengeluaran asuhan keadaan umum pasien
yang berlebih keperawatan
Ditandai dengan selama 3 x 24 Memenuhi kebutuhan
diare jam diharapkan Berikan intake cairan cairan lebih cepat
pemenuhan sesuai kebutuhan
cairan dan Indikator pisiologi
elektrolit lanjut dari dehidrasi
terpenuhi Observasi berat badan dan kurannya nutrisi
dengan KE: dan torgor kulit pasien
-pasien tidak
mengalami
dehidrasi.
4 Pemenuhan nutrisi Setelah Berikan makanan dalam Untuk meningkatkan
kurang dari diberikan porsi kecil tapi sering selera makan pasien
kebutuhan tubuh tindakan
ditandai dengan keperawatan
anoreksia selama 3x24jam Anjurkan oral higine 2 Untuk mengurangi
diharapkan kali sehari mual muntah
nutrisi cairan
pasien terpenuhi Obs. Berat badan & Indikator fisiologi
dengan KH: turgor kulit pasien lanjut dari dehidrasi
-mualmuntah dan kurangnya nutrisi
(–)
diare (–)
-BB dapat di
pertahankan
5 Intoleransi aktivitas Setelah Evaluasi respon pasien Menetapkan
b/d kelemahan diberikan terhadap aktivitas, catat kemampuan pasien
ditandai dengan asuhan peningkatan kelelahan & beraktivitas
distensi abdomen keperawatan perubahan TTV
selama 3x24
diharapkan Berikan lingkunag
pasien dapat tenang & batasi Menurunan stres &
beraktivitas pengunjung. Dorong rangsangan
dengan normal penggunaan manajement berlebihan,
dengan KH: stres meningkatkan
Pasien tidak istirahat
mengeluhkan
adanya Bantu pasien memilih
intolerasi posisi yang nyaman Pasien mungkin
aktifitas untuk istirahat nyaman dengan
kepala ditinggikan
6 Kurang Setelah Berikan informasi Agar pasien
pengetahuan b/d diberikan askep tentang penyakit yang mengetahui informasi
perubahan status selama 3x24 diderita tentang penyakitnya
kesehatan,prognosi jam diharapkan
s penyakit dan cara pasien mengerti Agar kita mengetahui
pegobatan ditandai tentang Evaluasi tingkat seberapa pengatahuan
dengan cemas penyakit yang pengetahuan pasien pasien tentang
dideritanya tentang penyakitnya penyakitnya
dengan kriteria
hasil pasien
tdak cemas

D. Evaluasi
DX 1: Pola napas normal
DX 2: Nyeri dapat teratasi
DX 3: Defisit volume cairan cairan dan elektrolit teratasi
DX 4: Pasien tidak mengalami malnutrisi
DX 5 : Pasien tidak mengeluhkan adanya intolerasi aktifitas
DX6: Pengetahuan pasien tentang penyktnya bertamabah
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan

Kanker Pankreas merupakan tumor ganas yang berasal dari sel-sel yang melapisi saluran pankreas. Sekitar 95% tumor ganas pankreas merupakan Adenokarsinoma. Tumor-
tumor ini lebih sering terjadi pada laki-laki dan agak lebih sering menyerang orang kulit hitam. Tumor ini jarang terjadi sebelum usia 50 tahun dan rata-rata penyakit ini
terdiagnosis pada penderita yang berumur 55 tahun. (Brunner & Suddarth, 2001).

B. Saran
Perawat hendaknya mampu memberikan asuhan keperawatan pada klien dengan kanker pankreas secara holistik didasari dengan pengetahuan yang mendalam mengenai
penyakit tersebut.
Klien dan keluarganya hendaknya ikut berpartisipasi dalam penatalaksaan serta meningkatkan pengetahuan tentang kanker pan

Anda mungkin juga menyukai