Anda di halaman 1dari 60

Referat

Sri Krisna Hanara (1110070100176)


Elsa Novianty (1110070100200)
Anatomi dan fisiologi otak

otak manusia dewasa kira kira 1.300-


1.400 g (2% BB), terdiri dari 100 milyard
sel syaraf dan 1 triliun sel penyokong
syaraf (neuroglia)
dari 1.700 ml volume tengkorak:
-1400 ml otak
-150 ml darah
-150 ml cerebrospinal fluid (10%)
secara anatomis, otak dibagi menjadi otak
besar (cerebrum), otak kecil (cerebellum),
dan batang otak (brain stem).
pembelajaran sangat berhubungan
dengan otak besar.
otak kecil lebih bertanggung jawab
terhadap proses koordinasi dan
keseimbangan
batang otak, mengatur fungsi dasar
kehidupan, misalnya denyut jantung,
pernafasan.
OTAK BESAR:
1.Cortek serebri (substansia abu-abu)
2. Ganglia basalis
3. Substansia medullaris (substansi putih)
otak besar

Bila dilihat dari atas,otak besar tampak


terbelah menjadi 2 belahan (hemisfer
serebri), yaitu otak kiri dan otak kanan.
keduannya dihubungkan oleh corpus
callosum.
bila otak dibelah secara vertikal, maka
tampak bagian otak sebelah luar bewarna
abu-abu dan otak bagian dalam bewarna
putih.
otak besar

alur yang membagi otak menjadi 2


belahan disebut fissura longitudinal
otak kiri: cara berfikir , mengatur hal-hal
yang bersifat rasional, berurusan dengan
kata-kata,bahasa dan matematika.
otak kanan: berhubungan dengan
kreativitas, seni, musik dan warna.
lobus-lobus otak

lobus frontal : untuk kegiatan berfikir,


perencanaan, penyusunan konsep dan
perilaku sosial.
lobus temporal: bertanggung jawab
terhadap persepsi suara dan bunyi
lobus parietal: bertanggung jawab untuk
kegiatan berfikir, terutama pengaturan
memori.
lobus occipital: bertanggung jawab
mengatur fungsi penglihatan.
kortek serebri

lapisan abu-abu yang melapisi seluruh


permukaan otak, dengan ketebalan
bervariasi.
terutama mengandung badan sel syaraf
bertanggung jawab dalam proses berfikir
manusia
pusat berfikir rasional.
cortek cerebri: substansi abu-abu

terdiri atas badan syaraf


dendrit
akson yang tidak bermyelin
homunculus serebri

=gambaran hubungan antara bagian-bagian


tubuh denga area pada kortek serebri
homunculus motorik
homunculus sensorik
Brain Function
kortek serebri

mempunyai 3 fungsi:
1. sensorik (menerima rangsangan)
2. asosiasi (mengolah)
3. motorik(mereaksi masukan dengan
gerakan tubuh)
Ganglia Basalis

Terdiri dari kumpulan kumpulan badan sel


saraf, terletak dibagian dalam masing-
masing belahan otak.
bagian yang penting adalah nukleus
caudatus, puamen dan globus palidus
fungsi: mengontrol aktifitas otot,
memperkuat aktifitas motorik melalui
sirkuit-sirkuityang memberi umpan balik
pada korteks motorik.
otak besar: substansia putih

mengandung serabut syaraf bermyelin,


menghubungkan berbagai macam
serebrum dengan bagian otak yang lain.
Diencephalon

Thalamus: menyalurkan informasi yang


masuk otak ke bagian bagian lain di otak.
fungsinya analisis sensoris (tempat
persimpangan saraf-saraf sensoris yang
menuju otak)
hipotalamus: pusat rasa lapar, kenyang,
perilaku seksual. mengatur keseimbangan
tubuh: suhu, tekanan darah, denyut
jantung.
Mesencephalon (otak tengah)

pudunculus serebri:
1. tractus corticospinal dan corticopontin: sinyal
motorik ke syaraf tulang belakang dan pons.
2. substansi nigra: bagian dari sistem kontrol
motorik ganglia basalis
3. tegmentum: nukleus merah (merelay sinyal dari
otak kecil), formatio retikularis (merangsang
seluruh otak, kontrol tonus otot), nukleus syaraf
III dan IV (kontrol gerakan mata), lemniscus
media( sinyal sensoris ke thalamus)
Tectum : membantu kontrol gerakan mata, reaksi
motorik terhadap sinyal auditoris.
Otak Tengah

penglihatan
pendengaran
gerakan mata
gerakan tubuh (body movement)
Rhombencephalon

berperan penting dalam mengatur


pernafasan dan koordinasi gerakan tubuh.
1. cerebellum : pengatur keseimbangan dan
kehalusan gerakan serta postur.
2.pons
3.medula oblongata
fisiologi otak
kortek serebrum:
Respon sensorik
Kontrol gerakan volunter
Kemampuan berbahasa
Sifat dan kepribadian
Berfikir, memori, pembuatan keputusan,
kreatifitas, dan kesadaran diri
Ganglia basalis:Inhibisi tonus otot,
Koordinasi gerakan berulang dan lambat
Supresi gerakan yang tidak dibutuhkan.
Thalamus:
-Stasiun relay input sensorik
-Kesadaran terhadap sensasi
-Berperan dalam kontrol motorik
Hipotalamus:
Regulasi fungsi homeostatik, seperti kontrol suhu,
rasa haus, pengeluaran urin, dan rasa lapar.
Penghubung antara sistem sarafdan sistem
endokrin
Pengatur emosi dan pola sifat dasar

Cerebellum:
Keseimbangan
Pengaturan tonus otot
Koordinasi pergerakan
Batang otak (mesencephalon, pons, dan
medulla oblongata):
Tempat keluar nervus kranialis
Pusat pernafasan, kardiovaskular, dan
pencernaan
Pengaturan refleks otot yang berhubungan
dengan keseimbangan dan postur
Penerima dan pengintegrasi input sinaptik
dari medula spinalis, aktivas korteks
serebrum
Pengatur siklus tidur
Frontalis:
Aktivitas motorik volunter pada sisi tubuh yang
berlawanan (terletak digyrus presentralis).
Sebagai area bicara motorik yangsering disebut
area broca (terletak digyrus frontalis inferior).

Parietalis: Bertanggung jawab dalam areasensoris


yaitu menerima dan mengintreprestasikan
sensasi nyeri,raba, tekanan dari permukaan
tubuh (terletak di gyrus post sentralis)
Temporalis: Menerima dan
menginterprestasikan suara. Area
wernicke yang berfungsi sebagai area
pemahaman bahasa (asosiasi) afasia
reseptif
Occipitalis: Area visual primer yang
berfungsimenerima informasi dari retina
mata.Area asosiasi visual yang berperan
untuk menginterprestasikan pengalaman
visual.
Defenisi
Tumor otak adalah suatu lesi ekspansif
yang bersifat jinak (benigna) ataupun
ganas (maligna), membentuk massa
didalam ruang tengkorak kepala
(intrakranial) atau di medula spinalis.
Neoplasma pada jaringan otak dan
selaputnya dapat berupa tumor primer
maupun metastase.
Tumor Otak
Epidemiologi
Prevalensi nasional penyakit tumor adalah
0,4% dan prevalensi penyakit tumor secara
umum di Lampung yaitu sebesar 3,6 %.
Ada kecenderungan prevalensi meningkat
dengan bertambahnya umur dan lebih
sering dijumpai pada wanita. Tumor ganas
merupakan penyebab kematian ketujuh
pada semua umur dengan proporsi 5,7%
(Badan Penelitian dan Pengembangan
Kesehatan Depkes RI, 2008).
Etiologi
Herediter
Radiasi
Substansi Karsinogenik
Virus
Gaya Hidup
Pembagian tumor otak menurut WHO
berdasarkan klasifikasi histogenetik
1. Tumor-tumor jaringan
Neuroepithelial:
A. Astrocytic tumor, terdiri dari;
Pilocytic astrocytoma (grade I)
Diffuse astrocytoma (grade II)
Anaplastic astrocytoma (grade III)
Glioblastoma multiforme (grade IV)
B. Oligo dendrodial tumor, terdiri dari :
Oligodendroglioma (grade II)
Anaplastic oligoastrocytoma (gradeIII)
C. Mixed gliomas terdiri dari;
Oligoastrocytoma (grade II)
Anaplastic oligoastrocytoma
(gradeIII)

2. Tumor-tumor Ependymal
3. Tumor-tumor Choroid plexus
4. Tumor-tumor Pineal parenchymal
5. Tumor-tumor Embryonal terdiri dari :
Medulloblastoma
Primitive neuroectodermal tumor (PNET)
6. Tumor-tumor meningeal terdiri dari:
Meningioma
Tumor meningeal lainnya.
7. Primary CNS Lymphoma
8. Tumor-tumor Germ cells.
9. Tumors of the sellar region
10.Brains metastases of the systemic
cancers
Klasifikasi Tumor Otak Berdasarkan
Klinis
Primary brain tumor:
Histologically benign or malformative
Mengioma
Pituitary adenoma
Acustic neuroma
Craniopharyngima
Pilocytic astrocytoma
Hemangioblastoma
Histologically malignant
Glioma
Anaplastic Astrocytoma
Glioblastoma multiforme
Ependymoma
Medulloblastoma
Oligodendroglioma
Pineal cell tumor
Choroid plexus carcinoma
Primitive neuroectodermal tumors
Metastatic brain tumors:
Single or multiple metastases
Meningeal Carcinomatosis
CT-Scan Tumor Otak
CT-Scan Tumor Otak
MRI Tumor Otak
Gejala Klinis
Gejala yang di timbulkan oleh ada nya
tumor intracranial tergantung dari ukuran
dan lokasi tumor. Adapun gejala yang
mungkin di temukan pada tumor otak
adalah :
1. Peningkatan TIK
2. Kejang
3. Perdarahan Intrakranial
4. Gejala disfungsi umum
5. Gejala neurologis Fokal
Adapun gejala yang dapat ditemukan
berdasarkan lokasi tumor adalah :
Lobus frontal
Menimbulkan gejala perubahan kepribadian
seperti depresi.
Menimbulkan masalah psychiatric.
Bila jaras motorik ditekan oleh tumor
hemiparese kontra lateral, kejang fokal dapat
timbul. Gejala kejang biasanya ditemukan
pada stadium lanjut
Bila menekan permukaan media dapat
menyebabkan inkontinentia.
Pada lobus dominan menimbulkan gejala
afasia.
Lobus temporal
Dapat menimbulkan gejala hemianopsia.
Gejala neuropsychiatric seperti amnesia,
hypergraphia dan Dj vu juga dapat
timbul.
Lesi pada lopus yang dominan bisa
menyebabkan aphasia.
Lobus parietalis
Akan menimbulkan gangguan sensori dan
motor yang kontralateral.
Gejala homonymous hemianopia juga
bisa timbul.
Bila ada lesi pada lobus yang dominant
gejala disfasia.
Lesi yang tidak dominan bisa
menimbulkan geographic agnosia dan
dressing apraxia.
Lobus oksipital
Menimbulkan homonymous hemianopia
yang kontralateral
Gangguan penglihatan yang berkembang
menjadi object agnosia.
Tumor di cerebello pontin angle
Tersering berasal dari N VIII yaitu acustic
neurinoma.
Dapat dibedakan karena gejala awalnya
berupa gangguan fungsi pendengaran.
Glioma batang otak
Biasanya menimbulkan neuropati cranial
dengan gejala-gejala seperti diplopia, facial
weakness dan dysarthria.
Tumor di cerebelum
Didapati gangguan berjalan dan gejala
tekanan intrakranial yang tinggi seperti
mual, muntah dan nyeri kepala. Hal ini juga
disebabkan oleh odem yang terbentuk.
Nyeri kepala khas didaerah oksipital yang
menjalar ke leher dan spasme dari otot-
otot servikal
Diagnosis
Diagnosis biasanya cukup sederhana,
menggunakan CT-Scan atau MRI dan biospi.
Pemeriksaan neuroradiologis yang dilakukan
bertujuan untuk mengidentifikasi ada tidaknya
kelainan intra kranial, adalah dengan:
CT-Scan
MRI
Rontgen foto
Angiografi
Diagnosis Banding
Abses intraserebral
Epidural hematom
Hipertensi intrakranial benigna
Meningitis kronik
Terapi
Tergantung pada banyak faktor,
diantaranya : tipe, lokasi, ukuran tumor,
umur pasien, keadaan umum pasien
Metode terapi pada anak-anak berbeda
dengan dewasa dan disesuaikan dengan
kebutuhan dari setiap pasien
Metode-metode terapi yaitu :
Operasi craniotomy
Radioterapi
Kemoterapi
Terapi
Sebelum diterapi diberikan terlebih dahulu :
Steroid untuk mengurangi edema otak dan TIK
bisa dari golongan Dexamethasone, prednisone,
prednisolone, metilprednisolone
Dexamethasone
Corticosteroid yang dipilih karena aktivitas
mineralocorticoid yang minimal. Dosisnya dapat
diberikan mulai dari 16 mg/h, tetapi dosis ini dapat
ditambahkan maupun dikurangi untuk mencapai
dosis yang dibutuhkan untuk mengontrol gejala
neurologik.

P-V shunt, untuk hydrocephalus


metilprednisolon
memiliki efek anti inflamasi yang lebih kuat
dan efek samping retensi natrium dan air
yang lebih rendah dibandingkan dengan
prednisolone
Indikasi : Penyakit susunan saraf seperti
pembengkakan otak atau tumor otak
Dosis sistemik biasanya dimulai per-oral dari
4 mg perhari sampai dengan 1 mg/kg berat
badan/ hari sesuai dengan beratnya
penyakit. Sedangkan pada keadaan yang
membutuhkan terapi dosis tinggi bisa
diberikan sampai 1 gram perhari.
Antikonvulsan : mencegah atau mengontrol
kejang
Phenytoin (300-400 mg/d) adalah yang paling
umum digunakan, tapi carbamazepine (600-1000
mg/h), Phenobarbital (90-150 mg/h), dan valproic
acid (750-1500 mg/h) juga dapat digunakan.
P-V shunt : hydrocephalus mengalirkan cairan
LCS yang berlebihan di otak
Acetazolamide :mengurangi sekresi produk LCS.
Dosis yang diberikan 25-50 mg/kgBB/hari PO
dibagi dalam 3 dosis.
Acetazolamid dalam dosis 40-75 mg/kg 24 jam
mengurangi sekitar sepertiga produksi LCS, dan
terkadang efektif pada hidrocefalus ringan yang
berkembang lambat. Pada keadaan akut dapat
diberikan manitol.
Manitol
Manitol biasanya diberikan dalam
larutan 20% dalam dosis bolus. Tekanan
intrakranial akan menurun dalam 5-10
menit. Efek maksimum terjadi dalam
waktu sekitar 60 menit dan total efek
dapat berlangsung 3-4 jam.
Bolus 0,25-0,5 gram/kg ( diberikan
selama 10-20 menit) dapat digunakan
dan diulang tergantung pada respon.
Dosis 0,25 gr/kg tampaknya seefektif
dosis 1 g/kg dalam mengurangi TIK tetapi
tidak memiliki lama efek yang sama.
Prognosa
Prognosa sering ditentukan oleh
kecepatan dan ketepatan diagnosa. Juga
tergantung pada diagnosa, tipe, derajat
tumor, lokasi tumor, metastasis atau
tidak, umur pasien, keadaan umum
pasien, seberapa banyak tumor
mempengaruhi aktivitas pasien.
KESIMPULAN
Tumor otak adalah suatu lesi ekspansif
yang bersifat jinak (benigna) ataupun ganas
(maligna),membentuk massa didalam ruang
tengkorak kepala (intrakranial) atau di medula
spinalis. Penyebab tumor otak masih belum
diketahui tetapi masih ada faktor-faktor yang
perlu diketahui seperti herediter, radiasi,
substansi karsinogenik, virus, gaya hidup, dll.
Gejala klinis yang dapat ditemui sesuai dengan
lokasi tumor seperti peningkatan tekanan
intracranial, kejang, perdarahan intracranial,
gejala difungsi umum, gejala neurologis fokal.
KESIMPULAN
Diagnosis tumor dapat ditegakkan dengan
anamnesa, pemeriksaan fisik dan
pemeriksaan penunjang. Pemeriksaan
penunjang yang dapat digunakan untuk
membantu menegakkan diagnosa seperti
CT-Scan dan MRI. Prinsip terapi pada
tumor otak adalah sesuai dengan derajat
tumor dan tergantung dari : tipe, lokasi,
ukuran tumor, umur pasien, keadaan
umum pasien.

Anda mungkin juga menyukai