KOMUNITAS
Tintin Purnamasari, SKM.,M.Kes
Advokasi Dalam Promosi Kesehatan
Seperti diuraikan
sebelumnya bahwa a. Komitmen politik (Political
proses Advokasi ini commitment) Komitmen para
bertujuan untuk pembuat keputusan atau penentu
mempengaruhi para kebijakan sangat penting untuk
pengambil keputusan mendukung atau mengeluarkan
khususnya yang peraturan-peraturan yang
menyangkut berkaitan dengan kesehatan
keputusan terhadap masyarakat, misalnya untuk
masyarakat. Secara pembahasan kenaikan anggaran
mendetail, tujuan dari kesehatan, contoh konkrit
Advokasi meliputi hal- pencanangan Indonesia Sehat 2010
hal berikut ini: oleh presiden. Untuk
meningkatkan komitmen ini sangat
dibutuhkan advokasi yang baik.
b. Mendapatkan dukungan c. Mendapatkan penerimaan sosial
kebiajakan (Policy support). (Social acceptance) artinya
Adanya komitmen politik dari diterimanya suatu program oleh
para eksekuti, maka perlu masyarakat. Suatu program
ditindaklanjuti dengan kesehatan yang telah memperoleh
advokasi lagi agar dikeluarkan komitmen dan dukungan
kebijakan untuk mendukung kebijakan, maka langkah
program yang telah selanjutnya adalah
memperoleh komitmen mensosialisasikan program
politik tersebut. tersebut untuk memperoleh
dukungan masyarakat.
1) Jelas (clear)
2) Benar (correct)
3) Konkret (concrete)
4) Lengkap (complete)
5) Ringkas (concise)
6) Meyakinkan (convince)
7) Konstekstual (contexual)
8) Berani (courage)
9) Hati–hati (coutious)
10) Sopan (courteous)
4. Sasaran Advokasi dalam Promosi
Kesehatan
Berdasarkan/berpatokan pada
program PHBS, dikembangkan 5
setting/tatanan promosi
Promosi kesehatan mempunyai kesehatan yaitu di rumah/tempat
prinsip yang lebih spesifik tinggal (where we live), di sekolah
dalam tiap ruang lingkupnya. (where we learn), di tempat kerja
Sasaran penerapan promosi (where we work), di tempat-
kesehatan pada klien bisa tempat umum (where we play and
dilihat dari tatanan yang do everything) dan di sarana
dituju. kesehatan (where we get health
services).
a. Promosi kesehatan di sarana pelayanan kesehatan (RS,
klinik dan puskesmas). Berdasarkan Peraturan Menteri
Kesehatan RI no. 004 thn 2012, bahwa yang disebut
penerapan promosi kesehatan di rumah sakit adalah:
“upaya rumah sakit untuk meningkatkan kemampuan
pasien, klien, dan kelompok-kelompok masyarakat, agar
pasien dapat mandiri dalam mempercepat kesembuhan
dan rehabilitasinya, klien dan kelompok-kelompok
masyarakat dapat mandiri dalam meningkatkan kesehatan,
mencegah masalah-masalah kesehatan, dan
mengembangkan upaya kesehatan bersumber daya
masyarakat, melalui pembelajaran dari, oleh, untuk, dan
bersama mereka, sesuai sosial budaya mereka, serta
didukung kebijakan publik yang berwawasan kesehatan.”
• Hal tersebut menunjukkan bahwa sasaran
dari penerapan promosi kesehatan di
Rumah Sakit adalah pasien dan keluarga,
klien, serta kelompokkelompok
masyarakat. Penerapannya bisa dilakukan
sejak pertama kali masuk Rumah Sakit di
ruang pendaftaran, pasien rawat jalan,
pasien rawat inap, dan pasien dalam
pelayanan penunjang medik.
Sedangkan sasarannya
adalah:
1) Menciptakan
lingkungan a) Aspek Non-Fisik (mental sosial)
sekolah yang
sehat
b) Aspek Fisik