Anda di halaman 1dari 19

Indonesia

BERANDA
TENTANG PKMK
DIVISI DAN UNIT
KEGIATAN
KLIEN
CAPACITY BUILDING
PROFIL
MENARA AIR FK UGM

Anda disini: Home // Beranda // Id // PML NTT // Modul VI: Monitoring Pengendalian Evaluasi dan Pelaporan
Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama di Puskesmas
Login

AA

MODUL VI
MONITORING PENGENDALIAN EVALUASI DAN PELAPORAN
PELAYANAN KESEHATAN TINGKAT PERTAMA DI PUSKESMAS
I. PENDAHULUAN

Latar Belakang
Monitoring, pengendalian, evaluasi, yang di dalamnya termasuk penilaian kinerja organisasi dan
pelaporan merupakan suatu fungsi manajemen yang harus menjadi pendukung kompetensi seorang
manajer kesehatan. Monitoring, pengendalian, dan evaluasi diperlukan untuk mengetahui dan menjamin
kemajuan suatu program atau kegiatan pelayanan, dan untuk menilai hasil akhir dari suatu program
ataupun kegiatan pelayanan. Sedang pelaporan adalah sarana untuk informasi dan pertanggung jawaban
pelaksanaan program.
Kepala Puskesmas dan para supervisor di puskesmas perlu melakukan monitoring, pengendalian dan
evaluasi seluruh kegiatan pelayanan kesehatan yang dilakukan di puskesmas, namun sering karena
keterbatasan-keterbatasan yang ada di Puskesmas maka untuk evaluasi biasanya difokuskan pada
kegiatan-kegiatan
yang
berkaitan
dengan
pelaksanaan
program
pokok
Puskesmas.
Monitoring, pengendalian dan evaluasi sebenarnya merupakan bagian dari fungsi pengawasan dan
berkaitan erat dengan modul-modul lain yang menguatkan pelaksanaan semua fungsi manajemen, mulai
dari poerencanaan, pengorganisasian, penggerakan dan, pengawasan (controlling) itu sendiri, Tidak
menutup kemungkinan pada pelaksanaan setiap fungsi manajemen tersebut sudah ditemukan
penyimpangan yang segera perlu diperbaiki/ diluruskan, maka modul ini sangat penting dikuasai
pimpinan Puskesmas untuk menunjang pelaksanaan tugas kepemimpinan dan manajemen Puskesmas.

Deskripsi Singkat Modul


Modul Monitoring Pengendalian Evaluasi dan Pelaporan mencakup penguatan pimpinan Puskesmas
dalam melaksanakan monitoring pengendalian evaluasi dan pelaporan program sebagai bagian
kemampuan pimpinan dalam melakukan pengawasan dan menilai keberhasilan pelaksanaan program
pelayanan kesehatan pertama di Puskesmas. Untuk itu dalam modul ini dibahas pula tentang penilaian
kinerja organisasi, sebagai salah satu pengukur pencapaian tujuan Puskesmas, khususnya dalam
penyelenggaraan pelayanan kesehatan masyarakat tingkat pertama.
Modul akan membahas tentang konsep dan pelaksanaan monitor-ring,dan pengendalian, evaluasi,
penilaian kinerja Puskesmas dan pelaporan penyelenggaraan pelayanan kesehatan pertama di
Puskesmas. Diharapkan dapat menguatkan kemampuan pimipinan Puskesmas dalam pengawasan dan
penilaian
program.

Tujuan Pembelajaran
A. Tujuan Pembelajaran Umum
Memberikan pemahaman dan keterampilan dasar kepada para linatih dalam melakukan Monitoring
dan pengendalian, evaluasi, penilaian kinerja dan pelaporan pelayanan kesehatan tingkat pertama
dipuskesmas
B. Tujuan Pembelajaran Khusus
Memberikan pemahaman dan keterampilan dasar kepada para linatih, sehingga para linatih
mampu:
a. Menjelaskan pengertian monitoring, pengendalian dan evaluasi program/kegiatan.
b.
Menjelaskan
perbedaan
monitoring,
pengendalian,
dan
evaluasi
c. Menjelaskan fungsi monitoring, pengendalian dan evaluluasii program/kegiatan pelayanan
kesehatan
di
Puskesmas.
d.
Merencanakan
proses/
kegiatan
monitoring,
pengendalian
dan
evaluasi.
e. Melaksanakan kegiatan monitoring dan evalusi program kegiatan pelayanan kesehatan di
Puskesmas.
f.
Menjelaskan
pengertian
penilaian
kinerja
g.
Menjelaskan
fungsi
dan
proses
penilaian
kinerja
h.
Melaksanakan
penilaian
kinerja
i.
Menjelaskan
pengertian
pelaporan
j. Membuat pelaporan kegiatan/program pelayanan kesehatan tingkat pertama di Puskesmas

Materi Pokok dan Sub Materi Pokok


Modul ini terdiri dari 4 Materi Pokok,dan Sub Materi Pokok yang masing-masing akan dibahas lebih
mendalam, sebagai berikut:
A. Monitoring,dan Pengendalian
Konsep
Langkah langkah pelaksanaan Monitoring dan Pengendalian

B. Evaluasi
Konsep
Langkah langkah pelaksanaan evaluasi
C. Penilaian Kinerja
Identifikasi Permasalahan Kinerja
Menyusun Indikator Penilaian Kinerja
Monitoring dan Penilaian Kinerja
Faktor-Faktor Penunjang dan Penghamabat Kinerja
Sub Pokok Bahasan 5 Rencana Perbaikan Kinerja
D. Pelaporan
Konsep Pelaporan
Langkah langkah penyusunan Pelaporan
Penyusunan Pelaporan Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama di Puskesmas
E. Alokasi Waktu:

Pembelajaran online:

- 7 hari pembelajaran mandiri teori dan referensi


- 5 hari penugasan online
Pembelajaran tatap muka: 4JPL (setengah hari)
Kaji Banding: 4 hari
Tahap Implementasi: 90 hari berupa praktek lapang terintegrasi
dengan modul lainnya

II. URAIAN MATERI

POKOK MATERI I: MONITORING DAN PENGENDALIAN


1.1. Pendahuluan
Untuk mencapai kinerja yang diharapkan, para manajer dan pemimpin Puskesmas perlu
melakukan monitoring dan pengendalian terhadap proses pelaksanaan kegiatan pelayanan
kesehatan masyarakat tingkat pertama di Puskesmas.
Perencanaan, monitoring (dan pengendalian) dan evaluasi merupakan kegiatan yang berkaitan.
Berdasarkan perencanaan yang telah disusun,serta lokakarya mini Puskesmas, pelaksanaan
kegiatan perlu dimonitor dan dikendalikan agar selalu disiplin mengikuti rencana
yang telah ditetapkan serta keputusan-keputusan dalam lokakarya mini. Perlu pula dilakukan
monitoring terhadap perubahan lingkungan organisasi yang mungkin dapat mendasari perlunya
dilakukan koreksi atau penyesuaian terhadap kegiatan yang sedang dilaksanakan (seperti misal
pemotongan anggaran, adanya perubahan pola penyakit akibat terjadinya wabah, adanya bencana
alam, diberlakukanya aturan perundangan yang baru dsb).Hasil monitoring dan pengendalian
harus dikemas dalam bentuk informasi yang jelas, lengkap dan mudah dipahami bagi semua yang
terlibat dalam kegiatan (pimpinan sampai staf pelaksana/ pendukung) sehingga dapat dipakai
untuk melakukan koreksi (bila diperlukan) atau penyesuaian kegiatan atau bahkan juga replaning.
Monitoring dan pengendalian dilakukan terhadap kegiatan program atau pelayanan kesehatan
yang sedang berjalan, sehingga koreksi (bia ditemukan penyimpangan) dapat dilaksanakan segera
saat itu untuk lebih dapat menjamin pencapaian tujuan Puskesmas atau tujuan yang telah
disesuaikan.

1.2. Pengertian monitoring dan pengendalian


Monitoring adalah kegiatan untuk mengikuti suatu program dan pelaksanaanya secara mantap,
teratur dan terus menerus dengan cara mendengar, melihat dan mengamati dan mencatat keadaan
serta perkembangan program tersebut.
Monitoring adalah upaya yang dilakukan secara rutin untuk mengidentifikasi pelaksanaan dari
berbagai komponen program sebagaimana telah direncanakan, waktu pelaksanaan program
sebagaimana telah dijadwalkan, dan kemajuan dalam mencapai tujuan program (UNESCO).
Monitoring adalah suatu kegiatan untuk mengikuti perkembangan suatu program yang dilakukan
secara mantap dan teratur serta terus menerus (Suherman, dkk.1988).
Monitoring merupakan fungsi manajemen yang berkesinambungan yang mempunyai tujuan utama
menyediakan umpan balik dan indikasi awal tentang bagaimana kegiatan-kegiatan dilaksanakan,
perkembangan atau pencapaian kinerja dari waktu ke waktu serta pencapaian hasil yang
diharapkan kepada manajer dan stakeholders.
Monitoring melacak kinerja yang nyata terhadap apa yang direncanakan atau diharapkan dengan
menggunakan standar yang telah ditetapkan sebelumnya. Monitoring meliputi kegiatan
pengumpulan dan analisis data tentang proses dan hasil dari pelaksanaan program atau kegiatan
dan memberikan rekomendasi untuk melakukan tindakan koreksi. Monitoring Pengendalian adalah
tindak lanjut dari monitoring. Monitoring sebenarnya lebih ditekankan pada kegiatan mencermati
proses pelaksanaan kegiatan serta adanya perubahan lingkungan organisasi. Hasil monitoring
akan memberikan umpan balik, apakah kegiatan dapat berjalan semestinya, ataukah terjadi
adanya penyimpangan dari yang direncanakan, atau bahkan perencanaan yang tidak tepat atau
menjadi tidak tepat oleh adanya perubahan lingkungan. Hasil monitoring dipakai sebagai dasar
tindakan manajemen, mulai dari penjaminan kegiatan tetap pada tracknya sampai pada tindakan
koreksi dan/ atau penyesuaian.Pengertian inilah yang dilmaksud sebagai pengendalian, sehingga
sering pengendalian tidak dapat dipisahkan atau bahkan sulit dibedakan dengan monitoring itu
sendiri. Monitoring dan pengendalian adalah sebuah kesatuan kegiatan, yang sering juga disebut
sebagai on-going evaluation atau former evaluation.
1.3. Fungsi monitoring dan pengendalian
Adalah fungsi manajemen yang berkesinambungan untuk memberikan rekomendasi untuk
melakukan tindakan koreksi kepada pimpinan puskesmas dan stakeholders lainnya. Bila kemudian
tindakan koreksi dilakukan maka fungsi pengendalian akan terlaksana secara lengkap.
Hasil monitoring dan pengendalian yang telah dianalisis dan diolah dapat dijadikan sebagai
informasi yang dapat dipahami dengan mudah oleh manajer/stake holder (Pimpinan Puskesmas)
untuk dasar pengambilan keputusan tindak lanjut, baik menyangkut kegiatan yang sedang berjalan
maupun kegiatan yang akan datang.
1.4. Tujuan monitoring dan pengendalian
1. Menjamin kegiatan yang dilakukan sesuai
dengan rencana yang telah ditetapkan, yang
mencakup standar input (waktu, biaya, SDM,
tehnologi, prosedur dll).
2. Memberikan
informasi
kepada
pengambil
keputusan tentang adanya penyimpangan dan
penyebabnya, sehingga dapat mengambil
keputusan untuk melakukan koreksi pada
pelaksanaan kegiatan atau program berkait, baik

3.

4.

5.

yang
sedang
berjalan
maupun
pengembangannya di masa mendatang.
Memberikan informasi/laporan kepada pengambil
keputusan tentang adanya perubahan-perubahan
lingkungan yang harus ditindak lanjuti dengan
penyesuaian kegiatan.
Memberikan informasi tentang akuntabilitas
pelaksanaan dan hasil kinerja program/kegiatan
kepada pihak yang berkepentingan, secara
kontinyu dan dari waktu ke waktu.
Informasi dari hasil monitoring dan pengendalian
dapat menjadi dasar pengambilan keputusan
yang tepat dan akuntabel, untuk menjamin
pencapaian hasil/tujuan yang lebih baik, efektif
dan
lebih
efisien
dalam
penggunaan
sumberdaya. Adapun tujuan yang lain dari
pelaksanaan monitoring dan pengendalian
adalah:
Pembelajaran untuk mengetahui mengapa program kegiatan dapat terlaksana dengan

baik atau tidak baik,,apa penyebab yang mempengaruhinya serta bagaimana koreksi
dapat dilakukan.
Untuk melakukan verifikasi dan meningkatkan kualitas manajemen program, untuk

mengidentifikasi strategi yang berhasil dalam rangka ekstensi/ekspansi dan replikasi.


Untuk memodifikasi strategi yang kurang berhasil.
Untuk mengukur keberhasilan dan manfaat suatu intervensi.
Untuk memberi informasi kepada stakeholders agar stakeholders dapat menyebutkan

hasil dan kualitas program.


Untuk memberikan justifikasi atau validasi kepada donor, mitra atau konstituen yang

berkepentingan.
1.5. Langkah-langkah monitoring dan pengendalian
Langkah utama monitoring dan evaluasi adalah sebagai berikut:
1. Menetapkan standar dan indikator untuk menilai
proses pelaksanaan program/ kegiatan. Standar
biasa mencakup semua input yang digunakan
(dana, meteri/bahan, cara atau metode, SDM,
Prosedur, Tehnologi dll).
2. Mengumpulkan data dan melakukan investigasi
kinerja (pengamatan) dari pelaksanaan kegiatan/
proses kegiatan yang dipilih untuk dibandingkan
dengan standar/indikator (baik kualitatif maupun
kuantitatif) yang telah ditentukan.
3. Mengamati
perubahan
lingkungan
dan
mengumpulkan data untuk pengkajian pengaruh
lingkungan tersebut terhadap kegiatan yang
sedang dilaksanakan.

4.

5.

6.

Pengolahan, analisis data dan sistesis hasil. Data


yang
dikumpulkan
(termasuk
perubahan
lingkungan) diolah dan dianalisis untuk membuat
penilaian dan kesimpulan tentang proses
pelaksanaan kegiatan. Hasil analisis dan
kesimpulan akan digunakan lebih lanjut untuk
perumusan rekomendasi tindak lanjut.
Pengambil keputusan melakukan tindakan
(termasuk koreksi dn penyesesuai kegiatan,
maupun perencanaan ulang).
Menyampaikan
semua
hasil
monitoring,
pengendalian dan tindak lanjut kepada pihak
yang berkepentingan sebagai wujud akuntabilitas
dan proses pengambilan keputusan lebih lanjut.

Pengendalian berbeda dengan monitoring hanya pada kewenangan dari manajer untuk langsung
melakukan intervensi ketika hasil monitoring tidak sesuai dengan standar yang telah ditetapkan. Jadi
pengendalian adalah kegiatan monitoring ditambah dengan tindakan intervensi yang dilakukan oleh
manajer (pengendali/ superisor/ pelaksana monitoring). Perbedaan monitoring dan evaluasi ada pada
tabel di bawah ini:
Table 1. Characteristics of Monitoring and Evaluation

Monitoring

Evaluation

Continuous

Periodic: at importantmil
estones such as the midterm of programmeimple
mentation; at the end or
a substantial period after
programme conclusion

Keepstrack; oversight;analys
es and documentsprogress

In-depth analysis;
Comparesplanned with a
ctualachievements

Focuses on inputs, activities,outp


uts, implementationprocesses, c
ontinuedrelevance, likely results
atoutcome level

Focuses on outputs in rela


tion
to inputs; results in relatio
n to
cost; processes used toac
hieve results; overallrelev
ance; impact; andsustaina
bility

Answers what activities wereimpl


emented and resultsachieve

Answers why and how res


ultswere achieved. Contri
butes tobuilding theories
and models for change

Alerts managers to problemsand


provides options for
corrective actions

Provides managers wit


h
strategy and policy opt
ions

Self-assessment
byprogramme managers,
supervisors, community
stakeholders, and donors

Internal and/or exter


nalanalysis by progr
ammemanagers, sup
ervisors,
community stakehold
ers,donors, and/or e
xternalevaluators

Sources: UNICEF, 1991. WFP, May 2000.


Monitoring, pengendalian dan evaluasi merupakan alat manajemen untuk memberikan informasi kepada
pengambil keputusan dan menunjukkan akuntabilatas program atau kegiatan. Evaluasi bukan pengganti
monitoring dan pengendalian, demikian sebaliknya monitoring dan pengendalian tidak bisa menggantikan

evaluasi. Data yang dihasilkan secara sistematis pada waktu kegiatan monitoring sangat menentukan
keberhasilan evaluasi

SEKARANG
SAYA
TAHU
2.1. Yang dimaksud dengan monitoring adalah upaya yang dilakukan secara rutin untuk mengidentifikasi
pelaksanaan dari berbagai komponen program sebagaimana telah direncanakan, waktu pelaksanaan
program sebagaimana telah dijadwalkan, dan kemajuan dalam mencapai tujuan program (UNESCO) .
2.2. Yang dimaksud, pengendalian adalah tindakan manajemen, mulai dari penjaminan kegiatan tetap
pada tracknya sampai pada tindakan koreksi dan/atau penyesuaian pelaksanaan program berdasarkan
hasil
monitoring
(temuan
adanya
penyimpangan).
2.3. Fungsi monitpring dan pengendalian adalah fungsi manajemen yang berkesinambungan untuk
memberikan rekomendasi untuk melakukan tindakan koreksi kepada pimpinan puskesmas dan
stakeholders lainnya. Bila kemudian tindakan koreksi dilakukan maka fungsi pengendalian akan
terlaksana
secara
lengkap.
2.4. Tujuan monitoring dan pengendalian adalah untuk menjamin agar kegiatan program dapat
dilaksanakan sesuai rencana dan dapat disesuaikan dengan perubahan lingkungan organisasi agar
Tujuan
organisasi
dapat
dicapai
secara
efektif
dan
efisien
2.5. Langkah-langkah pelaksanaan monitoring dan pengendalian adalah
1. Menetapkan standar dan indikator untuk menilai proses pelaksanaan program/ kegiatan
2. Mengumpulkan data dan melakukan investigasi kinerja dari pelaksanaan kegiatan
3. Mengamati perubahan lingkungan serta pengaruhnya terhadap kegiatan program
4. Pengolahan dan analisis data serta sisteis hasil untuk perumusan tindak lanjut/ intervensi
5. Pengambilan keputusan dan melakukan tindakan (termasuk koreksi dn penyesesuai kegiatan,
maupun
perencanaan
ulang)
6. Akuntabilitas pelaksanaan program kepada stakeholder
3. BAHAN DISKUSI
1. Apakah yang dimaksud dengan monitoring dan pengendalian itu? Kegiatan manakah yang
sebenarnya bisa dimasukkan sebagai monitoring dan kegiatan manakah sebagai pengendalian.
Dapatkah Monitoring dan pengendalian dipisah-pisahkan?
2. Apakah monitoring dan pengendalian pelayanan kesehatan tingkat pertama di Puskesmas
sudah dilaksanakan dengan benar sesuai langkah-lankah monitoring dan pengendalian ?
3. Identifikasikan jenis-jenis tindakan apa sajakah yang sudah pernah dilakukan berdasarkan hasil
monitoring dan pengendalian itu?
4. TUGAS
1. Buatlah resume/ ringkasan pokok materi monitoring dan pengendalian dengan minimal 300
karakter/
kata!
2. Pilihlah salah satu kegiatan yang dilaksanakan di Puskesmas anda (apa saja yang terkait
dengan MDGs), yang paling anda anggap tidak berhasil. Buatlah rancangan monitoring dan
pengendalian pada kegiatan yang anda pilih tersebut. Implementasikan rancangan yang telah anda
buat tersebut, termasuk melakukan tindakan koreksi. Rancangan yang telah anda buat akan
dipaparkan dan didiskusikan pada pertemuan tahap 2 (Tatap Muka).
5. TES AKHIR MODUL
1. Monitoring merupakan salah satu metode pengawasan, yang dilakukan secara:

a. Periodik pada waktu2 yang dianggap penting, seperti midterm atau akhir program
b.
Kontinyu
selama
program
dilaksanakan
c.
Hanya
bila
manajemen
menganggap
perlu
d. Bila memang tersedia dana
2. Bila kita ingin menilai apakah terdapat penyimpangan dalam proses pelaksanan kegiatan maka
yang paling tepat kita lakukan adalah:
a.
Monitoring
b.
Pengendalian
c.
Evaluasi
d. Studi khusus
3. Menjamin kegiatan yang dilakukan sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan, yang
mencakup standar input (waktu, biaya, SDM, tehnologi, prosedur dll),merupakan salah satu tujuan
dari:
a.
Penilaian
kinerja
b.
Monitoring
c.
Pengendalian
d. Evaluasi program
4. Memberikan informasi/laporan kepada pengambil keputusan tentang adanya perubahanperubahan lingkungan yang harus ditindak lanjuti dengan penyesuaian kegiatan, merupakan salah
satu kegiatan dari:
a.
Penilaian
kinerja
b.
Monitoring
c.
Pengendalian
d. Evaluasi program
5. Tindakan koreksi terhadap penyimpangan penggunaan input, paling tepat dilakukan pada
kegiatan:
a.
Monitoring
b.
Pengendalian
c.
Evaluasi
d. Studi khusus
6. Perbaikan proses atau prosedur pelaksanaan kegiatan yang dianggap menyimpang atau tidak
tepat,sebaiknya dilakukan dari hasil:
a.
Monitoring
b.
Pengendalian
c.
Evaluasi
d. Studi kasus
6. POKOK MATERI II: EVALUASI PELAYANAN KESEHATAN TINGKAT PERTAMA DI PUSKESMAS
6.I Pendahuluan
Untuk mencapai dan menilai kinerja yang diharapkan, manajer dan pemimpin pada organisasi di sektor
kesehatan (termasuk Puskesmas) perlu melakukan evaluasi terhadap penyelenggaraan pelayanan
kesehatan
maupun
program-program
kesehatan.
Perencanaan, monitoring dan evaluasi merupakan kegiatan yang berkaitan. Evaluasi perlu dilakukan
terhadap setiap fungsi manajemen yang dilakukan, mulai dari perencanaan, penggerakan dan
pengorganisasian, serta pengawasan. Selain itu evaluasi juga perlu dilakukan pada setiap tahap dalam
proses manajemen, mulai dari input, proses, output, outcome dan dampak. kegiatan/program, Tidak

kalah pentingnya evaluasi juga harus dilakukan pada akhir kegiatan untuk menilai pencapaian tujuan atau
target
suatu
program
atau
kegiatan
pelayanan.
Hasil evaluasi selain digunakan untuk melakukan koreksi terhadap kegiatan atau program pelayanan
yang sedang berjalan, juga digunakan untuk melakukan perencanaan pengembangan program dan
kegiatan di waktu mendatang.
6.2
Pengertian
Evaluasi
Evaluasi merupakan kegiatan yang terikat dengan waktu untuk mengkaji secara sistematis dan objektif,
relevansi, kinerja, dan keberhasilan dari program yang sedang berjalan atau program yang telah selesai.
Evaluasi dilakukan secara selektif untuk menjawab pertanyaan spesifik, yang akan dijadikan pedoman
bagi pengambil keputusan atau manajer, serta untuk menyediakan informasi apakah asumsi atau teori
yang melatar belakangi suatu program adalah valid, apakah program berhasil atau tidak berhasil dan
mengapa. Evaluasi biasanya bertujuan untuk memastikan atau menilai apakah suatu program itu relevan,
dirancang dengan baik, efisien, efektif, memberi dampak positif, dan dapat berkesinambungan (sustain),
atau bahkan dikembangkan
6.3
Tujuan
utama
evaluasi
adalah:
1. Memberikan informasi kepada pengambil keputusan tentang kebijakan, strategi dan pelaksanaan
program atau kegiatan berkait dengan intervensi program yang sedang berjalan maupun intervensi di
masa
mendatang.
2. Menunjukkan akuntabilitas pelaksanaan dan hasil kinerja program/kegiatan kepada pihak yang
berkepentingan.
Memperhatian pengertian dan tujuan diatas, maka evaluasi perlu dilakukan pada setiap fungsi
manajemen, untuk menjamin suatu kegiatan benar-benar dibutuhkan serta tepat untuk mencapai tujuan
secara efektif dan efisien.

6.4
Tipe-Tipe
Evaluasi
1. Menurut tahapan pelaksanaan kegiatan/ program:

Evaluasi pada perencanaan atau ketika kegiatan belum dilaksanakan (feedforward evaluation)

Evaluasi pada kegiatan yang sedang berjalan atau pada proses pelaksanaan kegiatan

(Concurrent Evaluation)
Evaluasi setelah kegiatan selesai dilaksanakan atau sering disebut sebagai evaluasi akhir
kegiatan/ program (feedback evaluation)

2. Menurut criteria kegiatan/ program

Evaluasi input, yaitu dilakukan pada semua input yang digunakan dalam kegiatan/ program
seperti modal, sarana dan prasaran, SDM, dana, tehnologi, procedure, dll

Evaluasi proses yang dilaksanakan pada proses pelaksanaan kegiatan, missal ketaatan waktu
pelaksana an, ketaatan pada SOP atau procedure, hambatan2 yang ditemukan dll

Evaluasi output yang dilaksanakan pada hasil kegiatan, seperti cakupan program, kualitas
pelayanan dan kepuasan pelanggan dll

Evaluasi outcame yang dilakukan pada akibat lebih lanjut dari pencapaian output, misalnya
penurunan kasus malaria, menurunnya kasus komplikasi pada kehamilan dan persalinan dll

Evaluasi Impact, yang dilakukan pada dampak terjadi atau tercapainya outcome, misalnya tingkat
kesehatan penduduk meningkat, turunnya KI dan AKB dst

6.5
Tahapaan
Proses
Proses evaluasi biasanya terdiri dari paling sedikit 5 (lima) tahap yaitu:
1. Penetapan indicator pengukuran dan standar
pelaksanaan
kegiatan,
biasanya
sudah

Evaluasi

dilaksanakan
pada
dengan
perencanaan
kegiatan
2. Penentuan pengukuran pelaksanaan kegiatan
3. Pengukuran pelaksanaan kegiatan nyata (riel)
4. Pembandingan hasil ukur dengan standar
5. Merancang dan melakukan tindakan koreksi, bila
memang diperlukan
Terdapat sementara ahli yang menambahkan tahap identifikasi penyebab penyimpangan yang terjadi,
yang menjawab mengapa penyimpangan harus terjadi. Identifikasi penyebab akan sangat penting dan
diperlukan dalam merancang tindakan koreksi.
Ad.
1
Penetapan
indicator
dan
standar
Tahap pertama dalam evaluasi adalah penetapan indilator dan standar.Indikator adalah penunjuk
evaluasi sedang standar adalah suatu satuan pengukuran yang dapat digunakan sebagai patokan untuk
menilai kegiatan atau hasil-hasil kegiatan. Pada umumnya penetapan indicator dan standar evaluasi telah
ditetapkan bersamaan dengan proses perencanaan. Tujuan, sasaran, kuota, dan target pelaksanaan
dapat digunakan sebagai standar evaluasi. Bentuk standar yang lebih khusus antara lain target cakupan
sasaran, target penurunan AKI dan AKB, Pencapaian standar kualitas ANC dll. Tiga bentuk standar yang
sering dipakai adalah:

Standar phisik, misalnya cakupan program, kualitas pelayanan, kepuasan pelanggan dll

Standar moneter adalah biaya per satuan produk atau sasaran program/kegiatan. Standar biaya

pemulihan balita gizi buruk, standar biaya ANC dll


Standar waktu, penetapan waktu ideal untuk menyelesai kan kegiatan tertentu atau untuk

pencapaian tujuan tertentu.


Ad.2 Penentuan pengukuran pelaksanaan kegiatan
Penentuan pengukuran pelaksanaan kegiatan yang tepat akan meningkatkan kehandalan evaluasi.
Beberapa pertanyaan penting berikut dapat dipakai sebagai penuntun tahap ini, yaitu:

Berapa kali pelaksanaan pengukuran indicator evaluasi harus dilakukan, missal sekali, bulanan,

tahunan dll
Dalam bentuk apa pengukuran akan dilakukan, dalam bentuk tulisan, menginpeksi visual
(pengamatan), menghitung, menimbang dll
Siapa yang akan terlibat dalam pelaksanaan evaluasi ? manajer saja atau tim evaluasi dsb
Seberapa mudahkah pengukuran dapat dilakukan, hasil nya dapat diolah dan dianalisa, dengan

biaya yang relative murah


Ad. 3 Pengukuran Pelaksanaan Kegiatan
Pengukuran pelaksanaan dan kinerja kegiatan/program harus dilakukan untuk dapat melakukan evaluasi
kegiatan/ program. Beberapa cara untuk melakukan pengukuran pelaksanaan atau hasil pelaksanaan
kegiatan adalah:

Pengamatan
(observasi)

Laporan,
baik
lisan
maupun
tertulis

Mertode-metode
otomatis
Inspeksi dan pengujian (test), termasuk menghitung, menimbang, mengukur waktu dll
Penelitian atau survai sampel
Ad. 4 Pembandingan hasil pengukuran dengan standar serta analisa penyimpangan
Tahap kritis dari proses evaluasi adalah pembandingan hasil pengukuran (pealaksanaan atau hasil
pelaksanaan) kegiatan yang nyata dengan yang direncanakan atau dengan standar yang ditetapkan.

Walaupun tahap ini paling mudah tetapi kompleksitas dapat terjadi pada saat menginterprestasi adanya
penyimpangan.Titik kritis yang penting lainnya adalah ketika mencari jawaban mengapa penyimpangan
terjadi, yang berarti mencari penyebab terjadinya penyimpangan.
Ad.
5.
Pengambilan
Tindakan
Koreksi
Bila
diperlukan
Tahap ini adalah pengambilan keputusan untuk melakukan intervensi (koreksi), merancang tindakan
koreksi berdasarkan temuan penyebab penyimpangan serta melaksanakan intervensi/tindakan koreksi.
Tindakan koreksi mungkin berupa:
Mengubah standar
- Memperbaiki prosedur, tehnologi, metode dalam pelaksanaan kegiatan

Menggantii
kegiatan
dengan
kegiatan
lain
yang
lebih
akuntabel

Menambah
sarana
dan
prasarana
kegiatan
Mengubah waktu pelaksanaan kegiatan dll

6.6 Kegunaan dan Pentingnya Evaluasi


Kegunaan terpenting dari evaluasi adalah untuk menjamin agar kegiat an yang dialaksanakan dapat
mencapai tujuan yang telah direncana kan atau ditetapkan.Selain itu juga untuk mengetahui bahwa
kegiatan
yang
dilakukan
adalah
tepat
sasaran,
metode,
waktu,
biaya
dll.
Adapun kegunaan yang lain dari pelaksanaan evaluasi adalah:
Pembelajaran untuk mengetahui mengapa program berhasil atau tidak berhasil:
- Untuk melakukan verifikasi dan meningkatkan kualitas dan manajemen program.
- Untuk mengidentifikasi strategi yang berhasil dalam rangka ekstensi/ekspansi dan replikasi.

Untuk
memodifikasi
atau
memperbaiki
strategi
yang
kurang
berhasil.

Untuk
mengukur
keberhasilan
dan
manfaat
suatu
intervensi.
Untuk memberi informasi kepada stakeholders agar stakeholders dapat menyebutkan hasil dan
kualitas
program.
Untuk memberikan justifikasi atau validasi kepada donor, mitra atau konstituen yang
berkepentingan.

a. Merancang Proses Evaluasi


Mengacu kepada William H Newman, prosedur perancangan evaluasi terdiri dari 5 langkah dasar, yaitu:
Merumuskan hasil yang diinginkan menajer harus merumuskan hasil yang akan dicapai dengan
sejelas mungkin. Misalnya meningkatkan kualitas ANC sesuai standar mutu Depkes RI,
Menurunkan angka kematian ibu sebesar 10 persen selama 2 tahun, Meningkatkan cakupan
pelayanan ibu hamil risti hingga 100 % selama 3 tahun, Rujukan kasus balita gizi buruk mencapai
100 % pada setiap tahunnya, SOP penangan kegawat daruratan ibu bersalin yang ditetapkan
secara rinci dan jelas dll. Agar dapat dengan mudah di evaluasi maka semua kegiatan dan
tujuan/sasaran kegiatan dengan mengacu kepada SMART, yaitu Spesifik, Measurable, Apropriate,
Realistik dan Timebound. Selain itu hasil yang diinginkan harus dihubungkan dengan individu yang
bertanggung jawab

Menetapkan
penunjuk
(indicator
atau
predictor)
hasil
Tujuan evaluasi sebelum dan selama kegiatan dilaksanakan adalah agar manajer dapat mengatasi
atau memperbaiki adanya penyimpangan.Sedang pada evaluasi akhir berkaitan dengan
perencanaan kegiatan dan pengembangannya di masa datang.Tugas penting manajer adalah
merancang program eva luasi untuk menemukan sejumlah indicator yang terpercaya sebagai
penunjuk apakah penyimpangan terjadi sehingga perlu tindakan koreksi. Beberapa hal yang dapat
membantu manajer memperkirakan apakah hasil yang diinginkan tercapai atau tidak adalah:
a.
Pengukuran
masukan/input
b.
Pengukuran
hasil
kegiatan
pada
tahap
permulaan
c.
Gejala-gejala
adanya
penyimpangan
dan
identifikasi
penyebab
d. Perubahan dalam kondisi yang diasumsikan (termasuk perubahan lingkungan)
e. Pengukuran hasil akhir dari sebuah kegiatan/program:
- Menetapkan standar penunjuk dan hasil untuk dapat menilai apakah pelaksanaan suatu
kegiatan dan hasilnya menyimpang dari rencana yang ditetapkan serta seberapa
besarkah penyimpangan terjadi, sehingga focus perhatian manajer terhadap kejadian
penyimpangan menjadi tepat
Menetapkan jaringan informasi dan umpan balik
- Langkah berikutnya adalah menetapkan sarana untuk mnegumpulkan data dan informasi
penunjuk
(indicator)
dan
memandingkan
nya
dengan
standar.
- Jejaring informasi dibangun mulai dari siapa mengumpulkan data, mengukur kegiatan, siapa
mengolah dan menganalisis data menjadi informasi hasil evaluasi, bagaimana metode
pengumpulan data dan pengolahan dilakukan, kepada siapa informasi dilaporkan. Jejarng
informasi dianggap baik bila tidak hanya keatas tetapi juga kesamping dan kebawah, yaitu
kepada
siapa yang akan melaksanakan tindakan koreksi. Pengambil keputusan tentang koreksi
dilakukan oleh manajer atas tetapi pelaksanaan koreksi adalah staf.Selain itu jejaring
informasi harus cukup efisien untuk menyediakan informasi balik yang relevan kepada
personalia/petugas kunci yang memerlukannya.
Menilai Informasi (hasil evaluasi) dan mengambil tindakan koreksi Menilai informasi dan
mengambil keputusan untuk tindakan koreksi atau perbaikan.Setelah hasil evaluasi diperoleh maka
dibandingkan dengan standard dan penentuan apakah koreksi/ intervensi perlu dilakukan.Apa bila
yam aka rekomendasi koreksi disusun dan kemudian dilaksanakan.
- Informasi tentang temuan penyimpangan dari standar harus dievaluasi terlebih dahulu,
sebelum tindakan koreksi alternative dikembangkan, dievaluasi/dinilai dan diimplementasikan.

b. Perancangan proses evaluasi pada program pokok Puskesmas Kegiatan pelayanan kesehatan yang
diselenggarakan Puskes mas sering terlalu banyak sehingga dalam kebutuhan tertentu, evaluasi
dilakukan pada program pokok Puskesmas, yaitu upaya kesehatan wajib seperti yang dimaksud oleh
Permenkes RI No. 128 tahun 2004, seperti Program Kesehatan Ibu dan Anak (KIA), Program
Pemberantasan Penyakit (P2), Program Gizi, Kesehatan Lingkungan dll.
7. SEKARANG SAYA TAHU
1. Evaluasi adalah kegiatan yang terikat dengan waktu untuk mengkaji secara sistematis dan
objektif, relevansi, kinerja, dan keberhasilan dari program yang sedang berjalan atau program yang
telah
selesai.
2. Tujuan evaluasi adalah memberikan informasi kepada pengambil keputusan tentang kebijakan,
strategi dan pelaksanaan program berkait dengan intervensi program yang sedang berjalan
maupun di masa mendatang. Menunjukkan akuntabilitas pelaksanaan dan hasil kinerja program/
kegiatan
kepada
pihak
yang
berkepentingan
3.
Tipe-tipe
Evaluasi
Menurut tahapan pelaksanaan kegiatan/ program yaitu pada perencanaan (feedforward
evaluation), kegiatan yang sedang berjalan/ proses pelaksanaan kegiatan (Concurrent Evaluation)
dan
setelah
kegiatan
selesai
dilaksanakan
(feedback
evaluation).
Menurut criteria kegiatan program yaitu evaluasi input, evaluasi proses, evaluasi ourput, evaluasi
outcome
dan
evaluasi
impact.
4. 5 tahap proses evaluasi adalah :

Penetapan
indicator
pengukuran
dan
standar
pelaksanaan
kegiatan,

Penentuan
pengukuran
pelaksanaan
kegiatan

Pengukuran
pelaksanaan
kegiatan
nyata

Pembandingan
hasil
ukur
dengan
standar
Merancang dan melakukan tindakan koreksi, bila diperlukan

5. Kegunaan dan pentingnya evaluasi adalah untuk menjamin agar kegiatan yang dialaksanakan
dapat mencapai tujuan yang telah direncanakan.Selain itu juga untuk mengetahui bahwa kegiatan
yang dilakukan adalah tepat sasaran, metode, waktu, biaya dll. Selain itu untuk pembelajaran,
verivikasi dan meningkatkan kualitas manajemen program, mengidentifikasi strategi yang berhasil
dalam rangka ekstensifikasi/ekspansi dan replikasi, memodifikasi atau memperbaiki strategi yang
kurang berhasil, mengukur keberhasilan dan manfaat suatu intervensi, memberi informasi kepada
stakeholders dan justifikasi atau validasi kepada donor, mitra atau konstituen yang berkepentingan.
6. Cara merancang proses evaluasi adalah:

Merumuskan
hasil
yang
diinginkan
menajer

Menetapkan
penunjuk
(indicator
atau
predictor)
hasil
Menetapkan standar penunjuk dan hasil untuk dapat menilai apakah pelaksanaan suatu
kegiatan
dan
hasilnya
menyimpang
dari
rencana
yang
ditetapkan
Menetapkan jaringan informasi dan umpan balik
- Menetapkan sarana untuk mnegumpulkan data dan informasi penunjuk (indicator) dan
memandingkan
nya
dengan
standar.
- Membangun jejaring informasi
Menilai Informasi (hasil evaluasi) dan mengambil tindakan koreksi
8. BAHAN DISKUSI
1. Apakah yang dimaksudkan dengan evaluasi?
dan
berikan
contoh
bagaimana
bentuk
pelaksanaan evaluasi di Puskesmas?
2. Menurut anda perlukah evaluasi tahunan
dilakukan pada seluruh kegiatan pelayanan
kesehatan pertama di Puskesmas? Jelaskan dan
berikan alasannya,
3. Menurut anda apakah evaluasi perlu dilakukan
pada pengelo laan sarana dan prasarana
Puskesmas? Jelaskan alasannya
4. Bagaimanakah merancang evaluasi, apa saja
langkah-langkah yang harus dilakukan serta
apakah pengertian dari setiap langkah yang
dilakukan tersebut?
9. TUGAS
1. Buatlah ringkasan/ resume pokok materi
Evaluasi,dengan minimal 300 karakter/ Kata!
2. Apakah yang dimaksud dengan evaluasi itu?
Apakah evaluasi pelayanan kesehatan tingkat
pertama di Puskesmas anda sudah dilaksanakan
dengan benar sesuai langkah-lankah evaluasi?
3. Jenis tindakan apa sajakah yang yang sudah
dilakukan berdasarkan hasil evaluasi itu? Sesuai
dengan teori dan konsep yang sudah anda
pelajari maka lakukan analisis apakah kegiatan
evaluasi pelayanan kesehata tingkat pertama di
Puskesmas sudah dilaksanakan dengan baik,

sesuai dengan rencana yang ditetapkan. Mulai


dari penetapan indicator, standar, pengukuran
kegiatan
dan
hasilnya
sampai
kepada
rekomendasi
tindakanperbaikan
pelayanan
kesehatan tingkat pertama di Puskesmas.
4. Pilihlah salah satu kegiatan yang dilaksanakan di
Puskesmas anda (apa saja yang terkait dengan
MDGS), yang paling anda anggap tidak berhasil.
Buatlah rancangan Eevaluasi pada kegiatan yang
anda pilih tersebut. Pilihlah kegiatan yang
sederhana dan skop nya sempit, misalnya
pelacakan ibu hamil risti. Rancangan evaluasi
akan didiskusikan pada pertemuan tahap 2 (tatap
muka).

Search...

Silahkan mendaftar melalui tombol di atas untuk mendapatkan informasi terbaru dari website ini.

Pertemuan Tahuan PKMK 2016


Pertemuan Tahuan PKMK 2015
Pertemuan Tahuan PKMK 2014
Klik arsip pertemuan selengkapnya

Kursus Sektor Swasta dan Rumah Sakit Swasta sebagai Mitra untuk Cakupan Kesehatan
Universal

Informasi Pendaftaran Kursus


Formulir Pendaftaran

Policy Brief

Masukan Policy Brief bagi Penentu Kebijakan JKN

Penyebaran

Ilmu

Berbasis

Website

Mulai Januari tahun 2013, secara resmi PKMK membuka kegiatan baru berupa: Program
Penyebaran Ilmu (Knowledge Dissemination Program). Program ini diselenggarakan
menggunakan media elektronik berupa website. Berbagai ilmu pengetahuan di bidang
kebijakan kesehatan dan manajemen kesehatan dikelola untuk disebarluaskan kepada
seluruh pengguna di Indonesia dan di seluruh dunia melalui jaringan internet.

Website Kebijakan & Manajemen

Website Isu Prioritas

Website Terkait

Copyright Pusat Kebijakan dan Manajemen Kesehatan 2016


Gedung IKM Baru Sayap Utara Jl. Farmako Sekip Utara Yogyakarta 55281 | email: chpm@ugm.ac.id | Telp/Fax (hunting)
(+62274) 549425

Anda mungkin juga menyukai