Anda di halaman 1dari 151

manajemen

pelatihan
promosi
kesehatan
Manajemen Pelatiahan Promosi
Hj. Attiyah. R, SKM.M.Kes
Hj. Attiyah.R.SKM,M.Kes. 1
Kesehatan
KONTRAK KULIAH

1. Hadir 5 menit sebelum di mulai kuliah


2. Terdaftar mengikuti kuliah Tahun Ajaran 2019.
3. Yang bisa mengikuti Ujian (UTS/UAS) adalah mahasiswa
yang kehadirannya minimal 75 %.
4. Perkuliahan dilaksanakan 14 kali pertemuan yaitu 7 kali
pertemuan sebelum mid dan 7 kali sesudah Mid.

Manajemen Pelatiahan Promosi


Hj. Attiyah.R.SKM,M.Kes. 2
Kesehatan
Lanjutan
….

5. Pakaian sopan sesuai ketentuan dan memakai sepatu


6. Dilarang merokok selama kuiah berlangsung.

7. Mahasiswa wajib mengikuti seluruh perkuliahan dan tidak


diperkenankan mengukuti aktivitas lain selain kuliah, kecuali
sakit dengan menunjukkan surat keterangan dokter.

Manajemen Pelatiahan Promosi


Hj. Attiyah.R.SKM,M.Kes. 3
Kesehatan
Lanjutan
….

8. Bagi mahasiswa yang terlambat, hanya diperkenankan masuk apabila


kuliah baru berlangsung 5 menit.

9. Tugas yang diberikan dosen yang berkaitan dengan kuliah wajib


dilaksanakan dan bila tidak dikerjakan akan ditunda pengumuman hasil
ujiannya paling lambat satu minggu setelah ujian dan apabila sampai
batas yang telah ditentukan maka mahasiswa yang bersangkutan
dinyatakan tidak lulus.

Manajemen Pelatiahan Promosi


Hj. Attiyah.R.SKM,M.Kes. 4
Kesehatan
Lanjutan
….

10. Bagi mahasiswa yang tidak mengikuti ujian karena alasan sakit segera
melapor kepada dosen paling lambat satu minggu setelah UTS dan
UAS .

11. Ketua Kelas mengingatkan dosen 10 menit sebelum kuliah di mulai


apabila dosen belum berada ditempat dan mengingatkan 5 menit
sebelum kuliah beakhir.

12. Hal-hal yang belum diatur dalam kontrak kuliah akan di atur
kemudian.

Manajemen Pelatiahan Promosi


Hj. Attiyah.R.SKM,M.Kes. 5
Kesehatan
METODE PEMBELAJARAN

1. Pembelajaran dilakukan dengan secara online atau


ceramah/tatap muka dan pelaksanaan diskusi kelas
melaluii journal reading dengan menggunakan
metode cooperative learning.
2. Mahasiswa diberi tugas penelusuran jurnal atau
penyusunan makalah untuk semua topik diskusi.

Manajemen Pelatiahan Promosi


Hj. Attiyah.R.SKM,M.Kes. 6
Kesehatan
Lanjutan
….

3. Mahasiswa dibagi dalam kelompok untuk menyusun


makalah dan dipresentasikan di kelas.
4. Pada pelaksanaan diskusi kelas, penyaji ditentukan dari
makalah yang terpilih. Keaktifan mahasiswa dalam
diskusi kelas dinilai berdasarkan keaktifan bertanya,
menjawab atau menyanggah serta penguasaan materi dari
masing-masing mahasiswa secara individu.

Manajemen Pelatiahan Promosi


Hj. Attiyah.R.SKM,M.Kes. 7
Kesehatan
Evaluasi :

1.Nilai Akhir semester mahasiswa bersumber dari


Absensi, Nilai Tugas , Nilai Ujian Tengah Semester, Nilai
Ujian Akhir Semester
2.Nilai Akhir dinyatakan dengan Huru A, B, C, D dan E,
Nilai A, B, C dinyatakan sebagai nilai LULUS Nilai D dan E
dinyatakan nilai TIDAK LULUS

Manajemen Pelatiahan Promosi


Hj. Attiyah.R.SKM,M.Kes. 8
Kesehatan
Lanjutan
….

3.Penetapan Nilai
 Nilai Akhir = 10 NA + 10 NT +40 NTS +40 NAS
 Range Nilai : 79-100 = A, 69 -78 = B, 59-68 = C, 49 – 58 = D & 0 -48 =E
 Selain Nilai A, B, C, D, E digunakan Nilai T (Nilai Tunda) yakni nilai
yang diberikan akibat mahasiswa belum menyelesaikan
kewajibannya dari dosen, seperti Nilai Tugas atau yang lain dengan
alasan yang dapat diterima
 Batas waktu perbaikan Nilai T adalah 2 (dua) Minggu terhitung sejak
tanggal dikeluarkan/diumumkan nilai tersebut, apabila melewati
masa tersebut Nilai T secara otomatis menjadi nilai E (Tidak Lulus)

Manajemen Pelatiahan Promosi


Hj. Attiyah.R.SKM,M.Kes. 9
Kesehatan
Tujuan Pembelajaran

Memahami konsep-konsep
TUJUAN PEMBELAJARAN Manajemen
Pelatihan Promosi Kesehatan dari
berbagai pendekatan yang sangat
bervariatif.

Menganalisis secara kritis konsep-konsep dan


isu/fenomena Manajemen Pelatiahan Promosi
Kedehatan tersebut, melalui kegiatan diskusi aktif
di kelas dan penulisan makalah.
Manajemen Pelatiahan Promosi
Hj. Attiyah.R.SKM,M.Kes. 10
Kesehatan
TUJUAN PEMBELARAN KHUSUS
Mahasiswa akan dapat:
1. Menjelaskan Penentuan Isu Perilaku Untuk Intervensi Pelatihan
2. Menjelaskan Menyusun Draft TOR Pelatihan
3. Menjelaskan Menyusun Insntrumen Dan Alat Ukur Pelatihan
4. Menjelaskan Pelaksanaan Pelatihan Dalam Promkes Sebagai
Tujuan Perubahan Perilaku
5. Menjelaskan Mengukur Dan Menilai Hasil Pelatihan Dalam
Promkes
 
Manajemen Pelatiahan Promosi
Hj. Attiyah.R.SKM,M.Kes. 11
Kesehatan
POKOK BAHASAN
1. Penentuan Isu Perilaku Untuk Intervensi Pelatihan
2. Menyusun Draft TOR Pelatihan
3. Menyusun Insntrumen Dan Alat Ukur Pelatihan
4. Pelaksanaan Pelatihan Dalam Promkes Sebagai Tujuan
Perubahan Perilaku
5. Mengukur Dan Menilai Hasil Pelatihan Dalam Promkes

Manajemen Pelatiahan Promosi


Hj. Attiyah.R.SKM,M.Kes. 12
Kesehatan
POKOK BAHASAN 1

Penentuan Isu Perilaku


Untuk Intervensi
Pelatihan
Manajemen Pelatiahan Promosi
Hj. Attiyah.R.SKM,M.Kes. 13
Kesehatan
VISI
INDONESIA SEHAT 2025

Tercapainya Hak Hidup bg seluruh lapisan masy. melalui system kes yg dpt
menjamin hidup dlm lingkungan yg sehat, perilaku masy. proaktif
memelihara kesehatannya serta mampu dlm yankes yg bermutu sesuai yg
tertera dlm kebijakan pemb. jangka panjang bid. kes thn 2005-2025

Perilaku →salah satu faktor yg mempengaruhi derajat kesehatan

Promkes→ salah satu pilar utama dlm mencapai Indonesia sehat


Pilar lainnya → ingkungan sehat serta yankes yg berkualitas serta adil & merata
Manajemen Pelatiahan Promosi
Manajemen Pelatiahan Promosi Hj. Attiyah.R.SKM,M.Kes. 14
Kesehatan Hj. Attiyah.R.SKM,M.Kes. 14
Kesehatan
VISI DAN MISI PROMOSI KESEHATAN
• Visi Promkes→Individu, keluarga dan masyaraat
Indonesia mampu melaksanakan PHBS dalam rangka :
a. mencegah timbulnya penyakit dsn masalah kesehatan lain.
b. Menanggulangi penyakit dan masalah2 kehatan lain bersumber
masyarakat.dalam rangka meningkatkan derajat kesehatan .
c. Memanfaatkan pelayanan Kesehatan
d. Mengembangkan dan menyelenggarakan upayakesehatan

Manajemen Pelatiahan Promosi


Hj. Attiyah.R.SKM,M.Kes. 15
Kesehatan
Misi Promosi Kesehatan
a. Memberdayakan individu, keluarga , kelompok-kelompok dalam
masyarakat, baik melalui pendekatan individu dan keluarga maupun
melallui pengorganisasian/penggerakan masyaraat.
b. Memberikan suasana/lingkungan yang kondusif bagi terciptamya PHBS
mayarakat.
c. Mengadvokasi para pengambil keputusan, penentu kebijakan serta pihak-
pihak lain yang berkepentingan dalam rangka mendorong
diberlakukannya kebijakan public berwawasan kesehatan,
mengintegrasikan promkes khususnya pemberdayaan masyarat dalam
program-program kesehatan, meningkatkan kemitraan antara pemerintah
pusat dengan daerah dan masyarakat termasuk LSM dan Dunia Usaha,
meningkatkan investasi dalam promkes dan bidang kesehatan
Manajemen Pelatiahan Promosi
Hj. Attiyah.R.SKM,M.Kes. 16
Kesehatan
Kebijakan Nasional Pemberdayaan
Masyarakat dan Promosi Kesehatan
a. Menempatkan upaya pemberdayaan masyarakat dan promkes
menjsdi salah satu prioritas pembangunan kesehatan.
b. Melaksanakan peningkatan akses informasi dan edukasi tentang
kesehatan yang seimbang dan bertanggung jawab.
c. Memantapkan peran serta masyarakat, kelompok-kelompok potesial
termasukswasta dan dunia usaha dalam pemabangunan kesehatan
d. Melasanakan upaya pemberdayaan masyarakat dan promkes secara
holistic dan terpadu.
e. Melasanakan peningkatan kualitas penyelenggaraan upaya
pemberdayaan masyarakat dan promkes.
Manajemen Pelatiahan Promosi
Hj. Attiyah.R.SKM,M.Kes. 17
Kesehatan
Strategi Pelasanaan Upaya Promosi
Kesehatan
a. Meningkatkan komitmen dan dukungan stakeholder, pembuat kebijakan
dan pengambil keputusan untuk mendukung pencapaian tujuan
pembangunan kesehatan.
b. Meningkatkan koordinasi dan kalaborasi litas program dan lintas sector.
c. Meningkan peran serta organisasi kemasyarakatan/kelompok potensial.
d. Memperkuan gerakan masyarakat
e. Meningkatkan akses informasidan edukasi kepada individu, keluarga dan
masyarakat.
f. Meningkatkan kapasitas promosi kesehatan

Manajemen Pelatiahan Promosi


Hj. Attiyah.R.SKM,M.Kes. 18
Kesehatan
Strategi Promosi Kesehatan
a. Gerakan Pemberdayaan masyarakat empowerment) lebih diarahkan
pada sasaran primer.
b. Bina Suasana (social support) lebih diarahkan pada sasaran
sekunder
c. Advokasi (advocacy) lebih diarakan pada sasaran tersier yang
mempunyai potensi memberikan dukungan kebijakan dan
sumberdaya dalam upaya pemberdayaan masyarakat.
d. Kemitraan merupakan strategi yang memperkuat ketiga strategi
tersebu di atas sehingga penetapan strategi promkes lebih efektif
dan efisien
Manajemen Pelatiahan Promosi
Hj. Attiyah.R.SKM,M.Kes. 19
Kesehatan
Fungsi Puskesmas
a. Pusat Pembangunan berwawasan Kes
b. Pemberdayaan Masyarakat dan Keluarga
c. Pemberi Pelayanan Kesehtan tingkat pertama
yang meliputi UKP dan UKM

Manajemen Pelatiahan Promosi


Hj. Attiyah.R.SKM,M.Kes. 20
Kesehatan
Upaya Kesehatan di Puskesmas
Upakes perorangan primer dan upakes
masyarakat primer yang dikelompokkan
menjadi upakes wajib dan upakes
pilihan/pengembangan.

Manajemen Pelatiahan Promosi


Hj. Attiyah.R.SKM,M.Kes. 21
Kesehatan
Penyelenggaraan Upaya Promkes di
Puskesmas
• Berdasarkan kebikan promkes dan kebijakan dasar puskesmas maka
penyelenggaraan upaya promkes di Puskesmas harus menyelaraskan
penerapan kedua kebijakan dalam mencapai visi pembaangunan
kesehtan berwawasan kesehatan.
• Penyelenggaraan promkes di Puskesmas mengu pada proses
manajemen Puskesmas yang bersifat konprehenshif serta menyatu
UKP dan UKM di Pusesmas
• Penyelenggaraan promkes juga merupakan proses yang dilakukan
secara berkesinambungan sehingga menjadi siklus kegiatan dalam
rangka meningkatnya kinerja Puskesmas
Manajemen Pelatiahan Promosi
Hj. Attiyah.R.SKM,M.Kes. 22
Kesehatan
KERANGKA PIKIR PENYELENGGARAAN PROMKES DI PUSKESMAS

Strategi Promkes, Manajemen Puskesmas


Penerapan Pelayanan UKP-UKM

OU PUT
PROSES
INPUT Meningkatnya
 Prog. Yankes  Kepala Puskes  Dukungan Kebijakan DAMPAK
Puskesmas sebagi PJ public berwaawasan kes.
 SDM dan sarana  ARRIMES semua LP  Sumber daya kesehatan.
Peningkatan
yankes Puskesmas  Pokus pd upaya  UKBM Kinerja
 Promkes Pelayanan PHBS dan  Caupan Yankes di
wajib pengembangan Puskesmas
Puskesmas
UKBM

Kebijakan dasar Puskesmas, Kebijkan Promkes di


Puskesmas, Akreditasi Kinerja Puskkesmas
Manajemen Pelatiahan Promosi
Hj. Attiyah.R.SKM,M.Kes. 23
Kesehatan
Manajemen Penyelenggaraan Upaya Promkes
ANALAISIS RUMUSAN
Analisis situasi Tujuan Promkes
Analisis masalah kes Sasaran Promkes
Analisi Perilaku Merumuskan Strategi Promkes
Sesuai Kearifan Lokal
Analisis Kebijakan
Penetapan P. Jawab

SOSIALISASI RENCANA
Sosialisasi hasi Ev.Keg.Promkes Penyusunan RUK
Membahas Hambatan Proses DUP Keg.Promkes
Menyususun RTL Keg.Promkes Penyusunan RPK Promkes

EVALUASI INTERVENSI :
Pembuatan Instrumen Penyusunan Jadwal Keg
Merangcang Mellaksanakan
Proses Pencairan Dana Keg.
Menganalisis hasil Ev.Keg
Promkes di Puskesmas Pelaksanaan Keg.Proses
MONITORING
Pelaksanan Keg. Sesuai
Dengan RPK Promkes
Di Puskesmas
Manajemen Pelatiahan Promosi
Hj. Attiyah.R.SKM,M.Kes. 24
Kesehatan
1. Perencanaan Promkes
• Pengertian Perencanaan
a.Perencanaan menurut Cokroamidjojo (1992, 12-14) sebagaisuatu
cara bagaimana mencapai tujuan sebik-baiknya (maksimum output)
degan sumber-sumber yang ada supaya lebih efektif dan efisien.
b.Perencanaan Kesehatan adalah sebuah proses untuk merumuskan
masalah-masalah kesehataan yang berkembang di masyrakat,
menentukan kebutuhan dan sumberdaya yang tersedia, meneapkan
tujuan program ysng psling pokok dan menyusun langkah-langkah
praktis untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan

Manajemen Pelatiahan Promosi


Hj. Attiyah.R.SKM,M.Kes. 25
Kesehatan
2.Perencanaan Promkes
a. Tujuan umum
• Mengarahkan Sumberdaya yang ada dalam upaya promkes untuk
mendukung pencapaian target program dan peningkatan kinerja
dalam waktu tertentu.
• Perlu mendapatkan kejelasan tentang upaya Promkes terintegrasi
secara lintas program yang harus dilakukan secara sistimatis
mengarah pada tujuan program yang akan dicapai dalam waktu
tertentu

Manajemen Pelatiahan Promosi


Hj. Attiyah.R.SKM,M.Kes. 26
Kesehatan
b. Tujuan Khusus
1) Jenis Tahapan kegiatan Promkes di Puskesmas
2) Sumberdaya yang dibutuhkan upaya promkes di puskesmas
3) Terwujudnya kebijakan public berwawasan kesehatan
4) Media KIE yang dibutuhkan dalam upaya Promkes
5) Waktu yang dibutuhkan untuk pelaksanaan promkes
6) Sasaran wilayah program upaya promkes
7) Peran aneka pihak potensial yang terlibat dalam upaya promkes
8) Indikator upaya promkes di Puskesmas

Manajemen Pelatiahan Promosi


Hj. Attiyah.R.SKM,M.Kes. 27
Kesehatan
3. Manfaat Perencanaan di Puskesmas
a.Memusatkan perhatian pada tujuan keg. Upaya promkes
b.Mengurangi resiko ketidakpastian terhdp proses keg. Upaya promkes.
c. Mencegah pemborosan sumberdaya, mengoptimakan penggunaan
sumberdaya secara efektif dan efisien mencapai tujuan upaya
Promkes
d.Jangkauan keg. Promkes lebih luas dan terorganisir dengan baik,
e.Mencegah tumpang tindih kegiatan upaya Promkes di Puskesmas
f. Menjadi dasar pelaksanaan, pemantauan dan penilaian kegiatan
upaya Promkes di Puskesmas
Manajemen Pelatiahan Promosi
Hj. Attiyah.R.SKM,M.Kes. 28
Kesehatan
4. Ruang Lingkup dan Jenis Perencanaan Promkes
(RL upaya Promkes berdasarkan Otawwa Charter ;1996)
a. Membangun kebijakan public berwawasan kes.( to develop healthy
public policy)
b. Menciptakan lingkungan sehat (to create supportive envirament)
c. Memperkuat gerakan masyarakat (to strengthening community
action)
d. Mengembangkan kemampuan dan keterampilan perorangan
mayarakat (to develop personal skills)
e. Upaya Penataan Kembali arah pelayanan kesehatan masyarakat (to
reorient health sevices)

Manajemen Pelatiahan Promosi


Hj. Attiyah.R.SKM,M.Kes. 29
Kesehatan
Secara rinci ruang lingkup Perencanaan Promkes
a. Kajian perilaku tentang masalah kesehatan
b. Kajian kebijakan public berwawasan kesehatan
c. Penyusunan perencanaan Promkes yg dibuat oleh lintas program
puskesmas.
d. Lokakaya mini di puskesmas
e. Pengembangan jejaring kemitraan
f. Promkes yang dilakukan oleh LP maupun LS
g. Peningkatan kapasitas dan peran serta organisasi kemasyarakatan, kader,
tomas,toga dll.
h. Pengembangan pesan dan media promkes
Manajemen Pelatiahan Promosi
Hj. Attiyah.R.SKM,M.Kes. 30
Kesehatan
i. KIE tentang kesehatan di masyarakat.
j. Advokasi kesehatan pada pengambil keputusaan
k.Penggerakan peran serta masyarakat
l. Pengembangan dan pembinaan berbagai jenis upakes

Manajemen Pelatiahan Promosi


Hj. Attiyah.R.SKM,M.Kes. 31
Kesehatan
Jenis Perencanaan Promkes
a. Waktu, perencanaan promkes jangka pendek, jangka menengah dan
jangka panjang
b. Prioritas pelaksanaan promkes program kesehatan di Puskesms
c. Tatanan atau wilayah garapan promkes dalam binaan puskesmas
d. Pencapaian target Indikator kinerja
e. Keadaan gawat darurat

Manajemen Pelatiahan Promosi


Hj. Attiyah.R.SKM,M.Kes. 32
Kesehatan
Langkah Perencanaan Promkes
a. Tahap Persiapan
b. Tahap analisis Situasi
c. Tahap Penyusunan rencana usulan kegiatan (RUK)

Manajemen Pelatiahan Promosi


Hj. Attiyah.R.SKM,M.Kes. 33
Kesehatan
Langkah Perencanaan Promkes
a. Tahaap Persiapan
Staf Puskesmas yang terlibat dl proses penyusunan perncanaan
Promkes diberiksn pembekalan untuk memahami tahap-tahap
penyusunan perencanaan upaya Promkes.
Staf Puskesmas yang dimaksud→petugas pengelola Promkes dan
petugas pengelola program upakes wajib maupun upakes
pengembangan yang ada di puskesmas
Kapus membetuk Tim Penyusunan Perencanaan Tk. Puskesmaa

Manajemen Pelatiahan Promosi


Hj. Attiyah.R.SKM,M.Kes. 34
Kesehatan
b. Tahap analisis Situasi
Untuk memperoleh informasi mengenai keadaan dan
permasalahan yang ada di Puskesmas, melalui analisis terhadap
data yang dikumpulkan.
Tim Penyusun Perecanaan mengumpulkan data umum maupun
data khusus.
Data umum meliputi
- Peta wilayah kerja puskesmas
- Jumlah Desa, RW, RT, Dusun
- Jarak tempuh antarav Puskesmas ke Desa/Kelurahan
- Data sumberdaya

Manajemen Pelatiahan Promosi


Hj. Attiyah.R.SKM,M.Kes. 35
Kesehatan
- Data Sumberdaya :
 Jumlah nakes yang ada di puskesmas termasuk bidan di polindes,
pustu dll.
 Jumlah Dana dan alokasi anggaran promkes.
 Jumlah sarana dan peralatan yang masih berfunsi dengan baik
untuk mendukang kegiatan promkes.
 Data Peran serta masyarakat : jml.kader, jml UKBM, Toma, Dukun
Bayi dll.
- Data Penduduk dan Sasaran Program :
 Jml Penduduk berdasrkan kelompok umur dan Jenis kelamin
 Jumlah Rumah Tangga
 Keadaan social budaya, pendidikan, pekerjaan, penghasilan.
Manajemen Pelatiahan Promosi
Hj. Attiyah.R.SKM,M.Kes. 36
Kesehatan
- Data Khusus
 Data tatus kesehatan :
• Data Kematian dan penyebabnya
• Kunjungan kesakitan
• Pola Penyakit : 10 penyakit terbanyak yang diketemukan
• KLB
• Kegiatan dan cakupan program yankes selama satu tahun
terakhir al. cakupan program upakes wajib maupun upakes
penegmbangan.

Manajemen Pelatiahan Promosi


Hj. Attiyah.R.SKM,M.Kes. 37
Kesehatan
Tahap penyusunan rencana usulan RUK
1. Menyusun RUK bertujuan untuk mempertahankan kegiatan yang
sudah ada pada priode sebelumnya dan memperbaiki program yang
masih bermasalah
2. Menyusun rencana kegiatan baru yang disesuaikan dengan kondisi
kesehatan di wilayah terebut dan kemampuan puskesmas.

Manajemen Pelatiahan Promosi


Hj. Attiyah.R.SKM,M.Kes. 38
Kesehatan
Langkah-langkah Penusunan RUK :
1. Analisa masalah kesehatan
a. Identifikasi masalah kesehatan
• Identifikasi masalah kesehatan dibuat oleh setiap progrsm
puskesmas dengan menggunakan matrik sbb :
• Contoh : Nama Program : Upaya Kesehatan :………………………..
Program Jenis Pelayanan Target Pencapaian Masalah

Manajemen Pelatiahan Promosi


Hj. Attiyah.R.SKM,M.Kes. 39
Kesehatan
b. Menetapkan urutan prioriatas :
Nama Program : Upaya Kesehan :……………………….
Parameter Masalah 1 Masalah 2 Masalah 3 Masalah 4
Tingkat Urgensi (U)
Tingkat Keseluruhan (S)
Tingkat Perkembangan (G)
U xS x G

c. Melakukan Kajian Perilaku


Kajian atau analisa perilaku atau dikenal kajian Frmatif, betujuan
mengidentifikasi perilaku yang menjadi penyebab terjadinya masalah
Prioritas
Identifikasi perilaku ini dilakukan secara sederhana : dengan membadingkan
perilaku saat ini dengan perilaku kesehtan yang diharapkan dari setiap
segmentasi saran : Sasaran Primer, Sekunder, tersier
Manajemen Pelatiahan Promosi
Hj. Attiyah.R.SKM,M.Kes. 40
Kesehatan
• Sasaran Primer : individu, keluarga kelompok serta masyarakat umum
yang akan diintervensi agar mereka tau, mau dan mampu ber-PHBS.
• Sasaran Sekunder lintas program/petugas kesehatan, toma, ormas,
organisasi profesi, lintas sector, dunia usaha/swasta, pengelola media
massa untuk beperan aktif melakukan intervensi terhadap sasaran
primer agar mampu mengembangkan UKBM.
• Sasaran tersier : penentu kebijakan yang mempunyai kewenangan
untuk memberikan dukungan kebijakan publik berwawasan kesehatan
dan sumberdaya dalam upaya pemberdayaan masyarakat untuk hidup
sehat

Manajemen Pelatiahan Promosi


Hj. Attiyah.R.SKM,M.Kes. 41
Kesehatan
Contoh matrik kajian perilaku :………….
Nama Program : Upaya Kesehatan :…………………..
Sasaran Perilaku saat Perilaku yang diharapkan Perilaku yang
ini diharapkan
Sasaran Primer
 …………………..
 …………………..
Sasaran Sekunder
 ……………………..
 ……………………..
Sasaran Tersier
 ……………………….
 ………………………..
Masalah Lainnya

Manajemen Pelatiahan Promosi


Hj. Attiyah.R.SKM,M.Kes. 42
Kesehatan
d. Merumuskan upaya pemecahan masalah melalui intervensi promkes
Contoh matrix kajian perilaku :
Nama Program : Upaya Kesehatan ………………………………………………………….
Saran Perilaku saat ini Perilaku yang Perilaku yang Upaya mengatasi Masalah
diharapkan diharapkan Intervensi Promkes

Sasaran Primer
 …………………..
 …………………..
Sasaran
asaran Sekunder
 …………………….
 …………………….
Sasaran Tersier
 ……………………
 …………………
Upaya mengatasi
masalah lainnya
( kegiatan Inovasi)

Manajemen Pelatiahan Promosi


Hj. Attiyah.R.SKM,M.Kes. 43
Kesehatan
4. Tahapan Penyusunan Rencana Pelasanaan Kegiatan (RPK)

• Jenis kegiatan
• Tujuan
• Sasaran
• Penanggung Jawab
• Petugas yang terlibat
• Sumber dana
• Waktu pelaksanaan : bulan minggu, gant chart

Manajemen Pelatiahan Promosi


Hj. Attiyah.R.SKM,M.Kes. 44
Kesehatan
Rencana Pelaksanaan Upaya Promkes di Puskesmas
Anggaran telah dialokasikan

Jenis Penanggung Petugas Sumber Waktu


Tujuan Sasaran yang Pelaksanaa Keterangan
Kegiatan Jawab Dana
terlibat n

Manajemen Pelatiahan Promosi


Hj. Attiyah.R.SKM,M.Kes. 45
Kesehatan
Pemantauan dan Penilaian
1. Pmantauan
Pengertian pemantauan atau pemantauan upaya promkes→ suatu
tindakan pengamatan yang dilakukan secara kontinyu terus menerus
terhadap pelaksanaan suatu uapaya promkes dengan tujuan
memberikan unpan balik pada pengelolaan upaya promkes untuk
perbaikan dan optimalisasi pelaksanaan upaya promkes.
Proses pemantauan dilakukan untuk :
• Menetapkan masalah dan situasi
• Menganalisis penyebab dan factor yang mempengaruhi
• Merumuskan dan merevisi upaya solusi
Manajemen Pelatiahan Promosi
Hj. Attiyah.R.SKM,M.Kes. 46
Kesehatan
Pasca Fokus penyeliaan atau supervise berupa pengamatan
pemantauan yang ditujukan pada :
 Masukan atau input
 Waktu pelaksanaan kegiatan
 Hasil iuran atau capaian out put
 masalah yang timbul
 Opsi untuk mengatasi masalah tersebut

Manajemen Pelatiahan Promosi


Hj. Attiyah.R.SKM,M.Kes. 47
Kesehatan
Manfaat pemantauan menurut : Tjong dapat
digunakan mengetahui :
• Kesesuaian pelaksanaan kegiatan dengan rencana upaya promkes,
adalah terjadi penyimpangan.
• Optimalisasi kegiatan sudah terjadikah ?
• Penunjuk arah kegiatan menuju sasaran upya promkes
• Sebagai alat, indicator pengambilan keputusan pimpinan
• Pemantauan mengamati ketaatan tatalasana, sikap mental pelaksana
dan penanggung jawab, mengkaji, reevaluasi tata laksana masih
disesuaikan, sedini mungkin penyimpangan dapat diketahui via
pemantauan agar perbaikan dapat dilakukan sesuai tujuan yang ingin
dicapai
Manajemen Pelatiahan Promosi
Hj. Attiyah.R.SKM,M.Kes. 48
Kesehatan
Rencana Pemqntquqn Upaya Promosi Kesehatan di Puskesmas
Jenis Penaggung Petugas Sumber
Tujuan Sasaran Masalah Solusi
Kegiatan Jawab yang terlibat Dana

Manajemen Pelatiahan Promosi


Hj. Attiyah.R.SKM,M.Kes. 49
Kesehatan
2. Penilaian, Evaluasi
Penilaian merupakan suatu proses sistimatis yang mempelajari
pengalaman pemelajaran upaya promkes sebagai upaya
meningkatkan kualitas rancangan perancanaan dan pelaksanaan
kegiatan upaya promkes yang baru.
Rentang waktu proses evaluasi upaya promkes dapat dilakukan :
a. Evaluasi pra kegiatan promkes.
b. Evaluasi sewaktu pelaksanaan promkes sedang berlangsung.
c. Evaluasi serampungannya upaya promkes dilakukan

Manajemen Pelatiahan Promosi


Hj. Attiyah.R.SKM,M.Kes. 50
Kesehatan
Ada panca elemen strategic dalam evaluasi kegiatan upaya promkes :
a. Keberlanjutan kemapuan pasca kegiatan promkes
b. Efektifitas hasil upaya promkes
c. Relevansi
d. Efesiensi mengoptimalisasikan input dan memaksimalisasikan
output.
e. Efek samping upaya promkes tekanlah serendah mungkin.

Manajemen Pelatiahan Promosi


Hj. Attiyah.R.SKM,M.Kes. 51
Kesehatan
Rencana Penilaian, Evaluasi Upaya Promosi Kesehatan diPuskesmas

Jenis Penaggung Petugas Sumber


Tujuan Sasran yang Maslah Solusi
Kegiatan Jawab terlibat Dana

Manajemen Pelatiahan Promosi


Hj. Attiyah.R.SKM,M.Kes. 52
Kesehatan
Dukungan Dinas Kesehatan Kab/Kota dalam
Proses Perencanaan Tingkat Puskesmas
a. Mengajukan ke Pemerintah Daerah Kab/Kota agar diterbitkan Surat
Edaran Bupati/Walikota tentang Pedoman Perencanaan Tingkat
Puskesmas dan diinformasikan ke seluruh Puskesmas serta semua
Instansi kesehatan, non kesehatan yang terkait dengan
penyelenggaraan pelayanan kesehatan.
b. Melakukan advokasi kepada Pemda agar proses perencanaan
pembahasan dan persetujuan terhadap rencana usulan kegiatan
dapat diselenggarakan tepat waktu, shg realisasi anggaran dapat
tepat waktu. Selanjutnya Puskesmas dapat melaksanakan kegiatan
sesuai jadwal.

Manajemen Pelatiahan Promosi


Hj. Attiyah.R.SKM,M.Kes. 53
Kesehatan
c. Pemberian tanda penghargaan kepada Puskesmas yang telah
melaksanakan Perencanaan Tingkat Puskesmas dengan baik dan
kepada Instansi nin kesehatan yang berperan aktif penyelenggaraan
pelayanan kesehatan dasar.
d. Meningkatkan kerjasama lintas sector dalam peroses Perencanaan
Tingkat Puskesmas melali forum resmi.
e. Menyusun Petunjuk Teknis
f. Supervisi dan bimbingan teknis
g. Melskukan bimbingan teknis
h. Menyusun rencana tahunan
i. Menyusun Rencana Operasional
Manajemen Pelatiahan Promosi
Hj. Attiyah.R.SKM,M.Kes. 54
Kesehatan
POKOK

TATA CARA
PENYUSUNAN
TERM OF REFEENCE
(TOR)

Manajemen Pelatiahan Promosi


Manajemen Pelatiahan Promosi Hj. Attiyah.R.SKM,M.Kes. 55
Kesehatan Hj. Attiyah.R.SKM,M.Kes. 55
Kesehatan
Tujuan Pelatihan
• Membangun pemahaman yang sama
tentang pentingnya TOR.
• Memberikan arahan / panduan pengusulan
anggaran
• Peningkatan ketrampilan dalam penyusunan
TOR
Manajemen Pelatiahan Promosi
Hj. Attiyah.R.SKM,M.Kes. 56
Kesehatan
Plan- Do – Check- Action
Action Plan
Aksi Rencana
Ambil Tindakan Buatlah rencana yang
koreksi/perbaikan atas baik/sesuai sebelum
penyimpangan yang mulai bekerja
ada susun rencana
baru

PDCA
Do
Check Kerja
Periksa

Periksa hasil hasil Laksanakan


pekerjaan apakah telah pekerjaan/tindakan
sesuai dengan rencana sesuai
Manajemen Pelatiahan Promosi
Hj. Attiyah.R.SKM,M.Kes. 57
Kesehatan
MEKANISME
PERENCANAA KEGIATAN
PERATURAN PEMERINTAH RI NOMOR 21
TAHUN 2004
PENYUSUNAN TOR

NO. 113/PMK. 05/2012


PELAKSANAAN
NO. 49/PMK. 02/2017

PERTANGGUNG JAWABAN PMK. 190/PMK 05/2012

MONITORING
INTERNAL/EKSTERNAL SPI, BPK, ITJEN

Manajemen Pelatiahan Promosi


Hj. Attiyah.R.SKM,M.Kes. 58
Kesehatan
PENGERTIAN TOR
• TOR = Term of Reffrence
• TOR = KAK : Kerangka Acuan Kegiatan
• TOR merupakan dokumen dalam sistem perencanaan suatu lembaga

Dasar Penyusunan TOR:


• Blue print pengembangan lembaga (APU; RENSTRA, RENJA)
• Kondisi aktual lembaga
• Masalah : Gap antara harapan (Renstra, Renjata) & Kenyataan

Manajemen Pelatiahan Promosi


Hj. Attiyah.R.SKM,M.Kes. 59
Kesehatan
Fungsi TOR
 Alat bagi pimpinan untuk melakukan pengendalian kegiatan yang
dilakukan oleh bawahannya.
 Alat bagi para Perencana Anggaran untuk menilai urgensi
pelaksanaan kegiatan tersebut dari sudut pandang keterkaitan
dengan Tugas Pokok dan Fungsi.
 Alat bagi pihak pihak pemeriksa untuk melaku kanpemeriksaan
realisasi kegiatan tersebut.
 Sebagai informasi bagaimana output kegiatan dilaksanakan/didukung
oleh komponen input, serta apa saja input(tahapan-tahapan) yang
dibutuhkan dan bagaimana pelaksanaannya untuk mencapai output.
Manajemen Pelatiahan Promosi
Hj. Attiyah.R.SKM,M.Kes. 60
Kesehatan
PENTINGNYA TOR
• Sebagai dasar bahwa rencana kegiatan sesuai dengan garis-garis besar
perencanaan kelembagaan
• Sebagai dasar pelaksanaan kegiatan
• Sebagai dasar rasionalisasi munculnya usulan anggaran
• Sebagai jaminan mutu sistem perencanaan
• Sebagai dasar audit internal ataupun eksternal
• Sebagai dasar bahwa usulan program memiliki kualifikasi yang baik
atau tidak`

Manajemen Pelatiahan Promosi


Hj. Attiyah.R.SKM,M.Kes. 61
Kesehatan
MEKANISME
INDIKATOR KINERJA

Visi &
Misi
Tujuan/
Faktor Sukses

Strategi
Inpl Stategi
eme
n tasi
m on e p
Ukuran dan
Target

Manajemen Pelatiahan Promosi


Hj. Attiyah.R.SKM,M.Kes. 62
Kesehatan
SUBSTANSI TOR
1. Latar Belakang
• Menjelaskan gambaran umum secara singkat mengapa (why)
kegiatan tersebut dilaksanakan dan alasan penting kegiatan
tersebut dilaksanakan serta keterkaitan kegiatan yang dipilih
dengan kegiatan keluaran (output) dalam mendukung pencapaian
sasaran dan kinerja program, yang pada akhirnya akan mendukung
pencapaian tujuan kebijakan.

Manajemen Pelatiahan Promosi


Hj. Attiyah.R.SKM,M.Kes. 63
Kesehatan
• Latar belakang disusun berdasarkan substansi permasalahan aktual
yang dihadapi, kemudian dibuat skala prioritas program kegiatan yang
menjadi usulan kegiatan untuk program ini
• Sebaiknya di dalam latarbelakang disertakan bukti2 yang menguatkan
urgensi permasalahan yang dihadapi untuk segera diatasi

Manajemen Pelatiahan Promosi


Hj. Attiyah.R.SKM,M.Kes. 64
Kesehatan
2. Kegiatan yang dilaksanakan (WHAT : Meaning, Activity, output)
Menjelaskan uraian kegiatan apa (what)yang akan dilaksanakan dan
batasan kegiatan.
3. Maksud dan Tujuan (WHY : Reasons Related to Program)
Menjelaskan mengapa (why)kegiatan harus dilaksanakan dan
berisikan hasil akhir yang diharapkan dari suatu kegiatan (bersifat
kualitatif) serta manfaat (outcome) kegiatan.

Manajemen Pelatiahan Promosi


Hj. Attiyah.R.SKM,M.Kes. 65
Kesehatan
4. Pelaksana dan Penanggung jawab Kegiatan serta Penerima manfaat (WHO : Subject performing
activity and Subject Receiving Benefit)
Menjelaskan siapa (who)saja yang terlibat dan bertanggungjawab atas pelaksanaan kegiatannya dan
menerangkan bahwa kegiatan dilaksanakan berdasarkan ketentuan-ketentuan yang berlaku atas
kebijakan yang telah ditetapkan oleh pemerintah dan pimpinan unit organisasi bersangkutan, dan
menjelaskan siapa penerima manfaat terhadap keluaran dimaksud
5. Indikator Keluaran dan Keluaran
Menjelaskan indikator keluaran berupa target yang ingin dicapai (bersifat kualitatif) dan keluaran
(output) yang terukur dalam suatu kegiatan (bersifat kuantitatif). Misalnya : 50 km, 40 m2, 20 orang,
1 LHP, dan lain-lain.
6. Waktu Pencapaian Keluaran (WHEN : certain time started & ended, how long)
Menjelaskan berapa lama dan kapan (when) kegiatan tersebut dilaksanakan, dengan dilengkapi time
table kegiatandan menjelaskan sejak kapan (pertamakali) pekerjaan tersebut akan dilaksanakan dan
kapan terakhir pekerjaan akan diselesaikan.
Manajemen Pelatiahan Promosi
Hj. Attiyah.R.SKM,M.Kes. 66
Kesehatan
7. Tempat Pelaksanaan Kegiatan (WHERE : Location of activity)
Menjelaskan dimana (where) kegiatan tersebut akan dilaksanakan.
8. Strategi Pencapaian Keluaran (HOW : way, method, effort to implement).
Menjelaskan bagaimana (how)cara pelaksanaan kegiatan baik berupa
metode pelaksanaan, komponen, tahapan dalam mendukung
pencapaian keluaran (output)kegiatan.
9. Biaya (How much)Berisikan total biaya (how much) kegiatan sebesar
nilai nominal tertentu yang dirinci dalam RAB sebagai lampiran TOR.
10. Penandatangan TORDiisi pejabat yang bertanggung jawab pada kegiatan
yang akan dilaksanakan.
Manajemen Pelatiahan Promosi
Hj. Attiyah.R.SKM,M.Kes. 67
Kesehatan
Format TOR
A. Judul Kegiatan
B. Latar Belakang
C. Rasional
D. Tujuan
E. Mekanisme & Desain
F. Sumberdaya yang Dibutuhkan
G. Indikator Kinerja
H. Jadwal kegiatan
I. Keberlanjutan Program
J. Person in Charge
Manajemen Pelatiahan Promosi
Hj. Attiyah.R.SKM,M.Kes. 68
Kesehatan
Judul Program
• Judul : berbasis Aktivitas
..Hindari judul yang bersifat investasi
Contoh Judul berbasis aktivitas
• Peningkatan kualitas performasi mahasiswa dalam penyusunan karya ilmiah
• Peningkatan daya saing mahasiswa dalam even nasional melalui training
intensif Olimpiade Sains di lingkungan MW

Contoh judul Investasi:


• Pelatihan penulisan karya ilmiah untuk Mahasiswa Baru diLingkungan MW
• Workshop .......
Manajemen Pelatiahan Promosi
Hj. Attiyah.R.SKM,M.Kes. 69
Kesehatan
• Rasional
Kemukakan alasan utama mengapa judul atau program tersebut
penting untuk diusulkan
Rasional tentunya relevan dengan alur pikir di latar belakang
Tujuan
Rumusan Tujuan bersifat spesifik, dan terukur
Tujuan berkaitan erat dengan indikator kinerjayang ditargetkan

Manajemen Pelatiahan Promosi


Hj. Attiyah.R.SKM,M.Kes. 70
Kesehatan
Mekanisme dan Disain
 Uraikan secara rinci tahapan-tahap kegiatan
 Jelaskan siapa saja yang terlibat
 Jelaskan berapa volume atau jumlah peserta, jumlah pemateri, dst.
 Jelaskan kapan dan berapa dilaksanakan dan dimana tempatnya
 Mekanisme dan disain berkaitan erat dengan justifikasi ketercapaian
tujuan
 Mekanisme dan disain berkaitan erat dengan justifikasi
 Rasionalitas usulan anggaran

Semakin tidak jelas mekanisme dan disain semakin rendah kualitas TOR, krn
semakin beresiko tidak tercapainya tujuan
Manajemen Pelatiahan Promosi
Hj. Attiyah.R.SKM,M.Kes. 71
Kesehatan
Sumberdaya yang Dibutuhkan
• Jelaskan berapa jumlah kebutuhan dana
keseluruhan dan rekapitulasi tiap cost
componentnya
• Rekap sumberdaya disajikan dalam bentuk tabel
tiap tahap atau sub kegiatan, berdasarkan cost
component

Manajemen Pelatiahan Promosi


Hj. Attiyah.R.SKM,M.Kes. 72
Kesehatan
Indikator Kinerja
• Indikator kinerja dikembangkan berdasarkan based activity yang
dapatdiukurcapaiannyabukanberdasarkan investasi.
• Dengan demikian hindari indikator seperti: jumlah computer yang
dibeli, jumlah buku baru hasil pengadaan, dan seterusnya.
Indikator Base Line Target Akhir Tahun Cara Pengeluaran

• Indikator → Bisa Input, Proses, Output, Outcome


Manajemen Pelatiahan Promosi
Hj. Attiyah.R.SKM,M.Kes. 73
Kesehatan
Jadwal kegiatan
• Sajikan dalam bentuk bar chart atau susunan tabel disertai
penunjukkan waktu pelaksanaan tiap subkegiatan

BULAN
SUB KEGIATAN
3 4 5 dst…..

Manajemen Pelatiahan Promosi


Hj. Attiyah.R.SKM,M.Kes. 74
Kesehatan
Keberlanjutan Program
• Uraikan apa keberlanjutan program yang akan dilaksanakan untuk
tahun berikutnya sebagai bentuk kontinyuitas program yang
sudahdilaksanakan, walaupun tanpa harus bergantung pada
sumberdana yang sama

Manajemen Pelatiahan Promosi


Hj. Attiyah.R.SKM,M.Kes. 75
Kesehatan
POKOK BAHASAN 3

Menyusun
Insntrumen
& Alat Ukur
Pelatihan
Manajemen Pelatiahan Promosi
Manajemen Pelatiahan Promosi Hj. Attiyah.R.SKM,M.Kes. 76
Kesehatan Hj. Attiyah.R.SKM,M.Kes. 76
Kesehatan
1 EVALUASI
• Para pakar menyatakan bahwa evaluasi adalah proses, mempeoleh,
megelola, memaknai dan menggunakan informasi sebagai landasan
pengambialn keputusan.
• Evaluasi digunakan untuk mendapatkan informasi yang akurat
mengenai tingkat pencapaian tujuan instruksional dalam suatu
program pembelajaran.
• Memgukur suatu kegiatan untuk membandingkan sesuatu dengan
satu ukuran yang hasilnya bersifat kuantitatif
• Penilaian adalah kegiatan pengambilan keputusan atas dasar ukuran
yang berupa baik atau buruk yang hasilnya bersifat kualitatif.
Manajemen Pelatiahan Promosi
Hj. Attiyah.R.SKM,M.Kes. 77
Kesehatan
Fungsi evaluasi hasil belajar :
1. Bagi peserta diklat yang berfungsi untuk memberikan informasi tentang
sejauh mana peserta diklat dapat menguasai materi yang disampaikan
atau diberikan.
2. Bagi para instruktur/pelatih yang berfungsi sebagai unpan balik proses
belajar-mengajar mengenai materi yang diberikan, apakah tepat atau
perlu direvisi, metode dan media yang digunakan telah dapat membantu
proses belajar-mengajar atau tidak.
3. Bagi Institusi/Lembaga, evaluasi memberikan informasi mengenai kualitas
dan kinerja yang telah dilakukan penyelenggara dalam rangka mencapai
target yang telah ditetapkan, antara lain menelaah kurikulum, standarisasi,
performace dan kebutuhan masyarakat sebagai stakeholder/pemilik.
Manajemen Pelatiahan Promosi
Hj. Attiyah.R.SKM,M.Kes. 78
Kesehatan
TEKNIK PENYUSUNAN DAN PENILAIAN TES HASIL BELAJAR

A. Hakekat Evaluasi Pembelajaran


1. Pengukuran, Penilaian dan Evaluasi
a.Pengukuran
Pengukuran (measurement) : Proses penentuan anka untuk
individu atau menentukan karakteristik individu menurut
aturan tertentu (alat ukurnya dapat berupa tes)
b. Penilaian
Penilaian (assessmen) : assesmen adalah sekelompok
pengertian yang mengacu pada penumpulan data dan
informasi untuk tujuan menjelaskan tingkat penegtahuan,
penampilan dan prestasi dari individu maupun sekelompok.

Manajemen Pelatiahan Promosi


Hj. Attiyah.R.SKM,M.Kes. 79
Kesehatan
c.Evaluasi
Evaluasi (evaluation) : proses yang meliputi
pengukuran dan penilaian, tetapi hal tersebut
mengandung dugaan akan keputusan nialai. Evalusi
juga dapat diartikan sebagai suatu proses sistimatik
untuk mengumpulkan, menganalisis, mengintrepertasi
informasi dan penentuan tingkat keberhasilan peserta
diklat terhadap tujuan pembelajaran.

Manajemen Pelatiahan Promosi


Hj. Attiyah.R.SKM,M.Kes. 80
Kesehatan
2. Hubungan anatara Pembelajaran dan Evaluasi Hasil Belajar

• Suatu proses pembelajaran diharapkan menghasilkan sesuatu yang


disebut hasil belajar (pengetahuan, keterampilan, sikap dan
sebagainya) yang dapat diklarifikasikan kedalam ranah atau aspek
kognitif, afektif dan psikomotor.
• Pembelajaran yang baik akan membuahkan hasil belajar yang baik
pula, namun demikian betapapun baiknyapembelajaran dan
betapapun baiknya hasil belajar, jika alat dan cara pengukuran dan
penilaian yang dipakai kurang memadai, maka hasil pengukuran dan
penilaian tersebut tidak memberikan gambaranyang benar.

Manajemen Pelatiahan Promosi


Hj. Attiyah.R.SKM,M.Kes. 81
Kesehatan
B. Prinsip Penyusunan Tes Hasil Belajar
1. Alat tes harus dapat mengukur secara jelas hasil belajar (learning
outocomes) sesuai dengan yang telah ditetapkan dalam tujuan
pembelajaran.
2. Alat ters harus mencerminkan semua materi pembelajaran. Pemberian
bobot dan bentuk soal dapat dipakai sebagai inkasi atas peranan setiap
pokok bahasan dalam sebuah mata diklat dan tujuan pembelajarannya.
3. Alat tes harus didesain sesuai kegunaannya. Untuk tes formative,
dimaksudkan untuk mendapatkan umpan balik dan untuk tes summative,
dimaksudkan untuk mengetahui tingkat pencapaian peserta atas materi
yang telah diajarkan, serta tes diagnostic, dimaksudkan untuk menegtahui
sebab-sebab kesulitan didalam pemahaman suatu materi pembelajaran.
Manajemen Pelatiahan Promosi
Hj. Attiyah.R.SKM,M.Kes. 82
Kesehatan
3. Alat tes harus didesain sesuai kegunaannya :
 Untuk tes formative, dimaksudkan untuk mendapatkan
umpan balik .
 untuk tes summative, dimaksudkan untuk mengetahui
tingkat pencapaian peserta atas materi yang telah
diajarkan.
 Untuk tes diagnostic, dimaksudkan untuk menegtahui
sebab-sebab kesulitan didalam pemahaman suatu materi
pembelajaran.

Manajemen Pelatiahan Promosi


Hj. Attiyah.R.SKM,M.Kes. 83
Kesehatan
4. Alat tes harus valid yang artinya alat tes harus benar, sahih,
dapat mengukur apa yang seharusnya diukur. Hal ini
dikaitkan dengan tujuan pembelajaran, untuk ranah
kognitive dapat digunakan tes, sedangkan rana affective
dan psychomotoric memakai alat non tes.
5. Alat tes harus reliable, harus handal, ajeg, dapat dipercaya,
tidak berubah-ubah, yang artinya alat tes tersebut jika
digunkan berkali-kali untuk subyek yang sama dalam waktu
yang berbeda akan mendapatkan hasil yang sama atau
relative tidak berbeda.

Manajemen Pelatiahan Promosi


Hj. Attiyah.R.SKM,M.Kes. 84
Kesehatan
2.Tes Tertulis
a. Tes Uraian
Tes uraian (essay test) adalah suatu alat tes yang berbentuk
petanyaan, perintah yang menghendaki jawan uraian atau paparan
kalimat.
Disini Testee dituntuk untuk memberikan penjelasan, komentar,
penafsiran, membandingkan atau membedakan.
Penggolongan tes uraian dapat berbentuk tes uraian bentuk bebas
atau terbuka dan tes uraian bentuk terbatas. Bentuk bebas artinya
semua jawaban diserakan kepada testee, karena didalam soaalnya
tidak diberikan arahan, sedangkan bentuk terbatas, testee hanya
diberikan sesuai dengan rambu-rambu yang telah ditetapkan dalam
soaalnya.
Manajemen Pelatiahan Promosi
Hj. Attiyah.R.SKM,M.Kes. 85
Kesehatan
b. Tes objektif
Tes objektif atau yang dikenal dengan tes jawaban
pendek (short answer test), tes “ ya-tidak” (yes- no
test) dan tes model baru (new type test), adalah jesnis
tes hasil belajar yang terdiri dari butir-butir soal yang
dapat dijawab dengan jalan memilih salah satu atau
lebih diantara jawaban yang telah disediakan

Manajemen Pelatiahan Promosi


Hj. Attiyah.R.SKM,M.Kes. 86
Kesehatan
Bentuk tes objektif ada lima macam :
1. Tes objektif bentuk Benar-Salah (true-false test)
2. Tes objektif bentuk Menjodohkan (matching tes)
3. Tes objektif bentuk Melengkapi (completion test)
4. Tes objektif bentuk Isian (Fiil in test)
5. Tes objektif bentuk Pilihan Ganda (multiple choice
item test)

Manajemen Pelatiahan Promosi


Hj. Attiyah.R.SKM,M.Kes. 87
Kesehatan
c. Cara Pemberian Skor(sc0ring dan Penilaian (grading)

1. Pemberian skor untuk Tes Lisan


Pemberian skor untuk lisan sebenarnya lbih mudah yang penting
bahwa jawaban testee harus berada dalam rambu-rambu jawaban
yang telah ditetapkan. Pemberian skor dapat mengikuti pola skor
pada tes essay.
2. Pemberian skor untuk soal Essay
a. Untuk soal essy dengan jawaban terbata (restricted response
questions), skor jawaban memakai metode poin-method yakni
setiap jawaban yang sesuai dengan jawaban yang tersedia
memperoleh nilai.
Manajemen Pelatiahan Promosi
Hj. Attiyah.R.SKM,M.Kes. 88
Kesehatan
b. Untuk soal essay dengan jawaban terbuka
(extended-response questions), skor jawaban
memakai method rating method, yakni setiap
jawaban yang sesuai dengan kriteria yang ditetapkan
akan memperoleh nilai.
c. Pemberian skor dapat bebas, yaitu memakai skala
100, 10. 4 atau skala yang lain, dengan demikian scor
setiap soal dapat menyesuaikan.

Manajemen Pelatiahan Promosi


Hj. Attiyah.R.SKM,M.Kes. 89
Kesehatan
3. Pemberian skor untuk soal Objektif
a. Tes objektif bentuk Benar-Salah (true-false test). Skor untuk tes
pilihan jawaban benar-salah, adalah skor akhir S=R-W, dengan
keterangan S =Skor akhir, R = jurnal soal yang dijawab dan benar, W
= jumlah soal yang dijawab dan salah.
b. Tes objektif bentuk Menjodohkan (mathing test). Skor untuk tes
menjodohkan adalah S = R, catatan soal yang dijawab salah tidak
sebagai pengurang.
c. Tes objektif bentuk Melengkapi (completion test). Skor untuk tes
bentuk melengkapi adalah S = R

Manajemen Pelatiahan Promosi


Hj. Attiyah.R.SKM,M.Kes. 90
Kesehatan
3. Pemberian skor untuk soal Objektif
d. Tes objectif bentuk isia (fill in test). Skor untu bentuk tes
isian S = R.
e. Tes objektif bentuk Pilihan Ganda (multiple choce item
test0. Skor untuk tes bentuk pilihan ganda adalah S = R- W/
(n-1, dengan keterangan : S = skor akhir, W = jawaban yang
benar, n = pilihan jawabaan yang ada.
Contoh untuk pilihan ganda 5 pilihan jawaban, dan ada 100
soal, 70 di jawab benar, 20 salah, 10 tidak dikerjakan, maka
S = 70- 20/(5-1) S = 65
Manajemen Pelatiahan Promosi
Hj. Attiyah.R.SKM,M.Kes. 91
Kesehatan
Sistem Penilaian (Grading)
Yang dimaksud dengan system penilaian ini adalah cara yang digunakan
dalam menentukan derajat keberhasilan pembelajaran.
Dalam penilaian hasil dan proses belajar dapat digunakan beberapa cara.
 Cara pertama menggunakan system huruf yakni A, B, C, D dan E (gagal).
Biasanya nilai A paling tinggi, paling baik, atau sempurna, B baik, C sedand
atau cukup dan D kurang.
 Cara yang kedua ialah dengan system angka yang menggunakan beberapa
standar. Dlam standar 4 setara dengan A, angka3 setara dengan B, angka 2
setara dengan C dan angka1 setara dengan D, ada juga standar sepuluh,
yakni menggunakan rentangan anka 1 – 10, atau yang menggunakan
rentangan 1 -100
Manajemen Pelatiahan Promosi
Hj. Attiyah.R.SKM,M.Kes. 92
Kesehatan
Sistem PenilIn Hasil Belajar
1. kepada Penilaian Acuan Norma (PAN) adalah Penialaian yang
diacukan keapada rata-rata kelompoknya, yakni dapat mrngetahui
posisi kemampuan peserta diiklat di dalam klompoknya.
Untuk itu norma atau kriteria yang digunakan dalam menentukan
derajat prestasi seseorang peserta diklat dibandingkan dengan nilai
rata-rata kelasnya. Atas dasar itu diperoleh tiga kategori, yaitu diatas
rata-rat, kelas, berada pada rata-rata kelas dan dibawah rata-rata
kelas. Jadi dalam hal ini prestasi yang dicapai seseorang posisinya
sangat bergantung pada prestasi kelompoknya.

Manajemen Pelatiahan Promosi


Hj. Attiyah.R.SKM,M.Kes. 93
Kesehatan
2. Penilaian Acuan Patokan (PAP) yaitu, penilaian penilaian yang diacukan
kepada tujuan pembelajaran yang harus dikuasai oleh peserta diklat, yakni
derajat keberhasilan peserta diklat dibandingkan dengan tujuan yang
seharusnya dicapai, bukan dibandingkan dengan rata-rata kelompoknya.
Keberhasilan peserta diklat ditentukan kriterianya, yakni berkisar antara
75-80 %, artinya psrta diklat dikatakan berhasil apabila ia menguasai
sekitar 75 – 80 % dari tujuan atau nilai yang seharusnya dicapai. Kurang
dari kriteria dinyatakan belum berhasil, misalnya diberikan soal atau
pertanyaan sebanyak 50 pertanyaan, setiap pertanyaan yang dijawab
benar diberikan skor satu sehingga maksimal skor yang dicapai adalah 50.
Kriteria keberhasilan 80 %, artinya harus mencapai skor 40. Peserta Diklat
yang mendapatkan skor 40 ke atas dinyatakan berhasil dan yang kuran
dari 40 dinyatakan gagal..

Manajemen Pelatiahan Promosi


Hj. Attiyah.R.SKM,M.Kes. 94
Kesehatan
PENGAWASAN,
PENGENDALIAN,
DAN
PENILAIAN
KINERJA PUSKESMAS
P3
PENGAWASAN
Dilakukan Puskesmas sendiri, baik oleh kepala
Puskesmas, tim audit internal maupun setiap
penanggungjawab dan pengelola/pelaksana program

Dilakukan oleh instansi dari luar PENILAIAN


PENGA
Puskesmas H KINERJA
WASAN A
PENEGE S PUSKESMAS
NDALAI I
N& PENGENDALIAN L
(PKP)
PENILAI
AN Menjamin kesesuaian pelaksanaan kegiatan
dengan rencana yang telah ditetapkan dan
dilakukan secara terus menerus. Jika terdapat
ketidaksesuaian dilakukan upaya perbaikan.
96
Tujuan dari Pengawasan dan pengendalian :

1. Untuk mengetahui sejauh mana pelaksanaan yankes,


apakah sesuai dengan standar atau rencana kerja, apakah
sumberdaya telah ada digunakan sesuai dengan yang telah
ditetapkan secara efektive dan efisien.
2. Untuk mengetahui adanya kendala, hambatan/ tantangan
dalam melaksanakan yankes sehingga dapat ditetapkan
pemecahan masalah sedini mungkin.
3. Untuk mengetahui adanya penyimpangan pada
pelaksanaan yankes sehingga segera dilakukan klarifikasi
Lanjutan….

4. Untuk memberikan informasi kepada pengambil keputusan


tentang adanya penyimpangan dan penyebabnya, sehingga
dapat mengambil keputusan untuk melakukan koreksi pada
pelaksanaan kegiatan atau program terkait, baik yang sedang
berjalan maupun pengembangannya dimasa mendatang.
5. Untuk melakukan informasi/laporan kepada pengambil
keputusan tentang adanya perubahan-perubahan lingkungan
yang harus ditindaklanjuti dengan penyesuaian kegiatan.
6. Memberikan informasi tentang akuntabilitas pelaksanaan dan
hasil kinerja program/kegiatan kepada pihak yang
berkepentingan secara kontinyu dan dari waktu ke waktu.
Penilaian kinerja puskesmas

Penilaian kinerja Puskesmas adalah suatu proses yang


obyektif dan sistimatis dalam mengumpulkan,
menganalisis dan menggunakan informasi untuk
menentukan seberapa efektif dan efisien pelayanan
Puskesmas disediakan, serta sasaran yang dapat dicapai
sebagai penilaian hasil kerja/prestasi puskesmas.
Penilaian Kinerja Puskesmas dilaksanakan oleh
dilaksanakan oleh Puskesmas dan kemudian hasil
penilaiannya akan diverifikasi oleh Dinas
Kabupaten/Kota.
Tujuan Dilaksanakannya Penilaian Kinerja
adalah Agar Puskesmas :

1. Untuk mendapatkan gambaran tingkat


kinerja Puskesma (hasil cakupan kegiatan,
mutu kegiatan dan manajemen Puskesmas)
pada akhir tahun.
2. Untuk mendapatkan masukan untuk
penyusunan rencana kegiatan di tahun yang
akan datang.
Lanjutan….

1. Untu dapat melakukan identifikasi dan analisis


masalah, mencari penyebab dan latar belakang
serta hambatan masalah kesehatan diwilayah
kerjanya berdasarkan adanya kesenjangan
pencapaian kinerja.
2. Untuk mengetahui dan sekaligus dapat melengkapi
dokumen untuk persyaratanakreditasi Puskesmas.
3. Untuk dapat menetapkan tingkat urgensi suatu
kegiatan untuk dilaksanakan segera pada tahun
yang akan datang berdasarkan perioritasnya.
Aspek
Aspek penilaian meliputi hasil
pencapaian pelaksanaan yankes penilaian
dan manajemen puskesmas.
Berdasarkan hasil veifikasi, Dinas
Ksehatan Kab./Kota menetapkan
puskesmas kedalam kelompoknya
sesuai dengan pencapaian
kinerjanya.
Ruang Lingkup Dan Tahap Pelksanaan
Penilaian Kinerja Puskesmas :
1. Ruang Lingkup Penilaian kInerja Puskesmas :
a. Pencapaian cakupan pelayanan kesehatan :
1) UKM esensial yang berupa pelayanan promosi
kesehatan pelayanan kesehatan lingkungan,
pelaksanaan pelayanan kesehehatan ibu, anak
KB, pelayanan Gizi dan pelayanan pencegahan
dan pengendalian penyakit.
Lanjutan….

2) UKM Pengembangan, dilaksanakan setelah


Puskesmas mampu melaksanakan UKM esensial
secara optimal mengingat keterbatasan
sumberdaya dan adanya prioritas masalah
kesehatan.
3) UKP yang berupa rawat jalan, pelayanan gawat
darurat, pelayanan satu hari (one day care), home
care, dan atau rawat inap berdasarkan
pertimbangan kebutuhan pelayanan kesehatan.
b. Pelaknaan Manajemen Puskesmas
dalam penyelenggaraan kegiatan :
1. Proses penyusunan perencanaan, penggerakan
pelaksanaan dan pelksanaan penilaian kinrja.
2. Manajemen sumberdaya termasuk manajemen sarana,
prasarana , alat, sumberdaya manusia dll.
3. Manajemen keuangan dan barang Milik Negara/Daerah.
Lanjutan….

4. Manajemen Pemberdayaan Masyarakat


5. Manajemen data dan informasi.
6. Manajemen Program, termasuk Program
Indonesia Sehat dengan pendekatan
keluarga.
Lanjutan….

7. Mutu pelayanan Puskesmas :


a. Penilaian input pelayanan berdasarkan
standar yang ditetapkan
b. Penilaian proses pelayanan dengan menilai
tingkat kepatuhannya terhadap standar
pelayanan yang telah ditetapkan.
Lanjutan….
c. Penilaian output berdasarkan upaya kesehatan yang
diselenggarakan dimana masing-masing
program/kegiatan mempunyai indikator mutu sendiri
yang disebut “standar mutu pelayanan “ (SMP),
sebagai contoh : angka drop out pengobatan pada
pengobatan TB Paru.
d. Penilaian outcome pelayanan antara lain melalui
pengukuran tingkat kepuasan pengguna jasa
pelayanan Puskesmas dan pencapaian target indicator
outcome pelayanan.
Dalam upaya peningkatan mutu
pelayanan Puskesmas. Puskesmas
wajib di akreditasi oleh lembaga
independen penyelenggaraakreditasi
yang ditetapkan oleh Menteri, secara
berkala paling sedikit 3 (tiga) tahun
sekali.
B.2. Pelaksanaan Penilaian Kinerja Puskesmas

a. Di Tingkat Puskesmas
1) Kepala Puskesmas membentuk Tim Kecil
Puskesmas untuk melakukan kompilasi hasil
pencapaian.
2) Masing-masing penanggung jawab kegiatan
melakukan pengumpulan data pencapaian , dengan
memperhitungkan cakupan hasil (output) kegiatan
dan mutu bila hal tersebut memungkinkan.
Lanjutan….

3) Hasil kegiatan yang diperhitungkan adalah hasil kegiatan


pada priode waktu tertentu. Penetapan priode waktu
penilaian inidilakukan oleh Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota bersama Puskesmas. Sebagai contoh :
priode waktu penilaian adalah bulan januari s/d Desember.
4) Data untuk menghitung hasil kegiataan diperoleh dan
Sistem Informasi Puskesmas, yang mencakup pencatatan
dan pelaporan kegiatan Puskesmas dan jaringannya, survei
lapangan, laporan lintas sector terkait dan laporan jejaring
fasilitas pelayanan kesehatan diwilayah kerjanya.
Lanjutan….

5). Penanggung jawab kegiatan melakukan analisis terhadap


hasil yang telah dicapai dibandingkan dengan target yang
ditetapkan, identifikasi kendala/hambatan, mencari
penyebab dan latar belakangnya, mengenali factor-factor
pendukung dan penghambat.
6). Bersama-sama Tim Kecil Puskesmas, menyusun
rencana pemecahannya dengan mempertimbangkan
kecenderungan timbulnya masalah (ancaman) ataupun
kecenderungan untuk perbaikan (peluang)
Lanjutan….

7). Dari hasil analisa dan tindak lanjut rencana


pemecahan dijadikan dasar dalam penyusunan
Rencana Usulan Kegiatan untuk tahun (n+2), n
tahun berjalan.
8) Hasil perhitungan analisis data dan usulan
rencana pemecahannya disampaikan ke Dinas
Kesehatan Kab/Kota yang selanjutnya yang akan
diberi umpan balik oleh Dinas Kesehatan.
b. Di tingkat Kabupaten/Kota
1) Menerima rujukan/konsultasi dari Puskesmas dalam
melakukan perhitungan hasil kegiatan, menganalisis
data dan membuatpemecahan masalah.
2) Memantau dan melakukan pembinaan secara
integrasi lintas program sepanjang tahun
pelaksanaan kegiatan Puskesmas berdasarkan urutan
prioritas masalah
3) Melakukan verifikasi hasil penilaian kinerja
Puskesmas dan menetapkan kelompok peringkat
kinerja Puskesmas.
Lanjutan….

4) Melakukan verifikasi analisis data dan pemecahan


masalah yang telah dibuat Puskesmas dan
mendampingi Puskesmas dalam pembuatan rencana
usulan kegiatan.
5) Mengirim umpan balik ke Puskesmas dalam bentuk
penetapan kelompok tingkat kinerja Puskesmas.
6) Penetapan target dan dukungan sumberdaya
masing-masing Puskesmas berdasarkan evaluasi
hasil kinerja Puskesmas dan rencana usulan kegiatan
tahun depan.
P3
Penyajian

PKP
PENGA
WASAN
PENEGE Pencapaian
Pelaksanaan
Cakupan
NDALAI Pelayanan
Manajemen
Puskesmas
N& Kesehatan
PENILAI
AN Kinerja Kinerja
Kinerja Baik Kinerja Cukup Kinerja Baik Kinerja Cukup
Kurang ≤ Kurang <
> 91 % 81 - 90 ≥ 8,5 5,5 – 8,4
80 % 5.5
DUKUNGAN DINAS KESEHATAN KAB/KOTA

a) melakukan pembinaan secara terpadu, terintegrasi lintas


program, dan berkesinambungan, dengan menggunakan
indikator pembinaan program.
b) meningkatkan kerjasama lintas sektor dalam proses
manajemen Puskesmas.
c) menyelenggarakan pelatihan manajemen Puskesmas.
d) melakukan pengumpulan hasil penilaian kinerja
Puskesmas, menganalisis hasil, melakukan evaluasi dan
memberi feedback terhadap hasil Penilaian Kinerja
Puskesmas.
Lanjutan ……
e).bertanggungjawab terhadap penyelesaian masalah
kesehatan yang tidak bisa diselesaikan di tingkat
Puskesmas.
f). memberi dukungan sumber daya dalam kelancaran
pelaksanaan seluruh proses manajemen di Puskesmas,
sesuai usulan Puskesmas.
g. melakukan advokasi kepada Pemerintah Daerah
Kabupaten/Kota agar proses perencanaan, pembahasan,
dan persetujuan terhadap rencana usulan kegiatan.
KERJAKAN YANG ANDA TULIS
DAN

TULIS YANG ANDA KERJAKAN

IMPLEMENTASIKAN.....LALU

BUKTIKAN...!!!!!
• Puskemas merupakan FKTP yang menyelenggarakan
UKM dan UKP tingkat pertama.
• Manajemen Puskesmas menjamin tercapainya tujuan
Puskesmas secara efektif dan efisien.
• Pelaksanaan kegiatan secara terintegrasi sesuai siklus
kehidupan.
• Puskesmas berkinerja baik tidak terlepas dari
komitmen kepala Puskesmas dan pembinaan dari
Dinas Kesehatan Kab/Kota.
REFERENSI
• UU Nomor 36 tahun 2009 tentang Kesehatan.
• UU Nomor 23 tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah
• Permenkes Nomor 75 tahun 2014 tentang Puskesmas.
• Permenkes Nomor 46 tahun 2015 tentang Akreditasi Puskesmas, Klinik
Pratama, Praktik Mandiri Dokter dan Praktik Mandiri Dokter Gigi.
• Permenkes Nomor 39 tahun 2016 tentang Pedoman Penyelenggaraan
Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga
• Permenkes Nomor 44 tahun 2016 tentang Pedoman Manajemen Puskesmas.

121
Manajemen Pelatiahan Promosi
Hj. Attiyah.R.SKM,M.Kes. 122
Kesehatan
ANALISIS KEBUTUHAN PELATIHAN
“Training Needs Analysis” disingkat dengan TNA adala
suatu studi sistimatis tentang suatu masalah pendidikan
dengan pengumpulan data dan informasi dari berbagai
sumber, untuk mendapatkan pemecahan masalah atau
saran tindakan selanjutnya

Manajemen Pelatiahan Promosi


Hj. Attiyah.R.SKM,M.Kes. 123
Kesehatan
1. PERMASALAHAN (TRAINING
PROBLEMS)
a. Masalah kemampuan Personil (Performance).
Fokus perhatian apakah para pekerja sudah memahami/dapat melakukan apa
yang mereka seharusnya mereka kerjakan.
b. Perubahan Teknologi dan sitem.
Penelaahan dan pengembangan penggunaan teknologi di Kantor/tempat ia
bekerja dimbangi peningkatan kemampuan personil pegawai/petugasnya.
Perubahan sistem kerja dan sistem yang lainnya pada kantor akan berdampak
kepada proses interaksi system lama yang juga perlu diimbangi dengan adaptasi
kerja dan pelaksanaannya
c. Automaticor Hbitual Training” .
Dalam hal tertentu pelatihan merupakan suatu hal yang “selalu” dilakukan baik
karena sudah menjadi “mandate” atau keharusan
Manajemen Pelatiahan Promosi
Hj. Attiyah.R.SKM,M.Kes. 124
Kesehatan
Apa objek Analisis
1. OPTIMAL→data keterampilan atau pengetahuan yang seharusnya
dimilki.
2. ACTUAL→keterampilan dan pengetahuan yang dimilki saat ini.
3. FEELING→pendapat-pendapat yang disampaikan peserta didik,
tenaga pengajar, penyedia (supervisor) atau orang lain yang terkait
dengan pemecahan masalah pelatihan dan pengembangan.
4. SEBAB (CAUSES) → mendapat alas an-alas an mengapa ada masalah
pendidik, apa sebabnya diperlukan pelatihan atau unsur-unsur
pelatihannya.

Manajemen Pelatiahan Promosi


Hj. Attiyah.R.SKM,M.Kes. 125
Kesehatan
ANALISIS KEBUTUHAN
DATA MASALAH PERUBAHAN AUTOMATISASI KETERANGAN
DIK SISTEM

OPTIMAL X X X
ACTUALS X
FEELING X X
CAUSES X X

HUBUNGAN KEBUTUHAN DATA DAN TENIK YANG DIGUNAKAN

DATA ANALISIS NEED SUBJECT TASK


DATA ASSESMEN MATTER ANALISIS
TEKNIK ANALISIS
OPTIMAL X X X
ACTUALS X X
FEELING X
CAUSES X

Manajemen Pelatiahan Promosi


Hj. Attiyah.R.SKM,M.Kes. 126
Kesehatan
3. TEKNIK ANALISIS

ANALISIS DATA
YANG ADA INTERVIEW OPTIMALS

NEED OBSERVASI ACTUALS


ASSESMENT
GROUP CAUSES
SUBJECT
MATTER SURVAI FEELING
ANALISIS

Manajemen Pelatiahan Promosi


Hj. Attiyah.R.SKM,M.Kes. 127
Kesehatan
1) Extant Data Analysis (EDA)

Manajemen Pelatiahan Promosi


Hj. Attiyah.R.SKM,M.Kes. 128
Kesehatan
PRINSIP DASAR
DAN TAHAPAN
PENYUSUNAN PROGRAM
PELATIHAN

. 129
Prinsip-Prinsip Perencanaan Pelatihan

Mc. Gehee (1979) merumuskan prinsip-prinsip


persencanaan pelatihan dan pengembangan :
• Materi harus diberikan secara sistimatis dan
berdasarkan tahapan-tahapan.
• Tahapan-tahapan harus disesuaikan dengan
tujuan yang hendak dicapai.

.
Lanjutan.....

• Penatar harus mampu memotivasi dan


menyebarkan respon yang hubungan dengan
serangkaian materi pelajaran.
• Adanya penguat (reinforcement) guna
membangkitkan respon yang positif dari
peserta.
• Menggunakan konsep pembentukan
(shaping) perilaku.

.
Tahapan-tahapan Penyusunan Pelatihan

• Mengindetifikasikan kebutuhan pelatihan/


pengembangan (job study)
• Menetapkan tujuan dan sasaran PP

. 132
Lanjutan...

• Menetapkan kriteria keberhasilan dengan


alat ukurnya.
• Menetapkan metode PP
• Mengadakan percobaan (try out) dan
revisi.
• Mengimplementasikan dan
mengevaluasi.

. 133
Faktor-faktor Yang Perlu Diperhatikan Dalam
Pelatihan
• Perbedaan individu pegawai
• Hubungan dengan analisis jabatan.
• Motivasi
• Partisipasi aktif
• Seleksi peserta
• Seleksi instruktur
• Metode pelatihan dan pengembangan.

. 134
Kebutuhan Pelatihan

Goldstein dan Buxton (1992)


mengemmukakan tiga analisias kebutuhan
PP :
1. Analisis Organisasi (organizational analysis).
Menganalisis tujuan organisasi, sumber daya
yang ada dan lingkungan organisasi yang sesuai
dengan kenyataan.

.
Kebutuhan Pelatihan dan Pengembangan

2. Analisis Pekerjaan dan Tugas.


Merupakan dasar untuk mengembangkan
program job training. Sebagaimana program
pelatihan analisis job, dimaksudkan untuk
membantu pegawai meningkatkan
pengetahuan, skill dan sikap terhadap suatu
pekerjaan.
3. Analisis pegawai
Difokuskan pada identifikasi khusus kebutuhan
pelatihan bagi pegawai yang bekerja pada job-
nya.
.
Lanjutan....

• Kebutuhan Individu dari pelatihan :


Dapat dilakukan dengan cara observasi oleh
supervisor, evaluasi keterampilan, kartu
kontrol kualitas, dan tes keterampilan
pegawai.
• Kebutuhan kelompok :
Kebutuhan kelompok dari pelatihan dapat
diprediksi dengan pertimbangan informal dan
observasi oleh supervisor atau manajer.

. 137
ALASAN LAIN DARI KEBUTUHAN PP :

• Adanya pegawai baru→ sangat memerlukan pelatihan


orientasi, perlu memahami tujuan, aturan-aturan dan
pedoman kerja yang ada pada organisasi perusahaan
serta perlu memahami kewajiban-kewajiban, hak dan
tugasnya sesuai dengan pekerjaannya.
• Adanya penemuan-penemuan baru→ dengan
kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi modern,
banyak ditemukan peralatan-peratan baru yang lebih
canggih dari pada peralatan kantor yang digunakan
sebelumnya.

. 138
Cara menentukan kebutuhan PP :
1 Analisis Jabatan, dengan pembuatan standar-
standar pelaksanaan kerja untuk setiap jabatan
dapat ditentukan kebutuhan pelatihan dan
pengembangan.
2 Tes psikologi, dipergunakan untuk menentukan
peserta latihan maupun pengembangan yang
memenuhi persyaratan kualifikasi yang telah
ditentukan. Tes psikologi mempunyai validasi tinggi
dalam memprediksi kemampuan pegawai yang
akan menjadi peserta pelatihan atau
pengembangan.

. 139
Lanjutan......

3. Penyelidikan moral, dapat dipergunakan


untuk menentukan kebutuhan pelatihan
maupun pengembangan, misalnya sikap
moral peserta sebelum dan sesudah
pelatihan atau pengembangan.
4. Analisis Kegiatan, dipergunakan untuk
menentukan kesesuaian antara bidang
pekerjaan peserta dengan jenis pelatihan
maupun pengembangan.

. 140
Prinsip Belajar dalam pelatihan dan
Pengembangan

Andrew E, Sikula (1981 :235) mengemukakan 24


Prinsip belajar dalam pelatihan dan
pengembangan :
1. Semua manusia dapat belajar, individu dari
berbagai umur dan berbagai kapasitas
intelektual mempunyai kemampuan untuk
belajar perilaku baru.

. 141
Lanjutan...

1. Setiap individu harus bermotivasi untuk belajar


(aktualisasi diri, promosi, insentif berupa uang).
2. Belajar adalah aktif, bukan fasif. Pendididkan
yang efektif menuntut aksi dan melibatkan
semua peseta pelatihan/pengembangan.
3. Peserta dapat memperoleh pengetahuan lebih
cepat dengan bimbingan .

. 142
Lanjutan...

5. Materi yang sesuai harus diberikan. Pelatih harus


memiliki alat-alat pelatihan dan materi-materi yang
cukup lengkap, seperti kasus-kasus, masalah-
masalah, pernyataan-pernyatan untuk diskusi, dan
bahan bacaan.
6. Untuk menerapkan pelajaran harus disediakan
waktu. Sebagian dari proses belajar menuntut
waktu banyak peserta untuk mencernakan, menilai,
menerima dan meyakini materi pelajaran.
7. Metode-metode belajar harus bervariasi, untuk
mencegah timbulnya kelelahan dan kebosanan.

. 143
Lanjutan...

8. Peserta harus memperoleh kepuasan


belajar.Pendidikan harus memenuhi kebutuhan-
kebutuhan, keinginan-keinginan dan harapan-
harapan peserta.
9. Peserta memelukan penguat perilaku yang tepat.
Hadiah-hadiah positif dan secara langsung
menguatkan perilaku yang diinginkan.
10. Standar prestasi harus ditentukan untuk peserta.
Tujuan-tujuan harus ditetapkan, sehingga peserta
dapat menilai prestasi pendidikan dan kemajuan
mereka.

. 144
Lanjutan...

11. Belajar dapat melibatkan kesadaran,


perubahan sikap atau perubahan perilaku.
Belajar pun dapat melibatkan proses mental,
aktivitas belajar lainnya berhubungan
dengan fisik.
12. Belajar merupakan suatu penyesuian diri
dari individu dan menimbulkan perubahan
individu.
13. Perbedaan individu memainkan peranan
besar dalam efektivitas belajar.

. 145
Lanjutan...

14.Belajar adalah suatu proses kumulatif. Reaksi


individu terhadap suatu pelajaran dikondisikan
dan dimodifikasi oleh hal-hal yang telah
dipelajari pada pelajaran-pelajaran sebelumnya
dan pengalamannya.
15.Keterlibatan ego adalah faktor utama dalam
belajar. Setiap peserta akan belajar banyak bila
ia melihat adanya hubungan antara kesempatan
pelatihan dengan tercapainya tujuan-tujuan
pribadinya.

. 146
Lanjutan...

14.Belajar adalah suatu proses kumulatif. Reaksi individu


terhadap suatu pelajaran dikondisikan dan
dimodifikasi oleh hal-hal yang telah dipelajari pada
pelajaran-pelajaran sebelumnya dan pengalamannya.
15.Keterlibatan ego adalah faktor utama dalambelajar.
Setiap peserta akan belajar banyak bila ia melihat
adanya hubungan antara kesempatan pelatihan
dengan tercapainya tujuan-tujuan pribadinya.
16.Kecepatan belajar akan menurun bila menyangkut
skill yang kompleks. Skill yang sederhana dapat
dipelajari lebih mudah dan lebih cepat dari pada
aktivitas yang kompleks.

. 147
Lanjutan...
17.Belajar berhubungan erat dengan perhatian dan
konsentarasi. Proses belajar akan lebih efektif jika
tidak ada gangguan.
18.Belajar meliputi ingatan jangka panjang dan
penguasaan segera dari pengetahuan, seperti
ingatan dapat diperkuat dengan pemahaman ,
pengulangan.
19.Arah ke atas grafik proses belajar diikuti oleh garis
mendatar dalam kurva belajar. Pengetahuan baru
selalu terkumpul walaupun biasanya jarang terjadi.

. 148
Lanjutan...

20. Ketelitian patut mendapat penekanan lebih


banyak dari pada kecepatan selama proses
belajar. Kecepatan dapat ditingkatkan, tetapi
ketelitian lebih sukar mengontrolnya.
21. Hukum pengaruh menyatakan bahwa jawaban
yang tepat terhadap sesuatu masalah menjadi
lebih pasti setelah jawaban tersebut semakin
timbul. Dengtan kata lain pengulangan cenderung
memantapkan suatu jawaban atau suatu
penyesuaian.

. 149
Lanjutan...

20. Tidur mempengaruhi belajar. Tidur


setelah belajar sering meningkatkan
ingatan.
21. Belajar harus berdasarkan pada realita .
Pendidikan harus berhubungan erat
dengan pengalaman hidup pserta.

. 150
KERANGKA KERJA PELATHAN
(Sumber : Andrew j. dubrin, 1982:155)

Identifikasi skill Klarifikasi skill


Seleksi & implementasi
Yang dibutuhkan Program pelatihan
Pengembangan dan
pendidikan
Analisis Jabatan Skill penggerak

Analisia karyawan Skill kognitif


Skill interpersonal

Analisis Organisasi Produktivitas


Moral dan Kepuasan Hasil evaluasi
Atau program
Dampak sistim Terhadap kriteria
yang relevan
Biaya efektivitas
.
Rekalibrasi
151

Anda mungkin juga menyukai