A. TINJAUAN KASUS
I. Pengkajian
a. Identitas Pasien
Nama : An. A
Usia : 4 Tahun
Agama : Islam
Pendidikan :-
1. Ayah
Nama : Tn. M
Usia : 28 Tahun
Pekerjaan/agam : wirausaha
Agama : Islam
Nama : Ny. D
Usia : 24 Tahun
Pendidikan : SLTP
Pekerjaan/sumber : IRT
Agama : Islam
A. Keluhan utama
Ibu klien mengatakan suhu tubuh klien naik turun sejak 3 hari yang
lalu, demam terjadi ketika menjelang sore hari. Klien sempat dibawa ke
puskesmas namun karena masalah belum teratasi dan demam semakin panas
hingga 38,5 ○C klien dibawa ke IGD RSD Gunung jati Cirebon pada pukul
22.00 WIB. Klien ditempatkan di ruang kemuning kelas III, pada saat
dilakukan pengkajian tanggal 3 Maret 2020, klien masih panas dan rewel
1) Prenatal care
Dibidan terdekat
hamil
2) Natal
3) Post Natal
Genogram
Keterangan
: laki - laki
: pasien
: perempuan
: garis perkawinan
: garis keturunan
baik.
A. Riwayat Imunisasi
BCG √ LENGKA
P
DPT √ √ √ LENGKA
P
POLIO √ √ √ √ LENGKA
P
CAMPAK LENGKA
P
HEPATITI √ √ LENGKA
P
S
a. Fisik
1. Berat badan : 13 kg
2. Tinggi badan : 83 cm
1. Berguling : 4 bulan
4. Berdiri : 9 bulan
5. Berjalan : 15 bulan
C. Riwayat Nutrisi
a. Pemberian ASI
Selama 2 tahun
D. Riwayat psikososial
E. Riwayat Spiritual
b. Kegiatan keagamaan
F. Reaksi hospitalisasi
Demam
Ya
4. Yang akan tinggal dengan anak
Orang tua
1 2 3 4
1. Pola Nutrisi
a. Makan
- Frekuensi 3x/hari 3x/hari
- jenis Nasi, sayur, lauk Bubur, sayur,
pauk lauk pauk
- jumlah 1 porsi ½ porsi
- keluhan Tidak ada Sariawan
b. Minum
- Frekuensi 6-7x/hari 4-5x/hari
- Jenis Air putih Air putih
- keluhan Tidak ada Tidak ada
2. Pola eliminsi
a. BAK
- Frekuensi 5-6x/hari 3-5x/hari
- Warna Kening jernih Kuning
- Keluhan Tidak ada Tidak ada
b. BAB
- Frekuensi 1x/hari 1x/hari
- Warna Kuning Kuning
kecoklatan kecoklatan
- Bau Khas feses Khas feses
- konsistensi lembek lembek
1 2 3 4
H. pemeriksaan fisik
3. kesadaran : composmentis
4. berat badan
sebelum sakit : 13 kg
Nadi : 100x/menit
Suhu : 38,2 ○C
Respirasi : 26x/menit
BB : 13 Kg
TB : 83 cm
6. Kepala
Inspeksi
Keadaan rambut dan hygiene kepala
Palpasi
7. Muka
Inspeksi
a. Simetris : ya
8. Mata
Inspeksi
d. Pupil : isokor
Inspeksi
10. Telinga
Inspeksi
11. Posisi telinga : posisi telinga kiri dan kanan
sama
Palpasi
a. Gigi
2. Karies : ya
3. Palsu : tidak
b. Gusi
1. Merah : tidak
12. Leher
13. Jantung
Palpasi
Perkusi
Auskultasi
a. BJ I : Lupdup
b. BJ II : Tidak terkaji
Inspeksi
16. Ekstermitas
a. Atas
b. Bawah
Tonus Otot
5 5
5 5
Keterangan
kontraksi otot
sokongan
Keterangan
Tangan kiri gerak normal penuh, menentang gravitasi
I. Data Penunjang
a. Data laboratorium
1 2 3 4
HEMATOLOGI
Hematologi Rutin
- Hemoglobin
- Leukosit 9.0 10.7 – 14.7 g/d
- Trombosit 4040 4500 – 17000 /uL
- Eritrosit 165 150 – 400 Ribu/uL
- Hemaktokrit 5.16 4.5 – 6.0 Juta/uL
- MCV 25.3 37 – 54 %
- MCH 49.0 72 – 88 fL
- MCHC 17.5 23 – 31 Pg
- ROW-CV 35.7 32 – 36 g/dL
16.2 11 – 16 %
IMUNOSEROLOG
I Negatif Negatif
1/160 Negatif
Widal
- Anti S.Typhi O Negatif Negatif
- Anti S.paratyphi
AO Negatif Negatif
- Anti S.paratyphi
BO 1/160 Negatif
- Anti S.Paratyphi
CO
- Anti S.Typhi. H
Hitung Jenis
Leukosit
1 2 3 4
KIMIA KLINIK
GDS
J. Therapy
Cara
No. Jenis therapy Dosis fungsi
pemberian
Cairan
1. Infuse KN-3B 15 tts/menit IV
elektrolit
K. Analisa Data
1 2 3 4
Hipotalamus
Merespon dengan
meningkatkan suhu
tubuh, merangsang
saraf pusat
Demam
Balance cairan
terganggu
Resiko kekurangan
volume cairan
3. DS: Proses infeksi pada Gangguan
usus halus pemenuhan
Keluarga klien nutrisi
mengatakan klien mual,
mulutnya terasa pait,
nafsu makan berkurang Merangsang esofagus
menympaikan efek
DO: lokal ke nasofagus
- Klien hanya
menghabiskan ½
porsi makan
- Klien tampak
lemas Bagian distal
- Terdapat sariawan hipotalamus
Reabsorsi makan
terganggu
Merangsang
hipotalamus
Anorexia
Gangguan pemenuhan
nutrisi kurang dari
kebutuhan
L. Masalah Keperawatan
1. Hipertermi
M. Diagnosa Keperawatan
thypi
metabollisme tubuh
anoreksia
N. Intervensi Keperawatan
1 2 3 4 5
2. Gangguan nutrisi kurang dari Tujuan umum : 1. Anjurkan makan 1. Untuk menghindari
kebutuhan tubuh berhubungan sedikit tapi sering mual
Kebutuhan nutrisi 2. Sajikan makanan 2. Mengurangi mual
dengan anoreksia terpenuhi dalam kondisi hangat 3. Mengobservassi status
DS: 3. Timbang berat badan nutrisi
Tujuan khusus :
4. Kolaborasi dengan 4. Mengetahui
Keluarga klien mengatakan klien Setelah dilakukan bagian gizi mengenai pemberian nutrisi
mual, mulutnya terasa pait, tindakan keperawatan nutrisi
nafsu makan berkurang 2x24 jam diharapkan :
3. Risiko kurangnya volume cairan Tujuan umum : 1. Monitor intake dan 1. Pemenuhan cairan
berhubungan dengan output tubuh yang keluar
peningkatan metabollisme tubuh Gangguan keseimbangan 2. Anjurkan untuk serta deteksi dini
cairan elektrolit tidak banyak minum 2-3 2. Kehilangan BB 2-5 %
DS: tejadi liter/hari menunjukan
Kelurga klien mengatakan klien 3. Kolaborasi dengan dehidrasiringan
sangat lemas Tujuan khusus : tim medis dalam hingga 5-9 %
DO: pemberian cairan menunjukan dehidrasi
- Klien tampak lemas Setelah dilakikan intravena sedang
- Mukosa bibir kering tindakan keperawatan 3. Mempertahankan
selama 2x24 jam cairan tubuh
- Intake cairan peroral kurang
diharapkan kebutuhan
1-2 liter/hari (4-5 gelas/hari) volume cairan terpenuhi
dengan kriteria hasil :
1 2 3 4 5
Tanggal Diagnosa
No. Catatan perkembangan Ttd
dan jam keperawatan
1 2 3 4 5
1 2 3 4
thpoid di Ruang Kemuning RSD Gunung Jati Cirebon tanggal 1 Maret sampai 7
Maret 2020, penulis berusaha menerapkan asuhan keperawatan dari mulai pengkajian,
1. Tahap pengkajian
Pengkajian adalah tahap awal dari proses keperawatan dan merupakan suatu
proses sistematis dalam pengumpulan data dari berbagai sumber data untuk
mengumpulkan data dari klien, keluarga dan laporan atau buku catatan kesehatan
klien baik berupa data subjektif maupun objektif. Pada tahap pengkajian ini
penulis mendapatkan data klien An. A dengan Masalah yang muncul adalah
diharapkan dari pasien dan atau tindakan yang harus dilakukan perawat
(doegnoes, 2015)
untuk aktivitas
3. Tahap perencanaan
Intervensi keperawatan adalah perilaku spesifik yang diharapkan dari psien dan
dipilh untuk membantu pasien dalam mencapai hasil pasien yang diharapkan dan
4. Tahap implementasi
yang diperlukan untuk mencapai tujuan dan hasil yang diperkirakan dari asuhan
Hal ini tidak dapat dilakukan karena penulis melakukan kontak dengan klien
selama satu shift kerja. Oleh karena itu, untuk kelanjutan tindakan pada hari
institusi lain untuk tetap memberikan kelangsungan tindakan pada klin apabila
tindakan keperawatan
b. Kerjasama yang baik antara penulis dan perawat ruangan dalam pelaksanaan
tindakan keperwatan
5. Tahap evaluasi
Evaluasi adalah satu alat mengukur suatu perilaku atau tindakan keperawatan
terhadap pasien. Dimana evaluasi ini meliputi evaluasi formatif atau proses yang
dilihat dari setiap selesai melakukan tindakan yang dibuat setiap harinya,
sedangkan evauasi sumatif tu evaluasi hasil yang dibuat sesuai dengan tujuan
yang dibuat mengacu pada kriteria hassil yang diharapkan (doenges, 2009)
Tahap evaluasi penulis menyajikan dalam bentuk SOAP ditandia dengan adanya
ditentukan kondisi klien semakin membaik diantaranya pola istirahat tidur teratasi.
gangguan nutrisi, resiko kekurangan volume cairan dan istirahat tidur) teratasi.
6. Tahap pendokumentasian
keperawatan dengan baik, dalam catatan asuhan keperawatan yang penulis miliki.
7. Tahap kesenjangan
Tahap ini terdapat beberapa kesenjangan diantara teori dan kenyataan pada saat