unforgettable memories
Fr id ay, 18 Fe b r u ar y 2011
SURVEILANS BENCANA
MELIHAT SISILAIN DARI PENGUNGSIAN
Sebagai negara yang besar dan terletak pada geografi berisiko, maka Indonesia sering mengalami kejadian alam
gempa bumi, gunung meletus, banjir dan bencana lain yang dapat menimbulkan gelombang pengungsi. Beberapa
tahun terakhir ini, Indonesia juga didera dengan berbagai konflik soial berkepanjangan dengan menimbulkan
gelombang pengungsi yang besar dan dalam periode waktu pengungsian yang lama.
open in browser PRO version Are you a developer? Try out the HTML to PDF API pdfcrowd.com
Bencana adalah peristiwa atau rangkaian peristiwa yg disebabkan oleh alam atau manusia yg mengakibatkan
timbulnya korban & penderitaan manusia, kerugian harta benda, kerusakan lingkungan, kerusakan sarana
prasarana umum, gangguan terhadap tata kehidupan & penghidupan masyarakat serta pembangunan nasional,
sehingga untuk pemulihannya memerlukan bantuan dari luar.
Bencana terbagi dalam:
1. Natural disaster : misalnya gempa bumi, gempa vulkanik, Gelombang Tsunami, gunung meletus
2. Man made disaster : misalnya banjir, kebakaran hutan, kerusuhan sosial, pencemaran lingkungan, dll.
Pengungsian adalah peristiwa berpindahnya penduduk dari suatu tempat ketempat lainnya untuk mengamankan
dan menyelamatkan diri akibat terjadinya suatu peristiwa mendadak seperti bencana dan konflik sosial maupun
sebab lain yang terjadi di suatu tempat. Terjadinya pengungsian memerlukan upaya penanggulangan sehingga
tidak berdampak timbulnya kondisi emergensi dengan kematian yang besar.Berdasarkan pengalaman selama ini,
kejadian pengungsian sekelompok orang dalam jumlah yang cukup besar akan terjadi risiko terhadap status
kesehatan masyarakat pengungsi, baik pada saat melakukan pengungsian,maupun pada saat berada di tempat
penampungan pengungsi. Risiko perubahan status kesehatan akan terjadi sangat cepat, tidak terduga dan lebih
dari itu,adanya penyakit sekunder, terutama penyakit menular potensi KLB, dapat berisiko jatuhnya korban yang
besar.Untuk mempersiapkan kondisi rawan dengan sikap antisipatif terhadap program pencegahan penyakit,
open in browser PRO version Are you a developer? Try out the HTML to PDF API pdfcrowd.com
maka peran surveilans epidemiologi sebagai“evidance base” untuk menetapkan priotitas program perlu dibangun.
Surveilans penyakir dan faktor resiko pada umumnya merupakan upaya untuk menyediakan informasi kebutuhan
pelayanan kesejatan dilokasi bencana dan pengungsian sebagai bahan tindakan kesehatan segera. Informasi dan
data yang dikumpulkan berupa jumlah korban meninggal, luka/sakit, jenis luka, pengobatan yg diperlukan,
kebutuhan yg belum dipenuhi, jumlah korban anak2, dewasa, lansia, dll. Surveilans sangat penting untuk monitoring
dan evaluasi dari sebuah proses, sehingga dapat digunakan untuk menyusun kebijakan dan rencana program .
Ada 10 tugas utama yang harus di jalankan setelah keadan darurat terjadi
Inisial Assessesment,
Imunisasi Campak,
Air dan Sanitasi,
Makanan dan Gizi,
Tempat Tinggal,
Pelayanan Kesehatan Darurat,
Pengendalian Penyakit dan KLB,
open in browser PRO version Are you a developer? Try out the HTML to PDF API pdfcrowd.com
Surveilans Kesehatan Masyarakat,
SDM
Koordinasi
Tujuan surveilans:
Mengurangi jumlah kesakitan, resiko kecacatan dan kematian saat terjadi bencana
Mencegah atau mengurangi resiko munculnya penyakit menular dan penyebarannya
Mencegah atau mengurangi resiko dan mengatasi dampak kesehatan lingkungan akibat bencana
(misalnya perbaikan sanitasi)
Jadi Surveilans bencana sangat penting, secara garis besar dapat disimpulkan manfaatnya adalah:
- Mencari factor resiko di tempat pengungsian: air, sanitasi, kepadatan, kualitas tempat
penampungan
- Mengidentifikasi penyebab utama kesakitan dan kematian sehingga dapat diupayakan
pencegahan
- Mengidentifikasi pengungsi kelompok rentan : anak-anak, lansia, wanita hamil, sehingga lebih
memperhatikan kesehatannya.
- Pendataan pengungsi : jumlah, wilayah, kepadatan, golongan umur, menurut jenis kelamin, dll.
- Surveilans kematian individu
- Mengidentifikasi kebutuhan : gizi dan pangan,
- Survei epidemiologii
Vectors bisa diartikan sebagai arthopoda atau binatang yang mampu membawa pathogen dari binatang, manusia
reservoir, menuju individu yang lain. Pathogen ini ditransmisikan bila secara mekanik atau secara transformasi
biologis. Penyakit utama yang ditransmisikan oleh vector:
Anopheles à malaria, filariasis
open in browser PRO version Are you a developer? Try out the HTML to PDF API pdfcrowd.com
Culex à japans encephalitis, filariasis
Aedes à Yellow fever, dengue fever, filariasis
Lice à Infeksi kulit
Fleas à plague
Rodents à leptospirosis, salmonellosis, rat bite fever.
Manajemen kesehatan masyarakat dimanfaatkan untuk menekan kemungkinan terjadinya penularan dan
penyebarluasan penyakit ke orang lain, sehingga angka kesakitan (insidance rate) dan angka kematian (mortality
rate) dapat diturunkan. Manajemen kesehatan masyarakat lebih menekankan padaupaya pencegahan penularan
dengan cara memutus mata rantai penularan. Cara pertama adalah dengan melakukan manajemen kasus, baik
pengobatan maupun profilaksis. Cara ini dapat secepatnya membersihkan tubuh penderita dari agen penyakit,
sehingga penderita atau karier tidak lagi menjadi sumber penularan. Cara kedua, memutus kemungkinan
penularan agen penyakit dari penderita ke orang sehat dengan cara isolasi. Misalnya penderita istirahat dirumah
dan tidak usah tidak masuk sekolah atau kerja selama sakit, terutama penderita yang penularannya ke orang lain
open in browser PRO version Are you a developer? Try out the HTML to PDF API pdfcrowd.com
melalui penularan langsung udara, misalnya campak, influenza, difteri dan sebagainya. Penyakit dengan penularan
melalaui nyamuk, seperti demam dengue, malaria sebaiknya juga beristirahat dirumah selama periode penularan.
Cara ketiga, meningkatkan daya tahan setia porang dengan cara perbaikan status gizi, sehingga tubuh mampu
menahan serangan agen penyakit, atau memproduksi antibodi dengan cepat. Upaya peningkatan daya tahan tubuh
dapat dilakukan dengan meningkatkan imunitas secara aktif melalui pemberian imunisasi, misalnya imunisasi
campak, difteri,batuk rejan dan sebagainya. Cara keempat, dengan melakukan perbaikan kondisi lingkungan agar
tidak rentan menjadi sumber penularan penyakit. Carayang ditempuh adalah dengan manajemen vektor,
seperti pemberantasan sarang nyamuk pada demam dengue dan malaria, manajemen sanitasilingkungan
dan makanan dalam pemberantasan penyakit-penyakit perut, diare,tifus perut dan sebagainya. Cara lain adalah
dengan manajemen perilaku sehat.
Sumber :
1. Slide kuliah “SURVEILANS BENCANA” Dr.Bondan (KaDinKes Yogyakarta)
2. Slide kuliah “vector control in disaster area” dr. Tri baskoros, M.Sc,PhD.
3. “Manajemen Pengungsi Surveilans Epidemiologi Subdirektorat Surveilans Epidemiologi, Direktorat Surveilans
Epidemiologi, Imunisasi dan Kesehatan Matra,Direktorat Jenderal Pemberantasan Penyakit Menular dan
PenyehatanLingkungan,Departemen KesehatanJakarta, 2003
Plato at 23:07
Share 0
open in browser PRO version Are you a developer? Try out the HTML to PDF API pdfcrowd.com
No comments:
Post a Comment
‹ Home ›
View web version
About Me
Plato
I am a medical student of Gadjah Mada University, just a simple man like the other, friendly,have good sense of
humor, easily bored, active???emm maybe yes maybe not..genius?? absolutely..!!,, neat (sometimes)hahahaha
View my complete profile
Powered by Blogger.
open in browser PRO version Are you a developer? Try out the HTML to PDF API pdfcrowd.com