Anda di halaman 1dari 10

LITERATURE REVIEW

FAKTOR RISIKO TERJADINYA ABORTUS


Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Keperawatan Maternitas 1

Disusun oleh :
Kelompok 1
2B Keperawatan
1. Ade Hidayat
2. Ai Maesaroh
3. Febi Febriyanti
4. Febria Enggar Sari
5. Iyang Teguh Pratama
6. Lita Lestari
7. Putri Diah
8. Vina Dwi Septiani
9. Zikri Azi Al-Ghifary

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN YPIB
MAJALENGKA
Jalan Gerakan Koperasi No. 003 Majalengka 45411
2019/2020
LITERATURE REVIEW: FAKTOR RISIKO TERJADINYA ABORTUS

ABSTRAK

Abortus menjadi masalah yang penting dalam kesehatan masyarakat karena berpengaruh
terhadap morbidilitas dan mortalitas maternal. Tujuan dari literature review ini yaitu untuk mengetahui
faktor risiko abortus. Metode yang digunakan dalam penelitian ini dengan metode penelusuran artikel
jurnal di google scholar dengan menggunakan kata kunci sesuai topik dan didapatkan 9 jurnal. Hasil
penelitian menunjukkan faktor-faktor risiko abortus yang meliputi usia, pendidikan, pekerjaan, paritas,
dan riwayat abortus.

Kata Kunci : Faktor risiko, abortus

PENDAHULUAN pendidikan, riwayat penyakit, dan pekerjaan.


Tetapi faktor pendidikan, riwayat penyakit, dan
Kehamilan merupakan hal yang
pekerjaan minim terjadinya abortus
fisiologis. Namun kehamilan yang normal
dibandingkan dengan faktor paritas, umur, dan
dapat berubah menjadi patologi. Salah satu
riwayat abortus.
komplikasi terbanyak pada kehamilan ialah
terjadi pendarahan. Pada kehamilan muda
sering dikaitkan dengan kejadian abortus,
LITERATURE REVIEW
miscarriage, early pregnancy (Prawirohardjo,
2009). Penelitian yang ditelaah dalam artikel
ini yang menggunakan kelompok kasus dan
Abortus adalah kejadian produk
control untuk mengetahui faktor risiko
konsepsi yang keluar sebelum usia kehamilan
terjadinya abortus yang sejumlah 9 artikel.
20 minggu. Abortus spontan adalah abortus
Diantaranya 6 artikel jurnal Nasional dan 3
yang terjadi secara spontan tanpa ada unsur
artikel jurnal Internasional. Dari 9 artikel
kesengajaan. Abortus disengaja (induced
tersebut menghasilkan macam-macam faktor
abortion) adalah abortus yang terjadi karena
risiko terjadinya abortus, dan ada 5 artikel yang
tindakan yang sengaja dilakukan untuk
menunjukkan bahwa faktor yang paling
mengakhiri kehamilan sebelum usia 20
dominan adalah faktor paritas dan usia ibu.
minggu.

Ada beberapa faktor yang


memengaruhi abortus diantaranya faktor METODE PENELITIAN
paritas 25%, umur 12-26% dan riwayat abortus Strategi pencarian studi yang relevan
30-45%. Selain itu masih ada faktor lain seperti dengan topik dilakukan dengan menggunakan
google scholar dengan keyword yang
Literature Review: Faktor Risiko Terjadinya Abortus

digunakan adalah risiko abortus, abortion,


abortus. Pencarian dengan menggunakan
keyword di atas mendapatkan banyak artikel,
tetapi hanya diambil 9 artikel untuk digunakan
sebagai sampel yang selanjutnya diidentifikasi
dan disajikan dalam bentuk table.
Literature Review: Faktor Risiko Terjadinya Abortus

Table (result)

No Judul Peneliti, Design Populasi dan Sampel Teknik Hasil


Tahun Sampling
1 Determinan Kuntari, Observational 3.401 wanita berusia 15-49 Risiko abortus meningkat sesuai dengan peningkatan
Abortus Di Wilopo, dan Cross tahun, belum menopause atau usia ibu, kecuali ibu berusia <20 tahun berisiko lebih
Indonesia Emilia, 2010 Sectional mengalami histeroktomi, tinggi daripada usia 20-24 tahun. Risiko abortus juga
mengeluarkan produk meningkat pada wanita dengan paritas 0-2, wanita
konsepsi pada tahun 2002, yang bekerja serta wanita yang menikah pada usia 30
baik berupa abortus, tahun atau lebih.
melahirkan ataupun stillbirth.
2 Tingkat Anemia Jayani, 2017 Crossectional Semua ibu hamil Simple 1. Sebagian bersar ibu hamil mempunyai umur >35
Berhubungan study primigravida di Puskesmas Random tahun yakni 50 orang (64,9%)
Dengan Kejadian Ngadi Kec. Mojo Kab. Kediri Sampling 2. Sebagian besar ibu hamil tergolong multipara yakni
Abortus Pada Ibu Tahun 2015 sebanyak 266 47 orang (61%)
Hamil orang dengan sampel 3. Setengah ibu hamil mempunyai Pendidikan terakhir
sebanyak 77 orang. menengah yakni 32 orang (41,6%)
4. Sebagian besar responden tidak pernah mempunyai
riwayat abortus yaitu 54 orang (70,1%)
5. Hampir seluruh responden tidak mempunyai
riwayat penyakit infeksi yakni 60 orang (77,9%)
Literature Review: Faktor Risiko Terjadinya Abortus

6. Sebagian besar ibu hamil tidak pernah mempunyai


riwayat penyakit endokrinologi yakni 17 orang
(74,0%)
7. Sebagian besar ibu hamil mengalami anemia berat
yakni 49 orang (63,6%)
8. Ibu hamil yang mengalami anemia berat dapat
berakibat pada terjadinya abortus yakni 25 orang
(59,5%)
3 Penyakit Ibu Layla Studi analitik Seluruh ibu hamil yang di Risiko abortus imminens semakin tinggi dengan
Terhadap Fadhilah observasional diagnosa oleh dokter bertambahnya paritas dan semakin bertambahnya usia
Kejadian Abortus Rangkuti, et dengan desain mengalami abortus immines ibu dengan asumsi bahwa semakin tinggi paritas maka
Imminens Di al, 2019 penelitian case periode Januari-Desember semakin tinggi angka kejadian abortus dan semakin
Rumah Sakit control 2015 dan Januari-Desember rendahnya paritas maka angka kejadian abortus akan
Umum Daerah 2016. Variabel yang diamati semakin rendah. Komplikasi yang berbahaya pada
Kota dalam penelitian ini adalah abortus ialah pendarahan, perforasi, infeksi dan syok.
Padangsidimpuan penyakit ibu.
4 Faktor Risiko Natiqotul Crossectional Risiko terjadinya abortus spontan meningkat
40 ibu yang memenuhi
Maternal Fatkhiyah, et study bersamaan dengan meningkatnya usia ibu. Abortus
kriteria yaitu berusia 15-49
Kejadian Abortus al, 2017 meningkat sebesar 12% pada wanita usia <20 tahun
tahun, belum pernah
dan meningkat 26% pada usia >40 tahun
histerektomi, mengeluarkan
(Sastrawinata, 2004). Ibu hamil yang telah mencapai
produk konsepsi pada tahun
usia 35 tahun mempunyai risiko abortus dikarenakan
2015 baik berupa abortus
masalah kromosom.
ataupun stillbirth.
Literature Review: Faktor Risiko Terjadinya Abortus

5 Hubungan Paritas Dede Crossectional Seluruh ibu yang teregister di Simple 1. Sebagian responden yang mengalami abortus
Dengan Kejadian Mahdiyah, et study ruang bersalin rumah sakit Random termasuk dalam ke kategori paritas tidak aman yakni
Abortus Di Ruang al, 2013 umum daerah Dr. Hj.Moch Sampling berjumlah 66 orang (54,1%), pada golongan paritas
Bersalin Di Ansari Saleh Banjarmasin aman berjumlah 56 orang (45,9%)
Rumah Sakit pada tahun 2012 yaitu 2. Kejadian abortus di ruang Bersalin Di Rumah Sakit
Umum Daerah sebanyak 2.102 sehingga jika Umum Daerah Dokter Hj. Moch Ansari Saleh
Dokter Hj. Moch di bagi 12 bulan di dapatkan Banjarmasin periode bulan januari-desember tahun
Ansari Saleh sehingga populasi sebanyak 2012 sebanyak 122 kasus abortus yang terdiri dari
Banjarmasin 175. 119 kasus (97,5%) Abortus spontan dan kasus
(2,5%) abortus provokatus.
3. Sebagian besar ibu yang mengalami abortus adalah
paritas tidak aman, abortus spontan sebanyak 64
orang (52,5%) dan yang mengalami abortus
provokatus sebanyak 2 orang (1,6%) pada paritas
aman berjumlah 56 orang (45,9%) yang mengalami
abortus spontan sebanyak 55 orang (45,1%) dan 1
orang (0,8%) abortus provokatus.
6 Faktor Risiko Sri Wahyuni, Backward Semua ibu hamil Trimester I Total 1. Mayoritas responden dengan umur <20 dan >30
Yang et al, 2017 Looking yang di rawat di RSUD sampling tahun mengalami abortus imminens yaitu 35
Berhubungan Ungaran yang mengalami responden (57,4%). Pada umur 20-35 tahun yaitu
Dengan Kejadian abortus selama periode 120 responden (65,2%). Sedangkan hasil p-value
Abortus Di RSUD Januari-Desember 2015 0,349 > α (0,05). Artinya tidak ada hubungan usia
sebanyak 245 ibu hamil.
Literature Review: Faktor Risiko Terjadinya Abortus

Ungaran Jawa ibu hamil terhadap kejadian abortus di RSUD


Tengah Ungaran.
2. Mayoritas responden dengan paritas primipara
mengalami abortus imminens yaitu 52 responden
(63,4%). Pada paritas multipara yaitu 103 responden
(63,2%). Sedangkan hasil p-value 0,826 > α (0,05).
Artinya tidak ada hubungan paritas terhadap
kejadian abortus RSUD Ungaran.
3. Mayoritas yang tidak memiliki riwayat abortus
mengalami abortus imminens yaitu 103 responden
(58,9%). Pada responden riwayat abortus yaitu 52
responden (74,3%). Sedangkan hasil p-value 0,022
< α (0,05). Artinya ada hubungan riwayat abortus
terhadap kejadian abortus RSUD Ungaran.
4. Mayoritas responden yang tidak bekerja mengalami
abortus imminens yaitu 122 responden (66,7%).
Pada yang bekerja yaitu 33 responden (53,2%).
Sedangkan hasil p-value 0,114 > α (0,05). Artinya
tidak ada hubungan pekerjaan ibu terhadap kejadian
abortus RSUD Ungaran.
5. Hasil p-value analisis regresi linier 0,025 < α (0,05).
Artinya ada pengaruh riwayat abortus terhadap
kejadian abortus RSUD Ungaran.
Literature Review: Faktor Risiko Terjadinya Abortus

7 Influence of past Lesley Statisikal Wanita di rumah sakit 1. 24 wanita hanya mengalami kehamilan yang tidak
reproductive Regan, et al, Analisis Cambridge di berbagai usia berhasil, Dan hanya 12 pasien kehamilan berakhir
performance on 1989 dan paritas kehamilan, pasien dengan aborsi spontan. Diantara Primigravida
risk of post natal dan pasien yang kejadian aborsi spontan adalah 8% (4/50), dan
spontaneous mengalami keguguran di diantara para wanita yang kehamilannya berhasil di
abortion rumah sakit. masa lalu adalah 6% (3/50)
2. Risiko diklasifikasikan aborsi semata-mata pada
riwayat reproduksi pasien
3. Risikonya aborsi diantara 326 kehamilan yang
dikandung secara spontan
8 Parental Gayle C. Study was Wanita berusia 18 tahun atau Sebanyak 20% responden merokok pada saat trimester
Cigaratte Windham, et designed to lebih yang melakukan aborsi I dengan sekitar 8% merokok rata-rata setengah
Smoking and the al, 1992 examine spontan pada usia 20 minggu bungkus atau lebih perhari. Risiko aborsi spontan
Risk of occupational kehamilan dapat disebabkan oleh rokok.
Spontaneous exposures
Abortion
9 Risk of Ectopic Catherine Study case Sampel terdiri dari 2 subyek 1. Hubungan antara induksi sebelumnya aborsi dan
Pregnancy and Tharaux- control kasus-kontrol pada faktor kehamilan ektopik yang lebih tinggi proporsi pasien
Previous Induced Deneux, et risiko untuk kehamilan kasus (22,5%) dari control (16,2%) sebelumnya
Abortion al, 1998 ektopik dan aborsi di 2 mengalami aborsi yang diinduksi (OR= 1,5, 95%
wilayah Perancis. CI= 1.1, 1.9)
2. Wanita dengan risiko kehamilan ektopik secara
signifikan meningkat untuk mereka yang memiliki
Literature Review: Faktor Risiko Terjadinya Abortus

satu atau lebih aborsi yang diinduksi sebelumnya


(OR=1,6,95% CI=1.2, 2.1).
3. Wanita yang sudah mengalami kehamilan ektopik
(n=122) risiko pengulangan tidak berbeda secara
signifikan apakah mereka melakukan aborsi
sebelumnya atau tidak (OR= 0,5, 95% CI= 0.2, 1.4)
4. Peningkatan risiko kehamilan ektopik diantara
wanita yang memiliki aborsi yang diinduksi
sebelumnya (OR= 1,5, 95% CI= 1.0, 2.0)
Literature Review: Faktor Risiko Terjadinya Abortus

KESIMPULAN RSUD Ungaran Jawa Tengah. Jurnal


Kebidanan. 6(13): 1-11.
Hasil literature review pada penelitian yang
telah kami lakukan pada 9 artikel jurnal tentang Regan, et al. 1989. Influence of past
faktor risiko terjadinya abortus bahwa yang reproductive performance on risk of
paling dominan adalah faktor paritas dan usia spontaneous abortion. BMJ. 299: 541-545.
ibu. Dimana risiko abortus meningkat sesuai
Windham, et al. 1992. Parental Cigaratte
dengan peningkatan usia ibu. Faktor paritas
Smoking and the Risk of Spontaneous Abortion.
diasumsikan bahwa semakin tinggi paritas
American Journal of Epidemiology. 135(12):
maka semakin tinggi angka kejadian abortus
1394-1403.
dan semakin rendahnya paritas maka angka
kejadian abortus akan semakin rendah. Deneux, et al. 1998. Risk of Ectopic Pregnancy
and Previous Induced Abortion. American
Journal of Public Health. 88(3): 401-405.
DAFTAR PUSTAKA

Kuntari, Wilopo, Emilia. 2010. Determinan


Abortus Di Indonesia. Jurnal Kesehatan
Masyarakat Nasional. 4(5): 223-229.

Jayani. 2017. Tingkat Anemia Berhubungan


Dengan Kejadian Abortus Pada Ibu Hamil.
Jurnal Care. 5(1): 59-68.

Rangkuti, et al. 2019. Penyakit Ibu Terhadap


Kejadian Abortus Imminens Di Rumah Sakit
Umum Daerah Kota Padangsidimpuan. Jurnal
Muara Sains, Teknologi, Kedokteran dan Ilmu
Kesehatan. 3(1): 29-36.

Fatkhiyah, et al. 2017. Faktor Risiko Maternal


Kejadian Abortus. Artikel Penelitian.

Mahdiyah, et al. 2013. Hubungan Paritas


Dengan Kejadian Abortus Di Ruang Bersalin
Di Rumah Sakit Umum Daerah Dokter Hj.
Moch Ansari Saleh Banjarmasin. Dinamika
Kesehatan. 14(2): 68-74.

Wahyuni, et al. 2017. Faktor Risiko Yang


Berhubungan Dengan Kejadian Abortus Di

Anda mungkin juga menyukai