Anda di halaman 1dari 20

TUGAS MAKALAH ANTROPOLOGI KESEHATAN

MASYARAKAT RUMAH SAKIT DAN BUDAYA

Disusun oleh:

KELOMOK VII TINGKAT 2B


1. Amelia Maharani
2. Diah Ayu P
3. Imas Khodijah
4. Irma Rosdiana
5. Garniwa
6. Pipit Fitriah
7. Zikri Azi al-ghifari

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN YPIB MAJALENGKA


2018-2019

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan
hidayahnya serta memberikan perlindungan dan kesehatan sehingga penulis dapat menyusun makalah
dengan judul ”ANTROPOLOGI KESEHATAN MASYARAT RUMAH SAKIT DAN BUDAYA ”.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa selama penyusunan makalah ini masih banyak menemui
kesulitan dikarenakan keterbatasan referensi dan keterbatasan penulis sendiri. Dengan adanya kendala
dan keterbatasan yang dimiliki penulis maka penulis berusaha semaksimal mungkin untuk menyusun
makalah dengan sebaik-baiknya.

Sebagai manusia penulis menyadari bahwa penulisan makalah ini masih jauh dari kata sempurna.
Oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari semua pihak demi
perbaikan yang lebih baik dimasa yang akan datang.

Akhirnya semoga makalah ini bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi pembaca pada
umumnya, Amin.

Majalengka, September 2019

Penulis

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ..................................................................................................................... i

DAFTAR ISI.................................................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang .................................................................................................................... 1

B. Rumusan Masalah ............................................................................................................... 1

C. Tujuan ................................................................................................................................. 2

BAB II PEMBAHASAN

A. Definisi Antropologi Kesehatan ............................................................................. 3

B. Pengertian Rumah Sakit .................................................................................................. 7

C. Social Budaya ................................................................................................................... 9

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan ......................................................................................................................... 14

B. Saran ................................................................................................................................... 14

DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................................................... 15

3
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Antropologi Kesehatan merupakan ilmu yang mempelajari gejala-gejala
sosiobudaya, biobudaya, dan ekologi budaya dari “kesehatan” dan kesakitan yang dilihat
dari segi-segi fisik, jiwa, dan sosial serta perawatannya masing-masing dan interaksi
antara ketiga segi ini dalam kehidupan masyarakat, baik pada tingkat individual maupun
tingkat kelompok sosial keseluruhannya.Antropologi Kesehatan menjelaskan secara
komprehensif dan interpretasi berbagai macam masalah tentang hubungan timbal-balik
biobudaya, antara tingkah laku manusia dimasa lalu dan masa kini dengan derajat
“kesehatan” dan penyakit, tanpa mengutamakan perhatian pada penggunaan praktis dari
pengetahuan tersebut.
Partisipasi profesional “antropolog” dalam program-program yang bertujuan
memperbaiki derajat “kesehatan” melalui pemahaman yang lebih besar tentang hubungan
antara gejala bio-sosial-budaya dengan “kesehatan”, serta melalui perubahan tingkah laku
sehat kearah yang diyakini akan meningkatkan “kesehatan” yang lebih baik.

B. Rumusan Masalah
1. Apakah yang dimaksud dengan antropologi kesehatan?
2. Bagaimana Sejarah Perkembangan antropologi Kesehatan?
3. Bagaimana kegunaan Antropologi Bagi Ilmu-ilmu Kesehatan ?
4. Apakah yang dimaksud Rumah Sakit ?
5. Bagaimana Rumah sakit dalam pandangan antropologi kesehatan?
6. Bagaimana Karateristik Rumah sakit Menurut Antropologi?
7. Bagaimana Hubungan Antara Social Budaya dan Biologi yang Merupakan Dasar dari
Perkembangan Antropologi Kesehatan?
8. Apakah kegunaan antropologi kesehatan?

4
C. Tujuan
1. Mengetahui definisi antropologi kesehatan
2. Mengetahui kegunaan Antropologi Bagi Ilmu-ilmu Kesehatan
3. Mengetahui Sejarah Perkembangan antropologi Kesehatan
4. Mengetahui Rumah sakit dalam pandangan antropologi kesehatan
5. Mengetahui Karateristik Rumah sakit Menurut Antropologi
6. Mengetahui Hubungan Antara Social Budaya dan Biologi yang Merupakan Dasar
dari Perkembangan Antropologi Kesehatan
7. Mengetahui kegunaan antropologi kesehatan

5
BAB II
PEMBAHASAN

A. Definisi Antropologi Kesehatan


Antropologi Kesehatan adalah disiplin yang memberi perhatian pada aspek-aspek biologis
dan sosio-budaya dari tingkah laku manusia, terutama tentang cara-cara interaksi antara
keduanya sepanjang sejarah kehidupan manusia, yang mempengaruhi kesehatan dan penyakit
pada manusia.
Jika diumpamakan sebagai kewajiban, maka tugas utama ahli antropologi kesehatan
diantaranya: bagaimana individu di masyarakat mempunyai persepsi dan bereaksi terhadap "ill"
dan bagaimana tipe pelayanan kesehatan yang akan dipilih, untuk mengetahui mengenai budaya
dan keadaan sosial di lingkungan tempat tinggalnya.
Ada beberapa ilmu yang berhubungan dengan antropologi dan saling berkontribusi dalam
memberikan sumbangan untuk perkembangan ilmu lain. Misalnya dalam bidang biologi,
antropologi kesehatan menggambarkan teknik dan penemuan ilmu-ilmu kedokteran dan
variasinya, termasuk mikrobiologi, biokimia, genetik, parasitologi, patologi, nutrisi, dan
epidemiologi.Hal ini memungkinkan untuk menghubungkan antara perubahan biologi yang
didapatkan dengan menggunakan teknik tersebut terhadap faktor-faktor sosial dan budaya di
masyarakat tertentu. Contoh: penyakit keturunan albinism di suatu daerah di Nusa Tenggara
Timur ditransmisikan melalui gen resesif karena pernikahan diantara anggota keluarga.
Dalam kenyataannya, Antropologi mempelajari semua mahluk manusia yang pernah hidup
pada semua waktu dan semua tempat yang ada di muka bumi ini. Mahluk manusia ini hanyalah
satu dari sekian banyak bentuk mahluk hidup yang ada di bumi ini yang diperkirakan muncul
lebih dari 4 milyar tahun yang lalu.
Antropologi bukanlah satu satunya ilmu yang mempelajari manusia. Ilmu-ilmu lain seperti
ilmu Politik yang mempelajari kehidupan politik manusia, ilmu Ekonomi yang mempelajari
ekonomi manusia atau ilmu Fisiologi yang mempelajari tubuh manusia dan masih banyak lagi
ilmuilmu lain, juga mempelajari manusia.
Tetapi ilmu-ilmu ini tidak mempelajari atau melihat manusia secara menyeluruh atau
dalam ilmu Antropologi disebut dengan Holistik, seperti yang dilakukan oleh Antropologi.

6
Antropologi berusaha untuk melihat segala aspek dari diri mahluk manusia pada semua waktu
dan di semua tempat, seperti: Apa yang secara umum dimiliki oleh semua manusia? Dalam hal
apa saja mereka itu berbeda? Mengapa mereka bertingkah-laku seperti itu? Ini semua adalah
beberapa contoh pertanyaan mendasar dalam studi-studi Antropologi.
Secara umum, antropologi kesehatan senantiasa memberikan sumbangan pada ilmu
kesehatan lain sebagai berikut:
1. Memberikan suatu cara untuk memandang masyarakat secara keseluruhan termasuk
individunya. Dimana cara pandang yang tepat akan mampu untuk memberikan kontribusi
yang tepat dalam meningkatkan kesejahteraan suatu masyarakat dengan tetap bertumpu
pada akar kepribadian masyarakat yang membangun. Contoh pendekatan sistem, holistik,
emik, relativisme yang menjadi dasar pemikiran antropologi dapat digunakan untuk
membantu menyelesaikan masalah dan mengembangkan situasi masyarakat menjadi
lebih baik.
2. Memberikan suatu model yang secara operasional berguna untuk menguraikan proses
sosial budaya bidang kesehatan.
3. Sumbangan terhadap metode penelitian dan hasil penelitian. Baik dalam merumuskan
suatu pendekatan yang tepat maupun membantu analisis dan interpretasi hasil tentang
suatu kondisi yang ada di masyarakat.
Ada beberapa ilmu yang memberikan sumbangan terhadap antropologi kesehatan, antara lain:
1. Antropologi fisik/biologi/ragawi, Contoh: nutrisi mempengaruhi pertumbuhan, bentuk
tubuh, variasi penyakit. Selain itu juga mempelajari evolusi penyakit sebagai akibat
faktor budaya, migrasi dan urbanisasi.
2. Etnomedisin, awalnya mempelajari tentang pengobatan pada masyarakat primitif atau
yang masih dianggap tradisional, meski dalam perkembangan lebih lanjut stereotipe ini
harus dihindari karena pengobatan tradisional tidak selamanya terbelakang atau salah.
3. Kepribadian dan budaya, adalah observasi terhadap tingkah laku manusia di berbagai
belahan dunia. Misalnya: perawatan schizophrenia di suatu daerah untuk mencari
penyembuhan yang tepat dapat digunakan untuk mengevaluasi pola perawatan penyakit
yang sama.
4. Kesehatan Masyarakat, dimana beberapa program kesehatan bekerjasama dengan
antropologi untuk menjelaskan hubungan antara kepercayaan dan praktek kesehatan

7
Sejarah Perkembangan antropologi Kesehatan
1. Tahun 1984 Rudolf Virchow, menulis apabila kedokteran adalah ilmu mengenai manusia
yang sehatmaupun yang sakit, maka apa pula ilmu yang merumuskan hukum-
hukumsebagai dasar struktur sosial, untuk menjadikan efektif hal-hal yang inherendalam
manusia itu sendiri sehingga kedokteran dapat melihat struktur sosial yang
mempengaruhi kesehatan dan penyakit, maka kedokteran dapatditetapkan sebagai
antropologi.
2. Tahun 1953, Sejarah pertama tentang timbulnya perhatian Antropologi Kesehatan
terdapat pada tulisan yang ditulis berjudul “Appied Anthopology”. Tulisan ini merupakan
tour the force yang cemerlang , tetapi meskipun telah menimbulkan antusiasme, tulisan
itu tidaklah menciptakan suatu subdisiplin baru.
3. Tahun 1963, Sepuluh tahun kemudian, Scoth memberi judul “Antropologi Kesehatan”
dan membicarakan “Ahli Antropologi Kesehatan” dalam suatu artikel mengenai
kedokteran dan kesehatan masyarakat. Setelah itu baru ahli-ahli antropologi Amerika
benar-benar menghargai implikasi dari penelitian-penelitian tentang kesehatan dan
penyakit bagi ilmu antropologi.
4. Pengesahan lebih lanjut atas subdisiplin Antropologi Kesehatan ini adalah dengan
munculnya tulisan yang dibuat Pearsal (1963) yang berjudul Medical Behaviour Sciene
yang berorientasi antropologi, sejumlah besar (3000 judul) dari yang terdaftar dalam
bibliografi tersebut tak diragukan lagi menampakan pentingnya sistem medis bagi
Antropologi.
Kegunaan Antropologi Bagi Ilmu-ilmu Kesehatan
Anderson (2006 : 247) menyatakan bahwa kegunaan antropologi bagi ilmu-ilmu kesehatan
terletak dalam 3 kategori utama :
1. Ilmu antropologi memberikan suatu cara yang jelas dalam memandang masyarakat secara
keseluruhan maupun para anggota individual mereka. Ilmu antropologimenggunakan
pendekatan yang menyeluruh atau bersifat sistem, dimana peneliti secara tetap
menanyakan, bagaimana seluruh bagian dari sistem itu saling menyesuaikan dan
bagaimana sistem itu bekerja.
2. Ilmu antropologi memberikan suatu model yang secara operasional berguna untuk
menguraikan proses-proses perubahan sosial dan buaya dan juga untuk membantu

8
memahami keadaan dimana para warga dari “kelompok sasaran” melakukan respon
terhadap kondisi yang berubah dan adanya kesempatan baru.
3. Ahli antropologi menawarkan kepada ilmu-ilmu kesehatan suatu metodologi penelitian
yang longgar dan efektif untuk menggali serangkaian masalah teoritis dan praktis yang
sangat luas, yang dihadapi dalam berbagai program kesehatan.
Begitu pula sebaliknya, menurut Anderson (2006 : 244) ilmu-ilmu kesehatan
menawarkan kepada ilmu antropologi berbagai bidang yang khusus, yang langsung dapat
dibandingkan dengan subjek-subjek tradisional seperti masyarakat rumpun dan desa-
desa.
Antropologi kesehatan merupakan bagian dari ilmu antropologi yang sangat penting sekali,
karena di dalam antropologi kesehatan diterangkan dengan jelas kaitan antara manusia, budaya,
dan kesehatan sehingga kita dapat mengetahui kaitan antara budaya suatu masyarakat dengan
kesehatan masyarakat itu sendiri.
Anderson (2006 : 3) menyatakan bahwa antropologi kesehatan adalah disiplin biobudaya
yang memberi perhatian kepada aspek-aspek biologis dan sosial budaya dari tingkah laku
manusia, terutama tentang cara-cara interaksi ntara keduanya di sepanjang sejarah kehidupan
manusia, yang mempengaruhi kesehatan dan penyakit. Antropologi kesehatan ini tidak serta
merta muncul dengan sendirinya, akan tetapi antropologi kesehatan ini mempunyai akar.
Anderson (2006 : 4) menyatakan antropologi kesehatan kontemporer mempunyai 4 sumber :
1. Perhatian ahli antropologi fisik terhadap topik-topik seperti evolusi, adaptasi, anatomi,
komparatif, tipe-tipe ras genetika, dan serologi.
2. Perhatian etnografi tradisional terhadap pengobatan primitif, termasuk ilmu sihir dan
magis.
3. Gerakan “kebudayaan dan kepribadian” pada akhir 1930-an dan 1940-an yang
merupakan kerjasama antara ahli-ahli psikiatri dan antropologi.
4. Gerakan kesehatan masyarakat internasional setelah perang dunia II.
Untuk menjadi seorang ahli antropologi kesehatan tidaklah mudah, dibutuhkan
pegalaman, naluri dalam menyikapi masalah.

9
B. Pengertian Rumah Sakit
Pengertian rumah sakit menurut WHO1957 Rumah sakit yaitu suatu bahagian menyeluruh,
( Integrasi ) dari organisasi dan medis, berfungsi memberikan pelayanan kesehatan lengkap
kepada masyarakat baik kuratif maupun rehabilitatif, dimana output layanannya menjangkau
pelayanan keluarga dan lingkungan, rumah sakit juga merupakan pusat pelatihan tenaga
kesehatan serta untuk penelitian biososial.
Sakit menjadi organisasi padat karya spesialis dan merupakan tempat dimanaterjadi proses
pengubahan dari masukan menjadi luaran. Masukan utama adalah dokter, perawat personil
lainnya Rumah sakit adalah suatu organisasi yang melalui tenaga medis profesional yang
terorganisir serta sarana kedokteran yang parmanen menyelenggarakan pelayanan kesehatan,
asuhan keperawatan yang berkesinambungan, diagnosis serta pengobatan penyakit yang diderita
oleh pasien.
Adanya kemajuan teknologi disertai dengan penggunaan cara-cara baru dibidang diagnostik
dan terapeutik mengharuskan rumah sakit mempekerjakan berbagai profesi kedokteran dan
profesi lain sehingga rumah, prasarana, sarana peralatan dan sebagainya merupakan bagian dari
rumah sakit.

Rumah sakit dalam pandangan antropologi kesehatan


Rumah sakit adalah suatu organisasi yang melalui tenaga medis profesional yang
terorganisir serta sarana kedokteran yang parmanen menyelenggarakan pelayanan kesehatan,
asuhan keperawatan yang berkesinambungan, diagnosis serta pengobatan penyakit yang diderita
oleh pasien.

Sistem Informasi Rumah Sakit


Tidak mudah ternyata membuat sistem informasi rumah sakit. Sistem yang ideal yang
mampu mencakup keseluruhan bagian dalam rumah sakit. Dari sub-sistem yang menangani data
pasien sampai masalah keuangan perusahaan. Desain sistem informasi rumah sakit sepenuhnya
tergantung hasil negosiasi dengan pihak rumah sakit. Bisa dibuat sebuah sistem yang besar yang
mencakup keseluruhan aspek dalam rumah sakit, atau bisa juga dipecah-pecah guna
menyederhanakan pemetaan masalah. Hal-hal yang dicakup dalam sebuah sistem informasi
rumah sakit antara lain :

10
1. Penanganan pendaftaran pasien
2. Penanganan dan pengolahan data sosial pasien
3. Penanganan dan pengolahan data medis (diagnosa, tindakan, dan terapi) pasien
4. Penanganan dan pengolahan data kunjungan pasien
5. Penanganan pembayaran atas tindakan dan pelayanan (Tunai, Askes atau hutang)
6. Penanganan pasien dirujuk/ rujukan
7. Aplikasi Farmasi
8. Apliksai Gudang Material
9. Aplikasi Kepegawaian
10. Keuangan dan accounting rumah sakit
11. Pelaporan internal (pada pihak management)
12. Pelaporan eksternal
Karateristik Rumah sakit Menurut Antropologi
World Health Organization (WHO) mendefinisikan rumah sakit sebagai sebuah sarana
tinggal yang menyediakan pelayanan medik singkat atau lama, yang meliputi pelayanan
pengamatan, diagnostik, pengobatan dan pemulihan untuk mereka yang menderita penyakit atau
cedera dan untuk yang melahirkan. Rumah sakit dapat menyediakan dan dapat juga tidak
menyediakan pelayanan untuk pasien rawat jalan.
Sebagai perwujudan pemenuhan hak kesehatan, pemerintah wajib menyediakan rumah
sakit sesuai kebutuhan masyarakat dan memberikan jaminan pembiayaan bagi penduduk miskin
sesuai peraturan perundang-undangan. Pemerintah juga bertanggung jawab membina dan
mengatur rumah sakit agar memberikan pelayanan yang bermutu dan profesional.
Mengapa hal-hal tesebut diatas perlu dilakukan?. Karena pelayanan rumah sakit
mempunyai sifat-sifat atau karakteristik tersendiri. Karakteristik ini diakibatkan oleh karena
rumah sakit merupakan suatu organisasi yang sangat kompleks karena padat sumber daya
manusia, padat modal, padat teknologi dan ilm pengetahuan.
Karakteristik rumah sakit tersebut meliputi :
1. Uncertainty atau ketidakpastian, bahwa kebutuhan akan pelayanan rumah sakit tidak bisa
dipastikan baik waktunya, tempatnya, maupun besarnya biaya yang dibutuhkan. Sifat
inilah yang menyebabkan timbulnya respons penyelenggaran mekanisme asuransi di
dalam pelayanan kesehatan. Ciri ini pula yang mengundang mekanisme derma di dalam

11
masyarakat tradisional dan modern. Karena pada akhirnya ciri ini menurunkan keunikan
lain yang menyangkut aspek peri kemanusiaan (humanitarian) dan etika.
2. Asymetry of information, bahwa konsumen pelayanan rumah sakit berada pada posisi
yang lebih lemah sedangkan Rumah Sakit mengetahui jauh lebih banyak tentang manfaat
dan kualitas pelayanan yang “dijualnya”. misalnya kasus ekstrim pembedahan, pasien
hampir tidak memiliki kemampuan untuk mengetahui apakah ia membutuhkan Kondisi
ini sering dikenal dengan consumer ignorance atau konsumen yang bodoh.
3. Externality, bahwa konsumsi pelayanan kesehatan/rumah sakit tidak saja mempengaruhi
“pembeli” tetapi juga bukan pembeli. Demikian juga risiko kebutuhan pelayanan
kesehatan tidak saja mengenai pasien melainkan juga publik.

C. Social Budaya
.Foster dan Anderson mendefinisikan antropologi kesehatan adalah suatu disiplin
biobudaya yang memperhatikan aspek-aspek biologis dan budaya berkenaan dengan perilaku
manusia, khususnya bagaimana cara kedua aspek ini berinteraksi sehingga berpengaruh terhadap
kesehatan dan penyakit.Selain itu Mc Elroy dan Townsend juga mendefinisikan antropologi
kesehatan merupakan studi bagaimana faktor-faktor sosial dan lingkungan mempengaruhi
kesehatan dan mengetahui tentang cara-cara alternatif untuk mengerti dan merawat penyakit.
1. Hubungan Antara Social Budaya dan Biologi yang Merupakan Dasar dari Perkembangan
Antropologi Kesehatan Masalah kesehatan merupakan masalah kompleks yang merupakan
resultante dari berbagai masalah lingkungan yang bersifat alamiah maupun masalah buatan
manusia, social budaya, perilaku, populasi penduduk, genetika, dan sebagainya. Derajat
kesehatan masyarakat yang disebut sebagai psycho sociosomatic health wellbeing
,merupakan resultante dari 4 faktor, yaitu :
a. Environment atau lingkungan
b. Behaviour atauperilaku, Antara yang pertama dan kedua dihubungkan dengan
ecological balance
c. Heredity atau keturunan yang dipengaruhi oleh populasi, distribusi penduduk, dan
sebagainya
d. Health care service berupa program kesehatan yang bersifat preventif, promotif, kuratif,
dan rehabilitative

12
Dari empat faktor tersebut di atas, lingkungan dan perilaku merupakan faktor
yang paling besar pengaruhnya (dominan) terhadap tinggi rendahnya derajat kesehatan
masyarakat. Tingkahlaku sakit, peranan sakit dan peranan pasien sangat dipengaruhi
oleh faktor-faktor seperti kelas social, perbedaan suku bangsa dan budaya.
Maka ancaman kesehatan yang sama (yang ditentukan secara klinis), bergantung
dari variable –variabel tersebut dapat menimbulkan reaksi yang berbeda di kalangan
pasien.
Misalnya dalam bidang biologi, antropologi kesehatan menggambarkan teknik
dan penemuan ilmu-ilmu kedokteran dan variasinya, termasuk mikrobiologi,
biokimia, genetik, parasitologi, patologi, nutrisi, dan epidemiologi. Hal ini
memungkinkan untuk menghubungkan antara perubahan biologi yang didapatkan
dengan menggunakan teknik tersebut terhadap faktor-faktor sosial dan budaya di
masyarakat tertentu.
2. Perkembangan Antropologi Kesehatan dari Sisi Biological Pole Biological or physical
anthropology, berusaha untuk memahami jasad/fisik manusia melalui evolusi, kemampuan
adaptasi, genetika populasi, dan primatologi (studi tentang makhuk primate / binatang yang
menyerupai manusia).Sub bidang dari Anthropologi fisik ini mencakup: anthropometrics,
forensic anthropology, osteology, and nutritional anthropology. Ada beberapa ilmu yang
berhubungan dengan antropologi dan saling berkontribusi dalam memberikan sumbangan
untuk perkembangan ilmulain.Misalnya dalam bidang biologi,antropologi kesehatan
menggambarkan teknik dan penemuan ilmu-ilmu kedokteran dan variasinya, termasuk
mikrobiologi, biokimia, genetik, parasitologi, patologi, nutrisi, dan epidemiologi.Hal ini
memungkinkan untuk menghubungkan antara perubahan biologi yang didapatkan dengan
menggunakan teknik tersebut terhadap faktor-faktor sosialdan budaya di masyarakat tertentu.
Contoh: penyakit keturunan albinism di suatu daerah di Nusa Tenggara Timur ditransmisikan
melalui gen resesif karena pernikahandiantara anggota keluarga.Secara umum, antropologi
kesehatan senantiasa memberikan sumbangan pada ilmu kesehatan lain sebagai berikut:
a. Memberikan suatu cara untuk memandang masyarakat secara keseluruhan termasuk
individunya. Dimana cara pandang yang tepat akan mampu untuk memberikan
kontribusi yang tepat dalam meningkatkan kesejahteraan suatu masyarakat dengan tetap
bertumpu pada akar kepribadian masyarakat yang membangun.Contoh pendekatan

13
sistem, holistik, emik, relativisme yang menjadi dasar pemikiran antropologi dapat
digunakan untuk membantu menyelesaikan masalah dan mengembangkan situasi
masyarakat menjadi lebih baik.
b. Memberikan suatu model yang secara operasional berguna untuk menguraikan proses
sosial budaya bidang kesehatan.
c. Sumbangan terhadap metode penelitian dan hasil penelitian. Baik dalam merumuskan
suatu pendekatan yang tepat maupun membantu analisis dan interpretasi hasil tentang
suatu kondisi yang ada di masyarakat.Ada beberapa ilmu yang memberikan sumbangan
terhadap antropologi kesehatan, antara lain:
1) Antropologi fisik/biologi/ragawi. Contoh: nutrisi mempengaruhi pertumbuhan,
bentuk tubuh, variasi penyakit. Selain itu juga mempelajari evolusi penyakit
sebagai akibat faktor budaya, migrasi dan urbanisasi.
2) Etnomedisin, awalnya mempelajari tentang pengobatanpada masyarakat primitif
atau yang masih dianggap tradisional, meski dalam perkembangan lebih lanjut
stereotipe ini harus dihindari karena pengobatan tradisional tidak selamanya
terbelakang atau salah.
3) Kepribadian dan budaya, adalah observasi terhadap tingkah laku manusia di
berbagai belahan dunia. Misalnya: perawatan schizophrenia di suatu daerah untuk
mencari penyembuhan yang tepat dapat digunakan untuk mengevaluasipola
perawatan penyakit yang sama.
4) Kesehatan Masyarakat, dimana beberapa program kesehatan bekerjasamadengan
antropologi untuk menjelaskan hubungan antara kepercayaan dan praktek
kesehatan.
3. Perkembangan Antropologi Kesehatan dari Sisi Sosiocultural Pole
Antropologi kesehatan membantu mempelajari sosio-kultural dari semua masyarakat yang
berhubungan dengan sakit dan sehat sebagai pusat dari budaya, diantaranya :
a. Penyakityang berhubungan dengan kepercayaan (misfortunes)
b. Di beberapa masyarakat misfortunes disebabkan oleh kekuatan supranatural maupun
supernatural atau penyihir.
c. Kelompok healers ditemukan dengan bentuk yang berbeda di setiap kelompok
masyarakat

14
d. Healers mempunyai peranan sebagai penyembuh. Adapun perhatian terhadap suatu
keberadaan sakit atau penyakit tidak secara individual, terutama illnessdan sicknesspada
keluargaataupun masyarakat.Jika diumpamakan sebagai kewajiban, maka tugas utama
ahli antropologi kesehatan diantaranya: bagaimana individu di masyarakat mempunyai
persepsi dan bereaksi terhadap illdan bagaimana tipe pelayanan kesehatan yang akan
dipilih, untuk mengetahui mengenai budaya dan keadaan sosial di lingkungantempat
tinggalnya.
4. Beda Antara Perkembangan Antropologi Kesehatan Biological Pole dan Sosiocultural
Pole Menurut Foster/Anderson, Antropologi Kesehatan mengkaji masalah-masalah kesehatan
dan penyakit dari dua kutub yang berbeda yaitu kutub biologi dan kutub sosial budaya.
a. Pokok perhatian kutub biologi :
1) Pertumbuhan dan perkembangan manusia
2) Peranan penyakit dalam evolusi manusia
3) Paleopatologi (studi mengenai penyakit-penyakit purba)
4) Pokok perhatian kutub sosial-budaya :
a) Sistem medis tradisional (etnomedisin)
b) Masalah petugas-petugas kesehatan dan persiapan profesional mereka
c) Tingkah laku sakit
d) Hubungan antara dokter pasien
e) Dinamika dari usaha memperkenalkan pelayanan kesehatan barat kepada
masyarakat tradisional.
5. Kegunaan Antropologi Kesehatan
Antropologi mempunyai pandangan tentang pentingnya pendekatan budaya. Budaya
merupakan pedoman individual sebagai anggota masyarakat dan bagaimana caramemandang
dunia, bagaimana mengungkapkan emosionalnya, dan bagaimana berhubungan dengan orang
lain, kekuatan supernatural atau Tuhan serta lingkungan alamnya. Budaya itu sendiri
diturunkan dari suatu generasi ke generasi selanjutnya dengan cara menggunakan simbol,
bahasa, seni, dan ritual yang dilakukan dalam perwujudn kehidupan sehari-hari. Di sisi lain,
latar belakang budaya mempunyai pengaruh yang penting dalam berbagai aspek kehidupan
manusia (kepercayaan, perilaku, persepsi, emosi, bahasa, agama, ritual, struktur keluarga,
diet, pakaian, sikap terhadap sakit, dll). Selanjutnya, hal-hal tersebut tentunya akan

15
mempengaruhi status kesehatan masyarakat dan pola pelayanan kesehatan yang asa di
masyarakat tersebut.Secara umum, antropologi kesehatan senantiasa memberikan sumbangan
pada ilmu kesehatan lain sebagai berikut :
a. Memberikan suatu cara untuk memandang masyarakat secara keseluruhan termasuk
individunya. Dimana cara pandang yang tepat akan mampu untuk memberikan
kontribusi yang tepat dalam meningkatkan kesejahteraan suatu masyarakat dengan tetap
bertumpu pada akar kepribadian masyarakat yang membangun.
b. Memberikan suatu model yang secara operasional berguna untuk menguraikan proses
sosial budaya bidang kesehatan. Memang tidak secara tepat meramalkan perilaku
individu dan masyarakatnya, tetapi secara tepat bisa memberikan kemungkinan luasnya
pilihan yang akan dilakukan bila masyarakat berada pada situasi yang baru.
c. Sumbangan terhadap metode penelitian dan hasil penelitian. Baik dalam merumuskan
suatu pendekatan yang tepat maupun membantu analisis dan iterpretasi hasil tentang
suatu kondisi yang ada di masyarakat.

16
BAB II
PENUTUP

A. Kesimpulan
Antropologi mempunyai pandangan tentang pentingnya pendekatan budaya.
Budaya merupakan pedoman individual sebagai anggota masyarakat dan bagaimana cara
memandang dunia, bagaimana mengungkapkan emosionalnya, dan bagaimana
berhubungan dengan orang lain, kekuatan supernatural atau Tuhan serta lingkungan
alamnya.
B. Saran
Dari hasil makalah yang telah dibuat, penulis menyarankan agar kita lebih
mengetahui apa sebenarnya antropolgi itu dalam sistem budaya untuk meningkatkan cara
penanganan kesehatan. Hendaknya kita peduli akan pentingnya materi ini dalam sistem
budaya kita.
Semoga makalah ini menjadi rujukan bagi kita untuk bisa memberikan layanan
pendidikan bagai masyarakat.

17
DAFTAR PUSTAKA

https://www.google.co.id/url?q=http://akpersehat-
binjai.ac.id/data/1550766810.pdf&sa=U&ved=2ahUKEwjiwv2akePkAhWCfn0KHdceCtAQFjABegQIChAB
&usg=AOvVaw27MzmIXtQXCML46w6k44vS

http://masri-handrika.blogspot.com/2011/11/rumah-sakit-dalam-pandangan-antropologi.html?m=1

18
EVALUASI

1 Seorang ahli antropologi meniliti daerah jember, tepatnya di desa pocangan kecamatan
sukowono. Antropologi tersebut menemukan bahwa penduduk kebanyakan suku Madura,
bekerja sebagai petani dan jarak antar rumah berjauhan. Antropologi tersebut mempelajari
jenis antropologi yang mana ?
a. antropologi fisik d. antropologi pembangunan
b. antrpologi ekonomi e. antrpologi social budaya
c. antropologi kesehatan
2 yang memberikan sumbangan terhadap antropologi kesehatan, yaitu
a. kepribadian dan budaya d. akomodasi
b. kualitas lingkungan e. asimilasi
c. Penanganan dan pengolahan data kunjungan pasien
3 Sejarah pertama tentang timbulnya perhatian Antropologi Kesehatan terdapat pada tulisan
yang ditulis berjudul….
a. Anthopology social d. Asymetry of information
b. Appied Anthopology e. Externality
c. anthopologi appied
4 Mahluk manusia ini hanyalah satu dari sekian banyak bentuk mahluk hidup yang ada di bumi
ini yang diperkirakan muncul lebih dari…..
a. 4 milyar tahun yang lalu d. 5 milyar tahun yang lalu
b. milyar tahun yang lalu e. 6 milyar tahun yang lalu
c. milyar tahun yang lalu
5 Memberikan suatu model yang secara operasional berguna untuk menguraikan proses sosial
budaya di bidang….
a. Pendidikan
b. Keagamaan
c. Kesehatan
d. Kebudayaan
e. Kesenian

19
6 Adanya kemajuan teknologi disertai dengan penggunaan cara-cara baru dibidang diagnostik
dan terapeutik mengharuskan rumah sakit mempekerjakan berbagai profesi kedokteran dan
profesi lain sehingga rumah, prasarana, sarana peralatan dan sebagainya merupakan bagian
a. Dinas pendidikan e. Panti Asuhan
b. Sekolah d. Dinas kesehatan
c. Rumah Sakit
7 Rumah sakit dapat menyediakan dan dapat juga tidak menyediakan pelayanan untuk
pasien….
a. rawat jalan d. Hemodialisa
b. Rawat inap e. Fisioterapi
c. Rawat icu
8 Pemerintah juga bertanggung jawab membina dan mengatur rumah sakit agar memberikan
pelayanan yang bermutu dan…..
a. Sempurna d. Bagus
b. Profesional e. Cepat
c. Hebat
9 Berupa program kesehatan yang bersifat preventif, promotif, kuratif, dan rehabilitative
a. Heredity
b. Health care service
c. Environment
d. Behaviour
e. ecological balance
10 Adalah observasi terhadap tingkah laku manusia di berbagai belahan dunia. Misalnya:
perawatan schizophrenia di suatu daerah untuk mencari penyembuhan yang tepat dapat
digunakan untuk mengevaluasi pola perawatan penyakit yang sama.
a. Kepribadian dan budaya
b. Etnomedisin
c. Kesehatan Masyarakat,
d. Antropologi fisik/biologi/ragawi.
e. Sisi Sosiocultural Pole

20

Anda mungkin juga menyukai