Anda di halaman 1dari 13

MANAJEMEN RISIKO K3

DILUAR DAN DALAM


RUANGAN
OLEH KELOMPOK 5
AMELIA MAHARANI
DWIKI
ELSA ELFINA
IFAN TAUFIQULLAH
NAUFAL FIQRAN
PIPIT FITRIAH
RIAN ALAMSYAH
SINTA OKTAVINA
SITI FITRIYANI
VINA DWI SEPTIANI
PENGERTIAN K3 DAN RISIKO

K3
Suatu keadaan yang menunjukan kondisi yang aman
atau selamat dari risiko penderitaan, kerusakan
atau kerugian di tempat kerja.
Risiko
Adalah suatu yang mengarah pada ketidakpastian
atas terjadinya suatu peristiwa selama selang waktu
tertentu.
MANAJEMEN RISIKO DAN K3
Manajemen risiko
 Menejeman risiko adalah proses pengukuran atau
penilaian risiko serta pengembangan strategi
pengolahannya.
Manajemen keselamatan dan kesehatan kerja
 Manajemen sebagai suatu ilmu prilaku yang mencakup
aspek social dan spiritual yang tidak terlepas dari
tanggung jawab k3, baik dari segi perencanaan maupun
pengambilan keputusan dan organisasi sehingga dapat
meminimalisir terjadinya kecelakaan kerja.
SUMBER PENYEBAB RISIKO

Menurut sumber-sumber, penyebab risiko


dapat dibedakan sebagai berikut :
1. Risiko internal
2. Risiko ekternal
3. Risiko keuangan
4. Risiko operasional
FAKTOR-FAKTOR RISIKO K3 DI LUAR
GEDUNG
1. Ruang dan halaman gedung
2. Lingkungan bangunan
3. Pencahayaan
4. Tempat-tempat tertentu yang menghasilkan
sampah harus disediakan tempat sampah
5. Saluran air limbah domestok dan limbah medis
harus tertutup dan terpisah
Faktor Risiko K3 di luar gedung RS
1. Ruang bangunan dan halaman : semua ruang/unit dan halaman yang ada
dalam batas pagar RS (bangunan fisik dan kelengkapannya ) yang
dipergunakan untuk berbagai keperluan dan kegiatan RS.
2. Lingkungan bangunan RS harus mempunyai batas yang jelas, dilengkapi
dengan pagar yang kuat dan tidak memungkinkan orang atau binatang
peliharaan keluar masuk dengan bebas
3. Lingkungan bangunan RS harus bebas dari banjir, jika berlokasi di daerah
rawan banjir harus menyediakan fasilitas/teknologi untuk mengatasinya.
4. Lingkungan RS harus bebas dari asap rokok, tidak berdebu, tidak becek,
atau tidak terdapat genangan air, dan dibuat landai menuju ke saluran
terbuka atau tertutup, tersedia lubang penerima air masuk dan disesuiakan
dengan luas halaman
5. Pencahayaan : jalur pejalan kaki harus cukup terang, lingkungan
bangunan RS harus dilengkapi penerangan dengan intensitas cahaya
yang cukup terutama pada area dengan bayangan kuat dan yang
menghadap cahaya yang menyilaukan
6. Kebisingan : terjadinya bunyi yang tidak dikehendaki sehingga
mengganggu atau membahayakan kesehatan. Dengan menanam
pohon (green belt), meninggikan tembok dan meninggikan tanah
(bukit buatan) yang berfungsi untuk penyekatan/ penyerapan bising
7. Kebersihan : halaman bebas dari bahaya dan risiko minimum untuk
terjadinya infeksi silang, masalah kesehatan dan keselamatan kerja
8. Saluran air limbah domestic dan limbah medis harus tertutup dan
terpisah, masing-masing dihubungkan langsung dengan instalasi
pengolahan air limbah.
9.Luas lahan bangunan dan halaman harus disesuaikan dengan luas
lahan keseluruhan, sehingga tesedia tempat parkir yang memadai dan
dilengkapi dengan rambu parkir
10. Di tempat parkir, halaman, ruang tunggu dan tempat-tempat
tertentu yang menghasilkan sampah harus disediakan tempat sampah
11. Lingkungan, ruang, dan bangunan RS harus selalu dalam keadaan
bersih dan tersedia fasilitas sanitasi secara kualitas dan kuantitas yang
memenuhi persyaratan kesehatan sehingga tidak memungkinkan
sebagai tempat berenang dan berkembang biaknya serangga, binatang
pengerat, dan binatang pengganggu lainnya.
12. Jalur lalulintas pejalan kaki dan jalur kendaraan harus dipisahkan.
Jalur pejalan kaki :lebar, tidak licin, mengakomodasi penyandang cacat, memiliki
rambu atau marka yang jelas, bebas penghalang dan memiliki rel pemandu
Jalur kendaraan : cukup lebar, konstruksi kuat, tidak berlubang, drainase baik,
memiliki pembatas kecepatan (polisi tidur),marka jalan jelas, memiliki tanda
petunjuk tinggi atau lebar maksimum, memungkinkan titik perlintasan dan parkir,
menyediakan penyebrangan bagi pejalan kaki

13. Ketetapan yang diatur oleh the environment protection act 1990 mendefenisikan :
 Polutan : limbah padat dibuang ke tanah,limbah cair dibuang ke tanah atau saluran
air, dibuang ke atmosfir, bising dalam komunitas masyarakat
 Limbah terkendali : limbah rumah tangga, limbah industri, limbah usaha komersial
 Limbah khusus : limbah terkendali yang berbahaya sehingga membutuhkan
prosedur pembuangan khusus
14. Kriteria limbah berbahaya
 Dapat menyala/mudah menyala
 Iritan
 Berbahaya
 Beracun
 Karsinogenik
 Korosif
 Produk obat-obatan yang hanya diresepkan
FAKTOR RISIKO DI DALAM
GEDUNG
 Terjatuh/terpeleset
 Tertimpa benda jatuh
 Terkena sengatan arus listrik
 Kontak dengan bahan-bahan berbahaya
 Terkena radiasi
PENGENDALIAN RISIKO

 Menghilangkan risiko (eliminasi)


 Menggandengantikan sumber risiko dengan
sarana/peralatan lain yang tingkat risikonya lebih
rendah/tidak ada (substitusi)
 Pengendalian secara teknik (engineering)
 Pengendalian secsra administrasi
 Penggunaan APD
HATUR NUHUN

Anda mungkin juga menyukai