Fasilitator:
Merina Widyastuti,S.Kep.,Ns.,M.Kep
Kelompok 5:
1. Avita Intan S (1610018)
2. Claudia Ayu Aulia (1610022)
3. Dodi Sugiyanto (1610026)
4. Hanaz Rona A.Q.N (1610040)
5. Hernindya Diajeng (1610042)
6. Ika Tantia W (1610046)
7. Intan Cahya p (1610048)
8. Mei Ayu Sari (1610060)
9. Siti Akhirussanah (1610098)
Sumber informasi saat dan pasca bencana adalah awal kejadian bencana
dari Masyarakat, Sarana pelayanan kesehatan ( Puskesmas, RS,dll), Dinas
Kesehatan dan Lintas sector.
1. Tingkat Puskesmas
a. Menyampaikan informasi pra bencana ke Dinas Kesehatan
Kabupaten ( BPBD Kab.)
b. Menyampaikan informasi rujukan ke Rumah Sakit Kabupaten
bila diperlukan.
c. Menyampaikan informasi perkembangan bencana ke Dinas
Kesehatan ( BPBD Kab) B. Tingkat Kabupaten
d. Dinas Kesehatan Kab. menyampaikan informasi awal bencana
ke Dinkes Prov.
e. Dinkes Kab. melakukan penilaian kebutuhan pelayanan di
lokasi bencana. Dinkes Kab. menyampaikan laporan hasil
penilaian kebutuhan pelayanan ke Dinkes Prov dan memberi
respon ke Puskesmas dan Rumah sakit Kab.Dinkes Kab.
menyampaikan informasi perkembangan bencana ke Dinkes
Prov.Rumah Sakit Kabupaten menyampaikan informasi
rujukan dan perkembangannya ke Dinas Kesehatan Kabupaten
dan Rumah Sakit Provinsi bila diperlukan.
1. Puskesmas
a. Penanggung jawab adalah Kepala Puskesmas dan sebagai
pelaksana teknis adalah staf Puskesmas yang ditunjuk oleh
Kepala Puskesmas secara tertulis, Tenaga pelaksana teknis
minimal setingkat SMU yang memiliki kemampuan dalam
pengelolaan data dan informasi.
b. Sarana dan prasarana. Memanfaatkan sarana informasi dan
komunikasi yang dimiliki Puskesmas atau institusi lain di
tingkat kecamatan.
c. Pembiayaan. Menggunakan anggaran operasional Puskesmas
yang ada atau melaslui anggaran bncana yang ada pada Pemda
setempat.
d. Koordinasi. Penyelenggaraan sistem informasi bencana
bekerjasama dengan lintas sektor termasuk LSM dan sektor
swasta potensial.
2. Tingkat Kabupaten
a. Penanggung jawab adalah Kepala Dinas Kesehatan dan sebagai
pelaksana teknis adalah Unit kerja yang ditunjuk oleh secara
tertulis, Tenaga pelaksana teknis minimal setingkat Diploma III
yang memiliki kemampuan dalam pengelolaan data dan
informasi.
b. Sarana dan prasarana. Memanfaatkan sarana informasi dan
komunikasi yang dimiliki Dinas Kesehatan atau institusi lain
terkait.
c. Pembiayaan. Menggunakan anggaran operasional Dinas
Kesehatan yang ada atau menggunakan anggaran
penanggulangan bencana yang ada pada Pemda setempat.
d. Koordinasi. Penyelenggaraan sistem informasi bencana
bekerjasama dengan lintas sektor termasuk LSM dan sektor
swasta potensial
DAFTAR PUSTAKA