Anda di halaman 1dari 3

STANDARD OPERATING PROSEDUR ( S O P)

PERAWATAN LUKA EPISIOTOMI

IIK
Nahdlatul
Ulama Tuban
No. Dokumen : 25 No. Revisi : - Halaman : 1 - 3

Tanggal Terbit : Ditetapkan


PROTAB 29 Maret 2021 Rektor IIKNU Tuban

(Dr. H. Miftahul Munir, SKM. M.Kes.,DIE)


NIP. 19710412 1997303 1 004
Pengertian Episiotomi merupakan prosedur yang umum dilakukan dalam persalinan normal.
Perawatan luka episiotomi adalah upaya memberikan pemenuhan kebutuhan rasa nyaman
dengan caa menyehatkan daerah antara kedua paha yang dibatasi antara lubang dubur dan
bagian alat kelamin luar pada wanita yang habis melahirkan agar terhindar dari infeksi.
Tujuan Untuk mengurangi nyeri dan meningkatkan rasa nyaman pada ibu, serta mencegah infeksi
dari masuknya mikroorganisme ke dalam kulit dan membrane mukosa.
Persiapan Alat 1. Sarung tangan 1 pasang
2. Kapas DTT dan tempatnya
3. Pispot
4. Larutan cebok (kalau perlu)
5. Bethadine
6. Kom kecil dan kasa steril dalam tempatnya beserta lidi kapas
7. Perlak dan pengalas
8. Bak instrument (gunting heacting, aff, pinset anatomis dan cirurgis)
9. Pembalut wanita
1. Bengkok / ember sampah tertutup
Persiapan Klien 1. Ibu diberitahu tujuan dan prosedur tindakan yang akan dilakukan
dan Lingkungan
2. Jaga privacy klien
3. Lampu penerangan yang cukup
Persiapan 1. Mencuci tangan
Perawat
Prosedur 1. Berilah waktu apabila ibu ingin BAB/BAK
Pelaksanaan
2. Pakaian bawah dilepaskan, badan bagian bawah diberi selimut
3. Perlak dan pengalas dipasang dibawah bokong ibuMemakai sarung
tangan kemudian dilakukan vulva hiegine :
a. Ibu jari dan telunjuk kiri membuka labia mayora kemudian tangan
kanan mengguyur vestibulum dengan larutan cebok (kalau dirasa
perlu)
b. Kemudian tangan kanan membersihkan daerah vulva. Mula-mula
labia minora dari kiri vestibulum, perineum, dan anus
c. Cara mengusap kapas sublimat/ air hangat untuk membersihkan
daerah tersebut ialah dari atas ke bawah. Satu kapas hanya
digunakan 1 kali usapan saja. Satu daerah misalnya labia mayora
bila belum bersih dengan satu kali usapan, dapat diulang beberapa
kali hingga bersih.
4. Amati keadaan luka jahita (basah / kering, bengkak, PUS, tanda-tanda
infeksi)
5. Ambil kasa dengan pinset anatomis dan obati dengan bethadine
6. Rapikan pasien dan bereskan alat-alat (bila tidan ada indikasi untuk
heacting aff)
7. Bila ada indikasi lakukan heacting aff
8. Dari langkah 20 kemudian ambil gunting heacting aff dan pinset
cirrugis, letakkan kasa steril di dekat luka
9. Pengangkatan jahitan mulai dari tepi dan menarik simpul jahitan
sehingga benang yang ada di dalam Nampak, kemudian gunting dan
tarik perlahan, lakukan sampai jahitan habis, letakkan benang diatas
kasa steril.
10. Buang benang bekas jahitan dalam bengkok/ember sampah
11. Lakukan penekanan dengan kasa yang dipegang dengan pinset anatomis
untuk mengetahui adanya PUS/cairan lain.
12. Obati luka bekas jahitan dengan bethadine
13. Pakaikan pembalut dan rapikan pasien
14. Beri penyuluhan tentang personal hygiene
15. Bereskan alat-alat
16. Cuci tangan
Perhatian 1. Merapikan pasien
2. Merapikan peralatan ruangan
3. Membersihkan dan mengembalikan alat-alat pada tempatnya
4. Pencatatan dan pelaporan
Referensi 1. Fraser, D. M., & Cooper, M. A. (2012). Buku Saku Praktik
Kebidanan. Jakarta: EGC Medical Publisher.
2. Timbawa, S., Kundre, R., & Bataha , Y. (2015). Hubungan Vulva
Hygiene Dengan Pencegahan Infeksi Luka Perineum Pada Ibu Post
Partum Di Rumah Sakit Pancaran Kasih GMIM Manado. e-Jurnal
Keperawatan (e-kp) Vol. 3, No. 2.

Anda mungkin juga menyukai