Anda di halaman 1dari 16

Konsep, prinsip bencana &

kejadian luar biasa


By; Ns. Julimar, S.Kep, M.Kep
Pengertian bencana

UN-ISDR tahun 2004

adalah suatu gangguan serius terhadap keberfungsian suatu masyarakat, sehingga


menyebabkan kerugian yang meluas pada kehidupan manusia dari segi materi,
ekonomi atau lingkungan dan yang melampaui kemampuan masyarakat yang
bersangkutan untuk mengatasi dengan menggunakan sumberdaya mereka sendiri.
WHO – ICN (2009)

bencana adalah sebuah peristiwa, yang tiba-tiba serius mengganggu fungsi dari suatu
komunitas atau masyarakat dan menyebabkan kerugian manusia, material, dan
ekonomi atau lingkungan yang melebihi kemampuan masyarakat untuk mengatasinya
dengan menggunakan sumber dayanya sendiri.
Undang-Undang Republik Indonesia No. 24 tahun 2007

Peristiwa atau rangkaian peristiwa yang mengancam dan mengganggu kehidupan dan
penghidupan masyarakat yang disebabkan, baik oleh faktor alam dan/atau non-alam
maupun faktor manusia sehingga mengakibatkan timbulnya korban jiwa manusia,
kerusakan lingkungan, kerugian harta benda dan dampak psikologis.
bencana

suatu keadaan yang tiba-tiba mengancam kehidupan masyarakat karena faktor alam
dan/atau non alam maupun faktor manusia sehingga mengakibatkan korban jiwa,
kerusakan lingkungan yang melebihi kemampuan masyarakat untuk mengatasinya
sendiri.
Macam bencana
adalah bencana yang diakibatkan oleh peristiwa atau serangkaian peristiwa

Bencana alam yang disebabkan oleh alam antara lain berupa gempa bumi, tsunami, gunung
meletus, banjir, kekeringan, angin topan, dan tanah longsor


Bencana yang diakibatkan oleh peristiwa atau rangkaian peristiwa non-alam yang antara lain

Bencana non-Alam ●
berupa gagal teknologi, gagal modernisasi, epidemi, dan wabah penyakit.
Bencana non-alam termasuk terorisme biologi dan biokimia, tumpahan bahan kimia, radiasi
nuklir, kebakaran, ledakan, kecelakaan transportasi, konflik bersenjata, dan tindakan perang


Bencana karena peristiwa atau rangkaian peristiwa yang diakibatkan oleh
Bencana Sosial ●
manusia yang meliputi konflik sosial antarkelompok atau antarkomunitas.
Misalnya konflik sosial antar suku dan agama di Poso
SIKLUS BENCANA DAN PENANGGULANGAN
BENCANA
penanggulangan bencana
1. Pra Bencana

Pencegahan

Pencegahan ialah langkah- bertujuan untuk menekan


langkah yang dilakukan penyebab ancaman
untuk menghilangkan dengan cara mengurangi
kegiatan pencegahan ini
sama sekali atau tekanan, mengatur dan
diserap pada kegiatan
mengurangi secara drastis menyebarkan energi atau
pembangunan pada arus
akibat dari ancaman material ke wilayah yang
utama.
melalui pengendalian dan lebih luas atau melalui
pengubah suaian fisik dan waktu yang lebih panjang
lingkungan. (Smith, 1992).
Mitigasi

Mitigasi ialah tindakan- Tindakan-tindakan ini Kejadian bencana terhadap Upaya-upaya rekayasa
tindakan yang memfokuskan kehidupan dengan cara-cara
bertujuan untuk alternatif yang lebih dapat termasuk pananaman
perhatian pada pengurangan
dampak dari ancaman, menekan penyebab diterima secara ekologi (Carter, modal untuk
sehingga dengan demikian ancaman dengan cara 1991). Kegiatan-kegiatan
bangunan struktur
mengurangi kemungkinan mitigasi termasuk
mengurangi tekanan,
dampak negatif pencegahan
tindakantindakan non-rekayasa tahan ancaman
mengatur dan seperti upaya-upaya peraturan
ialah langkah-langkah yang
dan pengaturan, pemberian bencana dan/atau
dilakukan untuk menyebarkan energi
menghilangkan sama sekali atau material ke
sangsi dan penghargaan untuk perbaikan struktur
mendorong perilaku yang lebih
atau mengurangi secara wilayah yang lebih luas tepat, dan upaya-upaya
yang sudah ada
drastis akibat dari ancaman penyuluhan dan penyediaan supaya lebih tahan
melalui pengendalian dan
atau melalui waktu
informasi untuk memungkinkan
pengubahsuaian fisik dan yang lebih panjang orang mengambil keputusan
ancaman bencana
lingkungan. (Smith,1992). yang berkesadaran. (Smith, 1992).
Kesiapsiagaan

Tindakan terhadap bencana menurut PBB


Fase Kesiapsiagaan adalah fase dimana
ada 9 kerangka, yaitu 1. pengkajian
dilakukan persiapan yang baik dengan
terhadap kerentanan, 2. membuat
memikirkan berbagai tindakan untuk
perencanaan (pencegahan bencana), 3.
meminimalisir kerugian yang ditimbulkan
pengorganisasian, 4. sistem informasi, 5.
akibat terjadinya bencana dan menyusun
pengumpulan sumber daya, 6. sistem
perencanaan agar dapat melakukan
alarm, 7. mekanisme tindakan, 8.
kegiatan pertolongan serta perawatan
pendidikan dan pelatihan penduduk, 9.
yang efektif pada saat terjadi bencana.
gladi resik.
2. Saat Bencana

Aktivitas yang dilakukan secara kongkret yaitu:

5.
4. pembagia 6. 7.
2.
3. pengkajia n dan pengirima menyedia
1. pencarian
menjamin n pengguna n dan kan
instruksi dan
keamanan terhadap an alat penyerah tempat
pengungsi penyelam
di lokasi kerugian perlengka an barang pengungsi
an, atan
bencana, akibat pan pada material, an, dan
korban,
bencana, kondisi dan lain-lain.
darurat,
3. Setelah Bencana

a. Fase Pemulihan

Fase Pemulihan Orang-orang Kemudian Institusi


sulit dibedakan melakukan pemerintah juga Fase ini Dengan kata
secara akurat dari perbaikan darurat mulai mulai bagaimanapun lain, fase ini
dan sampai kapan, tempat dilakukan memberikan juga hanya
tetapi fase ini tinggalnya, kembali pelayanan merupakan
merupakan fase rehabilitasi merupakan fase
dimana individu
pindah ke rumah secara normal pemulihan dan masa
sementara, mulai lifeline dan serta mulai
atau masyarakat
masuk sekolah menyusun
tidak sampai peralihan
dengan aktivitas mengembalikan
kemampuannya ataupun bekerja rencana-rencana dari kondisi
kembali sambil untuk untuk rekonstruksi fungsi-fungsi
sendiri dapat
sambil terus normal seperti darurat ke
memulihkan memulihkan membuka
fungsinya seperti lingkungan memberikan sebelum kondisi
sedia kala (sebelum tempat kembali bantuan kepada bencana terjadi.
para korban. tenang.
terjadi bencana). tinggalnya. usahanya.
b. Fase Rekonstruksi/Rehabilitasi

Tetapi, seseorang atau


masyarakat tidak dapat
kembali pada keadaan
merupakan fase seperti sebelum yang sama seperti
Jangka waktu Fase
dimana individu bencana dan sebelum mengalami
Rekonstruksi/Rehab bencana, sehingga dengan
atau masyarakat merencanakan
ilitasi juga tidak menggunakan
berusaha rehabilitasi pengalamannya tersebut
dapat ditentukan,
mengembalikan terhadap seluruh diharapkan kehidupan
namun ini individu serta keadaan
fungsifungsinya komunitas.
komunitas pun dapat
dikembangkan secara
progresif.
D. DAMPAK BENCANA TERHADAP
KESEHATAN
• Gambar di atas memperlihatkan bahwa pada saat terjadi
bencana jumlah korban menjadi banyak (massal), ada yang
mengalami luka-luka, kecacatan bahkan kematian.
• Korban bencana yang selamat sementara tinggal di
pengungsian.
• Karena bencana pelayanan kesehatan lumpuh, angka
kesakitan dan kematian meningkat, balita dengan gizi
kurang bertambah.
• Bencana mengakibatkan rusaknya sarana dan prasarana
kesehatan, gedung rumah sakit dan puskesmas rusak, alat
kesehatan dan stok obat rusak atau hilang.

Anda mungkin juga menyukai