Tahun 2019
KUMBUNDANAG DAN ALAT BUDIDAYA
JAMUR TIRAM
Kelompok Tani
“Jamur Dayan GunungPemuda Berkarya”
Pengurus :
Lalu Reza Aji Zakaji (Ketua)
Sofiyan Selasoktobi (Sekretaris)
Ramli Ahmad (Sekretaris 1Bendahara)
Muslim (Sekretaris 2)
Sofiyan Selasoktobi (Bendahara)
Lalu Ahmad Surya D. (Anggota)
Sarippudin
Ahmad Fadli
Trio Diki A.
Dandi PutraKardi
Elmi
Yusu A. J
Tahun 2022
2
Kata Pengantar
Segala puji bagi Allah SWT, sang Pengatur Alam Semesta, yang telah melimpahkan
kasih-Nya sehingga kami berhasil menyusun Proposal Permohonan bantuan
pengembangan budidaya jamur tiram di dusun karang kates desa gondang, kecamatan
gangga
Proposal ini diajukan demi pengembangan budidaya jamur tiram kelompok tani Pemuda
Berkarya guna memenuhi kebutuhan pasar jamur tiram di Lombok utara,melihat
permintaan pasar yang masih banyak.
Meskipun kami sangat berharap agar proposal ini tidak memiliki kekurangan, tetapi kami
menyadari bahwa pengetahuan kami sangatlah terbatas, sehingga kami tetap
mengharapkan masukan serta kritik dan saran yang membangun dari pembaca untuk
proposal ini demi terlaksananya dengan baik, sehingga tujuan diadakannya
pengembangan ini juga bisa tercapai.
3
Daftar Isi
Kata Pengantar .............................................................................................2
A.Pendahuluan ..............................................................................................4
1. Latar Belakang.......................................................................................5
2. Tujuan Sasaran.......................................................................................5
B. Analisis Pasar.............................................................................................6
1. Deskripsi Produk....................................................................................6
2. Prospek Pasar.........................................................................................6
3. Kebutuhan Dan Kecendrungan Paasar...............................................7
4. Target Pasar............................................................................................7
C. Analisis Oprasional.....................................................................................8
1. Lokasi Produksi......................................................................................8
2. Kapasitas Produksi.................................................................................8
3. Proses Produkis......................................................................................9
4. Rancangan Produksi............................................................................10
5. Profil Dan Struktur Kepengurusan....................................................10
4
A. PENDAHULUAN
1. Latar belakang
Jamur tiram putih (Pleurotus ostreatus) merupakan salah satu jamur kayu yang
sangat baik untuk dikonsumsi manusia. Selain karena memiliki cita rasa yang khas, jamur
tiram juga memiliki nilai gizi yang tinggi. Jamur tiram mengandung protein sebanyak 19
– 35 % dari berat kering jamur, dan karbohidrat sebanyak 46,6 – 81,8 %. Selain itu jamur
tiram mengandung tiamin atau vit. B1, riboflavin atau vit. B2, niasin, biotin serta beberapa
garam mineral dari unsur-unsur Ca, P, Fe, Na, dan K dalam komposisi yang seimbang.
Bila dibandingkan dengan daging ayam yang kandungan proteinnya 18,2 gram, lemaknya
25,0 gram, namun karbohidratnya 0,0 gram, maka kandungan gizi jamur masih lebih
lengkap sehingga tidak salah apabila dikatakan jamur merupakan bahan pangan masa
depan. Selain memiliki kandungan yang dibutuhkan tubuh cukup banyak jamur tiram
juga bermanfaat dalam pengobatan, seperti: Dapat menurunkan tingkat kolesterol dalam
darah, Memiliki kandungan serat mulai 7,4 % sampai 24,6% yang sangat baik bagi
pencernaan, Antitumor, antioksidan, dll.
Jika dilihat dari khasiat dan manfaat jamur tiram sangat baik untuk dikonsumsi
sebagai kebutuhan pokok maka perlu dikembangkan dan dibudidayakan khusunya di
lombok Utara. Apalagi sumber daya media pembuatan jamur tiram melimpah. Dari sisi
zekonomi budidaya jamur tiram memiliki prospek ekonomi yang baik. Jamur tiram
merupakan salah satu produk komersial dan dapat dikembangkan dengan teknik yang
sederhana. Selain itu, konsumsi masyarakat akan jamur tiram cukup tinggi, sehingga
produksi jamur tiram mutlak diperlukan dalam skala besar. Jamur tiram tumbuh pada
serbuk kayu, khususnya yang memiliki serat lunak seperti jenis kayu albasiah. Suhu
optimum untuk pertumbuhan tubuh buah jamur tiram adalah 24 – 30°C, dengan
kelembaban 80 – 90 %. Pertumbuhan jamur tiram membutuhkan cahaya matahari tidak
langsung, aliran udara yang baik, dan tempat yang bersih.
Berdasarkan manfaat dan peluang yang ada kami berempat menjalakan budidaya
jamur ini. Karena dari peluangnya sendiri masih sangat bagus, karena hanya sebagian
kecil yang membudidayakan jamur ini. Bermodalkan dana seadanya akhirnya budidaya
ini bisa terlaksana. namun berdasarkan pengalaman kami daya serap pasar tinggi
5
berbanding terbalik dengan hasil panen. Jadi kebutuhan jamur di pasar masih sangat
banyak. Oleh karena itu perlu dilakuakn pengembangan budidaya ini sehingga nanti bisa
berbanding lurus dengan daya serap pasar. Selain itu bisa membuka lapangan pekerjaan
lebih banyak lagi.
2. Tujuan
a. Mengembangkan budaya jamur tiram agarMeme terpenuhi kebutuhan pasar yang
tinggi
b. Membuka dan memperluas lapangan pekerjaan
c. Meningkatkan pendapatan masyarakat melalui usaha bersama
3. Sasaran
a. Peningkatan pendapatan anggota kelompok
b. Pengenalan sistem terpadu dalam hal budidaya jamur tiram.
c. Membuka lapangan pekerjaan
d. Tersedianya sumber protein nabati.
e. Tersedianya pupuk organic dari limbah baglog jamur.
6
B. ANALISIS PASAR
1. Deskripsi produk
Produk jamur tiram yang dihasilkan berupa :
a. Jamur Tiram segar
b. Produk turunan Jamur Tiram seperti kripik jamur, jamur goreng tepung, jamur
siap masak dalam kemasan plastik, dll.
2. Prospek Pasar
Budidaya jamur tiram di Kecamatan Gangga Kabupaten Lombok utara
yang akan kami kembangkan telah memiliki pasar yang jelas karena rata-rata
penduduknya menyukai jamur. Jumlah peminat yang banyak membuat hasil
panen habis tiap hari. Sehingga untuk memasarkan keluar daerah tersebut apalagi
pasar tidak mencukupi karena hasil panen yang tidak mencukupi. Jika nanti
produksi panen lmencukupi selain bisa di stok di pasar nantinya tidak menutup
kemungkinan para petani jamur tiram bisa menjual sendiri hasil panennya secara
langsung ke pedagang dengan harga yang yang cukup tinggi karena permintaan
akan jamur tiram juga masih tinggi dimana supply lebih rendah bila dibandingkan
permintaan. Hal ini diperkuat dengan beberapa alasan sebagai berikut:
1. Masyarakat semakin sadar pentingnya mengkonsumsi jamur untuk tujuan
kesehatan.
2. Jamur saat ini dikonsumsi sebagai pengganti daging selain dari beralihnya
pola makan masyarakat kepada bahan pangan organik.
7
hotel dan restoran yang kebutuhan akan jamur tiramnya cukup tinggi ‘suppliers’
jamur tiram masih minim dan masih sangat dibutuhkan.
Kecenderungan dari hotel dan restoran yang paling penting untuk disikapi adalah
pelayanan akan faktor ‘satisfaction’ penyediaan barang, mulai dari ketepatan
waktu, jenis pambayaran, layanan purna jual, dan yang paling utama penurunan
harga jual.
4. Target Pasar
Pada tahun-tahun awal, pemasaran produk difokuskan pada pasar domestik,
‘traditional market’, dan ‘house need’.
8
C. ANALISIS OPERASIONAL
1. Lokasi Produksi
Lokasi usaha terletak di Dusunesa Karang Kates Desa Gondang Kec. Gangga
Kab. Lombok Utara,
2. Kapasitas Produksi
Diperkirakan dalam tahap awal membudidayakan sekitar 510,000 baglog. Dengan
Produksi jamur bisa dilakukan tiap hari, tiap hari dihasilkan rata-rata 40 kg jamur
per hari selama 4 bulan produksi.
3. Proses Produksi
Proses produksi dijelaskan dalam bagan sebagai berikut :
Ada beberapa tahapan yang harus dilakukan dalam pembuatan baglog / media
tanam Jamur Tiram. Disini baglog tersebut merupakan turunan bibit yang ke-4,
dimana urut-urutannya adalah F0 (PDA) - F1 (biji-bijian) - F2 (biji-bijian + serbuk
gergaji, 1 : 1) - F3 (media tanam / baglog).
9
1. Menyiapkan serbuk gergaji, serbuk gergaji sebaiknya sudah disimpan minimal 1
minggu sebelum digunakan dan dalam kondisi betul-betul kering.
10
4. Rancangan produksi
Sebagai gambaran, prasarana utama sudah tersedia yaitu lahan yang cukup
sehingga investasi yang masuk akan dialokasikan untuk dana pembuatan rumah
jamur (kumbung) dan dana operasional usaha.
11
Alamat : Dusun Karang Kates Desa Gondang Kec. Gangga Kab.
Lombok UtaraJl. Raya Tanjung-Gangga, Karang Kates,
Desa
Susunan Pengurus :
Ketua : Ahmad Fadli Lalu Reza Aji Zarkaji
Sekretaris : Saripuddin1. Ramli ahmadSofiyan Selas Oktobi
2. Muslim
Bendahara :Rendi Andan Wangi
Sofiyan SelasoktobiRamli Ahmad
12
Anggota :
1. Farizal Dwi Putra
2. Tedi Perdana
3. Agil Sugandi
4. Fathamubin
Yusuf A. J
5. Yusuf A. J.
6.
D. ANALISIS KEBUTUHAN KEUANGANUSAHA JAMUR TIRAM
DI DUSUN KARANG KATES
A. dan Pendapatan Kami merintis budidaya jamur tiram dengan swadaya mulai
tahun 2017, permintaan jamur dipasar sangat tinggi tetapi tidak dibarengi dengan
jumlah panen jamur yang didapat karena keterbatasan buglog yang kami produksi..
Untuk pengembangan saat ini dan jangka panjang yang sangat kami butuhkan untuk
menekan biaya pengeluaran dan meningkat produksi jamur adalah :
-
KEBUTUHAN PRIMER
No Jenis Kebutuhan Satuan Jumlah Harga Satuan Total
1 Kumbung set 1 Rp 405000.000 Rp 405000.000
2 Autoclave Set 1 Rp 10.000.000 Rp 10.000.000
3 Alat sterlilisasi baglog Set 1 Rp 25.000.000 Rp 25.000.000
Alat Pengepress/pencetak
4 Set 2 Rp 35.000.000 Rp 35.000.000
Buglog otomatis
5 Mixer Media Jamur Set 1 Rp 10.000.000 Rp 10.000.000
6 Alat pendukung 1 Rp 10.000.000 Rp 10.000.000
Rp
Total 130.000.000Rp
983276.6100.000
KEBUTUHAN SEKUNDER
No Jenis Kebutuhan Satuan Jumlah Harga Satuan Total
1 Baglog jamur Buah 5.000 Rp Rp 250.000.000
13
54.000
2 Spinner Set 1 Rp 5.000.000 Rp 5.000.000
Alat pendukung (sekop,
3 arco, ayakan, selang, Set 1 Rp 10.000.000 Rp 10.000.000
termometer,
Total Rp 300.000.000
14
PENUTUP
Demikian proposal pengajuan bantuan untuk pengembangan usaha jamur tiram ini
kamipenulis susun. Dari hasil analisis penulis mengenai peluang pemasaran, operasional,
dan keuangan, penulis optimis bahwa budidaya jamur tiram ini layak dan berpotensi
tinggi untuk dikembangkan.
15
LAMPIRAN
16
17