oleh :
Dr. apt. yuli subiakto, drs. M.Si
Universitas pertahanan ri
1
PENDAHULUAN
1. Indonesia sebagai negara yang memiliki risiko
ancaman bencana multi hazard, sehingga rentan
terhadap kondisi kesehatan, ekonomi, sosial dan
budaya, keamanan nasional.
2. Adanya risiko bencana multi hazard perlu upaya
menurunkan kerentanan atau meningkatkan
kepasitas menghadapi bencana mulai dari
mitigasi, kesiapsiagaan, tanggap darurat dan
rehabilitasi.
3. Salah satu langkap yang dilakukan adalah
meningkatkan kesiapsiagaan farmasi dalam
bencana. 2
TATA URUT
1. BENCANA
2. ANCAMAN BENCANA
3. POTENSI RISIKO BENCANA
4. KEJADIAN BENCANA
5. PENANGGULANGAN BENCANA
6. KESIAPSIAGAAN FARMASI TERHADAP
DARURAT BENCANA
7. PENUTUP
3
PPENGERTIAN BENCANA
4
ANCAMAN BENCANA
1. Gempa Bumi
2. Tsunami
3. Banjir
4. Kebakaran
5. Konflik Sosial
6. Epidemi/Pandemi
7. Gagal Teknologi
8. Cuaca Ekstrim/Angin Kencang
9. ROB (Gelombang Pasang/ Abrasi)
10. Gempa Bumi → LIKUIFAKSI
11. Tanah Longsor dan Penurunan Muka
Tanah 5
Potensi bencana Gempabumi & Tsunami
6
POTENSI BENCANA GUNUNG MELETUS,
BANJIR BANDANG, TANAH LONGSOR,
ANGIN KENCANG
7
Tren Kejadian Bencana Alam Tahun 2011 - 2021
10
KENALI POTENSI DAN RISIKO BENCANA
R = H x (V/C)
11
11
• UNDANG-UNDANG : UU 24/2007
KEBIJAKAN Penanggulangan Bencana, UU 26/2007
PENANGGULANGAN Penataan Ruang, UU 27/2007 Pengelolaan
Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil
BENCANA • PERATURAN PEMERINTAH : PP 21/2008
Penyelenggaraan Penanggulangan Bencana, PP
22/ 2008 Pendanaan dan Pengelolaan Bantuan
Bencana, PP 23/2008 Peran serta Lembaga
Internasional dan Lembaga Asing Non
Pemerintah dalam Penanggulangan Bencana.
• PERATURAN PRESIDEN : Perpres 1/2019 Badan
Nasional Penanggulangan Bencana, Perpres
59/2017 Pelaksanaan Pencapaian Tujuan
Pembangunan Berkelanjutan. Perpres No.
17/2018 Penyelenggaraan Penanggulangan
Bencana dalam Keadaan Tertentu.
• Inpres 4/2019 tentang Peningkatan
Kemampuan dalam Mencegah, Mendeteksi dan
Tujuan Konstitusional Indonesia Merespons Wabah Penyakit, Pandemi Global,
Pembukaan UUD 1945 dan Kedaruratan Nuklir, Biologi dan Kimia.
..melindungi segenap bangsa dan • Peraturan Menteri Dalam Negeri No 101 Tahun
2018 Perihal Standar Pelayanan Minimum.
seluruh tumpah darah Indonesia..
• Peraturan Kepala BNPB 12
7SFDRR
TARGET
GLOBAL MENGURANGI MENINGKATKAN
13
4SFDRR 1 MEMAHAMI RISIKO
PRIORITAS BENCANA;
AKSI
MEMPERKUAT TATA KELOLA
INVESTASI DALAM
3 PENGURANGAN RISIKO
BENCANA UNTUK
KETANGGUHAN;
MENINGKATKAN KESIAPSIAGAAN
Sendai Framework for DRR
2015-2030 4 BENCANA UNTUK RESPON YANG
EFEKTIF, DAN UNTUK “BUILD BACK
BETTER" DALAM PEMULIHAN,
REHABILITASI DAN REKONSTRUKSI.
14
15
PASCA
PRA BENCANA SAAT BENCANA
BENCANA
Situasi tidak terjadi Situasi terdapat
Tanggap darurat Rehabilitasi
bencana potensi bencana
Rencana Rencana
Mitigasi, Rencana Operasi Rencana
Kesiapsiagaan, Kontinjensi Penanganan Pemulihan
Peringatan Dini Darurat
16
KESIAPSIAGAAN FARMASI DALAM
PENANGGULANGAN BENCANA
1. Logistik untuk pemenuhan kebutuhan dasar bencana, meliputi 17
20
Permasalahan
1. Sediaan Farmasi : Mutu, Efektifiras dan Keamanan, Kualitas
a. Kandungan : Obat antibiotika, Obat Nonantibiotika, vaksin/Serum
b. Dosis : Under dose, Over dose
c. Proses produksi : Tidak penuhi persyaratan CPOB (rumahan,
underground)
d. Legalitas : Tdak ada NIE, MFD, ED
e. Bentuk sediaan : tidak sesuai, memiliki bentuk tidak rapi seperti
aslinya.
f. Kadaluwarsa : Lewat ED
g. Sumber : tempat sampah, obat sisa, penghapusan dan pencetakan
ulang strip.
h. Kondisi : rusak bentuk sediaan, rusak kemasan, memberikan warna
penutup
i. Indikasi berlebihan : tidak sesuai dengan indikasi saat perijinan (over
indikasi)
j. Obat sumbangan : ED, obat rusak
k. Distribusi : penggantian ED
2. Alat Kesehatan
a. Bahan : Tidak memenuhi syarat
b. Spesifikasi : Tidak sesuai SNI, syarat medis
c. Kadaluwarsa : Lewat ED
d. Sumber : tempat sampat, recycle.
e. Kondisi : rusak bentuk sediaan, rusak kemasan
f. Alkes sumbangan : ED, Alkes rusak
g. Distribusi : Penggantian ED, Recycle 21
Pemecahan Masalah
1. Pedoman : Mutu, Kualitas dan Keamanan
a. Produksi Penuhi CPOB/GMP, CLB, CPDB, SNI
b. Pengawasan ketat terhadap peredaaran sediaan
farmasi dan alkes
c. Pengadaan melalui distributor resmi
d. Membeli sediaan farmasi yang baik (ED lama
dan tidak rusak)
e. Menggunakan obat dan vaksin serta alkes
sebagaimana mestinya
1 2 3
MENGELOLA ADAPTASI
KOLABORASI
RISIKO REVOLUSI
PENTAHELIX
BENCANA INDUSTRI 4.0
23
1. MENGELOLA RISIKO BENCANA
BENCANA
TANGGAP
RISIKO AN
PENGAWASAN
PEMULIHAN
STABIL BERISIKO
KESIAPAN “INVESTASI
PRB” “MEMBANGUN KEMBALI DENGAN
LEBIH BAIK”
PEMELIHARAAN
REHABILITASI REKONSTRUKSI
“PERBAIKAN”
PERENCANAAN
24
2. KOLABORASI PENTA HELIX
PEMERINTAH LEMBAGA
USAHA
MASYARAKAT
DISTRIBUTOR
INDUSTRI
25
3. ADAPTASI REVOLUSI INDUSTRI 4.0
INTER
KOLABORASI CONNECTIVITY BIG DATA
26
27