Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN KASUS

RESTORASI PADA KARIES KELAS II DAN ABRASI KELAS V GV.BLACK


A. Pemeriksaan Subjektif
1. Data Pribadi
a. Nama Pasien

: Tn. S

b. Jenis Kelamin

: Laki-laki

c. Umur

: 70 tahun

d. Agama

: Islam

e. Alamat

: Merbul RT 03/01 Singorojo, Kendal

f. No. CM

: 215848

g. Tanggal diperiksa : 25 September 2013


2. Status Umum Pasien
a. Keadaan Umum : Compos mentis
b. Pupil Mata

: Normal

3. Anamnesa
a. CC

: Pasien usia 70 tahun datang dengan keluhan ingin tambal gigi.

b. PI

: Gigi atas kiri belakang terasa ngilu apabila terkena minuman dingin

dan terdapat makanan yang terselip.


c. PMH

: disangkal

d. PDH

: Pernah ke dokter gigi untuk restorasi gigi.

e. FH

: disangkal

f. SH

: disangkal

B. PEMERIKSAAN OBJEKTIF
1.

2.

Pemeriksaan Ekstra Oral


a.

Wajah

: normal

b.

Bibir

: normal

c.

TMJ

: normal

Pemeriksaan Intra Oral


a. Debris

: ada

b. Plak

: ada

c. Kalkulus

: ada

d. Gingiva

: dalam batas normal

e. Mukosa

: dalam batas normal

f. Palatum

: dalam batas normal

g. Lidah

: dalam batas normal

h. Dasar mulut

: dalam batas normal

i. Oral hygiene

: sedang

j. Hubungan rahang : normal


k. Nomenklatur Sigmondy
8 7 6 5 4 3 2 1

1 2 3 4 5 6 7 8

8 7 6 5 4 3 2 1

1 2 3 4 5 6 7 8

l. Gigi yang menjadi fokus utama: gigi 4


Pemeriksaan:
-

Terdapat karies pada bagian distooklusal dengan kedalaman dentin dan abrasi
pada bagian servikal dengan kedalaman dentin.

Perkusi

: (-)

Palpasi

: (-)

Sondasi

: (+)

Tes Tekan

: (-)

Diagnosa

: Pulpitis Reversibel

C. Treatment Planning
Restorasi GIC kelas II GV. Black pada bagian distooklusal dan Restorasi GIC kelas V
GV. Black pada bagian servikal.

D. Prognosis:
Pada restorasi GIC kelas V prognosis adalah baik. Sedangkan pada restorasi GIC kelas II
prognosis adalah buruk.

E. Kondisi Gigi
Kondisi gigi 4 sebelum dilakukan restorasi:

F.

Tata Laksana
Restorasi menggunakan GIC.
Langkah-langkah perawatan:
1. Restorasi GIC kelas II
a. Melakukan preparasi pada kavitas dengan prinsip preparasi:
-

Outline form (bentuk perluasan kavitas, membuang jaringan karies)

Resistance form (bentuk resisten agar tahan terhadap tekanan pengunyahan)

Retention form (membentuk kavitas agar restorasi tidak bergerak dan tidak
mudah lepas)

Convenience form (membentuk kavitas yang memudahkan aplikasi dari


bahan restorasi)

Removing the remaining of the carious dentin (menghilangkan jaringan karies


yang masih tersisa)

Finishing the enamel wall and margin (penyelesaian dinding dan tepi enamel)

Toilet of cavity (melakukan pembersihan kavitas)

b. Dentin conditioning selama 10-15 detik untuk membersihkan smear layer.


c. Membersihkan kavitas dengan menggunakan cotton pellet basah sampai bersih
dari dentin conditioner, kemudian kavitas dikeringkan menggunakan cotton pellet
kering.
d. Isolasi daerah kerja menggunakan cotton roll agar tidak terkontaminasi oleh
saliva.
e. Memasang matriks band.
f. Manipulasi GIC
g. Aplikasi GIC ke dalam kavitas, kemudian kondensasikan dengan plugger.
h. Aplikasi varnish / cocoa butter agar terlindung dari kontaminasi uap selama
setting.
i. Membuka matriks band dan membuang kelebihan bahan tambal menggunakan
carver yang tajam dan oleskan kembali varnish / cocoa butter pada bahan yang
terbuka.
j. Poles bahan restorasi setelah setting berlangsung selama 4-10 menit
menggunakan stone dan disc yang diolesi oleh vaselin / cocoa butter.

2. Restorasi GIC kelas V


a. Melakukan preparasi pada kavitas dengan prinsip preparasi:
-

Outline form (bentuk perluasan kavitas, membuang jaringan karies)

Resistance form (bentuk resisten agar tahan terhadap tekanan pengunyahan)

Retention form (membentuk kavitas agar restorasi tidak bergerak dan tidak
mudah lepas)

Convenience form (membentuk kavitas yang memudahkan aplikasi dari


bahan restorasi)

Removing the remaining of the carious dentin (menghilangkan jaringan


karies yang masih tersisa)

Finishing the enamel wall and margin (penyelesaian dinding dan tepi enamel)

Toilet of cavity (melakukan pembersihan kavitas)

b. Dentin conditioning selama 10-15 detik untuk membersihkan smear layer.


c. Membersihkan kavitas dengan menggunakan cotton pellet basah sampai bersih
dari dentin conditioner, kemudian kavitas dikeringkan menggunakan cotton pellet
kering.
d. Isolasi daerah kerja menggunakan cotton roll agar tidak terkontaminasi oleh
saliva.
e. Manipulasi GIC
f. Aplikasi GIC ke dalam kavitas, kemudian kondensasikan dengan plugger.
g. Aplikasi varnish / cocoa butter agar terlindung dari kontaminasi uap selama
setting.
h. Membuang kelebihan bahan tambal menggunakan carver yang tajam dan oleskan
kembali varnish / cocoa butter pada bahan yang terbuka.
i. Poles bahan restorasi setelah setting berlangsung selama 4-10 menit
menggunakan stone dan disc yang diolesi oleh vaselin / cocoa butter.

G. Summary
Seorang laki-laki usia 70 tahun datang ke poli Gigi atas kemauan sendiri dengan keluhan
ingin tambal gigi. Pasien mengeluh pada gigi atas kiri belakang terasa ngilu apabila
terkena minuman dingin dan terdapat makanan yang terselip. Saat pemeriksaan terlihat
pada gigi 4 terlihat karies pada bagian distooklusal dengan kedalaman dentin dan pada
bagian servikal abrasi dengan kedalaman dentin, perkusi (-), palpasi (-), tekanan (-),
thermal test (+). Tata laksana kasus yaitu restorasi menggunakan GIC. Prognosis
perawatan untuk restorasi GIC kelas V adalah baik, sedangkan untuk restorasi GIC kelas
II adalah buruk.
Pada karies kelas II GV. Black dalam kasus ini, diindikasikan untuk menggunakan bahan
komposit atau amalgam.
Restorasi komposit pada karies kelas II:
a.

Melakukan preparasi pada kavitas dengan prinsip preparasi:


-

Outline form (bentuk perluasan kavitas, membuang jaringan karies)

Resistance form (bentuk resisten agar tahan terhadap tekanan pengunyahan)

Retention form (membentuk kavitas agar restorasi tidak bergerak dan tidak
mudah lepas)

Convenience form (membentuk kavitas yang memudahkan aplikasi dari bahan


restorasi)

Removing the remaining of the carious dentin (menghilangkan jaringan karies


yang masih tersisa)

b.

Finishing the enamel wall and margin (penyelesaian dinding dan tepi enamel)

Toilet of cavity (melakukan pembersihan kavitas)

Pengetsaan:
-

Kavitas diisolasi, semua permukaan kavitas dan gigi dibersihkan dan


dikeringkan.

Aplikasi bahan etsa asam berupa asam fosfat 3550% menggunakan


microbrush. Waktu pengetsaan untuk email 20 detik dan dentin 15 detik.

Dinding kavitas dicuci dengan semprotan air selama 15 detik sesuai petunjuk
pabrik. Kelebihan air dihilangkan dengan menggunakan cotton pellet yang
sudah dibasahi aquades. Cotton pellet ditekan perlahan pada kavitas selama 2
detik.

c.

Aplikasi bahan bonding:


-

Bahan

bonding diaplikasikan

menggunakan

microbrush

pada

seluruh

permukaan preparasi tanpa tekanan sampai menggenangi seluruh permukaan


preparasi, didiamkan 10 detik.
-

Setelah itu dialiri udara untuk membantu penguapan pelarut pada bahan
bonding.

d.

Dilanjutkan penyinaran dengan visible light curing unit.

Aplikasi bahan komposit:


-

Aplikasi resin komposit ke dalam kavitas menggunakan instrumen plastis.

Resin komposit dibentuk sedemikian rupa sehingga sesuai dengan anatomi gigi.

Resin komposit diaktivasi menggunakan visible light curing unit selama 20


detik dengan jarak 1 mm atau dapat menggunakan pita seluloid sebagai
pembatas.

e.

Finishing
-

Finishing dilakukan dengan membuang masa resin komposit yang berlebih,


biasanya pada permukaan oklusal, menggunakan finishing bur.

Oklusi dikontrol jangan sampai terjadi traumatik oklusi, dengan cara


menempatkan articulating paper pada permukaan oklusal dan dioklusikan.

Penggunaan finishing bur dan polishing disc white alpin points diakhiri dengan
penggunaan rubber silicon cups sehingga dapat diperoleh permukaan halus dan
licin.

Anda mungkin juga menyukai