FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MATARAM
Oleh Kelompok 1 :
Lira Dwi Cahyani (F1E021035)
Arya Hilman Alfarizi (F1E021073)
I Gede Andika (F1E021084)
Fadiah Syarafina (F1E022006)
Annisa Ayu Nurr Saufitri (F1E022022)
Diaz Orchida Mardhotillah (F1E022031)
Ida Bagus Eka Digantara (F1E022039)
Hilma Luthfia (F1E022086)
T. A 2023/2024
i
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Penyayang, kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah ini dengan judul “Observasi Terhadap Fenomena
Teritorialitas Pada Taman Sangkareang”.
Makalah ilmiah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan
bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini.
Untuk itu kami menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah
berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.
Terlepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu
dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar
kami dapat memperbaiki makalah ini.
Akhir kata kami berharap semoga makalah ilmiah tentang limbah dan
manfaatnya untuk masyarakat ini dapat memberikan manfaat maupun inspirasi
terhadap pembaca.
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
iii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1 .................................................................................................................3
Gambar 2 ..................................................................................................................3
Gambar 3 ..................................................................................................................4
Gambar 4 ..................................................................................................................4
Gambar 5 ..................................................................................................................4
Gambar 6 ..................................................................................................................4
Gambar 7 ..................................................................................................................5
Gambar 8 ..................................................................................................................5
Gambar 9 .................................................................................................................5
Gambar 10 ................................................................................................................5
Gambar 11 ...............................................................................................................6
Gambar 12 ................................................................................................................6
Gambar 13 ...............................................................................................................6
Gambar 14 ................................................................................................................7
Gambar 15 ................................................................................................................7
Gambar 16 ................................................................................................................7
Gambar 17 ................................................................................................................8
iv
BAB I
PENDAHULUAN
1
Hal ini dapat membawa dampak bagi sosial masyarakatnya maupun tata ruang
yang ada, dampak buruk maupun dampak baiknya. Dampak buruk seperti
kurangnya area yang dapat digunakan oleh pengunjung lain, tertutupnya
sirkulasi berupa akses jalan, dan lainnya. Sedangkan dampak baiknya adalah
pemanfaatan ruang oleh pihak tertentu membuka peluang bagi penggunanya
untuk mendapat pekerjaan, seperti pedagang dan petugas parkir. Maka
demikian, dibutuhkan rekomendasi atau analisis dan rencana terkait fenomena
teritorialitas tersebut.
1.3 Tujuan
1. Mengidentifikasi fenomena teritorialitas yang terjadi di Taman
Sangkareang
2. Untuk membandingkan bentuk-bentuk teritorialitas yang terjadi di Taman
Sangkareang
3. Menganalisis penyebab fenomena teritorialitas tersebut dapat terbentuk
4. Mencari rekomendasi yang cocok untuk mengatasi adanya fenomena
teritorialitas tersebut
1.4 Manfaat
1. Mengetahui tentang apa saja fenomena teritorialitas yang terbentuk di
Taman Sangkareang dan kaitannya dengan ruang
2. Mengetahui bentuk-bentuk teritorialitas di Taman Sangkareang
3. Mengetahui alasan atau penyebab terbentuknya teritorialitas di Taman
Sangkareang
4. Mengetahui rekomendasi apa saja yang dapat diberikan terhadap fenomena
teritorialitas yang terjadi.
2
BAB II
ISI
Gambar 1 area parkir trotoar Gambar 2 Tampak atas area parkir trotoar
3
Gambar 3 Area PKL Gambar 4 Tampak Sketsa
Fenomena teritorialitas lain yang terbentuk adalah penggunaan ruang publik oleh
sebuah kelompok olahraga bela diri Taekwondo yang melakukan latihan bersama
di area dekat lapangan belakang Taman Sangkareang. Penandaan ruang publik yang
dilakukan adalah dengan cara meletakkan barang pada area duduk pengunjung di
sebelah timur lapangan dan berbaris membentangkan tangan membentuk ruang di
antara individu yang hadir. Penandaan area ini juga tidak mengganggu sebab
Taman Sangkareang yang cukup luas dapat menampung berbagai kegiatan di
dalamnya.
Setting fisik atau penataan ruang yang ada rupanya dapat memengaruhi bagaimana
perilaku masing-masing pengunjung. Hal ini juga dipengaruhi oleh persepsi (latar
belakang) masing-masing individu tersebut.
4
Teritori dimana setiap orang yang datang adalah orang-orang yang dirasa
sudah cukup mengenal satu sama lain. Hal ini seperti pada area duduk
kuliner.
c. Teritori Publik
Area yang termasuk teritori publik pada Taman Sangkareang cukup luas.
Seperti pada area jogging. Hal ini menyebabkan banyak dari pengunjung
yang menggunakan area tersebut tanpa merasa terganggu dan terhalang
karena aktivitas yang dilakukan sejenis/serupa. Bahkan ada area luas yang
masih bisa digunakan dan diakses secara bebas.
d. Teritori Komunitas
Area yang termasuk teritori komunitas adalah area yang digunakan oleh
sekelompok olahraga beladiri khususnya taekwondo yang mengambil area
di dekat lapangan jogging. Dikatakan sebagai teritori komunitas sebab
setiap anggota yang datang bisa berubah-ubah, tetapi setiap anggota tersebut
telah melalui beberapa tahap berupa pelantikan dan upacara-upacara terkait.
e. Teritori Bebas
5
Area yang termasuk dalam teritori bebas adalah area duduk pengunjung
SAMSAT. Area ini dikatakan teritori bebas sebab setiap pengunjung yang
datang bebas, berubah-ubah, dan tidak dalam kontrol suatu pihak. Seperti
pengunjung SAMSAT yang datang sesuai dengan
kebutuhan/kepentingannya masing-masing, tidak dikontrol oleh petugas.
6
Gambar 14 Animasi 2D Tampak
Atas Area Jogging
7
Gambar 16 Rekomendasi Area Parkir
c. Penyediaan area khusus olahraga yang membutuhkan ruang untuk olahraga
kelompok, seperti panggung atau penanda sederhana sehingga area yang
digunakan tidak mengambil area pengunjung lain.
8
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Keterkaitan sirkulasi di ruang publik dengan suasana ruang yang tercipta dari
settting ruang dan peran perilaku manusia mempengaruhi perilaku manusia lain
terhadap lingkungan sekitar. Hal ini terjadi akibat adanya interaksi manusia dengan
manusia dan interaksi manusia dengan ruang. Melalui penelitian dan penjabaran
diatas menunjukan perilaku manusia terhadap area publik muncul sebagai poin
penting dalam penelitian .
3.2 Saran
Tidak dipungkiri penelitian ini masih memilki kekurangan yang tentu saja
berpengaruh pada hasil penelitiannya, sehingga diharapkan penelitian serupa
dimasa depan dapat menjadikan penelitian ini sebagai rujukan dan inspirasi dengan
menambahkan jumlah konten penelitian serta menambahkan litertur-literatur yang
relevan sehingga menghasilkan sintesa dan luaran yang lebih komperhensif.
9
DAFTAR PUSTAKA
Nur’aini Ratna Dewi, Ikaputra (2019). “TERITORIALITAS DALAM TINJAUAN
ILMU ARSITEKTUR”. Vol. XV (1) :5-6.
Pranata I Komang Indra Wira, A.A. Gede Rai Remawa.” PENGARUH SETING
RUANG DAN AKTIFITAS MANUSIA TERHADAP PERILAKU PENGUNJUNG
DI RUANG PUBLIK”. 11 (3) : 3-4.
Hantono Dedi, Diananta Pramitasari. “ ASPEK PERILAKU MANUSIA SEBAGAI
MAKHLUK INDIVIDUDAN SOSIALPADA RUANG TERBUKA PUBLIK”. 5 (2) :
85 – 86.
10