Anda di halaman 1dari 37

MAKALAH EKOLOGI

MATA KULIAH BIOLOGI

Dosen Pengampu :

Lilis Lismaya, M.Pd.

Disusun oleh :
Kelompok 2

1. Dandy Afriandy (20230710046)


2. Dinda Rahmadhani Syaputri (20230710071)
3. Isna Meijayanti (20230720064)
4. Rizma Adi Pramesta (20230710073)

UNIVERSITAS KUNINGAN
FAKULTAS KEHUTANAN DAN LINGKUNGAN
2023/2024
KATA PENGANTAR

Pembangunan telah mengubah alam dan menjadikannya alam buatan


manusia. Proses pengubahan itu mengeksploitasi sumber daya alam dengan
melibatkan teknologi buatan manusia. Ilmu dan teknologi ini berkembang oleh
semangat hidup yang berpusat pada kepentingan diri dan kebutuhan manusia, dalam
arti manusia adalah pusat setiap kehidupan di alam. Pertambahan jumlah manusia
akan menaikkan aktifitas eksploitasi sumber daya alam, sementara luas bumi dan
kapasitas sumber dayanya tidak bertambah.
Aktifitas penduduk untuk memenuhi kebutuhan pangan dan sosialnya
dapat meningkatkan laju pemanfaatan sumber daya alam dan lingkungan.
Pemanfaatan sumber daya alam yang tidak terkendali dapat mengancam
kelangsungan ekosistem dan lingkungannya yang mesti dapat mendukung
kehidupan manusia dan pembangunan. Karena itu perilaku pembangunan yang
mengeksploitasi sumber daya alam hendaknya diubah menjadi perilaku
pembangunan yang memperkaya sumber daya alam dan menaikkan nilai
tambahnya. Sumber daya alam tidak hanya untuk generasi sekarang tetapi juga
untuk memenuhi kebutuhan generasi yang akan datang.
Perencanaan pembagunan yang berorientasi jangka pendek hendaknya
diubah dengan pola jangka panjang dan dinamis. Kegiatan penduduk dalam upaya
meningkatkan kesejahteraan hidup dan kegiatan sosialnya diharapkan tidak
melampaui kapasitas toleransi ekologis dari lingkungan dengan sumber daya
alamnya. Untuk itu, aktifitas manusia dalam mengelola sumber daya alam perlu
dibekali dengan pengetahuan tentang ekologi dan lingkungan hidup. Pengetahuan
ini menjadi dasar dalam memahami hubungan manusia dengan alam, hubungan
aktivitas manusia dengan proses-proses alam yang berdampak pada masalah
lingkungan hidup, pencemaran dan kesehatan lingkungan. Kemudian bagaimana
dapat memulihkan kembali kapasitas sumber daya alam melalui konservasi, dan
menilai dampak pembangunan terhadap lingkungan Dengan konsep dasar ini
diharapkan dapat menambah pemahaman dan menjadikan perilaku arif dalam

i
mengelola sumber daya alam, sehingga keseimbangan ekosistemnya terpelihara
serta dapat dilindungi dari kerusakan.
Makalah ini dimaksudkan bagi mahasiswa semester awal yang mengambil
mata kuliah yang berhubungan dengan pengetahuan tentang lingkungan hidup, dan
ekologi dasar. Walapun judul mata kuliah bervariasi di institusi yang berbeda,
namun memiliki tujuan umum yang sama, yaitu menghendaki mahasiswanya untuk
memahami konsep dasar ekologi dan lingkungan hidup, apresiasi terhadap dasar
pengetahuan serta menumbuhkan kesadaran dan kepedulian dalam mengatasi
masalah lingkungan hidup.
Banyak pihak yang telah membantu dalam penyusunan Makalah ini. Oleh
karena itu, penyusun mengucapkan terima kasih atas segala bantuan, baik berupa
ilmu, tenaga, do’a, maupun dorongan motivasinya.
Penyusun menyadari bahwa dalam penyusunan Makalah ini masih jauh
dari kesempurnaan. Penyusun harapkan kritik dan saran yang tentunya dapat
dijadikan pedoman bagi penyusun untuk memperbaiki dalam penulisan Makalah
lainnya.

Kuningan, Desember 2023


Penyusun,

Kelompok 2

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .......................................................................................... i


DAFTAR ISI ....................................................................................................... iii
DAFTAR GAMBAR .......................................................................................... iv
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang .............................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ........................................................................................ 1
C. Tujuan ........................................................................................................... 2
D. Tujuan ........................................................................................................... 2
BAB II ISI
A. Definisi Ekologi dan Ruang Lingkupnya ...................................................... 3
B. Tingkatan Ekologi ......................................................................................... 4
1. Individu .................................................................................................... 4
2. Populasi .................................................................................................... 6
3. Komunitas ................................................................................................ 6
4. Ekosistem ................................................................................................. 7
5. Bioma ....................................................................................................... 9
6. Biosfer .................................................................................................... 16
C. Rantai Makanan dan Jaring Makanan dalam Hubungannya dengan Aliran
Energi dan Transfer Energi ......................................................................... 20
D. Piramida Ekologi dalam Ekosistem ............................................................ 22
1. Piramida Jumlah ..................................................................................... 22
2. Piramida Biomassa ................................................................................. 23
3. Piramida Energi ..................................................................................... 23
E. Siklus Biogeokimia Dalam Ekosistem ........................................................ 24
1. Siklus Karbon dan Oksigen ................................................................... 24
2. Siklus Nitrogen ...................................................................................... 24
3. Siklus Air ............................................................................................... 25
4. Siklus Fosfor .......................................................................................... 26
5. Siklus Sulfur ........................................................................................... 27
F. Pengertian Suksesi dengan Contohnya ....................................................... 27

iii
1. Suksesi Primer ...................................................................................... 27
2. Suksesi Sekunder ................................................................................... 28
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan ................................................................................................. 29
B. Saran ............................................................................................................ 30
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 31

iv
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1. Peta sebaran hutan hujan tropis ....................................................... 11


Gambar 1.2. Bioma hutan gugur .......................................................................... 12
Gambar 1.3. Bioma taiga ...................................................................................... 12
Gambar 1.4. Bioma padang rumput ..................................................................... 13
Gambar 1.5. Bioma sabana .................................................................................. 14
Gambar 1.6. Bioma gurun di Gurun Gobi ............................................................ 15
Gambar 1.7. Bioma tundra di Kutub .................................................................... 15
Gambar 1.8. Siklus hidrologi ............................................................................... 20
Gambar 2.1. Jaring-jaring makanan ..................................................................... 21
Gambar 2.2. Aliran energi dari satu organisme ke organisme lain ...................... 22
Gambar 3.1. Piramida jumlah .............................................................................. 22
Gambar 3.2. Piramida biomassa ........................................................................... 23
Gambar 3.3. Piramida energi ................................................................................ 23
Gambar 4.1. Siklus karbon dan oksigen ............................................................... 24
Gambar 4.2. Siklus nitrogen ................................................................................. 25
Gambar 4.3. Siklus air .......................................................................................... 26
Gambar 4.4. Siklus fosfor .................................................................................... 26
Gambar 4.5. Siklus sulfur ..................................................................................... 27

v
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dalam menjalani kehidupan, manusia sebagai makhluk sosial tidak bisa


berdiri sendiri. Kita hidup dalam suatu kelompok manusia, dimana masing-
masing individu melakukan aktivitas untuk menunjang kebutuhan hidupnya.
Di sekitar kita terdapat makhluk hidup. Makhluk hidup tersebut bisa berupa
masyarakat sekitar, lingkungan alam, tumbuhan maupun hewan. Sebagian
besar makhluk hidup melakukan aktivitas seperti makan, bergerak, dan
berkembang biak untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.
Tumbuhan juga melakukan fotosintesis dan bernafas untuk
mempertahankan hidupnya. Semua makhluk hidup yang tinggal di suatu
tempat saling berinteraksi dan saling mempengaruhi. Seperti manusia yang
menanam tumbuhan untuk dimanfaatkan buah, daun, atau batangnya.
Tumbuhan pun juga bergantung kepada manusia untuk pemeliharaannya agar
ia tetap tumbuh dengan subur. Ada juga manusia yang memelihara ternak
untuk dimanfaatkan daging atau telurnya, sebaliknya hewan ternak pun juga
bergantung pada manusia dalam hal penyediaan makanannya. Sehingga
manusia, tumbuhan mapun hewan ternak saling menguntungkan. Selain
makhluk hidup, manusia juga memerlukan cahaya, air dan udara. Semua itu
merupakan benda tak hidup, tetapi sangat memengaruhi bagi kehidupan
makhluk hidup yang tinggal di suatu tempat.
Air dan udara merupakan kebutuhan utama semua makhluk hidup.
Berbagai makhluk hidup dan benda tak hidup yang ada di sekitar kita saling
mempengaruhi sehingga terbentuklah suatu hubungan timbal balik.

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dan ruang lingkup ekologi?
2. Bagaimana ciri, struktur, dinamika dan interaksi tentang populasi,
komunitas, dan ekosistem?
3. Bagaimana macam-macam ekosistem?

1
4. Bagaimana rantai makanan dan jaringan makanan dalam hubungannya
dengan aliran energi dan transfer energi?
5. Bagaimana piramida ekologi dalam ekosistem?
6. Bagaimana siklus biogeokimia dalam ekosistem?
7. Apa pengertian suksesi dan berikan contohnya?

C. Tujuan
1. Menjelaskan pengertian dan ruang lingkup ekologi.
2. Menjelaskan ciri, struktur, dinamika dan interaksi tentang populasi,
komunitas dan ekosistem.
3. Menjelaskan macam-macam ekosistem.
4. Menjelaskan rantai makanan dan jaringan makanan dalam hubungannya
dengan aliran energi dan transfer energi.
5. Menjelaskan piramida ekologi dalam ekosistem.
6. Menjelaskan siklus biogeokimia dalam ekosistem.
7. Menjelaskan pengertian suksesi dengan contohnya.

D. Manfaat
1. Dapat menjelaskan pengertian dan ruang lingkup ekologi.
2. Dapat menjelaskan ciri, struktur, dinamika dan interaksi tentang populasi,
komunitas, dan ekosistem.
3. Dapat menjelaskan macam-macam ekosistem.
4. Dapat menjelaskan rantai makanan dan jaringan makanan dalam
hubungannya dengan aliran energi dan transfer energi.
5. Dapat menjelaskan piramida ekologi dalam ekosistem.
6. Dapat menjelaskan siklus biogeokimia dalam ekosistem.
7. Dapat menjelaskan pengertian suksesi dengan contohnya.

2
BAB II
ISI

A. Definisi Ekologi dan Ruang Lingkupnya

Ekologi berasal dari bahasa Yunani, yaitu dari kata oikos dan logos.
Oikos berarti habitat atau tempat tinggal, sedangkan logos berarti pengetahuan
atau ilmu. Istilah ekologi dipakai sebagai satu bagian dari ilmu pengetahuan.
Istilah ini dipakai pertama kali oleh seorang ahli zoology bangsa Jerman
bernama Ernst Haeckel pada tahun 1866. Secara umum ekologi dapat diartikan
sebagai hubungan antara organisme dan habitatnya atau ilmu yang mempelajari
hubungan antara makhluk hidup dengan lingkungannya.
Ilmu lingkungan adalah ilmu inter-disipliner untuk mengukur dan
menilai perubahan dan dampak kegiatan manusia terhadap ekosistem yang
bertujuan agar manusia dapat mengelola ekosistem untuk kelangsungan
hidupnya (survival) sendiri. Prinsip dasar ilmu linkungan adalah manusia pada
hakekatnya adalah bagian dari lingkungan alam (ekosistem) dimana ia hidup.
Ekologi juga berhubungan erat dengan tingkatan – tingkatan organisasi
makhluk hidup yang mana termasuk dalam ruang lingkup ekologi antara lain
organisme (individu), populasi, komunitas, ekosistem, bioma dan biosfer
(kumpulan dari beberapa komunitas yaitu komunitas hewan dan komunitas
tumbuhan dalam suatu wilayah) yang saling mempengaruhi dan merupakan
suatu sistem yang menunjukkan kesatuan.
 Organisme/Individu merupakan organisme tunggal seperti seekor tikus,
sebatang pohon jambu, seorang manusia.
 Populasi adalah kelompok organisme yang sejenis yang hidup dan berbiak
pada suatu daerah tertentu.
 Komunitas adalah kumpulan dari berbagai populasi yang hidup pada
daerah tertentu yang saling berinteraksi dan mempengaruhi satu sama lain.
 Ekosistem adalah tatanan kesatuan secara utuh menyeluruh antara segenap
unsur lingkungan hidup yang saling mempengaruhi dalam hubungan
timbal balik antara organisme dengan lingkungan biotik dan abiotik.
 Tempat tinggal organisme hidup disebut habitat, bioma, dan biosfer.
3
B. Ruang Lingkup Ekologi

1. Organisme/Individu

Individu adalah suatu organisme tunggal yang memiliki kesatuan


genetic, perilaku, karakteristik, dan kemampuan untuk berkembang biak
serta berinteraksi dengan individu lainnya. Contoh individu yaitu seorang
manusia, seekor domba, dan sebuah pohon mangga. Dalam
mempertahankan hidup, setiap jenis individu dihadapkan pada
permasalahan terkait dengan lingkungan hidupnya, sehingga individu akan
menyesuaikan diri dengan lingkungannya. Kemampuan atau
kecenderungan makhluk hidup dalam menyesuaikan diri dengan lingkungan
baru untuk dapat tetap hidup dengan baik disebut adaptasi.
Adaptasi memungkinkan makhluk hidup bertahan dari kondisi baru
lingkungan (kondisi geografis), melindungi diri dari pemangsa,
mendapatkan makanan dan air, juga bereproduksi. Tujuan adaptasi makhluk
hidup adalah bertahan hidup dan mempertahankan eksistensi spesiesnya di
muka bumi. Adaptasi dilakukan agar makhluk hidup tetap bisa hidup walau
lingkungannya berubah.
Berdasarkan jenis perubahannya, adaptasi dibagi menjadi tiga jenis,
yaitu adaptasi morfologis, adaptasi fisiologis, dan adaptasi perilaku. Berikut
penjelasannya :
a. Adaptasi Morfologis adalah perubahan struktur tubuh makhluk hidup
untuk menyesuaikan diri dengan lingkungannya, sehingga sering juga
disebut dengan adaptasi stuktural. Perubahan genetik dan fisik pada
adaptasi morfologi bersifat menguntungkan bagi organisme. Misalnya
kaktus yang beradaptasi dimana daunnya menjadi kecil untuk
mengurangi penguapan, dan batangnya menjadi tebal terlapis lilin untuk
menyimpan cadangan air lebih banyak. Ataupun perubahan warna
ngengat Biston betularia menjadi gelap sebagai penyesuaian udara
tercemar selama revolusi industri. Contoh adaptasi morfologi juga dapat
dilihat dari berbagai macam bentuk paruh burung yang menyesuaikan
dengan makanannya.
4
b. Adaptasi Fisiologis merupakan prubahan proses tubuh yang membantu
organisme untuk bertahan hidup atau bereproduksi. Misalnya detak
jantung penguin yang melambat ketika penguin menyelam sehingga
menghemat oksigen dan membuatnya bisa menyelam lebih lama. Contoh
lain adaptasi fisiologis adalah saluran pencernaan koala. Saluran
pencernaan koala dapat mencerna daun eucalyptus atau kayu putih yang
tidak bisa dikonsumdi oleh makhluk hidup lain. Hal tersebut
menguntungkan koala, karena tidak perlu berebut sumber makanan
dengan hewan lain. Contoh paling sederhana adptasi fisiologi pada tubuh
manusia adalah sistem homeostatis. Homeostatis adalah mekanisme
tubuh untuk mempertahankan kondisi setimbangnya walau lingkungan
berubah. Misalnya lapar saat kekurangan makanan, haus dan berkeringat
saat cuaca panas, juga menggigil dan lapar saat cuaca dingin.
c. Adaptasi perilaku adaptasi perilaku adalah perubahan yang
memengaruhi cara organisme untuk bertindak secara alami. Misalnya
penguin kaisar akan selalu berkumpul dalam jumlah banyak ketika betina
bertelur dan jantan mengerami telur. Hal tersebut dilakukan untuk
menjaga kehangatan agar telut bisa bertahan melewati dinginnya
Antartika dan menetas. Contoh lain adaptasi perilaku adalah insting atau
naluri yang dimiliki hewan. Hewan bisa melakukan migrasi, hibernasi,
hingga kamuflase secara alamiah tanpa harus diajari seseorang. Hal
tersebut muncul karena insting hewan yang menuntunnya. Adaptasi
perilaku juga dilakukan manusia dalam kehidupan sosial sehari-hari.
Manusia berperilaku secara dinamis tergantung siapa dan apa yang
dihadapi. Contoh paling sederhana adalah cara bicara kepada orang tua
dan kepada teman sebaya akan berbeda karena menjunjung tata krama.
Atau seorang imigran yang beradaptasi dengan negara barunya. Di mana
ia harus belajar bahasa baru, terbiasa dengan cita rasa makanan yang
berbeda dari negara asalnya, hukum yang berbeda, hingga kebiasaan
hidup yang berbeda. Adaptasi tersebut dilakukan semata-mata agar bisa
bertahan hidup dengan baik di lingkungan yang baru.

5
2. Populasi
Populasi merupakan kumpulan beberapa individu yang menempati
suatu wilayah tertentu pada waktu yang sama dan dapat melakukan
perkawinan sesamanya. Misalnya komodo di pulau komodo membentuk
suatu populasi.
Ciri dari suatu populasi yaitu, mempunyai potensi untuk
berkembang biak silang, mempunyai ukuran seperti kerapatan atau
kepadatan, mempunyai struktur umur, dan mampu mempertahankan diri.
Populasi bersifat dinamis, dimana kedinamisan suatu populasi sesuai
dengan waktu dan ruang. Pada tingkat populasi, interaksi dapat terjadi pada
individu sejenis ataupun berbeda jenis. Tingkat populasi dari spesies bisa
banyak berubah sepanjang waktu. Perubahan ini disebabkan oleh beberapa
faktor seperti ketersediaan jumlah makanan yang rendah, pemangsa,
persaingan dengan mahkluk hidup sesama spesies atau spesies lainnya,
iklim (curah hujan) dan penyakit.
Populasi mempunyai karakteristik yang khas untuk kelompoknya
yang tidak dimiliki oleh masing – masing individu anggotanya, diantaranya
kepadatan (densitas), laju kelahiran (natalitas), laju kematian (mortalitas),
penyebaran umur, bentuk pertumbuhan, dll.

3. Komunitas
Komunitas adalah kumpulan populasi tumbuhan dan tanaman yang
hidup secara bersama di dalam suatu lingkungan tertentu dimana terjadi
interaksi di dalamnya. Interaksi pada komunitas terjadi antara berbagai
populasi dalam suatu ekosistem. Bentuk interaksinya antara lain:
a. Netral yaitu tidak saling mempengaruhi, misalnya pada nyamuk dan
tikus.
b. Simbiosis yaitu hubungan saling ketergantungan antara makhluk yang
satu dengan yang lain, simbiosis di bagi menjadi 5 yaitu, komensalisme
(hubungan organisme dimana satu pihak untung namun pihak lain tidak
mendapat untung atau tidak dirugikan), mutualisme (hubungan yang

6
saling menguntungkan), predasi (predator), kompetisi (persaingan), dan
parasitisme (hanya menguntungkan satu pihak saja).
Peran suatu spesies di dalam komunitasnya disebut peran ekologi
(niche). Perbedaan intensitas sinar matahari, perlindungan dari angin, dan
perubahan tanah dapat merubah jenis-jenis organisme yang hidup di suatu
wilayah.

4. Ekosistem
Ekosistem adalah hubungan timbal balik antara unsur-unsur hayati
dengan nonhayati yang membentuk sistem ekologi. Di dalam ekosistem,
interaksi terjadi antara komponen biotik dan abiotik. Komponen penyusun
ekosistem adalah produsen (tumbuhan hijau), konsumen (herbivora,
karnivora, dan omnivora), detrivores, dekomposer.
Hubungan antara organisme dan lingkungannya menyebabkan
terjadinya aliran energi dalam sistem itu. Selain aliran energi, di dalam
ekosistem terdapat juga struktur atau tingkat trofik (piramida ekologi),
keanekaragaman biotik, serta siklus materi. Dengan adanya interaksi-
interaksi tersebut, suatu ekosistem dapat mempertahankan
keseimbangannya. Apabila keseimbangan ini tidak diperoleh maka akan
mendorong terjadinya dinamika perubahan ekosistem untuk mencapai
keseimbangan baru.
Ciri-ciri ekosistem antara lain memiliki sumber energi yang konstan,
mampu menyimpan energi dalam bentuk materi organik, terdapat daur
materi yang berkesinambungan antara populasi dan lingkungannya, dan
terdapat aliran energi dari satu tingkat ke tingkat yang lainnya.
Komponen-komponen ekosistem terdiri dari :
a. Komponen biotik
Komponen biotik suatu ekosistem merupakan komponen yang
terdiri dari organisme yang dikelompokkan sebagai berikut.
 Berdasarkan cara memperoleh makanan
1) Organisme autotrop, merupakan organisme yang dapat mengubah
bahan anorganik menjadi organik (dapat membuat makanan

7
sendiri). Organisme autotrop dibedakan menjadi dua tipe yaitu
fotoautotrop (cahaya sebagai sumber energi), contohnya tumbuhan
hijau dan kemoautotrop (memanfaatkan reaksi kimia), contohnya
bakteri nitrit dan nitrat.
2) Organisme heterotrop, adalah organisme yang memperoleh bahan
organik dari organisme lain. Contohnya hewan, jamur dan bakteri
non autotrop.
 Berdasarkan kedudukan fungsional dalam ekosistem (Niche) yaitu,
1) Produsen → kelompok organisme yang mampu memanfaatkan
secara langsung energi dari lingkungan abiotik, produsen terbesar
adalah tumbuhan (fotosintesis).
2) Konsumen → dari kelompok herbivora (konsumen pada tingkat
paling bawah atau juga disebut sebagai konsumen primer) hingga
karnivora tingkat 1,2, sampai dengan tingkat puncak.
3) Detritivor → kelompok organisme pemakan detritus (sisa-sisa
bagian tubuh dari tumbuhan ataupun organisme lain yang mati
ditanah).
4) Dekomposer → kelompok organisme yang menguraikan senyawa-
senyawa sisa organisme mati.

b. Komponen abiotik
Komponen abiotik suatu ekosistem merupakan keadaan fisik dan
kimia yang menyertai kehidupan organisme sebagai medium dan substrat
kehidupan, antara lain, tanah, air, udara, tanah, suhu, sinar matahari, garis
lintang, angin dan iklim.

c. Macam-macam ekosistem
 Berdasarkan proses terbentuknya, ekosistem dapat dibedakan
menjadi dua macam, yaitu :
 Ekosistem Alami
Ekosistem alami adalah ekosistem yang proses pembentukan
dan pengembangannya berjalan secara alami tanpa campur tangan
dari pihak lain.
8
 Ekosistem Buatan
Ekosistem buatan adalah ekosistem yang proses pembentukan
dan pengembangannya ditujukan untuk memenuhi kebutuhan
manusia, sehingga ada campur tangan manusia. Contoh: sawah,
kebun, dan kolam ikan.
 Berdasarkan lokasinya, ekosistem dapat dibagi menjadi dua, yaitu
ekosistem darat dan ekosistem air.
 Ekosistem Darat
Ekosistem darat dapat dibagi menjadi beberapa bioma, yaitu
bioma gurun, Bioma padang rumput, Bioma hujan tropis, Bioma
hutan gugur, Bioma taiga, Bioma tundra, dan Bioma sabana.
 Ekosistem air
Ekosistem air terdiri atas:
1) Ekosistem air tawar terdiri atas ekosistem air tenang (contohnya
adalah danau dan rawa) dan ekosistem air mengalir (contonya
adalah sungai).
2) Ekosistem air laut terdiri atas laut, pantai (ekosistem pantai
terletak pada perbatasan antara ekosistem daratdan ekosistem
laut), estuari (estuari (muara) merupakan tempat bersatunya
sungai dengan laut), dan terumbu karang (pada daerah neritik
laut tropis, terdapat suatu komunitas khusus yang terdiri dari
karang batu dan organisme-organisme lainnya).

5. Bioma
Secara umum, bioma ini mirip dengan ekosistem, kasarnya bioma
itu merupakan ekosistem dalam versi yang lebih besar. Kalau ekosistem
merupakan hubungan timbal balik antara makhluk hidup
dengan lingkungannya, sedangkan bioma adalah hubungan timbal balik
antara benda hidupnya saja. Bioma terbentuk karena adanya perbedaan letak
geografis dan astronomis. Lalu, sebenarnya seperti apa bioma itu? Secara
umum, kita bisa mengetahuinya melalui ciri-ciri bioma, salah satunya yaitu
dengan mengecek vegetasi utama. Maksudnya, melihat jenis tumbuhan apa
9
yang paling dominan di tempat itu. Selain itu, bioma juga selalu menempati
wilayah yang luas. Berikut merupakan ciri ciri umum bioma.
 Mudah dikenali hanya dengan melihat vegetasi utamanya.
 Bioma merupakan komunitas klimaks, artinya terdapat vegetasi utama
yang mendominasi kawasan tersebut.
 Terbentuk dari hasil interaksi antara unsur-unsur lingkungan yang
hidup di lingkungan tersebut.
 Bioma merupakan komunitas yang bertahan dalam jangka waktu yang
lama.
 Menempati wilayah atau daerah yang cukup luas.
Di dunia ini, terdapat 7 jenis bioma. Pengelompokannya biasanya
dilakukan berdasarkan jenis tumbuhan yang hidup di sana. Berikut ini
merupakan jenis bioma yang ada di dunia.
a. Bioma Hutan Hujan Tropis
Hutan hujan tropis merupakan bioma dengan vegetasi flora dan
fauna yang paling variatif. Tanahnya subur, dan kalau di film-film,
biasanya sering dikategorikan sebagai ‘hutan belantara’ yang banyak
hewan-hewan anehnya. Meskipun jumlahnya sangat sedikit (iya, hutan
hujan tropis hanya menutupi 2% dari seluruh permukaan bumi), tapi 50%
hewan dan tumbuhan yang ada di bumi hidup di sana. Bayangkan, betapa
beragamnya jenis hewan dan tumbuhan yang ada di sana.
Ciri-ciri hutan hujan tropis diantaranya adalah curah hujan yang
tinggi (1000-2000 mm/tahun), suhu 20⁰C s/d 30⁰C, pohon-pohonnya
besar dan tutupan daunnya lebar, hewan khas yang terdapat di hutan
hujan antara lain orang utan, simpanse, jaguar, dll. Lalu tumbuhan khas
hutan hujan tropis diantaranya ada Liana dan Anggrek. Indonesia sendiri
merupakan negara yang punya tutupan hutan hujan tropis terluas ketiga
di dunia setelah Brazil dan Kongo. Makanya, Indonesia bisa disebut
dengan megabiodiversity country. Ya, karena, punya banyak sekali jenis
hewan dan tumbuhan.
Seperti namanya yang ada kata ‘hujan‘, bioma ini selalu berada
dalam kondisi basah dan lembap yang membuat hutan hujan tropis ini
10
memiliki aroma yang segar. Hal ini disebabkan oleh curah hujan yang
tinggi dan merata. Selain itu, sinar matahari yang didapatkan juga merata
sepanjang tahun, dan 40% oksigen yang ada di dunia diproduksi oleh
hutan hujan tropis.
Lalu, ada di mana aja hutan hujan tropis? Kebanyakan hutan
hujan tropis itu ada di sekitar garis khatulistiwa. Artinya, negara-negara
yang dilewati garis itu akan punya hutan hujan tropis yang banyak.
Berikut peta persebaran hutan hujan tropis.

Gambar 1.1. Peta sebaran hutan hujan tropis (Sumber: wikimedia.org)

b. Bioma Hutan Gugur


Hutan gugur merupakan hutan yang mengalami empat musim,
yaitu panas, dingin, semi, dan gugur. Salah satu ciri khas dari bioma ini
adalah pada ‘kebiasaan’ pepohonannya. Pohon-pohon di hutan gugur
akan meranggas atau menggugurkan daunnya pada saat-saat tertentu.
Pernah tahu kan, soal pohon jati yang menggugurkan daunnya, atau
pohon-pohon sakura di Jepang yang menggugurkan bunganya?
Meranggas dilakukan sebagai fungsi pertahanan dan penyesuaian
diri terhadap lingkungan. Dengan melakukan pengguguran daun, si
pohon dapat mengurangi penguapan air yang biasa terjadi di daun.
Alhasil, pohon punya cadangan air lebih setelah setelah mengugurkan
daunnya. Hutan gugur memiliki ciri-ciri diantaranya curah hujan merata
sepanjang tahun (750-1000 mm/tahun), suhu -2⁰C s/d 18⁰C, tumbuhan
menggugurkan daunnya. Hewan khas yang ada di hutan gugur
11
diantaranya adalah beruang, rusa, dan tupai. Sedangkan tumbuhan khas
hutan gugur antara lain Sakura, maple, dan jati.

Gambar 1.2. Bioma hutan gugur


Hutan gugur ini terletak di 30⁰ - 40⁰ LU dan LS dengan wilayah
beriklim sedang. Contohnya, di Amerika Serikat bagian timur, Asia
Tengah, serta Asia Timur seperti Tiongkok, Korea, dan Jepang.

c. Bioma Taiga
Selanjutnya adalah bioma Taiga. Taiga sendiri berasal dari
bahasa Rusia yang berarti hutan. Tapi, hutan bukan sembarang hutan.
Taiga adalah jenis hutan yang terdiri dari satu spesies yang daunnya
menyerupai jarum. Diantaranya jenis pohon seperti pinus, cemara,
dan spruce.

Gambar 1.3. Bioma taiga


Seperti halnya hutan gugur, taiga juga hutan yang mendapat 4
musim. Namun, periode musim gugur dan seminya sangat sebentar,
sementara musim dinginnya terbilang panjang. Ketika musim dingin, air
12
tanah di taiga bahkan bisa berubah menjadi es. Seperti asal namanya,
bioma hutan taiga banyak ditemukan di kawasan beriklim subartik,
seperti wilayah Skandinavia dan Rusia Timur.
Ciri-ciri bioma taiga diantaranya adalah curah hujan 400-750
mm/tahun, mengalami 4 musim tetapi musim gugur dan musim seminya
sebentar, kayunya paling sering dimanfaatkan sebagai bahan baku kertas,
pohonnya berdaun jarum. Hewan khas yang ada di bioma taiga adalah
beruang, rubah, dan serigala. Tumbuhan khas bioma taiga antara lain
cemara, pinus, dan spruce.

d. Bioma Padang Rumput


Secara umum, padang rumput juga bisa disebut dengan stepa.
Curah hujan di padang rumput tergolong lebih rendah dibanding taiga,
yakni 250-500 mm/tahun. Kondisi tanahnya yang mempunyai porositas
tinggi membuat tanaman sulit mendapatkan air. Alhasil, tanahnya
menjadi tandus dan tidak subur. Dan tumbuhan yang dapat menyesuaikan
diri terhadap lingkungan seperti ini adalah rumput.

Gambar 1.4. Bioma padang rumput


Hewan-hewan yang ada di padang rumput umumnya berjenis
herbivora. Seperti misalnya zebra, bison, kanguru. Kalau vegetarian, itu
biasanya ada di perkotaan. Tapi emang makan rumput aja. Padang
rumput banyak ditemukan di wilayah Afrika, Australia, dan Amerika.

e. Bioma Sabana
Sabana merupakan bioma yang dipenuhi semak belukar dan
pohon. Daerahnya tergolong panas sepanjang tahun dengan curah hujan

13
900-1.500 mm/tahun. Sabana berbeda dengan padang rumput, hal yang
membedakannya adalah di sabana masih ada kumpulan pepohonan besar,
sementara di padang rumput tidak ada.

Gambar 1.5. Bioma sabana


Ciri-ciri bioma sabana adalah suhu yang cenderung hangat
sepanjang tahun, curah hujan 900-1.500 mm/tahun, dengan hewan khas
seperti gajah, zebra, jerapah, dan singa. Sedangkan tumbuhan khas yang
ada di sabana antara lain ada rumput, akasia, dan palem.
Di Indonesia sendiri, kita bisa menjumpai sabana di Taman
Nasional Baluran, Jawa Timur. Satu hal yang unik adalah, sabana dapat
berubah menjadi hutan basah belukar jika terbentuk di daerah yang
intensitas curah hujannya tinggi.

f. Bioma Gurun
Seperti yang kita ketahui, gurun adalah bioma yang sangat kering.
Gurun sangat kering karena curah hujannya di bawah 250 mm per tahun.
Uniknya, gurun cenderung punya cuaca yang ekstrem: yakni sangat
panas di siang hari, tetapi sangat dingin di malam hari. Kelembapan di
daerah gurun juga sangat rendah dan tanahnya sangat tandus karena tidak
bisa menyimpan air.

14
Gambar 1.6. Bioma gurun di Gurun Gobi
Tumbuhan yang tumbuh di gurun sangat sedikit karena tidak
banyak jenis tumbuhan yang bisa bertahan hidup. Salah satu tumbuhan
yang dapat bertahan hidup di bioma gurun adalah kaktus. Bioma gurun
sendiri banyak terdapat di wilayah Asia Barat, Afrika Utara, dan
Australia.

g. Bioma Tundra
Tundra adalah bioma yang paling beda dibandingkan 6 bioma
lainnya. Tundra berasal dari kata Finlandia ‘tunturi’ yang berarti
‘dataran tanpa pohon’. Di tundra tidak ada pohon sama sekali, karena
tundra terletak di lingkar artik dan Greenland, yaitu di belahan bumi utara
yang sangat dingin.

Gambar 1.7. Bioma tundra di Kutub


Dikarenakan suhu dan curah hujannya yang sangat rendah,
wilayah di tundra memiliki musim tumbuh dan nutrisi yang buruk.
Nutrisi utamanya adalah nitrogen dan fosfor.

15
Karena tundra terlalu dingin sebagai tempat hidup pohon, maka
tumbuhan yang hidup di sini hanyalah semak pendek, ganggang, serta
lumut-lumutan. Hewannya pun terbatas oleh hewan-hewan yang cukup
kuat tinggal di suhu ekstrem dingin. Seperti misalnya, beruang kutub,
kambing gunung, dan rubah arktik.

6. Biosfer
Apa itu biosfer? Pengertian biosfer adalah terdiri dari bios dan
sphaira yang keduanya berasal dari bahasa yunani. Bios artinya adalah
kehidupan, sedangkan sphaira artinya adalah lingkungan. Biosfer adalah
fenomena ruang yang melingkupi makhluk hidup, baik itu berupa flora atau
tumbuhan, maupun fauna ataupun hewan. Mudahnya adalah, lapisan yang
dihuni oleh makhluk hidup, dan yang melingkupi semua ruang hidup.
Menurut sumber lain, biosfer memiliki pengertian yaitu anggota
kulit luar bumi yang berisi udara, daratan serta cairan, yang berhubungan
dengan kelangsungan kehidupan biotik. Biosfer bahkan disebut sebagai
sistem global yang menjadi pemersatu semua makhluk hidup dan interaksi
yang terjadi pada mereka. Interaksi itu tak hanya antar makhluk yang hidup
saja. Namun, juga interaksi unsur abiotik yang ada di bumi seperti litosfer
atau batuan, hidrosfer atau air, dan juga atmosfer bumi.
Pada perkembangannya, para ahli juga ikut mendefinisikan apakah
biosfer itu, diantaranya adalah; Menurut KBBI atau Kamus Besar Bahasa
Indonesia, biosfer merupakan bagian dari atmosfer yang paling bawah dan
terletak paling dekat dengan permukaan bumi. Namun, biosfer juga
diartikan sebagai lingkungan bagi segala sesuatu yang hidup, baik itu
manusia, hewan, dan tumbuhan.
Menurut John Wiley, biosfer merupakan anggota zona dari bumi
dimana terdapat kehidupan yang secara alami terbentuk di lapisannya.
lapisan tersebut adalah lapisan atmosfer yang paling rendah. Vladimir
Wanouich Veinadsku mengatakan biosfer memiliki pengertian yaitu,
sebuah sistem terbuka yang berkembang sejak adanya kehidupan makhluk
di bumi ini.

16
Menurut M Allaby, biosfer adalah bagian dari habitat makhluk hidup
yang kemudian membentuk suatu sistem kelompok yang stabil. sistem
tersebut sangat efektif untuk semua ekosistem yang ada di planet bumi.
Dalam praktiknya kajian tentang biosfer ini berfokus pada penyebaran
tumbuhan dan hewan serta apa saja faktor yang berpengaruh terhadap
persebaran tersebut.
Biosfer ini memiliki berbagai manfaat untuk keberlangsungan
makhluk hidup. Berbagai manfaat yang juga menjadi fungsi dari biosfer itu
sendiri diantaranya adalah ; Sumber makanan, sarana penelitian dan
pendidikan, serta sebagai sarana rekreasi.
Pentingnya peranan biosfer ini membuat biosfer disebut-sebut
sebagai zona kehidupan di bumi. Sistem dari biosfer ini merupakan sistem
tertutup yang akan melindungi bumi dari radiasi matahari serta adanya
radiasi kosmik dalam bumi. Jika berdasarkan jenis lapisannya, biosfer
terbagi menjadi tiga jenis. Berikut ini macam-macam biosfer menurut jenis
lapisannya.
a. Atmosfer
Atmosfer merupakan lapisan gas yang mengelilingi planet bumi
yang ditahan oleh gravitasi bumi. Fungsi dari atmosfer adalah untuk
melindungi planet bumi dari berbagai benda asing dari luar bumi.
Biasanya benda-benda tersebut adalah benda dari luar angkasa yang
berukuran besar, seperti pecahan meteor. Atmosfer melindungi
kehidupan di bumi dengan menyerap radiasi ultraviolet matahari,
pemanasan permukaan melalui retensi panas (efek rumah kaca), dan
mengurangi suhu ekstrem di antara siang dan malam.
Pada lapisan ini, atmosfer juga dikenal dengan sebutan lapisan
ozon. Tentu istilah tersebut sangat tidak asing mengingat banyaknya
campaign tentang menjaga lapisan ozon bumi. Sebab, lapisan tersebut
memiliki peranan yang penting untuk melindungi keberlangsungan hidup
di bumi. Kandungan Atmosfer adalah Udara kering yang mengandung
kira-kira (dengan volume) 78,09% nitrogen, 20,95% oksigen, 0,93%
argon, 0,039% karbon dioksida, dan sejumlah kecil gas lainnya.

17
b. Litosfer
Litosfer adalah salah satu nama lapisan yang menyelubungi bumi.
Secara etimologi, litosfer berasal dari kata lithos berarti batu
dan sphere (sphaira) yang berarti bulatan. Oleh karena itu, litosfer
artinya adalah lapisan batuan yang membentuk kulit bumi. Squad,
litosfer merupakan lapisan bumi paling atas setebal 66 km yang terdiri
dari batuan. Oleh karena itu, litosfer sering diartikan sebagai pembentuk
muka bumi yang terdiri dari batuan dan mineral.
Ada 3 jenis batuan penyusun litosfer yaitu batuan beku, batuan
sedimen, dan batuan metamorf.
1) Batuan Beku terbentuk dari magma pijar yang membeku dan menjadi
padat karena proses pendinginan. Ternyata, batuan beku terbagi lagi
menjadi 3 jenis, yaitu Batuan Tubir, Batuan Leleran, dan Batuan
Korok.
2) Batuan Sedimen terbentuk dari endapan dari struktur batuan yang
mudah lepas dan terbawa air, angin, dan es. Lama kelamaan, endapan
tersebut akan menumpuk dan kemudian mengeras, kemudian
terbentuk menjadi batuan. Berdasarkan tempat terjadinya
pengendapan, ada 3 jenis batuan sedimen, yaitu batuan sedimen
kontinental, batuan sedimen marine, dan batuan sedimen lakustre.
Dan ditinjau dari proses pembentukannya batuan sedimen dapat
dikelompokkan menjadi 3 macam juga, yaitu batuan sedimen klastik,
batuan sedimen kimiawi, dan batuan sedimen organik. Selain
berdasarkan proses pembentukannya, batuan sedimen juga dapat
dibagi berdasarkan perantara atau medium. Berdasarkan
perantaranya, batuan sedimen dapat dibagi menjadi 3 yaitu, batuan
sedimen aeris (aeolis), batuan sedimen glasial, batuan sedimen
aquatis.
3) Batuan Metamorf dalah batuan hasil perubahan dari batuan beku dan
batuan endapan yang terjadi akibat proses metamorphosis.
Diantaranya faktor-faktor penyebab perubahan batuan adalah suhu

18
yang tinggi, tekanan tinggi, kombinasi suhu dan tekanan tinggi,
ataupun penambahan bahan lain.
Manfaat lapisan listosfer diantaranya adalah sebagai sumber
energi (minyak bumi dan batu bara), sebagai pemenuhan kebutuhan
industri (besi dan aluminium), sebagai bahan pembuat perhiasan
(mineral, intan, emas, dan perak), sumber energi dan bahan peledak
(uranium), sumber bahan baku pupuk (nitrogen dan fosfat).

c. Hidrosfer
Hidrosfer merupakan unsur dari susunan biosfer yang terdiri dari
air, atau biasa di sebut perairan. Misalnya adalah laut, sungai, samudra
maupun dataran cekung yang diisi air lain.
Peran dari hidrosfer ini sangat penting bagi keberlangsungan
hidup organisme. Sebanyak hampir 70 persen dari mayoritas makhluk
hidup yang ada di bumi, hidup di lingkungan hidrosfer. Tanpa adanya
air, kehidupan tak akan berlangsung. Tiga lapisan penting dari jenis
lapisan biosfer ini dikenal dengan sebutan biosiklus. Jika dikerucutkan
lagi, maka siklus tersebut disebut dengan bioma.
Hidrosfer itu sendiri merupakan lapisan air yang ada di
permukaan bumi. Contohnya seperti laut, sungai, air tanah, dan uap air
yang ada di udara. Nah, keberadaan air di permukaan bumi ini sangat
berkaitan dengan siklus air atau yang dinamakan dengan siklus hidrologi.
Secara umum ada 4 tahapan dalam siklus hidrologi, yaitu :
1) Evaporasi → Permulaan siklus hidrologi yang ditandai dengan
menguapnya air di seluruh permukaan bumi baik yang ada di laut,
sungai, dan danau. Proses penguapan ini dibantu oleh sinar matahari.
2) Transpirasi → Tidak cuma air di permukaan bumi saja yang menguap,
tumbuhan pun juga ikut melakukan penguapan ke udara. Penguapan
yang dilakukan oleh tumbuhan ini yang dinamakan dengan
transpirasi.
3) Kondensasi → Setelah uap-uap air yang berada di angkasa, kemudian
mengembun. Proses pengembunan yang membentuk awan inilah

19
yang disebut dengan kondensasi. Semakin banyak uap air yang
terkumpul, maka semakin banyak awan yang terbentuk.
4) Presipitasi → Awan yang sudah tidak bisa menampung uap air akan
menjadi rintik-rintik hujan uap air yang jatuh ke permukaan bumi
inilah yang disebut dengan presipitasi.

Gambar 1.8. Siklus hidrologi


Siklus ini berlangsung terus-menerus sepanjang tahun. Dengan
adanya siklus ini, ketersediaan air di bumi akan tetap
terjaga. Tidak hanya di laut dan sungai saja cadangan air di permukaan
bumi. Salju dan es yang berada di gunung-gunung pun juga turut
memberikan sumbangsih bagi ketersediaan air di bumi.

C. Rantai Makanan dan Jaring Makanan dalam Hubungannya dengan


Aliran Energi dan Transfer Energi

Proses makan dan dimakan yang diikuti perpindahan energi dari satu
organisme ke organisme lain dalam tingkatan tertentu disebut rantai makanan
(food chain). Tingkatan dalam rantai makanan disebut juga trofik. Tingkat
trofik yang secara mendasar mendukung tingkatan lainnya dalam suatu
ekosistem terdiri dari organisme autotrof yang berperan sebagai produsen
primer.
Berdasarkan komponen tingkat trofiknya, rantai makanan
dibedakan menjadi dua, yaitu rantai makanan perumput merupakan yaitu rantai
makanan yang diawali dari tumbuhan pada trofik awalnya. Contohnya
tumbuhan dimakan belalang, belalang dimakan burung, burung dimakan
20
ular, dan ular dimakan burung elang dan rantai makanan detritus tidak dimulai
dari tumbuhan, tetapi dimulai dari detritus sebagai trofik awalnya dan
seringkali menjadi penghubung utama antara produsen dan konsumen. Contoh
rantai makanan detritus adalah seresah atau dedaunan dimakan cacing tanah,
cacing tanah dimakan ikan, dan ikan dimakan manusia.
Dalam rantai makanan, konsumen pada tingkat trofik tertentu tidak
hanya memakan satu jenis organisme yang ada di tingkat trofik bawahnya.
Hubungan antar-rantai makanan tersebut membentuk susunan yang lebih
kompleks, disebut jaring-jaring makanan (food web). Sehingga rantai makanan
dari produsen → konsumen primer → konsumen sekunder → dan seterusnya.
Organisme yang
menempati tingkat trofik di
bagian bawah merupakan sumber
makanan bagi organisme di
tingkat trofik selanjutnya.

Gambar 2.1. Jaring-jaring makanan

Perubahan bentuk energi ke bentuk energi lain ini dinamakan


transformasi energi. Sedangkan perpindahan energi dari satu tempat ke tempat
lain disebut transfer energi atau aliran energi.
Dalam suatu ekosistem, energi matahari diubah oleh produsen menjadi
makanan bagi konsumen primer. Oleh konsumen primer, makanan yang
diperoleh diubah kembali menjadi energi. Konsumen sekunder juga
melakukan hal yang sama setelah memakan konsumen primer. Namun, tidak
semua makanan yang dikonsumsi diubah menjadi energi ada yang digunakan
untuk pertumbuhan, respirasi seluler, dan ada pula yang dikeluarkan dalam
bentuk feses.Selama proses transfer energi, selalu terjadi pengurangan jumlah
energi setiap melewati suatu tingkat trofik. Pergerakan energi dan materi
melalui ekosistem saling berhubungan karena keduanya berlangsung
melalui transfer zat-zat di dalam rantai makanan.

21
Gambar 2.2. Aliran energi dari satu organisme ke organisme lain (kkal/m 2/tahun).

D. Piramida Ekologi dalam Ekosistem

Piramida ekologi merupakan gambaran yang menunjukkan


hubungan struktur trofik dan fungsi trofik. Berdasarkan fungsinya,
piramida ekologi dibedakan menjadi tiga macam, yaitu piramida jumlah,
piramida biomassa, dan piramida energi.

1. Piramida Jumlah primer lebih besar dari populasi


Penentuan piramida konsumen sekunder lebih besar
jumlah didasarkan pada jumlah dari populasi konsumen tersier.
organisme yang terdapat pada
satuan luas tertentu atau
kepadatan populasi antar
trofiknya dan mengelompokan
sesuai dengan tingkat trofiknya.
Perbandingan populasi antar
trofik umumnya menunjukkan
jumlah populasi produsen lebih
Gambar 3.1. Piramida jumlah
besar dari populasi konsumen

22
2. Piramida Biomassa
Piramida biomassa dibuat berdasarkan pada massa (berat) kering
organisme dari tiap tingkat trofik persatuan luas areal tertentu. Secara
umum perbandingan berat kering menunjukkan adanya penurunan
biomassa pada tiap tingkat trofik. Perbandingan biomassa antar trofik
belum dapat menggambarkan kondisi sebagaimana piramida ekologi.

Gambar 3.2. Piramida biomassa

3. Piramida Energi
Semua energi yang ada di bumi sebenarnya berasal dari satu
sumber yaitu matahari. Energi cahaya matahari diubah menjadi makanan
oleh produsen melalui proses fotosintesis. Energi ini kemudian
dimanfaatkan oleh konsumen primer dan berlanjut sampai konsumen
tersier.
Keadaan ini dalam suatu ekosistem atau
mengisyaratkan adanya produktivitas pada tingkat
pengurangan energi pada trofik.
setiap tingkatan trofik pada
suatu piramida. Piramida
semacam ini disebut sebagai
piramida energi. Piramida
energi mampu memberikan
gambaran akurat
tentang kecepatan aliran energi
Gambar 3.3. Piramida Energi.

23
E. Siklus Biogeokimia dalam Ekosistem
Siklus biogeokimia adalah siklus unsur atau senyawa kimia yang
mengalir dari komponen abiotik ke biotik dan kembali lagi ke komponen
abiotik. Siklus unsur-unsur tersebut tidak hanya melalui organisme, tetapi juga
melibatkan reaksi reaksi kimia dalam lingkungan abiotik.
Macam-macam siklus biogeokimia, seperti siklus karbon, siklus
oksigen, siklus nitrogen, siklus air, siklus fosfor, dan siklus sulfur.

1. Siklus Karbon dan Oksigen

Karbon dan oksigen


merupakan unsur penyusun senyawa
organik. Sumber karbon di alam
berupa CO2 yang terdapat di udara
atau terlarut di dalam air serta
Gambar 4.1. Siklus karbon dan terdapat pada kerak bumi sebagai
oksigen
batu bara, batu kapur, dan gas alam.

CO2 masuk dalam sistem kehidupan pertama kali secara difusi


melalui stomata daun ke jaringan palisade daun. Di jaringan ini CO 2
dipergunakan untuk fotosintesis. Hasil fotosintesis berupa bahan organik
yang mengandung CO2 dan akan mengalir ke dalam ekosistem bersamaan
dengan aliran energi. Fotosintesis juga menghasilkan hasil samping berupa
oksigen, Oksigen selanjutnya akan dipergunakan pada saat respirasi.Pada
proses respirasi, karbohidrat akan diubah kembali menjadi energi, CO 2 dan
H2O. Jalur siklus CO2 dan O2 yang panjang terjadi pada organisme mati
akan diuraikan oleh pengurai (bakteri pembusuk dan jamur saprofit).

2. Siklus Nitrogen
Organisme memerlukan nitrogen untuk pembentukan protein dan
molekul-molekul organik esensial. Nitrogen (N2) di udara sekitar 79%,
Organisme tidak dapat menggunakan secara langsung dalam bentuk N2.
Tumbuhan menggunakan nitrogen dalam bentuk ion nitrat (NO3-) atau ion

24
ammonium (NH4+). Nitrogen di udara dengan bantuan halilintar dapat
difiksasi oleh bakteri dan alga biru sehingga akan berikatan dengan oksigen
dan uap air di udara. Bakteri yang mampu memfiksasi nitrogen ada yang
hidup bebas dalam tanah, yaitu Azotobacter chroococcum, Clostridium
pasteurianum, Rhodospirillium rubrum, dan Rhizobium leguminosorum
(bakteri pemfiksasi nitrogen pada kacang). Peristiwa perubahan nitrogen
yang difiksasi menjadi NH3 (ammonia) disebut amonifikasi.
Setelah terjadi fiksasi dan
amonifikasi, proses berikutnya
adalah nitritasi, yaitu perubahan
(oksidasi) ammonia menjadi
nitrit (NO2-) dengan bantuan
bakteri Nitrosomonas sp dan
Nitrosococcus sp. Dalam bentuk
senyawa nitrit (NO2-) belum
mampu diserap oleh akar
tanaman. Gambar 4.2. Siklus nitrogen

Kemudian nitrit diubah (dioksidasi) menjadi nitrat dalam peristiwa


nitratasi oleh bakteri Nitrobacter sp dan Bactoderma sp. Nitrat (NO3-) yang
terbentuk kemudian dimanfaatkan oleh tumbuhan dengan penyerapan
melalui akar. Rangkaian peristiwa nitritasi dan nitrasi sering disebut
nitrifikasi. Peristiwa pemecahan nitrat menjadi gas nitrogen yang dilepaskan
ke udara disebut denitrifiksasi. Selain denitrifikasi, deamonifikasi terjadi
ketika organisme yang telah mati diuraikan oleh dekomposer sehingga
terbentuk ammonia.

3. Siklus Air
Siklus air atau siklus hidrologi adalah sirkulasi air yang tidak pernah
berhenti. Air mengalami siklus melalui atmosfer, lautan, daratan, dan
organisme. Air dapat mengalami evaporasi, transpirasi, dan respirasi

25
menjadi awan dan melalui kondensasi akan turun menjadi hujan. Air hujan
meresap dalam tanah, masuk ke sungai, dan kembali ke laut. Air dalam
tanah, sungai/danau dimanfaatkan oleh organisme dan akan dikeluarkan lagi
ke lingkungan melalui berbagai proses penguapan, transpirasi, dan respirasi.

Gambar 4.3. Siklus air.

4. Siklus Fosfor
Fosfor di alam terdapat dalam bentuk ion fosfat (PO3-). Ion fosfat di
alam terdapat dalam bebatuan. Ion fosfat dalam bebatuan ini akan terbawa
menuju perairan melalui proses pelapukan bebatuan dan erosi. Adapun di
darat, ion fosfat diserap oleh tumbuhan dari dalam tanah.
Pada hewan, fosfat
dikeluarkan melalui urine dan
feses. Oleh dekomposer, ion
fosfat yang merupakan senyawa
anorganik ini akan diuraikan dan
menjadi fosfor (P) di dalam
tanah. Fosfor di dalam tanah ini
kemudian di ambil kembali oleh
tumbuhan. Proses tersebut akan
Gambar 4.4. Siklus fosfor.
terus berlangsung membentuk
suatu siklus, yang dinamakan
siklus fosfor.

26
5. Siklus Sulfur
Ada empat aliran utama belerang ke atmosfer, yaitu lepasan/produk
bakteri, pembakaran bahan bakar fosil, pengembusan garam-garam laut, dan
pelepasan gas gunung berapi. Sulfur diserap oleh tanaman hampir
seluruhnya dalam bentuk ion sulfat (SO42-) dan hanya sedikit sebagai gas
belerang (SO2-).

Gambar 4.5. Siklus sulfur

F. Pengertian Suksesi dengan Contohnya


Suksesi ekologi adalah suatu proses perkembangan (perubahan),
meliputi struktur spesies dan komunitasnya, yang terarah sehingga dapat
diduga arah perkembangannya. Suksesi mempelajari perubahan vegetasi pada
suatu habitat, dalam perjalanan waktu, hingga tercapai stabilisasi dalam bentuk
vegetasi klimaks-stabil. Berdasarkan kondisi habitat pada awal suksesi, dapat
dibedakan dua macam suksesi, yaitu suksesi primer dan suksesi sekunder.
1. Suksesi Primer
Suksesi primer terjadi jika suatu komunitas mendapat gangguan yang
mengakibatkan komunitas awal hilang secara total sehingga terbentuk habitat
baru. Salah satu contoh suksesi primer yaitu peristiwa meletusnya gunung
Krakatau. Setelah letusan itu, bagian pulau yang tersisa tertutup oleh batu
apung dan abu sampai kedalaman rata – rata 30 m.

27
2. Suksesi Sekunder
Suksesi sekunder terjadi jika suatu gangguan terhadap suatu
komunitas tidak bersifat merusak total tempat komunitas tersebut sehingga
masih terdapat kehidupan / substrat seperti sebelumnya. Gangguan alami
misalnya angina topan, erosi, banjir, kebakaran, pohon besar yang tumbang,
aktivitas vulkanik, dan kekeringan hutan. Gangguan yang disebabkan oleh
kegiatan manusia contohnya adalah pembukaan areal hutan.

28
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan

Ekologi berasal dari bahasa Yunani, yaitu oikos (habitat) dan logos
(ilmu), yang secara umum diartikan ilmu yang mempelajari hubungan antara
makhluk hidup dengan lingkungannya. Ruang lingkupnya meliputi organisme,
populasi, komunitas, ekosistem, dan biosfer. Berdasarkan proses terbentuknya,
ekosistem dibedakan atas ekosistem alami dan buatan. Berdasarkan lokasinya,
ekosistem dibagi menjadi ekosistem darat dan ekosistem air.
Rantai makanan adalah proses makan dan dimakan yang diikuti
perpindahan energi dari satu organisme ke organisme lain dalam tingkatan
tertentu. Hubungan antar-rantai makanan tersebut membentuk susunan yang
lebih kompleks, yang disebut jaring-jaring makanan. Sehingga rantai makanan
dari produsen → konsumen primer → konsumen sekunder → dan seterusnya.
Perubahan bentuk energi ke bentuk energi lain disebut transformasi energi,
perpindahan energi dari satu tempat ke tempat lain disebut transferatau aliran
energi. Piramida ekologi merupakan gambaran yang menunjukkan
hubungan struktur trofikdan fungsi trofik. Piramida ekologi dibedakan atas
piramida jumlah, biomassa, dan energi.
Siklus biogeokimia adalah siklus unsur atau senyawa kimia yang
mengalir dari komponen abiotik ke biotik dan kembali lagi ke komponen abiotik.
Macam-macam siklus biogeokimia, seperti siklus karbon, siklus oksigen, siklus
nitrogen, siklus air, siklus fosfor, dan siklus sulfur. Suksesi ekologi adalah proses
perkembangan struktur spesies dan komunitasnya, yang terarah. Suksesi
mempelajari perubahan vegetasi pada suatu habitat. Berdasarkan kondisi habitat
pada awal suksesi, dapat dibedakan menjadi suksesi primer dan sekunder.

29
B. Saran

Dengan disusunnya makalah ini kami mengharapkan pembacadapat


mengetahui dan memahami ekologi serta dapat memberikan kritik dan saran nya
agar makalah ini dapat menjadi lebih baik dari sebelumnya. Demikian saran
yang dapat penulis sampaikan semoga dapat membawa manfaat bagi semua
pembaca.

30
DAFTAR PUSTAKA

Abdurrahman, Deden. 2008. Buku Pelajaran Biologi Kelompok Pertanian dan


Kesehatan untuk Kelas XI SMK. Bandung: Grafindo Media Pratama.

Anshori, Djoko Martono. 2009. BIOLOGI untuk Sekolah Menengah Atas (SMA)-
Madrasah Aliah (MA) Kelas X. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen
Pendidikan Nasional.

Dwisang, Evi Luvina. 2008. Inti Sari Biologi untuk SMA. Tangerang: Scientific
Press.

Firmansyah, Rikky, Agus MAwardi H., M. Umar Riandi. 2009. Mudah dan Aktif
Belajar Biologi untuk Kelas X Sekolah Menengah Atas/MA. Jakarta: PT
Setia Purna Inves.

Fried, George H., George J. Hademenos. 1999. Schaum’s Outlines Biologi Edisi
Kedua. Jakarta: Erlangga.

Hanum, Chairil. 2009. Ekologi Tanaman. Medan: USU Press.

Kusnadi, Soni Muhsinin, Yayan Sanjaya. 2009. Buku Saku Biologi SMA. Jakarta:
Kawan Pustaka.

Susilowarno, Gunawan, dkk. 2008. Biologi SMA/MA Kls X. Jakarta: Grasindo.

Wardhana, Wisnu Arya. 1994. Teknik Analisis Radioaktivitas Lingkungan.


Yogyakarta: Andi Offset.

Diniari, Embun Bening. 2021. Macam-Macam Bioma di Dunia Beserta Ciri dan
Contohnya | Geografi Kelas 11. ruangguru.com. 9 September 2021.

Diniari, Embun Bening. 2018. Mengenal Lapisan Litosfer Bumi | Geografi Kelas
10. ruangguru.com. 25 Januari 2018.

Heryansyah, Tedy Rizkha. 2019. Mengenal Lapisan Bumi: Hidrosfer | Biologi


Kelas 7. ruangguru.com. 24 Juli 2019.

Elfianis, Rita. 2021. Biosfer Adalah : Pengertian, Jenis, Fungsi, dan Karakteristik.
agrotek.id. 30 Agustus 2021

31

Anda mungkin juga menyukai