Anda di halaman 1dari 37

MODUL DIKSAR

Kelompok :4

Anggota :

1. NoviaRamadhani
2. Brian Ferdian
3. Marcella ZahwaPutriSuhebat
4. ShafiraRamadhani
5. Vera Farihatunnisa
6. Hana MufidaRahmanisa
7. Caroline DesiningtyasArianti
8. EkaEndiIrawan
9. TerynaLorenzitaSetiawan
10. MaulinaKusumawardani
1

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas segala limpahan
karunianya, sehingga kami dapat menyelesaikan modul ini dengan lancar. Didorong oleh niat,
kerja sama, serta kesungguhan untuk saling melengkapi dalam proses penyelesaian modul ini
dengan usaha yang dibangun dalam kelompok serta terciptanya komunikasi yang baik antar
anggota kelompok.

Modul ini kami buat dan kami susun dengan landasan akan cinta alam sekitar.
Menjelajahi alam bukan hanya tentang menikmati keindahannya saja melainkan mengerti apa
itu alam dan bagaimana kehidupan didalamnya serta hal apa saja yang dapat kita lakukan di
alam bebas. Selain itu, memberi informasi ke semua orang bahwa alam bebas bukan hanya
tentang gunung dan hutan. Tetapi, banyak hal yang dapat diketahui didalamnya, banyak hal
yang dapat kita lakukan di alam bebas.

Kami menyadari bahwa terselesaikannya modul ini adalah berkat kerjasama dan
kekompakan kami dalm suatu kelompok untuk bisa membangun komunikasi yang baik
sehingga modul ini selesai. Walaupun tidak menutup kemungkinan jika terkadang kami
mengalami kesulitan dalam mencari materi. Namun itu semua dapat kami atasi secara
bersama sehingga tidak menjadikan hambatan bagi kami dalam menyelesaikan modul ini.
Karena kami yakin dalam suatu tugas kelompok pasti akan ada hambatan baik dari segi
materi maupun adanya perbedaan pendapat antar anggota kelompok. Dan kami juga yakin
bahwa perbedaan pendapat tersebut dapat membuat kami semakin dewasa. Dan itu terbukti
dengan selesainya modul ini.

Selain itu, kami juga menyadari bahwa terdapat kekurangan dalam penulisan modul
ini. Untuk itu, kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari kakak-kakak
pembimbing serta pembaca modul ini. Dan tak lupa kami ucapkan terima kasih kepada
kakak-kakak pembimbing atas saran dan bimbingannya serta untuk semua teman-teman
kelompok 4. Kami berharap modul ini dapat bermanfaat bagi pembaca untuk menambah
wawasan dan pengetahuan.

Semarang, November 2020

Kelompok 4
2

DAFTAR ISI

NO MATERI HAL
1. Kata Pengantar................................................................................. 1
2. Daftar Isi.......................................................................................... 2
3. BAB I
HUTAN PEGUNUNGAN............................................................... 3
A. Latar Belakang..................................................................... 3
B. Definisi dan Pengertian........................................................ 3
C. Proses Kseimbangan Dinamis Pada Hutan.......................... 4
D. Jenis-jenis Hutan.................................................................. 5
E. Pembagian Hutan Berdasarkan Fungsinya.......................... 5
F. Macam-macam Hutan.......................................................... 6
G. Pelestarian Hutan dan Pera Hutan Bagi Masyarakat........... 9
H. Hutan Sebagai Sumber Daya Alam..................................... 10
I. Flora Sub Montana.............................................................. 10
J. Flora Zona Montana............................................................. 11
K. Flora Subalpin...................................................................... 12
L. Jenis Gunung........................................................................ 12
4. BAB II
NAVIGASI DARAT....................................................................... 14
A. Latar Belakang..................................................................... 14
B. Alat yang Digunakan Saat Navigasi Darat.......................... 14
1. Peta ............................................................................... 14
2. Kompas ......................................................................... 19
3. Orientasi peta................................................................. 20
4. Azimuth back azimuth................................................... 20
5. Resection Intersection.................................................... 21
6. Interprestasi dan Analis pada Peta Topografi ............... 21
5. BAB III
SURVIVAL .................................................................................... 23
A. Pengertian dan Devinisi Survival........................................ 23
B. Kebutuhan Survival............................................................. 24
C. Langkah-langkah Tersesat................................................... 25
D. Bahaya-bahaya Survival...................................................... 25
E. Membuat Bivak................................................................... 27
F. Mengatasi Gangguan Binatang........................................... 28
G. Membuat Perangkat (trap)................................................... 29
H. Membaca Jejak.................................................................... 30
I. Air................................................................................... 30
J. Makanan ............................................................................. 31
K. Hubungan Antara Air dan Makanan.................................... 31
L. Tumbuhan yang Dapat Dimakan......................................... 31
M. Api.................................................................................. 32
N. Survival Kit......................................................................... 33
6. PENUTUP....................................................................................... 34
7. DAFTAR PUSTAKA..................................................................... 36
3

BAB I
HUTAN PEGUNUNGAN

A. Latar Belakang
Seperti telah kita ketahui bersama, bahwa hutan merupakan paru- paru bumi tempat
berbagai satwa hidup, hasil tambang dan berbagai sumberdaya lainnya yang bias kita
dapatkan dari hutan yang tak ternilai harganya bagi manusia.

Keberadaan hutan, dalam hal ini  daya dukung hutan terhadap segala aspek
kehidupan manusia,satwa dan tumbuhan sangat ditentukan pada tinggi rendahnya
kesadaran manusia akan arti penting hutan di dalam pemempaatan dan pengelolaan
hutan. Hutan menjadi media hubungan timbal balik antara manusia dan mahluk hidup
lainya dengan fakto- factor alam yang terdiri dari proses ekologi dan merupakan satu
kesatuan siklus yang dapat mendukung kehidupan (Reksohadiprojo, 2000)

B. Definisi dan Pengertian Hutan

Hutan secara konsepsional yuridis dirumuskan di dalam pasal 1 ayat ( 1 )Undang-


undang Nomor 41 Tahun 1999 tentang kehutanan. Menurut Undang – undang tersebut,
Hutan adalah satu kesatuan ekosistem berupa hamparan  lahan berisi sumberdaya alam,
yang satu dengan yang lainnya tidak dapat di pisahkan.

Pengertaian hutan adalah sebuah kawasan yang ditumbuhi dengan lebat oleh
pepohonan dan tumbuhan lainnya.Hutan merupakan suatu kumpulan tumbuhan dan juga
tanaman, terutama pepohonan atau tumbuhan berkayu lain, yang menempati daerah yang
cukup luas.

Hutan adalah suatu areal yang luas dikuasai oleh pohon, tetapi hutan bukan hanya
sekedar pohon. Termasuk didalamnya tumbuhan yang kecil seperti lumut.semak belukar
dan bunga – bunga hutan. Di dalam hutan juga terdapat beranekaragam burung ,serangga
dan berbagai jenis binatang  yang menjadikan hutan sebagai habitatnya.

Menurut Spurr (1973), hutan dianggap sebagai persekutuan antara tumbuhan dan
binatang dalam suatu asosiasi biotis.Asosiasi ini bersama-sama dengan lingkungannya
membentuk suatu sistem ekologis dimana organisme dan lingkungan saling berpengaruh
di dalam suatu siklus energi yang kompleks. Hutan merupakan suatu masyarakat tumbuh
tumbuhan dan hewan yang hidup dalam lapisan dan permukaan tanah, yang terletak pada
4

suatu kawasan dan membentuk suatu ekosistem yang berada dalam keadaan
keseimbangan dinamis.

Dalam hutan Pohon tidak dapat dipisahkan dari hutan, karena pepohonan adalah
vegetasi utama penyusun hutan tersebut. Pohon sendiri adalah tumbuhan cukup tinggi
dengan masa hidup bertahun-tahun. Suatu kumpulan pepohonan dianggap hutan jika
mampu menciptakan iklim dan kondisi lingkungan yang khas setempat, yang berbeda
daripada daerah di luarnya.

C. Proses Keseimbangan Dinamis Pada Hutan                 

Keseimbangan dinamis pada hutan  berkaitan dengan proses-proses yang


berhubungan dengan:

1. Hidrologis

Hidrologis artinya hutan merupakan gudang penyimpanan air dan tempat


menyerapnya air hujan maupun embun yang pada akhirnya akan mengalirkannya ke
sungai-sungai yang memiliki mata air di tengah-tengah hutan secara teratur menurut
irama alam.

2. Iklim

Iklim artinya komponen ekosistem alam yang terdiri dari unsur-unsur hujan (air),
sinar matahari (suhu), angin dan kelembaban yang sangat mempengaruhi kehidupan
yang ada di permukaan bumi, terutama iklim makro maupun mikro.

3. Kesuburan tanah

Kesuburan tanah artinya tanah hutan merupakan pembentuk humus utama dan
penyimpan unsur-unsur mineral bagi tumbuhan lain.

4. Keanekaragam genetic

Keragaman genetic artinya hutan memiliki kekayaan dari berbagai jenis flora dan
fauna.

5. Sumber daya alam

Sumber daya alam artinya hutan mampu memberikan sumbangan hasil alam yang
cukup besar bagi devisa negara, terutama di bidang industri. Selain itu hutan juga
memberikan fungsi kepada masyarakat sekitar hutan sebagai pemenuhan kebutuhan
sehari-hari.
5

6. Wilayah wisata alam

Artinya hutan mampu berfungsi sebagai sumber inspirasi,nilai estetika, etika dan
sebagainya.

D. Jenis-jenis Hutan
1. Hutan Bakau

Hutan bakau adalah hutan yang tumbuh di daerah pantai berlumpur. Contoh : pantai
timur kalimantan, pantai selatan cilacap, dll.

2. Hutan Sabana

Hutan sabana adalah hutan padang rumput yang luas dengan jumlah pohon yang
sangat sedikit dengan curah hujan yang rendah. Contoh : Nusa tenggara.

3. Hutan Rawa

Hutan rawa adalah hutan yang berada di daerah berawa dengan tumbuhan nipah
tumbuh di hutan rawa. Contoh : Papua selatan, Kalimantan, dsb.

4. Hutan Hujan Tropis

Hutan hujan tropis adalah hutan lebat / hutan rimba belantara yang tumbuh di sekitar
garis khatulistiwa / ukuator yang memiliki curah turun hujan yang sangat tinggi. Hutan
jenis yang satu ini memiliki tingkat kelembapan yang tinggi, bertanah subur, humus
tinggi dan basah serta sulit untuk dimasuki oleh manusia. Hutan ini sangat disukai
pembalak hutan liar dan juga pembalak legal jahat yang senang merusak hutan dan
merugikan negara trilyunan rupiah. Contoh : hutan kalimantan, hutan sumatera, dsb.

5. Hutan Musim

Hutan musim adalah hutan dengan curah hujan tinggi namun punya periode musim
kemarau yang panjang yang menggugurkan daun di kala kemarau menyelimuti hutan.

E. Pembagian Hutan Berdasarkan Fungsinya

Pembagian hutan berdasarkan fungsinya dapat di bagi menjadi 4 yaitu :

1. Hutan Wisata
Hutan wisata adalah hutan yang dijadikan suaka alam yang ditujukan untuk
melindungi tumbuh-tumbuhan serta hewan / binatang langka agar tidak musnah / punah
6

di masa depan. Hutan suaka alam dilarang untuk ditebang dan diganggu dialih fungsi
sebagai buka hutan. Biasanya hutan wisata menjadi tempat rekreasi orang dan tempat
penelitian.
2. Hutan Cadangan
Hutan cadangan merupakan hutan yang dijadikan sebagai lahan pertanian dan
pemukiman penduduk. Di pulau jawa terdapat sekitar 20 juta hektar hutan cadangan.

3. Hutan Lindung
Hutan lindung adalah hutan yang difungsikan sebagai penjaga ketaraturan air dalam
tanah (fungsi hidrolisis), menjaga tanah agar tidak terjadi erosi serta untuk mengatur iklim
(fungsi klimatologis) sebagai penanggulang pencematan udara seperti C02 (karbon
dioksida) dan C0 (karbon monoksida). Hutan lindung sangat dilindungi dari perusakan
penebangan hutan membabibuta yang umumnya terdapat di sekitar lereng dan bibir pantai.

4. Hutan Produksi / Hutan Industri


Hutan produksi yaitu adalah hutan yang dapat dikelola untuk menghasilkan sesuatu
yang bernilai ekonomi. Hutan produksi dapat dikategorikan menjadi dua golongan yakni
hutan rimba dan hutan budidaya. Hutan rimba adalah hutan yang alami sedangkan hutan
budidaya adalah hutan yang sengaja dikelola manusia yang biasanya terdiri dari satu jenis
tanaman saja. Hutan rimba yang diusahakan manusia harus menebang pohon denga sistem
tebang pilih dengan memilih pohon yang cukup umur dan ukuran saja agar yang masih
kecil tidak ikut rusak.

F. Macam-macam Hutan
Ada berbagai jenis hutan. Pembedaan jenis-jenis hutan ini pun bermacam-macam
pula.Diantaranya adalah :
1. Menurut asal.                                                                             

Hutan menurut asalnya dibedakan  menjadi : hutan yang berasal dari biji, tunas,
serta campuran antara biji dan tunas.

a. Hutan yang berasal dari biji disebut juga ‘hutan tinggi’ karena pepohonan
yang tumbuh dari   biji cenderung menjadi lebih tinggi dan dapat mencapai
umur lebih lanjut.
b. Hutan yang berasal dari tunas disebut ‘hutan rendah’.
7

c. Hutan campuran, oleh karenanya, disebut ‘hutan sedang’.

Penggolongan lain menurut asal adalah .

a. Hutan perawan (primer)


merupakan hutan yang masih asli dan belum pernah dibuka oleh manusia.
b. Hutan sekunder
adalah hutan yang tumbuh kembali secara alami setelah ditebang atau
kerusakan yang cukup luas.

2. Menurut cara permudaan (tumbuh kembali)

Hutan dapat dibedakan sebagai hutan dengan permudaan alami, permudaan buatan,
dan permudaan campuran.

a. Hutan dengan permudaan alami

berarti bunga pohon diserbuk dan biji pohon tersebar bukan oleh manusia,
melainkan oleh angin,air, atau hewan.

b. Hutan dengan permudaan buatan

berarti manusia sengaja menyerbukkan bunga serta menyebar biji untuk


menumbuhkan kembali hutan.

c. Hutan dengan permudaan campuran

berarti campuran kedua jenis sebelumnya.

3. Menurut susunan jenis

Berdasarkan susunan jenisnya, kita mengenal hutan sejenis dan hutan campuran.

4. Menurut umur

Kita dapat membedakan hutan sebagai hutan seumur (kira-kira berumur sama) dan
hutan tidak seumur. Hutan alam atau hutan permudaan alam biasanya merupakan hutan
tidak seumur. Hutan tanaman boleh jadi hutan seumur atau hutan tidak seumur.

5. Berdasarkan letak geografisnya


a. Hutan tropika, yakni hutan-hutan di daerah katulistiwa
8

b. Hutan temperatur, hutan-hutan di daerah empat musim (antara garis lintang


23,5º – 66º).
c. Hutan boreal, hutan-hutan di daerah lingkar kutub.

6. Berdasarkan sifat-sifat musimannya:


a. Hutan hujan (rainforest), dengan banyak musim hujan.
b. Hutan selalu hijau (evergreen forest)
c. Hutan musim atau hutan gugur daun (deciduous forest)
d. Hutan sabana.(savannah forest), di tempat-tempat yang musim kemaraunya
panjang.

7. Berdasarkan ketinggian tempatnya:


a. Hutan  pantai (beach forest)
b. Hutan daratan rendah (lowland forest)
c. Hutan pegubungan bawah (sub-mountain forest)
d. Hutan peguungan atas (mountain forest)
e. Hutan kabut (mist forest)
f. Hutan elfin (alpine forest)

8. Berdasarkan keadaan tanahnya:


a. Hutan rawa – air tawar  atau hutan rawa (freshwater swamp-forest)
b. Hutan rawa gambut (peat swamp-forest)
c. Hutan rawa bakau, atau hutan bakau(mangrove forest)
d. Hutan kerangas (heath forest)
e. Hutan tanah kapur (limestone forest), dan lainnya

9. Berdasarkan jenis pohon yang dominan:


a. Hutan jati (teak forest), misalnya dijawa timur.
b. Hutan pinus (pine forest), di Aceh.
c. Hutan dipterokarpa (dipterocarp forest), di Sumatra dankalimantan.
d. Hutan ekaliptus (eucalyptus forest) dinusa tenggara. Dll.

10. Berdasarkan sifat-sifat pembuatannya:


9

a. Hutan alam (natural forest)


b. Hutan buatan (man-made forest)

11. Berdasarkan tujuan pengelolaannya:


a. Hutan  produksi
b. Hutan lindung, dikelola untuk melindungi tanah dan tata air
c. Hutan suaka alam, dikelola untuk melindungi kekayaan keanekaragaman
hayati atau keindahan alam
d. Hutan konversi, yakni hutan yang dicadangkan untuk penggunaan lain, dapat
dikonversi untuk pengelolaan non-kehutanan.

G. Pelestarian Hutan

Memelihara pelestarian hutan dapat dilakukan  dengan cara :

1. Reboisasi

yaitu menanami kembali hutan-hutan yang telah gundul. Contohnya reboisasi di


gunung kidul, reboisasi dilampung, reboisasi di lebak, dll

2. Melakukan tebang pilih

yaitu menebang pohon dengan kriteria-kriteria tertentu. Contohnya: menebang


pohon jati yang diameternya sudah 75 cm.

3. Menghindari kebakaran hutan


4. Menetapkan Daerah Perlindungan Alam
Contoh daerah perlindungan Alam di Indonesia :
a. Taman hutan raya dan hutan wisata
b. Cagar Alam
c. Taman nasional
d. Merehabilitasi Satwa Langka

H. Peran Hutan Bagi Masyarakat

Hutan memegang peranan penting dalam kehidupan masyarakat. Salah satunya


adlah meningkatkan ekonomi masyarakat. Peranan hutan dalam rangka peninngkatan
ekonomi masyarakat di realisasikan dalam bentuk antara lain :
10

1. Hutan kemasyarakatan
Berdasarkan keputusan menteri kehutanan dan perkebunan nomor. 677/Kpts-
II/1998, Hutan kemasyrakatan adalah hutan Negara yang dicadangkan atau detetapkan
oleh menteri untuk di kelola oleh masyrakat yang tinggal di dalam dan disekitar hutan
dengan tujuan pemempaatan secara lestari sesuai dengan fungsinya dan menitik
beratkan kepentingan mensejaterakan masyrakat.
2. Hutan rakyat
Hutan rakyat adalah hutan yang tumbuh di atas tanah milik dengan luas
minimal 0.25 ha. Penutupan tanjuk didominasi oleh tanaman perkayuan, dan atau
tanaman tahun pertama minimal 5000 batang ( dephutbun, 1999 ).

Penanaman  pepohonan di tanah milik masyrakat oleh pemiliknya, merupakan salah satu
butir kearipan masyrakat dalam rangka memenuhi berbagai kebutuhan hidupnya.

I. Hutan Sebagai Bagian Sumber Daya Alam

Secara umum klasifikasi sumberdaya alam terbagi kedalam bentuk (zain 1997):

1. Lahan pertanian
2. Hutan dengan aneka ragam hasilnya
3. Lahan alami untuk keindahan, rekreasi atau untuk penelitian ilmiah
4. Perikan laut dan darat
5. Sumber air mineral bahan bakar dan non bahan bakar
6. Sumber energy non-mineral seperti: panas bumi, tenega surya, angin, sumber
tenaga air, gelombang pasang.

Sumber daya alam dapat di bedakan menjadi sumber daya yang dapat diperbarui
atau dapat diisi kembali atau tidak akan habis dan sumber daya dan sumber daya yang
tidak dapat diperbarui atau dipulihkan kembali sebagai mana keadaan semula.Biasanya
kita kelompokan, sebagai renewable resources, seperti hutan, perikanan, hasil
pertaniandan non-renewable reseources, seperti biji mineral, bahan bakar posil dan
sebagainya.
J. Jenis Flora yang dapat ditemukan di Zona Sub Montana antara lain :

 AcronychiatrifoliolataZoll. &Moritzi
11

 AglaiaellipticaBlume
 ArtocarpusaltilisParkinsonFosberg
 BrideliainsulanaHance
 CaryotamitisLour.
 Caryota no Becc.
 PlectocomiaelongataMart. ex Blume
 Schefflerascandens(Blume) R.Vig.
 Sloaneasigun(Blume) K. Schum.
 SolanumgiganteumJacq.
 SymplocosJacq.
 Syzygiumantisepticum(Blume) Merr. &L.M.Perry
 Syzygiumrostratum(Blume) DC.
 TerminaliachebulaRetz.

K. Jenis Flora yang dapat ditemukan dalam Zona Montana :

 Acer laurinumHassk.
 Alangiumrotundifolium(Hassk.) Bloemb.
 ArdisiafuliginosaBlume
 Castanopsisjavanica(Blume) A.DC.
 EngelhardiaserrataBlume
 EngelhardiaspicataLesch. ex Blume
 FicusheterophyllaL.f.
 GlochidionmacrocarpumBlume
 Lithocarpusindutus(Blume) Rehder
 Lithocarpuspseudomoluccus(Blume) Rehder
 LitseanoronhaeBlume
 MelastomaBlume
 MeliosmaferrugineaBlume
 MeliosmaBlume
 MyrsineaffinisA.DC.
 Neonauclealanceolata(Blume) Merr.
 OstodespaniculataBlume
 PavettamontanaReinw. ex Blume
 Syzygiumpolyanthum(Wight) Walp.
 SyzygiumracemosumBlume DC.
 SyzygiumR. Br. ex Gaertn.
 Toonasinensis(A. Juss.) M.Roem.
 Tremaorientalis(L.) Blume
12

L. Jenis Flora yang dapat ditemukan di Zona Subalpin:

 AlbiziaDurazz, 1772
 Archidendronclypearia(Jack) I.C.Nielsen
 ClausenaBurm.f.
 Rapaneahasseltii(Blume ex Scheff.) Mez
 SymplocosacuminataMiq.
 SymplocosribesJungh. & de VrieseRibes
 Vacciniumvaringiaefolium(Bl.) Miq.

M. Jenis-jenis Gunung

Secara garis besar, gunung terbagi ke dalam dua jenis, yaitu gunung berapi atau
gunung aktif dan gunung tidak aktif.

Berdasarkan bentuknya, gunung berapi terbagi ke dalam beberapa jenis yaitu

1. Stratovolcano
Gunung berapi tipe stratovolcano tersusun dari batuan hasil letusan dengan
tipe letusan berubah-ubah, sehingga dapat menghasilkan susunan yang berlapis-lapis
dari beberapa jenis batuan. Selain itu, tipe letusan tersebut juga memberikan bentuk
suatu kerucut besar (raksasa) pada bagian puncak gunung, kadang-kadang bentuknya
tidak beraturan karena letusan terjadi sudah beberapa ratus kali. Kebanyakan gunung
tipe stratovolcano memiliki ketinggian lebih dari 2500 meter di atas permukaan laut.
Contoh dari gunung jenis ini adalah Gunung Merapi.

2. Perisai
Gunung berapi tipe perisai tersusun dari batuan aliran lava yang pada saat
diendapkan masih cair, sehingga tidak sempat membentuk suatu kerucut yang tinggi
(curam). Bentukan dari gunung tipe ini akan berlereng landai dan susunannya terdiri
dari batuan yang bersifat basaltik. Contoh dari gunung berapi jenis ini terdapat di
Kepulauan Hawai.

3. Cinder Cone
13

Gunung berapi tipe cinder cone merupakan gunung berapi yang abu dan
pecahan kecil batuan vulkaniknya menyebar di sekeliling gunung. Sebagian besar
gunung jenis ini membentuk mangkuk di puncaknya. Gunung tipe ini jarang yang
memiliki ketinggian di atas 500 meter dari tanah di sekitarnya.

4. Kaldera
Gunung berapi tipe kaldera terbentuk dari ledakan yang sangat kuat yang
melempar ujung atas gunung sehingga membentuk cekungan. Contoh dari gunung
berapi jenis ini adalah Gunung Bromo.

BAB II

NAVIGASI DARAT

A. Latar Belakang
Navigasi darat merupakan teknik untuk menentukan kedudukan dan arah pada
lintasan perjalanan di medan sebenarnya sekaligus di peta. Navigasi darat lebih
ditekankan pada kegiatan di hutan dan pegunungan. Hal ini dapat juga dilakukan
untuk pencarian atau penyelamatan korban tersesat/kecelakaan.

B. Alat & hal yang dibutuhkan saat melakukan navigasi darat, yaitu :
14

1. Peta
Peta adalah penyajian gambar permukaan bumi pada bidang datar dengan skala dan
kelengkapan tertentu melalui suatu sistem proyeksi. Peta biasanya bertujuan untuk
memberikan gambaran mengenai luas dan bentuk ketampakan alam di permukaan
bumi.
Peta ada berbagai jenis, antara lain :
a. Peta Topografi
Peta Topografi merupakan peta yang menggambarkan bentuk relief
(tinggi rendahnya) permukaan bumi dan biasanya menyajikan data dan
informasi keadaan lapangan secara menyeluruh. Selain itu, peta ini juga harus
bisa menggambarkan keadaan unsur alam maupun unsur buatan di daerah
yang di petakan dengan garis kontur (garis bayangan ketinggian) dengan skala
tertentu. Fungsi peta topografi yaitu untuk menggambarkan bentuk dua dari
tiga dimensi permukaan bumi, menentukan posisi kita terhadap suatu tanda
medan/daerah lain, memberikan informasi mengenai keadaan permukaan dari
elevasi, dan untuk memperkirakan tingkat kecuraman atau kemiringan lereng.

b. Peta Geologi
Peta Geologi merupakan data dan informasi geologi suatu daerah
dengan tingkat kualitas yang tergantung pada skala peta yang digunakan. Peta
geologi juga menggambarkan informasi dasar seperti jenis-jenis batuan,
ketebalan & arah penyebaran batuan, susunan suatu batuan, struktur pelapisan,
kekar & perlipatan. Fungsi peta geologi dapat ditujukan untuk berbagai
keperluan, diantaranya untuk keperluan geologi yang umum, geologi
15

minyak,geologi ekonomi, geohidrologi, geologi Teknik, dan keperluan


lainnya.

c. Peta Morfologi
Peta Morfologi adalah suatu gambaran dari suatu bentang alam
(landscape) yang merekam proses-proses geologi yang terjadi di permukaan
bumi.Metoda pemetaan geomorfologi biasanya dilakukan dengan cara
kombinasi antara penafsiran foto udara (citra satelit), pemetaan lapangan
terhadap bentuk-bentuk bentang alam, analisis laboratorium serta
menggunakan hasil survey yang telah dipublikasikan.
Peta geomorfologi tidak memperlihatkan penyebaran batuan, namun
demikian ada hubungan yang erat antara bentuk bentang alam dengan
bebatuan yang mendasarinya. Peta geomorfologi dapat menunjukkan bagian
dari sejarah bumi, juga bisa dapat menunjukkan sejarah erosi yang
ditinggalkan.Peta geomorfologi disusun berdasarkan hasil interpretasi citra
penginderaan jauh dan pengamatan lapangan yang disajikan dalam bentuk
gambar, melalui proses kartografi. Penyajian peta geomorfologi meliputi
penyiapan peta, sumber data, sistem referensi koordinat, ukuran lembar peta,
pemerian geomorfologi, penyajian peta, simbol, huruf dan angka, warna, serta
garis.
16

d. Peta Tematik
Peta Tematik adalah peta yang memperlihatkan informasi atau data
kualitatif dan atau kuantitatif suatu tema atau maksud atau konsep tertentu,
dalam hubungannya dengan unsur atau detail-detail topografi yang spesifik,
terutama yang sesuai dengan tema peta tersebut.

e. Peta Chorografi
Peta Chorografi adalah peta yang menggambarkan permukaan bumi
secara umum, contohnya atlas. Peta chorografi memiliki beberapa
karakteristik antara lain, menampakan kenampakan alam suatu wilayah,
memberikan keterangan mengenai apa yang ada di permukaan bumi, dalam
peta chorografi biasanya skala yang digunakan hanya sedikit. Peta Chorografi
berfungsi memberikan informasi kepada pembaca mengenai apa saja yang ada
di permukaan bumi dari suatu wilayah.
17

Dahulu sebagian besar para pecinta alam sering menggunakan peta AMS yang
dikeluarkan American Mapping Service yang susah didapatkan. Kemudian menggunakan
peta jankop keluaran jawatan TNI yang terbatas kesediaannya. Sekitar 3 dekade lalu para
pecinta alam menggunakan peta keluaran bakosurtanal (sekarang BIG) yang bisa dan mudah
didapatkan dengan membeli di beberapa universitas negeri. BIG mengeluarkan peta yang
berjudul Peta Rupa Bumi Indonesia (RBI).

Unsur-unsur dalam peta, antara lain :

a. Judul Peta
Judul peta memuat isi peta. Membaca judul peta seseorang dapat
segera mengetahui data daerah mana yang tergambar dalam peta. Judul peta
umumnya diletakkan di tengah bagian atas peta.
b. Sumber dan Tahun
Sumber peta juga unsur yang tak kalah penting dari unsur-unsur
lainnya, dengan adanya sumber peta itu menunjukan kevalidan dan keakuratan
data sebuah peta, apakah dari sumber yang terpercaya atau tidak.Sumber peta
adalah nama perseorangan atau lembaga yang menerbitkan peta tersebut,
misalnya Bakosurtanal, BPN, dan Jawatan Topografi Angkatan Darat,
sementara tahun pembuatan berkaitan dengan kondisi kesesuaian faktual
keadaan sebenarnya dengan data yang digambarkan pada peta.
c. Daerah yang dicakup (muka peta)
Muka peta merupakan bagian pokok peta yang menunjukan sejumlah
obyek yang ada di daerah tertentu dan termasuk informasi tersebut.
d. Skala
Skala adalah perbandingan jarak antara dua titik di peta dengan jarak
sebenarnya dan satuan ukuran yang sama. Bila ingin menyajikan data rinci
18

maka digunakan skala besar, misalnya 1: 5.000. Sebaliknya, apabila ingin


ditunjukkan hubunganketampakan secara keseluruhan maka digunakan skala
kecil, misalnyakala 1:1.000.000. Contoh, skala untuk peta yang memiliki skala
1: 100.000, artinya adalah jarak 1 cm di peta sama dengan 100.000cm atau 1
km pada jarak sebenarnya di permukaan bumi.Penulisan skala pada peta dapat
berupa skala angka atau skala
garis (skala grafis).

e. Legenda
Legenda adalah Suatu daftar atau tabel yang menunjukkan tanda-tanda
atau simbol-simbol konvensional yang digunakan pada peta disertai warna
dandeskripsinya ditampilkan di sebelah kanan tengah dari peta. legenda pada
peta harus menerangkan arti dari simbol-simbol yang terdapat pada peta.
Legendaharus menjadi alat untuk mempermudah dan membantu pemahaman
parapembaca terhadap isi peta. Umumnya, legenda diletakkan di pojok
kiribawah peta, namun dapat juga diletakkan pada bagian lain, selama
tidakmengganggu kenampakan maupun estetik peta secara keseluruhan.

f. Keterangan Orientasi Peta


Tanda orientasi sering pula dinamakan diagram petunjuk arah.
Kelengkapan peta ini sangat penting artinya bagi para pembaca atau
pengguna peta, terutama untuk menunjukkan posisi dan arah suatu titik
19

maupun wilayah. Tanda orientasi berguna untuk menunjukkan arah Utara,


Selatan, Timur, dan Barat.

g. Grid Lintang Bujur


Garis astronomis baik bujurmaupun lintangnya harus ada karena
berfungsi untuk menentukan letakabsolut suatu tempat. Garis ini cukup berupa
titik pada garis tepi yangberupa derajat, menit, dan detik.
h. Indeks atau petunjuk letak peta
Petunjuk letak peta menunjukkan nomor dan nama lembar peta
terhadap nomor dan lembar peta di sekelilingnya.
2. Kompas
Kompas adalah alat penunjuk arah. Karena sifat kemagnetannya, jarum
kompas akan selalu menunjuk arah utara-selatan. Tetapi arah yang ditunjuk oleh
jarum kompas merupakan arah utara magnetis bumi, bukan utara sebenarnya. Kompas
dipakai dengan posisi horizontal sesuai dengan arah garis medan magnet bumi. Dalam
memakai kompas, perlu dijauhkan dari benda-benda yang mengandung logam, seperti
pisau, golok, karabiner, tiang tenda, jam tangan dan lainnya. Kehadiran benda-benda
tersebut akan mempengaruhi jarum kompas sehingga ketepatannya akan berkurang.
Secara fisik kompas terdiri atas :
a. Badan
b. Jarum
c. Skala penunjuk
20

3. Orientasi Peta
Orientasi peta adalah menyamakan kedudukan peta dengan medan
sebenarnya. Langkah-langkah orientasi peta yaitu :
a. Cari tempat terbuka agar dapat melihat tanda-tanda medan yang mencolok
b. Letakkan peta pada bidang datar
c. Samakan utara peta dan utara kompas, dengan ini letak peta akan sesuai dengan
bentang alam yang dihadapi
d. Cari tanda-tanda medan yang paling menonjol di sekeliling dan temukan tanda-
tanda medan tersebut di dalam peta. Lakukan untuk beberapa tanda medan
e. Ingat tanda-tanda medan itu., bentuknya dan tempatnya di medan sebenarnya
maupun di peta. Ingat hal-hal yang khas dari setiap tanda medan.
4. Azimuth dan Back Azimuth
Azimuth atau bearing adalah sudut antara satu titik dan arah utara dari seorang
pengamat. Sedangkan, Back Azimuth kebalikan dari Azimuth.Pengamat dimanapun
berada adalah titik pusat dari suatu lingkaran imajiner, azimuth disebut juga kompas.
Bila berjalan dari suatu titik ke titik lain dengan sudut kompas tetap maka harus
diusahakan agar lintasannya berupa satu garis lurus. Langkah-langkah azimuth dan
back azimuth sebagai berikut :
a. Titik awal dan titik akhir di plot peta. Tarik garis lurus dan hitung sudut yang
menjadi arah perjalanan (sudut kompas). Hitung juga sudut dari titik akhir ke titik
awal, kebalikan arah perjalanan. Sudut yang terakhir ini adalah sudut back
azimuth.
21

b. Perhatikan tanda medan yang menyolok pada titik awal perjalanan (pohon besar,
pohon tumbang, longsoran tebing, susunan pohon yang khas, ujung kampong dan
sebagainya)
c. Bidikkan kompas sesuai dengan arah perjalanan kita (sudut kompas). Perhatikan
tanda medan lain di ujung lintasan yang akan dilalui pada arah itu
d. Setelah sampai pada tanda medan itu, bidikkan kompas kembali ke belakang
(sudut back azimuth) untuk mengecek apakah berada pada lintasan yang
diinginkan. Bergeserlah ke kiri atau ke kanan untuk mendapatkan back azimuth
yang benar.
e. Seringkali tidak ada tanda medan yang dapat dijadikan sasaran. Dalam hal ini,
anda dan seorang rekan akan menjadi tanda tersebut.

Menentukan Back Azimuth adalah apabila azimuth lebih dari 180 derajat maka
dikurangi 180 derajat, sedangkan jika azimuth kurang dari 180 derajat maka ditambah 180
derajat.

5. Resection/Reseksi
Reseksi adalah menentukan posisi kota pada peta. Langkah-langkah reseksi,
yaitu sebagai berikut :
a. Utarakan peta (menggunakan kompas)
b. Orientasi peta (perhatikan tanda medan)
c. Membidik (rumus : hasil > 180, -180 dan hasil < 180, +180)
6. Intersection/Intersesksi
Interseksi adalah menentukan posisi suatu objek pada peta. Interseksi
digunakan untuk mengetahui/memastikan posisi suatu benda yang terlihat di
lapangan, tetapi sukar untuk dicapai. Langkah-langkah untuk menentukan interseksi
sebagai berikut :
a. Lakukan orientasi dan pastikan posisi kita
b. Bidik objek yang kita amati
c. Pindahkan sudut yang didapat ke peta
d. Bergerak ke posisi lain, dan pastikan posisi tersebut di peta
e. Perpotongan garis perpanjangan dari dua sudut yang didapat adalah posisi objek
yang dimaksud.
7. Interpretasi dan Analisa Peta Topografi
22

Interpretasi dan Analisa Peta dapat dilakukan dari :


a. Informasi dasar peta
Seperti judul peta, tahun peta, legenda, lokasi daerah, titik ekstrim,
perpotongan sungai, jalan, ketinggian suatu titik, kerapatan kontur, karakter
medan, kemiringan (terjal/landai), vegetasi. Dll.
b. Tanda Medan

Melakukan analisa bentuk kontur yang tergambar pada peta untuk


mendapatkan gambaran medan sebenarnya.
23

BAB III
SURVIVAL

A. Pengertian Survival
Survival berasal dari kata survive yang berarti mampu mempertahankan diri
dari keadaan tertentu .dalam hal ini mampu mempertahankan diri dari keadaan
yang buruk dan kritis. Survivor adalah orang yang sedang mempertahankan diri
dari keadaan yang buruk.mengapa Ada Survival ? Timbulnya kebutuhan survival
karena adanya usaha manusia untuk keluar dari kesulitan yang dihadapi.
Kesulitan-kesulitan tsb antara lain :
a. Keadaan alam (cuaca dan medan)
b. Keadaan mahluk hidup disekitar kita (binatang dan tumbuhan)
c. Keadaan diri sendiri (mental, fisik, dan kesehatan)

Banyaknya kesulitan-kesulitan tsb biasanya timbul akibat kesalahan-kesalahan kita sendiri.


dalam keadan tersebut ada beberapa faktor yang menetukan seorang Survivor mampu
bertahan atau tidak., antara lain :

a. Mental ,kurang lebih 80% kesiapan kita dalm survival terletak dari kesiapan mental
kita.
b. Perlengkapan
c. Teknik survival.

B. Devinisi Survival

Arti survival sendiri terdapat berbagai macam versi, yang akan kita bahas di sini hanyalah
menurut versi pencinta alam

S : Sadar dalam keadaan gawat darurat

U : Usahakan untuk tetap tenang dan Gunakan akal sehat

R : Rasa takut dan putus asa hilangkan

V : Vitalitas tingkatkan

I : Ingin tetap hidup dan selamat itu tujuannya


24

V : Variasi alam bisa dimanfaatkan

A : Asal mengerti, berlatih dan tahu caranya

L : Lancar, slaman, slumun, slamet

Jika anda tersesat atau mengalami musibah, ingat-ingatlah arti survival tsb, agar dapat
membantu anda keluar dari kesulitan. Dan yang perlu ditekankan jika anda tersesat yaitu
istilah “STOP” yang artinya :

S : Stop & seating / berhenti dan duduklah

T : Thingking / berpikirlah

O : Observe / amati keadaan sekitar

P : Planning / buat rencana mengenai tindakan yang harus dilakukan

C. Kebutuhan Survival

Yang harus dipunyai oleh seorang survivor

1. Sikap mental
a. Semangat untuk tetap hidup
b. Kepercayaan diri
c. Akal sehat
d. Disiplin dan rencana matang
e. Kemampuan belajar dari pengalaman

2. Pengetahuan
a. Cara membuat bivak
b. Cara memperoleh air
c. Cara mendapatkan makanan
d. Cara membuat api
e. Pengetahuan orientasi medan
f. Cara mengatasi gangguan binatang
g. Cara mencari pertolongan
25

3. Pengalaman dan latihan


a. Latihan mengidentifikasikan tanaman
b. Latihan membuat trap, dll

4. Peralatan
a. Kotak survival
b. Pisau jungle , dll

5. Kemauan belajar

D. Langkah yang Harus Ditempuh Bila Tersesat :


1. Mengkoordinasi anggota
2. Melakukan pertolongan pertama
3. Melihat kemampuan anggota
4. Mengadakan orientasi medan
5. Mengadakan penjatahan makanan
6. Membuat rencana dan pembagian tugas
7. Berusaha menyambung komunikasi dengan dunia luar
8. Membuat jejak dan perhatian
9. Mendapatkan pertolongan

E. Bahaya-bahaya dalam Survival

Banyak sekali bahaya dalam survival yang akan kita hadapi, antara lain :

1. Ketegangan dan panik

Pencegahan :

a. Sering berlatih
b. Berpikir positif dan optimis
c. Persiapan fisik dan mental
2. Matahari / panas
26

a. Kelelahan panas
b. Kejang panas
c. Sengatan panas
 Keadaan yang menambah parahnya keadaan panas :
o Penyakit akut/kronis
o Baru sembuh dari penyakit
o Demam
o Baru memperoleh vaksinasi
o Kurang tidur
o Kelelahan
o Terlalu gemuk
o Penyakit kulit yang merata
o Pernah mengalami sengatan udara panas
o Minum alkohol
o Dehidrasi
 Pencegahan keadaan panas :
o Aklimitasi
o Persedian air
o Mengurangi aktivitas
o Garam dapur
o Pakaian :
o Longgar
o Lengan panjang
o Celana pendek
o Kaos oblong

3. Serangan penyakit
a. Demam
b. Disentri
c. Typus
d. Malaria
27

4. Kemerosotan mental

Gejala : Lemah, lesu, kurang dapat berpikir dengan baik, histeris

Penyebab : Kejiwaan dan fisik lemah dan keadaan lingkungan mencekam

Pencegahan : Usahakan tenang dan banyak berlatih

5. Bahaya binatang beracun dan berbisa

Keracunan

Gejala : Pusing dan muntah, nyeri dan kejang perut, kadang-kadang

mencret, kejang-kejang seluruh badan, bisa pingsan.

Penyebab : Makanan dan minuman beracun

Pencegahan : Air garam di minum

Minum air sabun mandi panas

Minum teh pekat

Di tohok anak tekaknya

6. Keletihan amat sangat

Pencegahan : Makan makanan berkalori dan membatasi kegiatan

7. Kelaparan
8. Lecet
9. Kedinginan

Untuk penurunan suhu tubuh < 30° C bisa menyebabkan kematian

F. Membuat Bivak (Shelter)


1. Tujuan : untuk melindungi dari angin, panas, hujan, dingin
2. Macam :
28

a. Shelter asli alam


b. Gua yang bukan tempat persembunyian binatang
c. Tidak ada gas beracun
d. Tidak mudah longsor
e. Shelter buatan dari alam
f. Shelter buatan
3. Syarat bivak :
a. Hindari daerah aliran air
b. Di atas shelter tidak ada dahan pohon mati/rapuh
c. Bukan sarang nyamuk/serangga
d. Bahan kuat
e. Jangan terlalu merusak alam sekitar
f. Terlindung langsung dari angin

G. Mengatasi Gangguan Binatang

binatang penggangu

1. Nyamuk
a. Obat nyamuk, autan, dll
b. Bunga kluwih dibakar
c. Gombal dan minyak tanah dibakar kemudian dimatikan sehingga asapnya bisa
mengusir nyamuk
d. Gosokkan sedikit garam pada bekas gigitan nyamuk

2. Laron

Mengusir laron yang terlalu banyak dengan cabe yang digantungkan

3. Lebah
a. Oleskan air bawang merah pada luka berkali-kali
b. Tempelkan tanah basah/liat di atas luka
c. Jangan dipijit-pijit
d. Tempelkan pecahan genting panas di atas luka
29

4. Lintah
a. Teteskan air tembakau pada lintahnya
b. Taburkan garam di atas lintahnya
c. Teteskan sari jeruk mentah pada lintahnya
d. Taburkan abu rokok di atas lintahnya

5. Semut
a. Gosokkan obat gosok pada luka gigitan
b. Letakkan cabe merah pada jalan semut
c. Letakkan sobekan daun sirih pada jalan semut
a. Kalajengking dan lipan
d. Pijatlah daerah sekitar luka sampai racun keluar
e. Ikatlah tubuh di sebelah pangkal yang digigit
f. Tempelkan asam yang dilumatkan di atas luka
g. Bobokkan serbuk lada dan minyak goreng pada luka
h. Taburkan garam di sekeliling bivak untuk pencegahan

6. Ular

Pembahasan lebih lanjut dalam materi medis praktis

H. Membuat Perangkap (Trap)

1. Macam-macam trap :
a. Perangkap model menggantung
b. Perangkap tali sederhana
c. Perangkap lubang jerat
d. Perangkap menimpa
e. Apace foot share

2. Bahan :
a. tali/kawat
30

b. Umpan
c. Batang kayu
d. Cabang pohon

I. Membaca Jejak
1. Jenis :
a. Jejak buatan : dibuat oleh manusia
b. Jejak alami : tanda jejak sebagai tanda keadaan lingkungan

Jejak alami biasanya menyatakan tentang :

 Jenis binatang yang lewat


 Arah gerak binatang
 Besar kecilnya binatang
 Cepat lambatnya gerak binatang
 Membaca jejak alami dapat diketahui dari :
 Kotoran yang tersisa
 Pohon atau ranting yang patah
 Lumpur atau tanah yang tercecer di atas rumput

J. Air

Seseorang dalam keadaan normal dan sehat dapat bertahan sekitar 20 – 30 hari tanpa makan,
tapi orang tsb hanya dapat bertahan hidup 3 – 5 hari saja tanpa air.

1. Air yang tidak perlu dimurnikan :


a. Hujan
 Tampung dengan ponco atau-daun yang lebar dan alirkan ke tempat penampungan
 Dari tanaman rambat/rotan
 Potong setinggi mungkin lalu potong pada bagian dekat tanah, air yang menetes dapat
langsung ditampung atau diteteskan ke dalam mulut
b. Dari tanaman
 Air yang terdapat pada bunga (kantung semar) dan lumut
 Air yang harus dimurnikan terlebih dahulu :
 Air sungai besar
31

 Air sungai tergenang


 Air yang didapatkan dengan menggali pasir di pantai (+ 5 meter dari batas pasang
surut)
 Air di daerah sungai yang kering, caranya dengan menggali lubang di bawah batuan
 Air dari batang pisang, caranya tebang batang pohon pisang, sehingga yang tersisa
tinggal bawahnya lalu buat lubang maka air akan keluar, biasanya dapat keluar
sampai 3 kali pengambilan

K. Makanan
1. Patokan memilih makanan :
a. Makanan yang di makan kera juga bisa di makan manusia
b. Hati-hatilah pada tanaman dan buah yang berwarna mencolok
c. Hindari makanan yang mengeluarakan getah putih, seperti sabun kecuali sawo
d. Tanaman yang akan dimakan di coba dulu dioleskan pada tangan-lengan-bibir-
lidah, tunggu sesaat. Apabila aman bisa dimakan
e. Hindari makanan yang terlalu pahit atau asam

L. Hubungan air dan makanan


1. Untuk air yang mengandung karbohidrat memerlukan air yang sedikit
2. Makanan ringan yang dikemas akan mempercepat kehausan
3. Makanan yang mengandung protein butuh air yang banyak

M. Tumbuhan yang dapat dimakan


1. Dari batangnya :
a. Batang pohon pisang (putihnya)
b. Bambu yang masih muda (rebung)
c. Pakis dalamnya berwarna putih
d. Sagu dalamnya berwarna putih
e. Tebu
2. Dari daunnya :
a. Selada air
32

b. Rasamala (yang masih muda)


c. Daun mlinjo
3. Akar dan umbinya :

Ubi jalar, talas, singkong

4. Buahnya :

Arbei, asam jawa, juwet

5. Tumbuhan yang dapat dimakan seluruhnya :

Jamur merang, jamur kayu

 Ciri-ciri jamur beracun :


 Mempunyai warna mencolok
 Baunya tidak sedap
 Bila dimasukkan ke dalam nasi, nasinya menjadi kuning
 Sendok menjadi hitam bila dimasukkan ke dalam masakan
 Bila diraba mudah hancur
 Punya cawan/bentuk mangkok pada bagian pokok batangnya
 Tumbuh dari kotoran hewan
 Mengeluarkan getah putih

6. Binatang yang bisa dimakan

Belalang,Jangkrik,Tempayak putih (gendon) ,Cacing ,Jenis burung ,Laron ,Lebah ,


larva, madu ,Siput,Kadal (bagian belakang dan ekor) , Katak hijau ,Ular (1/3 bagian tubuh
tengahnya) ,Binatang besar lainnya

7. Binatang yang tidak bisa dimakan


a. Mengandung bisa : lipan dan kalajengking
b. Mengandung racun : penyu laut
c. Mengandung bau yang khas : sigung

N. Api
33

Bila mempunyai bahan untuk membuat api, yang perlu diperhatikan adalah jangan
membuat api terlalu besar tetapi buatlah api yang kecil beberapa buah, hal ini lebih baik dan
panas yang dihasilkan merata.

1. Dengan lensa / Kaca pembesar


2. Fokuskan sinar pada satu titik dimana diletakkan bahan yang mudah terbakar
3. Gesekan kayu dengan kayu.
4. Cara ini adalah cara yang paling susah, caranya dengan menggesek-gesekkan dua
buah batang kayu sehingga panas dan kemudian dekatkan bahan penyala, sehingga
terbakar
5. Busur dan gurdi
6. Buatlah busur yang kuat dengan mempergunakan tali sepatu atau parasut, gurdikan
kayu keras pada kayu lain sehingga terlihat asap dan sediakan bahan penyala agar
mudah tebakar.
7. Bahan penyala yang baik adalah kawul terdapat pada dasar kelapa, atau daun aren

O. Survival kit

Survival kit adalah perlengkapan untuk survival yang harus dibawa dalam perjalanan :

1. Perlengkapan memancing
2. Pisau
3. Tali kecil
4. Senter
5. Cermin suryakanta, cermin kecil
6. Peluit
7. Korek api yang disimpan dalam tempat kedap air
8. Tablet garam, norit
9. Obat-obatan pribadi
34

PENUTUP
KESIMPULAN
 Pengertian hutan adalah sebuah kawasan yang ditumbuhi dengan lebat oleh
pepohonan dan tumbuhan lainnya.Hutan merupakan suatu kumpulan tumbuhan dan
juga tanaman, terutama pepohonan atau tumbuhan berkayu lain, yang menempati
daerah yang cukup luas.Dalam hutan Pohon tidak dapat dipisahkan dari hutan,
karena pepohonan adalah vegetasi utama penyusun hutan tersebut. Pohon sendiri
adalah tumbuhan cukup tinggi dengan masa hidup bertahun-tahun. Suatu kumpulan
pepohonan dianggap hutan jika mampu menciptakan iklim dan kondisi lingkungan
yang khas setempat, yang berbeda daripada daerah di luarnya. Di dalam hutan
banyak sekali sumber daya alam yang dapat kita temui dan kita dapatkan. Sumber
daya alam dapat di bedakan menjadi sumber daya yang dapat diperbarui atau dapat
diisi kembali atau tidak akan habis dan sumber daya dan sumber daya yang tidak
dapat diperbarui atau dipulihkan kembali sebagai mana keadaan semula.Biasanya
kita kelompokan, sebagai renewable resources, seperti hutan, perikanan, hasil
pertaniandan non-renewable reseources, seperti biji mineral, bahan bakar posil dan
sebagainya.
 Navigasi darat merupakan teknik untuk menentukan kedudukan dan arah pada
lintasan perjalanan di medan sebenarnya sekaligus di peta. Navigasi darat lebih
ditekankan pada kegiatan di hutan dan pegunungan. Hal ini dapat juga dilakukan
untuk pencarian atau penyelamatan korban tersesat/kecelakaan.Alat & hal yang
dibutuhkan saat melakukan navigasi darat, yaitu : Peta, Kompas, Orientasi peta,
Azimuth dan Back azimuth, Resection, Intersection, Interpretasi dan Analisa peta
topografi.
 Survival berasal dari kata survive yang berarti mampu mempertahankan diri dari
keadaan tertentu .dalam hal ini mampu mempertahankan diri dari keadaan yang
buruk dan kritis. Survivor adalah orang yang sedang mempertahankan diri dari
keadaan yang buruk.mengapa Ada Survival ? Timbulnya kebutuhan survival karena
adanya usaha manusia untuk keluar dari kesulitan yang dihadapi.
35

SARAN

 Kami dari Kelompok 4 menyadari bahwa modul ini masih memiliki kekurangan
dalam beberapa bagian yang mungkin kurang sesuai atau bahkan kurang akan
materinya. Sehingga adanya modul ini kami berharap, kita semua bersama-sama
untuk saling membenahi atas segala kekurangan dalam modul ini. Namun kami yakin,
modul ini banyak memberikan manfaat bagi pembaca dan terdapat banyak pokok
bahasan yang dapat membantu para pembaca dalam memahami materi yang ada
dalam modul ini. Kami berharap modul ini dapat dijadikan wawasan para pembaca
untuk mengembangkan pengetahuannya dan segala materi yang tertuang dalam modul
ini dapat tersampaikan dengna jelas bagi para pemabaca sehingga pembaca paham
akan ilmu yang terkandung dalam materi ini.
36

DAFTAR PUSTAKA

 https://gitapala.tp.ugm.ac.id/2014/09/19/standar-operasional-prosedur-divisi-hutan-
gunung/
 MAPALA PMK UNM

Basecamp Komp. BTN Tabaria Blok A23 No.11 Makassar, Sulawesi Selatan. Hp/WA :
0852-9800-4613

https://mapalapmkunm.wordpress.com/materi-materi-pa/materi-survival/

 https://scholar.google.co.id/scholar?hl=id&as_sdt=0%2C5&q=pengertian+peta&btnG

https://lib.unnes.ac.id/27248/1/3201411019.pdf

http://file.upi.edu/Direktori/FPIPS/JUR._PEND._GEOGRAFI/132314541-
LILI_SOMANTRI/panduan_navigasi_darat.pdf

Anda mungkin juga menyukai