Anda di halaman 1dari 74

INTERNATIONAL

CONFERENCE
Medical Record and Health
Information Department
Health Polytechnic
Of Semarang
Theme:
The Hospital’s
Chalenges to
Claims of Covid-19
Patient Care
PROSES
dan
Verifikasi Klaim
Pasien Corona
Virus Disease 19
(Covid 19)
di
Teguh Redy Senjaya RUMAH SAKIT
Latar
Belakang
• Infeksi virus Corona
disebut COVID-19 (Corona
Virus Disease 2019) dan
pertama kali ditemukan di
kota Wuhan, China pada
akhir Desember 2019.
• Virus ini menular dengan
sangat cepat dan telah
menyebar ke hampir
semua negara, termasuk
Indonesia, hanya dalam
waktu beberapa bulan.
• Covid-19 telah dinyatakan
oleh WHO sebagai
kedaruratan Kesehatan
Masyarakat yang
meresahkan dunia.
Diharapkan
Tujuan umum
peserta dapat
memahami
tentang
Proses dan
Verifikasi
pasien
Covid19
Di Rumah Sakit
Proses

Covid 19
Proses Klaim Pasien Covid 19
Penegakkan Diagnosis
Verifikasi Internal

Ajukan
1 2 3 4 5 Klaim

Pencatatan Coding dan entry Klaim


Covid
Pencatatan

Menurut Sujudi,(2000)
‘’pendokumentasian informasi medis seorang pasien termasuk pasien korban
kerusuhan/bencana ke dalam rekam medis harus tepat waktu, up to date, cermat,
lengkap, dipercaya, dan obyektif. Hal ini mengingat informasi tersebut merupakan
bukti sah dan otentik yang dapat memberikan perlindungan hukum’’.
‘’Medical
record are
witnesses
whose
memories
never die ‘’
(Guwandi,
2005:54)
‘’ One line
of faded blue
ink is worth
1000
memories ‘’
(Guwandi, 2005:54)
.
Sumber data pencatatan awal pasien Covid 19
adalah penerimaan pasien/ Pendaftaran, baik :
Penerimaan pasien Rawat jalan, rawat Inap
maupun gawat darurat
Pasien Confirm/ suspect/ Probable (ODP/PDP)
Petugas Pendaftaran mendaftarkan kedalam SIMRS
dengan sumber data kartu Identitas pasien yang
sudah di capture dan dikirim by phone.
Petugas
Mendaftarkan
langsung
pasien yang
datang
sendiri/ tanpa
rujukan
Penegakkan
Diagnosis
Kasus Covid 19
Kasus Suspek
Seseorang yang memiliki salah satu
dari kriteria berikut:
1. Orang dengan Infeksi Saluran
Pernapasan Akut (ISPA) DAN
pada 14 hari terakhir sebelum
timbul gejala memiliki riwayat
perjalanan atau tinggal di
negara/wilayah Indonesia yang
melaporkan transmisi lokal.
2. Orang dengan salah satu
gejala/tanda ISPA DAN pada 14
hari terakhir sebelum timbul
gejala memiliki riwayat kontak
dengan kasus
konfirmasi/probable COVID-19.
3. Orang dengan ISPA
berat/pneumonia berat yang
membutuhkan perawatan di
rumah sakit DAN tidak ada
penyebab lain berdasarkan
gambaran klinis yang
meyakinkan.
Kasus Probable
Kasus suspek
dengan ISPA
Berat/ARDS/mening
gal dengan
gambaran klinis
yang meyakinkan
COVID-19 DAN
belum ada hasil
pemeriksaan
laboratorium RT-
PCR.
Kasus Konfirmasi
Komorbid/ Penyakit
penyerta merupakan
suatu keadaan
dimana pasien telah
memiliki penyakit
yang sudah diderita
sebelumnya, bersifat
kronik dan akan
memperberat
perjalanan COVID-19
nya.
Penyakit yang
timbul akibat
dari perawatan
pasien COVID
19 yang tidak
ada
sebelumnya
dan/atau
merupakan
perjalanan
penyakitnya
Co-Insidens
Merupakan suatu
keadaan dimana
terdapat 2 Penyakit
atau lebih yang
terjadi dalam satu
episode perawatan
secara bersamaan,
tidak saling
berhubungan, dan
bukan merupakan
penyaKit kronis
sebelumnya
Pengumpulan
Data Klaim
Pasien Covid 19
• Resume Medis
• Riwayat Ruang
Perawatan
• Hasil Laboratorium
• Hasil Radiologi
• Hasil Penunjang Lain (RT/
Swab PCR)
• Resep Obat
• Billing RS
• Identitas Pasien
• Lain-lain (Surat Perintah
Rawat Inap, Surat
Keterangan Meninggal,
GC)
VERIFIKASI INTERNAL
DOKUMEN KLAIM COVID-19

Memverifikasi data kelengkapan Resume Medis


pasien dan pemeriksaan penunjang 23
Memverifikasi kesesuaian
diagnosis dan tindakan dengan
koding-koding penyakit dan
prosedur.

24
Memverifikasi
kesesuaian
data tagihan
(Billing)
dengan
penyakit dan
tindakan serta
riwayat
ruangan
rawat dengan
tarif cost per
day 25
Melakukan
penyesuaian
atau koreksi
klaim covid-19
yang tidak
sesuai antara
pelayanan yang
didapatkan
pasien dengan
bukti pelayanan
yang di
klaimkan ke
Kementerian
Kesehatan yang
akan
diverifikasi
terlebih dahulu
11/08/2020 26
oleh BPJS.
Coding diagnosis pasien covid 19
Seluruh pasien dengan hasil pemeriksaan penunjang
positif Covid-19 menggunakan kode B34.2 (Coronavirus
Infection, Unspecified Site) sebagai diagnosis utama
Untuk pasien suspek/ probable (ODP dan PDP)
menggunakan kode Z03.8 (Observation for other
suspected diseases and conditions) sebagai diagnosis
utama.
Untuk bayi baru
lahir dengan
hasil
pemeriksaan
penunjang
positif Covid-19
menggunakan
kode P39.8
(Other specified
infections specific
to the perinatal
period) sebagai
diagnosis utama.
Untuk bayi baru lahir dengan status Suspek/Probable (ODP
atau PDP) menggunakan kode P96.8 (Other specified
conditions originating in the perinatal period) sebagai
diagnosis utama.
Jika terdapat
diagnosis
selain Covid-
19, Suspek
dan Probable,
maka dikoding
sebagai
Diagnosis
sekunder.
• WHO telah mengeluarkan
petunjuk koding COVID-19,
namun pengajuan klaim
pasien COVID-19 mengacu
pada ICD-10 revisi Tahun 2010
untuk mengkode diagnosis
utama dan diagnosis sekunder
serta ICD-9-CM revisi Tahun
2010 untuk mengkode
tindakan/prosedur. Sehingga
kode U07.1 (COVID-19) untuk
pelayanan COVID-19 tidak
digunakan dan disetarakan
dengan kode B34.2
(Coronavirus Infection,
Unspecified Site).
Norma Koding Klaim Covid 19 KMK 446 th 2020
Entry Klaim COVID-19
Upload Dokumen Covid-19
….Upload Dokumen Covid-19
Proses Grouping Covid-19
Pengajuan
covid-19
pada
aplikasi e-
klaim
Pengajuan covid-19 pada aplikasi e-
klaim
Pengajuan covid-19 pada aplikasi e-
klaim (filter)
Email dokumen covid-19
PERAN DAN FUNGSI

01 02 03 04
KEMENTERIAN DINKES
KESEHATAN BPJS KESEHATAN PROV/KAB/KOTA
RUMAH SAKIT
Melakukan penggantian Melakukan pengelolaan Melakukan pembinaan
biaya pelayanan pasien administrasi klaim dan pengawasan Memberikan pelayanan
COVID-19 penyelenggaraan kesehatan pasien COVID
Melakukan verifikasi
Melakukan pembayaran pelayanan COVID-19 di -19.
tagihan pelayanan
kepada rumah sakit rumah sakit
kesehatan dari rumah Melakukan rekapitulasi
yang melakukan sakit yang melakukan Mempersiapkan
data pasien COVID-19
pelayanan COVID-19 pelayanan COVID-19. kebutuhan data pasien
yang dilayani.
Menyelesaikan klaim penyakit COVID-19 dan
Koordinasi dengan
dispute rumah sakit yan data Penyelidikan Melakukan pengajuan
Kementerian Kesehatan
g menyelenggarakan pe Epidemiologi (PE) di klaim biaya pelayanan
dalam rangka proses
layanan COVID-19 wilayah kerjanya untuk pasien COVID-19 secara
pembayaran tagihan klai
disesuaikan dengan berkala
m kepada rumah sakit y
pengajuan klaim
g telah dilakukan proses
COVID-19 rumah sakit Melengkapi berkas klai
verifikasi
m sesuai dgn pelayanan
Melakukan rekapitulasi
Melaporkan hasil proses yang diberikan
pasien bersama rumah
verifikasi berupa Berita
sakit
Acara kpd Kementerian Menerima pembayaran
Kesehatan klaim
TATA CARA PENGAJUAN KLAIM
• RS klaim kolektif kepada Dirjen Yankes cq. Direktur Yankes
Rujukan ditembuskan ke BPJS Kesehatan untuk verifikasi dan
NORMA
Dinkes melalui email.
 Email Kementerian Kesehatan : PENGAJUAN
pembayaranklaimcovid2020@gmail.com DAN
 Email Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota setempat.
 Email Kantor Cabang BPJS Kesehatan. PEMBAYARAN
• Berkas klaim pasien COVID-19  dirawat sejak 28 Jan 2020 KLAIM
(bentuk soft copy hasil scanning/Foto berkas klaim (berkas klaim
hardcopy di simpan di FKRTL) untuk diupload secara online.
• Pengajuan klaim dapat diajukan RS setiap 14 hari kerja.
• BPJS Kesehatan mengeluarkan BA Verifikasi Pembayaran Klaim
Tagihan Pelayanan paling lambat 7 hari kerja sejak klaim diterima
oleh BPJS
• Kemenkes akan membayar ke RS dalam waktu 3 hari kerja setelah
diterimanya BA Hasil Verifikasi Klaim dari BPJS Kesehatan.
• Dalam hal terjadi ketidaksesuaian/dispute klaim setelah dilakukan
verifikasi oleh BPJS Kesehatan, maka dilakukan penyelesaian oleh
Tim yang dibentuk oleh Menteri Kesehatan
TATA CARA PENGAJUAN KLAIM
• Fasyankes membuat: KELENGKAPAN
Surat Pertanggungjawaban Mutlak (SPTJM) BERKAS
ditandatangani pimpinan fasyankes ntuk
menyatakan akan bertanggungjawab apabila KLAIM
dikemudian hari ditemukan kerugian negara
karena ketidaksesuaian jumlah klaim pada
pemeriksaan/audit dari Audit Aparat Intern
Pemerintah (APIP)/BPK/BPKP/Irjen (form 1).
Usulan permohonan pembayaran klaim pasien
disertai dengan rekapitulasi pasien
ditandatangani oleh pimpinan fasyankes (form 2).
Surat Perintah Kerja (SPK) Pembayaran Klaim
Tagihan Pelayanan ditandatangani pimpinan
fasyankes bersama PPK (form 3).
• Pimpinan fasyankes menandatangani BA Verifikasi
Pembayaran Klaim Tagihan Pelayanan bersama
BPJS Kesehatan (form 4).
• Kelengkapan tanda tangan pada berkas dapat
digantikan dengan tanda tangan elektronik.
SURAT PERNYATAAN PERTANGGUNG JAWAB MUTLAK FORM. 1
PERMOHONAN PEMBAYARAN & REKAPITULASI PASIEN FORM.
2

• Identitas RS harus jelas


• Diberikan No kontak HP
Bendahara
• Alamat Email untuk
surat menyurat
pembayaran Klaim
SURAT PERINTAH KERJA FORM. 3
BERITA ACARA VERIFIKASI PEMBAYARAN FORM. 4
ALUR PEMBAYARAN KLAIM PASIEN
COVID-19
14 7 3
HARI HARI HARI

 Kemenkes menerima  Kemenkes


RS BPJS  Kemenkes
berkas yang diajukan melakukan
mengajuka Kesehatan melakukan
RS untuk di-upload validasi
n berkas mengeluark konfirmasi
secara online terhadap BA
klaim an BA kepada RS
dalam  Kemenkes Hasil Verifikasi
Verifikasi atas
bentuk memberikan uang Klaim dari BPJS
Pembayara pembayaran
soft copy muka maks. 50% kpd Kesehatan
n Klaim yang dilakukan
hasil RS berdasarkan surat Tagihan  Kemenkes
 Kemenkes
scanning/f Permohonan Pelayanan membayar ke
menyusun
oto berkas Pembayaran Klaim RS dengan
laporan
kepada dari RS dengan memperhitung
pengajuan dan
Kemenkes mempertimbangkan kan uang muka
pembayaran
ketersediaan dana yang telah
klaim
dari BNPB diberikan
TATA CARA Uang Muka dapat diberikan
PEMBAYARAN 1 Paling Banyak 50% dari setiap
Jumlah klaim yang diajukan oleh
KLAIM RS
2 Biaya klaim akan ditransfer ke
Rekening RS pemohon, setelah
memperhitungkan uang muka yang
3
TATA diberikan.
Klaim yang diajukan belum
CARA pernah diklaim pada program
PEMBAYA apapun (tidak ada klaim ganda) &
RAN tidak ditanggung oleh pasien atau
KLAIM keluarga yang bersangkutan.
Dalam hal pasien sudah
membayar biaya perawatan, maka
rumah sakit harus
Alat kesehatan, obat, BHP mengembalikan.
4 termasuk APD yang merupakan
bantuan tidak dapat diklaimkan.
PEMBINAAN &
PENGAWASAN

Pembinaan dan SUMBER


KETENT pengawasan dapat PEMBIAYAAN
dilakukan oleh APIP Sumber pembiayaan
UAN Kementerian berasal dari DIPA
LAIN Kesehatan, BNPB, Badan Nasional
Dinas Kesehatan, dan Penanggulangan
BPKP Bencana dan atau
sumber lainnya yang
sesuai dengan
peraturan
perundang-
undangan yang
berlaku
Verifikasi Klaim Covid-19
Alur Verifikasi Klaim Covid-19
Tatacara Verifikasi Klaim Covid-19
Rincian Kasus Dispute Klaim Covid-19
Harapan verifikator
PMIK Dalam Klaim Covid 19
Kesimpulan :
1. Proses klaim Covid-19 sangat
tergantung pada kelengkapan
pencatatan, ketepatan
penegakkan diagnosis, kualitas
verifikasi internal, akurasi
coding dan kecepatan entry
klaim
2. Kiat Verifikasi Klaim Covid-19 :
Pemahaman Regulasi covid-19,
kelengkapan dokumen covid-
19, Input data pd aplikasi sesuai
tata koding dan tata klaim,
penagihan klaim secara periodik
serta peningkatan koordinasi
antar RS dan BPJS
Refensi
• KMK Nomor HK.01.07/MENKES/446/2020 tentang
Petunjuk teknis klaim penggantian biaya pelayanan
pasien penyakit infeksi emerging tertentu bagi rumah
sakit yang menyelenggarakan pelayanan corona virus
disease 2019 (22 Juli 2020).
• Sundoyo, (Juli 2020) Paparan KMK 446 tahun 2020 Juknis
Klaim, Biro Hukum dan Organisasi Kementerian Kesehatan,
Jakarta.
• Elsa Novelia, (22 Juli 2020) Kiat BPJS kesehatan dalam
melaksananakan Verifikasi Klaim Covid-19, Deputi Direksi
Bidang Jaminan Biaya kesehatan Rujukan, Jakarta.
• World Health Organization (25 March 2020) Covid-19
Coding in ICD-10. Geneva, Switzerland:
KETENTUAN BAGI rumah sakit
yang memberikan pelayanan
COVID-19 untuk pasien dengan
status ODP, PDP, dan pasien
konfirmasi yang mulai dirawat
01 LAMPIRAN I sejak tanggal 28 Januari 2020
sampai dengan 14 Agustus 2020

KETENTUAN BAGI rumah sakit LAMPIRAN II 02


penyelenggara pelayanan COVID-
19 dalam melakukan pengajuan
penggantian biaya pelayanan
pasien COVID-19 untuk pasien
yang mulai dirawat sejak tanggal
15 Agustus 2020
LAMPIRAN II
JAMINAN PELAYANAN
COVID-19 PADA OPD, PDP,
DAN PASIEN KONFIRMASI
COVID-19

Rumah sakit yang memberikan


pelayanan COVID-19 untuk pasien yang
mulai dirawat sejak tanggal 28 Januari
2020 sampai dengan 14 Agustus 2020,
melakukan pengajuan penggantian biaya
pelayanan untuk pasien dengan status
Orang Dalam Pemantauan (ODP), Pasien
Dalam Pengawasan (PDP), dan pasien
konfirmasi COVID-19, dengan ketentuan
dalam Lampiran II KMK Nomor
HK.01.07/MENKES/446/2020

Anda mungkin juga menyukai