SKRIPSI
OLEH :
FORENSIA MARCELLA PALANDI
M 111 11 255
FAKULTAS KEHUTANAN
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2016
ABSTRAK
Pantai Bara memiliki potensi wisata alam dengan karakteristik yang khas
yaitu adanya ekosistem pantai dan karst yang menyatu dalam kawasan
wisata. Pengembangan wisata diharapkan mampu menekan dampak
kerusakan lingkungan dengan pengelolaan yang tepat sekaligus
meningkatkan peran masyarakat lokal dan kesejahteraannya. Dengan
demikian masyarakat di daerah tersebut dapat memperoleh pekerjaan di
tempat tinggalnya dan tetap menjaga kelestarian alam. Tujuan penelitian ini
adalah mengidentifikasi beberapa obyek dan daya tarik wisata yang ada di
Pantai Bara serta mengetahui peran serta masyarakat dalam memanfaatkan
Pantai Bara. Kegunaan dari penelitian diharapkan berguna sebagai sumber
ilmu pengetahuan bagi pemerintah, institusi terkait, dan masyarakat umum
untuk menyusun arahan pengembangan obyek daya tarik wisata yang
dimiliki sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan penduduk di sekitar
kawasan tersebut baik secara langsung maupun tidak langsung dengan
memanfaatkan potensi. Penelitian ini dilaksanakan selama 2 bulan yaitu
bulan Maret sampai dengan bulan April 2015. Lokasi penelitian yaitu di
Pantai Bara, Desa Bira, Kecamatan Bonto Bahari, Kabupaten Bulukumba,
Provinsi Sulawesi Selatan. Pengamatan flora dilakukan pada tiga plot
pengamatan pada tiga ekosistem berukuran 10x20m yaitu ekosistem pantai,
ekosistem karst dan ekosistem kebun. Pengamatan fauna dilakukan dengan
metode transek garis. Potensi budaya dan gejala alam diidentifikasi dengan
pengamatan langsung dan wawancara dengan masyarakat dan pemerintah
terkait. Analisis data nilai indeks keanekaragaman jenis dan kekayaan jenis
menggunakan rumus klasifikasi. Berdasarkan hasil pengamatan, terdapat 48
jenis flora, 21 jenis fauna, 6 jenis budaya dan gejala alam yang memiliki
potensi sebagai obyek daya tarik wisata di Pantai Bara.
Kata Pengantar
segala hambatan tersebut dapat teratasi dengan baik. untuk itu, dengan
beliau berdua. Dalam kesempatan Ini penulis dengan sepenuh hati juga
selama ini.
penelitian
saya
motivasi yang kuat serta segala jerih payahnya sehingga penulis dapat
mendapat berkat dari Tuhan sehingga skripsi ini dapat berguna bagi
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN
I. PENDAHULUAN
4.1.5 Aksesbilitas..................................................................... 22
4.2.1 Penduduk........................................................................ 24
LAMPIRAN
Daftar Gambar
No Judul Halaman
No Judul Halaman
Wiener......................................................................................................... 19
pantai .......................................................................................................... 26
campuran.................................................................................................... 28
Bara............................................................................................................. 44
Indonesia memiliki banyak potensi dan sumber daya alam yang belum
dan kekayaan alam Indonesia. Pemanfaatan disini bukan berarti merubah secara
potensi yang ada, dimana potensi tersebut dirangkaikan menjadi satu daya tarik
dan daya tarik wisata. Hal ini diwujudkan dengan adanya bentuk kekayaan alam
yang indah, keragaman flora dan fauna, kemajemukan tradisi dan seni budaya
wisata alam dengan mengkhususkan pada keadaan alam dan budaya, hubungan
masyarakat dan pelayanan dalam daerah taman wisata dan wisata alam (Supyan,
2011).
berbatasan langsung dengan laut, kecamatan ini memiliki beberapa pantai dan
obyek wisata lainnya yang sangat potensial untuk dijadikan kawasan pariwisata.
Desa Bira sebagai salah satu desa yang berada di kawasan wisata
Tanjung Bira Kecamatan Bonto Bahari memiliki obyek dan daya tarik wisata
yang menarik. Setiap obyek wisata tersebut tentunya memiliki daya tarik
tersendiri bagi para wisatawan sehingga diharapkan nantinya potensi wisata ini
dapat diketahui oleh masyarakat luas. Desa Bira memiliki beberapa pantai yang
terkenal dengan kecantikannya salah satunya adalah Pantai Bara. Pantai Bara
terkenal dengan pantainya yang tenang karena terletak agak tersembunyi di bagian
kawasan Tanjung Bira. Pantai ini berbatasan langsung dengan kawasan hutan
lindung. Keunikan lainnya dari Pantai Bara ini adalah ekosistem di sekitarnya
padahal masih banyak objek wisata lain seperti flora dan fauna darat, ekosistem
karst, serta budaya masyarakat yang belum dikembangkan menjadi tujuan objek
wisata. Berdasarkan hal ini dianggap perlu untuk melakukan penelitian mengenai
objek wisata di Pantai Bara untuk pengembangan wisata pantai di daerah tersebut.
mengidentifikasi beberapa obyek dan daya tarik wisata yang ada di Pantai Bara
sumber ilmu pengetahuan bagi pemerintah, institusi terkait, dan masyarakat umum
didukung oleh berbagai fasilitas serta layanan yang disediakan oleh masyarakat,
yang memiliki objek wisata terbanyak di dunia, ini disebabkan karena luasnya
negeri ini dan terdiri dari 13.466 pulau (hasil survey geografi dan toponimi),
budaya, iklim, sejarah, agama dan banyak lagi faktor yang mendukung sebagai
salah satu potensi yang menjadikan negara ini dikenal di dunia. Data terakhir
global menurut World Economic Forum (WEF) pada 2013 menyatakan bahwa
Indonesia menempati peringkat 70 dalam daya saing pariwisata atau naik empat
kegiatan ekonomi global terbesar dan menjadi industri sipil yang terpenting di
dunia. Hampir 10% jumlah pekerja dunia, bekerja di sektor pariwisata dan tidak
kurang dari 11% GDP seluruh dunia juga berasal dari sektor ini.
Tidak hanya wisatawan asing, wisatawan domestik pun ikut meramaikan dunia
8,04 juta orang, naik 5,16% dibandingkan kunjungan 2011 yang mencapai 6,75
juta orang. Berdasarkan data di atas, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif
periode 2011-2014 (Menparekraf) Mari Elka Pangestu mengatakan bahwa
pencapaian kunjungan wisman mencapai target pada 2012 yaitu sebesar 8 juta
(Fauzi, 2013).
rayadan taman wisata alam, wisata alam adalah kegiatan perjalanan atau
sebagian dari kegiatan tersebut, yang dilakukan secara sukarela serta bersifat
suaka margasatwa, taman nasional, taman hutan raya, dan taman wisata alam.
Wisata alam hutan merupakan salah satu sektor hasil hutanyang memiliki
potensi besar untuk dikembangkan. Hutan Wisata Alam adalah hutan wisata
sebagai berikut :
a. Mempunyai daya tarik alam berupa tumbuhan, satwa atau ekosistem gejala
b. Mempunyai luas yang cukup untuk menjamin kelestarian fungsi potensi dan
pariwisata alam.
wisata. Banyak factor yang mempengaruhi dan mendukung akan daya tarik
alam, flora dan fauna, keindahan alam, latar belakang sejarah, keramahan
terbuka yaitu mencari tata lingkungan yang baru, mencari pengalaman yang
baru, menyentuh alam yang asli, utuh, tenang, serta mempelajari proses yang
2.3 Rekreasi
pasif, yang dilakukan dengan bebas dan kreatif dalam waktu senggang sebagai
selingan pekerjaan sehari-hari sesuai dengan bakat dan kegemarannya
2.4 Ekowisata
(2014) adalah wisata alam atau pariwisata ekologis adalah perjalanan ketempat-
tempat alami yang relatif masih belum terganggu atau terkontaminasi (tercemari)
masyarakat yang ada, baik dari masa lampau maupun masa kini.
wisata lainnya.
masyarakat lokal, melalui kontak budaya yang lebih intensif dan kerjasama
lokal.
menikmati atraksi wisata sebagai wujud hak asasi, serta tunduk kepada
aturan main yang adil dan disepakati bersama dalam pelaksanaan transaksi-
transaksi wisata.
adanya daya tarik di suatu daerah atau tempat tertentu kepariwisataan sulit untuk
sumber daya potensial dan belum dapat disebut daya tarik wisata, sampai adanya
suatu jenis pengembangan tertentu Suatu daerah dikatakan memiliki daya tarik
1. Keunikan,
20
2. Keaslian, alam dan adat yang dilakukan sehari-hari, dalam berpakaian dan
kehidupan,
Daya Tarik Wisata Alam adalah sumber daya alam yang berpotensi serta
memiliki daya tarik bagi pengunjung baik dalam keadaan alami maupun setelah
ada usaha budi daya. Potensi wisata alam dapat dibagi menjadi 4 kawasan yaitu :
Flora fauna,
hutan bakau,
Gejala alam,misalnya kawah, sumber air panas, air terjun dan danau,
perikanan.
sebagai objek dan daya tarik wisata meliputi museum, peninggalan sejarah,
Daya Tarik Wisata Minat Khusus merupakan jenis wisata yang baru
21
mempunyai motivasi khusus.Dengan demikian, biasanya para wisatawan harus
dkk.(2000), yaitu.
1. Aspek alam seperti flora, fauna, fisik geologi, vulkanologi, hidrologi, hutan
2. Objek dan daya tarik wisata budaya yang meliputi budaya peninggalan sejarah
dengan budaya masyarakat setempat, serta belajar berbagai hal dari aspek -
Suatu Daya Tarik Wisata dapat menarik untuk dikunjungi oleh wisatawan
1. What to see
Di tempat tersebut harus ada objek dan atraksi wisata yang berbeda dengan
yang dimiliki daerah lain. Dengan kata lain daerah tersebut harus memiliki daya
tarik khusus dan atraksi budaya yang dapat dijadikan “entertainment” bagi
atraksi wisata.
22
2. What to do
Di tempat tersebut selain banyak yang dapat dilihat dan disaksikan, harus
disediakan fasilitas rekreasi yang dapat membuat wisatawan betah tinggal lama
ditempat itu.
3. What to buy
barang souvenir dan kerajinan rakyat sebagai oleh-oleh untuk di bawa pulang ke
tempat asal.
4. What to arrived
wisata tersebut, kendaraan apa yang akan digunakan dan berapa lama tiba
3 What to stay
(1999), kars adalah bentuk bentang alam pada batuan karbonat yang ditandai
oleh fenomena khas, berupa bukit meruncing, dolina, gua, speleotem, aliran
sungai bawah tanah dan kenampakan alam lainnya yang terjadi oleh proses
23
Secara umum, bentang alam kars dapat dibedakan antara morfologi
morfologi bawah permukaan yang paling sering dijumpai adalah gua, saluran,
sebagai obyek wisata. Di samping wisata gua, morfologi kars juga memiliki
daya tarik bagi wisata alam, antara lain penelusuran gua, panjant tebing, dan
lintas alam. Kawasan kars juga memiliki nilai budaya dan ilmiah, jika pernah
24
III. METODOLOGI PENELITIAN
Penelitian ini dilaksanakan selama 2 (dua) bulan yaitu bulan Maret sampai
dengan bulan April 2015. Lokasi penelitian yaitu di Pantai Bara, Desa Bira,
8. Alat tulis menulis, digunakan untuk mencatat data dan informasi yang
penelitian.
25
10. Peta wilayah kecamatan Bonto Bahari, digunakan sebagai pedoman di
penelitian.
11. Buku panduan lapangan flora dan fauna di Sulawesi, digunakan sebagai
12. Kuesioner dan panduan wawancara untuk warga sekitar, calon wisatawan,
waktu kunjungan.
26
c. Aspek masyarakat. Variabel yang dikumpulkan yaitu potensi masyarakat
penelitian dapat terstruktur dengan baik. Kegiatan orientasi lapangan ini dilakukan
dengan plot berukuran 10m x 20m yang akan diletakkan pada tiga (3) tipe
vegetasi yakni vegetasi hutan pantai, vegetasi karst dan kebun. Jenis data
tumbuhan tingkat pohon dan tiang akan diambil pada plot berukuran 10 m x 20 m
sedangkan data tumbuhan bawah akan diambil pada sub plot berukuran 5 m x 20
m.
27
20 m
5m 10 m
Ket :
= Plot berukuran 10 m x 20 m untuk pengambilan
data jenis tiang dan pohon
= Plot berukuran 5 m x 20 m untuk pengambilan
data jenis tumbuhan bawah
Prosedur pengumpulan data jenis fauna yaitu dengan membuat jalur line tansect
sepanjang 2 km. Di sepanjang 2 km itu, jalur dibagi lagi menjadi 100 m untuk
pengamatan satwa yang ditemukan baik secara langsung di catat pada tally sheet
yang berisi informasi mengenai titik koordinat GPS awal dan akhir dari masing-
masing jalur trekking, waktu awal dan akhir pengumpulan data, cuaca, ketinggian
insecta. Pengumpulan data jenis satwa dilakukan pada pagi hari dan sore hari
antara pukul 07.00 – 10.00 Wita dan pukul 15.00 – 17.30 Wita sebanyak tiga kali
28
pengulangan. Status konservasi fauna yaitu endemik adalah hanya ditemukan
hanya di suatu tempat dan tidak ditemukan di tempat lain, burung imigran
Semua potensi gejala alam dan budaya masyarakat yang ada di lokasi
wawancara baik secara lisan maupun tulisan kepada masyarakat, pejabat setempat
dan pengunjung kawasan wisata Pantai Bara. Data yang dikumpulkan melalui
wawancara adalah :
a) Daya tarik kawasan Pantai Bara sebagai objek daya tarik wisata
29
b) Kenyamanan dalam menikmati / melakukan wisata di kawasan Pantai Bara
Pantai Bara
Bara
Data sekunder diperoleh melalui studi pustaka, peraturan dan data dari
30
3.5 Analisis Data
tabel dan uraian deksripsi dari potensi flora, fauna dan budaya serta dilengkapi
H’ = - ∑{ }
Keterangan :
H’ = Indeks keanekaragaman jenis Shannon-Wiener
ni = Jumlah individu setiap jenis
n = Jumlah individu seluruh jenis
Untuk menentukan keanekaragaman jenis, maka digunakan klasifikasi
31
b. Indeks Kekayaan Jenis (R)
Indeks kekayaan jenis satwa dapat diketahui dengan rumus sebagai berikut :
R = S/√
Keterangan :
R = Indeks kekayaan
S = Jumlah jenis yang ditemukan
n = Jumlah total individu
bentuk tabel.
32
IV. KEADAAN UMUM LOKASI
Pantai Bara merupakan salah satu pantai yang terletak di Desa Bira, Kecamatan
termasuk dalam kawasan wisata alam Tanjung Bira dengan panjang garis pantai
±300 m2. Desa Bira memiliki luas area 556 Ha dengan luas kawasan wisata 2,5
Ha.
Desa Bira terdiri atas empat (4) dusun yakni Dusun Pungkarese, Dusun
Birakeke, Dusun Tanetang dan Dusun Pulau Liukangloe dengan jumlah Rukun
4.1.3 Topografi
Tanetang dan bahkan dikeliling oleh lautan hampir sembilan puluh persen daratan
Bira dikelilingi oleh laut oleh karenanya pasirnya yang putih dan lautnya
berpotensi dengan sumber daya alam laut menjanjikan termasuk terumbu karang
33
dan biota laut lainnya. sedangkan Dusun Pulau Liukangloe seratus persen
dikelilingi oleh laut dan punya potensi yang sangat menjanjikan dijadikan sebagai
tropis dengan dua musim, yakni musim kemarau dan musim hujan. Data curah
4.1.5 Aksesbilitas
Desa Bira berjarak sekitar 200 Km dari Kota Makassar, Provinsi Sulawesi
Selatan yang dapat diakses melalui jalur darat dengan menggunakan mobil
pribadi maupun mobil sewa selama lima jam atau menggunakan sepeda motor
selama 3-4 jam. Kondisi jalan yang dilalui adalah aspal. Jarak dan waktu tempuh
Tabel 4. Jarak dan Waktu Tempuh dari Kota Makassar ke Desa Bira
Waktu
Jarak
Kota /Kabupaten Kabupaten/Desa Tempuh
(Km)
(Jam)
Makassar Bulukumba 189 5
34
4.1.6 Sarana dan Prasana
Desa Bira memiliki sejumlah sarana dan prasarana yang diperuntukkan bagi
masyarakat setempat. Jenis dan jumlah sarana dan prasarana tersebut dapat dilihat
Sarana Jumlah
Pasar 1 buah
Pelabuhan/Perhubungan 1 buah
Selain sarana umum, Desa Bira juga memiliki sarana keagamaan yang
digunakan oleh penduduk dan wisatawan yang berkunjung. Sarana ini sangat
penting agar wisatawan merasa nyaman untuk berwisata di desa ini. Namun
Sarana Jumlah
Masjid 5 buah
Mushollah 4 buah
Pura - buah
Gereja - buah
35
4.2 Profil Masyarakat
4.2.1 Penduduk
Jumlah penduduk Desa Bira adalah 4036 orang yang terdiri dari 1901
orang laki-laki dan 2135 orang perempuan, dengan jumlah kepala keluarga (KK)
pengrajin dan pedagang. Mata pencaharian ini sangat berkaitan dengan kegiatan
wisata yang dilakukan di Desa Bira. Sebagian kecil masyarakat berprofesi sebagai
peternak, PNS, buruh, tukang kayu dan tukang batu. Adapula yang bekerja
sebagai montir, bidan, pegawai swasta, dukun kampung, imam masjid dan tukang
cukur. Desa Bira juga merupakan Desa jasa perhubungan antar pulau antara lain
Kepulauan Selayar, Tondasi Sulawesi Tenggara dan Labuan Bajo Nusa Tenggara
bidang perdagangan sehingga sektor ini juga menjadi tumpuan hidup sebagian
besar penduduknya.
36
V. HASIL DAN PEMBAHASAN
Secara umum, Pantai Bara terdiri dari 2 tipe ekosistem yakni ekosistem
pantai dan ekosistem kars. Letak kawasan Pantai Bara yang berbatasan langsung
sumberdaya alam flora dan fauna yang sangat potensial sebagai daya tarik wisata.
5.1 Hasil
pengamatan tersebut adalah plot 1 ekosistem hutan pantai, plot 2 ekosistem kars
dan plot 3 ekosistem kebun. Setiap plot diamati tumbuhan tingkat pohon, tiang
mendominasi yaitu Kelapa (Cocos nucifera) pada tingkat pohon, Biduri pada
tingkat tiang dan Tapak Kuda (Ipomea pescaprae) yang berasosiasi dengan
Kacang laut (Cannavalia maritima) pada lantai hutan pantai. Jumlah seluruh
spesies flora yang ditemukan pada plot 1 adalah 34 spesies untuk lebih jelasnya
37
Tabel 7. Komposisi jenis tumbuhan pada plot 1 Ekosistem Hutan Pantai
Pada plot 2 ekosistem kars, secara umum terlihat banyak vegetasi. Plot ini
Pada plot ini banyak dijumpai tanaman berduri yang tumbuh menjalar di antara
batuan karst. Jumlah seluruh spesies flora yang ditemukan pada plot 2 adalah 61
38
Tabel 8. Komposisi jenis tumbuhan pada plot 2 Ekosistem Karst
No Jenis Famili Jumlah
Jumlah jenis 61
Keterangan :
*Tingkat pohon
**Tingkat tiang
***Tumbuhan bawah
(Schleichera oleosa)pada tingkat pohon. Jumlah jenis flora yang ditemukan pada
plot ini sangat banyak sehingga penutupan lantai hutan lebih rapat. Jumlah seluruh
spesies flora yang ditemukan pada plot 3 adalah 152 spesies yang dapat dilihat
pada Tabel 9.
39
Tabel 9. Komposisi jenis tumbuhan pada plot 3 Kebun
Komposisi jenis flora yang ditemukan pada plot 1 sangat berbeda dengan plot
2 dan plot 3. Perbedaannya terdapat pada kedalaman tanah dan vegetasi yang
ditemukan. Terdapat beberapa spesies yang terdapat pada plot 2 dan plot 3 yaitu
merah(Jatropha gossypifolia).
40
5.1.1.2 Indeks Ekologi Flora
tumbuhan pada kebun campuran lebih besar dibandingkan dengan hutan pantai
dan kars. Namun keanekaragaman hayati pada kebun campuran tidak jauh
Tumbuhan tingkat pohon yang memiliki potensi dan daya tarik dalam plot
pengamatan yaitu :
Kelapa yang tumbuh di tepi pantai Bara memiliki daya tarik tersendiri. Hal
ini yang membedakan pantai Bara dari pantai Bira di dekatnya. Banyaknya pohon
kelapa menjadikan pantai Bara terasa lebih sejuk dan nyaman karena wisatawan
dapat berlindung dari teriknya matahari. Untuk saat ini, di sekitar pantai Bara
belum ada pembuatan souvenir dari kelapa padahal ini sangat berpotensi untuk
41
dikembangkan sehingga menjadi daya tarik bagi wisatawan dan memberikan
Selain itu, pohon kelapa memiliki potensi yang besar seperti pemanfaatan
bubut, lidi digunakan untuk kerajinan anyam dan tenun, tapas dapat digunakan
untuk kerajinan tas, mancung digunakan untuk kerajinan lampu duduk dan lampu
dinding, sabut dapat digunakan untuk kerajinan bunga kering, dan batok /
tempurung dapat digunakan untuk kerajinan tas, kancing, hiasan dinding, pigura,
A B
Gambar 3. Keindahan pohon Kelapa dari pantai (A) pohon Kelapa sebagai tiang untuk
mengikat tenda (B)
2. Dracaena multiflora
Pohon yang menjadi ciri khas ekosistem kars ini memiliki daya tarik pada
bentuk tajuknyanya yang terlihat seperti buket bunga dari kejauhan. Memiliki
daun berwarna hijau dan berbentuk linear yang tumbuh di ujung batang. Pohon ini
tumbuh dengan subur di tepi tebing-tebing kars. Daya tarik pohon ini adalah
hanya dapat dijumpai di kawasan kars dan memiliki bentuk yang unik sehingga
42
sering dijadikan tanaman hias di halaman depan penginapan atau rumah oleh
Akan tetapi, pemanfaatan tumbuhan ini di Pantai Bara masih sangat kurang.
Padahal tumbuhan jika ditanam dengan baik dan disusun rapi, Dracaena
multiflora memiliki bentuk yang indah dipandang dan dapat menjadi pohon
peneduh.
A B C
yang melimpah. Pohon yang hidup di daerah kering ini, memiliki bentuk tajuk
yang lebar dan rimbun sehingga sering dimanfaatkan sebagai pohon peneduh
jalan. Keunikannya terletak pada ujung daun mudanya yang berwarna merah.
Daya tarik bagi wisatawan yaitu sebagai kayu bakar dan bahan pembuatan arang
bagi yang ingin berkemah di alam terbuka. Pohon ini ditanam oleh masyarakat
karena memiliki kegunaan sebagai jangkar perahu dan perkakas rumah tangga.
43
Hal ini tentu sangat menunjang industri pembuatan perahu yang terdapat di Desa
Bira ini.
inang terpenting bagi kutu lak (Laccifer lacca). Menurut Bachli (2007) dalam
Suita (2012) Kutu lak adalah kutu penghasil lak. Lak berguna antara lain sebagai
bahan isolasi listrik, piringan hitam, tinta cetak, ampelas, semir, kapsul obat,
4. Angsana(Pterocarpus indicus)
Pohon Angsana yang tumbuh tinggi dengan tajuk yang tidak terlalu
rimbun banyak dijumpai di atas batuan kars dekat tebingPantai Bara. Pohon ini
berbunga sekitar bulan Mei sampai Desember tersebar hampir di seluruh wilayah
Indonesia kecuali pulau Kalimantan dan Sumatra. Kayu Angsana atau secara
internasional dikenal dengan nama kayu Narra ini, memiliki kegunaan yaitu
sangat baik untuk mebel, alat-alat menggambar, tiang dan papan atau jembatan
dan untuk perahu. Gembolnya dapat digunakan untuk pipa tembakau dan venir
44
hias. Keunikan lainnya adalah memiliki getah berwarna merah seperti darah
Untuk pemanfaatannya dalam wisata di Pantai Bara, pohon ini sangat cocok
yang bermekaran dan menghirup aroma harumnya dan juga digunakan sebagai
bahan baku jembatan dan perahu yang dapat digunakan dalam kegiatan wisata.
Namun tekanan yang tinggi atas populasinya di alam, sejak 1998 Badan
Ketapang adalah pohon besar yang rindang. Tumbuhan ini hidup di pesisir
pantai Bara. Daya tarik ketapang terletak pada cabang pohonnya yang tumbuh
mendatar dan bertingkat-tingkat yang khas terlihat seperti bentuk pagoda sehingga
45
teduh serta pertumbuhannya yang relatif cepat, menyebabkan pohon ketapang
kerap ditanam sebagai pohon peneduh di pinggir jalan atau taman.Daun berubah
menjadi merah muda atau merah beberapa saat sebelum rontok, sehingga kanopi
Biji ketapang bisa dimakan dan mengandung minyak yang mirip minyak almond
menyembuhkan lepra, kudis dan penyakit kulit yang lain (Alamendah, 2011).
A B
Pohon Sukun yang terkenal karena buahnya ini dapat dijumpai tumbuh di
Pantai Bara. Tumbuhan ini memiliki daya tarik pada daunnya yang lebar dan
besar sehingga menbentuk tajuk yang rimbun. Pohon ini juga dapat menjadi
pohon peneduh danpohon hias karena bentuk daunnya yang unik. Daya tarik
lainnya terletak pada buahnya yang dapat menjadi salah satu sumber kuliner bagi
wisatawan.
46
Nama “sukun” sendiri berasal dari bahasa Jawa yang berarti “tanpa biji”,
tentu saja nama ini merujuk pada buahnya yang memang tidak mempunyai biji. Di
daerah Sunda, sukun dikenal dengan sebutan timbul atau kulur, sementara di Aceh
dikenal dengan sebutan kulu.Di beberapa tempat, sukun bahkan disebut dengan
antara lain daging buah Sukun secara turun temurun telah digunakan sebagai
bahan pangan, baik dimasak langsung maupun dijadikan tepung, selain itu getah
Sukun digunakan untuk menambal dasar perahu dan menjadi bahan permen karet
dan kayu Sukun yang ringan, kuat, dan mempunyai pola bagus bisa dijadikan
mebel serta daun Sukun sebagai obat panu, sariawan, anti kanker, jantung
(Poland, D. 2013).
Pulai (Alstonia scholaris) yang tumbuh liar di Pantai Bara masih berupa
anakan. Tumbuhan yang juga sulit dijumpai di Pantai Bara ini memiliki daya tarik
sebagai pohon peneduh atau tiang pondok peristirahatan bagi wisatawan sambil
47
menikmati keindahan laut di pinggir pantai Bara karena batangnya yang tumbuh
Manfaat lain dari Pulai terletak pada kayunya yang mudah dibentuk dan
diukir sehingga dapat menjadi bahan baku pembuatan kerajinan tangan sebagai
oleh-oleh khas Pantai Bara. Selain itu, akarnya juga obat tukak didalam hidung,
borok pada hewan, bisul dan kecacingan kremi (Balai Informasi Kehutanan,2008).
Sepanjang pesisir Pantai Bara tidak ditemukan Pandan laut yang telah
tumbuh besar. Sesuai dengan namanya (odorifer; Lat.: odor, bebauan, fere,
48
membawa), pandan lautmemiliki daya tarik pada bunganya yang berbau wangi,
kering. Daun tersebut memiliki daya keuletan yang tinggi tidak mudah putus
sehingga cocok menjadi kerajinan tangan seperti tikar, tas dan topi. Pandan laut
mempunyai ciri khusus yang jarang ditemukan pada tanaman lain diantaranya
mampu hidup pada rentang suhu dan cahaya yang luas,sangat resisten terhadap
gas udara yang berbahaya bahkan mampu hidup pada usia yang lama. Belanda
dan Korea yang memiliki kemampuan teknologi mengolah tanaman pandan laut
C. Tumbuhan bawah
Tumbuhan bawah yang memiliki potensi dan daya tarik dalam plot
pengamatan yaitu :
1. Biduri(Calotropis gigantea)
49
dengan warna daun pucat dan bunga berwarna ungu yang menarik perhatian.
Bagian Biduri yang dapat dimanfaatkan adalah kulit akar, daun, getah, dan
bunga. Kulit akar digunakan untuk pengobatan seperti demam, perut terasa penuh,
kaki pegal dan lemas, gigitan ular beracun, borok kronis, dan penyakit kulit
gatal pada cacar air (varicella), campak (measles), demam, dan batuk.
sesak napas, influenza, sifilis sekunder, kencing nanah (gonorrhoea), dan kusta
kelenjar getah bening, luka pada sifilis, luka di kaki, sakit gigi, dan mencabut duri
A B C
Tumbuhan ini yang merupakan penciri ekosistem pantai ini sangat mudah
djumpai tumbuh menjalar di pasir pantai Bara. Tapak Kuda memiliki perakaran
pantaidi Pantai Bara. Jalinan ranting dan dedaunan di atas pasir memerangkap
50
sampah-sampah yang dibawa ombak, termasuk buah dan bijian yang diangkut air,
dari bentuknya yang mirip dengan tapak kuda sehingga sangat mudah dalam
mengingat nama dari tumbuhan yang memiliki bunga berbentuk terompet dan
(Wijayakusuma, 2006).
Kacang laut ini tumbuh di pesisir Pantai Bara dan sering berasosiasi
pinggir pantai. Memiliki ciri-ciri yaitu batang tumbuh merambat atau memanjat,
memiliki bunga berwarna ungu muda atau merah muda dengan daun berwarna
hijau berseling dengan bentuk hampir bulat. Bijinya menjorong dan berwarna
coklat. Keunikan tumbuhan ini terletak pada bentuk bunganya. Kacang laut
memiliki manfaat untuk mengikat pasir dari erosi air laut dan mengikat unsur hara
tanah.
51
A B
Sirih yang dtemukan di lokasi penelitian, tumbuh di antara batuan kars dan
hanya sedikit . Walaupun demikian, Sirih memiliki manfaat yang banyak bagi
manusia. Tumbuhan ini sangat mudah dikenali dari bentuknya yang pipih serperti
gambar hati dan aroma yang khas yaitu rasa pedas dan tajam.
Daun sirih berwarna kekuningan, hijau tua atau hitam. Sirih kuning
banyak dipakai untuk makan sirih karena rasanya kurang pedas. Rasa sirih hijau
tua pedas sehingga dipakai sebagai obat karena kandungan minyak asirinya lebih
tinggi. Sirih berdaun hitam biasa digunakan sebagai obat. Beberapa khasiat sirih
yaitu menghilangkan bau badan, mimisan, pembersih mata yang gatal atau merah,
52
5. Jarak merah (Jatropha gossypifolia)
langsung. Tanaman ini sangat mudah dikenali dari bentuknya yang menjari dan
berwarna merah tua pada daun mudanya dan menjadi hijau dengan warna merah
di tengah pada daun tua (Gambar 15).Batang jarak merah juga berwarna merah
Buahnya hampir sama dengan jarak pagar, tapi tidak terlalu bulat. Bijinya
(Anonim,2014). Menurut Mawendra (2013) kegunaan daun jarak merah yang lain
adalah untuk obat masuk angin pada bayi, obat dari penyakit hernia, sakit perut,
ketinggian mencapai tinggi 170cm. Keunikan kaktus yaitu memiliki batang yang
dapat menyimpan air (sukulen). Daunnya kecil, berbentuk sisik (rambut) atau
berbentuk duri tempel.Saat ini, kaktus menjadi tanaman hias karena keindahan
bunga dan buahnya. Bunganya yang berwarna oranye dan buah yang bisa
53
Gambar 16. Kaktus (Opuntia elatior)
masuk. Bau khas dari tanaman ini juga sangat tercium terutama di pagi hari.
dari warna putih, merah muda, jingga, kuning sehingga memiliki nilai estetika
sebagai tanaman hias. Bunga ini menjadi tempat kupu-kupu hinggap dan
mengambil nektar.
54
(antipruritus), antitoxic, menghilangkanpembengkakan (anti-swelling). Sedang
Gambar 17. Keindahan Bunga Tembelek (A) Kupu-kupu sedang menghisap nektar Bunga
Tembelek (B)
Pantai Bara yang dibagi berdasarkan kelompok mamalia, jenis burung dan reptilia
55
Tabel 11. Komposisi jenis fauna yang ditemukan di kawasan Pantai Bara
Mamalia
1 Macaca maura* Kera hitam Sulawesi 10
2 Sus sp. Babi hutan 1
Jenis Burung
3 Lonchura punctulata Pipit 18
4 Nectarinia jugularis^ Burung madu kuning 1
5 Columbia sp. Merpati 4
6 Pycnonotus aurigaster Ketilang 28
7 Cotumix coturnix Puyuh 3
8 Hirundo tahitica Layang-layang pasifik 8
9 Collocalia sp. Walet 13
10 Merops ornatus’ Kirik-kirik Australia 2
11 Elanus caeruleus^ Elang 1
12 Corvus enca Gagak 3
13 Oriolus chinensis Kepodang 1
14 Zosterops chloris Kacamata laut 1
15 Gallus gallus Ayam hutan 3
Reptilia
16 Varanus salvator togianus^ Biawak 2
Jenis Kupu-kupu
17 Troides rhadamantus*^ Kupu-kupu raja 9
Kupu-kupu ekor layang-
2
18 Papilionidae pachliopta layang
18 Pereronia tritaea bargytia Kupu-kupu 11
20 Junonia iphita Kupu-kupu chocalate pansy 2
21 Cethosia myrina*^ Kupu-kupu bidadari 2
Keterangan :
*Endemik
’Burung imigran
^Dilindungi
56
Keanekaragaman Jenis pada kelompok mamalia dan jenis burung, seperti
Tabel 12. Nilai indeks kekayaan, kemerataan dan keanekaragaman jenis fauna
burung lebih besar dibandingkan dengan mamalia. Hal ini juga terlihat dari
A. Mamalia
yakni dekat cafe dan bar, jalur pengamatan dan kawasan hutan setelah Pantai
Bara yang masih sangat alami. Kelompok Kera hitam Sulawesi atau biasa juga
disebut Kera Hitam Dare banyak dijumpai berada di atas pohon daripada di tanah.
yang terdeteksi ini adalah pimpinan kelompok yang sedang mengawasi atau
57
Menurut Watanabe and Brotoisworo (1982), Kera hitam Sulawesi lebih
dijumpai ketika makan di pohon-pohon yang sedang berbuah selain itu beberapa
rambut, namun berupa kulit berwarna merah jambu. Pada monyet betina, warna
ini lebih tajam dan pada saat kehamilan bagian ini akan membesar dengan warna
Sejak tahun 1987 primata ini digolongkan kedalam kelompok jenis mendekati
58
2. Babi hutan (Sus sp)
Jejak Babi hutan juga sangat mudah dan banyak dijumpai di pasir pantai.
Satwa ini mencari makan dari tumpukan sampah yang bertebaran di pinggir pantai
yang terbawa oleh arus laut. Untuk dapat melihat langsung Babi Hutan, sangat
baik dilakukan pada pagi hari sekitar pukul enam sampai delapan karena satwa ini
hutan tidak tahan terhadap sengatan sinar matahari, sehingga pada saat terik
A B
Gambar 19.Jejak tapak kaki Babi Hutan di pinggir pantai(A) Jejak galian Babi Hutan di
pinggir jalan masuk Pantai Bara (B)
B. Aves (Burung)
Memasuki kawasan Pantai Bara, suara ribut dan familiar Burung pipit
sudah terdengar. Saat memandang ke atas dapat dilihat beberapa burung pipit
59
yang hinggap pada rangkaian kabel listrik. Keunikan burung ini adalah ekornya
menjadikan burung ini menarik untuk diamati karena tidak bisa diam dalam waktu
Sumber : www.birdwatchireland.ie
Gambar 20.Pipit
60
Burung madu kuning memiliki suara kerikan musikal: “ciip, ciip, chii wiit”
dan suatu melodi pendek yang diakhiri dengan getaran nyaring yang indah
terdengar di sepanjang jalan masuk pantai Bara. Kicauannya yang ribut dapat
Sesuai dengan namanya, burung ini memiliki warna kuning seperti madu
pada puggungnya dan warna kuning terang pada perutnya. Perbedaan warna
antara jantana dan betina yaitu pada jantan, dagu dan dada berwarna hitam dan
ungu metalik,punggung berwarna hijau. Pada Betina, tubuh bagian atas hijau-
Burung merpati merupakan salah satu unggas yang dekat dengan manusia.
warga sekitar sehingga selalu ditemui berada di tempat yang sama untuk mencari
makan. Pakan burung merpati berupa jagung, beras merah dan terkadang sisa
makanan yang ada di tanah. Merpati merupakan burung yang mudah beradaptasi
61
dimanfaatkan sebagai ternak hias dan balap. Selain itu, merpati merupakan salah
Sumber : www.harepigeonnotes.wordpress.com
Gambar 22. Merpati
terdapat sekelompok mulai dari 3 sampai 10 ekor baik dengan sesama jenis
Tubuh kutilang berukuran sedang, sisi bagian atas tubuh (punggung dan
ekor) berwarna coklat kelabu, sedangkan sisi bawah (tenggorokan, leher, dada,
dan perut) berwarna putih keabu-abuan.Memiliki topi, dahi, dan jambul berwarna
hitam.Memiliki tunggir (bagian muka ekor) berwarna putih, serta penutup pantat
berwarna kuning jingga.Burung jantan umumnya memiliki tubuh yang lebih kecil
nyaring namun merdu dengan suara “cuk-cuk”, dan “cang-kur” yang diulangi
62
cepat.Suara kicauan burung jantan terdengar lebih nyaring dan lantang serta lebih
terbuka, tepi hutan, semak belukar, vegetasi sekunder, tepi jalan, pekarangan,
buahan yang lunak, meskipun juga memakan berbagai jenis serangga kecil.
Ketilang membuat sarang dari anyaman daun rumput, tangkai daun, atau ranting
yang halus yang disusun seperti cawan. Sekali berbiak kutilang bertelur sebanyak
Concern (LC, Risiko Rendah).Di Indonesia, burung yang disebut juga sebagai
maupun penangkapan dan jual beli hewan, Kutilang masih kerap terlihat.
(Alamendah, 2015).
63
5. Puyuh (Cotumis coturnix)
pengamatan. Puyuh di Pantai Bara dapat dijumpai berjalan pada semak belukar, di
bawah pohon ataupun sedang menyeberangi jalan masuk Pantai Bara. Puyuh
merupakan jenis burung yang tidak dapat terbang, sebab itu burung hanya muncul
saat kondisi sunyi. Untuk dapat melihat diperlukan kesabaran terutama jika
burung ini tidak mengeluarkan suara. Suara burung puyuh seperti kastanet yang
keras. Selama puncak musim kawin normal, maka jantan akan berkicau setiap
malam. Puyuh berukuran tubuh relatif kecil, berkaki pendek dan dapat diadu.
betina, yaitu puyuh jantan dewasa berwarna hitam dan puyuh betina berwarna
dekat pantai. Layang-layang pasifik sering terlihat terbang di atas pantai Bara.
layang batu memiliki ukuran tubuh yang kecil (14cm) dengan warna bervariasi
64
yaitu kuning tua, merah dan biru. Jenis ini dijumpai dalam kelompok kecil dan
terpisah - pisah bahkan saat mencari makanan (serangga kecil), jenis ini
air.
A B
langit dengan gerakan yang berputar-putar pada sore hari. Walet adalah burung
pemakan serangga yang mencari makan sambil terbang, dicirikan dengan sayap
panjang yang melengkung seperti sabit, ramping dan didominasi bulu berwarna
±10 cm. Memiliki suara panggilan berupa rangkaian 3 nada ritmik “wee-chi-chi”
yang diulang-ulang 10-20 kali. Walet menghuni kawasan pegunungan dan hutan
dataran rendah.Status konservasi yaitu daftar merah IUCN yaitu resiko rendah
Jumlah anggota burung walet berbeda-beda. Semakin besar sarang maka semakin
besar juga jumlah anggotanya. Walet merupakan jenis burung yang saat ini
65
dibudidayakan masyarakat karena sarang burung walet memiliki nilai ekonomis
yang tinggi dan diyakini memiliki khasiat untuk berbagai penyakit. Sarang walet
vanikorensis. Di antara empat jenis tersebut, walet sarang putih memiliki daya jual
paling tinggi karena seluruh sarangnya berasal dari air liur walet (Susilorini,
2008).
Kirik-kirik Australia yang dijumpai ini sangat unik. Burung ini hinggap di
ranting pohon yang rendah dan tidak terganggu sedikit pun dengan adanya
gambarnya. Burung ini berwarna kuning di kepalanya dengan garis hitam melalui
mata dibatasi oleh garis biru di atas dan di bawahnya. Memiliki suara ringan,
berdering “pirr pirr pirr”, biasanya dikeluarkan sewaktu terbang. Status konservasi
saat ini yaitu daftar merah IUCN Resiko Rendah (LC). Burung ini berbiak di
66
Australia, bermigrasi ke Pulau Irian dan Indonesia bagian timur.Kirik-kirik
padang rumput terbuka. Pada musim panas pengembara yang jarang di Bali.
dan ngengat. Bersarang dalam lubang pada gigir teras tanah yang diberi bantalan
rumput. Telur dan anakan dirawat oleh kedua orang tua. (Kutilang Indonesia,
2013)
padang terbuka.Daya tarik Elang tikus terlihatpada rupanya yang mirip burung
hantu.
sertasayap pelindung dan bagian pangkal ekor berwarna abu-abu. Pada muka,
leher dan bagian bawah berwarna putih, paruh berwarna hitam dan kaki berwarna
kuning. Pada jenis burung yang masih muda, iris matanya berwarna kuning, tapi
67
saat sudah dewasa iris matanya berubah menjadi merah.Elang tikus adalah
cuaca.
Pada lokasi penelitian di Pantai Bara, Gagak hutan sangat mudah dikenali
dari suara teriakan “kak-kak” yang keras dan warna bulunya yang hitam pekat..
Selama pengamatan, Gagak hutan dijumpai terbang di atas kanopi pohon dan
hinggap pada pohon Beringin yang ada di pinggir jalan. Selain itu, dua ekorGagak
hutan juga ditemui di bagian dalam hutan di pohon tempat sarangnya. Gagak
68
Makanan utamanya buah-buahan, juga memakan invertebrata dan kadal kecil.
Biasanya betina mengerami telur pada bulan Juni dan Juli, jumlah telur biasanya 2
butir. Sarang berupa bantalan tebal dan besar tersusun dari ranting pohon pada
pohon yang tinggi dan besar. Status konservasi yaitu daftar merah IUCN yaitu
Sumber : www.kutilang.or.id
Gambar 29. Gagak hutan
yang satu ke pohon lainnya dan hinggap pada ranting yang berada di bagian dalam
kanopi pohon. Habitat asli Burung Kepodang adalah di daerah dataran tinggi.
Namun dapat juga ditemui di hutan terbuka, hutan mangrove dan hutan pantai
seperti di Pantai Bara. Burung ini mudah terlihat karena bulunya yang berwarna
ekor ada sebagian bulu yang berwarna hitam. Ciri khas Kepodang adalah
terdapatnya garis hitam melewati mata dan tengkuk. Iris mata Kepodang
berwarna merah sedangkan paruhnya berwarna merah jambu dan kedua kakinya
69
berwarna hitam. Burung Kepodang mempunyai siulan yang indah seperti alunan
ocehan yang sangat keras dan nyaring, Kepodang juga pandai menirukan suara
tetapi secara umum masih dikategorikan sebagai ‘Least Concern’ atau ‘Beresiko
juga melambangkan anak atau generasi muda.Mitos yang melekat pada Burung
Kepodang karena keindahan bulunyadan tampilannya yang bersih, rapi dan indah
serta ketelitian dalam membuat sarang yang indah kemudian memunculkan mitos
bahwa ibu hamil yang memakan daging burung Kepodang akan mendapatkan
anak yang ganteng ataupun cantik. Karena itu, masih sering terdapat tradisi
menyembelih burung Kepodang saat ritual ‘mitoni’ yaitu tradisi selamatan tujuh
70
12. Kacamata laut (Zosterops chloris)
pepohonan dan hinggap pada rantingnya. Daya tarik burung yang memiliki ukuran
kecil ini adalahwarna pada tubuhnya, tubuh bagian atas berwarna kuning-zaitun
sedangkan tubuh bagian bawah berwarna kuning lemon. Memiliki Iris coklat,
paruh dan kaki kehitaman. Kacamata laut sering terlihat berkelompok dan
bergerak aktif seperti tidak kenal lelah dengan suara kicauan berupa nada tinggi
yang tipis.
Sulawesi, Maluku, dan Nusa Tenggara sampai pulau-pulau di Papua bagian barat.
Status konservasi yaitu daftar merah IUCN yaitu resiko rendah (LC) (Kutilang
Indonesia, 2012).
Sumber :www.kutilang.or.id
Gambar 31. Kacamata laut
Ayam hutan adalah nama umum bagi jenis-jenis ayam liar yang hidup di
hutan. Di lokasi penelitian, ayam hutan ini terlihat selalu berpasangan atau dalam
71
kelompok kecil. Mereka sering terlihat sedang melintas di jalan masuk Pantai
Bara ataupun terlihat berjalan mengikuti tepi jalan di sekitar semak-semak. Jika
didekati dan merasa terancam, mereka akan berlarian masuk ke dalam semak atau
terbang secukupnya. Ayam hutan ini memiliki perbedaan antara jantan dan betina
seperti ayam hutan jantan memiliki bulu yang berwarna-warni dan indah, berbeda
dengan ayam betinanya yang cenderung berwarna monoton dan kusam. Dari segi
bentuk tubuh dan perilaku pun tidak jauh berbeda dengan ayam peliharaan seperti
Pada musim bertelur, betina membuat sarang sederhana di atas tanah dan
betinanya.Tidak seperti ayam peliharaan, ayam hutan pandai terbang; tidak lama
72
C. Reptilia
yang tidak merasa tergganggu ini terlihat cukup besar dengan panjang ±1,5 meter.
Memiliki kulit berwarna hitam di bagian atas dan berwarna kuning pucat pada
Menurut seorang peneliti reptilia dari Jerman, Andrè Koch, Biawak adalah
jenis kadal terbesar yang masih hidup di muka bumi ini. Biawak juga merupakan
binatang reptil paling cerdik dan wujudnya sangat menyerupai Dinosaurus. Oleh
karenanya, bentuk tubuh biawak mengundang daya pesona luar biasa. Juga dari
lidahnya, biawak terkesan memiliki hubungan kerabat dengan jenis ular. Biawak
Varanus Salvator termasuk jenis binatang amphibi yang artinya bisa hidup baik di
air maupun di darat. Biawak Sulawesi ini merupakan reptil pemakan daging.
Makanannya meliputi jenis serangga, tikus, binatang reptil lain, serta binatang
Satwa ini berkembang biak dengan bertelur. Hal yang menarik adalah
tingkah laku biawak sebelum mengawini betinanya, yaitu biawak jantan biasanya
ini unik dan menarik, karena dilakukan sambil ‘berdiri’. Kedua biawak itu lalu
saling pukul atau saling tolak sambil berdiri pada kaki belakangnya, sehingga
tampak seperti menari bersama. Telur-telur biawak disimpan di pasir atau lumpur
di tepian sungai, bercampur dengan daun-daun busuk dan ranting. Panas dari sinar
73
matahari dan proses pembusukan serasah akan menghangatkan telur, sehingga
Gambar 33.Biawak
D. Jenis Kupu-kupu
pada sayapnya yang berwarna hitam dengan pola berwarna abu-abu menyerupai
bingkai pada sayap depannya dan sayap belakangnya berwarna kuning keemasan.
Kupu-kupu yang sangat peka terhadap manusia ini merupakan spesies yang cukup
Kupu –kupu ini sering terbang dan hinggap sekitar tumbuhan tembelek
ditemukan adalah jantan. Perbedaan antara jantan dan betinanya adalah pada
betina bagian bawah tubuh berwarna coklat atau coklat tuasedangkan jantan
74
Gambar 34. Kupu-kupu raja
hanya terdapat di pulau Sulawesi bagian selatan dan utarasehingga menjadi kupu-
sehingga sulit untuk mendapatkan gambarnya. Kupu-kupu ini agak sulit ditemui
karena jumlahnya yang tidak banyak. Namun tidak sulit untuk menemukannya,
wisatawan cukup berjalan kaki saja mengikuti jalan masuk dan bila beruntung
75
3. Kupu-kupu chocolate pansy (Junonia iphita)
mirip minuman chocolate bercampur sedikit susu. Punya corak yang mirip
dengan tumpahan coklat atau kopi yang menguap dan sudah kering. Walaupun
kupu-kupu ini cukup banyak, namun agak sulit dilihat, karena warnanya yang
terlalu mirip dengan tanah atau bebatuan. Pada sayap belakangnya terdapat
beberapa buah bulatan kecil yang berbaris ke atas dan sedikit bersambung ke
camara.
sangat mudah di jumpai di Pantai Bara, dengan jumlah yang melimpah dan dapat
terlihat terbang di setiap musim. Kebanyakan aktif secara soliter, dengan memilih
semak-semak, tepi-tepi hutan dan tidak jauh dari aliran air.Kupu-kupu ini
termasuk spesies yang bergerak lambat, mudah didekati, dan cukup bersahabat
76
Daya tarik ini kupu-kupu ini terlihat dari perpaduan warna hitam dan
putih yang sangat kontras dengan corak garis-garis dan bulatan kecil di sepanjang
pinggiran sayapnya. Tidak jarang kupu-kupu ini terlihat terbang sendirian ataupun
tarik dari sayapnya yang berwarna hitam gelap dan hampir menyerupai kupu-kupu
dengan lebar sayapantara 90 hingga 100mm. memiliki daya tarik dari sayap
berwarna dasar hitam, tepi sayap depan (permukaan atas) dengan totol-totol putih
yang terputus dan terdapat pita putih lebar pada bagian tengah sayap belakang
memiliki sifat polimorfisme yaitu sifat yang mempunyai lebih dari satu wujud.
Dalam hal ini, kupu-kupu ini memiliki 3 rupa yaitu (Wikipedia, 2013) :
77
1. Cyrus, rupa ini serupa dengan jantan, cuma bezanya sentiasa
terdapat bentuk sabit merah yang ketara. Ini merupakan yang paling jarang
inilah rupa yang paling banyak ditemui di mana saja adanya P. aristolochiae.
dalam kawasan P. hector. Ia tidak begitu mirip kerana warnanya agak kusam
Penyamaran atau perubahan rupa ini berfungsi untuk melindungi diri dari
serangan musuh sehingga musuh tidak memangsa karena kupu-kupu ini berubah
menjadi spesies yang beracun dan berpengaruh dalam teori evolusi. Seperti
dilaporkan naturalis Alfred Russel Wallace tahun 1860-an setelah pulang dari
Asia Tenggara sebagai data pendukung teori evolusi melalui seleksi alam yang ia
78
tidak pernah ditemukan. Padahal Rusa memiliki potensi wisata yang menarik
bagi kawasan wisata Pantai Bara ini. Selama pengamatan, dijumpai pula pemburu
yang memasuki kawasan hutan lindung. Hal ini sepertinya sudah sering terjadi
sebab tidak adanya penjagaan atau pagar pembatas antara kawasan wisata dan
pariwisata juga mengatakan bahwa memang benar dengan adanya perburuan liar
tersebut.
Kain tenun Bira dikenal dengan nama batik Bira, merupakan ciri khas
Bulukumba dan digunakan sebagai pakaian dinas pada hari rabu dan kamis atas
79
instruksi dari Bupati Bulukumba. Kain tenun Biramemiliki motif garis-garis
kecil dan 14 bulan untuk perahu berukuran besar. Pembuatan perahu berukuran
kecil menggunakan tenaga kerja sebanyak 4 orang dan perahu besar sebanyak 15
orang. Bahan yang digunakan adalah kayu Jati dan untuk inti perahu
menggunakan kayu besi yang diambil dari Irian, Palopo, Bone dan Sulawesi
Tenggara. Selain perahu wisata, adapun perahu untuk menangkap ikan yang
dibuat. Memiliki bentuk yang berbeda dari perahu wisata. Perahu wisata memiliki
banyak jendela di setiap sisi sedangkan perahu tangkap ikan hanya memiliki 2-4
jendela. Pembuatan perahu ini terletak di pinggiran pantai yang dekat dengan
pelabuhan ferry. Berjarak sekitar 2 km dari Pantai Bara. Kondisi jalan menurun
80
Gambar 40. Perahu Wisata
Biasanya dilakukan pada hari besar tertentu seperti pernikahan atau perayaan 17
Agustus. Para penari menggunakan kain tenun Bira yang dijahit khusus. Tarian
Tanjung Bira.
hampir sama dengan yang terdapat di Puncak Pua Janggo. Kuburan ini terletak
di belakang kantor Kepala Desa Bira. Kondisi jalan di cor (menanjak - baik).
81
5. Bangunan / Tempat bersejarah : Puncak Pua Janggo
Merupakan tempat sholat Pua Janggo dengan nama asli Abdul Haris bagi
seorang tokoh penyebar agama Islam di Bira. Terdiri dari 2 bangunan, yaitu
bangunan utama berupa tempat sholat Pua Janggo dengan ukuran 4x4 m, di
dalamnya terdapat batu berbentuk silinder yang mirip batu nisan tipe gada
dari sesajen yang dibawa oleh peziarah. Bangunan lainnya berupa gazebo
dengan ukuran yang lebih kecil dan atap yang sudah berlubang.
Keindahan pemandangan dari puncak Pua Janggo yaitu kita dapat melihat
ke arah laut dan pelabuhan Bira yang dikelilingi oleh bukit karang.Puncak Pua
Janggo terdapat di bukit desa Bira berjarak 3 km dari obyek wisata Pantai Bara
atau 15 km dari kota Bulukumba. Jarak dari pintu gerbang ke puncak Pua Janggo
sekitar 2 km dengan.lebar jalan hanya mampu dilewati oleh satu mobil. Kondisi
A B
C D
Gambar 42. Pintu masuk Pua Janggo (A) Tempat sholat Pua Janggo (B) Bagian dalam Tempat
sholat Pua Janggo(C) Keindahan pelabuhan dari atas puncak (D)
82
6. Makanan khas : Uhu-uhu
Berbentuk persegi panjang dan berwarna coklat. Makanan ini sangat mudah
kerja rodi) sebagai tempat persembunyian. Gua yang dibangun tidak terlalu
panjang. Gua ini terletak di kawasan Puncak Pua Janggo. Hanya dapat ditempuh
gua ini dengan dipandu oleh penjaga yang berada di pintu masuk.
klinik kesehatan, kamp diving, tempat parkir dan cafe / bar. Akomodasi di Pantai
Resort, Cosmos Bungallows, Villa Rudi, Hotel Mangga Lodge.. Cafe dan bar
terdapat 18 buah yang buka sekitar pukul 19.00 wita sampai tengah malam. Letak
cafe dan bar ini akan dijumpai lebih dulu saat memasuki kawasan Pantai Bara. Di
83
tempat ini juga tersedia fasilitas untuk berkaraoke. Kondisi jalan masuk dari loket
karcis adalah aspal kurang lebih sepanjang 1 km dan sisanya masih dalam tahap
pengerjaan. Lebar jalanan kurang lebih 6 meter sehingga dapat dilalui dua mobil..
Potensi gejala alam yang terdapat di Pantai Bara adalah adanya formasi
batuan kapur yang tersusun secara alami dan menjadi potensi yang menarik.
Banyaknya batuan kars yang berada di pinggir laut ini menjadikan pantai Bara
A B
C D
E F
Gambar 44. Panorama pelangi pagi hari (A) Panorama sore hari (B) Batuan kars yang
berada di laut (C) Keindahan vegetasi kars (D) Bentuk gua-gua batuan karst
(E) Jalan masuk Pantai Bara yang teduh
84
5.2 Pembahasan
Identifikasi potensi obyek wisata pantai Bara memiliki potensi pada flora,
fauna, potensi fisik dan budaya masyarakat yang memiliki daya tarik dan
keunikan tersendiri. Flora pantai Bara pada umumnya terbagi dalam dua
kelompok yaitu flora pada ekosistem pantai dan flora pada ekosistem karst.
keanekaragaman jenis sedang yaitu penyebaran jumlah individu tiap jenis sedang
adanya tumbuhan tapak kuda (Ipomea pescaprae) dan kacang laut (Cannavalia
maritima) dengan keindahan daunnya yang berwarna hijau muda dan bunga
berwarna merah muda keunguan yang tumbuh menjalar di bawah pohon kelapa
(Cocos nucifera). Untuk flora kars, tumbuhan yang hidup sebagian besar memiliki
duri pada batangnya. Duri ini memiliki fungsi sebagai pengait pada batuan karst.
Vegetasi yang menjadi ciri khas ekosistem karst ini adalah Dracaena multiflora,
tumbuhan yang hanya tumbuh pada batuan karst dengan keunikan bentuk
tajuknya yang berbentuk seperti buket bunga. Adanya flora yang tumbuh di Pantai
Bara inilah yang menjadi daya tarik dan keindahan untuk berwisata. Selain
manfaat utama sebagai peneduh, flora ini juga memiliki banyak manfaat yang
yang menarik dengan beberapa jenis penting seperti kera hitam sulawesi (Macaca
85
hasil pengamatan, burung yang paling umum dan mudah dijumpai adalah
ketilang, pipit dan gagak. sedangkan satwa yang sangat sensitif dengan kehadiran
manusia adalah kera hitam sulawesi dan babi hutan. Keberlangsungan hidup fauna
tersebut perlu diperhatikan terutama terhadap perburuan satwa liar yang sering
terjadi di kawasan Pantai Bara. Keindahan bentuk, warna, kicauan dan tingkah
laku fauna yang bergerak bebas merupakan keunikan potensi wisata di Pantai
Bara. Dari hasil analisis data fauna diperoleh bahwa indeks keanekaragaman jenis
mamalia rendah sedangkan indeks kenakeragaman jenis burung dan jenis kupu-
kupu sedang. Meskipun indeks kekayaan jenis yang tinggi untuk seluruh
kelompok fauna.
terdapat banyak wisatawan lokal dan asing yang berkunjung. Khususnya bagi
desa ini terkenal dengan istilah “Butta Panritta Lopi” yang artinya tanah asal para
pembuatan tenun khas Bira dengan motif garis-garis bernama Loba dengan
estetika yang tinggi. Selain menjaga kelestarian budaya masyarakat di Desa Bira
dan menambah pengetahuan tentang budaya masyarakat, potensi ini juga dapat
masyarakat secara aktif ikut terlibat dan memperoleh pendapatan dengan tetap
menjaga kelestarian obyek wisata. Hal ini sejalan dengan salah satu prinsip
86
ekowisata menurut (Eplerwood, 1999) yaitu pendidikan konservasi lingkungan.
untuk kawasan. Mengatur agar kawasan yang digunakan untuk ekowisata dan
pelestarian alam.
Keindahan alam Pantai Bara terlihat pada keunikan batuan kars yang
membatasi antara lautan dan daratan yang memiliki bentuk seperti mulut gua pada
tepiannya. Hal ini sejalan dengan pendapat (Achmad dkk, 2001) sumberdaya
geologi yang menarik ditunjukkan oleh formasi batuan kapur yang berumur
Miosen Atas – Pliosen. Adanya tebing di bagian tengah kawasan yang memanjang
searah garis pantai sekarang, adalah gambaran garis pantai wilayah ini dimasa lalu
ketika air laut mencapai daerah tersebut, dan menyisahkan gua-gua kecil akibat
pekerjaan gelombang air laut, seperti proses yang sementara berlangsung saat ini.
Bekas garis pantai ini membentuk batas antara lantai bawah dan lantai atas.
Perbedaan mencolok pantai Bara dengan pantai Bira yang berada dalam satu garis
pantai adalah adanya batuan kars besar yang tersusun secara alami di sekitar
menarik. Gejala alam lainnya adalah wisatawan tidak dapat melihat matahari
87
VI. KESIMPULAN DAN SARAN
6.1 Kesimpulan
1. Pantai Bara memiliki obyek dan daya tarik wisata yang dapat dikembangkan
juga sangat menarik untuk dijadikan objek wisata seperti Macaca maura,
pengamatan burung dan kupu-kupu yang memiliki suara dan warna yang
unik. Potensi lainnya adalah keindahan bentuk batuan kars yang berada di
dijadikan daya tarik wisata terutama bila dipadukan dengan potensi budaya
masyarakat setempat.
2. Peran serta masyarakat dalam memanfaatkan Pantai Bara saat ini hanya pada
Untuk peran serta pemerintah saat ini masih sangat kurang karena terbatas
6.2 Saran
Berdasarkan hasil penelitian mengenai potensi wisata sebagai obyek daya tarik
88
1. Peningkatan kerja sama antara masyarakat sekitar dan pemerintah dalam
3. Pemberian batas berupa pagar antara kawasan wisata dan hutan lindung serta
89
DAFTAR PUSTAKA
90
--------------.2011.Cethosia Myrina Kupu Bidadari. http://kupu-kupu-
langka.blogspot.co.id/2011/12/cethosia-myrina-kupu-bidadari.html. Diakses
9 Desember 2015
Clawson dan Knetch.1969.Economic Of Out Door Recreation.The John
Hopkins Press Inc. New York
Damanik,J dan Weber,H.F. 2006. Perencanaan Ekowisata : Dari Teori ke
Aplikasi. Penerbit Andi. Yogyakarta
Doughlas, W.R. 1978. Forest Recreation. Pegamon Press Inc. New York.
Edy, 2009.Identifikasi Obyek dan Daya Tari Wisata Alam Pulau Purup
Kawasan Taman Nasional Teluk Cendrawasih.Universitas Negeri Papua.
Manokwari
Eplerwood, M., 1999.Successfull Ekotourism Business. The right Approach.
World Ekotourism Conference.Kota Kinibalu. Sabah
Fandeli, C.1995. Dasar – Dasar Manajemen Kepariwisataan Alam. Liberty
Press. Yogyakarta
--------------. dkk. 2000. Pengusahaan Ekowisata. Fakultas Kehutanan
Universitas Gadjah Mada. Bulaksumur. Yogyakarta
--------------. 2001. Dasar-dasar Manajemen Kepariwisataan Alam. Liberty.
Yogyakarta
Fauzi, A. 2013.Potensi Pariwisata Indonesia. Diakses pada 9 April 2014
Herdiana, L. 2012.Daya tarik dan kawasan wisata.Daya Tarik Dan Kawasan
Wisata. http://lisaherdiana.blogspot.com/2012/04/daya-tarik-dan-kawasan-
wisata.html. Diakses pada 4 Maret 2014.
Kasri, N., dkk. 1999. Kawasan Kars Di Indonesia. Kantor Menteri Negara
Lingkungan Hidup. Jakarta
Kutilang Indonesia, 2011.Kacamata
laut.http://www.kutilang.or.id/2011/11/30/kacamata-laut/ . Diakses 30 Juli
2015
--------------. 2012. Gagak hutan. http://www.kutilang.or.id/2012/06/11/gagak-
hutan/. Diakses 30 Juli 2015
-------------. 2013. Kirik-Kirik Australia.
http://www.kutilang.or.id/2013/02/05/kirik-kirik-australia/.Diakses 30 Juli
2015
-------------. 2015. Walet Sulawesi. http://www.kutilang.or.id/2015/05/04/walet-
sulawesi/.Diakses 30 Juli 2015
91
Kristiani, T. 2013. Kualitas Tenunan Yang Terbuat Dari Daun Pandan Laut
dan Daun Pandan Wangi. Universitas Negeri Semarang. Semarang
Mardiana,L. 2013. Daun Ajaib Tumpas Penyakit. Penebar Swadaya
Martawijaya, A. dkk, 2005. Atlas kayu Indonesia jilid I. Balai Penelitian Dan
Pengembangan Kehutanan Departemen Kehutanan. Bogor.
Masdhiana,I. M.2014.Indonesia Peringkat 70 Daya Saing Pariwisata
Global.http://travel.kompas.com/read/2014/02/10/1635046/Indonesia.Perin
gkat.70.Daya.Saing.Pariwisata.Global. Diakses pada 4 Maret 2014.
Mashudi. 2005. Pulai Merupakan Jenis Potensial untuk Pengembangan
Hutan Tanaman. Informasi Teknis Vol.3 No. 1. Pusat Penelitian dan
Pengembangan Hutan Tanaman. Yogyakarta.
Mawendra.2013. Kegunaan Daun Jarak
Merah.http://tanamanjarak.blogspot.com/2013/02/kegunaan-daun-jarak-
merah.html. Diakses pada 28 Juli 2015.
Mirdayanti,Y. 2007. Spesies Baru Biawak ditemukan di
Indonesia.http://www.dw.com/id/spesies-baru-biawak-ditemukan-di-
indonesia/a-2972901. Diakses 11 Desember 2015
Muhlisan, F. 2011. Tanaman Obat Keluarga [TOGA]. Penebar Swadaya
Oktavia, R. 2014. Keanekaragaman Jenis Burung Di Kawasan Hutan
Kampus IPB Dramaga Dan PPKA Bodogol-Bogor.
http://ejournal.stkipbbm.ac.id/index.php/gm/article/viewFile/35/34. Diakses
30 Juli 2015
Sang, A.I. 2012. Pengembangan Produk Burung Puyuh Dalam Pembuatan
Aneka Lauk Pauk.http://core.ac.uk/download/pdf/11064267.pdf
Poland, D. 2013. Manfaat Daun Sukun. http://manfaatnyasehat.com/manfaat-
daun-sukun/. Diakses 16 Oktober 2015
Santoso, B. 2009.Penataan Dan Pengembangan Obyek Wisata Pantai Baron
Kabupaten Gunung
Kidul.http://eprints.undip.ac.id/1502/1/budi_santoso.pdf . Diakses pada 12
Februari 2015
Sativa, dkk. 2014. Uji Aktivitas Antiinflamasi Gel Ekstrak Buah Kaktus
(Opuntia elatiormMill.) PadaTikus (Rattus norvegicus L.) Yang
Diinduksi Lamda Karagenan.pdf
Setiawan, Y.H.2010. Efek Granul Ekstrak Daun Tembelekan (Lantana
Camara L.) Terhadap Mortalitas Larva Aedes Aegypti L.
92
Suita, E. 2012. Kesambi (Schleichera oleosa MERR).http://www.forda-
mof.org/files/Kesambi_-_Seri_Teknologi_Perbenihan_Tanaman_Hutan.pdf
Suharto dan Ambarwati, D.R.S. 2007. Pemanfaatan kelapa (batang, tapas, lidi,
mancung, sabut, dan tempurung) sebagai bahan baku kerajinan.
http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/Jurnal%20Humaniora_Hibah%20Ber
saing%20Kelapa_0.pdf
Supyan. 2011.Potensi Dan Daya Tarik Wisata Alam
Indonesia.https://faperik.wordpress.com/2011/06/16/potensi-dan-daya-
tarik-wisata-alam-di-indonesia/. Diakses pada 12 Februari 2015
Susilorini, T.E. 2008. Budi Daya 22 Ternak Potensial. Jakarta
Strange, M.2012. A Photographic guide to the birds of indonesia, Second
edition. Tuttle publishing. Tokyo.
Taman Nasional Babul. 2010. Dare Monyet Hitam Endemik Sulawesi Selatan.
http://www.tn-
babul.org/index.php?option=com_content&view=article&id=168%3Adare-
monyet-hitam-endemik-sulawesi-selatan&catid=49%3Aartikel&Itemid=195
. diakses 29 Juli 2015
Undang-Undang Nomor 10 tahun 2009 tentang kepariwisataan
Undang-Undang Nomor 48 tahun 2010 tentangpengusahaan pariwisata alam
disuakamargasatwa,taman nasional, taman hutan rayadan taman
wisata alam, wisataalam
Wikipedia.2013.Papilio Polytes.https://ms.wikipedia.org/wiki/Papilio_polytes.
Diakses 9 Desember 2015
--------------.2015. Biawak. https://id.wikipedia.org/wiki/Biawak. Diakses pada 27
Juli 2015.
--------------. 2015. Elang Tikus. https://id.wikipedia.org/wiki/Elang_tikus.
Diakses pada 27 Juli 2015.
--------------. 2015. Ayam Hutan. https://id.wikipedia.org/wiki/Ayam_hutan.
Diakses pada 27 Juli 2015.
--------------. 2015.Pipit.https://en.wikipedia.org/wiki/Pipit. Diakses pada 27 Juli
2015.
--------------. 2015. Kirik-Kirik_Australia. https://id.wikipedia.org/wiki/Kirik-
kirik_australia. Diakses pada 27 Juli 2015.
--------------.2015. Angsana. https://id.wikipedia.org/wiki/Angsana. Diakses pada
27 Juli 2015.
93
--------------.2015.Pandan Laut. https://id.wikipedia.org/wiki/Pandan_laut.
Diakses pada 27 Juli 2015.
Wijayakusuma, H.M.H. 2006. Atasi rematik dan asam urat ala Hembing.
Puspa Swara. Jakarta
94
LAMPIRAN
95
Lampiran 1 Keanekaragaman Flora Plot 1
Plot 1
Jumlah jenis 34
akar 34 5,83
96
Lampiran 2. Indeks Keanekaragaman Flora Plot 2
Plot 2
No Nama Spesimen Nama Jumlah Indeks keanekaragaman Indeks Kekayaan
Indonesia Jenis (H’) Jenis (R)
1 Jatropha gossypifolia Jarak merah 22 0,36780805 2,816901408
Jumlah jenis
61
akar 61 7,81
97
Lampiran 3. Indeks Keanekaragaman Flora Plot 3
PLOT 3
No Nama Spesimen Nama Jumlah Indeks keanekaragaman Indeks Kekayaan
Indonesia Jenis (H’) Jenis (R)
1 Lantama camara 13 0,210303323 1,055194805
98
Lampiran 4. Indeks Keanekaragaman Fauna
99