Anda di halaman 1dari 6

KERUANGAN SERTA KONEKTIVITAS DAN WAKTU

Antarkelompok Masyarakat senantiasa membina kerja sama yang baik dan saling menghormati
untuk mencapai tujuan bersama, yaitu memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari.
Menyebabkan  manusia dapat bertahan hidup dengan menyesuaikan perkembangan zaman.
Prinsip ini  sbg pedoman bagi setiap manusia = Mengedepankan rasa saling menghormati untuk
mewujudkan perdamaian & kesejahteraan sosial.

A. Konektivitas Antarruang dan Waktu


1. ASPEK RUANG dan WAKTU
a. Aspek Ruang
Ruang  suatu tempat di muka bumi yang dapat dimanfaatkan untuk aktivitas individu
maupun kelompok
Aspek Ruang meliputi :
Wilayah darat, perairan, udara, beserta kelengkapan berbagai organisme biotik dan abiotik.
Setiap ruang mempunyai bentuk, kondisi fisik, dan karakteristik yang berbeda-beda 
menyebabkan perbedaan potensi sesuai kondisi wilayah masing-masing, wilayah yang
tidak mampu akan berinteraksi dengan wilayah lain.
Contoh dari interaksi keruangan :
1. Wilayah Pantai  daerah penghasil ikan laut, wilayah pegunungan = daerah penghasil
sayur-mayur. Untuk saling melengkapi, kedua wilayah tsb dapat melakukan interaksi
melalui perdagangan demi memenuhi kebutuhan wilayahnya masing-masing.
2. Wilayah perkotaan  memerlukan tenaga kerja berasal dari wilayah pedesaan.
Interaksi antarruang menjadi penting = sbg penyedia lapangan pekerjaan.

b. Aspek Waktu
Waktu  semua rangkaian peristiwa yang terjadi ketika suatu proses berlangsung.
Waktu dibagi menjadi 3, yaitu :
1. Waktu Lampau  waktu yang berkaitan dengan kejadian masa lalu.
2. Waktu Sekarang  waktu saat sebuah kegiatan sedang berlangsung,
3. Waktu akan datang  waktu yang belum dilalui.
Sebaiknya kegiatan yang akan datang, perlu terkonsep dan terencana  dapat
mendatangkan hasil yang lebih baik, contoh : pemerintah daerah Menyusun
perencanaan tata ruang wilayah daerah untuk 5 tahun mendatang.

2. INTERAKASI KERUANGAN dan WAKTU


Ruang  tempat segala peristiwa terjadi. Perbedaan keruangan antarwilayah :
a. Perbedaan karakteristik ruang antarwilayah, antara lain :
1. Kandungan Unsur Hara Lapisan Tanah
 Unsur – unsur hara dalam lapisan tanah tiap wilayah memiliki karakteristik yang
berbeda – beda, Contoh :
a. Wilayah lereng vulkanik  umumnya mengandung unsur hara yang tinggi.
Disebabkan karena :
 Sisa aktivitas vulkanik
 Paparan sinar matahari yang cukup
 Suhu yang rendah
Dapat dimanfaatkan  sebagai lahan pertanian holtikultura & komoditas
perkebunan, seperti teh & kopi
b. Wilayah dataran rendah  dengan hamparan padang rumput luas & suhu hangat.
Cocok kegiatan peternakan, contoh peternakan domba & kambing.
2. Kandungan Mineral.
 Struktur yang berbeda mempengaruhi kandungan mineral suatu daerah, contoh :
a. Jayapura  memiliki kandungan logam tembaga dan emas terbesar di Indonesia
b. Kalimantan karakter tanah gambut mengandung unsur-unsur karbon, seperti batu
bara, intan, dan permata.
3. Keanekaragaman hayati  menyebabkan perbedaan flora & fauna serta komoditas
pangan di setiap wilayah. Contohnya :
a. Laut  sbg sumber komoditas pangan berupa ikan, udang, kerang, dan berbagai
komoditas Mutiara sbg bahan pembuat perhiasan.
b. Daratan  sumber komoditas pangan berupa padi, sayur-mayur, dan buah-buahan.
4. Lapisan atmosfer
 berkaitan kondisi iklim dan cuaca di suatu wilayah, contoh :
 wilayah pegunungan yang bersuhu udara sejuk  sbg objek pariwisata &
tempat peristirahatan
b. Syarat Interaksi antar keruangan
Interaksi  hubungan timbal balik yang saling mempengaruhi antara kedua belah pihak
Syarat Dasar terjadi interaksi keruangan :
1) Saling melengkapi (Complementarity)  kondisi saling melengkapi antarwilayah
dalam memenuhi kebutuhannya
2) Kesempatan antara (Intervening Opportunity)  berkaitan dengan tempat
menawarkan komoditas yang sama
3) Kemudahan perpindahan barang ataupun orang (Transferability)  erat
kaitannya dengan infrastruktur sebagai sarana penghubung yang memudahkan
pergerakan barang dan orang dari satu wilayah ke wilayah lain
Factor yang mempengaruhi Transferability :
a) Infrastruktur transportasi
b) Infrastruktur jaringan komunikasi

3. PENGARUH INTERAKSI KERUANGAN dan WAKTU


a. Perkembangan pusat perdagangan dan produksi lokal  ditandai dengan
adanya pusat perdagangan dan industry
1) Pusat perdagangan
Contoh pusat perdagangan di Indonesia :
a) Pusat grosir pakaian di Pasar Tanah Abang, Jakarta
b) Pusat perdagangan sayur dan buah di Pasar Bandungan Semarang
c) Pusat grosir sepatu berbahan kulit di Cibaduyut
2) Pusat produksi Lokal
Contoh :
a) Pusat produksi batik Laweran, Surakarta
b) Pusat produksi gerabah di Kasongan, Jogjakarta
c) Pusat produksi tahu di Serasi, Semarang
b. Perkembangan sarana dan prasarana
c. Perubahan penggunaan Lahan
d. Perubahan orientasi pekerjaan
e. Perubahan social

4. BENTUK INTERAKSI KERUANGAN


a. Perpindahan Penduduk
Migrasi  bentuk interaksi antar ruang yang mengakomodasikan pergerakan orang
dari satu wilayah ke wilayah lain dengan tujuan tertentu.
Jenis migrasi :
1) Imigrasi  mobilitas orang dari luar negeri ke dalam negeri, baik yang sifatnya
sementara maupun menetap
2) Emigrasi  mobilitas orang dari dalam negeri ke luarnegeri, baik yang sifatnya
sementara maupun menetap
3) Urbanisasi  mobilitas penduduk dari desa ke kota yang sifatnya perpanen
4) Ruralisasi  mobilitas penduduk dari kota Kembali kedesa
5) Transmigrasi  mobilitas penduduk antar pulau dalam suatu negara yang
sifatnya menetap
6) Evakuasi  mobilitas penduduk karena adanya bencana atau masalah keamanan
lainnya dalam suatu wilayah
7) Sirkulasi  mobilitas penduduk yang bersifat sementara untuk keperluan
pekerjaan atau keperluan lain yang mengharuskan menginap di tempat tujuan
8) Komutasi  mobilitas penduduk dari desa ke kota yang sifatnya tidak perpanen
pada hari yang sama
b. Komunikasi  bentuk interaksi antarruang yang melibatkan pertukaran ide atau
gagasan, Contoh :
1) Siaran televisi
2) Streaming
3) Website
4) Marketplace
c. Transportasi  bentuk interaksi antarruang dalam pergerakan barang & jasa dari
daerah satu ke daerah lain, antara lain :
Perdagangan internasional ekspor dan impor
Pengiriman komoditas perdagangan transportasi laut, darat, & udara dari satu
daerah ke daerah lain.

B. Kondisi Geografis Indonesia


1. LUAS dan BATAS WILAYAH INDONESIA
a. Luas Wilayah Indonesia
Indonesia  negara dengan 17.500 pulau  luas total = 7,81 juta km2
Berupa :
 3,25 juta km2 berupa lautan
 2,55 juta km2 berupa Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE)
 2,01 juta km2 berupa daratan
Daratan Indonesia sekitar 1,2 % dari luas daratan dunia
b. Batas Wilayah Indonesia
1) Batas Darat, terdiri dari
 Batas Alami  batas yang terbentuk secara alami, dipisahkan oleh kenampakan
alam, berupa pegunungan, Sungai, laut, dan hutan
 Batas Buatan  batas yang sengaja dibuat manusia, contoh : tembok, pagar, dan
pos penjagaan.
Indonesia memiliki perbatasan dengan 3 negara : Malaysia, Papua Nugini, & Timor
Leste.
2) Batas Laut. Zona batas laut/ Hukum Laut Indonesia mengikuti hasil konvensi PBB/
dikenal
sbg United Nation Convention on the Law of the Sea (UNCLOS) pada 10 Desember
1982 di
Montego Bay, Jamaika :
a. ZEE  batas wilayah perairan ekonomis suatu negara  ditentukan dengan jarak
200 mil dari garis dasar pantai ke arah laut lepas  Indonesia memiliki hak
mengolah & memanfaatkan sumber daya laut di dalamnya.
b. Zona Laut Teritorial  diambil dari garis dasar ke arah laut lepas sepanjang 12 mil/
22,2 km  Indonesia memiliki kedaulatan laut hingga batas laut territorial.
c. Zona Landas Kontinen  laut yang secara geologis & morfologis jadi sebuah benua.
Indonesia diantara 2 landasan kontinen, yaitu Asia & Australia.
Zona laut diukur  dari kedalaman laut kurang dari 150 m.
Perairan Indonesia berbatasan 10 negara, yaitu :
India, Singapura, Malaysia, Thailand, Vietnam, Filipina, Palau, Australia, Timir Leste, dan
Papua Nugini.

2. LETAK WILAYAH INDONESIA


a. Letak Geografis Indonesia
 letak suatu daerah dilihat dari posisinya berdasarkan kedudukan garis lintang & garis
bujur.
Letak geografis, kepulauan Indonesia berada :
 diantara Benua Asia & Benua Australia, serta diantara Samudra Hindia & Samudra Pasifik.
Pengaruh karena letak geografis :
1) Terjadi aktivitas perdagangan dunia, contohnya :
Indonesia menjadi tempat persinggahan kapal laut ke Asia Timur, Asia Selatan, dan Asia
barat menuju Australia, Afrika, dan Eropa.
2) Kondisi sosial-budaya Masyarakat Indonesia menjadi beragam.
b. Letak Geogologis Indonesia
 3 lempeng benua besar :
Bagian Utara  Paparan Sunda pada lempeng Eurasia
Bagian Barat & Selatan  Paparan Sahul berada diatas Lempeng Indo-Australia
Bagian Timur  dasar Samudra  terletak pada Lempeng Pasifik.
c. Letak Indonesia Berdasarkan Garis Lintang dan Garis Bujur
 Garis Lintang : Indonesia terletak diantara 6O LU dan 11O LS
 Garis Bujur : Indonesia terletak diantara 95O BT dan 141O BT

3. BENTANG ALAM INDONESIA


a. Gunung dan Pegunungan
Indonesia  dilalui 2 sabuk gunung berapi dunia  Sirkum Pasifik & sirkum Mediterania 
Indonesia memiliki banyak gunung berapi yang masih aktif :
1) Sirkum Pasifik  deretan gunung berapi dari : barisan Pegunungan Andes Amerika
Selatan  Pegunungan Rocky Amerika Utara  Jepang  Filipina  Indonesia dari
Sulawesi  Pulau Halmahera  Papua.
2) Sirkum Mediterani  deretan gunung berapi dari : Pegunungan Alpen Eropa 
pegunungan Himalaya  Indonesia dari Sumatra  2 busur melintasi Jawa  Bali 
Nusa Tenggara  Maluku.
b. Bukit dan Perbukitan
Aktifitas ekonomi daerah perbukitan  pemanfaatan lahan-lahan kering dengan pasokan air
yang mengandalkan air hujan.
Mata pencaharian umumnya  sbg petani/ perkebuna yang bercocok tanam umbi-umbian,
biji-biji palawija, & tanaman buah tahunan (missal : mangga, jeruk, & jambu).
c. Dataran Tinggi, dibagi menjadi 2 :
1) Hasil Erosi & Sedimentasi  dataran tinggi dari gunung/pegunungan mengalami
pengisikan bagian atas, mengendap, & berkumpul jadi daratan.
Contoh : daratan tinggi Gayo di Aceh & dataran tinggi Malang di Jawa Timur
2) Hasil Kaldera hingga jadi dataran tinggi.
Contoh : dataran tinggi Dieng di Jawa Tengah
d. Dataran Rendah, dibedakan menjadi 2 :
Sebagian besar wilayah perkotaan berada di wilayah dataran rendah. Contoh : DKI Jakarta.

4. KARAKTERISTIK WILAYAH DARATAN dan PERAIRAN INDONESIA


a. Bersuhu hangat
Iklim tropis  suhu cukup tinggi. Laut  menjaga suhu daratan  lebih stabil & ekstrem.
b. Pergantian Musim Penghujan & Kemarau yang relatif stabil
2 samudra & 2 benua menyebabkan :
1) Angin monsun barat
Okt – April  lebih panas  dari Samudra Hindia ke Australia  musim penghujan
2) Angin monsun timur
Lebih dingin  dari Australia ke Asia  musim kemarau
c. Terbebas dari Embusan Angin Taifun
Akibat fenomena gaya Coriolis  Sebagian besar wilayah khatulistiwa tidak lalui embusan
angin taifun. Gaya Coriolis  gaya yang membelokkan arah arus air laut  pengaruh rotasi
bumi.
d. Kelembapan Udara yang Tinggi
Indonesia kepulauan dikelilingi laut terjadi penguapan  tingkat kelembapan udara
cukup tinggi.

C. Kondisi Sosial Indonesia


1. KONDISI SOSIAL-BUDAYA, antara lain :
a. Sistem kekerabatan
Masyarakat pedesaan  belum terpengaruh budaya luar.
Contoh : seseorang buat rumah  masyarakat desa bergotong-royong membantu
pembangunan rumah tsb, saat menggarap sawah, melakukan ritual keagamaan, & hajatan.
b. Taraf Pendidikan
Taraf Pendidikan masyarakat perkotaan umumnya  lebih tinggi daripada masyarakat
pedesaan.
c. Pola Pikir
Masyarakat perkotaan  berpikir praktis & pragmatis
Masyarakat pedesaan  menjunjung tinggi norma-norma sosial dalam menjalankan
kehidupan.
Contoh : Ketika mengadakan hajatan
 masyarakat desa  menyiapkan keperluan & ritual acara yang melibatkan banyak warga.
 masyarakat kota  menyewa jasa penyelenggaramelaksanakan hajatan tsb.
d. Mobilitas
Mobilitas tinggi  umumnya Masyarakat perkotaan & pusat perdagangan.
Yaitu pulau Batam & terutama pulau Jawa pesisir utara  terdapat banyak bandar udara &
pelabuhan

2. KONDISI SOSIAL-EKONOMI
Indonesia memiliki jumlah penduduk dengan usia produktif yang berlimpah, lebih banyak
daripada usia non produktif  bonus demografi.

3. KONDISI SOSIAL-POLITIK
a. Bentuk Pemerintahan Indonesia
Kata Republik berasal dari kata latin “res publica” yang secara harfiah mengandung arti
“urusan awam”, yang artinya dimiliki serta dikawal oleh rakyat RI = asas demokrasi 
Presiden sbg kepala negara.
b. Sistem Politik Indonesia
1) Sistem politik dalam negeri  berdasrakan asas demikrasi  pusat kekuasaan di tangan
rakyat & berlandaskan pada ideologi Pancasila & konstitusi UUD 1945
2) Sistem politik luar negeri  prinsip politik bebas aktif
c. Aktivitas Politik
1) Aktivitas politik dalam negeri
a. Pemilihan Umum
 Memilih presiden & wakil presiden
 Memilih anggota DPR sbg wakil rakyat tingkat nasional & tingkat daerah
 Memilih anggota DPR sbg pengemban aspirasi daerah di parlemen pusat
b. Unjuk rasa
c. Dialog terbuka politik
2) Aktivitas politik luar negeri
a. Pertukaran duta negara
b. Membina persahabatan & kerja sama antar negara di dunia dalam bidang sos-bud,
ekonomi, IPTEK, dan pertahanan keamanan

D. Kerja sama Antar Negara

1. KERJASAMA BILATERAL  Kerjasama yang dilakukan antar 2 negara & terdapat aktivitas
timbal balik antara kedua belah pihak negara tsb.
a. Motif kerja sama  3 motif utama :
1) Menjaga kepentingan nasional
2) Menjaga perdamaian
3) Kesejahteraan ekonomi
b. Negara yang melakukan Kerja sama dengan Indonesia
Daftar Negara-Negara Kerjasama Bilateral

1. Afghanistan 26. Hongaria 51. Mesir 76. Suriname


2. Afrika Selatan 27. India 52. Mozambik 77. Swedia
3. Aljazair 28. Inggris 53. Myanmar 78. Swiss
4. Amerika Serikat 29. Irak 54. Namibia 79. Tanzania
5. Arab Saudi 30. Iran 55. Nigeria 80. Thailand
6. Argentina 31. Italia 56. Norwegia 81. Timor Leste
7. Australia 32. Jepang 57. Oman 82. Tiongkok (RRT)
8. Austria 33. Jerman 58. Pakistan 83. Tunisia
9. Azerbaizan 34. Kamboja 59. Panama 84. Turki
10.Bahrain 35. Kanada 60. Papua Nugini 85. Ukraina
11.Bangladesh 36. Kazakhstan 61. Perancis 86. Uni Emirat Arab (UEA)
12.Belanda 37. Kenya 62. Peru 87. Uzbekistan
13.Belgia 38. Kolombia 63. Polandia 88. Vatikan
14.Bosnia Herzegovina 39. Korea Selatan 64. Portugal 89. Venezuela
15.Brasilia 40. Korea Utara 65. Qatar 90. Vietnam
16.Brunesi Darussalam 41. Kroasia 66. Rumania 91. Yaman
17.Bulgaria 42. Kuba 67. Rusia 92. Yordania
18.Ceko 43. Kuwait 68. Selandia Baru 93. Yunani
19.Cili 44. Laos 69. Serbia 94. Zimbabwe
20.Denmark 45. Lebanon 70. Singapura 92. Yordania
21.Ekuador 46. Libya 71. Slovakia 93. Yunani
22.Ethiopia 47. Madagaskar 72. Spanyol 94. Zimbabwe
23.Fiji 48. Malaysia 73. Sri Lanka
24. Filipina 49. Maroko 74. Sudan
25. Finlandia 50. Meksiko 75. Suriah

c. Bidang Kerja sama Bilateral, antara lain :


1) Kerja sama bidang hukum
2) Kerja sama bidang ekonomi
3) Kerja sama bidang pendidikan dan social budaya
4) Kerja sama bidang pertahanan

2. KERJASAMA REGIONAL
 ialah kerjasama antarnegara di suatu Kawasan yang umumnya berdekatan.
Tujuan  memajukan & memperkokoh eksistensi negara yang berada pada suatu Kawasan.

3. KERJASAMA MULTILATERAL
 ialah bentuk Kerjasama yang melibatkan lebih dari 2 negara ataupun kelompok.
Contoh :
a. PBB (Perserikatan Bangsa-Bangsa)
b. WTO (World Trade Center Organization)
c. IMF (International Monetary Fund)
d. OIC (Organisation of Islamic Cooperation)
KERJA SAMA ANTAR BANGSA
BAB KONEKTIVITAS ANTAR RUANG DAN WAKTU
( dikumpulkan max 2 minggu )

Tujuan : Mendeskripsikan kerja sama antar bangsa di Dunia

Bergabunglah dalam kelompok yang terdiri atas 5-6 siswa, kemudian kerjakan tugas
di bawah ini

Langkah Kerja :
1. Membuat Rumusan Masalah
a. Bagaimanakah kerja sama antar bangsa di dunia selain PBB ?
b. Bagaimanakah peran Indonesia dalam kerja sama antar bangsa tersebut ?

2. Alat dan Bahan


a. Koneksi Internet
b. Tabel pengamatan
c. Literatur Pendukung

3. Prosedur Kerja
a. Lakukan koordinasi antar kelompok, yaitu untuk menentukan suatu kerja sama
antarbangsa yang akan diteliti masing-masing kelompok, sehingga tidak ada objek
penelitian yang sama pada tiap kelompok.
b. Lakukan pencarian tentang sistem kerja sama yang anda teliti melalui jejaring internet.
c. Kunjungilah perpustakaan sekolah untuk mencari referensi pendukung ataupun
pembanding.
d. Lakukan analisis dengan merujuk sumber referensi terhadap data yang anda catat pada
tabel pengamatan.
e. Buatlah simpulan atas pengamatan tersebut.

4. Lembar Kerja
Tabel Pengamatan

Nama Forum kerja sama antar bangsa

Latar belakang

Tanggal pendirian

Tujuan

Bidang Kerja Sama

Struktur Organisasi

5. Analisis Hasil Pengamatan

6. Kesimpulan

Anda mungkin juga menyukai