Anda di halaman 1dari 21

Pengertian Ruang

Manusia hidup di muka bumi dan melakukan aktivitasnya. Aktivitas manusia ini
memerlukan interaksi dengan ruang untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.
Ruang itu sebenarnya apa? Apa definisi ruang? Secara sederhana arti ruang sebagai
berikut, ruang adalah (dalam ips) seluruh permukaan bumi yang merupakan tempat
hidup makhluk ciptaan-Nya, termasuk tumbuhan, hewan, dan manusia.
Ada beberapa pendapat mengenai konsep ruang menurut beberapa ahli:
1. Jayadinata : ruang adalah seluruh permukaan bumi yang merupakan lapisan
biosfer, tempat hidup tumbuh-tumbuhan, hewan, dan manusia.
2. Samadi : ruang merupakan tempat bagi komponen-komponen lingkungan
hidup dalam melakukan setiap proses, yaitu saling memengaruhi (interaksi),
saling berhubungan (interelasi), dan saling ketergantungan (interdependensi).
3. Sumaatmadja : ruang adalah tempat di permukaan bumi, baik secara
keseluruhan maupun hanya sebagian.
4. UU No.26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang, ruang adalah wadah yang
meliputi ruang darat, ruang laut, dan ruang udara, termasuk ruang di dalam
bumi sebagai satu kesatuan wilayah, tepat manusia dan makhluk lain hidup,
melakukan kegiatan dan memelihara kelangsungan hidupnya.
Pengertian Interaksi Antarruang
Apa yang dimaksud dengan interaksi? Kamu tahu apa itu interaksi? Interaksi adalah
suatu hubungan saling memengaruhi antara satu komponen dengan komponen lain.
Interaksi yang dilakukan akan menimbulkan hubungan timbal balik diantara
keduanya.
Bentuk kegiatan interaksi, bisa interaksi manusia dengan lingkungan dan manusia
dengan manusia lainnya. Sebagai contoh interaksi manusia dengan lingkungan, petani
sayur yang memanfaatkan lahan subur di daerah dataran tinggi untuk menanam
sayuran.
Lalu apa yang dimaksud dengan interaksi antar ruang? Kamu bisa menjelaskan
pengertian interaksi antar ruang? Interaksi antar ruang adalah suatu cara mengelola
ruang-ruang berdasarkan potensi dan permasalahannya serta keterkaitan suatu ruang
dengan ruang-ruang yang ada di sekitarnya.
Contoh Interaksi Antar Ruang
Interaksi antar ruang bisa disebut sebagai interaksi antar kesatuan berbagai komunitas
dengan lingkungan. Contoh berikut merupakan bentuk kegiatan interaksi keruangan
yaitu :
1. Perbedaan kondisi antara daerah pedesaan dan perkotaan akan berakibat
terjadinya arus urbanisas.
2. Kegiatan penebangan hutan di daerah tropis dapat berpengaruh pada
perubahan iklim dunia.
Contoh interaksi antar ruang pertama di atas, menjelaskan dampak dari interaksi
keruangan di daerah tempat tinggal kalian (misalnya di desa dengan di kota).
Sedangkan contoh kedua, menjelaskan interaksi yang terjadi antara manusia dengan
lingkungan alamnya. Kira-kira apa saja akibat negatif manusia terhadap lingkungan
alamnya, kamu bisa menjelaskan? Tentu saja, lingkungan alam akan semakin
berkurang bahkan bisa habis sumber dayanya, jika terus-menerus digunakan, tanpa
ada upaya berkelanjutan.
Dengan contoh di atas, kamu pasti bisa menuliskan interaksi manusia dengan alam di
lingkungan pedesaan. Kira-kira seperti apa? Masyarakat di pedesaan masih
mengandalkan sektor pertanian sebagai upaya memenuhi kebutuhan hidup. Para
petani memanfaatkan alam di lingkungan pedesaan berupa tanah yang subur,
sehingga bisa memenuhi kebutuhan hidupnya.
Bagaimana jika menyebutkan contoh interaksi manusia dengan alam di sekitar aliran
sungai? Kamu bisa menyebutkan? Contoh interaksi manusia dengan alam di sekitar
aliran sungai adalah misalnya memanfaatkan derasnya aliran sungai untuk keperluan
pembangkit listrik mandiri di desa. Atau mungkin pemanfaatkan aliran sungai untuk
keperluan irigasi di sawah. Ada juga yang memanfaatkan aliran sungai untuk mencari
ikan, menambak dan budidaya ikan.
Kondisi Saling Bergantung
Ada beberapa kondisi saling bergantung yang diperlukan untuk terjadinya interaksi
keruangan, antara lain:
1. Saling Melengkapi (complementarity),
Kondisi saling melengkapi terjadi jika ada wilayah yang berbeda
komoditas yang dihasilkannya. Coba perhatikan gambar dibawah ini.

Wilayah B merupakan penghasil ikan, sedangkan wilayah A


merupakan penghasil sayuran. Wilayah B membutuhkan sayuran,
begitupula wilayah A membutuhkan ikan. Jika masing-masing
memiliki kelebihan (surplus), maka wilayah B melakukan interaksi
dengan wilyah A melalui aktivitas perdagangan atau jual beli.
2. Kesempatan Antara (intervening opportuniy), dan
Kesempatan antara adalah suatu lokasi yang menawarkan alternatif
lebih baik sebagai tempat asal maupun tempat tujuan. Jika seseorang
akan membeli suatu barang, maka ia akan memperhatikan faktor jarak
dan hanya untuk memperoleh barang tersebut. Coba perhatikan
gambar berikut.
Wilayah A biasanya membeli ikan ke wilayah B, namun kemudian
diketahui ada wilayah C yang juga penghasil ikan. Karena wilayah C
jaraknya lebih dekat dan ongkos transportasinya lebih murah, para
pembeli ikan dari wilayah A akan beralih membeli ikan ke wilayah C.
Akibatnya, interaksi antara wilayah A dengan B melemah.
3. Keadaan Dapat Diserahkan/ Dipindahkan (transferability)
Kemudahan transfer dan biaya yang diperlukan sangat tergantung pada
ketersediaan infrastuktur (sarana dan prasarana) yang menghubungkan
daerah asal dan daerah tujuan. Jika jalan yang menghubungkan antara
dua wilayah rusak bahkan tidak bisa dilewati, maka memerlukan jalan
lain yang lebih jauh, sehingga ongkos kirim jadi lebih mahal.
Perhatikan gambar berikut.

Misalnya, ada seseorang yang ingin menjual sayuran dari wilayah A


ke wilayah C. Namun, dikarenakan jalan menuju ke wilayah C
mengalami kerusakan, maka penjual tersebut memilih menjual ke
wilayah B.
Wow! Banyak Sekali Potensi sumber daya alam Indonesia
Indonesia dianugerahi letak yang begitu strategis. Dengan letak tersebut, banyak
sekali keuntungan yang dimiliki Indonesia. Sebut saja kekayaan sumber daya alam
(yang dapat diperbaharui maupaun tidak dapat diperbaharui) dan potensi perairan
Indonesia.
Sumber daya alam adalah segala potensi dari alam yang bermanfaat bagi manusia dan
makhluk hidup. Sumber daya alam Indonesia berasal dari struktur geologis Indonesia
yang subur dan mengandung bahan tambang yang kaya.
Sumber daya alam hayati maupaun non hayati ada di Indonesia, mulai dari tumbuhan
hingga hasil tambang.

Potensi Sumber Daya Alam Indonesia


Tahukah kamu, apa yang dimaksud sumber daya alam? Yang dimaksud sumber daya
alam adalah semua bahan yang ditemukan dalam alam yang dapat dipakai untuk
kepentingan hidup manusia.
Bahan yang dimaksud dapat berupa sumber daya alam yang dapat diperbarui,
maupun sumber daya alam yg tidak dapat diperbaharui. Baik sumber daya hayati,
maupun sumber daya non hayati.

Adapun potensi sumber daya alam di Indonesia sebagai berikut:


a. Air
Letak Indonesia yang strategis sehingga menjadikan Indonesia memiliki dua musim
saja. Musim penghujan dan musim kemarau. Musim penghujan menjadi periode yang
menyebabkan persediaan air di Indonesia melimpah.
Sumber daya air di permukaan bumi selalu tersedia karena adanya proses siklus air
(hidrologi), yang menyebabkan adanya air hujan. Air hujan di Indonesia turun sekitar
bulan November hingga Maret. Seharusnya, air hujan pada musim penghujan bisa
menjadi pemasok air tanah yang dapat digunakan untuk persediaan air di musim
kemarau.
Akan tetapi, dikarenakan proses pengerasan tanah yang harusnya dibiarkan terbuka
ditutup dengan aspal dan cor ataupun tertutup banyaknya bangunan. Sehingga, air
yang seharusnya bisa mudah masuk ke dalam tanah, harus mengalir di permukaan
hingga ke sungai dan berakhir ke laut, tanpa masuk ke dalam tanah.

Air hujan dapat menjadi air tanah karena proses perkolasi dan infiltrasi. Yaitu,
masuknya air hujan ke dalam tanah melalui pori-pori tanah. Ketika pori-pori tanah
sudah ditutup oleh aspal, maka air secara otomatis tidak bisa menjadi air tanah.
Padahal, air tanah sangat berguna untuk kehidupan sehari-hari manusia. Maka, kita
harus bijak memanfaatkan air yang kita punyai ya.
b. Tanah
Tanah adalah lapisan bumi bagian atas yang terbentuk karena proses pelapukan
batuan dan bahan organik (bahan sisa makhluk hidup yang telah mati) yang hancur
bercampur menjadi satu.
Manfaat tanah sangat penting bagi manusia, selain sebagai tempat berpijak dan
tempat tinggal, tanah juga berguna untuk menanam tumbuhan sebagai sumber
makanan makhluk hidup.

Indonesia memiliki berbagai jenis tanah berdasarkan letak geologisnya. Berikut jenis-
jenis tanah di Indonesia :
1. Tanah Organik
Tanah organik disebut juga tanam gambut, tanah organosol, atau tanah histosol.
Tanah organik merupakan tanah yang terbentuk karena proses pembusukan dan
penghancuran jasad sisa makhluk hidup yang sudah mati.
Tanah ini cocok digunakan untuk perkebunan. Sebaran tanah organik di Indonesia
berada di Sumatra, Kalimantan, dan Papua.
2. Grumosol
Tanah grumosol adalah tanah yang berasal dari batuan induk, batu kapur, dan tuffa
vulkanik, serta kandungan organiknya rendah. Tanah ini cocok ditanami palawija dan
perkebunan. Persebaran tanah grumosol di Indonesia adalah Jawa bagian Timur,
Madura, Nusa Tenggara, dan Maluku.
3. Aluvial
Tanah aluvial adalah tanah yang berasal dari endapan lumpur halus, biasanya di dekat
sungai. Tanah ini cocok untuk menanam padi, palawija, dan perkebunan.
4. Latosol
Tanah Latosol adalah tanah yang terbentuk karena pelapukan batuan beku, sedimen,
dan metamorf. Tanah ini cocok untuk ditanami padi, palawija, dan perkebunan.
Tanah latosol tersebar luas di seluruh Indonesia.
5. Podzol
Tanah podzol adalah tanah bertekstur pasir dengan kandungan bahan organik sedang.
Tanah ini banyak ditemui di sepanjang sungai-sungai besar Sumatra, Kalimantan, dan
Papua.
6. Vulkanis atau Andosol
Tanah vulkanis adalah tanah yang terbentuk karena aktivitas gunung berapi. Tanah
vulkanis atau andosol banyak dijumpai di Sumatra dan Jawa di dekat gunung berapi
aktif dan pegunungan. Tanah pertanian di daerah pegunungan sangat cocok untuk
ditanami sayuran dan perkebunan.
c. Hutan
Dengan letak Indonesia yang dilalui deretan gunung berapi, menyebabkan Indonesia
memiliki tanah vulkanis yang subur. Tanah subur akibat aktivitas gunung berapi,
menjadi Indonesia memiliki banyak hutan yang masih alami.
Hutan adalah suatu lapangan pertumbuhan pepohonan yang secara keseluruhan
merupakan persekutuan hidup alam hayati, alam lingkungannya, dan yang ditetapkan
oleh pemerintah sebagai hutan.
Saat ini keberadaan hutan di Indonesia masih bisa kita temui di Papua, Kalimantan,
Sulawesi, dan Sumatra. Sedangkan di Jawa, hutan sudah banyak beralih fungsi lahan
untuk pertanian dan permukiman penduduk.
1. Fungsi Hutan
Hutan memiliki beberapa fungsi yang penting bagi kepentingan manusia dan
lingkungan. Adapun fungsi hutan antara lain :
a) Hidrologis
Fungsi hidrologis hutan yaitu hutan menjadi menyimpanan air bagi makhluk hidup di
daratan. Air hujan yang turun bisa rembeskan ke tanah dan air juga diikat oleh akar-
akar tumbuhan. Hutan juga bisa disebut daerah resapan air supaya bisa menjadi air
tanah.
b) Ekologis
Fungsi ekologis hutan yaitu hutan menjadi tempat tinggal makhluk hidup lain seperti
burung-burung dan binatang liar, terutama untuk hewan-hewan langka yang
memerlukan hibitat alami yaitu hutan.
c) Klimatologi
Fungsi klimatologi hutan yaitu hutan menjadi sumber oksigen dan menyerap
karbondiokasida. Selain itu, hutan juga bisa mengurangi efek rumah kaca atau global
warming, sehingga panas di bumi bisa diminimalkan dengan keberadaan hutan.
d) Ekonomis
Fungai ekonomis hutan yaitu hutan menjadi sumber dan sarana memenuhi kebutuhan
dengan memanfaatkan kayu dan hasil lainnya yang dijual untuk kepentingan manusia.

2. Jenis-Jenis Hutan
Curah Hujan yang dimiliki Indonesia juga sangat mempengaruhi adanya hutan di
dalamnya. Dengan adanya curah hujan yang menyirami pohon, akhirnya terbentuklah
hutan. Perbedaan curah hujan di setiap wilayah di Indonesia menyebabkan beberapa
jenis hutan yang berbeda-beda. Jenis-jenis hutan di Indonesia terdiri dari :
a) Hutan Musim
Hutan musim bisa disebut juga dengan hutan homogen, karena jenis tumbuhan atau
pohonnya hanya sejenis. Hutan musim memiliki ciri-ciri :
 Pohonnya jarang
 Ketinggian pohon antara 12-35 meter
 Pada musim kemarau daunnya berguguran dan bersemi kembali pada musim hujan
Contoh hutan musim adalah hutan jati. cemara, pinus. Persebaran hutan musim di
Indonesia berada di Jawa Tengah, Jawa Timur, sampai Nusa Tenggara.

b) Hutan Hujan Tropis


Hutan hujan tropis bisa disebut hutan rimba adalah kumpulan pohon yang tumbuh
dengan lebat dengan berbagai jenis pohon dan tanaman. Pohon yang tumbuh di hutan
ini menjulang tinggi dan rapat. Hutan hujan tropis juga menjadi rumah tinggal bagi
hewan dan tumbuhan. Dikarenakan jenis tanaman yang bermacam-macam maka
hutan hujan tropis juga disebut hutan heterogen. Hutan ini biasa dijumpai di kawasan
tropis denga curah hujan yang tinggi ataupun daerah yang mengalami hujan
sepanjang tahun.
Hutan hujan tropis memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
 Pohonnya berdaun lebar
 Daunnya menghijau sepanjang tahun
 Terdapat tumbuhan epifit, lumut, palem, dan pohon panjat sejenis rotan
Persebaran hutan hujan tropis di Indonesia banyak terdapat di Pulau Sumatra,
Kalimantan, dan Papua.
c) Hutan Rawa
Hutan rawa dapat dibedakan menjadi hutan rawa air dan hutan rawa gambut. Hutan
rawa air memiliki hasil kayu yang tidak begitu baik, akan tetapi tanahnya bisa
digunakan untuk lahan pertanian. Sedangkan, hutan rawa gambut dapat menghasilkan
berbagai macam kayu.
Di Indonesia, hutan rawa banyak ditemui di wilayah Sumatra bagian Timur,
Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah, dan Jawa bagian Utara.
d) Tundra atau Hutan Lumut
Tumbuhan lumut bisa hidup di daerah yang dingin. Lumut dapat tumbuh di bebatuan
maupun pepohonan, saking banyaknya maka disebut dengan hutan lumut atau tundra.
Di Indonesia, tundra tersebar di pegunungan tinggi di Papua, Sumatra, Kalimantan,
Sulawesi, dan Jawa.
e) Sabana (Savana)
Sabana adalah padang rumput yang luas dengan diselingi adanya pepohonan atau
semak-semak di sekitarnya. Sabana hampir sama dengan stepa (padang rumput),
namun sabana terdapat pepohonan dan semak-semak. Sabana terdapat pada daerah
yang memiliki curah hujan yang rendah. Di Indonesia, Sabana banyak terdapat di
Nusa Tenggara, dan di Dataran Tinggi Aceh.
f) Stepa
Stepa adalah padang rumput yang luas. Hampir sama dengan sabana, pada stepa
hanya ditumbuhi dengan rumput karena curah hujan rendah. Stepa terbentuk pada
daerah yang memiliki curah hujan rendah dan mengalami musim kemarau yang
panjang. Persebaran stepa di Indonesia terdapat di Nusa Tenggara terutama Nusa
Tenggara Timur.
Dengan beragam dan masih banyak hutan di Indonesia, maka hasil dari hutan tentu
saja adalah kayu. Kayu yang dihasilkan di Indonesia sangat banyak, namun ada
beberapa jenis kayu yang baik kualitasnya. Berikut hasil kayu hutan dan
persebarannya di Indonesia :
 Kayu Keruing, Meranti, Agathis dihasilkan di Papua, Sulawesi, dan Kalimantan.
 Kayu Jati banyak dihasilkan di Jawa Tengah.
 Rotan banyak dihasilkan di Kalimantan, Sumatra Utara, dan Sumatra Barat.
 Kayu cendana banyak dihasilkan di Nusa Tenggara Timur.
 Kayu rasamala dab akasia banyak dihasilkan di Jawa Barat.

Saat ini, kondisi hutan di Indonesia sudah memprihatinkan. Banyak terjadi


penggundulan hutan entah dengan ditebang sembarangan atau dibakar. Padahal,
manfaat hutan bagi kehidupan manusia sangat penting, berikut adalah beberapa
manfaat hutan :
 Penyimpan air hujan dan tidak kering saat kemarau
 Tempat tinggal flora dan fauna
 Pencegah erosi tanah
 Sebagai paru-paru dunia, penghasil oksigen
 Menjadi sumber kehidupan bagi penduduk sekitar
d. Sumber Daya Tambang
Pertambangan adalah suatu kegiatan yang meliputi persiapan dan pengambilan untuk
pengolahan lanjutan dari tambang berupa benda padat, cair dan gas. Sedangkan
barang tambang adalah suatu benda/ bahan hasil pertambangan atau bahan hasil
galian yang diperoleh dengan cara dieksplorasi terlebih dahulu.

Dalam UU no. 11 tahun 1976 tentang Pertambangan, maka bahan galian


diklasifikasikan menurut kepentingan negara, sebagai berikut :
1. Golongan A
Golongan bahan galian strategis. Bahan galian ini penting bagi pertahanan dan
keamanan negara untuk menjamin perekonomian negara. Contoh golongan A
seperti minyak, aspal, batu bara, uranium, timah, karbit, gas alam, kobalt, dan nikel.
2. Golongan B
Bahan galian golongan vital. Bahan galian ini penting untuk memenuhi hajat hidup
orang banyak. Contohnya seperti besi, mangan, klirom, woltfram, bauksit, tembaga,
timbal seng, emas, platina, perak, air raksa, arsen, korondum, dan yodium.
3. Golongan C
Bahan galian yang nilai kegunaannya banyak dilakukan untuk kegiatan industri,
peralatan rumah tangga, dan pembangunan. Contohnya seperti nitrat, nitrit, asbes,
mika, granit, kaolin, gypsum, marmer, batu kapur, kalsit, granit, tanah liat, pasir dan
fosfat.
Tentu di Indonesia ini mengandung banyak sekali bahan tambang. Bahkan di setiap
daerah atau provinsi memiliki bahan tambang yang berbeda-beda. Persebaran bahan
tambang di Indonesia berdasarkan jenis bahan tambangnya seperti berikut ini:
a. Batu Bara
Batu bara adalah batuan sedimen yang terbentuk dari sisa tumbuhan yang telah mati
dan mengendap selama jutaan tahun yang lalu.
Batu bara terbentuk dari beberapa tumbuhan berupa pakis (pada masa prasejarah).
Tumbuhan pakis tersebut hidup di daerah rawa atau danau yang akhirnya mati,
kemudian tertimbun oleh tumbuhan pakis berikutnya yang mati. Selanjutnya
membentuk lapisan yang tebal. Karena mendapat tekanan berat dan temperatur yang
tinggi dari dalam bumi, maka terjadi proses pengarangan (inkolen) atau disebut batu
bara.

Batubara sebagai sumber daya tambang terbentuk dalam ratusan juta tahun yang lalu
dengan tahapan mulai dari tumbuhan rawa yang mati sampai secara berturut-turut
terbentuknya yaitu endapan (tumbuhan) - gambut (peat) - lignit (batu bara muda) -
subbituminus - bituminus - semi antrasit - antrasit - meta antrasit.
Persebaran batu baru di Indonesia berada di :
 Bukit Asam yang berpusat di Tanjung Enim (Sumatra Selatan),
 Kotabaru berpusat di Pulau Laut (Kalimantan Selatan),
 Sungai Berau berpusat di Samarinda (Kalimantan Timur), dan
 Ombilin yang berpusat di Sawahlunto (Sumatra Barat).
b. Minyak Bumi
Minyak bumi adalah bahan tambang yang berasal dari mikroplankton yang terdapat
di danau, teluk, rawa, dan laut dangkal. Setelah mati, mikroplankton tersebut
berjatuhan dan mengendap di dasar laut. Endapan yang terbentuk dari mikroplankton
mati tersebut kemudian bercampur dengan lumpur disebut sapropelium. Karena
adanya tekanan dari lapisan-lapisan atasnya serta pengaruh dari aktivitas magma,
maka terbentuk minyak bumi kasar. Minyak bumi kasar yang telah melalui
pembusukan oleh organisme dan tersebar di antara pori-pori lempung keluar melalui
butir-butir pasir di dekatnya membentuk lapisan minyak bumi.
Dengan proses yang begitu panjang dan butuh waktu yang lama, maka pemakaian
minyak bumi harus dibatasi. Saat ini telah dikembangkan sumber energi alternatif
minyak bumi seperti, bioenergi dari beberapa jenis tumbuhan (kelapa sawit CPO) dan
sumber energi lainnya (matahari, angin, gelombang). Namun energi alternatif ini
masih terbatas jumlahnya.
Persebaran bahan tambang minyak bumi di Indonesia, seperti :
 Babo (Papua),
 Cepu (Jawa Tengah),
 Delta Sungai Brantas (Jawa Timur),
 Dumai (Riau),
 Kembatin (Kalimantan Tengah),
 Kepulauan Natuna (Riau),
 Klamano (Papua),
 Peureulak (Aceh),
 Plaju (Sumatra Selatan),
 Pulau Bunyu (Kalimantan Timur),
 Pulau Seram (Maluku),
 Sungai Gerong (Sumatra Selatan), dan
 Surolangun (Jambi).
c. Gas Bumi

Gas bumi biasanya ditemukan bersamaan dengan kegiatan eksploitasi minyak bumi.
Gas bumi bisa berbentuk associated gas atau nonassociated gas. Associated gas
adalah gas yang terdapat dalam suatu reservoir dan dihasilkan bersamaan dengan
minyak bumi, yaitu gas LPG dan LNG. Gas LPG sendiri adalah gas yang dihasilkan
dari cadangan gas tanpa menghasilkan minyak bumi. Kemudian setelah melalui
proses pengeboran, gas ini kemudian ditampung dan dicairkan dalam bentuk gas
(LNG).

Persebaran gas bumi di Indonesia, tersebar di :

 Arun (Aceh),
 Bontang (Kalimantan),
 Jawa Barat,
 Sumatra Utara, dan
 Sumatra Selatan
d. Timah
Timah adalah bahan tambang berupa biji timah yang terdapat pada batuan granit.
Batuan granit yang hancur akibat pelapukan dan erosi air, kemudian diangkut oleh air
sungai, lalu diendapkan di palung sungai atau dasar laut.
Timah bisa dimanfaatkan untuk pembuatan kaleng, tube, bahan pelapis besi agar
tidak berkarat, dan untuk patri. Timah juga bisa dibuat tipis untuk pembungkus
rokok, permen, cokelat, dll.
Indonesia merupakan negara penghasil timah terbesar nomor dua di dunia, setelah
China. Persebaran penambangan timah di Indonesia, diantaranya :
 Pulau Bangka,
 Singkep,
 Benakinang, dan
 Riau Daratan
e. Bijih Besi
Peleburan bijih besi menjadi besi memerlukan batu bara dari jenis yang baik. Karena
keterbatasan batu bara tersebut, penambangan terhadap besi di Indonesia terhitung
masih minim.
Persebaran penambangan bijih besi di Indonesia, diantaranya di :
 Sumatra Barat,
 Lampung,
 Kalimantan Selatan,
 Sulawesi Tenggara,
 Papua, dan
 Jawa Barat
f. Tembaga
Tambaga sangat diperlukan untuk pembuatan peralatan listrik, sebab bahan ini dapat
mmenghantarkan listrik dengan baik.
Penambangan tembaga terbesar di Indonesia berada di Papua oleh Perusahaan
Freeport (selain emas dan perak).
g. Bauksit
Bauksit adalah bijih alumunium. Biasanya bahan alumunium dibuat untuk perkakas
rumah tangga. Alumunium bersifat ringan dan tidak mudah berkarat. Selian untuk
perkakas rumah tangga, alumunium bisa dibuat untuk membuat badan pesawat
terbang, kapal laut, uang logam, dll.
Bauksit diperoleh dalam bentuk lumpur basah, lalu dicuci. Selanjutnya diperlukan
proses peleburan bauksit menjadi alumunium yang membutuhkan tenaga listrik yang
sangat besar. Pabrik peleburan bauksit pertama di Indonesia berada di Sumatra Utara,
dengan mendapatkan tenaga listrik dari PLTA Asahan.

Persebaran penambangan bauksit di Indonesia, terdapat di :


 Pulau Bintang (Kepulauan Riau),
 Pulau Koyang (Kepulauan Riau), dan
 Singkawang (Kalimantan Barat).
h. Nikel
Nikel adalah bahan logam yang berwarna putih dan kelabu yang memiliki kekerasan
seperti besi tapi tidak mudah berkarat. Nikel bisa dicampur dengan besi sehingga
terbentuk baja. Selain besi, nikel juga bisa dicampur dengan tembaga untuk membuat
kuningan dan perunggu. Nikel sendiri bisa dibuat sebagai bahan pembuat uang
logam.
Persebaran penambangan nikel di Indonesia, terdapat di :
 Soroako (Sulawesi Selatan), dan
 Pomala (Sulawesi Tenggara).
i. Emas dan Perak
Emas dan perak diperoleh dengan cara menumbuk sampai hancur batu yang
mempunyai kandungan emas dan perak tersebut. Setelah hancur, lalu dilimbang
(didulang) dengan air sampai emas dan perak mengendap dan dapat diambil dengan
mudah.
Atau bisa juga dengan cara mengeruk pasir dan lumpur sungai yang mengandung
emas dan perak. Pasir dan lumpur tersebut dilimbang dengan air untuk
mengendapkan emas dan peraknya.
Kegunaan emas dan perak tentu bisa dijadikan perhiasan, uang logam, barang kerajinan, dan
harta simpanan.
Ada beberapa investasi emas yang terkenal yaitu antara emas ubs vs antam. Persebaran
penambangan emas dan perak di Indonsia, terdapat di :
 Cikotok dan Pongkor (Jawa Barat),
 Freeport, Timika (Papua),
 Sambas (Kalimantan Barat),
 Meulaboh (Aceh),
 Bolaang Mongondow, Minahasa (Sulawesi Utara),
 Logos (Riau),
 Rejang Lebong (Bengkulu).
j. Batu Pualam
Batu pualam atau marmer adalah batu yang berasal dari batu kapur yang telah
berubah bentuk, karena mendapat panas tinggi dan tekanan besar. Batu pualam
diperoleh dengan cara mengambil bongkahan-bongkahan batu pualam dari bukit-
bukit, lalu bongkahan digergaji menjadi lempengan sesuai dengan bentuk yang
dikehendaki. Kemudian diasah sehingga menjadi mengilap. Batu pualam bisa
digunakan untuk lantai, lapisan tembok bangunan, hingga ukiran patung.
Penambangan batu pualam di Indonesia, dilakukan di :
 Tranggalek (Jawa Timur),
 Tulungangung (Jawa Timur), dan
 Banjarnegara (Jawa Tengah).

k. Intan
Intan adalah salah satu batu-batuan yang paling keras diantara batu-batuan yang lian.
Penggunaan intan bisa digunakan sebagai mata bor dalam penggalian bahan tambang,
maupun dibuat menjadi batu permata.
Cara mendapatkan intan yaitu dengan cara menggali tanah yang kemudian dilimbang
dengan air. Intan sendiri dicari diantara tanah pasir dan kerikil hasil galian tersebut.
Intan yang ditemukan masih mentah, sehingga perlu digosok untuk mendapatkan
intan permata.
Wilayah yang penambang intan di Indonesia berada di daerah Cempaka Martapura
(Kalimantan Selatan).
l. Kaolin
Kaolin adalah salah satu bahan industri yang penggunaannya sangat luas dalam
industri keramik, bahan tahan api, genting, batu merah, industri semen, bahkan
digunakan pula untuk bahan baku kosmetik dan pasta gigi. Kaolin di Indonesia
diekspor ke Singapura, Malaysian, dll.
Di Indonesia, endapan kaolin berada di :
 Jawa,
 Bangka, Belitung (Sumatra),
 Kalimantan, dan
 Sulawesi
m. Pasir Kuarsa
Pasir kuarsa digunakan sebagai bahan baku dalam industri gelas, keramik, alat-alat
penggosok (ampelas), filter (saringan), industri semen, dan batu tahan api.
Persebaran bahan galian pasir kuarsa terdapat di :
 Sepanjang pantai sebelah utara Bojonegoro dan Tuban (Jawa),
 Madura di pantai utara,
 Pantai Sumatra bagian Timur,
 Bangka,
 Belitung,
 Lampung,
 Kalimantan,
 Balikpapan,
 Martapura, dan
 Kutai
n. Belerang
Belerang banyak didapatkan di sekitar gununug berapi. Bahan ini banyak digunakan
dalam proses kimia, korek api, dan sebagainya.
Tempat yang menghasilkan belerang di Indonesia, diantranya :
 Gunung Tangkuban Perahu,
 Telaga Bodas,
 Ciremai (Jawa Barat),
 Pegunungan Dieng (Jawa Tengah),
 Gunung Sirokmarapi (Sumatra Utara), dan
 Gunung Makawa (Sulawesi Utara).

Potensi wilayah perairan indonesia sebagai negara maritim


Taman Nasional Bunaken adalah sebuah tempat yang menakjubkan di Indonesia yang
terkenal dengan keindahan bawah lautnya yang luar biasa. Taman Nasional Bunaken
terletak di provinsi Sulawesi Utara, Indonesia, dan menjadi salah satu destinasi wisata
MARITIM terpopuler di Indonesia. Apakah kejaiban kemaritiman Indonesia hanya
terdapat di Taman Nasional Bunaken saja? Tentu saja tidak hanya itu ya.
Kita sering mendengar Indonesia adalah negara maritim. Apakah kamu tahu apa itu
maritim? Maritim adalah segala aktivitas pelayaran dan perniagaan yang
berhubungan dengan kelautan atau biasa disebut pelayaran niaga.
Indonesia disebut sebagai negara maritim karena memang sebagian besar wilayah
Indonesia berupa perairan. Sebagaimana materi yang sudah dibahas mengenai luas
perairan indonesia sebelumnya. Wilayah perairan indonesia mencakup 2/3 dari
seluruh wilayah Indonesia.
Dengan karakteristik wilayah perairan indonesia yang luas, maka tidak heran di
dalamnya mengandung potensi kekayaan alam yang melimpah. Potenis indonesia
sebagai negara maritim adalah segala sesuatu yang terdapat di perairan laut Indonesia
yang dapat dimanfaatkan oleh penduduk Indonesia, dan dapat meningkatkan
kesejahteraan penduduk Indonesia.
Selain potensi yang begitu besar, perairan indonesia juga menjadi jalur pelayaran
internasional. Dimanakah itu? Ada yang tahu? Oke, baca selengkapnya ya.
Wilayah perairan indonesia memang luar biasa menakjubkan, kita mesti bersyukur
Allah telah memberikan kenikmatan ini. Dari banyaknya sumber daya kelautan
indonesia, berikut diantaranya yang terkenal :
1. Terumbu Karang
Kamu pasti sering mendengar atau bahkan melihat terumbu karang? Oke, lalu jika
ditanya apa yang dimaksud dengan terumbu karang? Jelaskan manfaat terumbu
karang? Kamu bisa menjawabnya?
Baiklah, kita bahas bersama-sama, Terumbu karang adalah batuan sedimen kapur di
laut yang sebagian besar dihasilkan dari koral (binatang yang menghasilkan kapur
untuk kerangka tubuhnya). Jika koral-koral tersebut membentuk koloni, maka akan
terbentuk karang.
Tahukah kamu, bahwa terumbu karang yang ada di dunia, 18%-nya berada di
Indonesia. Wow. Baru tahukan? Luas terumbu karang di Indonesia mencapai 284,3
ribu kilometer persegi. Selain luas, terumbu karang di Indonesia juga beranekaragam
lho.
Kira-kira kenapa terumbu karang banyak terdapat di Indonesia? Sebab Indonesia
memiliki suhu perairan laut antara 21-29 derajat celcius, dengan kedalaman air tidak
lebih dari 18 meter, serta kandungan garam air laut di Indonesia juga tinggi.
Karakteristik itulah yang menyebabkan terumbu karang hidup baik di Indonesia.
A. Taman Nasional Bunaken yang Amazing
Taman Nasional Bunaken memiliki luas sekitar 89.065 hektar, yang sebagian besar
merupakan laut dan memiliki keanekaragaman hayati laut yang luar biasa. Ada lebih
dari 3.000 spesies ikan dan 390 jenis terumbu karang yang ditemukan di perairan
Bunaken, menjadikannya salah satu tempat terbaik untuk diving di dunia.

Untuk mengunjungi Taman Nasional Bunaken, Anda harus terlebih dahulu


mengunjungi kota Manado, ibu kota provinsi Sulawesi Utara. Dari sana, Anda dapat
menempuh perjalanan sekitar 30 menit dengan perahu untuk mencapai pulau
Bunaken, yang merupakan salah satu pulau terbesar di dalam Taman Nasional
Bunaken.
Ketika Anda berada di Taman Nasional Bunaken, ada banyak aktivitas yang dapat
Anda lakukan. Yang paling populer tentunya adalah diving, yang akan membawa
Anda ke dunia bawah laut yang menakjubkan. Namun, jika Anda tidak suka diving,
Anda juga dapat menikmati keindahan alam di sekitar pulau Bunaken, atau
mengeksplorasi kehidupan laut dengan snorkeling.
Lalu, apa manfaat terumbu karang? Coba kamu sebutkan manfaat terumbu karang?
Bisa?
Oke, Terumbu karang memiliki manfaat, diantaranya :

B. Manfaat Terumbu Karang


1) Manfaat secara ekologis :
Manfaat terumbu karang secara ekologis adalah peran dan fungsi terumbu karang
bagi lingkungan (alam sekitar) maupun bagi biota laut lainnya. Adapun manfaat
terumbu karang secara ekologis antara lain :
 Penunjang ekologi terumbu karang
Terumbu karang menyediakan tempat tinggal bagi ikan dan biota laut lainnya. Selain
itu, juga menjadi tempat mencari makan dan berkembang biak.
 Sumber keanekaragaman hayati yang tinggi
Dengan tingkat keanekaragaman hayati yang tinggi, maka terumbu karang menjadi
sumber keanekaragaman genetik dan spesies. Keanekaragaman genetik adalah
ditemukannya keberagaman variasi makhluk hidup yang memiliki ketahanan hidup
yang lebih tinggi. Adapun keanekaragaman spesies adalah semakin banyak jenis
biota yang dapat dimanfaatkan.
 Pelindung pantai dan pesisir
Terumbu karang mampu memperkecil energi ombak yang menuju ke daratan.
 Mengurangi pemanasan global
Gas karbondioksida dapat diserap oleh terumbu karang melalui reaksi kimia dan
batuan karang, lalu diubah menjadi zat kapur yang menjadi bahan baku terumbu
karang. Dalam proses tersebut, karang dibantu oleh tumbuhan bersel satu yang hidup
di dalam jaringan tubuh karang. Sehingga CO2 dapat berkurang dengan adanya
terumbu karang.

2) Manfaat terumbu karang secara ekonomis


Secara ekonomis terumbu karang bermanfaat sebagai :
 Sumber makanan
Terumbu karang yang menjadi tempat tinggal berbagai biota laut yang bisa menjadi
sumber makan bagi manusia. Sebagai contoh adalah rumput laut, jenis ikan, udang,
kepiting, teripang, dll. Semua itu bisa menjadi sumber makan bagi manusia untuk
memenuhi kebutuhan hidupnya.
 Sumber bahan dasar untuk obat dan kosmetik
Salah satu biota yang ada di terumbu karang adalah berbagai jenis alga yang dapat
dimanfaatkan untuk pembuatan kosmetik dan bahan pembungkus kapsul. Berbagai
biota lainnya juga berfungsi sebagai bahan antibiotik, antiradang, dan antikanker.
 Sebagai objek wisata
Terumbu karang di laut tentu menjadi daya tarik yang indah bagi wisatawan. Tidak
heran jika para turis domestik maupun mancanegara berwisata untuk melihat
terumbu karang. Di kawasan terumbu karang kamu bisa snorkling maupun menyelam
untuk melihat terumbu karang dari dekat. Wisata terumbu karang yang terkenal di
Indonesia diantaranya berada di Taman Nasional Bunaken dan Raja Ampat.
 Sumber mata pencaharian
Dengan adanya terumbu karang, maka masyarakat di daerah sekitarnya juga bisa
mencari sumber pendapatan dari sana. Contohnya, masyarakat sekitar bisa menjadi
nelayan, tour guide, penyedia sewa snorkling, sewa hotel, warung makan, dll.
 Sumber bibit budi daya
Bibit budi daya tentu diperoleh dari habitat aslinya. Terumbu karang sebagai rumah
dari berbagai biota laut seperti berbagai jenis ikan, teripang, dan rumput laut bisa
mudah diperoleh di terumbu karang.
3) Manfaat sosial terumbu karang
Manfaat sosial terumbu karang adalah terumbu karang yang berperan dalam menunjang
kehidupan sosial masyarakat. Adapun manfaat sosial terumbu karang diantaranya :
 Penunjang kegiatan pendidikan dan penelitian
Terumbu karang bisa menjadi laboratorium alam sebagai sarana memperkenalkan
biota laut kepada semua orang. Selain itu, habitat terumbu karang juga bisa menjadi
objek penelitian bagi seorang peneliti.
 Sarana rekreasi masyarakat
Tentu, dengan keindahan terumbu karang yang menakjubkan, maka terumbu karang
bisa menjadi sarana rekreasi bagi para wisatawan.
2. Perikanan
Jika kita sudah tahu luas perairan Indonesia yang sangat luas, tentu di potensi di
dalamnya juga begitu banyak.
Laut Indonesia memiliki angka potensi lestari yang besar, yaitu 6,4 juta ton per tahun.
Potensi lestari adalah potensi penangkapan ikan yang masih memungkinkan bagi ikan
untuk melakukan regenerasi hingga jumlah ikan yang ditangkap tidak mengurangi
populasi ikan. Berdasarkan aturan internasional, jumlah tangkapan ikan yang
diperbolehkan adalah sebesar 80% dari potensi lestari.
Lalu, selama ini sudah berapa banyakkah penangkapan ikan di Indonesia?
Ternyata, penangkapan ikan selama ini di Indonesia masih jauh dari angka 80%.
Berarti masih banyak sekali potensi perikanan yang belum dieksploitasi di Indonesia.
Masih banyak peluang dalam pemanfaatan potensi perikanan di Indonesia.
Jika kita telusuri lebih lanjut, potensi ikan di Indonesia bagian barat dan Inodonesia
bagian timur berbeda. Di Indonesia bagia barat dengan karakteristik lautnya
mempunyai kedalaman 75 meter, jenis ikan yang banyak ditemui adalah ikan pelagis
kecil. Sedangkan di Indonesia bagian timur dengan kedalaman laut mencapai 4.000
meter, ditemui ikan pelagis besar seperti cakalang dan tuna.
Pada kenyataannya, selain menjadi nelayan (menangkap ikan) masyarakat Indonesia
juga membudidayakan ikan dengan membuat tambak di pesisir laut. Jenis ikan yang
dibudidayakan seperti bandeng dan udang. Padahal, potensi penangkapan ikan
cakalang dan tuna terutama di Indonesia bagian timur sangat menjanjikan untuk
dikelola.
3. Hutan Mangrove
Kamu tahu pohon mangrove atau bakau? Hutang mangrove adalah tipe hutan yang
berada di daerah pasang surut air laut. Terkadang tergenang oleh air laut saat pasang,
dan terkadang pula tidak ada air pada saat air laut surut.
Fungsi hutan mangrove sebagai salah satu potensi sumber daya laut, ada dua yaitu :
a. Fungsi ekologis
Hutan mangrove memiliki fungsi biologis atau ekologis yaitu :
 Sebagai habitat (tempat tinggal) binatang laut, dan
 Untuk melindungi pantai dari abrasi air laut
b. Fungsi ekonomis
Fungsi ekonomis hutan mangrove berupa kayu dari pohon mangrove (bakau). Kayu
bakau biasanya digunakan sebagai kayu bakar atau bahan pembuat arang. Selain itu,
kayu ini juga bisa digunakan untuk membuat kertas.
Potensi hutan mangrove di Indonesia cukup banyak. Persebaran hutan mangrove
berada di Indonesia tidak merata, diantaranya:
 Pesisir sebelah barat Pulau Sumatra (417 ribu ha),
 Beberapa bagian di pantai utara Pulau Jawa (34,4 ribu ha),
 Sepanjang pesisir pulau Kalimantan (165 ribu ha),
 Pesisir Pulau Sulawesi (53 ribu ha),
 Pesisir sebelah selatan Pulau Papua (3,7 juta ha),
 Bali dan Nusa Tenggara (3,7 ha).
Meskipun masih memiliki hutan mangrove yang luas, akan tetapi makin tahun luas
hutan mangrove semakin menurun. Hal tersebut disebabkan oleh alih fungsi lahan
dari hutan mangrove menjadi tambak, dan penebangan liar.
Indonesia memang kaya akan potensi sumber daya alam maupun perairannya. Akan
tetapi ancaman terhadap lingkungan masih saja menghantui masyarakat dan makhluk
hidup lingkungannya. Maka, sebagai warga yang bijak, kita perlu memperhatikan hal-
hal berikut :
 Menjaga kebersihan dengan tidak membuang sampah sembarangan
 Melarang penggunaan alat penangkap ikan yang berbahaya (pukat harimau dan
peledak)
 Penanaman pohon bakau (mangrove) di pesisir pantai
 Memberi sanksi yang tegas terhadap pihak yang melakukan eksploitasi sumber daya
secara berlebihan.

Menjelaskan apa yang dimaksud dengan dinamika penduduk dan


faktor yang mempengaruhi dinamika penduduk di Indonesia
Tahukah kamu apa itu penduduk? Penduduk adalah masyarakat atau warga yang
mendiami suatu wilayah tertentu dengan batas wilayah dan aturan di dalamnya.
Apakah kamu tahu penduduk terbanyak di dunia? Jawabannya adalah Tiongkok
(China). Berapa penduduknya? Penduduknya berkisar 1.404.090.000 jiwa. Besaran
penduduk di Tiongkok sebanyak 18,4% dari total penduduk dunia. Lalu, bagaimana
dengan Indonesia?

Indonesia ternyata juga menjadi salah satu negara dengan jumlah penduduk terbanyak
di dunia lho. Tentu kalian sudah tahu itu dong? Berapa jumlah total penduduk
indonesia ya? Kamu tahu?
Jumlah penduduk indonesia sebesar 268.074.600 jiwa atau 3,51% manusia di dunia
berada di indonesia. Banyak juga ya?? Indonesia menempati urutan ke 4 dengan
status negara terbanyak penduduknya setelah tiongkok, india, amerika serikat. Tentu
angka tersebut selalu mengalami perubahan (dinamika).
Jumlah penduduk yang selalu berubah-ubah dialami oleh semua negara, seperti
dinamika penduduk benua amerika, benua asia, afrika, eropa dan australia
Dinamika Penduduk
Jumlah penduduk di suatu negara pasti selalu mengalami perubahan. Perubahan ini
biasa disebut dengan istilah dinamika penduduk. Apakah yang dimaksud dengan
dinamika penduduk?
Dinamika penduduk adalah perubahan jumlah penduduk pada suatu wilayah yang
disebabkan oleh tiga faktor, yaitu kelahiran (natalitas), kematian (mortalitas), dan
perpindahan (migrasi).
Untuk memahami tentang dinamika penduduk, kalian harus tahu tentang :
 faktor yang mempengaruhi dinamika penduduk,
 persebaran,
 komposisi,
 pertumbuhan, dan
 kualitas penduduk.
Faktor yang mempengaruhi dinamika penduduk
Faktor yang berpengaruh terhadap dinamika penduduk di suatu wilayah adalah perubahan
jumlah penduduk yang disebabkan penambahan dan pengurangan penduduk. Penambahan
penduduk tentu dengan adanya kelahiran (natalitas) dan perpindahan penduduk masuk
(imigrasi). Untuk mengurangi jumlah penduduk dengan adanya kematian (mortalitas) dan
perpindahan penduduk keluar (emigrasi).
1. Kelahiran (Natalitas)
Kelahiran atau mortalitas adalah kemampuan riil dari seorang wanita untuk
melahirkan yang dicerminkan dari banyaknya bayi yang lahir dalam keadaan hidup.
Kelahiran ini menambah penduduk secara alami. Kelahiran pada bayi dapat didorong
(pronatalitas) oleh beberapa hal, diantaranya :
o Pernikahan usia muda,
o Keinginan keneruskan keturunan, dan
o Keyakinan banyak anak banyak rezeki
Sedangkan faktor yang menghambat (antinatalitas) kelahiran, antara lain :
o Program Keluarga Berencana (KB),
o Kemajuan iptek dan obat-obatan
o Penundaan usia pernikahan karena berbagai alasan
o Perasaan malu jika banyak anak
2. Kematian (Mortalitas)
Pengertian mortalitas adalah kematian penduduk yang terjadi pada suatu daerah
tertentu dalam kurun waktu tertentu. Kematian bersifat mengurangi penduduk secara
alami.

Beberapa faktor yang mendorong adanya kematian, antara lain :


o Wabah penyakit,
o Bencana alam,
o Taraf kesehatan rendah,
o Peperangan,
o Lingkungan tidak sehat
Sedangkan faktor yang menghambat terjadinya kematian, antara lain :
o Tingkat kesehatan baik,
o Negara aman dari perang dan wabah,
o Kemajuan iptek di bidang kedokteran
3. Migrasi
Apa yang dimaksud dengan migrasi? Kamu tahu? Dalam sejarah terdapat penjelasan
bagaimana proses migrasi bangsa deutro melayu ke kepulauan indonesia. Kamu pasti
sudah ada gambaran tentang migrasi kan?
Oke, pengertian migrasi adalah perpindahan penduduk dari suatu tempat ke tempat
yang lain. Migrasi atau mobilitas penduduk dapat dibedakan menjadi :
a. Migrasi Internasional
Migrasi internasional adalah perpindahan penduduk yang dilakukan antarnegara.
Migrasi internasional dibedakan menjadi dua, yaitu :
o Imigrasi
Imigrasi adalah perpindahan penduduk masuk ke dalam suatu negara secara
tetap. Contoh : orang Malaysia berpindah warga negara Indonesia (Imigrasi
ke Indonesia).
o Emigrasi
Emigrasi adalah perpindahan penduduk keluar ke negara lain secara
permanen. Contoh : warga Indonesia berpindah warga negara Jerman
(emigrasi dari Indonesia).

b. Migrasi Nasional
Migrasi nasional adalah perpindahan penduduk hanya di dalam suatu negara. Migrasi
nasional terbagi menjadi beberapa jenis, diantaranya :
1) Migrasi Sementara (Sirkuler)
Migrasi sementara dapat dibagi menjadi :
o Penglaju
Penglaju adalah perpindahan penduduk dari tempat asal menuju tempat
tujuan yang dilakukan setiap hari dengan maksud untuk pulang kembali
(pulang pergi) untuk bekerja.
o Perpindahan penduduk musiman
Perpindahna penduduk musiman adalah perpindahan yang dilakukan hanya
pada musim-musim tertentu bersifat sementara.
2. Migrasi Penduduk Menetap
Migrasi penduduk menetap dibagi menjadi :
o Transmigrasi
Transmigrasi adalah perpindahan dari daerah yang padat penduduknya ke
daerah yang kurang padat.
o Urbanisasi
Urbanisasi adalah perpindahan penduduk dari daerah kurang padat ke daerah
pusat kota (padat). Faktor yang mendorong seseorang melakukan urbanisasi :
 Lahan pertanian semakin sempit
 Sulitnya pekerjaan di desa
 Fasilitas kehidupan sulit didapat
Beberapa hal yang menjadi faktor penarik urbanisasi :
 Lapangan pekerjaan di kota banyak
 Banyak fasilitas kehidupan
Dampak positif adanya urbanisasi antara lain :
 Tanaga kerja murah
 Banyak tersedia tenaga kerja kasar
Sedangkan dampak negatif adanya urbanisasi antara lain :
 Kepadatan penduduk di kota
 Munculnya kawasan kumuh di kota
 Meningkatnya kejahatan
 Kemacetan di kota
 Meningkatnya rasa egois
Tahu gak berapa jumlah penduduk dunia saat ini? Di dunia, jumlah penduduk dunia
sudah mencapai 7.594 milyar jiwa. Banyak banget kan. Bagaimana jika seluruh
manusia di dunia ini dikumpulkan ya?? Pasti penuh sesak deh.
Di negara Indonesia sendiri, juga memiliki jumlah penduduk yang sangat banyak.
Bahkan menjadi negara dengan jumlah penduduk terbanyak nomor 4 di dunia.
Meskipun jumlah penduduknya banyak, akan tetapi persebaran penduduk di
indonesia belum merata lho. Berikut penjelasan tentang jumlah dan persebaran
penduduk di indonesia.
Jumlah Penduduk Indonesia
Sebelum kita mengetahui jumlah penduduk indonesia, kamu sudah paham belum apa
itu penduduk?
Penduduk adalah sekumpulan orang yang berada di dalam suatu wilayah dan terikat
oleh aturan-aturan/ norma-norma yang berlaku serta saling berinteraksi.
Kita sudah tahu bahwa jumlah penduduk di Indonesia sangat banyak. Kira-kira
berapa ya jumlah penduduk Indonesia kalau dihitung? Jumlah penduduk indonesia
sebesar 268.074.600 jiwa atau 3,51% dari populasi dunia. Banyak kan.
Kamu pernah berfikir ndak, bagaimana koq pemerintah bisa tahu jumlah penduduk
suatu negara? Apakah pemerintah menghitung semua orang satu per satu kayak
menghitung kambing gembala? Tentu sangat ribet, dan memakan banyak waktu dan
tenaga saking banyaknya orang kan??
Untuk menghitung jumlah penduduk dalam suatu negara pemerintah bisa menerapkan
3 cara. Adapun ketiga cara mengetahui jumlah penduduk, sebagai berikut :
1. Sensus Penduduk
Sensus penduduk (cacah jiwa) adalah pencatatan penduduk di suatu daerah/ negara
pada kurun waktu tertentu. Di Indonesia, sensus penduduk dilakukan setiap 10 tahun
sekali. Sensus penduduk biasanya dilaksanakan oleh pemerintah. Sensus penduduk
dapat dibedakan menjadi dua, yaitu :
a. Sensus de facto adalah penghitungan terhadap setiap penduduk yang berada di
suatu wilayah ketika penghitungan sensus dilakukan.
b. Sensus de jure adalah penghitungan terhadap penduduk yang benar-benar
bertempat tinggal di wilayah yang dilaksanakan penghitungan sensus. Bagi penduduk
yang hanya menumpang tidak ikut dihitungan dalam sensus.

2. Survei Penduduk
Survei penduduk adalah pencatatan penduduk di daerah tertentu saja dan biasanya
untuk suatu keperluan. Survei penduduk biasanya dilakukan oleh pihak swasta untuk
meneliti suatu hal.
3. Registrasi Penduduk
Registrasi adalah pecatatan data penduduk yang dilakuakn secara terus-menerus di
kelurahan setempat. Registrasi penduduk biasanya mencatat perubahan jumlah
penduduk seperti adanya kelahiran, kematian atau adanya migrasi (perpindahan
penduduk).
Sesuai perhitungan tersebut di atas, jumlah penduduk selalu mengalami peningkatan
setiap tahunnya. Laju pertumbuhan penduduk Indonesia masih di angka 1,49%.
Artinya, dalam satu tahun penduduk Indonesia bisa bertambah sekitar 4 juta jiwa.
Pertumbuhan penduduk yang begitu banyak memberikan dampak bagi Indonesia.
Dampak positifnya adalah banyaknya tenaga kerja yang tersedia di Indonesia.
Namun, dampak negatif dari banyaknya jumlah penduduk Indonesia lebih banyak
dibandingkan dampak positifnya. Adapun dampak negatif jumlah penduduk yang
banyak di Indonesia :
 Perlu meningkatkan kebutuhan berbagai fasilitas sosial,
 Meningkatkan persaingan kerja sedangkan lapangan kerja tidak bertambah,
 Otomatis pengangguran juga semakin banyak,
 Selanjutnya muncul tindak kriminalitas, akibat tidak adanya penghasilan.
Lalu, bagiaman yang harus dilakukan untuk menanggulangi masalah jumlah
penduduk di Indonesia? Pemerintah Indonesia telah membuat berbagai kebijakan
mengenai upaya menangani masalah kependuduk ini. Adapun kebijakan dari
pemerintah :
 Mencanangkan Keluarga Berencana (KB), yaitu program dua anak cukup,
 Menetapkan batas bawah usia pernikahan yang diperbolehkan,
 Membatasi pemberian tunjangan kepada anak PNS/ ABRI hanya untuk dua anak
saja.
Persebaran Penduduk Indonesia
Negara Indonesia memiliki banyak sekali pulau, yaitu sebanyak 13.466 pulau.
Namun, dari sekian banyak pulau, persebaran penduduk di Indonesia belum merata.
Sebanyak 268.074.600 jiwa penduduk Indoensia tidak tersebar merata dari Sabang
sampai Merauke.
Apa itu persebaran penduduk? Persebaran penduduk adalah bentuk penyebaran
penduduk di suatu negara yang menempati wilayah-wilayah dengan merata ataupun
tidak. Persebaran penduduk suatu negara berkaitan juga dengan kepadatan penduduk.
Apa itu kepadatan penduduk?
Kepadatan penduduk adalah perbandingan banyaknya jumlah penduduk dengan luas
daerah atau wilayah yang ditempati berdasarkan satuan luas tertentu. Kepadatan
penduduk dapat dibagi menjadi :
1. Kepadatan Penduduk Fisiologis
Kepatan penduduk fisiologis adalah perbandingan antara jumlah penduduk dengan
luas tanah yang dapat diolah.
2. Kepadatan Penduduk Ekonomi
Kepadatan penduduk ekonomi adalah perbandingan antara jumlah penduduk dengan
luas wilayah tetapi menurut kapasitas produksinya.

3. Kepadatan Penduduk Artimatik


Kepadatan penduduk aritmatik adalah perbandingan jumlah penduduk dengan luas
seluruh wilayah dalam setiap kilometer persegi.
Persebaran dan kepadatan penduduk di Indonesia dipengaruhi oleh sumber daya yang
dimiliki daerah atau wilayahnya. Wilayah yang memiliki sumber daya yang banyak
cenderung lebih banyak pula penduduknya, bahkan bisa kelebihan penduduk
(overpopulation). Namun, ada juga wilayah yang kekurangan penduduk
(underpopulation).
Salah satu wilayah di Indonesia yang sangat padat penduduknya adalah di Pulau
Jawa. Jika dibandingkan luas wilayah dengan jumlah penduduknya, maka Pulau Jawa
termasuk overpopulation. Bayangkan saja, jumlah penduduk jawa tengah sebanyak
32,38 juta menempati daerah dengan luas 32.801 km persegi.
Pulau Jawa memiliki sumber daya alam berupa tanah yang subur. Selain itu, dengan
ibu kota yang sampai saat ini masih di Jakarta yang berada di Pulau Jawa,
memberikan kemudahan dari segala sisi, baik fasilitas hingga ekonomi. Maka tidak
heran jika penduduk Indonesia berduyun-duyun pindah ke Pulau Jawa.
Sedangkan Wilayah di Indonesia yang kekuarangan atau jarang penduduknya berada
di Maluku dan Papua. Pulau Papua yang sebenarnya merupakan pulau terbesar di
Indonesia, bahkan di dunia. Hanya memiliki jumlah penduduk yang sedikit. Maka,
persebaran penududuk Indonesia yang cenderung memusat di Pulau Jawa menjadi
suatu permasalah tersendiri. Perlu adanya kebijakan untuk menangani masalah ini.
Terkait dengan permasalahan persebaran penduduk dan kepadataannya, pemerintah
sudah melakukan beebrapa upaya. Adapun upaya yang dilakukan pemerintah, antara
lain :
 Program Transmigrasi (perpindahan penduduk dari wilayah padat penduduk menuju
wilayah jarang penduduk).
 Mendistribusikan perusahaan atau industri ke kawasan jarang penduduk.
 Melengkapi sarana dan prasarana sosial masyarakat di desa, untuk mencegah
urbanisasi (pindah ke kota).

Anda mungkin juga menyukai