Manusia hidup di muka bumi dan melakukan aktivitasnya. Aktivitas manusia ini
memerlukan interaksi dengan ruang untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.
Ruang itu sebenarnya apa? Apa definisi ruang? Secara sederhana arti ruang sebagai
berikut, ruang adalah (dalam ips) seluruh permukaan bumi yang merupakan tempat
hidup makhluk ciptaan-Nya, termasuk tumbuhan, hewan, dan manusia.
Ada beberapa pendapat mengenai konsep ruang menurut beberapa ahli:
1. Jayadinata : ruang adalah seluruh permukaan bumi yang merupakan lapisan
biosfer, tempat hidup tumbuh-tumbuhan, hewan, dan manusia.
2. Samadi : ruang merupakan tempat bagi komponen-komponen lingkungan
hidup dalam melakukan setiap proses, yaitu saling memengaruhi (interaksi),
saling berhubungan (interelasi), dan saling ketergantungan (interdependensi).
3. Sumaatmadja : ruang adalah tempat di permukaan bumi, baik secara
keseluruhan maupun hanya sebagian.
4. UU No.26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang, ruang adalah wadah yang
meliputi ruang darat, ruang laut, dan ruang udara, termasuk ruang di dalam
bumi sebagai satu kesatuan wilayah, tepat manusia dan makhluk lain hidup,
melakukan kegiatan dan memelihara kelangsungan hidupnya.
Pengertian Interaksi Antarruang
Apa yang dimaksud dengan interaksi? Kamu tahu apa itu interaksi? Interaksi adalah
suatu hubungan saling memengaruhi antara satu komponen dengan komponen lain.
Interaksi yang dilakukan akan menimbulkan hubungan timbal balik diantara
keduanya.
Bentuk kegiatan interaksi, bisa interaksi manusia dengan lingkungan dan manusia
dengan manusia lainnya. Sebagai contoh interaksi manusia dengan lingkungan, petani
sayur yang memanfaatkan lahan subur di daerah dataran tinggi untuk menanam
sayuran.
Lalu apa yang dimaksud dengan interaksi antar ruang? Kamu bisa menjelaskan
pengertian interaksi antar ruang? Interaksi antar ruang adalah suatu cara mengelola
ruang-ruang berdasarkan potensi dan permasalahannya serta keterkaitan suatu ruang
dengan ruang-ruang yang ada di sekitarnya.
Contoh Interaksi Antar Ruang
Interaksi antar ruang bisa disebut sebagai interaksi antar kesatuan berbagai komunitas
dengan lingkungan. Contoh berikut merupakan bentuk kegiatan interaksi keruangan
yaitu :
1. Perbedaan kondisi antara daerah pedesaan dan perkotaan akan berakibat
terjadinya arus urbanisas.
2. Kegiatan penebangan hutan di daerah tropis dapat berpengaruh pada
perubahan iklim dunia.
Contoh interaksi antar ruang pertama di atas, menjelaskan dampak dari interaksi
keruangan di daerah tempat tinggal kalian (misalnya di desa dengan di kota).
Sedangkan contoh kedua, menjelaskan interaksi yang terjadi antara manusia dengan
lingkungan alamnya. Kira-kira apa saja akibat negatif manusia terhadap lingkungan
alamnya, kamu bisa menjelaskan? Tentu saja, lingkungan alam akan semakin
berkurang bahkan bisa habis sumber dayanya, jika terus-menerus digunakan, tanpa
ada upaya berkelanjutan.
Dengan contoh di atas, kamu pasti bisa menuliskan interaksi manusia dengan alam di
lingkungan pedesaan. Kira-kira seperti apa? Masyarakat di pedesaan masih
mengandalkan sektor pertanian sebagai upaya memenuhi kebutuhan hidup. Para
petani memanfaatkan alam di lingkungan pedesaan berupa tanah yang subur,
sehingga bisa memenuhi kebutuhan hidupnya.
Bagaimana jika menyebutkan contoh interaksi manusia dengan alam di sekitar aliran
sungai? Kamu bisa menyebutkan? Contoh interaksi manusia dengan alam di sekitar
aliran sungai adalah misalnya memanfaatkan derasnya aliran sungai untuk keperluan
pembangkit listrik mandiri di desa. Atau mungkin pemanfaatkan aliran sungai untuk
keperluan irigasi di sawah. Ada juga yang memanfaatkan aliran sungai untuk mencari
ikan, menambak dan budidaya ikan.
Kondisi Saling Bergantung
Ada beberapa kondisi saling bergantung yang diperlukan untuk terjadinya interaksi
keruangan, antara lain:
1. Saling Melengkapi (complementarity),
Kondisi saling melengkapi terjadi jika ada wilayah yang berbeda
komoditas yang dihasilkannya. Coba perhatikan gambar dibawah ini.
Air hujan dapat menjadi air tanah karena proses perkolasi dan infiltrasi. Yaitu,
masuknya air hujan ke dalam tanah melalui pori-pori tanah. Ketika pori-pori tanah
sudah ditutup oleh aspal, maka air secara otomatis tidak bisa menjadi air tanah.
Padahal, air tanah sangat berguna untuk kehidupan sehari-hari manusia. Maka, kita
harus bijak memanfaatkan air yang kita punyai ya.
b. Tanah
Tanah adalah lapisan bumi bagian atas yang terbentuk karena proses pelapukan
batuan dan bahan organik (bahan sisa makhluk hidup yang telah mati) yang hancur
bercampur menjadi satu.
Manfaat tanah sangat penting bagi manusia, selain sebagai tempat berpijak dan
tempat tinggal, tanah juga berguna untuk menanam tumbuhan sebagai sumber
makanan makhluk hidup.
Indonesia memiliki berbagai jenis tanah berdasarkan letak geologisnya. Berikut jenis-
jenis tanah di Indonesia :
1. Tanah Organik
Tanah organik disebut juga tanam gambut, tanah organosol, atau tanah histosol.
Tanah organik merupakan tanah yang terbentuk karena proses pembusukan dan
penghancuran jasad sisa makhluk hidup yang sudah mati.
Tanah ini cocok digunakan untuk perkebunan. Sebaran tanah organik di Indonesia
berada di Sumatra, Kalimantan, dan Papua.
2. Grumosol
Tanah grumosol adalah tanah yang berasal dari batuan induk, batu kapur, dan tuffa
vulkanik, serta kandungan organiknya rendah. Tanah ini cocok ditanami palawija dan
perkebunan. Persebaran tanah grumosol di Indonesia adalah Jawa bagian Timur,
Madura, Nusa Tenggara, dan Maluku.
3. Aluvial
Tanah aluvial adalah tanah yang berasal dari endapan lumpur halus, biasanya di dekat
sungai. Tanah ini cocok untuk menanam padi, palawija, dan perkebunan.
4. Latosol
Tanah Latosol adalah tanah yang terbentuk karena pelapukan batuan beku, sedimen,
dan metamorf. Tanah ini cocok untuk ditanami padi, palawija, dan perkebunan.
Tanah latosol tersebar luas di seluruh Indonesia.
5. Podzol
Tanah podzol adalah tanah bertekstur pasir dengan kandungan bahan organik sedang.
Tanah ini banyak ditemui di sepanjang sungai-sungai besar Sumatra, Kalimantan, dan
Papua.
6. Vulkanis atau Andosol
Tanah vulkanis adalah tanah yang terbentuk karena aktivitas gunung berapi. Tanah
vulkanis atau andosol banyak dijumpai di Sumatra dan Jawa di dekat gunung berapi
aktif dan pegunungan. Tanah pertanian di daerah pegunungan sangat cocok untuk
ditanami sayuran dan perkebunan.
c. Hutan
Dengan letak Indonesia yang dilalui deretan gunung berapi, menyebabkan Indonesia
memiliki tanah vulkanis yang subur. Tanah subur akibat aktivitas gunung berapi,
menjadi Indonesia memiliki banyak hutan yang masih alami.
Hutan adalah suatu lapangan pertumbuhan pepohonan yang secara keseluruhan
merupakan persekutuan hidup alam hayati, alam lingkungannya, dan yang ditetapkan
oleh pemerintah sebagai hutan.
Saat ini keberadaan hutan di Indonesia masih bisa kita temui di Papua, Kalimantan,
Sulawesi, dan Sumatra. Sedangkan di Jawa, hutan sudah banyak beralih fungsi lahan
untuk pertanian dan permukiman penduduk.
1. Fungsi Hutan
Hutan memiliki beberapa fungsi yang penting bagi kepentingan manusia dan
lingkungan. Adapun fungsi hutan antara lain :
a) Hidrologis
Fungsi hidrologis hutan yaitu hutan menjadi menyimpanan air bagi makhluk hidup di
daratan. Air hujan yang turun bisa rembeskan ke tanah dan air juga diikat oleh akar-
akar tumbuhan. Hutan juga bisa disebut daerah resapan air supaya bisa menjadi air
tanah.
b) Ekologis
Fungsi ekologis hutan yaitu hutan menjadi tempat tinggal makhluk hidup lain seperti
burung-burung dan binatang liar, terutama untuk hewan-hewan langka yang
memerlukan hibitat alami yaitu hutan.
c) Klimatologi
Fungsi klimatologi hutan yaitu hutan menjadi sumber oksigen dan menyerap
karbondiokasida. Selain itu, hutan juga bisa mengurangi efek rumah kaca atau global
warming, sehingga panas di bumi bisa diminimalkan dengan keberadaan hutan.
d) Ekonomis
Fungai ekonomis hutan yaitu hutan menjadi sumber dan sarana memenuhi kebutuhan
dengan memanfaatkan kayu dan hasil lainnya yang dijual untuk kepentingan manusia.
2. Jenis-Jenis Hutan
Curah Hujan yang dimiliki Indonesia juga sangat mempengaruhi adanya hutan di
dalamnya. Dengan adanya curah hujan yang menyirami pohon, akhirnya terbentuklah
hutan. Perbedaan curah hujan di setiap wilayah di Indonesia menyebabkan beberapa
jenis hutan yang berbeda-beda. Jenis-jenis hutan di Indonesia terdiri dari :
a) Hutan Musim
Hutan musim bisa disebut juga dengan hutan homogen, karena jenis tumbuhan atau
pohonnya hanya sejenis. Hutan musim memiliki ciri-ciri :
Pohonnya jarang
Ketinggian pohon antara 12-35 meter
Pada musim kemarau daunnya berguguran dan bersemi kembali pada musim hujan
Contoh hutan musim adalah hutan jati. cemara, pinus. Persebaran hutan musim di
Indonesia berada di Jawa Tengah, Jawa Timur, sampai Nusa Tenggara.
Batubara sebagai sumber daya tambang terbentuk dalam ratusan juta tahun yang lalu
dengan tahapan mulai dari tumbuhan rawa yang mati sampai secara berturut-turut
terbentuknya yaitu endapan (tumbuhan) - gambut (peat) - lignit (batu bara muda) -
subbituminus - bituminus - semi antrasit - antrasit - meta antrasit.
Persebaran batu baru di Indonesia berada di :
Bukit Asam yang berpusat di Tanjung Enim (Sumatra Selatan),
Kotabaru berpusat di Pulau Laut (Kalimantan Selatan),
Sungai Berau berpusat di Samarinda (Kalimantan Timur), dan
Ombilin yang berpusat di Sawahlunto (Sumatra Barat).
b. Minyak Bumi
Minyak bumi adalah bahan tambang yang berasal dari mikroplankton yang terdapat
di danau, teluk, rawa, dan laut dangkal. Setelah mati, mikroplankton tersebut
berjatuhan dan mengendap di dasar laut. Endapan yang terbentuk dari mikroplankton
mati tersebut kemudian bercampur dengan lumpur disebut sapropelium. Karena
adanya tekanan dari lapisan-lapisan atasnya serta pengaruh dari aktivitas magma,
maka terbentuk minyak bumi kasar. Minyak bumi kasar yang telah melalui
pembusukan oleh organisme dan tersebar di antara pori-pori lempung keluar melalui
butir-butir pasir di dekatnya membentuk lapisan minyak bumi.
Dengan proses yang begitu panjang dan butuh waktu yang lama, maka pemakaian
minyak bumi harus dibatasi. Saat ini telah dikembangkan sumber energi alternatif
minyak bumi seperti, bioenergi dari beberapa jenis tumbuhan (kelapa sawit CPO) dan
sumber energi lainnya (matahari, angin, gelombang). Namun energi alternatif ini
masih terbatas jumlahnya.
Persebaran bahan tambang minyak bumi di Indonesia, seperti :
Babo (Papua),
Cepu (Jawa Tengah),
Delta Sungai Brantas (Jawa Timur),
Dumai (Riau),
Kembatin (Kalimantan Tengah),
Kepulauan Natuna (Riau),
Klamano (Papua),
Peureulak (Aceh),
Plaju (Sumatra Selatan),
Pulau Bunyu (Kalimantan Timur),
Pulau Seram (Maluku),
Sungai Gerong (Sumatra Selatan), dan
Surolangun (Jambi).
c. Gas Bumi
Gas bumi biasanya ditemukan bersamaan dengan kegiatan eksploitasi minyak bumi.
Gas bumi bisa berbentuk associated gas atau nonassociated gas. Associated gas
adalah gas yang terdapat dalam suatu reservoir dan dihasilkan bersamaan dengan
minyak bumi, yaitu gas LPG dan LNG. Gas LPG sendiri adalah gas yang dihasilkan
dari cadangan gas tanpa menghasilkan minyak bumi. Kemudian setelah melalui
proses pengeboran, gas ini kemudian ditampung dan dicairkan dalam bentuk gas
(LNG).
Arun (Aceh),
Bontang (Kalimantan),
Jawa Barat,
Sumatra Utara, dan
Sumatra Selatan
d. Timah
Timah adalah bahan tambang berupa biji timah yang terdapat pada batuan granit.
Batuan granit yang hancur akibat pelapukan dan erosi air, kemudian diangkut oleh air
sungai, lalu diendapkan di palung sungai atau dasar laut.
Timah bisa dimanfaatkan untuk pembuatan kaleng, tube, bahan pelapis besi agar
tidak berkarat, dan untuk patri. Timah juga bisa dibuat tipis untuk pembungkus
rokok, permen, cokelat, dll.
Indonesia merupakan negara penghasil timah terbesar nomor dua di dunia, setelah
China. Persebaran penambangan timah di Indonesia, diantaranya :
Pulau Bangka,
Singkep,
Benakinang, dan
Riau Daratan
e. Bijih Besi
Peleburan bijih besi menjadi besi memerlukan batu bara dari jenis yang baik. Karena
keterbatasan batu bara tersebut, penambangan terhadap besi di Indonesia terhitung
masih minim.
Persebaran penambangan bijih besi di Indonesia, diantaranya di :
Sumatra Barat,
Lampung,
Kalimantan Selatan,
Sulawesi Tenggara,
Papua, dan
Jawa Barat
f. Tembaga
Tambaga sangat diperlukan untuk pembuatan peralatan listrik, sebab bahan ini dapat
mmenghantarkan listrik dengan baik.
Penambangan tembaga terbesar di Indonesia berada di Papua oleh Perusahaan
Freeport (selain emas dan perak).
g. Bauksit
Bauksit adalah bijih alumunium. Biasanya bahan alumunium dibuat untuk perkakas
rumah tangga. Alumunium bersifat ringan dan tidak mudah berkarat. Selian untuk
perkakas rumah tangga, alumunium bisa dibuat untuk membuat badan pesawat
terbang, kapal laut, uang logam, dll.
Bauksit diperoleh dalam bentuk lumpur basah, lalu dicuci. Selanjutnya diperlukan
proses peleburan bauksit menjadi alumunium yang membutuhkan tenaga listrik yang
sangat besar. Pabrik peleburan bauksit pertama di Indonesia berada di Sumatra Utara,
dengan mendapatkan tenaga listrik dari PLTA Asahan.
k. Intan
Intan adalah salah satu batu-batuan yang paling keras diantara batu-batuan yang lian.
Penggunaan intan bisa digunakan sebagai mata bor dalam penggalian bahan tambang,
maupun dibuat menjadi batu permata.
Cara mendapatkan intan yaitu dengan cara menggali tanah yang kemudian dilimbang
dengan air. Intan sendiri dicari diantara tanah pasir dan kerikil hasil galian tersebut.
Intan yang ditemukan masih mentah, sehingga perlu digosok untuk mendapatkan
intan permata.
Wilayah yang penambang intan di Indonesia berada di daerah Cempaka Martapura
(Kalimantan Selatan).
l. Kaolin
Kaolin adalah salah satu bahan industri yang penggunaannya sangat luas dalam
industri keramik, bahan tahan api, genting, batu merah, industri semen, bahkan
digunakan pula untuk bahan baku kosmetik dan pasta gigi. Kaolin di Indonesia
diekspor ke Singapura, Malaysian, dll.
Di Indonesia, endapan kaolin berada di :
Jawa,
Bangka, Belitung (Sumatra),
Kalimantan, dan
Sulawesi
m. Pasir Kuarsa
Pasir kuarsa digunakan sebagai bahan baku dalam industri gelas, keramik, alat-alat
penggosok (ampelas), filter (saringan), industri semen, dan batu tahan api.
Persebaran bahan galian pasir kuarsa terdapat di :
Sepanjang pantai sebelah utara Bojonegoro dan Tuban (Jawa),
Madura di pantai utara,
Pantai Sumatra bagian Timur,
Bangka,
Belitung,
Lampung,
Kalimantan,
Balikpapan,
Martapura, dan
Kutai
n. Belerang
Belerang banyak didapatkan di sekitar gununug berapi. Bahan ini banyak digunakan
dalam proses kimia, korek api, dan sebagainya.
Tempat yang menghasilkan belerang di Indonesia, diantranya :
Gunung Tangkuban Perahu,
Telaga Bodas,
Ciremai (Jawa Barat),
Pegunungan Dieng (Jawa Tengah),
Gunung Sirokmarapi (Sumatra Utara), dan
Gunung Makawa (Sulawesi Utara).
Indonesia ternyata juga menjadi salah satu negara dengan jumlah penduduk terbanyak
di dunia lho. Tentu kalian sudah tahu itu dong? Berapa jumlah total penduduk
indonesia ya? Kamu tahu?
Jumlah penduduk indonesia sebesar 268.074.600 jiwa atau 3,51% manusia di dunia
berada di indonesia. Banyak juga ya?? Indonesia menempati urutan ke 4 dengan
status negara terbanyak penduduknya setelah tiongkok, india, amerika serikat. Tentu
angka tersebut selalu mengalami perubahan (dinamika).
Jumlah penduduk yang selalu berubah-ubah dialami oleh semua negara, seperti
dinamika penduduk benua amerika, benua asia, afrika, eropa dan australia
Dinamika Penduduk
Jumlah penduduk di suatu negara pasti selalu mengalami perubahan. Perubahan ini
biasa disebut dengan istilah dinamika penduduk. Apakah yang dimaksud dengan
dinamika penduduk?
Dinamika penduduk adalah perubahan jumlah penduduk pada suatu wilayah yang
disebabkan oleh tiga faktor, yaitu kelahiran (natalitas), kematian (mortalitas), dan
perpindahan (migrasi).
Untuk memahami tentang dinamika penduduk, kalian harus tahu tentang :
faktor yang mempengaruhi dinamika penduduk,
persebaran,
komposisi,
pertumbuhan, dan
kualitas penduduk.
Faktor yang mempengaruhi dinamika penduduk
Faktor yang berpengaruh terhadap dinamika penduduk di suatu wilayah adalah perubahan
jumlah penduduk yang disebabkan penambahan dan pengurangan penduduk. Penambahan
penduduk tentu dengan adanya kelahiran (natalitas) dan perpindahan penduduk masuk
(imigrasi). Untuk mengurangi jumlah penduduk dengan adanya kematian (mortalitas) dan
perpindahan penduduk keluar (emigrasi).
1. Kelahiran (Natalitas)
Kelahiran atau mortalitas adalah kemampuan riil dari seorang wanita untuk
melahirkan yang dicerminkan dari banyaknya bayi yang lahir dalam keadaan hidup.
Kelahiran ini menambah penduduk secara alami. Kelahiran pada bayi dapat didorong
(pronatalitas) oleh beberapa hal, diantaranya :
o Pernikahan usia muda,
o Keinginan keneruskan keturunan, dan
o Keyakinan banyak anak banyak rezeki
Sedangkan faktor yang menghambat (antinatalitas) kelahiran, antara lain :
o Program Keluarga Berencana (KB),
o Kemajuan iptek dan obat-obatan
o Penundaan usia pernikahan karena berbagai alasan
o Perasaan malu jika banyak anak
2. Kematian (Mortalitas)
Pengertian mortalitas adalah kematian penduduk yang terjadi pada suatu daerah
tertentu dalam kurun waktu tertentu. Kematian bersifat mengurangi penduduk secara
alami.
b. Migrasi Nasional
Migrasi nasional adalah perpindahan penduduk hanya di dalam suatu negara. Migrasi
nasional terbagi menjadi beberapa jenis, diantaranya :
1) Migrasi Sementara (Sirkuler)
Migrasi sementara dapat dibagi menjadi :
o Penglaju
Penglaju adalah perpindahan penduduk dari tempat asal menuju tempat
tujuan yang dilakukan setiap hari dengan maksud untuk pulang kembali
(pulang pergi) untuk bekerja.
o Perpindahan penduduk musiman
Perpindahna penduduk musiman adalah perpindahan yang dilakukan hanya
pada musim-musim tertentu bersifat sementara.
2. Migrasi Penduduk Menetap
Migrasi penduduk menetap dibagi menjadi :
o Transmigrasi
Transmigrasi adalah perpindahan dari daerah yang padat penduduknya ke
daerah yang kurang padat.
o Urbanisasi
Urbanisasi adalah perpindahan penduduk dari daerah kurang padat ke daerah
pusat kota (padat). Faktor yang mendorong seseorang melakukan urbanisasi :
Lahan pertanian semakin sempit
Sulitnya pekerjaan di desa
Fasilitas kehidupan sulit didapat
Beberapa hal yang menjadi faktor penarik urbanisasi :
Lapangan pekerjaan di kota banyak
Banyak fasilitas kehidupan
Dampak positif adanya urbanisasi antara lain :
Tanaga kerja murah
Banyak tersedia tenaga kerja kasar
Sedangkan dampak negatif adanya urbanisasi antara lain :
Kepadatan penduduk di kota
Munculnya kawasan kumuh di kota
Meningkatnya kejahatan
Kemacetan di kota
Meningkatnya rasa egois
Tahu gak berapa jumlah penduduk dunia saat ini? Di dunia, jumlah penduduk dunia
sudah mencapai 7.594 milyar jiwa. Banyak banget kan. Bagaimana jika seluruh
manusia di dunia ini dikumpulkan ya?? Pasti penuh sesak deh.
Di negara Indonesia sendiri, juga memiliki jumlah penduduk yang sangat banyak.
Bahkan menjadi negara dengan jumlah penduduk terbanyak nomor 4 di dunia.
Meskipun jumlah penduduknya banyak, akan tetapi persebaran penduduk di
indonesia belum merata lho. Berikut penjelasan tentang jumlah dan persebaran
penduduk di indonesia.
Jumlah Penduduk Indonesia
Sebelum kita mengetahui jumlah penduduk indonesia, kamu sudah paham belum apa
itu penduduk?
Penduduk adalah sekumpulan orang yang berada di dalam suatu wilayah dan terikat
oleh aturan-aturan/ norma-norma yang berlaku serta saling berinteraksi.
Kita sudah tahu bahwa jumlah penduduk di Indonesia sangat banyak. Kira-kira
berapa ya jumlah penduduk Indonesia kalau dihitung? Jumlah penduduk indonesia
sebesar 268.074.600 jiwa atau 3,51% dari populasi dunia. Banyak kan.
Kamu pernah berfikir ndak, bagaimana koq pemerintah bisa tahu jumlah penduduk
suatu negara? Apakah pemerintah menghitung semua orang satu per satu kayak
menghitung kambing gembala? Tentu sangat ribet, dan memakan banyak waktu dan
tenaga saking banyaknya orang kan??
Untuk menghitung jumlah penduduk dalam suatu negara pemerintah bisa menerapkan
3 cara. Adapun ketiga cara mengetahui jumlah penduduk, sebagai berikut :
1. Sensus Penduduk
Sensus penduduk (cacah jiwa) adalah pencatatan penduduk di suatu daerah/ negara
pada kurun waktu tertentu. Di Indonesia, sensus penduduk dilakukan setiap 10 tahun
sekali. Sensus penduduk biasanya dilaksanakan oleh pemerintah. Sensus penduduk
dapat dibedakan menjadi dua, yaitu :
a. Sensus de facto adalah penghitungan terhadap setiap penduduk yang berada di
suatu wilayah ketika penghitungan sensus dilakukan.
b. Sensus de jure adalah penghitungan terhadap penduduk yang benar-benar
bertempat tinggal di wilayah yang dilaksanakan penghitungan sensus. Bagi penduduk
yang hanya menumpang tidak ikut dihitungan dalam sensus.
2. Survei Penduduk
Survei penduduk adalah pencatatan penduduk di daerah tertentu saja dan biasanya
untuk suatu keperluan. Survei penduduk biasanya dilakukan oleh pihak swasta untuk
meneliti suatu hal.
3. Registrasi Penduduk
Registrasi adalah pecatatan data penduduk yang dilakuakn secara terus-menerus di
kelurahan setempat. Registrasi penduduk biasanya mencatat perubahan jumlah
penduduk seperti adanya kelahiran, kematian atau adanya migrasi (perpindahan
penduduk).
Sesuai perhitungan tersebut di atas, jumlah penduduk selalu mengalami peningkatan
setiap tahunnya. Laju pertumbuhan penduduk Indonesia masih di angka 1,49%.
Artinya, dalam satu tahun penduduk Indonesia bisa bertambah sekitar 4 juta jiwa.
Pertumbuhan penduduk yang begitu banyak memberikan dampak bagi Indonesia.
Dampak positifnya adalah banyaknya tenaga kerja yang tersedia di Indonesia.
Namun, dampak negatif dari banyaknya jumlah penduduk Indonesia lebih banyak
dibandingkan dampak positifnya. Adapun dampak negatif jumlah penduduk yang
banyak di Indonesia :
Perlu meningkatkan kebutuhan berbagai fasilitas sosial,
Meningkatkan persaingan kerja sedangkan lapangan kerja tidak bertambah,
Otomatis pengangguran juga semakin banyak,
Selanjutnya muncul tindak kriminalitas, akibat tidak adanya penghasilan.
Lalu, bagiaman yang harus dilakukan untuk menanggulangi masalah jumlah
penduduk di Indonesia? Pemerintah Indonesia telah membuat berbagai kebijakan
mengenai upaya menangani masalah kependuduk ini. Adapun kebijakan dari
pemerintah :
Mencanangkan Keluarga Berencana (KB), yaitu program dua anak cukup,
Menetapkan batas bawah usia pernikahan yang diperbolehkan,
Membatasi pemberian tunjangan kepada anak PNS/ ABRI hanya untuk dua anak
saja.
Persebaran Penduduk Indonesia
Negara Indonesia memiliki banyak sekali pulau, yaitu sebanyak 13.466 pulau.
Namun, dari sekian banyak pulau, persebaran penduduk di Indonesia belum merata.
Sebanyak 268.074.600 jiwa penduduk Indoensia tidak tersebar merata dari Sabang
sampai Merauke.
Apa itu persebaran penduduk? Persebaran penduduk adalah bentuk penyebaran
penduduk di suatu negara yang menempati wilayah-wilayah dengan merata ataupun
tidak. Persebaran penduduk suatu negara berkaitan juga dengan kepadatan penduduk.
Apa itu kepadatan penduduk?
Kepadatan penduduk adalah perbandingan banyaknya jumlah penduduk dengan luas
daerah atau wilayah yang ditempati berdasarkan satuan luas tertentu. Kepadatan
penduduk dapat dibagi menjadi :
1. Kepadatan Penduduk Fisiologis
Kepatan penduduk fisiologis adalah perbandingan antara jumlah penduduk dengan
luas tanah yang dapat diolah.
2. Kepadatan Penduduk Ekonomi
Kepadatan penduduk ekonomi adalah perbandingan antara jumlah penduduk dengan
luas wilayah tetapi menurut kapasitas produksinya.