Anda di halaman 1dari 10

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Ruang juga menjadi tempat berinteraksinya makhluk hidup terutama manusia.


Interaksi tersebut terjadi lantaran kondisi geografis yang berbeda, perbedaan sumber
daya alam yang ada, serta keinginan manusia untuk mencukupi kebutuhannya.
Namun intensitas kebutuhan manusia yang satu dengan yang lain, serta daerah satu
dengan yang lain berbeda. Ada yang sangat ingin membutuhkan sumber daya alam
tersebut ada pula yang tidak. Ketergantungan antarruang dapat didefinisikan konsep
yang memberikan gambaran tentang adanya kondisi saling memengaruhi dan
ketergantungan antarkomponen ruang muka bumi. Baik antara faktor alami, faktor
alam dengan manusia, alam dengan kondisi sosial budaya, dan yang menjadi
penyebab terjadinya ketergantungan antara ruang salah satunya adalah perbedaan
hasil sumber daya alam..

Terjadinya ketergantungan antara ruang yang satu dengan yang lainnya adalah
hal yang pasti, sebab masing-masing daerah memiliki keunggulannya sendiri- sendiri
baik sumber daya alam maupun sumber daya manusianya. Daerah-daerah yang
merasa tidak memiliki keunggulan komparatif masyarakatnya mendatangkan sumber
daya alam dan sumber daya manusia dari lain daerah, bahkan negara lain.

1.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah yang akan dibahas di
dalam makalah tentang Ketergantungan Antarruang dan Pengaruhnya terhadap
Kesejahteraan Masyarakat :

1. Bagaimana Ketergantungan Antarruang Berdasarkan Konsep Ekonomi?


2. Apakah ada Pengaruh Ketergantungan Antarruang?

1.3. Tujuan

Adapun tujuan dalam penulisan makalah ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui Ketergantungan Antarruang Berdasarkan Konsep Ekonomi.


2. Untuk mengetahui Pengaruh Ketergantungan Antarruang.

1
BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Ketergantungan Antarruang Berdasarkan Konsep Ekonomi.


2.1.1. Pengertian Ruang dan Interaksi Antarruang

Ruang adalah tempat di permukaan bumi, baik secara keseluruhan maupun


hanya sebagian yang digunakan oleh makhluk hidup untuk tinggal. Ruang mencakupi
berbagai hal di antaranya adalah udara, lapisan atmosfer, perairan (laut, sungai, dan
danau), di bawah permukaan bumi (air dan tanah), dan batuan sampai pada lapisan
tertentu yang menjadi sumber daya bagi kehidupan. Berbagai organisme atau
makhluk hidup juga merupakan bagian dari ruang. Batas ruang adalah tempat dan
unsur-unsur lainnya yang memengaruhi kehidupan di permukaan bumi. Setiap ruang
di permukaan bumi memiliki ciri khas tertentu yang berbeda antara suatu wilayah dan
wilayah lainnya. Tidak ada satu lokasi pun yang karakteristiknya sama persis antara
satu dan lainnya. Karateristik inilah yang kemudian menciptakan keterkaitan
antarruang di permukaan bumi.

Interaksi dalam bentuk pergerakan manusia disebut mobilitas penduduk,


interaksi melalui perpindahan gagasan dan informasi disebut komunikasi, sedangkan
interaksi melalui perpindahan barang atau energi disebut transportasi. Interaksi
tersebut terjadi jika ongkos untuk melakukan interaksi antardaerah asal dan tujuan
lebih rendah dari keuntungan yang diperoleh. Contohnya, seorang yang pergi tempat
kerja karena penghasilannya mampu menutupi ongkos yang dikeluarkannya.

Ada beberapa kondisi saling bergantung yang diperlukan untuk terjadinya


interaksi keruangan yaitu :

a. Saling melengkapi (complementarity atau regional complementary)


b. Kesempatan antara (intervening oppurtunity)
c. Kemudahan transfer (transfer ability)
2.1.2. Ketergantungan Antarruang

Ketergantungan antarruang adalah konsep yang memberikan gambaran


tentang adanya kondisi saling memengaruhi dan ketergantungan antarkomponen
ruang muka bumi, baik antara faktor alami, faktor alam dengan manusia, alam dengan
kondisi sosial budaya, maupun antara faktor sosial

2
2.1.3. Penyebab Ketergantungan Antarruang

Penyebab ketergantungan antarruang adalah karena dalam salah satu ruang


tersebut tidak memiliki SDA yang mencukupi atau berkualitas sehingga memerlukan
bantuan dari ruang lain demikian sebaliknya oleh karena itu akan terjadilah
ketergantungan antarruang

2.1.4. Kondisi Saling Ketergantungan yang diperlukan untuk terjadinya


Interaksi Antarruang

Kondisi ketergantungan yang diperlukan untuk terjadinya interaksi keruangan


yaitu:

a. Hubungan ketergantungan antardua ruangan/wilayah atau lebih dari dua,


seperti terkait sarana dan prasarana, kondisi alam yang saling bergantung atau
letak geografis.
b. Hubungan ketergantungan yang mengakibatkan terciptanya pergerakan.
Misalnya mobilitas penduduk, distribusi barang dan jasa, atau kebutuhan akan
sarana dan prasarana.
c. Hubungan ketergantungan yang mengakibatkan terjadinya interaksi atau
gejala sosial misalnya daerah sasaran urbanisasi atau interaksi antara suku
dalam pelaksanaan budaya.

2.1.5. Ketergantungan antarruang berdasarkan konsep produksi, distribusi,


konsumsi, dan harga pasar

Kegiatan produksi pada dasarnya bertujuan untuk menghasilkan barang dan


jasa. Kegiatan produksi dapat juga dilakukan untuk menambah nilai guna barang dan
jasa. Contohnya, ketika pengusaha mebel merubah kayu menjadi kursi atau meja
maka pengusaha mebel tersebut pada dsarnya sedang melakukan kegiatan produksi
karena sudah menghasilkan barang dan jasa.

Kegiatan produksi ini meliputi :

1. SDM
2. Tenaga Kerja
3. Modal
4. Kewirausahaan

3
Dalam sebuah perekonomian kegiatan distribusi sangat diperlukan agar
tercipta kesesuaian antara ketersediaan barang dengan kebutuhan. Pelaku kegiatan
distribusi sendiri disebut distributor.

Ada tiga jenis saluran distribusi yaitu :

1. Saluran Distribusi langsung : Produsen ke Konsumen contoh Petani menjual


sayuran di pasar.
2. Saluran Distribusi semi langsung : Produsen ke Perantara kemudian ke
Konsumen contoh : Penerbit buku menjual bukunya melalui sales.
3. Saluran Distribusi Tidak langsung : pedagang Besar – Pedagang Kecil –
Pedagang Eceran – Konsumen

Faktor-faktor yang mempengaruhi kegiatan Distribusi :

1. Faktor pasar
2. Faktor barang
3. Faktor perusahaan
4. Faktor kebiasaan dalam pembelian

Adapun kegiatan konsumsi adalah suatu kegiatan yang menghasbiskan atau


mengurangi nilai guna barang dan jasa untuk memenuhi kebutuhan. Pelaku kegiatan
konsumsi disebut sebagai konsumen. Contoh kegiatan konsumsi adalah penggunaan
listrik sebagai sumber daya untuk penerangan, pemenuhan kebutuhan sandang,
pangan, dan Papan.

Harga pasar merupakan tinggi rendahnya tingkat harga yang terjadi atas
kesepakatan antara produsen/penawaran dengan konsumen atau permintaan.

2.2. Pengaruh Ketergantungan Antarruang.

Terjadinya ketergantungan antara ruang yang satu dengan yang lainnya adalah hal
yang pasti, sebab masing-masing daerah memiliki keunggulannya sendiri- sendiri
baik sumber daya alam maupun sumber daya manusianya. Daerah-daerah yang
merasa tidak memiliki keunggulan komparatif masyarakatnya mendatangkan sumber
daya alam dan sumber daya manusia dari lain daerah, bahkan negara lain.
Berdasarkan letak geografis, Indonesia memiliki keunggulan lokasi, yang meliputi :

1. Keunggulan iklim,
2. Keunggulan geostrategis,

4
3. Keunggulan tanah.
Keuntungan letak geografis Indonesia pada berbagai bidang di antara dua benua
dan dua samudra.
1. Bidang ekonomi, keuntungan yang dimiliki Indonesia antara lain:
a) Banyak turis asing yang mengunjungi Indonesia sehingga hal tersebut
mengakibatkan meningkatnya devisa negara.
b) Kegiatan ekspor dan impor yang mengalami perluasan dan peningkatan.
c) Adanya kekayaan hasil laut dan Sumber Daya Alam (SDA) yang melimpah.
d) Meningkatnya penanaman modal di Indonesia oleh negara asing
e) Indonesia menjadi daerah yang strategis untuk tempat perdagangan
internasional.

2. Bidang komunikasi, keuntungan yang dimiliki Indonesia antara lain:

a) Karena merupakan negara tempat perlintasan dan persinggahan menyebabkan


Indonesia mengenal berbagai variasi bahasa, akan tetapi tetap tidak
melupakan bahasa Indonesia.
b) Terkait dengan perdagangan Internasional, Indonesia memiliki keunggulan
dan kemudahan dalam menjalin relasi dengan negara lain.
c) Karena terletak dalam jalur perdagangan internasional, Indonesia merupakan
salah satu negara yang dapat mempelajari bahasa asing kaum pedagang.
d) Mendorong adanya hubungan internasional yang terbina dengan baik.
e) Adanya kemudahan komunikasi antara Indonesia dengan warga negara asing
yang datang untuk singgah maupun berwisata.
3. Bidang transportasi, keuntungan yang dimiliki meliputi:
a. Indonesia menjadi jalur lalu lintas Internasional.
b. Indonesia menjadi jalur transit internasional.
c. Indonesia menjadi negara tempat persinggahan kapal asing dari negara lain yang
sedang melintas.
d. Indonesia mengalami kemajuan dalam bidang teknologi transportasi karena
menjadi tempat persinggahan dan perlintasan.

Indonesia menjadi tempat wisata, sehingga bisnis transportasi di kawasan wisata


wilayah Indonesia mengalami peningkatan.

5
2.2.1. Pengaruh Ketergantungan Antarruang terhadap Migrasi Penduduk

Migrasi adalah perpindahan penduduk dari suatu tempat ke tempat lain


dengan melewati batas negara atau batas administrasi dengan tujuan untuk menetap.
Pengaruh ketergantungan antarruang terhadap migrasi ada 3, yaitu:

a. Mobilitas.
b. Komunikasi.
c. Transportasi.
Di sisi lain pengaruh ketergantungan antarruang terhadap migrasi adalah:
a. Semakin berkurangnya sumber daya alam.
b. Menyempitnya lapangan pekerjaan
c. Adanya tekanan dan diskriminasi politik, agama, dan ras.
d. Adanya ketidakcocokan dengan budaya, dan adat.
e. Adanya bencana alam.

Secara umum faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya migrasi sebagai berikut.

a. Faktor ekonomi, yaitu ingin mencari kehidupan yang lebih baik di tempat yang
baru
b. Faktor keselamatan, yaitu ingin menyelamatkan diri dari bencana alam seperti
tanah longsor, gempa bumi, banjir, gunung meletus, dan bencana alam lainnya.
c. Faktor keamanan, yaitu migrasi yang terjadi akibat adariya gangguan keamanan
seperti peperangan, dan konflik antarkelompok.
d. Faktor politik, yaitu migrasi yang terjadi oleh adanya perbedaan politik di antara
warga masyarakat seperti RRC dan Uni Soviet (Rusia) yang berpaham komunis.
e. Faktor agama, yaitu migrasi yang terjadi karena perbedaan agama, misalnya
terjadi antara Pakistan dan India setelah memperoleh kemerdekaan dari Inggris.
f. Faktor kepentingan pembangunan, yaitu migrasi yang terjadi karena daerahnya
terkena proyek pembangunan seperti pembangunan bendungan untuk irigasi dan
PLTA.
g. Faktor pendidikan, yaitu migrasi yang terjadi karena ingin melanjutkan
pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi.

Pada dasarnya faktor-faktor migrasi dibagi menjadi dua, yaitu faktor pendorong dan
faktor penarik.

Contoh faktor pendorong:

6
a. Berkurangnya lapangan pekerjaaan di tempat asal.
b. Bencana alam seperti banjir, gempa bumi, gunung meletus, dan sebagainya.
c. Adanya wabah penyakit berbahaya.
d. Makin berkurangnya sumber-sumber alam di tempat asal.
e. Adanya tekanan atau diskriminasi politik, agama, atau suku di daerah asal.
f. Alasan perkawinan atau pekerjaan yang mengharuskan pindah dari daerah asal.

Contoh faktor penarik:

a. Adanya rasa kecocokan di tempat yang baru atau kesempatan untuk memasuki
lapangan pekerjaan yang cocok.
b. Kesempatan untuk mendapatkan pendapatan yang lebih baik.
c. Kesempatan untuk mendapatkan pendidikan yang lebih tinggi.
d. Keadaan lingkungan dan keadaan hidup yang dianggap menyenangkan. Misalnya
iklim, perumahan, sekolah, dan fasilitas-fasilitas umum lainnya.
e. Banyak terdapat tempat-tempat hiburan, pusat kebudayaan sebagai daya tarik bagi
penduduk- penduduk pedesaan atau kota kecil. Faktor lainnya yaitu:
Faktor ekonomi
1) Perpindahan berlaku disebabkan keadaan mundur di kawasan asal.
Pertambahan penduduk yang pesat di luar bandar menyebabkan kekurangan
kawasan pertanian yang sempit dengan daya pengeluaran yang rendah boleh
menimbulkan berbagai masalah ekonomi.
2) Masalah ekonomi seperti kekurangan pekerjaan, pengangguran, produktivitas,
dan pendapatan rendah, dibelenggu dengan lingkaran kemiskinan, dan lain-lain
bertindak menolak keluar penduduk luar bandar ke barıdar yang mempunyai
tarikan ekonomi secara khusus seperti peluang pekerjaan yang luas dalam sektor
perkilangan.
3) Faktor sosial
a. Penduduk berpindah, terutama karena ingin menikmati kemudahan yang terdapat
di kota. Kemudahan pendidikan, kesehatan, hiburan, dan lain-lain mampu
menarik terutama golongan muda.
b. Ramai yang berpindah ke kota karena ingin melanjutkan pelajaran, di mana
sebagian lagi berpindah karena pernikahan, mengikut keluarga, dan sebagainya.
Faktor pekerjaan
c. Pekerja mencari rumah yang lokasinya dekat dengan pekerjaan untuk
menghindari kemacetan dan menghemat pengeluaran.

7
Migrasi penduduk baik internal atau nasional maupun eksternal atau internasional
masing-masing memiliki dampak positif dan negatif terhadap daerah asal maupun
daerah tujuan.
a. Dampak positif migrasi internasional
Dampak positif imigrasi
a) Dapat membantu memenuhi kekurangan tenaga ahli.
b) Adanya penanaman modal asing yang dapat mempercepat pembangunan
c) Adanya pengenalan ilmu dan teknologi dapat mempercepat alih teknologi
d) Dapat menambah rasa solidaritas antarbangsa.
2) Dampak positif emigrasi
a) Dapat menambah devisa bagi negara terutama dari penukaran mata uang asing.
b) Dapat mengurangi ketergantungan tenaga ahli dari luar negeri, terutama orang
yang belajar ke luar negeri dan kembali ke negara asalnya.
c) Dapat memeperkenalkan kebudayaan ke bangsa lain. b. Dampak positif migrasi
nasional
1) Dampak positif transmigrasi
a) Dapat meningkatkan taraf hidup masyarakat terutama transmigran.
b) Dapat memenuhi kekurangan tenaga kerja di daerah tujuan transmigrasi.
c) Dapat mengurangi pengangguran bagi daerah yang padat penduduknya.

2.2.2 Pengaruh Ketergantungan Antarruang terhadap Transportasi

Transportasi berfungsi sebagai sektor penunjang pembangunan dan pemberi


jasa bagi perkembangan sumber ekonomi. Peranan transportasi tidak hanya untuk
melancarkan barang atau mobilitas manusia. Transportasi juga membantu tercapainya
pengalokasian sumber-sumber sekonomi secara optimal.

2.2.3 Pengaruh Ketergantungan Antarruang terhadap Lembaga Sosial

Lembaga sosial merupakan lembaga atau organisasi yang berperan dalam


mengatasi terjadinya masalah konflik sosial baik individu maupun kelompok pada
segenap kehidupan masyarakat pada tempat dan waktu tertentu.

Ada beberapa jenis yang berkenaan dengan lembaga sosial yang meliputi:
a. Lembaga agama.
b. Lembaga keluarga.
c. Lembaga pendidikan.
d. Lembaga adat.

8
e. Lembaga kepolisian.
f. Lembaga pengadilan.

2.2.4. Pengaruh Ketergantungan Antarruang terhadap Lembaga Pekerjaan

Dalam kehidupan masyarakat Indonesia, sesungguhnya masalah pekerjaan


merupaka masalah pokok yang seharusnya mampu diwujudkan manusia Indonesia,
baik sebagai individu maupun kelompok masyarakat, demi memenuhi kebutuhan
hidup masyarakat tertentu. Kalau ada seorang individu yang tidak memiliki pekerjaan
yang layak bagi kemanusiaan, maka tentu saja kehidupan mereka akan susah
mendapatkan rezeki yang berupa uang dan sejenisnya. Karena itu, manusia senantiasa
berusaha mengembangkan budaya kerja keras untuk mewujudkan kualitas kerja
optimal pada perusahaan dan instansi tertentu. Pengaruh Ketergantungan Antarruang
terhadap Lembaga Pendidikan

2.2.5. Pengaruh Ketergantungan Antarruang terhadap Lembaga Pendidikan

Salah satu aspek penting di dalam memenuhi kebutuhan manusia hidup di


permukaan bumi ini, maka aspek pendidikan terhadap pengaruh ketergantungan
antarruang dalam aktivitas manusia Indonesia dewasa ini. Pendidikan merupakan
aspek utama dalam kehidupan manusia Indonesia, terutama di dalam memajukan
keutamaan pola pikir serta berusaha yang bekerja dengan sungguh- Sungguh, untuk
mengadakan suatu perubahan dalam kehidupan masyarakat setempat.

2.2.6. Pengaruh Ketergantungan Antarruang terhadap Kesejahteraan


Masyarakat

Dalam hidup tidak mungkin terwujud suatu kesejahteraan masyarakat, kalau


tidak terlebih dahulu melalui proses pendidikan manusia itu sendiri. Kesejahteraan
masyarakat Indonesia tidak dapat diraih dengan mengandalkan bantuan pemerintah
yang dilakukan secara cuma- cuma (gratis) kepada penduduk Indonésia yang berada
di bawah garis kemiskinan. Pada dasarnya manusia Indonesia berada di bawah garis
kemiskinan sesugguhnya, hanyalah faktor kemalasan di dalam memanfaatkan waktu
untuk bekerja. Termasuk di dalam kemalasan dalam menuntut ilmu, dan hanya mau
mendapatkan sesuatu, tanpa melalui proses yang cukup lama waktunya.

9
BAB III
PENUTUP

3,1. Kesimpulan
Ketergantungan antarruang dapat didefinisikan konsep yang memberikan
gambaran tentang adanya kondisi saling memengaruhi dan ketergantungan
antarkomponen ruang muka bumi. Baik antara faktor alami, faktor alam dengan
manusia, alam dengan kondisi sosial budaya, dan yang menjadi penyebab terjadinya
ketergantungan antara ruang salah satunya adalah perbedaan hasil sumber daya alam..
Terjadinya ketergantungan antara ruang yang satu dengan yang lainnya adalah
hal yang pasti, sebab masing-masing daerah memiliki keunggulannya sendiri- sendiri
baik sumber daya alam maupun sumber daya manusianya
Dengan demikian, maka dapat disimpulkan bahwa pengaruh ketergantungan
antarruang ditinjau dari berbegai aspek migrasi penduduk, transportasi, lembaga
sosial, dan ekonomi. Pekerjaan, pendidikan serta aspek kesejahteraan masyarakat.
Karena itu, ke semua itu sangat diharapkan, agar dapat memberikan pengaruh
ketergantungan antarruang di dalam upaya membuka diri dari segala bentuk
tantangan menuju masa depan gemilang pada era globalisasi dan pasar bebas.

B. Saran
Oleh karena itu, kita sebagai generasi masa depan bangsa mari kita tingkatkan
kualitas diri kita untuk menghadapi tantang dalam era globalisasi.

10

Anda mungkin juga menyukai