FASE
E
MODUL AJAR IPAS
Dampak pltu pada
kondisi sosial dan
ekonomi masyarakat
daerah pacitan
KELAS X – SMK
Disusun oleh :
2022-2023
DAMPAK PLTU PADA KONDISI SOSIAL DAN EKONOMI MASYARAKAT DAERAH PACITAN
INFORMASI UMUM
A. IDENTITAS SEKOLAH
1. Nama Penyusun Adi Wahyu Kuncara
6. Kelas X (Sepuluh)
7. Fase E
2. Gotong royong Siswa dalam melaksanakan praktik membuat larutan kimia yangdigunakan
dalam kehidupan sehari-hari bekerja dalam kelompoksehingga pekerjaan
tersebut dilakukan secara gotong royong
4. Bernalar kritis Siswa melakukan langkah-langkah praktik secara benar dan mampu
melakukan tindakan yang tepat dan cepat apabila ada yang salah dalam
proses pelaksanaan praktik
KOMPONEN INTI
A. TUJUAN PEMBELAJARAN
Diakhir fase E, peserta didik dapat :
1. Mengenali kondisi alam dalam konteks lokal, regional, nasional, hingga global
2. Mendeskripsikan kondisi alam dalam konteks lokal, regional, nasional, hingga global
3. Mengaitkan kondisi sosial dengan kondisi geografis Indonesia dan pengaruhnya terhadap
aktivitas sosial, ekonomi, dan politik.
4. Melakukan penyelidikan tentang kondisi sosial dan kondisi geografis dalam konteks lokal,
regional, nasional, hingga global.
5. Mengidentifikasi pengaruh kondisi sosial dan geografis terhadap aktivitas sosial, ekonomi, dan
politik.
7. Menyimpulkan hasil identifikasi pengaruh kondisi sosial dan geografis terhadap aktivitas
sosial, ekonomi, dan politik.
8. Mengkomunikasikan hasil identifikasi pengaruh kondisi sosial dan geografis terhadap aktivitas
sosial, ekonomi, dan politik.
B. KATA KUNCI
Kondisi sosial, kondisi geografis, konektivitas antar ruang dan waktu, hujan asam
C. PEMAHAMAN BERMAKNA
Kondisi geografis suatu daerah mempengaruhi kehidupan sosial dan ekonomi masyarakat. Masing-
masing daerah memiliki mata pencaharian yang sesuai dengan kondisi geografis tempat tinggalnya
seperti masyarakat yang berada di daerah pesisir, mata pencaharian utama adalah sebagai
nelayan. Tentu saja, masyarakat di daerah pegunungan, mata pencaharian utama adalah sebagai
petani. Agar kebutuhan masing-masing masyarakat dapat terpenuhi, maka harus ada konektivitas
antar daerah. Dalam pemenuhan kebutuhan tersebut, diperlukan alat penghubung seperti pada
zaman sekarang yaitu dibutuhkan alat transportasi yang dapat mendistribusikan hasil dari suatu
daerah ke daerah lain. Alat transportasi yang digunakan sebagai alat distribusi merupakan
penyumbang pencemaran udara. Selain alat transportasi, hasil pembakaran bahan bakar fosil yang
digunakan pada PLTU juga memberikan kontribusi dalam pencemaran udara. Hal ini berdampak
pada terjadinya Global Warming.
D. PERTANYAAN PEMANTIK
1. Bagaimanakan letak geografis tempat tinggalmu?
2. Apa mata pencaharian yang sesuai dengan daerah tempat tinggalmu?
3. Apa itu hujan asam?
4. Apa dampak terjadinya hujan asam?
E. PERSIAPAN PEMBELAJARAN
Sebelum pembelajaran dimulai, pastikan bahwa peserta didik :
1. Menyiapkan materi/konsep atau link materi/konsep tentang kondisi sosial, kondisi geografis
dan konektivitas antar ruang dan waktu.
4. Menyiapkan kriteria penilaian, baik penilaian lembar kerja , label, produk maupun penilaian
produk
F. KEGIATAN PEMBELAJARAN
PERTEMUAN KE-1
KEGIATAN PENDAHULUAN (15 Menit)
4. Pendidik memberi motivasi kepada peserta didik dan menanyakan kondisi kesehatan
c. Dampak hujan asam pada kondisi sosial dan ekonomi bagi warga sekitar
6. Pendidik menyampaikan metode pembelajaran dan teknik penilaian yang akan digunakan.
1. Pendidik memberikan materi yang berkaitan dengan kondisi sosial dan lingkungan alam,
kondisi geografis, konektivitas antar ruang dan waktu, serta hujan asam
3. Berdasarkan materi tersebut, peserta didik dipersilakan mengajukan tanya jawab. Pendidik
memfasilitasi.
c. Keterkaitan antara hujan asam dengan kondisi sosial dan ekonomi pada masyarakata
sekitar
5. Peserta didik secara mandiri mencatat hal-hal yang mereka dapatkan dari pembelajaran hari
ini dengan format yang sudah ditentukan
7. Pendidik mengkonfirmasi peserta didik apakah masih ada yang belum mengerti tentang
materi yang dipelajarai hari ini
1. Pendidik dan peserta didik melakukan refleksi kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan.
3. Peserta didik diminta untuk mempelajari lebih banyak melalui referensi youtube maupun
sumber referensi lainnya.
PERTEMUAN KE-2
KEGIATAN PENDAHULUAN (15 Menit)
4. Pendidik memberi motivasi kepada peserta didik dan menanyakan kondisi kesehatan
5. Pendidik menanyakan kembali materi minggu lalu, apakah masih ada peserta didik yang
mengingat. Pendidik mengajukan beberapa pertanyaan terkait materi minggu lalu. Pendidik
memberi apresiasi untuk peserta didik yang berani menjawab
6. Pendidik menyampaikan metode pembelajaran dan teknik penilaian yang akan digunakan.
7. Pendidik mengaitkan materi minggu lalu dengan kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan
hari ini.
1. Pendidik menayangkan video berikut tentang membuat daftar wawancara dan melakukan
wawancara. Link youtube :
2. Pendidik membimbing peserta didik untuk membentuk kelompok (1 kelompok terdiri dari 4-
5 peserta didik.
4. Pendidik dan peserta didik membuat kesepakatan tentang jadwal projek (tahapan awal
sampai dengan pengumpulan laporan).
6. Semua rencana sampai dengan prosedur kerja dituangkan pada LKPD yang sudah disiapkan.
1. Pendidik menyampaikan ke peserta didik, rencana projek dan daftar pertanyaan yang sudah
dibuat, dilaporkan pada kantong tugas di LMS
2. Pendidik dan peserta didik melakukan refleksi tentang pembelajaran pada pertemuan ini
dengan cara menyatakan pendapat sekaligus saran tentang bagaimana pembelajaran hari ini
dari awal sampai akhir
PERTEMUAN KE-3
KEGIATAN PENDAHULUAN (15 Menit)
3. Pendidik memberi motivasi kepada peserta didik dan menanyakan kondisi kesehatan
4. Pendidik melakukan apersepsi dengan mengaitkan materi pada pertemuan lalu dengan
kegiatan yang akan dilakukan saat ini
2. Pendidik membimbing peserta didik untuk melakukan wawancara pada warga sekitar.
3. Peserta didik melakukan pembuatan proyek sesuai jadwal, mencatat setiap tahapan,
mendiskusikan masalah/kendala yang muncul selama penyelesaian proyek dengan Pendidik.
4. Pada pertemuan ini, Pendidik dan peserta didik membahas perkembangan proyek yang
dilakukan.
5. Pendidik memberikan penguatan dari perkembangan proyek yang telah dilakukan oleh
peserta didik.
2. Pendidik menyampaikan tugas yang harus dilakukan kurun waktu setelah pertemuan ini
sampai dengan pertemuan berikutnya. Untuk pertemuan berikutnya adalah presentasi hasil
proyek per kelompok
PERTEMUAN KE-4
KEGIATAN PENDAHULUAN (15 Menit)
3. Pendidik memberi motivasi kepada peserta didik dan menanyakan kondisi kesehataN
4. Pendidik melakukan apersepsi dengan mengaitkan materi pada pertemuan lalu dengan
kegiatan yang akan dilakukan saat ini
2. Peserta didik membahas kelayakan proyek yang telah dibuat dan membuat laporan produk
untuk dipaparkan kepada peserta didik lain.
2. Pendidik membuat kriteria penskoran penilaian normative dari laporan hasil wawancara
a. Apakah siswa sudah memahami dan dapat mengerjakan semua tugas yang diberikan?
Bagaimana skor yang mereka peroleh?
Dengan melakukan penilaian, Pendidik akan tahu apakah tujuan pembelajaran sudah tercapai atau
belum. Pembelajaran tersebut bisa dikatakan berhasil apabila skor perolehan siswa selama
pembelajaran tersebut sudah diatas KKM
1. Apakah kalian merasa senang melaksanakan praktik wawancara dengan warga sekitar?
4. Apa yang kalian lakukan saat merasa kesulitan mengerjakan lembar kerja?
I. ASESMEN
a. Penilaian Individu dan Kelompok
J. PENGAYAAN REMIDIAL
REMIDIAL
Remedial dilakukan apabila tujuan pembelajaran belum tercapai. Belum tercapainya tujuan
pembelajaran bisa diketahui apabila skor perolehan dari instrumen penilaian/assessmen
masih dibawah KKM (Kriteria ketuntasan Minimal)
PENGAYAAN
Pengayaan bisa diberikan, apabila siswa sudah berhasil mencapai tujuan yang diketahui dari
perolehan skor pada assessmen nya sudahdiatas KKM. Apabila siswa ada yang bertanya dan
berminat mengembangkan ketrampilan yang sudah diajarkan, Pendidik bisa memberikan
bimbingan ataupun mengarahkan dan memberikan konsep/materi yang layak untuk
dikembangkan
LAMPIRAN
LEMBAR KERJA
DAMPAK PLTU PADA KONDISI SOSIAL DAN EKONOMI DI MASYARAKAT PACITAN
A. Tujuan Percobaan
Peserta didik mampu memahami dampak pembangunan PLTU bagi kondisi sosial
dan ekonomi di masyarakat Pacitan
D. Langkah Kerja
1. Membentuk kelompok 5-6 orang
2. Peserta didik memahami bahan referensi
3. Peserta didik membuat daftar pertanyaan wawancara (5W + 1H)
4. Peserta didik melakukan wawancara kepada warga (3 - 5 orang) di sekitar
PLTU
5. Peserta didik menganalisis dampak PLTU terhadap kondisi sosial dan ekonomi
masyarakat di sekitarnya.
6. Untuk data pendukung, lakukan studi kunjung ke kantor salah satu desa untuk
mengetahui data kondisi sosial dan ekonomi masyarakat.
Notes:
Proses ini berhubungan dengan banyak orang, perhatikan hal-hal berikut:
1. Menggunakan tutur kata yang sopan
2. Membiasakan menggunakan magic word
3. Jangan menyela/memotong pembicaraan orang belum selesai
4. Tunjukkan raut muka yang gembira ketika bertemu narasumber.
E. Pertanyaan Diskusi
1. Tuliskan yang kelompok Anda amati dari kedua video referensi?
2. Tuliskan hasil analisis kelompok Anda dari hasil wawancara dengan warga
sekitar?
3. Adakah dampak positif dengan adanya PLTU terhadap kondisi sosial dan
ekonomi masyarakat sekitarnya?
4. Adakah dampak negatif dengan adanya PLTU terhadap kondisi sosial dan
ekonomi masyarakat sekitarnya?
F. Hasil Diskusi
1. Hasil analisis video
2. Daftar Pertanyaan
4. Dampak positif dengan adanya PLTU terhadap kondisi sosial dan ekonomi
masyarakat sekitar
5. Dampak negatif dengan adanya PLTU terhadap kondisi sosial dan ekonomi
masyarakat sekitar
G. Kesimpulan
Format Laporan :
Buatlah laporan lengkap dengan data kelompok masing – masing.
Sistematika laporan :
IDENTITAS DIRI (KELOMPOK, ANGGOTA, NAMA, KELAS DAN NOMOR PRESENSI
DILETAKKAN SEBELAH KIRI PALING ATAS SEBELUM JUDUL)
1. Judul
2. Tujuan
3. Dasar Teori
4. Alat dan Bahan
5. Langkah Kerja
6. Data Hasil Pengamatan (berisi pertanyaan + jawaban wawancara)
7. Jawaban Pertanyaan Diskusi
8. Kesimpulan
9. Daftar Pustaka
10. Dokumentasi
TOTAL SKOR = 50
NILAI LEMBAR KERJA PRAKTIKUM SISWA = TOTAL SKOR X 2
Kelas :
Semester :
Tanggal :
Materi :
Kelompok
No. Aspek yang Dinlai
1 2 3 4 5 6 7 8
1. Kejelasan dan keruntutan penulisan
2. Kelengkapan laporan
∑ 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ𝑎𝑛
𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑃𝑒𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖𝑎𝑛 = ∑ 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙
𝑥100
Aspek yang
No. Skor Kriteria
dinilai
Kebenaran 3 konsep/ide yang dipaparkan sesuai dengan teori tetapi kurang jelas
3 konsep ide yang
dipaparkan 2 konsep/ide yang dipaparkan kurang tepat
sesuai aspek yang tercantum pada nomor 1, kecuali ada 1 aspek yang
Usaha siswa 3
tidak dilakukan
6 dalam menyusun
laporan
sesuai aspek yang tercantum pada nomor 1, kecuali ada 2 aspek yang
2
tidak di lakukan
𝒔𝒌𝒐𝒓 𝒔𝒊𝒔𝒘𝒂
Nilai Akhir = × 𝟏𝟎𝟎
𝒕𝒐𝒕𝒂𝒍 𝒔𝒌𝒐𝒓
RUBRIK
No. Aspek Skor Kriteria Skor
4 - Power point terdiri dari judul, isi materi, dan daftar pustaka.
1 Terdapat lebih dari 2 kriteria pada kelengkapan materi dari skor 4 tidak
terpenuhi
1 Terdapat lebih dari 2 kriteria pada kelengkapan materi dari skor 4 tidak
terpenuhi
1 Terdapat lebih dari 2 kriteria pada kelengkapan materi dari skor 4 tidak
terpenuhi
ASESMEN SUMATIF
KISI - KISI
Nomor Tipe Ku Sk
Indikator Soal Butir Soal
Soal nci or
E. Memengaruhi interaksi
keruangan
A. menjaga perdamaian
C. penggunaan lahan
D. orientasi mata pencaharian
A. karbon dioksida
B. CFC
C. sulfur dioksida
D. hidrogren peroksida
E. asam klorida
D. memperbaiki distribusi
pendapatan
A. ruang
B. informasi
C. transportasi
D. interaksi
E. mobilisasi
menunjang hidupnya
D. semua penduduk dari wilayah lain
menyebabkan banyaknya kemiskinan
di kota besar
Rubrik penilaian
𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 = 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑥 10
LEMBAR SOAL
1. Kondisi saling melengkapi yang terjadi antarwilayah untuk memenuhi
kebutuhannya masing-masing. Melalui sistem perdagangan, tiap wilayah akan
berusaha untuk memenuhi kebutuhan penduduk yang tinggal di wilayah tersebut.
Dampak hasil komuditas antara wilayah satu dan lainnya adalah .....
A. Mendorong pergerakan manusia
B. Memudahkan perpindahan barang
C. Mendekatkan jarak dan waktu
D. Menimbulkan reaksi wilayah lain
E. Memengaruhi interaksi keruangan
2. Salah satu cara untuk menjaga perdamaian karena negara tidak akan mungkin
mengadakan perang dengan negara yang menjalin kerjasama dengannya. Oleh
sebab itu, semakin banyak negara yang mengadakan kerjasama bilateral,
semakin erat pula konektivitas antarnegara yang akan memperkokoh situasi
keamanan dunia. Tujuan dari kerjasama tersebut adalah ....
A. menjaga perdamaian
B. menjaga hubungan antar negara
C. menjaga stabilitas nasional
D. memperbaiki daya saing ekonomi
E. memperbaiki distribusi pendapatan
3. Pada saat Indonesia mengalami gagal panen, akan berakibat pada kebutuhan
pokok masyarakat tidak tercukupi. Namun, kebutuhan pokok tersebut dapat di
atasi karena adanya kerjasama bilateral antarnegara. Tujuan Indonesia
melakukan impor bahan pokok adalah ....
A. menjaga stabilitas nasional
B. menjaga hubungan antar negara
C. menjaga perdamaian dunia
D. memperbaiki distribusi pendapatan
E. memperbaiki daya saing ekonomi
4. Industri batu bara dan kendaraan bermotor merupakan salah satu penyebab
tejadinya hujan asam karena menghasilkan senyawa …
A. karbon dioksida
B. CFC
C. sulfur dioksida
D. hidrogren peroksida
E. asam klorida
5. Daerah pegunungan menghasilkan bermacam-macam sayuran dan buah-
buahan. Sedangkan daerah perkotaan menghasilkan banyak kebutuhan
Modul Ajar IPAS – SMK Bina Nusantara Ungaran Page 25
DAMPAK PLTU PADA KONDISI SOSIAL DAN EKONOMI MASYARAKAT DAERAH PACITAN
E. mobilisasi
10.Perhatikan gambar berikut ini !
Sekolah : SMK
Mata Pelajaran : Proyek IPAS
Kelas/Semester : X/
Materi Pokok :
1
2
3
memperolehnya dari penduduk desa. Akibatnya, ada aliran barang dari kota ke desa dan
aliran bahan makanan dari desa ke kota.
3. Lapangan pekerjaan banyak tersedia di kota, sedangkan di desa hanya terbatas pada sektor
pertanian. Akibatnya, banyak penduduk desa yang bepergian ke kota untuk bekerja atau
mencari pekerjaan. Konektivitas antar ruang mencangkup seluruh aspek dan bidang
kehidupan seperti ekonomi, sosial, budaya, pendidikan, dan politik. Hal ini terjadi karena
manusia selalu memerlukan manusia lainnya untuk memenuhi seluruh kebutuhan
hidupnya.
B. Aspek Waktu
Waktu dapat dipahami sebagai kesatuan waktu seperti, detik, menit, jam, hari, minggu, bulan,
abad, dan seterusnya. Waktu terus bergerak maju yaitu dari masa lalu ke masa depan. Kita tidak
dapat mengendalikan waktu karena tidak ada manusia yang dapat melangkah mundur ke masa lalu
atau melompat maju ke masa depan. Hal-hal yang sudah terjadi di masa lalu tidak dapat diubah
kembali karena kita tidak bisa pergi ke masa lalu untuk mengubahnya. Demikian pula hal-hal yang
akan terjadi di masa mendatang, tidak dapat diketahui dengan pasti karena kita tidak dapat
melompat ke masa depan.
Dalam sejarah, konsep waktu sangat penting untuk mengetahui berbagai peristiwa yang
terjadi pada masa lalu dan perkembangannya hingga saat ini. Terutama mengenai konektivitas antara
ruang dan waktu. Konsep waktu dalam sejarah mempunyai arti masa atau periode berlangsungnya
perjalanan kisah kehidupan manusia. Waktu dapat dibagi menjadi tiga, yaitu waktu lampau, waktu
sekarang, dan waktu yang akan datang.
Pengetahuan tentang berbagai peristiwa yang terjadi pada masa lampau membantu kita
memahami perubahan dan perkembangan masyarakat baik dari aspek ekonomi, sosial, budaya,
pendidikan dan politik hingga kita memperoleh pelajaran tentang sebab-akibat, baik-buruk, atau
benar-salah yang dapat dijadikan sebagai pedoman hidup pada masa mendatang Peristiwa yang
terjadi dalam suatu ruang sering kali tidak berdiri sendiri, tetapi merupakan rangkaian peristiwa-
peristiwa yang terjadi sebelumnya.
Sebagai contoh, kemerdekaan yang kita nikmati saat ini merupakan hasil dari perjuangan para
pahlawan kita dulu. Oleh karena itu, kita harus menghargai jasa para pahlawan yang telah
mengorbankan jiwa dan raganya untuk kemerdekaan yang kita nikmati saat ini. Peristiwa yang terjadi
di dalam suatu ruang tidak hanya dapat diamati dari ruang kecil saja seperti lingkungan sekitar rumah
atau sekolah, namun juga dapat diamati dari ruang yang lebih besar seperti kota, provinsi, atau
negara.
1. Dapat memenuhi kebutuhan akan barang dan jasa yang tidak dapat dihasilkan di wilayah sendiri.
Hal tersebut dapat didapatkan dari wilayah lain melalui perdagangan antarwilayah.
2. Spesialisasi produksi di suatu wilayah akan terdorong berdasarkan keunggulan komparatif
wilayah tersebut. Hal ini muncul karena perdagangan antarwilayah membutuhkan adanya
keunggulan komparatif.
3. Tersedianya jumlah tenaga kerja yang cukup di daerah tujuan dengan adanya mobilitas
penduduk.
4. Akulturasi dan asimilasi budaya akan terjadi karena adanya mobilitas penduduk dari satu tempat
ke tempat lainnya.
5. Arus informasi yang datang dari wilayah lain akan memperluas pengetahuan wilayah tersebut.
Berbeda dengan air hujan biasa, hujan asam dapat membahayakan kehidupan.
Namun, apakah kamu sudah mengerti proses terjadinya hujan asam? Agar bisa mencegah
dampak buruk dari hujan asam, simak penjelasan berikut ini ya. Hujan Asam Terjadi Akibat
Pembakaran Bahan Bakar Fosil Mula-mula, terjadinya hujan asam berawal dari
pembakaran bahan bakar fosil oleh kendaraan bermotor maupun pabrik, industri, serta
pembangkit listrik. Berdasarkan laporan dari United States Environmental Protection
Agency, pembakaran bahan bakar fosil itu dapat menimbulkan asap dengan berbagai jenis
zat, antara lain gas karbon dioksida, sulfur dioksida, dan nitrogen oksida. Ketiga gas itu
lantas akan naik ke atmosfer dan bereaksi dengan oksigen di udara, lalu bereaksi dengan
air.
4) Hujan Asam Berdampak Buruk Bagi Kehidupan
Proses selanjutnya, gas sulfur dioksida (SO2) bakal mengikat oksigen di udara, lantas
berubah menjadi sulfur trioksida (SO3). Sulfur trioksida (SO3) tersebut lantas bereaksi
dengan air di udara, kemudian terbentuklah air hujan berupa asam sulfat (H2SO4).
Sementara itu, gas nitrogen oksida (NO2) yang naik ke atmosfer juga bereaksi menjadi
oksigen yang membentuk gas nitrogen dioksida (NO2). Nitrogen dioksida itu lantas
bereaksi kembali bersama partikel air di udara, lalu membentuk air hujan berupa asam
nitrat (HNO3) dan asam nitrit (HNO2). Asam sulfat (H2SO4), asam nitrat (HNO3), dan asam
nitrit (HNO2) lalu turun ke permukaan bumi dalam bentuk air hujan, salju, atau kabut yang
memiliki sifat asam. Air hujan asam itu lantas menyirami permukaan bumi, merembes
masuk ke dalam tanah, air dan menimbulkan efek yang buruk bagi kehidupan semua
makhluk di bumi. Dampak hujan asam :
a. Tumbuhan Terancam Mati Akibat Pengikisan Jaringan Epidermis
b. Senyawa Sulfur Dioksida dan Nitrogen Dioksida Menghasilkan Kadar Asam Tinggi
c. Hewan Terancam Mati Akibat Peningkatan Karbon Dioksida
d. Hujan Asam Dapat Menyebabkan Berbagai Macam Penyakit
e. Keberlangsungan Industri dan Merusak Material Bangunan
DAFTAR PUSTAKA
Eko Titis Prasongko. 2009. Geografi 3. Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan
Nasional.
Irnaningtyas. (2016). Biologi untuk SMA/MA Kelas X Kurikulum 2013. Jakarta: Penerbit
Erlangga.
IS, Kasmadi dan Gatot Luhbandjono. 2004. Kimia Dasar I. Semarang: UPT UNNES Press.
Rusdi Efendi. 2020. Geografi dan Ilmu Sejarah. Banjarmasin: Program Studi Pendidikan Sejarah
FKIP Universitas Lambung Mangkurat.
Suparno,N. dan T.D. Haryo Tamtomo. 2019. “Ilmu Pengetahuan Sosial Untuk SMP/ MTs Kelas
VII . Jakarta: Penerbit ESIS.