Anda di halaman 1dari 34

DAMPAK PLTU PADA KONDISI SOSIAL DAN EKONOMI MASYARAKAT DAERAH PACITAN

FASE
E
MODUL AJAR IPAS
Dampak pltu pada
kondisi sosial dan
ekonomi masyarakat
daerah pacitan
KELAS X – SMK

Disusun oleh :

Adi Wahyu Kuncara

SMK Bina Nusantara

Modul Ajar IPAS – SMK Bina Nusantara Ungaran Ungaran Page 1

2022-2023
DAMPAK PLTU PADA KONDISI SOSIAL DAN EKONOMI MASYARAKAT DAERAH PACITAN

INFORMASI UMUM

A. IDENTITAS SEKOLAH
1. Nama Penyusun Adi Wahyu Kuncara

2. Institusi SMK Bina Nusantara Ungaran

3. Tahun Pelajaran 2022-2023

4. Jenjang Sekolah Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)

5. Kompetensi Keahlian Semua Kompetensi Keahlian

6. Kelas X (Sepuluh)

7. Fase E

8. Elemen a. Menjelaskan fenomena secara ilmiah

b. Mendesain danmengevaluasi penyelidikan Ilmiah

c. Menerjemahkan data dan bukti- bukti secara


ilmiah

9. Capaian Pembelajaran Pada akhir fase E, peserta didik mampu memahami


pengetahuan ilmiah; menentukan dan mengikuti prosedur
yang tepat untuk melakukan penyelidikan ilmiah;
merencanakan dan melaksanakan aksi sebagai tindak lanjut,
mengkomunikasikan proses dan hasil pembelajarannya terkait
tentang keruangan dan konektivitas antar ruang dan waktu.

10. Alokasi Waktu 4 pertemuan x 6 jam = 24 jam

B. PROFIL PELAJAR PANCASILA


1. Beriman Bertakwa kepada Tuhan yang Maha Esa dan Berakhlak MuliaSiswa
senantiasa ingat kepada Allah di setiap kegiatan/tindakan dan menjaga
akhlaknya agar senantiasa mulia

2. Gotong royong Siswa dalam melaksanakan praktik membuat larutan kimia yangdigunakan
dalam kehidupan sehari-hari bekerja dalam kelompoksehingga pekerjaan
tersebut dilakukan secara gotong royong

3. Kreatif Siswa menuangkan ide atau gagasan ketika merencanakan dan


membuat label kemasan produk larutan kimia yang dibuatnya

Modul Ajar IPAS – SMK Bina Nusantara Ungaran Page 2


DAMPAK PLTU PADA KONDISI SOSIAL DAN EKONOMI MASYARAKAT DAERAH PACITAN

4. Bernalar kritis Siswa melakukan langkah-langkah praktik secara benar dan mampu
melakukan tindakan yang tepat dan cepat apabila ada yang salah dalam
proses pelaksanaan praktik

C. SARANA DAN PRASARANA


1. Gawai (HP android / tablet / laptop)
2. Jaringan internet yang bagus
3. LMS (Learning Management System)
4. Alat tulis dan buku
5. Lembar pertanyaan : terlampir (dalam LKPD)

D. TARGET PESERTA DIDIK


1. Peserta didik reguler
2. Peserta didik dengan hambatan belajar
3. Peserta didik cerdas istimewa berbakat

E. MODEL dan MODA PEMBELAJARAN


1. Model Pembelajaran : Project Based Learning (PJBL)
2. Moda Pembelajaran : PTM (Pembelajaran Tatap Muka)

KOMPONEN INTI

A. TUJUAN PEMBELAJARAN
Diakhir fase E, peserta didik dapat :

1. Mengenali kondisi alam dalam konteks lokal, regional, nasional, hingga global

2. Mendeskripsikan kondisi alam dalam konteks lokal, regional, nasional, hingga global

3. Mengaitkan kondisi sosial dengan kondisi geografis Indonesia dan pengaruhnya terhadap
aktivitas sosial, ekonomi, dan politik.

4. Melakukan penyelidikan tentang kondisi sosial dan kondisi geografis dalam konteks lokal,
regional, nasional, hingga global.

5. Mengidentifikasi pengaruh kondisi sosial dan geografis terhadap aktivitas sosial, ekonomi, dan
politik.

6. Mendeskripsikan konektivitas dan interaksi antar wilayah

7. Menyimpulkan hasil identifikasi pengaruh kondisi sosial dan geografis terhadap aktivitas
sosial, ekonomi, dan politik.

Modul Ajar IPAS – SMK Bina Nusantara Ungaran Page 3


DAMPAK PLTU PADA KONDISI SOSIAL DAN EKONOMI MASYARAKAT DAERAH PACITAN

8. Mengkomunikasikan hasil identifikasi pengaruh kondisi sosial dan geografis terhadap aktivitas
sosial, ekonomi, dan politik.

B. KATA KUNCI
Kondisi sosial, kondisi geografis, konektivitas antar ruang dan waktu, hujan asam

C. PEMAHAMAN BERMAKNA
Kondisi geografis suatu daerah mempengaruhi kehidupan sosial dan ekonomi masyarakat. Masing-
masing daerah memiliki mata pencaharian yang sesuai dengan kondisi geografis tempat tinggalnya
seperti masyarakat yang berada di daerah pesisir, mata pencaharian utama adalah sebagai
nelayan. Tentu saja, masyarakat di daerah pegunungan, mata pencaharian utama adalah sebagai
petani. Agar kebutuhan masing-masing masyarakat dapat terpenuhi, maka harus ada konektivitas
antar daerah. Dalam pemenuhan kebutuhan tersebut, diperlukan alat penghubung seperti pada
zaman sekarang yaitu dibutuhkan alat transportasi yang dapat mendistribusikan hasil dari suatu
daerah ke daerah lain. Alat transportasi yang digunakan sebagai alat distribusi merupakan
penyumbang pencemaran udara. Selain alat transportasi, hasil pembakaran bahan bakar fosil yang
digunakan pada PLTU juga memberikan kontribusi dalam pencemaran udara. Hal ini berdampak
pada terjadinya Global Warming.

D. PERTANYAAN PEMANTIK
1. Bagaimanakan letak geografis tempat tinggalmu?
2. Apa mata pencaharian yang sesuai dengan daerah tempat tinggalmu?
3. Apa itu hujan asam?
4. Apa dampak terjadinya hujan asam?

E. PERSIAPAN PEMBELAJARAN
Sebelum pembelajaran dimulai, pastikan bahwa peserta didik :

1. Menyiapkan materi/konsep atau link materi/konsep tentang kondisi sosial, kondisi geografis
dan konektivitas antar ruang dan waktu.

2. Menyiapkan lembar kerja atau job sheet yang diperlukan

3. Menyiapkan lembar instrumen performance assessmen yang diperlukan

4. Menyiapkan kriteria penilaian, baik penilaian lembar kerja , label, produk maupun penilaian
produk

5. Menyiapkan alat-alat dan bahan yang akan digunakan

Modul Ajar IPAS – SMK Bina Nusantara Ungaran Page 4


DAMPAK PLTU PADA KONDISI SOSIAL DAN EKONOMI MASYARAKAT DAERAH PACITAN

F. KEGIATAN PEMBELAJARAN
PERTEMUAN KE-1
KEGIATAN PENDAHULUAN (15 Menit)

1. Pendidik memberi salam dan mengajak berdoa sebelum pembelajaran dimulai

2. Pendidik memeriksa kehadiran peserta didik

3. Pendidik memberi apersepsi tentang materi yang akan dipelajari

4. Pendidik memberi motivasi kepada peserta didik dan menanyakan kondisi kesehatan

5. Pendidik memberikan informasi mengenai tujuan pembelajaran, langkah pembelajaran dan


penilaian serta memberikan apersepsi dengan mengaitkan masalah yang ada di sekitar
peserta didik dengan materi keruangan dan konektivitas antar ruang dan waktu yang akan
dipelajari. Permasalahan yang diangkat adalah tentang :

a. Dampak pembangunan PLTU pada masyarakat sekitar

b. Dampak hujan asam pada lahan pertanian

c. Dampak hujan asam pada kondisi sosial dan ekonomi bagi warga sekitar

6. Pendidik menyampaikan metode pembelajaran dan teknik penilaian yang akan digunakan.

KEGIATAN INTI (235 Menit)

1. Pendidik memberikan materi yang berkaitan dengan kondisi sosial dan lingkungan alam,
kondisi geografis, konektivitas antar ruang dan waktu, serta hujan asam

2. Peserta Didik membaca dan mempelajari tentang materi yang dimaksud.

3. Berdasarkan materi tersebut, peserta didik dipersilakan mengajukan tanya jawab. Pendidik
memfasilitasi.

4. Pendidik membimbing peserta didik berdiskusi tentang :

a. Dampak pembangunan PLTU pada masyarakat sekitar

b. Dampak terjadinya hujan asam pada lahan pertanian

c. Keterkaitan antara hujan asam dengan kondisi sosial dan ekonomi pada masyarakata
sekitar

5. Peserta didik secara mandiri mencatat hal-hal yang mereka dapatkan dari pembelajaran hari
ini dengan format yang sudah ditentukan

6. Hasil catatan peserta didik dikumpulkan dengan cara diunggah ke LMS

Modul Ajar IPAS – SMK Bina Nusantara Ungaran Page 5


DAMPAK PLTU PADA KONDISI SOSIAL DAN EKONOMI MASYARAKAT DAERAH PACITAN

7. Pendidik mengkonfirmasi peserta didik apakah masih ada yang belum mengerti tentang
materi yang dipelajarai hari ini

KEGIATAN PENUTUP (20 Menit)

1. Pendidik dan peserta didik melakukan refleksi kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan.

2. Pendidik menyampaikan ke peserta didik rencana pembuatan daftar pertanyaan wawancara.

3. Peserta didik diminta untuk mempelajari lebih banyak melalui referensi youtube maupun
sumber referensi lainnya.

4. Pendidik menutup pelajaran dan mengajak peserta didik berdoa bersama.

PERTEMUAN KE-2
KEGIATAN PENDAHULUAN (15 Menit)

1. Pendidik memberi salam dan mengajak berdoa sebelum pembelajaran dimulai

2. Pendidik memeriksa kehadiran peserta didik

3. Pendidik memberi apersepsi tentang materi yang akan dipelajari

4. Pendidik memberi motivasi kepada peserta didik dan menanyakan kondisi kesehatan

5. Pendidik menanyakan kembali materi minggu lalu, apakah masih ada peserta didik yang
mengingat. Pendidik mengajukan beberapa pertanyaan terkait materi minggu lalu. Pendidik
memberi apresiasi untuk peserta didik yang berani menjawab

6. Pendidik menyampaikan metode pembelajaran dan teknik penilaian yang akan digunakan.

7. Pendidik mengaitkan materi minggu lalu dengan kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan
hari ini.

KEGIATAN INTI (235 Menit)

1. Pendidik menayangkan video berikut tentang membuat daftar wawancara dan melakukan
wawancara. Link youtube :

Membuat daftar pertanyaan : https://youtu.be/-kG4I4F9oMw

Melakukan wawancara : https://youtu.be/NfY3mHCdps8

2. Pendidik membimbing peserta didik untuk membentuk kelompok (1 kelompok terdiri dari 4-
5 peserta didik.

Modul Ajar IPAS – SMK Bina Nusantara Ungaran Page 6


DAMPAK PLTU PADA KONDISI SOSIAL DAN EKONOMI MASYARAKAT DAERAH PACITAN

3. Pendidik memfasilitasi peserta didik berdiskusi bersama kelompoknya untuk menyusun


daftar pertanyaan wawancara dan pemecahan masalah yang meliputi alat, bahan, media,
sumber yang digunakan untuk wawancara.

4. Pendidik dan peserta didik membuat kesepakatan tentang jadwal projek (tahapan awal
sampai dengan pengumpulan laporan).

5. Pendidik memastikan setiap peserta didik mengetahui prosedur melakukan projek.

6. Semua rencana sampai dengan prosedur kerja dituangkan pada LKPD yang sudah disiapkan.

KEGIATAN PENUTUP (20 Menit)

1. Pendidik menyampaikan ke peserta didik, rencana projek dan daftar pertanyaan yang sudah
dibuat, dilaporkan pada kantong tugas di LMS

2. Pendidik dan peserta didik melakukan refleksi tentang pembelajaran pada pertemuan ini
dengan cara menyatakan pendapat sekaligus saran tentang bagaimana pembelajaran hari ini
dari awal sampai akhir

3. Pendidik menyampaikan kegiatan berikutnya yaitu tentang melakukan wawancara pada


warga sekitar.

4. Pendidik menutup pelajaran dan mengajak peserta didik berdoa bersama.

PERTEMUAN KE-3
KEGIATAN PENDAHULUAN (15 Menit)

1. Pendidik memberi salam dan mengajak berdoa sebelum pembelajaran dimulai

2. Pendidik memeriksa kehadiran peserta didik

3. Pendidik memberi motivasi kepada peserta didik dan menanyakan kondisi kesehatan

4. Pendidik melakukan apersepsi dengan mengaitkan materi pada pertemuan lalu dengan
kegiatan yang akan dilakukan saat ini

KEGIATAN INTI (235 Menit)

1. Pendidik memantau keaktifan peserta didik selama melaksanakan proyek, memantau


realisasi perkembangan dan membimbing jika mengalami kesulitan. Pantauan dilakukan di
LMS.

2. Pendidik membimbing peserta didik untuk melakukan wawancara pada warga sekitar.

Modul Ajar IPAS – SMK Bina Nusantara Ungaran Page 7


DAMPAK PLTU PADA KONDISI SOSIAL DAN EKONOMI MASYARAKAT DAERAH PACITAN

3. Peserta didik melakukan pembuatan proyek sesuai jadwal, mencatat setiap tahapan,
mendiskusikan masalah/kendala yang muncul selama penyelesaian proyek dengan Pendidik.

4. Pada pertemuan ini, Pendidik dan peserta didik membahas perkembangan proyek yang
dilakukan.

5. Pendidik memberikan penguatan dari perkembangan proyek yang telah dilakukan oleh
peserta didik.

KEGIATAN PENUTUP (20 Menit)

1. Pendidik dan peserta didik melakukan refleksi.

2. Pendidik menyampaikan tugas yang harus dilakukan kurun waktu setelah pertemuan ini
sampai dengan pertemuan berikutnya. Untuk pertemuan berikutnya adalah presentasi hasil
proyek per kelompok

3. Pendidik menutup pelajaran dan mengajak peserta didik berdoa bersama.

PERTEMUAN KE-4
KEGIATAN PENDAHULUAN (15 Menit)

1. Pendidik memberi salam dan mengajak berdoa sebelum pembelajaran dimulai

2. Pendidik memeriksa kehadiran peserta didik

3. Pendidik memberi motivasi kepada peserta didik dan menanyakan kondisi kesehataN

4. Pendidik melakukan apersepsi dengan mengaitkan materi pada pertemuan lalu dengan
kegiatan yang akan dilakukan saat ini

KEGIATAN INTI (235 Menit)

1. Pendidik memantau keaktifan peserta didik selama melaksanakan proyek, memantau


realisasi perkembangan dan membimbing jika mengalami kesulitan, mengukur ketercapaian
standar.

2. Peserta didik membahas kelayakan proyek yang telah dibuat dan membuat laporan produk
untuk dipaparkan kepada peserta didik lain.

3. Peserta didik lain memberikan tanggapan.

4. Pendidik membimbing proses pemaparan proyek, menanggapi hasil.

5. Pendidik dan peserta didik menyimpulkan hasil proyek

6. Peserta didik mengerjakan soal evaluasi sebagai penilaian formatif.

Modul Ajar IPAS – SMK Bina Nusantara Ungaran Page 8


DAMPAK PLTU PADA KONDISI SOSIAL DAN EKONOMI MASYARAKAT DAERAH PACITAN

KEGIATAN PENUTUP (20 Menit)

1. Pendidik dan peserta didik melakukan refleksi.

2. Pendidik menyampaikan ke peserta didik untuk mengumpulkan laporan hasil proyek ke


kantong tugas yang ada di LMS

3. Pendidik menutup pelajaran dan mengajak peserta didik berdoa bersama.

G. KRITERIAN PENGUKURAN KETERCAPAIAN


1. Pendidik membuat kriteria penskoran dari instrument daftar pertanyaan wawancara yang
dibuat

2. Pendidik membuat kriteria penskoran penilaian normative dari laporan hasil wawancara

3. Pendidik membuat kriteria penskoran kemampuan perfomance melakukan wawancara

H. REFLEKSI PENDIDIK DAN PESERTA DIDIK


REFLEKSI PENDIDIK

a. Apakah siswa sudah memahami dan dapat mengerjakan semua tugas yang diberikan?
Bagaimana skor yang mereka peroleh?

b. Pendidik melakukan penilaian daftar wawancara (Lampiran 1)

c. Pendidik melakukan penilaian laporan hasil wawancara (Lampiran 2)

d. Pendidik melakukan penilaian dari lembar performance pelaporan / presentasi (Lampiran 3)

e. Pendidik melakukan penilaian formatif (lampiran 4)

Dengan melakukan penilaian, Pendidik akan tahu apakah tujuan pembelajaran sudah tercapai atau
belum. Pembelajaran tersebut bisa dikatakan berhasil apabila skor perolehan siswa selama
pembelajaran tersebut sudah diatas KKM

REFLEKSI PESERTA DIDIK

1. Apakah kalian merasa senang melaksanakan praktik wawancara dengan warga sekitar?

2. Apakah kalian puas dengan hasil wawancara yang kalian peroleh?

3. Di bagian mana yang paling sulit saat mengerjakan projek ini?

4. Apa yang kalian lakukan saat merasa kesulitan mengerjakan lembar kerja?

Modul Ajar IPAS – SMK Bina Nusantara Ungaran Page 9


DAMPAK PLTU PADA KONDISI SOSIAL DAN EKONOMI MASYARAKAT DAERAH PACITAN

I. ASESMEN
a. Penilaian Individu dan Kelompok

b. Jenis Penilaian 1. Penilaian kelompok : membuat daftar presentasi, laporan,


presentasi

2. Penilaian individu : test formatif

J. PENGAYAAN REMIDIAL
REMIDIAL

Remedial dilakukan apabila tujuan pembelajaran belum tercapai. Belum tercapainya tujuan
pembelajaran bisa diketahui apabila skor perolehan dari instrumen penilaian/assessmen
masih dibawah KKM (Kriteria ketuntasan Minimal)

PENGAYAAN

Pengayaan bisa diberikan, apabila siswa sudah berhasil mencapai tujuan yang diketahui dari
perolehan skor pada assessmen nya sudahdiatas KKM. Apabila siswa ada yang bertanya dan
berminat mengembangkan ketrampilan yang sudah diajarkan, Pendidik bisa memberikan
bimbingan ataupun mengarahkan dan memberikan konsep/materi yang layak untuk
dikembangkan

Modul Ajar IPAS – SMK Bina Nusantara Ungaran Page 10


DAMPAK PLTU PADA KONDISI SOSIAL DAN EKONOMI MASYARAKAT DAERAH PACITAN

LAMPIRAN

LEMBAR KERJA
DAMPAK PLTU PADA KONDISI SOSIAL DAN EKONOMI DI MASYARAKAT PACITAN

A. Tujuan Percobaan
Peserta didik mampu memahami dampak pembangunan PLTU bagi kondisi sosial
dan ekonomi di masyarakat Pacitan

B. Alat dan Bahan


1. Lembar Kerja
2. Lembar Wawancara

C. Sebagai bahan referensi :


1. https://www.youtube.com/watch?v=TsmTDUrlq6o&pp=ugMICgJpZBABGAE%
3D
2. https://www.youtube.com/watch?v=IGulJ4eoPfY

D. Langkah Kerja
1. Membentuk kelompok 5-6 orang
2. Peserta didik memahami bahan referensi
3. Peserta didik membuat daftar pertanyaan wawancara (5W + 1H)
4. Peserta didik melakukan wawancara kepada warga (3 - 5 orang) di sekitar
PLTU
5. Peserta didik menganalisis dampak PLTU terhadap kondisi sosial dan ekonomi
masyarakat di sekitarnya.
6. Untuk data pendukung, lakukan studi kunjung ke kantor salah satu desa untuk
mengetahui data kondisi sosial dan ekonomi masyarakat.
Notes:
Proses ini berhubungan dengan banyak orang, perhatikan hal-hal berikut:
1. Menggunakan tutur kata yang sopan
2. Membiasakan menggunakan magic word
3. Jangan menyela/memotong pembicaraan orang belum selesai
4. Tunjukkan raut muka yang gembira ketika bertemu narasumber.

E. Pertanyaan Diskusi
1. Tuliskan yang kelompok Anda amati dari kedua video referensi?
2. Tuliskan hasil analisis kelompok Anda dari hasil wawancara dengan warga
sekitar?
3. Adakah dampak positif dengan adanya PLTU terhadap kondisi sosial dan
ekonomi masyarakat sekitarnya?
4. Adakah dampak negatif dengan adanya PLTU terhadap kondisi sosial dan
ekonomi masyarakat sekitarnya?

F. Hasil Diskusi
1. Hasil analisis video

Modul Ajar IPAS – SMK Bina Nusantara Ungaran Page 11


DAMPAK PLTU PADA KONDISI SOSIAL DAN EKONOMI MASYARAKAT DAERAH PACITAN

2. Daftar Pertanyaan

3. Analisis hasil wawancara

4. Dampak positif dengan adanya PLTU terhadap kondisi sosial dan ekonomi
masyarakat sekitar

Modul Ajar IPAS – SMK Bina Nusantara Ungaran Page 12


DAMPAK PLTU PADA KONDISI SOSIAL DAN EKONOMI MASYARAKAT DAERAH PACITAN

5. Dampak negatif dengan adanya PLTU terhadap kondisi sosial dan ekonomi
masyarakat sekitar

G. Kesimpulan

Modul Ajar IPAS – SMK Bina Nusantara Ungaran Page 13


DAMPAK PLTU PADA KONDISI SOSIAL DAN EKONOMI MASYARAKAT DAERAH PACITAN

Format Laporan :
Buatlah laporan lengkap dengan data kelompok masing – masing.
Sistematika laporan :
IDENTITAS DIRI (KELOMPOK, ANGGOTA, NAMA, KELAS DAN NOMOR PRESENSI
DILETAKKAN SEBELAH KIRI PALING ATAS SEBELUM JUDUL)
1. Judul
2. Tujuan
3. Dasar Teori
4. Alat dan Bahan
5. Langkah Kerja
6. Data Hasil Pengamatan (berisi pertanyaan + jawaban wawancara)
7. Jawaban Pertanyaan Diskusi
8. Kesimpulan
9. Daftar Pustaka
10. Dokumentasi

KRITERIA PENILAIAN LEMBAR KERJA


1. LAPORAN
Jika lembar laporan praktikum dibuat siswa sesuai dengan kisi-kisinya, maka
skor maksimalnya 25 (tanpa melihat data hasil pengamatan dan jawaban
pertanyaan)
2. LEMBAR PENGAMATAN
Jika lebar pengamatan diisi dengan benar sesuai dengan pengamatan saat
praktikum, maka diberi skor 10
3. PERTANYAAN
Jika pertanyaan dalam jobsheet dijawab dengan benar, maka skor maksimal
untuk 5 soal tersebut adalah 15.

TOTAL SKOR = 50
NILAI LEMBAR KERJA PRAKTIKUM SISWA = TOTAL SKOR X 2

Modul Ajar IPAS – SMK Bina Nusantara Ungaran Page 14


DAMPAK PLTU PADA KONDISI SOSIAL DAN EKONOMI MASYARAKAT DAERAH PACITAN

LEMBAR PENILAIAN LAPORAN KELOMPOK

Kelas :
Semester :
Tanggal :
Materi :

Kelompok
No. Aspek yang Dinlai
1 2 3 4 5 6 7 8
1. Kejelasan dan keruntutan penulisan

2. Kelengkapan laporan

Kebenaran konsep ide yang


3.
dipaparkan

4. Ketepatan pemilihan kosakata

Kemampuan siswa menjelaskan isi


5.
laporan

6. Usaha siswa dalam menyusun laporan

7. Presentasi laporan percobaan

∑ 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ𝑎𝑛
𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑃𝑒𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖𝑎𝑛 = ∑ 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙
𝑥100

Modul Ajar IPAS – SMK Bina Nusantara Ungaran Page 15


DAMPAK PLTU PADA KONDISI SOSIAL DAN EKONOMI MASYARAKAT DAERAH PACITAN

Modul Ajar IPAS – SMK Bina Nusantara Ungaran Page 16


DAMPAK PLTU PADA KONDISI SOSIAL DAN EKONOMI MASYARAKAT DAERAH PACITAN

RUBRIK PENILAIAN LAPORAN KELOMPOK

Aspek yang
No. Skor Kriteria
dinilai

4 laporan dibuat secara lengkap sesuai petunjuk pembuatan laporan

3 laporan dibuat tanpa kesimpulan


Kejelasan dan
1 keruntutan 2 laporan dibuat tanpa diskusi, kesimpulan, daftar pustaka
penulisan
laporan dibuat tidak lengkap, dan tidak sesuai sistematika pembuatan
1
laporan

4 laporan jelas, dapat dipahami, ditulis secara runtut

3 laporan jelas, tetapi penulisan kurang runtut


Kelengkapan
2
laporan 2 laporan kurang jelas, kurang sesuai dengan keruntutan penulisan

1 laporan tidak jelas, tidak sesuai dengan keruntutan penulisan

4 konsep/ide yang dipaparkan tepat, benar, dan sesuai dengan teori

Kebenaran 3 konsep/ide yang dipaparkan sesuai dengan teori tetapi kurang jelas
3 konsep ide yang
dipaparkan 2 konsep/ide yang dipaparkan kurang tepat

1 konsep/ide yang dipaparkan tidak tepat

4 menggunakan kata-kata yang tepat, menggunakan kalimat aktif

menggunakan kata-kata yang kurang tepat, menggunakan kalimat


3
Ketepatan aktif
4 pemilihan
kosakata menggunakan kata-kata yang kurang tepat, tidak menggua\nakan
2
kalimat aktif

1 menggunakan kosakata yang salah

4 menguasai latar belakang, metode, diskusi, kesimpulan

Kemampuan menguasai latar belakang, metode, dan diskusi


3
siswa
5
menjelaskan isi menguasai latar belakang dan metode
2
aporan
1 menguasai latar belakang saja

Modul Ajar IPAS – SMK Bina Nusantara Ungaran Page 17


DAMPAK PLTU PADA KONDISI SOSIAL DAN EKONOMI MASYARAKAT DAERAH PACITAN

berusaha melengkapi isi laporan dengan sungguh-sungguh, berusaha


4
memperbaiki isi, tulisan rapi, mudah dibaca.

sesuai aspek yang tercantum pada nomor 1, kecuali ada 1 aspek yang
Usaha siswa 3
tidak dilakukan
6 dalam menyusun
laporan
sesuai aspek yang tercantum pada nomor 1, kecuali ada 2 aspek yang
2
tidak di lakukan

1 tidak berusaha melengkapi dan memperbaiki isi laporan.

semua anggota kelompok aktif dan berusaha menjawab pertanyaan


4
dengan benar.

semua anggota kelompok aktif akan tetapi kurang berusaha


3
Presentasi menjawab pertanyaan dengan benar.
7 laporan
percobaan beberapa anggota saja yang aktif (dominasi) namun ada usaha untuk
2
menjawab pertanyaan dengan benar.

beberapa anggota saja yang aktif (dominasi) namun kurang berusaha


1
untuk menjawab pertanyaan dengan benar.

Modul Ajar IPAS – SMK Bina Nusantara Ungaran Page 18


DAMPAK PLTU PADA KONDISI SOSIAL DAN EKONOMI MASYARAKAT DAERAH PACITAN

RUBRIK PENILAIAN PRESENTASI KELOMPOK


Materi :
Kelas :
PEDOMAN PENSKORAN
Kelengkapan Kemampuan
Format Total Nilai
No Nama Kelompok Materi Presentasi
Skor Akhir
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10

𝒔𝒌𝒐𝒓 𝒔𝒊𝒔𝒘𝒂
Nilai Akhir = × 𝟏𝟎𝟎
𝒕𝒐𝒕𝒂𝒍 𝒔𝒌𝒐𝒓

RUBRIK
No. Aspek Skor Kriteria Skor

4 - Power point terdiri dari judul, isi materi, dan daftar pustaka.

- Isi materi sesuai dengan petunjuk pada LKPD.

- Power point disusun sistematis sesuai materi

- Dilengkapi dengan gambar/animasi yang menarik dan sesuai dengan


1 Kelengkapan Materi materi

3 Terdapat 1 kriteria pada kelengkapan materi dari skor 4 tidak terpenuhi

2 Terdapat 2 kriteria pada kelengkapan materi dari skor 4 tidak terpenuhi

1 Terdapat lebih dari 2 kriteria pada kelengkapan materi dari skor 4 tidak
terpenuhi

4 - Materi berisi point-point penting

- Setiap slide dapat terbaca dengan jelas


2 Penulisan Materi
- Isi materi dibuat ringkat dan berbobot

- Bahasa yang digunakan mudah dipahami,

Modul Ajar IPAS – SMK Bina Nusantara Ungaran Page 19


DAMPAK PLTU PADA KONDISI SOSIAL DAN EKONOMI MASYARAKAT DAERAH PACITAN

3 Terdapat 1 kriteria pada kelengkapan materi dari skor 4 tidak terpenuhi

2 Terdapat 2 kriteria pada kelengkapan materi dari skor 4 tidak terpenuhi

1 Terdapat lebih dari 2 kriteria pada kelengkapan materi dari skor 4 tidak
terpenuhi

4 - Dipresentasikan dengan percaya diri, antusias,dan bahasa yang lantang

- Menguasai materi yang disampaikan

- Seluruh anggota kelompok berpartisipasi dalam presentasi

- Dapat mengemukakan ide dan beragumentasi dengan baik


3 Kemampuan Presentasi - Memanajemen waktu presentasi dengan baik.

3 Terdapat 1 kriteria pada kelengkapan materi dari skor 4 tidak terpenuhi

2 Terdapat 2 kriteria pada kelengkapan materi dari skor 4 tidak terpenuhi

1 Terdapat lebih dari 2 kriteria pada kelengkapan materi dari skor 4 tidak
terpenuhi

Modul Ajar IPAS – SMK Bina Nusantara Ungaran Page 20


DAMPAK PLTU PADA KONDISI SOSIAL DAN EKONOMI MASYARAKAT DAERAH PACITAN

ASESMEN SUMATIF
KISI - KISI
Nomor Tipe Ku Sk
Indikator Soal Butir Soal
Soal nci or

1 Menjelaskan konsep Kondisi saling melengkapi yang terjadi PG E 1


interaksi antarruang antarwilayah untuk memenuhi
kebutuhannya masing-masing. Melalui
sistem perdagangan, tiap wilayah akan
berusaha untuk memenuhi kebutuhan
penduduk yang tinggal di wilayah
tersebut. Dampak hasil komuditas
antara wilayah satu dan lainnya adalah
.....

A. Mendorong pergerakan manusia

B. Memudahkan perpindahan barang

C. Mendekatkan jarak dan waktu

D. Menimbulkan reaksi wilayah lain

E. Memengaruhi interaksi
keruangan

2 Menjelaskan tujuan Salah satu cara untuk menjaga PG A 1


kerjasama antarnegara perdamaian karena negara tidak akan
mungkin mengadakan perang dengan
negara yang menjalin kerjasama
dengannya. Oleh sebab itu, semakin
banyak negara yang mengadakan
kerjasama bilateral, semakin erat pula
konektivitas antarnegara yang akan
memperkokoh situasi keamanan
dunia. Tujuan dari kerjasama tersebut
adalah ....

A. menjaga perdamaian

B. menjaga hubungan antar negara

C. menjaga stabilitas nasional

D. memperbaiki daya saing ekonomi

E. memperbaiki distribusi pendapatan

3 Menganalisis dampak Perubahan pekerjaan dari yang tadinya PG D 1


interaksi antarruang berorientasi pada sumber daya alam
seperti petani menjadi pekerjaan yang
berorientasi pada kegiatan industri
dan jasa, merupakan dampak dari
interaksi antar ruang dalam bidang....
A. sosial dan budaya
B. komposisi penduduk

Modul Ajar IPAS – SMK Bina Nusantara Ungaran Page 21


DAMPAK PLTU PADA KONDISI SOSIAL DAN EKONOMI MASYARAKAT DAERAH PACITAN

C. penggunaan lahan
D. orientasi mata pencaharian

4 Menyebutkan senyawa Industri batu bara dan kendaraan PG C 1


penyebab terjadinya bermotor merupakan salah satu
terjadinya hujan asam penyebab tejadinya hujan asam
karena menghasilkan senyawa …

A. karbon dioksida

B. CFC

C. sulfur dioksida

D. hidrogren peroksida

E. asam klorida

5 Menjelaskan Pada saat Indonesia mengalami gagal PG A 1


ketergantungan panen, akan berakibat pada kebutuhan
konsep interaksi pokok masyarakat tidak tercukupi.
antarruang tingkat global Namun, kebutuhan pokok tersebut
dapat di atasi karena adanya
kerjasama bilateral antarnegara.
Tujuan Indonesia melakukan impor
bahan pokok adalah ....

A. menjaga stabilitas nasional

B. menjaga hubungan antar negara

C. menjaga perdamaian dunia

D. memperbaiki distribusi
pendapatan

E. memperbaiki daya saing ekonomi

6 Memberikan solusi Daerah di Indonesia Timur banyak PG C 1


terhadap mengalami kelangkaan air bersih
faktor yang menghambat karena kondisi geografis yang
interkasi antarruang menyebabkan air sulit didapat.
Tindakan yang dapat
kamu lakukan untuk penghematan
air yaitu....

A. menggunakan air sebanyak


mungkin karena kondisi rumah
yang jauh
dengan daerah kekeringan air

Modul Ajar IPAS – SMK Bina Nusantara Ungaran Page 22


DAMPAK PLTU PADA KONDISI SOSIAL DAN EKONOMI MASYARAKAT DAERAH PACITAN

B. menggunakan air sebjiak


mungkin dengan mandi 4 kali
sehari

C. menggunakan air secara hemat


karena kita tahu bahwa daerah lain
banyak kekurangan dan harus
banyak bersyukur

D. menggunakan air dalam


berbagai macam pemenuhan
kebutuhan misalnya dengan
menggunakan air untuk
menyiram tanaman ketika
hujan

E. melakukan penjernihan air


hujan sebagai air konsumsi

7 Menjelaskan syarat Penyebabkan terjadinya keterkaitan PG C 1


terjadinya antarruang, antara lain adalah .....
interaksi antarruang
A. adanya persamaan potensi alam
yang dimiliki setiap ruang

B. suatu ruang memiliki iklim tropis


diseluruh wilayah negara

C. memiliki ciri khas yang


berbeda-beda antara suatu
ruang dengan ruang lainnya

D. adanya keadaan alam yang relatif


sama antara satu ruang dengan
ruang lainnya

E. adanya persamaan hasil pertanian


setiap daerah

8 Menganlisis kareteristik Alasan yang membuat penduduk PG B 1


interaksi antarruang wilayah pegunungan membutuhkan
penduduk wilayah pantai, antara lain
yaitu ....

A. karena penduduk wilayah


pegunungan lebih kaya daripada
daerah pantai

B. karena penduduk wilayah


pegunungan membutuhkkan
ikan laut sebagai protein
hewani dalam kehidupannya

Modul Ajar IPAS – SMK Bina Nusantara Ungaran Page 23


DAMPAK PLTU PADA KONDISI SOSIAL DAN EKONOMI MASYARAKAT DAERAH PACITAN

C. karena penduduk wilayah


pegunungan membutuhkan sayur-
sayuran dan buah-buahan untuk
memenuhi kebutuhannya

D. karena penduduk pegunungan


lebih makmur hidupnya daripada
penduduk pantai

E. karena semua kebutuhan tersedia


di wilayah pantai

9 Memahami konsep Perhatikan pernyataan berikut ini PG A 1


interaksi
1) Proses timbal balik

2) Bisa mempengaruhi dua pihak atau


lebih dalam bertingkah laku

3) Terjadi kontak langsung maupun


tidak langsung

Pernyataan tersebut menunjukkan


pengertian ...

A. ruang

B. informasi

C. transportasi

D. interaksi

E. mobilisasi

10 Memberikan solusi Perhatikan gambar! PG C 1


terhadap
faktor yang menghambat
interkasi antarruang

Banyaknya daerah seperti pada gambar


disebabkan oleh...
A. pemerintah yang kurang tanggap
terhadap segala kemiskinan yang ada
di wilayahnya
B. penduduk wilayah tersebut kurang
peka terhadap keadaan sosial di
lingkungan sekitar
C. para pendatang yang tidak memiliki
keterampilan di kota akan sulit

Modul Ajar IPAS – SMK Bina Nusantara Ungaran Page 24


DAMPAK PLTU PADA KONDISI SOSIAL DAN EKONOMI MASYARAKAT DAERAH PACITAN

menunjang hidupnya
D. semua penduduk dari wilayah lain
menyebabkan banyaknya kemiskinan
di kota besar

E. pemerintah menyelesaikan segala


masalah kemiskinan yang ada
di wilayahnya dengan mengulur waktu

Rubrik penilaian
𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 = 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑥 10

LEMBAR SOAL
1. Kondisi saling melengkapi yang terjadi antarwilayah untuk memenuhi
kebutuhannya masing-masing. Melalui sistem perdagangan, tiap wilayah akan
berusaha untuk memenuhi kebutuhan penduduk yang tinggal di wilayah tersebut.
Dampak hasil komuditas antara wilayah satu dan lainnya adalah .....
A. Mendorong pergerakan manusia
B. Memudahkan perpindahan barang
C. Mendekatkan jarak dan waktu
D. Menimbulkan reaksi wilayah lain
E. Memengaruhi interaksi keruangan
2. Salah satu cara untuk menjaga perdamaian karena negara tidak akan mungkin
mengadakan perang dengan negara yang menjalin kerjasama dengannya. Oleh
sebab itu, semakin banyak negara yang mengadakan kerjasama bilateral,
semakin erat pula konektivitas antarnegara yang akan memperkokoh situasi
keamanan dunia. Tujuan dari kerjasama tersebut adalah ....
A. menjaga perdamaian
B. menjaga hubungan antar negara
C. menjaga stabilitas nasional
D. memperbaiki daya saing ekonomi
E. memperbaiki distribusi pendapatan
3. Pada saat Indonesia mengalami gagal panen, akan berakibat pada kebutuhan
pokok masyarakat tidak tercukupi. Namun, kebutuhan pokok tersebut dapat di
atasi karena adanya kerjasama bilateral antarnegara. Tujuan Indonesia
melakukan impor bahan pokok adalah ....
A. menjaga stabilitas nasional
B. menjaga hubungan antar negara
C. menjaga perdamaian dunia
D. memperbaiki distribusi pendapatan
E. memperbaiki daya saing ekonomi
4. Industri batu bara dan kendaraan bermotor merupakan salah satu penyebab
tejadinya hujan asam karena menghasilkan senyawa …
A. karbon dioksida
B. CFC
C. sulfur dioksida
D. hidrogren peroksida
E. asam klorida
5. Daerah pegunungan menghasilkan bermacam-macam sayuran dan buah-
buahan. Sedangkan daerah perkotaan menghasilkan banyak kebutuhan
Modul Ajar IPAS – SMK Bina Nusantara Ungaran Page 25
DAMPAK PLTU PADA KONDISI SOSIAL DAN EKONOMI MASYARAKAT DAERAH PACITAN

pokok yang tidak terdapat di daerah pegunungan. Interaksi ekonomi


yang dapat terjadi berdasarkan pernyataan di atas adalah ….
A. daerah pegunungan menjual lahannya kepada daerah perkotaan
untuk dijadikan pemukiman
B. daerah perkotaan menjual kebutuhan pokok ke daerah pegunungan, dan
daerah pegunungan menjual hasil komoditasnya ke daerah perkotaan
C. menjadikan dua wilayah tersebut sebagai potensi pariwisata
D. daerah perkotaan direlokasi ke daerah pegunungan.
E. pembangunan kantor distribusi secara serentak di desa
6. Daerah di Indonesia Timur banyak mengalami kelangkaan air bersih
karena
kondisi geografis yang menyebabkan air sulit didapat. Tindakan yang
dapat
kamu lakukan untuk penghematan air yaitu....
A. menggunakan air sebanyak mungkin karena kondisi rumah yang jauh
dengan daerah kekeringan air
B. menggunakan air sebjiak mungkin dengan mandi 4 kali sehari
C. menggunakan air secara hemat karena kita tahu bahwa daerah lain banyak
kekurangan dan harus banyak bersyukur
D. menggunakan air dalam berbagai macam pemenuhan kebutuhan
misalnya dengan menggunakan air untuk menyiram tanaman ketika
hujan
E. melakukan penjernihan air hujan sebagai air konsumsi
7. Penyebabkan terjadinya keterkaitan antarruang, antara lain adalah .....
A. adanya persamaan potensi alam yang dimiliki setiap ruang
B. suatu ruang memiliki iklim tropis diseluruh wilayah negara
C. memiliki ciri khas yang berbeda-beda antara suatu ruang dengan
ruang lainnya
D. adanya keadaan alam yang relatif sama antara satu ruang dengan ruang
lainnya
E. adanya persamaan hasil pertanian setiap daerah
8. Alasan yang membuat penduduk wilayah pegunungan membutuhkan penduduk
wilayah pantai, antara lain yaitu ....
A. karena penduduk wilayah pegunungan lebih kaya daripada daerah pantai
B. karena penduduk wilayah pegunungan membutuhkkan ikan laut
sebagai protein hewani dalam kehidupannya
C. karena penduduk wilayah pegunungan membutuhkan sayur-sayuran dan
buah-buahan untuk memenuhi kebutuhannya
D. karena penduduk pegunungan lebih makmur hidupnya daripada penduduk
pantai
9. Perhatikan pernyataan berikut ini
1) Proses timbal balik
2) Bisa mempengaruhi dua pihak atau lebih dalam bertingkah laku
3) Terjadi kontak langsung maupun tidak langsung
Pernyataan tersebut menunjukkan pengertian ...
A. ruang
B. informasi
C. transportasi
D. interaksi

Modul Ajar IPAS – SMK Bina Nusantara Ungaran Page 26


DAMPAK PLTU PADA KONDISI SOSIAL DAN EKONOMI MASYARAKAT DAERAH PACITAN

E. mobilisasi
10.Perhatikan gambar berikut ini !

Banyaknya daerah seperti pada gambar


disebabkan oleh ...
A. pemerintah yang kurang tanggap terhadap segala kemiskinan yang ada
di wilayahnya
B. penduduk wilayah tersebut kurang peka terhadap keadaan sosial di
lingkungan sekitar
C. para pendatang yang tidak memiliki keterampilan di kota akan sulit
menunjang hidupnya
D. semua penduduk dari wilayah lain menyebabkan banyaknya kemiskinan
di kota besar
E. pemerintah menyelesaikan segala masalah kemiskinan yang ada
di wilayahnya dengan mengulur waktu

Modul Ajar IPAS – SMK Bina Nusantara Ungaran Page 27


DAMPAK PLTU PADA KONDISI SOSIAL DAN EKONOMI MASYARAKAT DAERAH PACITAN

INSTRUMEN PENILAIAN SIKAP

Sekolah : SMK
Mata Pelajaran : Proyek IPAS
Kelas/Semester : X/
Materi Pokok :

Penilaian Sikap Kegiatan Diskusi


Berilah tanda (√) pada sikap yang ditunjukkan oleh peserta didik!
Beriman
dan
Bertakwa Bernal
kepada Gotong Kreat
NO Nama Peserta Didik Tuhan YME
ar Skor
royong if
serta Kritis
berakhlak
mulia

1
2
3

Modul Ajar IPAS – SMK Bina Nusantara Ungaran Page 28


DAMPAK PLTU PADA KONDISI SOSIAL DAN EKONOMI MASYARAKAT DAERAH PACITAN

BAHAN BACAAN SISWA


KERUANGAN DAN KONEKTIVITAS ANTAR RUANG WAKTU
A. Aspek Ruang
Menurut (Sumaatmadja, 1981), ruang adalah tempat di permukaan bumi, baik secara
keseluruhan maupun hanya sebagian. Bayangkan jika kamu berada di sebuah ruang, misalnya ruang
kelas. Ruang kelas tersebut tidak hanya lantai, tetapi juga ada udara, langit-langit/plafon ruangan,
dan lain-lain. Demikian halnya dengan ruang permukaan bumi, yang tidak hanya sebatas tanah yang
kita injak, tetapi ada udara, air, batuan, tumbuhan, hewan, dan lain-lain.
Menurut pendapatmu, sampai di manakah batas sebuah ruang? Ruang tidak hanya sebatas
udara yang bersentuhan dengan permukaan bumi, tetapi juga lapisan atmosfer terbawah yang
memengaruhi permukaan bumi. Ruang juga mencakup perairan yang ada di permukaan bumi (laut,
sungai, dan danau) dan di bawah permukaan bumi (air tanah) sampai kedalaman tertentu.
Ruang juga mencakup lapisan tanah dan batuan sampai pada lapisan tertentu yang menjadi
sumber daya bagi kehidupan. Berbagai organisme atau makhluk hidup juga merupakan bagian dari
ruang. Dengan demikian, batas ruang dapat diartikan sebagai tempat dan unsur-unsur lainnya yang
memengaruhi kehidupan di permukaan bumi. Setiap ruang di permukaan bumi memiliki karakteristik
yang berbeda antara satu dengan lainnya. Tidak ada satu ruang atau satu tempat pun yang persis
sama dengan tempat lainnya. Perhatikanlah sekeliling kamu dan bandingkan dengan tempat lainnya
dilihat dari keadaan fisiknya (tanah, air, batuan, tumbuhan dan hewan) maupun keadaan
masyarakatnya. Masing-masing memiliki perbedaan.
Perbedaan karakteristik ruang biasanya juga diikuti oleh perbedaan sumber daya yang
dihasilkannya. Karena itu, tidak ada satu ruang pun yang mampu memenuhi seluruh kebutuhannya
sendiri. Setiap ruang atau tempat memerlukan sumber daya dari tempat atau ruang lainnya. Dari sini,
terjadilah keterhubungan/konektivitas antara satu ruang dengan ruang lainnya. Manusia yang tinggal
di suatu ruang saling mengenal, saling berkomunikasi, dan saling memerlukan dengan manusia yang
tinggal di ruang lainnya. Agar kamu mendapatkan gambaran yang lebih jelas tentang konektivitas
antar ruang, perhatikanlah contoh-contoh berikut ini.
1. Salah satu kebutuhan hidup yang mendasar pada saat ini adalah kebutuhan bahan bakar
minyak. Tidak semua daerah di Indonesia menghasilkan bahan bakar minyak. Agar
kebutuhan tersebut terpenuhi, bahan bakar minyak didatangkan dari daerah penghasil
minyak ke daerah lain yang tidak menghasilkannya, maka terjadilah konektivitas dan
kesalingtergantungan antara daerah penghasil bahan bakar minyak dan daerah lain yang
membutuhkannya.
2. Penduduk kota menghasilkan berbagai produk industri, seperti pakaian, kendaraan, barang-
barang elektronik, dan lain-lain. Penduduk desa tidak menghasilkan produk-produk
tersebut sehingga mereka pergi ke kota untuk memperoleh barang-barang tersebut.
Sebaliknya, penduduk kota tidak menghasilkan bahan pangan sehingga mereka

Modul Ajar IPAS – SMK Bina Nusantara Ungaran Page 29


DAMPAK PLTU PADA KONDISI SOSIAL DAN EKONOMI MASYARAKAT DAERAH PACITAN

memperolehnya dari penduduk desa. Akibatnya, ada aliran barang dari kota ke desa dan
aliran bahan makanan dari desa ke kota.
3. Lapangan pekerjaan banyak tersedia di kota, sedangkan di desa hanya terbatas pada sektor
pertanian. Akibatnya, banyak penduduk desa yang bepergian ke kota untuk bekerja atau
mencari pekerjaan. Konektivitas antar ruang mencangkup seluruh aspek dan bidang
kehidupan seperti ekonomi, sosial, budaya, pendidikan, dan politik. Hal ini terjadi karena
manusia selalu memerlukan manusia lainnya untuk memenuhi seluruh kebutuhan
hidupnya.

B. Aspek Waktu
Waktu dapat dipahami sebagai kesatuan waktu seperti, detik, menit, jam, hari, minggu, bulan,
abad, dan seterusnya. Waktu terus bergerak maju yaitu dari masa lalu ke masa depan. Kita tidak
dapat mengendalikan waktu karena tidak ada manusia yang dapat melangkah mundur ke masa lalu
atau melompat maju ke masa depan. Hal-hal yang sudah terjadi di masa lalu tidak dapat diubah
kembali karena kita tidak bisa pergi ke masa lalu untuk mengubahnya. Demikian pula hal-hal yang
akan terjadi di masa mendatang, tidak dapat diketahui dengan pasti karena kita tidak dapat
melompat ke masa depan.
Dalam sejarah, konsep waktu sangat penting untuk mengetahui berbagai peristiwa yang
terjadi pada masa lalu dan perkembangannya hingga saat ini. Terutama mengenai konektivitas antara
ruang dan waktu. Konsep waktu dalam sejarah mempunyai arti masa atau periode berlangsungnya
perjalanan kisah kehidupan manusia. Waktu dapat dibagi menjadi tiga, yaitu waktu lampau, waktu
sekarang, dan waktu yang akan datang.
Pengetahuan tentang berbagai peristiwa yang terjadi pada masa lampau membantu kita
memahami perubahan dan perkembangan masyarakat baik dari aspek ekonomi, sosial, budaya,
pendidikan dan politik hingga kita memperoleh pelajaran tentang sebab-akibat, baik-buruk, atau
benar-salah yang dapat dijadikan sebagai pedoman hidup pada masa mendatang Peristiwa yang
terjadi dalam suatu ruang sering kali tidak berdiri sendiri, tetapi merupakan rangkaian peristiwa-
peristiwa yang terjadi sebelumnya.
Sebagai contoh, kemerdekaan yang kita nikmati saat ini merupakan hasil dari perjuangan para
pahlawan kita dulu. Oleh karena itu, kita harus menghargai jasa para pahlawan yang telah
mengorbankan jiwa dan raganya untuk kemerdekaan yang kita nikmati saat ini. Peristiwa yang terjadi
di dalam suatu ruang tidak hanya dapat diamati dari ruang kecil saja seperti lingkungan sekitar rumah
atau sekolah, namun juga dapat diamati dari ruang yang lebih besar seperti kota, provinsi, atau
negara.

C. Dampak Positif Interaksi Antar ruang


Berikut ini beberapa dampak positif interaksi antar ruang, yaitu :

Modul Ajar IPAS – SMK Bina Nusantara Ungaran Page 30


DAMPAK PLTU PADA KONDISI SOSIAL DAN EKONOMI MASYARAKAT DAERAH PACITAN

1. Dapat memenuhi kebutuhan akan barang dan jasa yang tidak dapat dihasilkan di wilayah sendiri.
Hal tersebut dapat didapatkan dari wilayah lain melalui perdagangan antarwilayah.
2. Spesialisasi produksi di suatu wilayah akan terdorong berdasarkan keunggulan komparatif
wilayah tersebut. Hal ini muncul karena perdagangan antarwilayah membutuhkan adanya
keunggulan komparatif.
3. Tersedianya jumlah tenaga kerja yang cukup di daerah tujuan dengan adanya mobilitas
penduduk.
4. Akulturasi dan asimilasi budaya akan terjadi karena adanya mobilitas penduduk dari satu tempat
ke tempat lainnya.
5. Arus informasi yang datang dari wilayah lain akan memperluas pengetahuan wilayah tersebut.

D. Dampak Negatif Interaksi Antar ruang


Adapun dampak negatif interaksi antarruang adalah sebagai berikut :
1. Munculnya ketergantungan kepada wilayah lain yang memiliki keunggulan komparatif.
2. Perdagangan antarwilayah memudahkan tersedianya pemenuhan kebutuhan. Sehingga
menimbulkan konsekuensinya, yaitu dapat mengubah pola konsumsi yang tidak sesuai dengan
tahap perkembangan ekonomi setempat.
3. Peningkatan kepadatan penduduk di wilayah tujuan. Sehingga mengakibatkan pengangguran
dan kriminalitas akan meningkat di wilayah tersebut.
4. Kepadatan penduduk juga dapat menyebabkan menurunnya kualitas lingkungan, seperti
menurunnya kualitas air dan polusi udara.
5. Arus informasi yang tidak benar dapat memecah belah bangsa dan menimbulkan perasaan
negatif, seperti takut, kecewa dan tidak percaya diri.

E. Solusi Dampak Negatif Interaksi Antar ruang


Dampak negatif interaksi antar ruang tentu perlu diatasi, ada beberapa hal yang dapat
dilakukan untuk mengatasi dampak negatif tersebut, yaitu :
1. Kita hendaknya menggunakan semaksimal mungkin dalam memanfaatkan sumber daya dari
wilayah sendiri.
2. Kita hendaknya membuat skala prioritas kebutuhan.
3. Perlu adanya upaya untuk pemerataan pembangunan dan peningkatan daya saing di setiap
wilayah.
4. Semangat kewirausahaan perlu dikembangkan sehingga lapangan kerja baru dapat tercipta.
5. Sarana pemukiman yang sehat dan terjangkau hendaknya tersedia.
6. Kita perlu menyaring informasi yang kita terima, informasi yang positif dan mengarah ke arah
yang lebih baik.

Modul Ajar IPAS – SMK Bina Nusantara Ungaran Page 31


DAMPAK PLTU PADA KONDISI SOSIAL DAN EKONOMI MASYARAKAT DAERAH PACITAN

F. Proses Terjadinya Hujan Asam, Pengertian, Dampak & Solusi


Dalam kehidupan sehari-hari, manusia sangat bergantung pada keberadaan air, salah
satu sumbernya adalah air hujan. Hujan menjadi sumber air yang penting apabila sumber air
bersih lainnya seperti sungai, danau, atau sumur tidak bisa digunakan. Selain itu, hujan juga
sangat bermanfaat bagi lahan pertanian, industri, sampai untuk pembangkit tenaga listrik.
Air hujan dapat dimanfaatkan untuk kepentingan pribadi maupun kepentingan
bersama. Namun, ada air hujan yang patut diwaspadai keberadaannya, yaitu hujan asam.
Alih-alih mendapatkan manfaat, air hujan asam justru mendatangkan banyak dampak
negatif. Lantas, apa itu hujan asam? Berikut penjelasannya.
1) Pengertian Hujan Asam
Hujan asam merupakan hujan yang memiliki pH rendah dan memiliki sifat asam
yang korosif atau dapat mengikis partikel lain. Hujan asam juga biasa dikenal sebagai
hujan yang mengandung endapan asam, yaitu kandungan sulfur (SO2) dan nitrogen
oksida (NOX) yang terbawa udara, kemudian menyebar pada atmosfer. Peristiwa hujan
asam dapat terjadi akibat dampak erupsi gunung. Namun, hal itu hanya menjadi sebagian
kecil penyebab, bahkan jarang terjadi.
2) Penyebab Hujan Asam
Penyebab paling sering terjadinya hujan asam adalah pembakaran bahan bakar
fosil, misalnya pembakaran di pusat pembangkit listrik, kendaraan bermotor, atau hal
lainnya yang juga menyebabkan pemanasan global. Perlu diketahui, setiap benda yang
terkena tetesan hujan asam akan mengalami berbagai dampak buruk.
Sementara itu, menurut laporan National Geographic, hujan asam merupakan
situasi ketika air hujan bercampur dengan sulfur dioksida dan nitrogen dioksida. Hal itu
mengakibatkan air hujan bersifat asam dan memiliki pH rendah, yakni 4,2 sampai 4,4.
Padahal, hujan normal memiliki pH sekitar 5,6.
3) Proses Terjadinya Hujan Asam

Modul Ajar IPAS – SMK Bina Nusantara Ungaran Page 32


DAMPAK PLTU PADA KONDISI SOSIAL DAN EKONOMI MASYARAKAT DAERAH PACITAN

Berbeda dengan air hujan biasa, hujan asam dapat membahayakan kehidupan.
Namun, apakah kamu sudah mengerti proses terjadinya hujan asam? Agar bisa mencegah
dampak buruk dari hujan asam, simak penjelasan berikut ini ya. Hujan Asam Terjadi Akibat
Pembakaran Bahan Bakar Fosil Mula-mula, terjadinya hujan asam berawal dari
pembakaran bahan bakar fosil oleh kendaraan bermotor maupun pabrik, industri, serta
pembangkit listrik. Berdasarkan laporan dari United States Environmental Protection
Agency, pembakaran bahan bakar fosil itu dapat menimbulkan asap dengan berbagai jenis
zat, antara lain gas karbon dioksida, sulfur dioksida, dan nitrogen oksida. Ketiga gas itu
lantas akan naik ke atmosfer dan bereaksi dengan oksigen di udara, lalu bereaksi dengan
air.
4) Hujan Asam Berdampak Buruk Bagi Kehidupan
Proses selanjutnya, gas sulfur dioksida (SO2) bakal mengikat oksigen di udara, lantas
berubah menjadi sulfur trioksida (SO3). Sulfur trioksida (SO3) tersebut lantas bereaksi
dengan air di udara, kemudian terbentuklah air hujan berupa asam sulfat (H2SO4).
Sementara itu, gas nitrogen oksida (NO2) yang naik ke atmosfer juga bereaksi menjadi
oksigen yang membentuk gas nitrogen dioksida (NO2). Nitrogen dioksida itu lantas
bereaksi kembali bersama partikel air di udara, lalu membentuk air hujan berupa asam
nitrat (HNO3) dan asam nitrit (HNO2). Asam sulfat (H2SO4), asam nitrat (HNO3), dan asam
nitrit (HNO2) lalu turun ke permukaan bumi dalam bentuk air hujan, salju, atau kabut yang
memiliki sifat asam. Air hujan asam itu lantas menyirami permukaan bumi, merembes
masuk ke dalam tanah, air dan menimbulkan efek yang buruk bagi kehidupan semua
makhluk di bumi. Dampak hujan asam :
a. Tumbuhan Terancam Mati Akibat Pengikisan Jaringan Epidermis
b. Senyawa Sulfur Dioksida dan Nitrogen Dioksida Menghasilkan Kadar Asam Tinggi
c. Hewan Terancam Mati Akibat Peningkatan Karbon Dioksida
d. Hujan Asam Dapat Menyebabkan Berbagai Macam Penyakit
e. Keberlangsungan Industri dan Merusak Material Bangunan

Modul Ajar IPAS – SMK Bina Nusantara Ungaran Page 33


DAMPAK PLTU PADA KONDISI SOSIAL DAN EKONOMI MASYARAKAT DAERAH PACITAN

DAFTAR PUSTAKA

Eko Titis Prasongko. 2009. Geografi 3. Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan
Nasional.

https://www.gramedia.com/literasi/hujan-asam/ (di akses 11 Agustus 2022)


Komarudin, Omang. 2015. Big Book Kimia SMA 1,2,3. Jakarta: Cmedia Imprint Kawan Pustaka.

Irnaningtyas. (2016). Biologi untuk SMA/MA Kelas X Kurikulum 2013. Jakarta: Penerbit
Erlangga.

IS, Kasmadi dan Gatot Luhbandjono. 2004. Kimia Dasar I. Semarang: UPT UNNES Press.

Rusdi Efendi. 2020. Geografi dan Ilmu Sejarah. Banjarmasin: Program Studi Pendidikan Sejarah
FKIP Universitas Lambung Mangkurat.

Suparno,N. dan T.D. Haryo Tamtomo. 2019. “Ilmu Pengetahuan Sosial Untuk SMP/ MTs Kelas
VII . Jakarta: Penerbit ESIS.

Modul Ajar IPAS – SMK Bina Nusantara Ungaran Page 34

Anda mungkin juga menyukai