Anda di halaman 1dari 15

Perkembangan Psikologi Agama

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Psikologi Agama

Dosen Pengampu :

Hj. Euis Komala, M.Ag

Disusun Oleh:

Kelompok 2

Agung Gumelar 18121988)


Ashrif Cholfah 18122010)
Juwita Rahayu 18122047)
Mutiara Agnia 18122061)

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

SEKOLAH TINGGI ILMU TARBIYAH AT TAQWA CIPARAY

2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan ke hadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat, hidayah, dan karunia-Nya. sehingga kami dapat menyelesaikan
penyusunan makalah yang berjudul “Perkembangan Psikologi Agama”.
Sholawat serta salam senantiasa tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW.

Tak lupa kami ucapkan terimakasih kepada Ibu Hj Euis Komala M.Ag
selaku dosen pengampu mata kuliah Filsafat Islam. Dan kepada teman – teman
serta pihak – pihak yang tidak bisa kami sebutkan satu persatu yang telah
membantu kami dalam menyusun makalah ini kami ucapkan banyak terimakasih
karena berkat bimbingannya kami dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada
waktunya.

Penyusunan makalah ini tidak terlepas dari kesalahan penulisan dan


penyajiannya mengingat akan keterbatasan kemampuan yang kita miliki. Untuk
itu kami selalu mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari
pembaca demi penyempurnaan makalah ini. Akhir kata semoga makalah ini dapat
memberi manfaat untuk kita semua .

Bandung, Maret 2021

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR........................................................................................i
DAFTAR ISI.......................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah .........................................................................1
B. Rumusan Masalah ...................................................................................1
C. Tujuan .....................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN
A. Sejarah Perkembangan Psikologi Agama................................................3
B. Metode Dalam PsikologiAgama..............................................................7
C. Psikologi Agama Dalam Islam................................................................9

BAB III PENUTUP


A. Simpulan..................................................................................................10
B. Saran ........................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA

ii
iii
1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pada hakekatnya manusia yang dianggap sebagai insan yang supranatural


mempunyai latar belakang sejarah yang cukup lama, hal tersebut dapat dilihat dari
para ilmuan yang memiliki disiplin ilmu yang berbeda. Begitupun agamawan
yang banyak mengemukakan paradigmanya terhadap informasi kitab suci,
hubungan vertical dan horizontal manusia yang saling berkaitan dengan Allah
SWT.

Para psikologi agama melihat hubungan manusia dengan keyakinan sendiri


yang membawa pada faktor kejiwaannya. System yang demikian merupakan suatu
dimensi yang sangat relevan terhadap kajian yang mereka yakini secara empiris
dengan menggunakan pendekatan psikologi.

Menurut psikolog agama, ada batas – batas tertentu yang harus diikuti dalam
problematika agama dilihat sebagai fenomena yang secara empiris dapat dipelajari
dan di teliti kebenarannya. Tetapi ada atonom tertentu yang tidak sama sekali
untuk dikaji secara empirisnya.

Ada dua arus besar yang terjadi ketika wacana psikologi agama, arus besar
tersebut menjadi pendorong utama lahirnya psikologi agama yang islami. Arus
pertama adalah kebangkitan islam. Arus kedua adalah kritisisme dalam dunia ilmu
pengetahuan modern. Kedua arus besar tersebut adalah hal yang menjadi latar
belakang perkembangan psikologi agama.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana sejarah perkembangan psikologi agama ?
2. Apa saja metode dalam psikologi agama ?
3. Bagaimana psikologi dalam islam ?
2

C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui sejarah perkembangan psikologi agama
2. Untuk mengetahui metode dalam psikologi agama
3. Untuk mengetahui psikologi dalam islam
BAB II

PEMBAHASAN

A. Sejarah Perkembangan Psikologi Agama

Untuk menetapkan secara pasti kapan psikologi agama mulai dipelajari


memang terasa sulit. Baik dalam kitab suci maupum sejarah tentang agama –
agama tidak terungkap secara jelas mengenai hal itu. Namun demikian, walaupun
tidak secara lengkap, ternyata permasalahan yang menjadi ruang lingkup kajian
psikologi agama banyak dijumpai baik melalui informasi kitab suci agama
maupun sejarah agama.

Secara psikologis terhadap agama kehidupan umat manusia, sejak kesadaran


manusia tumbuh dan telah memikirkan tentang arti hidup. Perilaku manusia yang
berkaitan dengan dunia ketuhanan ternyata telah banyak menyita perhatian para
ahli dan pada abad ke 19 perhatian tersebut dilakukan secara ilmiah lewat
Psikologi Agama.

1. Psikologi Agama abad ke-19

Pada pertengahan abad ke-19, mentalitas modern yang tumbuh sejak abad ke-
16 siap untuk berkembang secara penuh. Dimana pada abad pertengahan tersebut,
manusia dipandang menduduki tempat utama dalam kosmos. Bumi dianggap
sebagai pusat alam raya dan segala hal yang paling indah dan tinggi. Tetapi teori
Copernicus tentang matahari sebagai pusat alam raya dan teleskop Galileo,
ditambah lagi pengaruh pemikiran baru Rene Descartes dan Isaac Newton
menjadi awal bergeraknya kekuatan baru.

Terbitnya buku origin of spesies buah karya Darwin tahun 1859 dapat disebut
sebagai langkah simbolis yang mengisyaratkan bahwa hidup manusia sendiri
diamati dengan teliti serta dibuat hipotesis secara rasonal. Setelah 20 tahun
sesudah terbitnya buku Darwin, Prof. Wilhem Wundt (1832-1920), dari
Universitas Leipziq Jerman, mendirikan laboratorium untuk merancang dan
4

memanfaatkan metode experimental yang disesuaikan untuk studi tentang prilaku


manusia. Tahun 1879 disebut – sebut sebagai tahun kelahiran Psikologi Ilmiah
Modern.

2. Psikologi Agama abad ke-20

Sumber – sumber Barat mengungkapkan bahwa penelitian ilmiah modern di


lapangan Psikologi Agama dimulai sejak adanya kajian para antropologi dan
sosiolog seperti Stanley Hal. Disamping itu disekitar pergantian abad ke 19 dan ke
20 terbitnya dua buah buku, yaitu buku Edwin Diler Star Buck The Psycology Of
Religion diterbitkan tahun 1899, dan kedua bukunya William James The Farieties
Of Religious Experience yang terbit 1902 kedua karya itu sangat penting dalam
perintisan penyidikan fenomena keagamaan dari segi Psikologi. Kemudian, pada
awal abad ke-20 para penulis dan peneliti bertumpu pada karya Star Buck dan
James memberi identitas pada munculnya istilah “Psikologi Agama”.

Perkembangan Psikologi Agama diwilayah Timur (Islam) sebenarnya telah


lebih dulu dilakukan atau dihasilkan dibandingkan dunia Barat. Seperti dalam
kurun waktu yang lebih awal Ibnu Tufail (1110-1185 M) dan juga Al Ghazali
(1059-1111) dalam tulisan – tulisannya telah membahas apa yang menjadi
perbincangan di dunia Barat disebut sebagai Psikologi Agama kemudian pada
abad ke-20, mulai berkembag di dunia Islam tentang kajian Psikologi Agama,
antara lain Dr. Abdul Mun’in Abdul Aziz Al Malikhy misalnya pada tahun 1955
menulis buku dengan judul Tatawwur Al Su’ur Al Dimy ‘Inda Tifl Wa Al-Murahiq
yang diterbitkan Dar Al Ma’arif, Cairo membahas masalah perkembangan rasa
agama pada anak – anak dan remaja. Dan berdasarkan konteks kejiwaan, buku ini
dapat dianggap sebagai awal dari munculnya Kajian Psikologi Agama di kalangan
ilmuwan muslim modern.

Karya lain yang lebih khusus mengenai psikologi agama adalah Ruh Al Din Al
Islamy (Jiwa Agama Islami) karangan Alif Abd Al Fatah tahun 1956. Demikian
pula pada tahun 1963 terbit buku Al Shihah Al Nafsyah karangan Moustafa
Fahmy. Dan banyak lagi karya – karya ilmuwan muslim tentang Psikologi
5

Agama. Dapat dipahami bahwa tampaknya memang perkembangan Psikologi


Agama di dunia Islam baru tampak sekitar abad ke-20.

3. Perkembangan Psikologi di Indonesia

Di Indonesia, kajian tentang psikologi agama mulai muncul dan diminati


orang bahkan telah dimasukkan dalam materi pendidikan di fakultas – fakultas di
lingkungan Perguruan Tinggi Agama. Universitas Gajah Mada juga andil dalam
peran tersebut. Hal ini ditandai dengan terbitnya jurnal Pemikiran Psikologi Islami
Kalam. Selain itu, Universitas Muhammadiyah Surakarta tahun 1994 mengadakan
Symposium Nasional Psikologi Islam.

Zakiah Darajat tampaknya sangat tertarik mempelajari Psikologi Agama


dilihat dari karya – karya ilmiyah yang sudah beliau sumbangkan. Diantara
karyanya adalah :

 Ilmu jiwa agama


 Kesehatan mental
 Remaja harapan dan tantangan
 Perwatan jiwa untuk anak – anak
 Pendidikan agama dan kesehatan mental
 Shalat menjadikan hidup bermakna
 Kebahagiaan
 Haji ibadah yang unit
 Puasa meningkatkan kesehatan mental
 Do’a menunjang semangat hidup
 Zakat pembersih harta dan jiwa

Adapun ilmuwan lain yang telah andil dalam perkembangan Ilmu


Psikologi Agama di Indonesia adalah Djamaluddin Ancok dan Fuad Nashori
Suroso dengan karyanya Psikologi Islami, Solusi Islam atas Problem – Peoblem
Psikologi (1994). Disusul dengan terbitnya buku Integrasi Psikologi dengan
Islam, menuju Psikologi Islami.
6

Selain itu, Abdul Aziz Ayadi dan Ramayulius pun ikut meramaikan
perkembangan Psikologi Agama dengan menerbitkan buku Psikologi Agama
Kepribadian Muslim Pancasila dan Psikologi Agama. Sukanto Mulyomartono
deangan karyanya Nafsiologi, suatu pendekatan Alternatif atas psikologi, Zuardin
Azzaino dengan karyanya Asas asas Psikologi Habiyah, Sistem Mekanisme
Hubungan antara Ruh dan Jasad. Yahya Jaya dengan karyanya Peranan Taubat
dan Maaf dalam Kesehatan Mental dan Spiritualisasi Islam dalam Menumbuh
Kembangkan Kepribadian dan Kesehatan Mental. Ahmad Syafe’i Mufid dengan
karyanya yang berjudul Zikir sebagai Pembina Kesehatan Mental.

Berkenaan dengan hal ini, Zakiah Darajat menyatakan bahwa lapangan


penelitian psikologi agama mencakup proses beragama, perasaan dan kesadaran
beragama dengan pengaruh dan akibat – akibat yang dirasakan sebagai hasil dari
keyakinan agama yang dianut. Oleh karena itu, menurut Zakiah Darajat ruang
lingkup kajian psikologi agama meliputi :

a. Bermacam – macam emosi yang menjalar di luar kesadaran yang ikut


menyertai kehidupan beragama orang biasa secara umum, seperti rasa
lega dan tentram sehabis shalat, rasa lepas dari ketegangan bathin
sesudah berdoa atau membaca ayat – ayat suci, perasaan tenang,
pasrah dan menyerah setelah berzdikir dan ingat kepada Allah ketika
mengalami kesedihan dan kekecewaan.
b. Bagaimana pengalaman dan perasaan seseorang secara individual
terhadap Tuhannya, misalnya rasa tentam dan kelegaan bathin.
c. Mempelajari, meneliti dan menganalisis pengaruh kepercayaan akan
adanya hidup sesudah mati (akhirat) pada tiap – tiap orang.
d. Meneliti dan mempelajari kesadaran dan perasaan orang terhadap
kepercayaan yang berhubungan dengan syurga dan neraka serta dosa
dan pahala yang turut memberi pengaruh terhadap sikap dan tingkah
lakunya dalam kehidupan.
e. Meneliti dan mempelajari bagaimana pengaruh penghayatan
seseorang terhadap ayat – ayat suci untuk kelegaan bathinnya.
7

Semuanya ini menurut Zakiah Darajat tercakup dalam kesadaran agama


(religious counsciousness) dan pengalaman agama (religious experience). Yang
dimaksud dengan kesadaran agama adalah bagian atau segi agama yang hadir
(terasa) dalam pikiran yang merupakan aspek menthal dari aktivitas agama.
Sedangkan pengalaman agama adalah unsur perasaan dalam kesadaran beragama,
yaitu perasaan yang membawa kepada keyakinan yang dihasilkan oleh tindakan
(amaliah). Karenanya, psikologi agama tidak mencampuri segala bentuk
permasalahan yang menyangkut pokok keyakinan suatu agama, termasuk tentang
benar salahnya atau masuk akal dan tidaknya keyakinan agama.

B. Metode Dalam Psikologi Agama

Metode yang digunakan dalam penelitian – penelitian psikologi agama adalah


metode ilmiah, yakni mempelajari fakta-fakta yang berada dalam lingkungannya
dengan cara yang obyektif. Dalam meneliti ilmu jiwa agama sejumlah metode
dapat digunakan antara lain :

a. Dokumen Pribadi
Metode ini digunakan untuk mempelajari bagaimana pengalaman
dan kehidupan batin seseorang dalam keberagamannya. Cara yang dapat
ditempuh oleh peneliti adalah mengumpulkan dokumen pribadi orang per-
orang, baik dalam bentuk otobiografi, biografi, tulisan, ataupun catatan-
catatan yang dibuatnya. Dalam penerapannya, metode dokumen pribadi
ini dilakukan dengan berbagai cara atau teknik – tenik tertentu, di
antaranya teknik nomotatik, teknik analisis nilai, teknik idiografi, teknik
penilaian terhadap sikap.
b. Kuesioner dan Wawancara
Metode ini digunakan untuk mengumpulkan data dan informasi
yang lebih banyak dan mendalam secara langsung kepada responden.
Dalam penerapannya, metode kuesioner dan wawancara dilakukan dalam
berbagai bentuk diantaranya teknik pengumpulan data melalui
pengumpulan pendapat masyarakat (Public Opinion Polls) dan skala
penilaian (Rating Scale).
8

c. Tes
Tes digunakan untuk mempelajari tingkah laku keagamaan
seseorang dalam kondisi tertentu.
d. Eksperimen
Teknik eksperimen digunakan untuk mempelajari sikap dan
tingkah laku keagamaan seseorang melalui perlakuan khusus yang
sengaja dibuat.
e. Observasi melalui Pendekatan Sosiologi dan Antropologi
Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan data sosiologi
dengan mempelajari sifat – sifat manusiawi orang per-orang atau
kelompok.
f. Pendekatan terhadap Perkembangan
Teknik ini digunakan untuk meneliti mengenai asal usul dan
perkembangan aspek psikologi manusia dalam hubungannya dengan
agama yang dianutnya.
g. Metode Klinis dan Proyektivitas
Dalam pelaksanaannya, metode ini memanfaatkan cara kerja klinis.
Penyembuhan dilakukan dengan cara menyelaraskan hubungan antara
jiwa dan agama.
h. Metode Umum Proyektivitas
Mentode in berupa penelitian dengan cara menyadarkan sejumlah
masalah yang mengandung makna tertentu.
i. Apersepsi Nomotatik
Caranya dengan menggunakan gambar – gambar yang samar.
j. Studi Khusus
Dilakukan dengan cara mengumpulkan dokumen, catatan, hasil
wawancara atau lainnya untuk kasus – kasus tertentu.
k. Survei
Metode ini biasanya digunakan dalam penelitian sosial dan dapat
digunakan untuk tujuan penggolongan manusia dalam hubungannya
dengan pembentukan organisasi dalam masyarakat.
9

C. Psikologi Agama dalam Islam

Psikologi agama meneliti dan mempelajari kesadaran agama (Religious


Counsciosness) dan pengalaman agama (Religious Experience) manusia.
Disamping itu psikologi agama mempelajari dan meneliti pengaruh kepercayaan
terhadap sikap dan tingkah laku atau mekanisme yang bekerja dalam diri sendiri
karena cara berfikir, bersikap dan bertingkah laku seseorang tidak dapat
dipisahkan dari keyakinannya, sebab keyakinan itu termasuk ke dalam kontruksi
kepribadian.

Maka keberadaan Psikologi Agama Islam diharapkan untuk dapat mewarnai


segala kegiatan manusia berdasarkan nilai – nilai agama. sumber aktivitas
keagaaan dalam psikologi berasal dari emosi, dalam konteks psikologi agama
emosi adalah energi psikis sebagai pendorong atau penggerak manusia
berkelakuan agama, sekaligus sumber aktivitas keagamaan manusia.

Menurut Zakiah konsep pendidikan Islam adalah : Pertama, pendidikan islam


mencakup semua dimensi manusia sebagaimana ditentukan islam. Kedua,
pendidikan islam menjangkau kehidupan di dunia dan kehidupan di akhirat secara
seimbang. Ketiga, pendidikana islam memperhatikan manusia dalam semua gerak
kegiatannya serta mengembangkan padanya daya hubungan dengan orang lain.
Keempat, pendidikan islam berlanjut sepanjang hayat mulai manusia sebagai janin
dalam kandungan ibunya sampai kepada berakhirnya hidup di dunia.

Konsep pendidikan Islam bagi Zakiah Darajat adalah perubahan sikap dan
tingkah laku sesuai dengan ajaran Islam ditujukan kepada kebaikan sikap mental
yang terwujud dalam perbuatan, baik bagi keutuhan diri sendiri (individu)
maupun orang lain (masyarakat), bersifat teoritis dan praktis juga berupa ajaran
Islam yakni iman dan amal dalam pembentukan kepribadian yang Islami.
10

BAB III

PENUTUP

A. Simpulan

Pada pertengahan abad ke-19, mentalitas modern yang tumbuh sejak abad ke-
16 siap untuk berkembang secara penuh. Dimana pada abad pertengahan tersebut,
manusia dipandang menduduki tempat utama dalam kosmos. Sumber – sumber
Barat mengungkapkan bahwa penelitian ilmiah modern dalam Psikologi Agama
dimulai sejak adanya kajian para antropolog dan sosiolog seperti Stanley Hall.

Disamping itu sekitar pergantian abad ke-19 dan ke-20 terbitnya dua buah
buku yaitu buku Edwin Diller Starbuck The Psychology of Religion dan yang
kedua bukunya William James The Varieties of Religious Experience. Beberapa
metode dalam psikologi adalah dokumen pribadi, kuesioner dan wawancara, tes,
eksprimen, observasi melalui pendekatan sosiologi dan antropologi, metode klinis
dan sebagainya.

B. Saran

Sebelum baca makalah ini penulis menyarankan supaya pembaca memahami


lebih dahulu bagaimana sejarah perkembangan psikologi agama islam beserta
metode dalam psikologi agama. penulis berharap setelah membaca makalah ini
dapat memahami dan mengerti dari materi yang telah dibahas dalam makalah ini.
DAFTAR PUSTAKA

http://www.tokomakalah.com/2017/01/sejarah-perkembangan-psikologi-agama-
makalah.html?m=1

http://anafuadah.blogspot.com/2015/06/v-behaviorurldefaultvmlo.html?m-1

https://id.m.wikipedia.org/wiki/Psikologi_agama#:~:text=Psikologi%20Agama
%20merupakan%cabang%20ilmu,dengan%20pengaruh%usia%masing
%2Dmasing.&text=Sebagian%20harus%tunduk%20kepada%20agama,kepada
%20ilmu%20jiwa%20(psikologi).

JurnalTAPIsVol.8No1Januari2012

98742-ID-zakiah-daradjat-dan-pemikirannya-tentang.pdf.media.neliti.com

Anda mungkin juga menyukai