Anda di halaman 1dari 15

Rancang Bangun Sistem Manajemen Transaksi Jual Beli

Menggunakan Konsep MVC


(Studi Kasus : Toko Roti Hollywood)

1)
Yustina Kartika Sari, 2) Yani Rahardja S.E., M.M,
3)
Jasson Prestiliano, S.T., M.Cs.

Fakultas Teknologi Informasi


Universitas Kristen Satya Wacana
Jl. Diponegoro 52-60, Salatiga 50711, Indonesia
Email: 1) yustina.kartika.s@gmail.com, 2) jasprelao@yahoo.com,
3) cahbaong@yahoo.com

Abstract
Availability of raw material is the important matter for fluency of production
proses,included bakery. Manual system of purchase and sale transaction and dereliction
on managing stock of raw material, and lack of carefulnessin bill checking proses,
become important problem in the production prosess. Bakery needs to
minimization mistakes on the production process by implementing management
purchase and sale transaction application using Model View Controller (MVC). This
architecture models splits the application become three parts that is model, view and
controller, each part could be developed separated one of the other part.
Keyword : Information System, Raw Materials, Model View Controller

Abstrak

Ketersediaan bahan baku adalah hal yang penting dalam kelancaran proses produksi, tak
terkecuali pada toko roti. Sistem manual dari transaksi jual beli dan kelalaian dalam
pengelolaan persediaan bahan baku, serta kurang nya ketelitian dalam pengecekan
nota-nota saat terjadi nya transaksi jual beli menjadi permasalahan penting dalam
proses produksi pada toko roti. Maka dibuatlah aplikasi untuk meminimalisasi terjadi
nya kelalaian dalam proses produksi dengan menerapkan aplikasi managemen transaksi
jual beli menggunakan Model View Controller (MVC) . Arsitektur ini membagi aplikasi
menjadi tiga bagian yaitu model, view, dan controller, masing-masing dapat
dikembangkan secara terpisah antara satu dengan yang lainnya.
Kata Kunci : Sistem Informasi, Bahan Baku, Model View Controller

1. Pendahuluan
Bahan baku merupakan kebutuhan dasar dalam setiap perusahaan produksi.
Ketersediaan bahan baku merupakan faktor penting dalam memperlancar proses
produksinya.
Penumpukan persediaan bahan baku dikhawatirkan akan terjadi penyusutan
apabila terlalu lama penyimpanannya, sehingga mengurangi nilai dari suatu bahan
baku. Sedangkan apabila terjadi kekurangan bahan baku mengakibatkan

7
terhambatnya proses produksi. Ketidaktepatan informasi mengenai banyak nya
persediaan bahan baku, terselip nya nota transaksi penjualan maupun pembelian
bahan baku mempengaruhi jalan nya proses jual beli dari perusahaan toko roti
tersebut. Maka dari fakta – fakta lapangan tersebut, terdapat informasi bahwa
sistem manual dari transaksi jual beli dan kelalaian dalam pengelolaan persediaan
bahan baku, serta kurang nya ketelitian dalam pengecekan nota-nota saat terjadi
nya transaksi jual beli, menghambat proses produksi dari perusahaan tersebut
Salah satu pemecahan dari masalah tersebut dengan menggunakan aplikasi
sistem manajemen transaksi jual beli yang memungkinkan untuk memberikan
informasi mengenai banyaknya bahan baku yang harus dibeli sesuai dengan
meningkatnya penjualan produk – produk tersebut. Dan memberikan jaminan
keakuratan dalam proses transaksi jual beli. Serta mengurangi kelalaian dalam
transaksi jual beli.
Aplikasi yang dibuat menerapkan konsep Model View Controller (MVC) yang
merupakan design pattern populer pada pengembangan aplikasi. MVC ditujukan
untuk memisahkan business logic dari user interface, sehingga pengembang
aplikasi bisa mengubah suatu bagian dari aplikasi tanpa mempengaruhi bagian
aplikasi yang lain nya. Model konvensional, masih mencampur kode program
antara logika proses dan interface hal ini akan membuat pemeliharaan sistem
lebih sulit, dan juga rumit untuk dimodifikasi ketika akan digunakan untuk
aplikasi lain. Permasalahan tersebut telah menimbulkan gagasan untuk
memisahkan logika aplikasi dengan antarmuka, sehingga aplikasi yang dibangun
dengan mudah dapat diganti user interface setiap saat.

2. Tinjauan Pustaka
Persediaan merupakan suatu aktiva yang meliputi barang-barang milik
perusahaan dengan maksud untuk dijual dalam suatu periode usaha tertentu, atau
persediaan barang-barang yang masih dalam proses produksi, ataupun persediaan
bahan baku yang masih menunggu penggunaannya dalam suatu proses produksi.
Tujuan perusahaan adalah memperoleh laba. Tujuan tersebut dipengaruhi oleh
beberapa faktor, salah satu faktor yang mempengaruhi yaitu kelancaran produksi.
Sedangkan salah satu kendala yang dihadapi UMKM adalah dalam bidang
produksi. Kelancaran produksi itu sendiri dipengaruhi oleh ada atau tidaknya
bahan baku yang akan diolah dalam produksi. Bahan baku yang dibutuhkan
hendaknya cukup tersedia sehingga dapat menjamin kelancaran produksi. Akan
tetapi hendaknya kuantitas persediaan itu jangan terlalu besar agar modal yang
tertanam dalam persediaan dan biaya-biaya yang ditimbulkannya dengan adanya
persediaan juga tidak terlalu besar dan jangan pula terlalu kecil karena dapat
memperlambat proses produksi [1].
Model View Controller pertama kali dipublikasikan oleh peneliti XEROX
PARAC yang bekerja dalam pembuatan bahasa pemrograman Smalltalk sekitar
tahun 1970-1980. MVC adalah sebuah metode untuk membuat sebuah aplikasi
dengan memisahkan data (model) dari tampilan (view) dan cara bagaimana
memprosesnya (controller). Dalam implementasinya kebanyakan framework
dalam aplikasi adalah berbasis arsitektur MVC. MVC memisahkan

8
pengembangan aplikasi berdasarkan komponen utama yang membangun sebuah
aplikasi seperti manipulasi data, antarmuka pengguna, dan bagian yang menjadi
kontrol dalam sebuah aplikasi [2].
a. Model, digunakan untuk mengelola informasi dan memberitahu pengamat
ketika ada perubahan informasi. Hanya model yang mengandung data dan fungsi
yang berhubungan dengan pemrosesan data. Sebuah model meringkas lebih dari
sekedar data dan fungsi yang beroperasi di dalamnya. Pendekatan model yang
digunakan untuk komputer model atau abstraksi dari beberapa proses dunia nyata.
Hal ini tidak hanya menangkap keadaan proses atau sistem,
sistem, tetapi bagaimana
sistem bekerja.
b. View, bertanggung jawab untuk pemetaan sebuah perangkat. View biasanya
memiliki hubungan 1-1 dengan sebuah permukaan layar dan tahu bagaimana
untuk membuatnya. View melekat pada model dan me-render isinya kepermukaan
layar. Selain itu, ketika model berubah, view secara otomatis menggambar ulang
bagian layar yang terkena perubahan untuk menunjukkan perubahan tersebut.
Terdapat kemungkinan beberapa view pada model yang sama dan masing-masing
view tersebut dapat merenderisi model untuk permukaan tampilan yang berbeda.
c. Controller, menerima input dari pengguna dan menginstruksikan model dan
view untuk melakukan aksi berdasarkan masukan tersebut. Sehingga, controller
bertanggung jawab untuk pemetaan aksi pengguna akhir terhadap
terhadap respon aplikasi.
Sebagai contoh, ketika pengguna mengklik tombol atau memilih item menu,
controller bertanggung jawab untuk menentukan bagaimana aplikasi seharusnya
merespon. Model, view dan controller sangat erat terkait,oleh karena itu, mereka
harus merujuk satu sama lain. Gambar 1 mengilustrasikan hubungan dasar Model-
View-Controller.

Gambar 1 Relasi antara model, view, dan controller

Gambar 1. Hubungan antara model, view, dan controller (Gulzar, 2002)


Arsitektur MVC memiliki manfaat yaitu pemisahan antara model dan view
memungkinkan beberapa view menggunakan model yang sama. Akibatnya,
komponen model sebuah aplikasi lebih mudah untuk diterapkan, diuji, dan
berjalann melalui komponen ini [3]
dipelihara, karena semua akses ke model berjala

9
3. Metode Penelitian
Metode perancangan sistem menggunakan Metode Waterfall. Metode
waterfall adalah metode yang sifatnya sistematik dan sekuensial, dimana tiap
tahap yang dilalui harus menanti tahap yang sebelumnya selesai dikerjakan.
Metode waterfall merupakan metode yang sesuai dengan kasus yang dibahas,
yakni dalam mengembangkan aplikasi tentan
tentangg sistem manajemen transaksi jual
beli menggunakan konsep Model View Controller. Metode ini dipilih dengan
beberapa alasan karena sifatnya sistematik dan sekuensial. Pada tahun 1970-an
metode ini disebut dengan siklus klasik (classic life cycle). Namun sekarang ini
lebih dikenal dengan model sekuensial linier, yakni model yang membutuhkan
pendekatan sistematis dan sekuensial dalam penegembangan aplikasi atau
software (Pressman, 2001). Struktur metode waterfall terdiri dari tahapan-tahapan
yang digambarkan pada Gambar 2

Gambar 2 Struktur metode waterfall (Pressman,2001)

Keuntungan dari model waterfall ini, yaitu setiap tahapan akan dievaluasi
secara teliti untuk mendapatkan hasil yang maksimal. Aktivitas-aktivitas pada
model ini adalah :
1. Tahap pertama adalah Rekayasa dan Pemodelan Sistem, kerena perangkat
lunak adalah bagian sistem yang lebih besar, pekerjaan dimulai dari
pembentukan kebutuhan-kebutuhan dari semua elemen. Pengembangan
dimulai dari pengumpulan semua elemen-elemen sistem seperti perangkat
keras dan data. Pada tahap ini penulis melakukan pengumpulan informasi
untuk perancangan aplikasi.
2. (Software Requirements Analysis).
Analisis Kebutuhan Perangkat Lunak (Software
Pada tahap ini dilakukan pengumpulan kebutuhan elemen perangkat lunak,
proses pengumpulan
pengumpulan kebutuhan diintensifkan ke perangkat lunak. Hasil
dari analisa ini didapatkan beberapa informasi yang digunakan sebagai
kriteria dan alternatif yang nantinya akan diproses dengan menggunakan
metode untuk mendapatkan informasi dalam pengambilan keputusan.
3. Desain (Design). Proses desain mengubah kebutuhan-kebutuhan menjadi
bentuk karakteristik yang dimengerti oleh perangkat lunak sebelum
dimulai penulisan program. Desain ini harus didokumentasikan dengan

10
baik dan menjadi bagian konfigurasi perangkat lunak. Tahapan ini dimulai
dengan perancangan UML, perancangan basis data, dan perancangan antar
muka.
4. Penulisan Program (Coding). Desain tadi harus diubah menjadi bentuk
yang dimengerti mesin (komputer). Maka dilakukan penulisan program.
Jika desain detail maka coding dapat dicapai secara mekanis.
5. Pengujian (Testing).
Testing). Setelah kode program selesai dibuat, dan program
dapat berjalan, testing dapat dimulai. Testing difokuskan pada logika
internal dari perangkat lunak. Sesuatu yang dibuat harus diujicobakan agar
program yang kita buat tidak terjadi error dan hasilnya harus sesuai
dengan kebutuhan yang telah didefinisikan.
6. Pemeliharaan (Mantainance).
Mantainance). Pada biasa menambahkan fitur-fitur baru
dalam perangkat lunak. Tahap ini pemeliharaan perangkat lunak,
termaksud di dalamnya
dalamnya adalah pengembangan, karena perangkat lunak
yang dibuat tidak selamanya seperti itu.

Use-case diagram menjelaskan manfaat suatu sistem jika dilihat menurut


pandangan orang yang berada di luar sistem. Diagram ini menunjukkan
fungsionalitas suatu sistem
sistem atau kelas dan bagaimana sistem tersebut berinteraksi
dengan dunia luar.

memasukkan input data

admin kasir

mengakses/melakukan input
form transaksi penjualan

mengakses/melakukan input
pada form produksi

melakukan maintenance bagian


aplikasi produksi

mengakses/melakukan input
form transaksi pembelian

Gambar 3 Use Case Diagram

Pada gambar 3 dapat dilihat peran masing-masing aktor pada aplikasi sistem
informasi transaksi jual beli. Dimana peran admin adalah mengelola seluruh data
pada menu aplikasi. Tanggungjawab kasir adalah untuk melakukan input pada
form transaksi penjualan. Sedangkan karyawan pada bagian produksi
bertanggungjawab untuk melakukan input pada form produksi dan melakukan
input pada form transaksi pembelian.

11
admin view controller
model

1: mengcreate tampilan user interface

2: mengcreate data tabel pada model

3: mengcreate perintah-perintah sql

.
Gambar 4 Sequence Diagram Admin

Sequence diagram merupakan diagram urutan yang menekankan pada


pengiriman pesan dalam suatu waktu tertentu. Pada gambar 4 didapatkan
informasi tentang alur admin dalam menjalankan aplikasi. Admin membuat user
interface pada view, kemudian membuat data tabel pada model berupa tabel yang
merupakan representasi dari database. Dan memberikan perintah – perintah sql
seperti select, update, insert, dan delete.

kasir view transaksi


penjualan

1: melakukan tambah transaksi penjualan

2: menghapus data transaksi

3: mengubah data transaksi

Gambar 5 Sequence Diagram Kasir

Gambar 5 merupakan alur tugas kasir yaitu melakukan tambah transaksi, ubah
data transaksi, dan dapat menghapus transaksi yang dibatalkan. Kasir hanya
melakukan tambah,ubah dan hapus data transaksi melalui view dari transaksi
penjualan yang merupakan user interface.

12
karyawan bag. view transaksi view
produksi pembelian produksi

1: melakukan transaksi pembelian

2: melakukan pendataan pada form produksi

Gambar 6 Sequence Diagram Karyawan Bagian Produksi

Tugas seorang karyawan bagian produksi dapat dilihat dari gambar 6.


Karyawan bagian produksi melakukan input data pembelian dan input data
produk, mengubah inputan data barang, serta menghapus transaksi pembelian
yang dibatalkan pada form transaksi pembelian dan form produksi. tambah,ubah
dan hapus data transaksi melalui view dari transaksi penjualan yang merupakan
user interface

admin menu maintainance data

masukkan id dan password


login
mulai

invalid

valid
input data menambah,menghapu
s,mengubah data s...

menambah,menghapus,
mengubah data ha...

menambah,menghapus,men
gubah data produksi

selesai

Gambar 7 Activity Diagram Admin

Gambar 7 menggambarkan aktifitas-aktifitas yang dapat terjadi saat admin


melakukan login. Setelah pengguna melakukan login dengan memasukkan
username dan password yang benar, terdapat beberapa tindakan yang dapat
dilakukan, yaitu tambah, hapus, mencari dan perbaharui data pada semua menu
aplikasi.

13
kasir form penj ualan

login

invalid

valid
input data

hapus data
penjualan

tambah data
penjualan

ubah data
penjualan

memberikan
diskon

selesai

Gambar 8 Activity Diagram Kasir

Gambar 8 menggambarkan ketika kasir mengakses form penjualan pada


aplikasi. Beberapa tindakan yang dapat dilakukan pengguna antara lain input data,
hapus data penjualan, tambah data penjualan, ubah data penjualan,
penjualan, mencari data
penjualan serta memberikan diskon untuk pembelian jumlah tertentu.

produksi form produksi form pembelian

mulai login

invalid

valid
input data

hapus, menambah, menghapus,


mengubah d... menambah,mengubah d...

selesai

Gambar 9 Activity Diagram Karyawan Bagian Produksi

Gambar 9 menggambarkan aktivitas karyawan bagian produksi saat melakukan


login dan beberapa tindakan yang dapat dilakukan, yaitu dapat menghapus,
menambahkan, dan mengubah data pada form produksi dan form pembelian.

14
view form produksi
no : varchar
kode toti : varchar
controller form
nama roti : varchar
jumlah : varchar produksi
model form produksi update()
displayProduct()
no : varchar select()
update()
kode roti : varchar insert()
insert()
nama roti : varchar delete()
delete()
jumlah : varchar

tambah()
hapus()
ubah()
cari()

Gambar 10 Class Diagram Sistem

Gambar 10 menjelaskan tentang Class Diagram sistem. Tabel Produksi, MVC


memisahkan pengembangan aplikasi berdasarkan komponen utama yang
membangun sebuah aplikasi seperti manipulasi data, antarmuka pengguna, dan
bagian yang menjadi kontrol dalam sebuah aplikasi. Dimana controller bertugas
untuk memeberikan segala perintah sql berdasarkan dari user interface atau view
dari form produksi. Sedankan model form produksi bertugas memrepresentasikan
tabel dan atribut-atribut ya berdasarkan database.

4. Implementasi dan Pengujian Sistem


Implementasi sistem merupakan hasil dari perancangan sistem yang telah
dibahas pada metode dan perancangan sistem. Implementasi yang dibahas dalam
bab ini meliputi implementasi sistem informasi transaksi penjualan dan pembelian
dengan konsep MVC serta menggunakan bahasa pemrograman Visual Studio
2010
Dalam pembahasan mengenai konsep MVC diambil contoh 3 menu, untuk
menggambarkan implementasi konsep MVC pada aplikasi sistem informasi
transaksi jual beli yaitu menu Manage Data, menu Produksi dan menu Transaksi.
Menu Manage Data berisi informasi mengenai bahan baku,stok bahan
baku,produk dan harga produk. Sedangkan form produksi berisiberisi banyaknya roti
yang akan diproduksi dalam sehari. Menu Transaksi berisi informasi mengenai
Penjualan berisi informasi mengenai jumlah roti yang laku dijual setiap hari, tabel
Transaksi Pembelian berisi data mengenai banyaknya bahan baku yang di beli
oleh toko roti apabila stok bahan baku pembuatan roti mulai berkurang.

15
Gambar 8 Form Tambah Bahan Baku

Pada gambar 8 menggambarkan form bahan baku, nama bahan baku, jenis,
merk, satuan dan keterangan pada form bahan baku. Sebelum menyimpan data
pada form tambah bahan baku,admin harus mengisi semua kolom. Gambar di atas
merupakan contoh penambahan bahan baku kismis. Kode bahan baku dibuat
random untuk mempermudah dalam penginputan data.

Kode Program 1 Kode Program Form Bahan Baku

!
" # $ % &# ' % &# ( % &# ( ))
* # (
+ # ( )) , ( )) , , -
. # ( )) , - /01&23, 01,! 4 4 56782& 9/ :
: /9;9/ : ) : /9;9/ : < : /9;9/ : ) : /9;9/ :
: /9;.;9/ : = : /9;9/ : ' , ) 1 $ > : /?/ :
' , ) 1 $ % : /?/ : ' , ) 1 $ ' : /9 /
# 2- 1 @

(
" A
* 2-
+
. $
A

Kode program 1 merupakan potongan dari script kode controller. Pada kode
program di atas menggambarkan perintah insert untuk menambahkan bahan baku
pada form bahan baku. Dimana controller berfungsi untuk mengendalikan

16
perintah-perintah atau sql comment dalam aplikasi seperti select, delete, insert,
update. Controller juga berfungsi untuk menghubungkan model yang
merepresentasikan tabel yang digunakan digunakan dalam aplikasi ke database
dan view yang merepresentasikan user interface. Bagian ini menentukan
penambahan bahan baku pada database sehingga intergritas dan konsistensi data
bias dijaga dan dipertahankan.

Gambar 9 Form Tambah Produksi

Gambar 9 merupakan form Tambah Produksi yang menggambarkan kode roti,


nama roti dan jumlah roti yang akan diproduksi setiap hari. Karyawan bagian
produksi bertugas untuk mengisi form tambah produksi saat akan memproduksi
roti.

Gambar 10 Package Class Model

Gambar 10 menunjukkan package dari class model dimana terdapat model dari
transaksi produksi,bahan baku,transaksi penjualan dll. Yang merepresetasikan
tabel-tabel yang dipakai dalam aplikasi ke database. Model mewakili struktur
data. Biasanya model berisi fungsi-fungsi atau perintah-perintah yang membantu
seseorang dalam pengelolaan database seperti memasukkan data ke database,
pembaruan data dan lain-lain.

17
Gambar 11 Form Tambah Transaksi Penjualan

Gambar 11 menggambarkan dari form tambah transaksi penjualan. Dimana kasir


bertugas untuk melakukan input data, dari mengisi kode karyawan kemudian
menambahkan jenis roti dan menambahkan jumlah roti per item nya. Total bayar
dari transaksi penjualan roti langsung terakumulasi di field total bayar.

Gambar 12 Form Tambah Transaksi Pembelian

18
Gambar 12 merupakan penggambaran implementasi view dari form Tambah
Transaksi Pembelian. View merupakan representasi dari tampilan atau user
interface pada aplikasi sistem informasi managemen transaksi jual beli. View
merupakan bentuk grafis yang secara langsung berinteraksi dengan pengguna dan
diimplementasikan sesuai dengan kebutuhan tampilan yang akan dibuat.

Gambar 13 Pemisahan Class MVC

Gambar 15 menunjukkan pemisahan antara model view dan controller. Pada


class model dapat dilihat pada package model, yang terdiri dari bahan baku.cs,
produksi.cs, transaksipembelian.cs, dan semua yang tertera di gambar.
Sedang package view dapat dilihat pada gambar yang menunjukkan view dari
FormBahanBaku.cs, FormDetailTransaksiPembelian.cs dan semua form yang
terdapat di aplikasi tersebut.
Package class controller dapat dilihat pada gambar yang menunjukkan
controller dari BahanBakuController.cs, Koneksi.cs,
Koneksi.cs, StokCotroller.cs dan semua
yang terdapat pada aplikasi.

Pengujian aplikasi dilakukan untuk menguji fungsi-fungsi aplikasi dari hasil


implementasi. Pengujian aplikasi menggunakan teknik black box, yaitu pengujian
fungsional tanpa melihat alur eksekusi program, namun cukup dengan
memperhatikan apakah setiap fungsi sudah berjalan dengan baik sesuai dengan
yang diharapkan. Hal yang diuji dan hasil pengujian dapat dilihat pada Tabel 1.

19
Tabel 1 Hasil Pengujian Aplikasi Sistem
No. Poin Data Input / Kondisi Hasil Uji Status
Pengujian
1 Proses Login Username: benar Berhasil login valid
Password: benar
Username: benar Login gagal valid
Password: salah
Username: salah Login gagal valid
Password: salah
2 Proses Semua field diisi dengan Berhasil disimpan valid
Tambah lengkap dalam basis data
Bahan Baku Ada beberapa field yang Gagal Disimpan valid
tidak diisi dengan dalam basis data
lengkap
3 Proses Semua field diisi dengan Berhasil disimpan valid
Tambah lengkap dalam basis data
Produksi Ada beberapa field yang Gagal Disimpan valid
tidak diisi dengan dalam tabel dalam
lengkap basis data
4 Proses Semua field diisi dengan Berhasil disimpan valid
Tambah lengkap dalam basis data
Transaksi Ada beberapa field yang Gagal Disimpan valid
Pembelian tidak diisi dengan dalam tabel dalam
lengkap basis data
5 Proses Semua field diisi dengan Berhasil disimpan valid
Tambah lengkap dalam basis data
Transaksi Ada beberapa field yang Gagal Disimpan valid
Penjualan tidak diisi dengan dalam tabel dalam
lengkap basis data

Dari hasil pengujian aplikasi sistem transaksi jual beli yang ditunjukkan
Tabel 1, semua inputan untuk menampilkan output yang berupa form penilaian
berhasil melewati uji validitas. Hal tersebut mengandung arti bahwa sistem telah
sesuai dengan yang diharapkan.

5. Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan tentang
penerapan sistem informasi managemen transaksi jual beli menggunakan konsep
MVC, proses produksi pada toko roti tersebut menjadi lebih terkendali. Lebih
akurat dalam pendataan dan pengecekan report pada transaksi jual beli, sehingga
tidak menimbulkan kelalaian dan lebih teliti. Memberikan informasi mengenai
persediaan bahan baku yang harus segera ditambahkan. Maka pengelolaan
persediaan bahan baku menjadi lebih tertata.
Sistem yang dibuat dalam penggunaan aplikasi tersebut. Hal ini mempermudah
pemilik toko roti dalam memperhitungkan waktu dan kuantitas bahan baku yang
akan dipesan.

20
6. Pustaka
[1] Eyverson Ruauw, 2011, “Pengendalian Persediaan Bahan Baku (Contoh
Pengendalian pada usaha Grenda Bakery Lianli, Manado)”, ASE , Volume
7(1): 1 - 11.
[2] Shofwatul 'Uyun1, Muhammad Rifqi Ma'arif2, 2010, “Implementation Of
Model View Controller (Mvc) Architecture On Building Web-Based
Information System” Seminar Nasional Aplikasi Teknologi Informasi
(SNATI 2010), ISSN: 1907-5022.
[3] Hidayat Arief1, Bayu Surarso2, 2012, “Penerapan Arsitektur Model View
Controller (Mvc) Dalam Rancang Bangun Sistem Kuis Online Adaptif” ,
Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Komunikasi 2012 (SENTIKA
2012), ISSN: 2089-9815.
[4] Dini Hari Pertiwi, 2011, “Desain dan Implementasi Sistem Informasi
Perpustakaan Berbasis Web dengan MVC (Model View Controller)
“,Jurnal Teknologi Dan Informatika (Teknomatika) , Volume1(2)

21

Anda mungkin juga menyukai