Anda di halaman 1dari 12

METODOLOGI PENELITIAN

TUGAS TAKE HOME

DISUSUN OLEH

Muhammad Rhofli Nur Irsyah

H041171313

UNIVERSITAS HASANUDDIN

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

PROGRAM STUDI BIOLOGI

2019/2020
1. Beberapa Postulat utama sebagai landasan pokok ilmu pengetahuan dan penelitian
ilmiah.
Apa yang dimaksud dan berikan contoh tentang:
a. (Kelas A) Postulat yang berkaitan dengan kemantapan alam semesta
b. (Kelas A) Postulat yang berkaitan dengan kergaman isi alam.
c. (Kelas A dan B) Postulat yang berkaitan dengan gejala alam yang bervariasi.

Jawaban:
a. Postulat yang berkaitan dengan kemantapan alam semesta
1. Postulat Keajengan
Postulat ini menentukan bahwa gejala yang ada di alam ini mempunyai kecenderungan
untuk mempertahankan sifat hakikatnya dalam keadaan tertentu dan dalam suatu waktu
tertentu, relatif suatu sifat kemantapan dan keteraturan. Adanya perbedaan-perbedaan akan
menentukan aneka ragam jenis dan kesamaan-kesamaan gejala akan mewujudkan rumpun
sejenis, air dan minyak berbeda tetapi sejenis, begitu pula batu dan besi berbeda tetapi sejenis
(Putra, 2010).

b. Postulat yang berkaitan dengan kergaman isi alam.


1. Postulat Jenis
Postulat ini menentukan bahwa gejala yang ada di alam ini mempunyai kesamaan-
kesamaan dan perbedaan-perbedaan. Adanya perbedaan-perbedaan akan menentukan aneka
ragam jenis dan kesamaan-kesamaan gejala akan mewujudkan rumpun sejenis, air dan
minyak berbeda tetapi sejenis, begitu pula batu dan besi berbeda tetapi sejenis (Putra, 2010).

c. Postulat yang berkaitan dengan gejala alam yang bervariasi


1. Postulat Variabilitas
Postulat variabilitas mengisyaratkan bahwa gejala-gejala dalam alam semesta tidaklah

sama sekali uniform. Tingkah laku benda-benda akan berbeda sungguh pun dalam kondisi

yang sama. Makin besar variasi gejalanya akan makin besar juga kesalahan yang mungkin

dialami dalam memprediksi timbulnya gejala. Karena itu kecuali jika peneliti dapat menjamin

bahwa ia telah mengontrol semua faktor-faktor yang menimbulkan suatu gejala, ia perlu

memperhitungkan kemungkinan membuat kesalahan (probable errors) dari kesimpulan yang

dibuatnya (Putra, 2010). Contohnya, belum tentu semua orang yang mengantuk disebabkan

oleh kurang istirahat. Dan sebaliknya belum tentu semua orang yang kurang istirahat lalu

menjadi ngantuk. Sebab membatasi akibat dan bisa juga akibat membatasi sebab.
2. Rancangan Penelitian
Coba saudara terangkan dan berikan contoh apa yang dimaksud dengan:
a. (Kelas A) Expost Facto

Jawaban
Definisi ex post facto adalah sesudah fakta, yaitu penelitian yang dilakukan setelah

suatu kejadian itu terjadi. Penelitian ex post facto bertujuan menemukan penyebab yang

memungkinkan perubahan perilaku, gejala atau fenomena yang disebabkan oleh suatu

peristiwa, perilaku, gejala atau fenomena yang disebabkan oleh suatu peristiwa, perilaku atau

hal-hal yang menyebabkan perubahan pada variabel bebas secara keseluruhan sudah terjadi.

Sebagai contoh, pengaruh peredaran minuman keras terhadap tingkat kenakalan remaja.

Dalam hal ini peneliti tidak mungkin melakukan eksperimen karena ia tidak mungkin

memanipulasi kondisi subjek (membuat agar para pedagang warung kelontong menjual

minuman keras) kemudian mengukur tingkat kenakalan remaja. Meskipun demikian,

pengaruh tersebut dapat diuji dengan cara membandingkan tingkat kenakalan remaja di

daerah yang peredaran minuman keras dibatasi dengan daerah yang

peredaran minuman keras dibebaskan (Widarto, 2013).

3. Metode Pengumpulan Data


Coba saudara jelaskan dan berikan contoh tentang:
a. (Kelas A) Metode Survai
b. (Kelas A dan B) Metode Studi Kasus

Jawaban

a. Metode Survei

Menurut Mohammad Musa dalam bukunya yang berjudul Metodologi Penelitian,

metode survei memiliki arti pengamatan/penyelidikan yang kritis untuk mendapatkan

keterangan yang jelas dan baik terhadap suatu persoalan di dalam suatu daerah tertentu.

Tujuan dari survei adalah untuk mendapatkan gambaran yang mewakili suatu daerah dengan

benar. Suatu survei tidak akan meneliti semua individu dalam sebuah populasi, namun hasil
yang diharapkan harus dapat menggambakan sifat dari populasi yang bersangkutan. Karena

itu, metode pengambilan contoh (sampling method) di dalam suatu survei memegang peranan

yang sangat penting. Survei merupakan suatu metode untuk menentukan hubungan-hubungan

antarvariabel serta membuat generalisasi untuk suatu populasi yang dipelajari. Survei mampu

mengerjakan hal tersebut karena prosedur pengumpulan data yang dipergunakan telah dibuat

seragam dan telah distandardisasikan. Individu-individu yang dipilih dalam contoh (sample)

dihadapkan pada sejumlah pertanyaan yang telah ditetapkan. Jawaban dari pertanyaan

diklasifikasikan secara sistematis, sehingga dapat dibuat perbandingan-perbandingan

kuantitatif (Cohen, 2011). Contoh metode survey yaitu dengan membagikan angket atau

kuisioner kepada sampel yang ditujukan.

b. Metode Studi Kasus

Studi kasus digunakan untuk memberikan pemahaman akan sesuatu yang menarik

perhatian, proses sosial yang terjadi, peristiwa konkret, atau pengalaman orang yang menjadi

latar dari sebuah kasus. Sebuah studi kasus diharap-kan dapat menangkap kompleksitas satu

kasus dan metodologi ini semakin berkem-bang dalam ilmu-ilmu sosial, termasuk dalam

bidang yang berorientasi pada praktik seperti studi lingkungan, pendidikan, maupun bisnis.

Studi kasus (case study) berciri kualitatif namun sebagian lagi tidak. Misalnya studi kasus

penyakit pada kedokteran, rekam medis lebih bercorak kuantitatif daripada kualitatif. Sebagai

pendekatan, kunci penelitian studi kasus memungkinkan untuk menyelidiki suatu peristiwa,

situasi, atau kondisi sosial tertentu dan untuk memberikan wawasan dalam proses yang

menjelaskan bagaimana peristiwa atau situasi tertentu terjadi (Prihatsanti, 2018). Contoh

studi kasus seperti peneliti ingin mempertimbangkan topik tentang resiliensi karyawan yang

terkena PHK, maka peneliti dapat menentukan hal ini menjadi satu kasus dengan satu karya-

wan atau satu kelompok karyawan yang di-PHK. Namun demikian peneliti perlu
mempertimbangkan juga konteksnya apakah para karyawan ini berada dalam satu lingkungan

yang khusus/ekstrim.

4. Beberapa Teknik Observasi


Apa yang saudara ketahui dan berikan contoh tentang:
a. (Kelas A) Observasi partisipasi
b. (Kelas A dan B) Observasi experimental

Jawaban
a. Observasi Partisipan yaitu orang yang mengadakan observasi turut ambil bagian

dalam kehidupan orang-orang yang diobservasi. Umumnya observasi partisipan

dilakukan untuk penelitian yang bersifat eksploratif. Menyelidiki perilaku individu

dalam situasi sosial seperti cara hidup, hubungan sosial dalam masyarakat, dan lain-

lain. Hal yang perlu diperhatikan dalam observasi ini adalah materi observasi

disesuaikan dengan tujuan observasi; waktu dan bentuk pencatatan dilakukan segera

setelah kejadian dengan kata kunci; urutan secara kronologis secara sistematis;

membina hubungan untuk mencegah kecurigaan, menggunakan pendekatan yang

baik, dan menjaga situasi tetap wajar; kedalaman partisipasi tergantung pada tujuan

dan situasi. Berdasarkan tingkat partisipasinya, kegiatan observasi dilakukan melalui

partisipasi lengkap (penuh), anggota penuh, partisipasi fungsional, aktivitas tertentu

bergabung, dan partisipasi sebagai pengamat. Sedangkan observasi non partisipan

adalah metode observasi dimana observer tidak ambil bagian dalam peri kehidupan

observee (Hasanah, 2016).

b. Observasi eksperimental adalah observasi yang dilakukan dengan cara mengendalikan

unsur-unsur penting ke dalam situasi sedemikian rupa, untuk mengetahui apakah

perilaku yang muncul benar-benar disebabkan oleh faktor yang telah dikendalikan

sebelumnya. Karakter dari observasi eksperimental adalah subjek (observee)

dihadapkan pada situasi perangsang yang dibuat seragam atau berbeda. Situasi dibuat
sedemikian rupa untuk memunculkan variasi perilaku; Situasi dibuat sedemikian rupa

sehingga observee tidak mengetahui maksud observasi (Hasanah, 2016).

5. Teknik Pengambilan Sampel


Apa yang saudara ketahui dan berikan contoh tentang:
a. (Kelas A) Dasar pemikiran penetapan sampel
b. (Kelas A dan B) Strategi dan teknik pengambilan sampel

Jawaban
a. Salah satu masalah yang dihadapi dalam teknik penarikan sampel adalah tentang

berapa banyak unit analisis (ukuran sampel) yang harus diambil. Oleh karena itu,

pada saat peneliti mengajukan usulan penelitian, disarankan untuk secara tegas

memberikan gambaran operasional berupa ukuran sampel minimal yang akan

digunakan untuk penelitiannya. Ukuran sampel ini akan memberikan isyarat

mengenai kelayakan penelitian (eligibility of the research). Ukuran sampel bisa

ditentukan melalui dua dasar pemikiran, yaitu ditentukan atas dasar pemikiran

statistis, dan atau ditentukan atas dasar pemikiran non statistis. Ditinjau dari aspek

statistis, ukuran sampel ditentukan oleh beberapa faktor, diantaranya: (1) Bentuk

parameter yang menjadi tolak ukur analisis, dalam arti apakah tujuan penelitian ini

untuk menaksir rata-rata, persentase, atau menguji kebermaknaan hipotesis. (2) Tipe

sampling, apakah simple random sampling, stratified random sampling atau yang

lainnya. Tipe sampling ini berkaitan dengan penentuan rumus-rumus yang harus

dipakai untuk memperoleh ukuran sampel. (3) Variabilitas, variabel yang diteliti

(keseragaman variabel yang diteliti), makin tidak seragam atau heterogen variabel

yang diteliti, makin besar ukuran sampel minimal. Sedangkan dipandang dari sudut

nonstatistis, ukuran sampel ditentukan oleh beberapa faktor diantaranya: (1) kendala

waktu atau time constraint, (2) biaya, (3) ketersediaan satuan sampling (Siswanto,

2012).
b. Teknik sampling adalah cara untuk menentukan sampel yang jumlahnya sesuai

dengan ukuran sampel yang akan dijadikan sumber data sebenarnya, dengan

memperhatikan sifat-sifat dan penyebaran populasi agar diperoleh sampel yang

representatif. Secara garis besar, metode pengambilan sampel terdiri dari 2 kelas

besar yaitu (Siswanto, 2012): Probability Sampling (Random Sample)

dan Non- Probability Sampling (Non-Random Sample).

Probability Sampling

 Pengambilan sampel acak sederhana disebut juga Simple Random Sampling.

teknik penarikan sampel menggunakan cara ini memberikan kesempatan yang

sama bagi setiap anggota populasi untuk menjadi sampel penelitian. Cara

pengambilannya menggunakan nomor undian.

 Metode pengambilan sampel acak sistematis menggunakan interval dalam

memilih sampel penelitian. Misalnya sebuah penelitian membutuhkan 10 sampel

dari 100 orang, maka jumlah kelompok intervalnya 100/10=10. Selanjutnya

responden dibagi ke dalam masing-masing kelompok lalu diambil secara acak tiap

kelompok.

 Metode Pengambilan sampel acak berstrata mengambil sampel berdasar tingkatan

tertentu. Misalnya penelitian mengenai motivasi kerja pada manajer tingkat atas,

manajer tingkat menengah dan manajer tingkat bawah. Proses pengacakan

diambil dari masing-masing kelompok tersebut.

 Cluster Sampling adalah teknik sampling secara berkelompok. Pengambilan

sampel jenis ini dilakukan berdasar kelompok / area tertentu. Tujuan metode

Cluster Random Sampling antara lain untuk meneliti tentang suatu hal pada

bagian-bagian yang berbeda di dalam suatu instansi. Misalnya, penelitian tentang


kepuasan pasien di ruang rawat inap, ruang IGD, dan ruang poli di RS A dan lain

sebagainya.

Non Probability Sampling

 Sampling sistematis adalah teknik pengambilan sampel berdasarkan urutan dari

anggota populasi yang telah diberi nomor urut. Misalnya anggota populasi yang

terdiri dari 100 orang. Dari semua anggota diberi nomor urut, yaitu nomor 1

sampai dengan 100. Pengambilan sampel dapat dilakukan dengan nomor ganjil

saja, genap saja, atau kelipatan dari bilangan tertentu, misalnya kelipatan dari

bilangan lima. Untuk ini maka yang diambil sampel adalah nomor 5, 10, 15, 20

dan seterusnya sampai 100.

 Sampling kuota adalah metode memilih sampel yang mempunyai ciri-ciri tertentu

dalam jumlah atau kuota yang diinginkan. Misalnya sejumlah mahasiswa tingkat

sarjana dari beberapa universitas tertentu yang bekerja sambil belajar, atau

sejumlah guru dalam bidang-bidang studi tertentu yang pernah mendapat

penataran. Misalnya untuk mengetahui pendapat mereka tentang manfaat

penataran bagi peningkatan mutu pengajaran. Peneliti dapat menentukan bidang

studinya serta jumlah guru atau kuota tiap bidang studi yang diinginkan misalnya

untuk diwawancarai.

 Sampling aksidental adalah sampel yang diambil dari siapa saja yang kebetulan

ada. Misalnya menanyakan siapa saja yang dijumpai ditengah jalan untuk diminta

pendapat mereka tentang sesuatu seperti: kenaikan harga, peraturan lalu lintas,

keamanan dalam perjalanan, dan sebagainya. Dengan cara seperti ini tentu sampel

yang didapat tidak representative. Oleh karena itu, tidak mungkin diambil suatu

kesimpulan yang bersifat generalisasi. Namun demikian, metode ini sangat

mudah, murah, dan dan cepat untuk dilakukan.


 Snowball sampling adalah teknik pengambilan sampel sumber data, yang pada

awalnya jumlahnya sedikit, lama-lama menjadi besar. Hal ini dilakukan karena

dari jumlah sumber data yang sedikit itu tersebut belum mampu memberikan data

yang memuaskan, maka mencari orang lain lagi yang dapat digunakan sebagai

sumber data yang dipandang lebih tahu dan dan dapat melengkapi data yang

derikan oleh sumber data sebelumnya. Dengan demikian jumlah sampel sumber

data akan semakin besar, seperti bola salju yang menggelinding, lama-lama

menjadi besar.

6. Metode Analisis Hasil Penelitian


Coba saudara jelaskan dan berikan contoh tentang:
a. (Kelas A) Metode Kuantitaif
b. (Kelas A dan B) Pendekatan Gabungan Kualiytatif dan Kuantitatif

Jawaban
a. Metode penelitian kuantitatif merupakan suatu cara yang digunakan untuk menjawab

masalah penelitian yang berkaitan dengan data berupa angka dan program statistik.

Untuk dapat menjabarkan dengan baik tentang pendekatan dan jenis penelitian,

populasi dan sampel, instrumen penelitian, teknik pengumpulan data, dan analisis

data dalam suatu proposal dan/atau laporan penelitian diperlukan pemahaman yang

baik tentang masing-masing konsep tersebut. Hal ini penting untuk memastikan

bahwa jenis penelitian sampai dengan analisis data yang dituangkan dalam proposal

dan laporan penelitian telah sesuai dengan kaidah penulisan karya ilmiah yang

dipersyaratkan. Contohnya, Hubungan Kausal antara Faktor Manajerial, Perencanaan

dan Ketidakpastian Lingkungan dengan Kinerja UKM pada Sektor Manufaktur di

Makassar (Wahidmurni, 2017).

b. Metode penelitian campuran adalah metode penelitian kombinasi antara metode

penelitian kualitatif dan kuantitatif dalam satu kegiatan penelitian untuk

menyelesaikan masalah penelitian dengan ditandai adanya data yang lebih


komprehensif, valid, reliabel, dan objektif. Penelitian campuran menghasilkan fakta

yang lebih komprehensif dalam meneliti masalah penelitian. Hal tersebut disebabkan

oleh kebebasan peneliti untuk menggunakan semua alat pengumpul data sesuai

dengan jenis data yang dibutuhkan. Sedangkan kuantitatif atau kualitatif hanya

terbatas pada jenis alat pengumpul data tertentu saja. Data yang diperoleh merupakan

data kuantitatif dan kualitatif. Berdasarkan hal tersebut, maka tujuan metode

penelitian metode campuran adalah untuk menemukan hasil penelitian yang lebih

baik dibandingkan dengan hanya menggunakan salah satu pendekatan saja, misalnya

menggunakan pendekatan kuantitatif saja atau dengan pendekatan kualitatif saja.

Contohnya, Sampel terdiri dari 130 mahasiswa perempuan dan 54 mahasiswa laki

laki berusia antara 18 sampai dengan 25 tahun, semuanya mahasiswa Kanada

keturunan Cina. Alat ukur yang digunakan adalah Inventory of Interpersonal

Problems untuk mengukur problem interpersonal, dan the Vancouver Index of

Acculturation untuk mengukur akulturasi secara dimensional, dengan subskala

independen untuk Heritage dan Mainstream Cultural Self identities (dalam hal ini

China dan Kanada).Hanya subskala Mainstream dari VIA yang memiliki korelasi

signifikan dengan penyesuaian, memprediksi lebih sedikit terhadap problem

keinginan balas dendam/selfcentered, dingin/tidak ramah, pemalu, tidak asertif, dan

sangat akomodatif (Wahidmurni, 2017).

7. Perbandingan Antara Metode Penelitian Kualitaif dan Metode Penelitian


Kuantitatif
Coba saudara jelaskan dan berikan contoh tentang:
a. (Kelas A) Penelitian Kualitatif
b. (Kelas A dan B) Penelitian Semi Kualitatif dan Kuantitatif

Jawaban
a. Metode penelitian kualititatif merupakan suatu cara yang digunakan untuk menjawab

masalah penelitian yang berkaitan dengan data berupa narasi yang bersumber dari

aktivitas wawancara, pengamatan, pengalian dokumen. Untuk dapat menjabarkan

dengan baik tentang pendekatan dan jenis penelitian, kehadiran peneliti, lokasi

penelitian, sumber data, teknik pengumpulan data, analisis data, dan pengecekan

keabsahan temuan dalam suatu proposal dan/atau laporan penelitian diperlukan

pemahaman yang baik tentang masing-masing konsep tersebut. Hal ini penting untuk

memastikan bahwa jenis penelitian sampai dengan pengecekan keabsahan temuan

yang dituangkan dalam proposal dan laporan penelitian telah sesuai dengan kaidah

penulisan karya ilmiah yang dipersyaratkan. Pada artikel ini disajikan contoh-contoh

riil pemaparan pendekatan dan jenis penelitian sampai dengan analisis data penelitian

kualitatif. Sebagai contoh, pertanyaan penelitian dalam rumusan masalah/fokus

penelitian seperti “bagaimana upaya guru IPS dalam menciptakan proses

pembelajaran yang efektif di MTs Negeri 9 Malang?”. Untuk menjawab pertanyaan di

atas, perlu dikumpulkan data penelitian. Pertanyaannya adalah data apa yang harus

dikumpulkan? haruskah peneliti hadir di lokasi penelitian? Darimana dan siapa

sumber datanya?. Teknik pengumpulan data apa yang harus digunakan untuk

mengumpulkan beragam data yang diperlukan? (Wahidmurni, 2017).

b. Analisis semi-kualitatif adalah analisis dimana dilakukan perpaduan antara analisis

kualitatifdan kuantitatif, dimana sifat kategorinya menyerupai analisis kualitatif,

sedangkan karakteristik nilai yang digunakan adalah nilai numeric yang menyerupai

analisis kuantitatif. Sedangkan analisis Kuantitatif adalah metode penilaian risiko

yang menggunakan nilai factual yangmerepresentasikan secara langsung nilai variable

yang diperoleh dari data dan dokumen perusahaan secara langsung. Ketepatan hasil

analisa pada Analisa semi-kuantitatif ini sangat tergantung pada pengalaman orang
yang melakukan analisa. Sebagian praktisi akan mempertimbangkan menggunakan

Frekuensi dan Probabiliti untuk menggantikan Likelihood, Kemungkinan (likelihood)

didapat dari kombinasi kedua elemen tersebut (Frequensi dan Probability). Kehati-

hatian harus dilakukan dalam menggunakan analisis semi-kuantitatif, karena nilai

yang kita buat belum tentu mencerminkan kondisi obyektif yang ada dari sebuah

risiko. Ketepatan perhitungan akan sangat bergantung kepada tingkat pengetahuan tim

ahli dalam analisis tersebut terhadap proses terjadinya sebuah risiko. Oleh karena itu

kegiatan analisis ini sebaiknya dilakukan oleh sebuah tim yang terdiri dari berbagai

disiplin ilmu dan background, tentu saja juga melibatkan manajer ataupun supervisor

di bidang operasi (Wahidmurni, 2017).

DAFTAR PUSTAKA

Hasanah, Hasyim. 2016. Teknik Teknik Observasi. Jurnal aq-taqaddum. 8(1): 21-46.
Semarang

Prihatsanti, U., Suryanto, Wiwin, H. 2018. Menggunakan Studi Kasus sebagai Metode Ilmiah
dalam Psikologi. Buletin Psikologi. 26(2): 126-136. Semarang.

Putra, S. T., Harjanto, J. M. 2010. Filsafat Ilmu Kedokteran. Surabaya: Universitas Airlangga

Siswanto, Victorianus Aries. 2012. Strategi dan langkah-langkah penelitian. Yogyakarta:


Graha Ilmu.

Wahidmurni. 2017. Pemaparan Metode Kuantitatif dan Kualitatif. UIN Malang. Malang

Widarto. 2013. Penelitian Ex Post Facto. Yogyakarta: Universitas Diponegoro

Anda mungkin juga menyukai