Anda di halaman 1dari 1

1.

Katalisator organik berupa makromolekul biologis yang bersifat mempercepat reaksi kimia,
sifatnya termolabil, dapat disintesis secara in vivo tetapi bekerja secara in vitro dimana
sifatnya lebih spesifik hanya digunakan satu kali saja ( 1 enzim hanya untuk 1 reaksi)
sedangkan katalisator anorganik berupa logam transisi atau oksida logam transisi yang
bersifat umum, hanya berfungsi untuk mempercepat reaksi yang dapat digunakan berulang
ulang (satu katalisator dapat mereaksikan 2 atau 3 bahkan lebih reaksi).

2. Isozim adalah multilokus protein memegang peran penting dalam berbagai bidang ilmu yang
berkaitan dengan studi proses ekspresi gen serta perbandingan dan klasifikasi dari sistem
protein. Isozim juga dapat digunakan sebagia marker dari struktur, fungsi dan perubahan
gen regulatoryang terjadi selama proses penggandaan (duplikasi) gen dan seleksi alam.
Isozim merupakan suatu marker yang sangat baik dan banyak digunakan dalam
menganalisa pemunculan suatu gen, seperti dapat mengidentifikasi proses- proses
biokimia yang pada awalnya belum diketahui. Isozim sangat berguna untuk
mengidentifikasi spesies yang tersembunyi yang tidak dapat dibedakan secara
morfologidan juga dapat mendeteksi individu-individu yang homozigot atau heterozigot,
polimorfisme genetik, sistem persilangan dan struktur populasi.
3. endo-β-1,4-glukanase (β-1,4-D-glukan-4-glukanohidrolase) menghidrolisis ikatan glikosidik
β-1,4 secara acakterutama pada daerah amorf serat selulosa. Enzim ini dapat bereaksi
dengan selulosa kristal tetapi kurang aktif. Selain itu, endo-β-1,4-glukanasetidak
menyerang selobiosa, tapi menghidrolisis selodekstrin danselulosa yang telah dilunakkan
dengan asam fosfat dan selulosa yang telah disubstitusi (seperti CMC). Enzim ini secara
umum dikenal sebagai CMC-ase atau selulase Cx.

Anda mungkin juga menyukai