Anda di halaman 1dari 31

PSIKOLOGI PERKEMBANGAN

“KAWAN SEBAYA PADA REMAJA”

KELOMPOK 6
 Visi Eno Rita Sembiring (188600384)
-life-span development jilid 2/ Jhon W.Santrock
-psikologi remaja/Dra.Ny.Y.Singgih D.Gunarsa
-psikologi remaja/YudrikJahja
-psikologi perkembangan edisi 5/Elizabeth
B.Hurlock
-psikologi perkembangan remaja/Agoes
Dariyo,Psi
MASA REMAJA
Remaja atau adolescence berasal dari bahasa latin (adolescere)
(kata bendanya adolescentiayang berarti remaja yang “tumbuh”
atau “tumbuh menjadi dewasa”.

Istilat adolescence yang dipergunakan saat ini mempunyai arti luas


mencakup kematangan mental,emosional,sosial,dan fisik (piaget
121)

secara psikologis,masa remaja adalah usia dimana inividu


berintegrasi dengan masyarakat dewasa,usia dimana anak tidak
lagi merasa dibawah tingkat orang-orang yang lebih tua melainkan
berada dalam tingkatan yang sama.

(psikologi perkembangan/penerbit erlangga/Elizabeth B. Hurlock


edisi 5 hal 206)
Ciri-ciri remAJA
1. Masa remaja sebagai periode yang penting
Beberapa periode yang lebih penting dari periode
lainnya,karena akibatnya yang langsung terhadap
sikap dan perilaku.dan yang lebih penting berakibat
jangka panjang. Ada periode yang penting karena
akibat fisik dan akibat psikologis,pada periode remaja
keduanya sama penting.
2. Masa remaja sebagai periode peralihan
Peralihan tidak berarti terputus atau berubah dari apa
yang telah terjadi sebelumnya,melainkan peralihan
dari satu tahap ke tahap yang berikutnya. Artinya, apa
yang telah terjadi sebelumnya akan meninggalkan
bekasnya pada apa yang akan terjadi sekarang dan
yang akan datang.

(psikologi perkembangan/penerbit erlangga/Elizabeth B.


Hurlock edisi 5 hal 207)
3. Masa remaja sebagai periode perubahan
perubahan yang hampir berisafat universal :
- meningginya emosi yang intensitasnya bergantung pada
tingkat perubahan fisik dan psikologis.
- perubahan tubuh, minat, dan peran yang diharapkan oleh
kelompok sosial untuk dipesankan,menimbulkan masalah
baru.
- berubahnya minat dan pola perilaku,maka nilai-nilai juga
berubah.
-sebagian besar remaja bersikap ambivalen terhadap setiap
perubahan.
4. Masa remaja sebagai usia bermasalah
masalah masa remaja sering menjadi masalah yang sulit
diatasi baik anak laki-laki maupun anak perempuan.karena
ketidakmampuan mereka untuk mengatasi sendiri
masalahnya menurut cara mereka yakini,banyak remaja
akhirnya menemukan bahwa penyelesaiannya tidak selalu
sesuai dengan harapan mereka.
(psikologi perkembangan /penerbit erlangga/Elizabeth B. Hurlock edisi
5 hal 207-208)
5. Masa remaja sebagai masa mencari identitas
sepanjang usia geng pada akhir masa kanak-
kanak,penyesuaian diri dengan standar kelompok adalah
jauh lebih penting bagi anak yang lebih besar dari pada
individualitas. Seperti yang ditunjukkan dalam hal
berpakaian, berbicara, dan perilaku anak yang lebih besar
ingin lebih cepat seperti teman-teman gengnya.
6. Masa remaja sebagai usia yang menimbulkan ketakukan
anggapan stereotip budaya bahwa remaja adalah anak-anak
yang tidak rapi, yang tidak dapat dipercaya dan cenderung
merusak dan berperilaku merusak.stereotip populer juga
mempengaruhi konsep diri dan sikap remaja terhadap
dirinya sendiri.
7. Masa remaja sebagai masa yang tidak realistik
remaja cenderung memandang kehidupan melalui kaca
berwarna merah jambu, ia melihat dirinya sendiri dan orang
lain sebagaimana yang ia inginkan dan bukan sebagaimana
adanya,terlebih dalam hal cita-cita.

(psikologi perkembangan/penerbit erlangga/Elizabeth B. Hurlock edisi


5 hal 208-209)
8. Masa remaja sebagai ambang masa dewasa
dengan semakin mendekatnya usia kematangan yang sah,
para remaja menjadi gelisah untuk meninggalkan stereotip
belasan tahun dan untuk memberikan kesan bahwa mereka
sudah hampir dewasa. Berpakaiian dan bertindak seperti
orang dewasa belumlah cukup.
(psikologi perkembangan /penerbit erlangga/Elizabeth B. Hurlock edisi
5 hal 209)
Perubahan fisik remaja
setiap remaja selalu mengalami perubahan-perubahan
fisik seperti penambahan tinggi badan,berat
badan,perkembangan seksualitas primer dan tanda-tanda
seksualitas yang sekunder.perkembangan seksualitas primer
adalah alat kelamin dalam yang menunjukkan jenis laki-laki
atau perempuan, sedakangkan tanda seksualitas sekunder
adalah tanda sifat kelakian dan kewanitaan yang nampak
luar.
Sebaliknya di tempat lain proses perkembangan remaja
menimbulkan persoalan dengan hilangnya keseimbangan
psikis. Di tempat lain lagi terlihat timbulnya kegelisahan dan
kebingungan.

(psikologi remaja/PT.BPK.Gunung
Mulia/2003/Dra.Ny.Y.Singgih D. Gunarsa hal 39)
 Karakteristik perubahan fisik remaja
Yaitu,terjadi perubahan secara biologis yang ditandai dengan
kematangan organ seks primer maupun organ seks
sekunder, yang dipengaruhi oleh kematangan hormon
seksual.hormon seksual pada laki-laki disebut dengan
hormon androgen(testosteron) dan pada remaja wanita
disebut dengan hormon estrogen.
 Perubahan hormonal remaja
merupakan awal dari masa pubertas remaja yang terjadi
sekita usia 11-12 tahun. Perubahan ini erat hubungannya
dengan perubahan didalam otak yakni hypothalamus.
 Tanda kematangan seksual
 Reaksi remaja terhadap menarche/spermache
 Perkembangan keterampilan motorik remaja

(psikologi perkembangan/Ghalia Remaja/2004/remaja agoes


dariyo,Psi hal 16-17)
Kecanggungan remaja
1. Kecanggungan remaja dalam masyarakat
Kesalahan dalam tingkah laku remaja,sering dirasakan sebagai
suatu sebab hilangnya harga diri atau merosotnya gengsi
remaja.akhirnya justru menambah kesalahan dalam cara
mereka berkomunikasi.
Terlihat bahwa pada masa remaja terdapat kebutuhan yang
besar akan teman sebaya.bagaimana pun caranaya untuk
mencegah terbentuknya kelompok remaja yang sering
berkumpul bersama-sama,akan mengalami kesulitan.
2. Penggabungan diri dalam kelompok
si remaja akan makin marasa dirinya canggung di kalangan
masyarakat luas,akan menggabungkan diri dalam kelompok
teman-teman sebaya.kecanggungan yang dirasakan oleh
semua anggota kelompok tidak lagi menjadi persoalan,karena
semua mengalami kesulitan yang sama. Biasanya sulit memulai
pembicaraan dan percakapan dengan kawan remaja lain jenis.
(psikologi remaja/PT.BPK.Gunung Mulia/2003/Dra.Ny.Y.Singgih D.
Gunarsa hal 75-79)
Moralitas pada remaja
Faktor-faktor yang menyokong perkembangan mora pada
remaja bertalian erat dengan proses kemampuan
menentukan sesuatu peran dalam pergaulan dan
menjalankan peran tersebut.salah satu syarat untuk
menjalankan suatu peran ialah kesempatan berpartisipasi
dalam suatu kelompok.beberapa kelompok dimana individu
menjalankan peran sosial :
-keluarga
-teman sebaya

teman sebaya turut serta secara aktif,dalam tanggung jawab


dan penentuan yang menyokon perkembangan moral.

(psikologi remaja/PT.BPK.Gunung
Mulia/2003/Dra.Ny.Y.Singgih D. Gunarsa hal 95-96)
Perkembangan kepribadian dan
sosial
Perkembangan kepribadian ialah perubahan cara individu
berhubungan dengan dunia dan menyatakan emosi secara
unik.
perkembangan sosial ialah perubahan dalam berhubungan
dengan orang lain.
perkembangan sosial pada remaja lebih melibatkan teman
sebaya dibanding orang tua. Remaja lebih banyak melakukan
kegiatan diluar rumah seperti ekstrakulikuler,dan bermain
dengan teman. Dengan demikian masa remaja peran teman
sebaya ialah besar.
remaja mencapai perkembangan kognitif yang memadai untuk
penentuan diri remaja dalam berperilaku banyak dipengaruhi
oleh teman sebaya.
(psikologi perkembangan/kencana/2011/yudrik jahja hal 234)
conger(1991) dan papalia dan olds (2001) mengemukakan
bahwa teman sebaya merupakan sumber referensi utama bagi
remaja dalam hal persepsi dan sikap yang berkaitan dengan
gaya hidup. Teman sebaya menjadi sumber informasi misalnya
mengenai cara berpakaian yang menarik,musik,atau film yang
bagus.
(psikologi perkembangan yudrik jahja hal 234)

Alasan yang umum untuk berpacaran selama remaja


- Hiburan : remaja menginginkan adar pasangannya mempunyai
berbagai keterampilan sosial yang dianggap penting oleh teman
sebaya.
-sosialisasi : jika teman sebaya membagi diri dalam pasangan
kencan,maka laki-laki dan prempuan harus berkencan dana
mengikuti kegiatan sosial teman sebaya.
-status : memberikan status dalam teman sebaya,berkencan
dalam kondisi demikian merupakan batu loncatan ke status
yang lebih tinggi dalam teman sebaya.
-masa pacaran : dalam pola berpacaran,berkencan berperan
penting karena remaja jatuh cinta dan berharap serta
merencakan perkawinan. (psikologi
perkembangan/kencana/2011/yudrik jahja hal 240-241)
- pemilihan teman hidup : banyak remaja bermaksud cepat
menikah memandang kencan sebagai cara percobaan atau
usaha untuk mendapatkan teman hidup.
(psikologi perkembangan yudrik jahja hal 234)

PERUBAHAN SOSIAL
untuk mencapai tujuan dari pola sosialisasi dewasa,remaja
harus membuat banyak penyesuaian baru. Yang terpenting
dan tersulit adalah penyesuaian diri dengan meningkatnya
pengaruh teman sebaya. Perubahan dalam
perilaku,sosial,pengelompokan sosial yang baru,nilai-nilai
baru dalam seleksi persahabatan,nilai-nilai baru dalam
dukungan dan penolakan sosial,dan nilai-nilai baru dalam
seleksi pemimpin.
(psikologi perkembangan /penerbit erlangga/Elizabeth
B.Hurlock hal 213)
Kuatnya pengaruh kelompok sebaya
Horrocks dan Benimoff menjelaskan pengaruh kelompok
sebaya pada masa remaja :
“kelompok sebaya merupakan dunia nyata kawula
muda,yang menyiapkan panggung dimana ia dapat menguji
diri sendiri dan orang lain. Didalam kelompok sebaya ia
merumuskan dan memperbaiki konsep dirinya. Jadi, di
dalam masyarakat sebaya inilah remaja memperoleh
dukungan untuk memperjuangkan emansipasi dan disitu
pulalah ia mampu melakukan dunia yang memungkinkannya
bertindak sebagai pemimpin apabila ia mampu
melakukannya.”

Nilai baru dalam Memilih Teman


Remaja menginginkan teman yang mempunyai minat dan
nila-nilai yang sama,yang dapat mengerti dan membuat
dirinya merasanya aman,dan yang kepadanya ia dapat
mempercayakan masalah-masalah dan membahas hal-hal
yang tidak dapat dibicarakan dengan orang tua atau guru.
(psikologi perkembanga/penerbit erlangga/Elzabeth B.Hurlock
hal 213-214)
Beberapa minat remaja
Dalam kebudayaan amerika saat ini tidak ada minat remaja yang
bersifat universal, adapun sebabnya adalah minat remaja
bergantung pada seks,intelegensi,lingkungan dimana ia
hidup,kesempatan untuk mengembangkan minat,minat-minat
teman sebaya,status dalam kelompok sosial,kemampuan
bawaan,minat keluarga dan faktor lainnya. (psikologi
perkembanga/penerbit erlangga/Elzabeth B.Hurlock hal 216)

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI SIKAP REMAJA TERHADAP PENDIDIKAN


-sikap teman sebaya: berorientasi sekolah atau kerja
-sikap orang tua: menganggap pendidikan sebagai batu loncatan
-nilai-nilai yang menunjukkan keberhasilan atau kegagalan akademis
-relevansi atau nilai praktis
-sikap terhadap guru-guru,pegawai tata usaha,dan kebijakan
akademis serta disiplin
-keberhasilan dalam kegiatan ekstrakurikuler
-derajat dukungan sosial diantar teman-teman sekelas.
(psikologi perkembanga /penerbit erlangga/Elzabeth B.Hurlock hal 221)
Kondisi yang mempengaruhi konsep
diri remaja
TEMAN-TEMAN SEBAYA
teman-teman sebaya mempengaruhi pola kepribadian
remaja dalam dua cara. Pertama,konsep diri remaja
merupakan cerminan dari anggapan tentang konsep teman-
teman tentang dirinya dan kedua,ia berada dalam tekanan
untuk mengembangkan ciri-ciri kepribadian yang diakui oleh
kelompok.
KONSEKUENSI USAHA UNTUK MEMPERBAIKI KEPRIBADIAN
- harus menentukan ideal-ideal yang realistik dan dapat
mereka capai
-remaja harus membuat penilaian yang realistik mengenai
kekuatan dan kelemahannya.
-harus mempunyai konsep diri yang stabil.
(psikologi perkembanga /penerbit erlangga/Elzabeth B.Hurlock
hal 235)
Penyalahangunaan obat-obatan
dikalangan remaja

anak-anak ini gagal menginternalisasikan kepribadian,sikap-


sikap, dan perilaku orang tua mereka. Ciri-ciri remaja,seperti
kurangnya orientasi konvensional dan ketidakmampuan
mengendalikan emosi,kemudia diekspresikan dalam
pergaulan dengan teman-teman sebaya pengguna obat-
obatan,yang menyebabkan mereka sendiri menggunakan
obat-obatan.
(life-span development/jilid 2/erlangga/2002/ john W.
Santrock hal 21)
Perilaku yang mendahului kenakalan
remaja
salah satu prediktor kenakalan remaja
ialah pengaruh teman-teman sebaya
dari yang pengaruh berat dan tidak
mampu menolaknya.
upaya mengurahi kenakalan remaja
meliputi psikoterapi
individual,rekreasi,pelatihan kejuruan.
(life-span development/jilid
2/erlangga/2002/john W. Santrock
hal 23-25)
Kemajuan-kemajuan dalam perkembangan kognitif
selama pertengahan dan akhir masa anak-anak juga
memungkinkan anak-anak mengambil perspektif teman-
teman sebaya dan kawan-kawan mereka lebih cepat,dan
pengetahuan sosial mereka tentang bagaimana
menciptakan dan mempertahankan kawan meningkat.

Remaja meluangkan banyak waktu dengan teman-teman


sebaya dari pada pertengahan dan akhir masa kanak-
kanak. (life-span development /jlid
2/erlangga/2002/john W. Santrock hal 44)
Tekanan teman sebaya dan tuntutan
konformitas
konformitas dengan tekanan teman-teman sebaya pada
remaja dapat bersif positif maupun negatif.umumnya
remaja terlibat dalam semua bentuk perilaku
konformitas yang negatif,seperti: menggunakan bahasa
yang jorok,mencuri,merusak,dan mengolok-olok orang
tua dan guru.
perilaku konformitas positif seperti: berpakaian seperti
teman-teman dan keinginan untuk meluangkan waktu
untuk anggota.
(life-span development/ji;id 2/erlangga/2002john W.
Santrock hal 44-46)
Klik dan kelompok
kebanyakan relasi dengan kelompok teman
sebaya pada masa remaja dikategorikan dalam
tiga bentuk:
-kelompok(crowd):kelompok-kelompok remaja
yang terbesar dan kurang bersifat pribadi.
klik(cliques):kelompok yang lebih kecil,memiliki
kedekatan yang lebih besar diantara anggota dan
lebih kohesif daripada kelompok.
-persahabatan individual.
(life-span development/jilid
2/erlangga/2002/john W. Santrock hal 46)
berkencan
berkencan dapat merupakan suatu bentuk
seleksi pasangan,rekreasi,sumber status dan
prestasi,serta suatu lingkungan untuk belajar
tntang relasi yang akrab. Kebanyakan remaja
melakukan kegiatan ini. Remaja perempuan
cenderung lebih tertarik dalam penjajakan
keintiman dan kepribadian daripada remaja
laki-laki.skenario berkencan laki-laki bersifat
proaktif,perempuan bersifat
reaktif.berkencan berbeda beda secara lintas
budaya. (life-span development/jilid
2/erlangga/2002/john W. Santrock hal 50)
identitas
penundaan psikologis (psychological moratorium)
suatu kesenjangan antara keamanan mana anak anak
dan otonomi masa dewasa.’erikson(1968)
remaja yang tidak berhasil mengatasi krisis identitas
menderita “kebingungan identitas”(identity confusion)
“erikson”.
ini mencul dalam satu dari dua pilihan: individu
menarik diri,memisahkan diri dari teman sebaya dan
keluarga atau mereka dapat kehilangan identitas
dalam kelompok.
(life-span development/jilid 2/erlangga/2002/john
W. Santrock hal 57)
Pemikiran kontemporer tentang
identitas
-Perkembangan identitas ialah suatu proses yang
panjang.perkembangan identitas berjalan
perlahan,transisi yang lambat.
-perkembangan identitas sangat kompleks.

pembentukan identitas tidak dimulai ataupun berakhir


pada masa remaja. Pembentukan muncul dimulainya
attachment,perkembangan percaya diri.
seseorang yang mengembangkan suatu identitas yang
sehat akan bersikap fleksibel,adaptif,dan terbuka
terhadap perubahan dalam masyarakat,relasi,dan karir.
(life-span development /jilid 2/erlangga/2002/john W.
Santrock hal 57)
pembentukan identitas tidak terjadi secara
teratur dan biasanya tidak terjadi secara
besar-besaran. Pembentukan identitas
mencakup komitmen terhadap suatu arah
kejuruan,pendirian ideologis,dan orientasi
seksual. Sintesis komponen identitas dapat
merupakan proses jangka panjang,yang
perlahan dengan banyak penolakan dan
penguatan tentang berbagai peran dan
perwujudannya. (life-span development/
jilid 2/erlangga/2002/john W. Santrock
hal 57)
Empat status identitas

pakar psikologi berkebangsaan kanada,James


Marcia(1966-1980,1991) menyimpulkan bahwa
empat status identitas erikson,meliputi:
-penyebaran identitas(identity diffusion)
-pencabutan identitas(identity foreclosure)
-penundaan identitas(identity moratorium)
-pencapain identitas(identity achievement)
(life-span development/ jilid
2/erlangga/2002/john W. Santrock hal 57-58)
Tingkat komitmen dan krisis seorang remaja digunakan
untuk mengklasifikasikan individu menurut salah satu
dari empat status identitas.

krisis didefinisikan sebagai suatu periode perkembangan


identitas selama mana remaja memilih diantara pilihan-
pilihan yabg bermakna.

komitmen didefinisikan sebagai bagian dari


perkembangan identitas dimana remaja memperlihatkan
suatu tanggung jawab pribadi terhadap apa yang akan
mereka lakukan. (life-span development/ jilid
2/erlangga/2002/john W. Santrock hal 57-58)
penyebaran identitas ialah untuk
menggambarkan remaja yang belum mengalami
krisis atau membuat komitmen.

pencabutan identitas ialah menggambarkan


remaja yang telah membuat suatu komitmen
tetapi belum mengalami suatu krisis.

penundaan identitas ialah menggambarkan


remaja yang sedang berada ditengah krisis,tetapi
komitmen tidak ada atau didefinisikan secara
samar.

pencapaian identitas ialah bagi remaja yang


telah mengalami suatu krisis dan sudah
membuat suatu komitmen.
life-span development/ jilid 2/erlangga/2002/
Tiga aspek perkembangan remaja muda
yang penting dalam pembentukan
identitas(Marcia 1987):
-remaja muda harus membangun
kepercayaan pada dukungan orang tua
-mengembangkan ketekunan( a sense of
industry)
-memperoleh suatu perspektif refleksi diri
atas masa depan. life-span development/
jilid 2/erlangga/2002/john W. Santrock hal
58)
Pengaruh orang tua terhadap
identitas

orang tua adalah tokoh penting dalam


perkembangan identitas remaja.pengasuhan
yang demokrastis mempermudah
perkembangan identitas pada masa
remaja,pengasuhan yang otokratis dan
permisif. life-span development/ jilid
2/erlangga/2002/john W. Santrock hal 63)
SEKIAN DAN TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai