NIM: P27820720086
Terapan Smt 2
Resume Injeksi
1. cuci tangan
2. Pasang Handscoon
5. Tusukkan jarum ketengah karet penutup vial lalu hisap udara dengan vial sebanyak
cairan yang akan dimasukkan lalu cabut spuit dari dalam vial.
8. Lalu tusukkan lagi spuit kedalam vial melalui tutup karet vial dan semprotkan
cairan atau pelarut.
9. Cabut spuit dari dalam vial. Lalu putar vial agar obat terlarut
10. Hisap udara kedalam spuit sebanyak cairan yang akan dimasukkan
11. Tusuk jarum ketengah karet, masukkan udara secara perlahan-lahan dan sedot
cairan yang sudah bercampur dengan obat didalam vial.
12. Setelah semua obat masuk dalam spuit cabut jarum dari tusukkan tutup karet
13. Keluarkan gelembung udara yang ada didalam spuit dengan cara mengetuk spuit
dan tutup kembali jarum
15. Ganti jarum bila suntikkan secara intravena atau langsung pada pasien.
C. Contoh perhitungan Dosis Obat Injeksi secara Umum (1) Jika Dosis yang
harus diberikan 1gr, 750 mg, 250 mg, 100 mg sediaan obat Flacon 1 gr,
pengencer 5 ml dan 10 ml) dan Obat bentuk Vial
a) Cefotaxim
- Bentuk Vial
• Dokter meresepkan Cefotaxim injeksi 3 dd 330 mg intravena dengan sediaan
obat 1000 mg cefotaxim. Berapakah yang harus diberikan ?
Diketahui : Order dokter 330 mg
: Sediaan obat 1000 mg
: Pelarut 10 cc
Jawab :
330 mg
x 10 cc = 3,3 cc
1000 mg
Dalam jumlah 3,3 cc akan sulit kita berikan untuk pasien maka jumlah perlaru
kita ubah menjadi 9 cc agar mempermudah pemberian obat, yaitu330/1000 x
9 = 3 cc
b) Insulin
- Bentuk Vial
• Insulin Harian Total (IHT) = 0,5 unit/kg/hari
Dosis terbagi :
1. Insulin Basal total : 40%
2. Insulin Prandial total : 60%
a. Makan pagi : 1/3 IPT
b. Makan siang : 1/3 IPT
c. Makan malam: 1/3 IPT
Misal BB : 80 kg
IHT = 0,5 Unit/kg/hari x 80 kg = 40 Unit/hari
Terbagi atas
IBT 40% = 40% x 40 unit/hari = 16 Unit (sebelum tidur)
IPT 60% = 60% x 40 unit/hari = 24 unit/hari
Dosis sarapan : 1/3 dari IPT = 24 unit x 1/3 = 8 unit
Dosis makan siang : 1/3 dari IPT = 24 unit x 1/3 = 8 unit
Dosis makan malam : 1/3 dari IPT = 24 unit x 1/3 = 8 unit
c) Pinisilin Prokain
- Bentuk Vial
• Jika dosis yang di berikan 125 mg, maka :
Sediaan obat 1 gr = 1000 mg
Pelarut = 5 ml
125 mg
x 5 ml = 0,625 ml
1000 mg
d) OMZ/Omeperazol
- Bentuk vial
• Jika dosis obat 40 mg, dengan sediaan obat 1 gr, dan pengencer 10 ml, maka
berapa ml injeksi yang di berikan?
Jawab: dosis yang di berikan / sediaan obat x pelarut
40 mg
x 10 ml = 0,4 ml
1000 mg
e) Ranitidin
- Bentuk ampul
• Dokter telah menjadwalkan obat Ranitidine 3 x 15 mg per IV, dengan sediaan
obat 50 mg, dengan pelarut 2 ml. Maka berapa cc setiap kali untuk dilakukan
injeksi?
Jawab: 15 : 50 x 2 = 0,6 cc
Jadi: kita ambil Ranitidine sebanyak 0,6 cc untuk diberikan per IV
f) Antrain
- Bentuk Ampul
• Jika dosis yang diberikan adalah 500mg per IM, sediaan obat 1gr, dengan
pelarut 1ml maka berapa cc setiap kali dilakukan injeksi?
Jawab : dosis yang diberikan / sediaan obat x pelarut
500 mg
x 1 ml = 0,5 ml = 0,5 cc
1000 mg
➢ Referensi