Nama : I Made Adnyana Partha Wijaya

NIM : 2008612008
Paket : H

UJIAN FARMASI RUMAH SAKIT

1. Jawaban soal nomor 1 sebagai berikut :
a. Jumlah infus yang dibutuhkan dalam resep tersebut adalah :
5 mL
x 10 jam = 50 mL, sehingga jumlah infus yang dibutuhkan dalam resep tersebut
jam

adalah 50 mL.
b. Jumlah Dobutamin dan NaCl 0,9%
Dobutamin = konsentrasi dobutamine x volume infus
10 mg
= x 50 mL
mL
= 500 mg Dobutamin
1 vial dobutamine mengandung 250 mg setiap 10 mL, sehingga volume yang
diperlukan adalah 20 mL untuk mendapatkan dobutamine 500 mg.
NaCl 0,9% = Volume infus – volume dobutamine
= 50 mL – 20 mL
= 30 mL
Sehingga pemesana yang dilakukan ke IFRS sebanyak 2 vial dobutamin dan 100 mL
NaCl 0,9%
c. Laju infus yang ada adalah 5 mL/jam, sehingga setiap untuk laju infus per menit
5 ml
adalah = 0,08333 mL/menit. Sehingga untuk sedian infus 50 mL laju infus
60 menit
yang didapatkan adalah 50 mL x 0,0833 = 4,1665 mL/menit.
d. Tetets infus yang diatur adalah
60 tetes 4,1665 mL
= x
mL menit
60 tetes x 4,1665
=
menit
= 249,99 tetes/menit = 250 tetes/menit
 e. Pertama dikeluarkan infus NaCl sebanyak 70 mL kemudian 2 vial dobutamin
dimasukkan ke dalam bag NaCl 0,9% dengan sistem transfer tertutup, disiapkan dalam
LAFC ISO kelas 5 dan disimpan dalam ruang ISO kelas 7 lalu digojog hingga
homogen dan terakhir diberikan label dan identitas pasiennya.
f. Sediaan yang telah dipreparasi tersebut termasuk dalam low risk level sehingga BUD-
nya pada suhu kamar 48 jam.

2. Jawaban soal nomor 2 sebagai berikut :

a. EBM Meta Analysis “Insulinmonotherapy compared with the addition of oral

glucose-lowering agents to insulin for people with type 2 diabetes already on
insulin therapy and inadequate glycaemic control (Review).
 P = Comparison 2 Insulin monotherapy versus insulin plus metformin, Outcome
1Weight (change
from baseline).
I = Insulin monotherapy
C = insulin plus metformin
O = HbA1c (change from baseline) [%] GIV
b. RR = -0,86; sehingga pemberian insulin dikombinasikan dengan metformin lebih
baik dibandingkan dengan insulin monoterapi terhadap perubahan HbA1c. Nilai CI
= (-1.20, -0.51); sehingga perbedaannya bermakna signifikasi karena tidak
memotong nilai 0.
c. Sebagai seorang apoteker lebih menyarankan kepada dokter untuk penggunaan
insulin dengan kombinasi metformin karena luaran terapi yang diberikan sesuai
dengan EBM diatas lebih baik dari pada pemberian insulin monoterapi, dengan
anjuran penggunaan insulin kemudian mengkonsumsi metformin sesudah makan.
3. Rencana konseling :
- Perkenalan diri nama dan jabatan kerja (sebagai apoteker RS), bersikap sopan, ramah
dan murah senyum
- Melakukan penggalian informasi terkait kebenaran kepemilikan resep ke pasien seperti
menanyakan nama dan alamat pasien. Kemudian menanyakan keluhan pasien, riwayat
penyakit pasien, riwayat penggunaan obat pasien dan apakah terdapat suatu riwayat
khusus yang dimiliki pasien
- Setelah melakukan penggalian informasi, dilanjutkan dengan pemberian informasi
dengan bahasa yang mudah dimengerti pasien dan lengkap serta membuka pertanyaan
apabila pasien ada yang ingin ditanyakan
- Apabila sudah selesai maka bisa meminta pasien untuk mengulang kembali informasi
terkhusus pada obat yang diterimanya memastikan apakah pasien sudah paham dan jika
sudah maka ditutup dengan memberikan doa kepada pasien semoga cepat sembuh.
Contoh :
“Selamat Bapak perkenalkan saya Partha sebagai apoteker rumah sakit disini, apakah ada yang
bisa saya bantu bapak?”. Kemudian apabila pasien bersama dengan keluarganya mungkin
konseling bisa dilakukan ke keluarganya/pendampingnya karena melihat usia pasien yang
sudah tua. Jika pasien memberikan resep maka diterima dan di cek kembali apakah resep
tersebut benar miliknya dengan menanyakan nama dan alamat serta umur. Setelah itu
melakukan penggalian informasi mengenai riwayat penyakit lainnya jika ada, riwayat
pemakaian obat jika ada, riwayat kondisi khusus jika ada, alergi terhadap suatu obat, kondisi
kesehatan khusus. Setelah mendapatkan informasi dari pasien maka selanjutnya dilakukan
penyiapan dan pemberian informasi obat. Obat yang sesuai dengan resep yaitu insulin detemir
10 Unit, metformin 2 x 500mg, amlodipin 1 x 10 mg, neurodex 1x1 tab, dan amitriptilin
1x25mg. Kemudian dilakukan pemberian informasi tmengenai penggunaan obatnya, indikasi
dan bila perlu efek samping yang harus diketahui pasien serta cara penyimpanannya. Pertama
obat metformin untuk menurunkan kadar gula darah dan obat ini diminum 2 kali sehari pada
pagi dan siang hari dan setiap minum satu tablet tepat sebelum makan atau bersamaan dengan
makan. Kedua yaitu obat detemir untuk menurunkan kadar gula darah. Penggunaannya dengan
cara dibersihkan dahulu dibuka tutup insulin pen-nya. Kemudian jarum insulinnya, penutup
jarum dilepas kemudian diketuk agar gelembung gasnya bisa keluar. Selanjutnya dosis insulin
ini diatur dulu sebanyak 10 unit dosis dengan cara memutar tombol dosis bagian ini. Selanjutnya
yaitu disuntuk pada bagian berlemak misalnya diperut dan posisinya tegak lurus, kemudian ibu
jari menekan tombol dosis hingga obat habis. Selanjutnya tutup kembali jarum penutupnya dan
disimpan pada suhu kamar. Obat detemir ini dipakai saat malam hari dengan dosisnya 10 unit
dan digunakan satu kali sehari. Ketiga yaitu obat amlodipin untuk menurunkan tekanan darah
tinggi, diminum satu kali sehari setelah makan satu tablet, obat ini bisa dihentikan jika tekanan
darahnya sudah normal. Keempat yaitu neurodex untuk vitaminnya diminum satu kali sehari
satu tablet setelah makan Kelima yaitu obat amitriptilin untuk nyerinya, diminum setelah
makan satu kali sehari satu tablet. Selanjutnya memberikan informasi terkait penyimpanan obat
disimpan pada suhu kamar dan terlindung dari cahaya. Kemudian lakukan pemberian informasi
terkait pola hidup sehat. Setelah selesai memberikan informasi selanjutnya meminta pasien
untuk mengulang kembali informasi yang telah disampaikan sebelumnya. Kemudian membuka
pertanyaan apabila pasien ingin bertanya dan jika sudah selesai, konseling ditutup dengan
mengucapkan terimakasih dan juga mendoakan pasien agar lekas sembuh.