INJEKSI INTRACUTAN
Dosen Pembimbing:
Disusun Oleh:
NIM: P27820720086
JURUSAN KEPERAWATAN
LEMBAR PENGESAHAN
NIM : P27820720086
Saya yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa makalah yang saya
selesaikan adalah benar. Dengan ini saya menyatakan penulisan makalah dengan
judul Injeksi Intracutan telah memenuhi semua syarat serta ketentuan yang ditetapkan
oleh Ibu guru dosen.
DAFTAR ISI
Cover...........................................................................................................................i
Lembar Pengesahan…………………………………………………………….….i
Kata Pengantar.........................................................................................................iii
2.1 Pengertian…………………………………………………1
2.2 Tujuan……………………………………………………..1
2.8 Evaluasi…………………………………………………..4
2.10 6 SKP……………………………………………….…..5
Bab 3 Penutup……………………………………………………………………8
3.1 Kesimpulan……………………………………………….8
3.2 Saran……………………………………………...............9
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.
Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya yang telah melimpahkan
rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah mengenai” injeksi intracutan” Sholawat serta salam semoga selalu tercurah
kepada junjungan kita Nabi Besar Muhammad SAW, beserta keluarga, para sahabat,
dan juga kita semua para umatnya sampai akhir zaman.
Makalah ini saya buat sebagai tugas individu mata kuliah Keperawatan Dasar 2
dengan judul”injeksi intracutan”yang saya susun dengan maksimal maksimal dan
mendapatkan bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan
makalah ini.
Terlepas dari semua itu Saya menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan
baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu, saya
menerima segala saran, kritik, petunjuk, pengarahan, dan bimbingan dari berbagai
pihak Semoga makalah ini bermanfaat untuk pengembangan wawasan dan
peningkatan ilmu pengetahuan bagi kita semua dan dapat memberikan informasi bagi
pembaca.
Penyusun
1
BAB 1 PENDAHULUAN
Memberikan obat melalui suntikan intracutan atau intradermal adalah suatu tindakan
membantu proses penyembuhan melalui suntikan ke dalam jaringan kulit atau intra
dermis. Istilah intradermal (ID) berasal dari kata "intra" yang berarti lipis dan
"dermis" yang berarti sensitif, lapisan pembuluh darah dalam kulit. Ketika sisi
anatominya mempunyai derajat pembuluh darah tinggi, pembuluh darah betul – betul
kecil, makanya penyerapan dari injeksi disini lambat dan dibatasi dengan efek
sistemik yang dapat dibandingkan. Karena absorpsinya terbatas, maka
penggunaannya biasa untuk aksi local dalam kulit untuk obat yang sensitive atau
untuk menentukan sensitivitas terhadap mikroorganisme.
1.3 Tujuan
BAB 2
2.1 Pengertian
2.2 Tujuan
1. untuk melakukan skintest atau tes terhadap reaksi alergi jenis obat yang akan
digunakan.
2
1. Dilengan atas, yaitu tiga jari di bawah sendi bahu tepat di tengah daerah
muskulus deltoideus.
2. Dilengan bawah, yaitu bagian depan lengan bawah 1/3 dari lekukan siku atau
2/3 dari pergelangan tangan pada kulit yang sehat, jauh dari peredaran darah.
a. Memperkenalkan diri
b. Menjelaskan tujuan
c. Menjelaskan langkah-langkah prasat
d. Menyiapkan klien sesuai kebutuhan.
e. Memasang sketsel
3
Alat :
Bahan :
• Kapas alkohol
• Obat yang sesuai
16. Observasi kulit untuk mengetahui Untuk tes alergi, observasi adanya
adanya kemerahan atau bengkak. reaksi sistemik, misalnya kesulitan
bernafas, keringat dingin, pingsan,
mual, dan muntah.
17. Bantu klien ke posisi yang nyaman. Meningkatkan rasa aman dan nyaman
18. Buang peralatan sekali pakai ke Agar tidak terkontaminasi dengan
wadah medis khusus. cairan bekas injeksi.
Lepaskan sarung tangan dan
masukan ke dalam bengkok.
19. Cuci tangan. Megurangi transmisi mikroorganisme
20. Dokumentasikan tindakan yang telah -
dilakukan.
21. Evaluasi kondisi klien dan lokasi -
penyuntikan setelah 5 menit, 15
menit, dan selanjutnya secara
periodik.
Pemberian obat secara injeksi dapat berfungsi sebagaimana mestinya, maka kita harus
memperhatikan beberapa hal berikut ini:
1. Tempat injeksi
2. Jenis spuit dan jarum yang digunakan Infeksi yang mungkin terjadi selama
infeksi
5
3. Kondisi atau penyakit klien Pasien yang benar Obat yang benar Dosis yang
benar Cara atau rute pemberian obat yang benar Waktu yang benar
2.8 Evaluasi
8T 1W
1. Tepat Diagnosis
Berdasarkan diagnosis yang tepat maka harus dilakukan pemilihan obat yang tepat.
Pemilihan obat yang tepat dapat ditimbang dari ketepatan kelas terapi dan jenis obat
yang sesuai dengan diagnosis. Selain itu, Obat juga harus terbukti manfaat dan
keamanannya.
3. Tepat indikasi
Pasien diberikan obat dengan indikasi yang benar sesuai diagnosa Dokter. Misalnya
Antibiotik hanya diberikan kepada pasien yang terbukti terkena penyakit akibat
bakteri.
4. Tepat pasien
Obat yang akan digunakan oleh pasien mempertimbangkan kondisi individu yang
bersangkutan.
5. Tepat dosis
Dosis obat yang digunakan harus sesuai range terapi obat tersebut. Obat mempunyai
karakteristik farmakodinamik maupun farmakokinetik yang akan mempengaruhi
kadar obat di dalam darah dan efek terapi obat. Dosis juga harus disesuaikan dengan
kondisi pasien dari segi usia, bobot badan, maupun kelainan tertentu.
7. Tepat harga
Penggunaan obat tanpa indikasi yang jelas atau untuk keadaan yang sama sekali tidak
memerlukan terapi obat merupakan pemborosan dan sangat membebani pasien,
termasuk peresepan obat yang mahal.
8. Tepat informasi
Kejelasan informasi tentang obat yang harus diminum atau digunakan pasien akan
sangat mempengaruhi ketaatan pasien dan keberhasilan pengobatan.
Pemberian obat potensial menimbulkan efek samping, yaitu efek tidak diinginkan
yang timbul pada pemberian obat dengan dosis terapi. Contohnya Penggunaan
Teofilin menyebabkan jantung berdebar.
1. Benar Pasien
Obat yang akan diberikan hendaknya benar pada pasien yang diprogramkan dengan
cara mencocokkan program pengobatan pada pasien, nama, nomor register, alamat
untuk mengidentifikasi kebenaran obat.
2. Benar Obat
Obat memiliki nama dagang dan nama generik dan pasien harus mendapatkan
informasi tersebut atau menghubungi apoteker untuk menanyakan nama generik dari
nama dagang obat yang asing.
3. Benar Dosis
Untuk menghindari kesalahan pemberian obat dan agar perhitungan obat benar untuk
diberikan kepada pasien maka penentuan dosis harus diperhatikan dengan
menggunakan alat standar.
Obat dapat diberikan melalui sejumlah rute yang berbeda dan rute obat yang
diberikan diantaranya inhalasi, rektal, topikal, parenteral, sublingual, peroral.
5. Benar Waktu
Untuk dapat menimbulkan efek terapi dari obat dan berhubungan dengan kerja obat
itu sendiri, maka pemberian obat harus benar-benar sesuai dengan waktu yang
diprogramkan.
6. Benar Dokumentasi
Pemberian obat harus sesuai dengan standar prosedur yang berlaku di rumah sakit.
Perawat harus selalu mencatat informasi yang sesuai mengenai obat yang telah
diberikan serta respon klien terhadap pengobatan. Perawat harus mendokumentasikan
kepada siapa obat diberikan, waktunya, rute, dan dosis setelah obat itu diberikan
7. Benar Evaluasi
8
Setelah pemberian obat, perawat selalu memantau atau memeriksa efek kerja obat
kerja tersebut
8. Benar Pengkajian
Sebelum pemberian obat, perawat harus selalu memeriksa tanda-tanda vital (TTV).
Pemberian obat harus memperhatikan waktu yang tepat karena akan mempengaruhi
efektivitas obat tersebut.
Perawat harus memberikan “inform consent” dalam pemberian obat dan klien
memiliki hak untuk menolak pemberian obat tersebut
BAB 3
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Obat dapat diberikan dengan berbagai cara disesuaikan dengan kondisi pasien, salah
satunya intra kutan. Dalam pemberian obat ada hal-hal yang perlu diperhatikan,
diantaranya prosedur kerja, alat dan bahan dalam pemberian obat. Sebab ada jenis-
jensi obat tertentu yang tidak bereaksi jika diberikan dengan cara yang salah.
9
3.2 Saran
Setiap obat merupakan racun yang yang dapat memberikan efek samping yang tidak
baik jika kita salah menggunakannya. Hal ini tentunya dapat menimbulkan kerugian
bahkan akibatnya bisa fatal. Oleh karena itu, kita sebagai perawat kiranya harus
melaksanakan tugas kita dengan sebaik-baiknya tanpa menimbulkan masalah-
masalah yang dapat merugikan diri kita sendiri maupun orang lain.