Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH TELEMEDICINE

Tugas ini ditujukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Sistem Informasi
Keperawatan

Disusun oleh :

Kelompok 9

Irwan Setiawan : P2790522017


Lency Cahyaningsih : P2790522022
Mahda Fattwa Rossihan: P2790522024

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES BANTEN

JURUSAN KEPERAWATAN TANGERANG

TAHUN 2022/2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur marilah kita ucapkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa,
karena kami dapat menyelesaikan makalah ini. Penyusunan makalah ini disusun
untuk memenuhi tugas mata kuliah Sistem Informasi Keperawatan.
Dalam penulisan makalah ini penulis banyak mendapatkan bantuan,
bimbingan, dukungan dan arahan dari berbagai pihak yang sangat berharga, baik
secara moril maupun materil, baik langsung ataupun tidak langsung. Penulis
berharap makalah ini dapat memberikan manfaat bagi semua pihak. Selain itu
juga bisa dijadikan sumber bacaan untuk menambah wawasan.
Penulis menyadari, bahwa apa yang disajikan dalam makalah ini mungkin
belum seperti yang diharapkan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritikan,
saran, dan masukan yang bersifat membangun dari semua pihak.

Tangerang, 19 Juli 2022

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...................................................................................... i
DAFTAR ISI.................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ............................................................................. 2
C. Tujuan ............................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN
A. Definisi Telemedicine.......................................................................3
B. Manfaat Telemedicine......................................................................3
C. Pelayanan Telemedicine ..................................................................4
D. Fasyankes Penyelenggara Telemedicine..........................................5
E. Persyaratan Telemedicine.................................................................6
F. Biaya Telemedicine..........................................................................7
G. Pendanaan Telemedicine..................................................................8
H. Alur Pelayanan Telemedicine...........................................................8
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan......................................................................................9
B. Saran...............................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................10

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kesehatan adalah salah satu aspek terpenting di kehidupan manusia.
Karena dengan kesehatan yang baik manusia dapat menjalani kehidupan yang
produktif dimana dapat bermanfaat untuk dirinya.
Sistem pelayanan kesehatan merupakan bagian penting dalam proses
untuk meningkatkan derajat kesehatan. Dengan adanya sistem pelayanan
kesehatan ini tujun pembangunan kesehatan dapat tercapai secara efektif,
efisien dan tepat sasaran. keberhasilan sistem pelayanan kesehatan sangat
bergantung pada berbagai komponen yang ada baik berupa dana, fasilitas
penunjang maupun sumber daya manusia yang ada (Rianto, 2014).
Pelayanan kesehatan yang dilakukan oleh dokter terhadap pasien
haruslah didukung dengan sarana prasarana yang memadai atau dengan
fasilitas yang menunjang sehingga dapat membantu dokter dalam melakukan
pelayanan kesehatan terhadap pasien (Fakhriah, 2017).
Perkembangan saat ini dimana berbagai bidang khususnya bidang
teknologi mengalami kemajuan yang tidak bisa dihindari dan memiliki
berbagai dampak salah satunya untuk bidang kesehatan. Salah satu dampak
teknologi pada bidang kesehatan yaitu adanya suatu jenis pelayanan kesehatan
melalui internet (telemedicine internet). Telemedicine merupakan salah satu
sarana yang dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan kesehatan dasar.
Tujuan telemedicine adalah mengusahakan tercapainya pelayanan
kesehatan secara merata di seluruh populasi negara, meningkatkan kualitas
pelayanan terutama daerah terpencil dan penghematan biaya. Telemedicine
juga ditujukan mengurangi rujukan ke dokter atau pelayanan kesehatan di kota-
kota besar, sarana pendidikan kedokteran dan untuk kasus-kasus darurat.
Perluasan manfaat telemedicine bisa menjangkau daerah-daerah bencana,
penerbangan jarak jauh, dan bagi wisatawan asing yang sedang berada di
daerah wisata (Arman, 2013).

1
Telemedicine dapat membantu mengatasi persoalan praktik medis
dalam skala wilayah yang luas, dimana jarak antara pasien ke pelayanan
kesehatan berpengaruh terhadap biaya pelayanan kesehatan dan outcome
penyakit pasien

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan Telemedicine.
2. Apa manfaat dari Telemedicine.
3. Bagaimana pelayanan dari Telemedicine.
4. Bagaimana Fasyankes Penyelenggaran dari Telemedicine.
5. Apa saja persyaratan dari Telemedicine.
6. Berapakah biaya dari Telemedicine.
7. Bagaimana pendanaan dari Telemedicine.

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui definisi Telemedicine.
2. Untuk mengetahui manfaat dari Telemedicine.
3. Untuk mengetahui pelayanan dari Telemedicine.
4. Untuk mengetahui fasyanjes penyelenggaraan dari Telemedicine.
5. Untuk mengetahui persyaratan dari Telemedicine.
6. Untuk mengetahui biaya dari Telemedicine.
7. Untuk mengetahui pendanaan dari Telemedicine.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Definisi Telemedicine
Telemedicine didefinisikan sebagai pelayanan kesehatan oleh tenaga
kesehatan professional yang bersifat jarak jauh menggunakan teknologi
informasi dan komunikasi, berupa informasi mengenai diagnosis, pengobatan,
pencegahan penyakit dan cedera, evakuasi dan penelitian, serta pendidikan
berkelanjutan penyedia layanan kesehatan dengan tujuan meningkatkan baik
kesehatan individu maupun masyarakat (Kementerian Kesehatan RI, 2019).
Implementasi wujud dari pelayanan telemedicine memungkinkan terjadinya
praktik layanan kesehatan dengan lokasi dokter ataupun pasien terpisah secara
geografis (Kuntardjo, 2020).
American Telemedicine Association (ATA) dalam buku Telemdicine
Toolkit (2017) mendefinisikan telemedicine esebagai penggunaan informasi
medis yang dipertukarkan dari satu situs ke situ lain melalui komunikasi
elektronik untuk meningkatkan status kesehatan klinis pasien. Telemedicine
memfasilitasi peningkatan cepat pada kesehatan individu dengan menyediakan
komunikasi interaktif dua arah antara pasien dan penyedia layanan kesehatan.

B. Manfaat Telemedicine
1. Peningkatan akses perawatan
Telemedicine memberikan pasien akses layanan kesehatan melalui
perangkat milik pasien atau pusat satelit. Telemedicine terdekat;
memberikan alternative yang lebih nyaman untuk pasien dalam mencari
perawatan; memudahkan pasien diderah pedesaan mendapatkan akses
layanan kesehatan di klinik atau rumah sakit yang memiliki spesialis;
mengurangi banyak upaya untuk pasien dengan kondisi kronis menemui
spesialis mereka; mengurngi lama waktu tunggu mendapatkan layanan;
membuat pasien di daerah pedesaan dapat mencari pertolongan medis

3
dengan lebih nyaman dan efisien tanpa mengorbnkan kesehatan mereka
sendiri; serta menghilangkan perjalanan yang memberatkan pasien.
2. Ketepatan waktu dalam perawatan
Manfaat ketepatan waktu dalam keperawatan menurut AHIMA
antara lain: mengurangi lama waktu pasien untuk bepergian; atau
memudahkan pasien dalam sarana untuk pergi ke rumah sakit dalam situasi
darurat; memungkinkan perawatan kesehatan yang sesuai dibutuhkan oleh
pasien; melalui Telemedicine dalam keadaan darurat penyedia dapat
memberikan nasihat medis untuk pengobatan sendiri; memesan resep untuk
segera digunakan; mengirimkan instruksi untuk menemui spesialis;
memudahkan penegakan diagnosis pasien; dirawat (atau obat yang
diresepkan) dengan cara yang efisien dan tepat waktu; serta penyedia,
perawat, atau staf tambahan dapat menggunakan teknologi telekomunikasi
untuk berkomunikasi dengan penyedia atau spesialis di luar lokasi.
3. Peningkatan kepuasan dan keterlibatan pasien
Peningkatan kepuasan dan keterlibatan pasien menurut AHIMA
antara lain: keterlibatan pasien; adanya kepuasan pasien; meningkatnya
kualitas perawatan pasien; serta pengurangan biaya layanan kesehatan.
4. Meningkatnya Permintaan dan Hemat Biaya
Manfaat meningkatnya permintaan dan hemat biaya menurut
AHIMA antara lain: layanan yang mudah; efisien; nyaman; serta
meningkatnya ekspektasi pasien.

C. Pelayanan Telemedicine
Pelayanan telemedicine diaksanakan oleh tenaga kesehatan yang
memiliki surat izin praktik di Fasyankes penyelenggara. Pelayanan
telemedicine terdiri atas:
1. Teleradiologi
Merupakan pelayanan radiologi dignostik dengan menggunakan
transmisi elektronik image dari semua modalitas radiologi beserta data

4
pendukung dari Fasyankes Peminta Konsultasi ke Fasyankes Pemberi
Konsultasi, untuk mendapatkan Expertise dalam hal penegakan diagnosis.
2. Teleelektrokardiografi
Merupakan pelayanan elektrokardiografi dengan menggunakan
transmisi elektronik gambar dari semua modalitas elektrokardiografi beserta
data pendukung dari Fasyankes Peminta Konsultasi ke Fasyankes Pemberi
Konsultasi, untuk mendapatkan Expertise dalam hal penegakan diagnosis.
3. Teleultrasonografi
Merupakan pelayanan ultrasonografi obstetrik dengan menggunakan
transmisi elektronik gambar dari semua modalitas ultrasonografi obstetrik
beserta data pendukung dari Fasyankes Peminta Konsultasi ke Fasyankes
Pemberi Konsultasi, untuk mendapatkan Expertise dalam hal penegakan
diagnosis.
4. Telekonsultasi klinis
Merupakan pelayanan konsultasi klinis jarak jauh untuk membantu
menegakkan diagnosis, dan/atau memberikan pertimbangan/saran tata
laksana. Telekonsultasi klinis dapat dilakukan secara tertulis, suara, dan/atau
video. Telekonsultasi klinis harus terekam dan tercatat dalam rekam medis
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

D. Fasyankes Penyelenggara Telemedicine.


Fasyankes penyelenggara meliputi Fasyankes Pemberi Konsultasi dan
Fasyankes Peminta Konsultasi. Fasyankes pemberi konsultasi berupa rumah
sakit pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan swasta yang memenuhi
persyaratan. Sedangkan fasyankes peminta konsultasi berupa rumah sakit,
fasyankes tingkat pertama, dan fasyankes lain.
Fasyankes Pemberi Konsultasi memiliki tugas:
1. Menetapkan sumber daya manusia dalam melaksanakan Pelayanan
Telemedicine.
2. Menetapkan standar prosedur operasional pelayanan Telemedicine melalui
keputusan kepala/direktur rumah sakit.

5
3. Mendokumentasikan Pelayanan Telemedicine dalam rekam medis sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
4. Merespon setiap keluhan/usul/kritik atas pelayanan Telemedicine dari
Fasyankes Peminta Konsultasi.
Fasyankes Peminta Konsultasi memiliki tugas:
1. Menetapkan sumber daya manusia dalam melaksanakan Pelayanan
Telemedicine.
2. Menetapkan standar prosedur operasional Pelayanan Telemedicine melalui
keputusan pimpinan Fasyankes.
3. Mendokumentasikan Pelayanan Telemedicine dalam rekam medis sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
4. Memberikan jasa Pelayanan Telemedicine sesuai dengan perjanjian kerja
sama.

E. Persyaratan Telemedicine.
Fasyankes Pemberi Konsultasi dan Fasyankes Peminta Konsultasi yang
menyelenggarakan Pelayanan Telemedicine harus memenuhi persyaratan yang
meliputi:
1. Sumber Daya Manusia
a. Sumber daya manusia pada fasyankes pemberi konsultasi terdiri atas:
1) Dokter.
2) Dokter spesialis/subspesialis.
3) Tenaga kesehatan lain.
4) Tenaga lainnya yang kompeten di bidang teknologi informatika.
Selain yang diatas, fasyankes pemberi konsultasi dapat memiliki
ahli lain di bidang kesehatan. Dokter spesialis/subspesialis dan ahli lain
merupakan sumber day akesehatan yang memberikan expertise dan
memiliki kompetensi sesuai dengan jenis pelayanan telemedicine.
b. Sumber daya manusia pada fasyankes peminta konsultasi paling sedikit
berupa:
1) Dokter/dokter spesialis.

6
2) Tenaga kesehatan lain.
3) Tenaga lainnya yang kompeten di bidang teknologi informatika.
Dokter atau dokter spesialis merupakan sumber data kesehatan
yang meminta expertise sesuai dengan jenis pelayanan telemedicine.
Dalam hal fasyankes peminta konsuktasi tifak emmiliki dokter/dokter
spesialis, konsultasi dapat dilakukan oleh bidan atau perawat sesuai
dengan ketentuan perturan perundang-undangan. Sumber daya manusia
harus terlatih menggunakan teknologi dan peralatan, serta memiliki
keterampilan komunikasi dan perilaku yang sesuai dengan pelayanan
telemedicine.
2. Sarana, Prasarana, Peralatan
Sarana yang dimaksud merupakan bangunan/ruang yang digunakan
alam melakukan pelayanan telemedicine, dapat berdiri sendiri atau terpisha
dari area pelayanan. Prasarana meliputi listrik, jaringan internet yang
memadai, dan prasarana kaun yang mendukung pelayanan telemedicine.
Peralatan paling sedikit meliputi peralatan medis dan nonmedis yang
menunjang pelayanan telemedicine.
3. Aplikasi
Aplikasi dengan sistem keamanan dan keselamatan data sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang disedikan oleh
kementerian kesehatan dan harus teregistrasi di kementerian kesehatan.

F. Biaya Telemedicine.
Biaya pelayanan telemedicine dibebankan kepada fasyankes peminta
konsultasi. Untuk program jaminan kesehatan ditetapkan oleh menteri, selain
itu fasyankes dapat menetapkan besaran biaya pelayanan melalui kesepakatan
antar fasyankes pemberi konusltasi dan fasyankes peminta konsultasi.
Penetapan besaran biaya pelayanan melalui kesepaktan sesuai dengan besaran
biaya yang ditetapkan oleh Menteri.

7
G. Pendanaan Telemedicine.
1. Anggaran pendapatan dan belanja negara.
2. Anggaran pendapatan dan belanja daerah dan atau
3. Sumber lain yang tidak mengikat sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.

H. Alur Pelayanan Telemedicine.

8
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Telemedicine diartikan sebagai pelayanan kesehatan oleh tenaga kesehatan
professional yang bersifat jarak jauh dengan menggunakan teknologi informasi
dan komunikasi, dengan tujuan meningkatkan baik kesehatan individu maupun
masyarakat. Berbagai manfaat didapatkan dari sistem telemedicine ini.
pelayanan-pelayanan yang tersedia cukup beragam sehingga semakin
memudahkan masyarakat dalam perihal kesehatan.

B. Saran
Saran yang dapat disampaikan untuk selanjutnya Telemedicine dapat
dikembangkan lebih lanjut menjadi pemeriksaan jarak jauh menggunakan alat
seperti teleradiology, telecardiology dan dapat dikembangkan lebih lanjut
menggunakan E-Payment disertai dengan sistem pembayaran melalui asuransi
kesehatan seperti ASKES, JAMKESMAS.

9
DAFTAR PUSTAKA

Muh Rifo Rianto, et al, “Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Pelayanan


Kesehatan di Pemukiman Kumuh Kelurahan Karuwisi Kecamatan
Panakkukang Makassar”, Departemen Sosiologi, Fakultas Ilmu Sosial
dan Politik Universitas Hasanuddin Makassar, 2014.
Efa Laela Fakhriah, 2017, Bukti Elektronik Dalam Sistem Pembuktian
Perdata, Bandung : PT. Refika Aditama, Hlm. 4.
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Peraturan Menteri Kesehatan
Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2019 Tentang Penyelenggaraan
Pelayanan Telemedicine Antar Fasilitas Kesehatan. Jakarta: Kementerian
Kesehatan Republik Indonesia, 2019
Anderson R, Beckett B, Fahy K, Gordon E, Gray A, Kropp S, et al.
Telemedicine Toolkit. Chicago: AHIMA; 2017. 1-34 p.

10

Anda mungkin juga menyukai